BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Untuk mencapai tujuan pendidikan di atas diperlukan adanya standarisasi pendidikan sebagai upaya menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan pendidikan. Standarisasi pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator minimal yang memungkinkan dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kondisi satuan pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai hal itu, diperlukan sebuah kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun oleh satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikan itu sendiri.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku yakni :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum SMP;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 61 tahun 2014 tentang KTSP; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi landasan utama penyusunan kurikulum ini. Unsur-unsur budaya berbasis keunggulan lokal dan global menjadi perhatian sekolah dalam pengembangan kurikulum.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Kumai Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Kumai ini bertujuan :
1. Sebagai pedoman operasional pendidikan dan regulasi kegiatan sekolah 2. Untuk menjadi acuan penyusunan rencana kegiatan sekolah
3. Mengakomodasi tuntutan pendidikan nasional
4. Mengangkat potensi lokal yang menjadi ciri khas daerah
C. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Iptek sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11,Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12,Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13,Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
D. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Kumai
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Barat. Pengembangan KTSP mengacu pada KI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
C.
Indikator
1. berprestasi di bidang akademik,
2. mampu bersaing dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,
3. mampu menyelenggarakan pengembangan diri berdasarkan minat, bakat,dan kemampuan siswa,
4. berprestasi di bidang olahraga dan seni,
5. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah dan rindang, 6. memiliki disiplin dan tanggung jawab yang tinggi
7. Berdedikasi tinggi, profesional dan berkompeten dan 8. memiliki dasar IMTAQ untuk menjalankan agama. D. Misi Sekolah
“Mewujudkan SMP Negeri 2 Kumai Unggul dalam Prestasi yang
berwawasan Lingkungan Berdasarkan Iman dan Taqwa”
1. Meningkatkan efektifitas belajar peserta didik.
2. Menumbuhkan iklim bersaing yang positif pada seluruh warga sekolah dalam rangka peningkatan prestasi.
3. Terwujudnya pencapaian pengembangan berbagai ketrampilan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.
4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam olahraga, seni dan sastra, bimbingan ilmiah, dan krida melalui ekstrakurikuler pilihan.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan rindang yang menjadi salah satu sumber proses pembelajaran.
6. Menanamkan sikap spritual dan sosial dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
7. Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri, dan semangat untuk berkompetisi pada peserta didik.
E. Tujuan Sekolah
Berdasarkan visi dan misi yang sudah ditetapkan, sekolah menentukan tujuan sekolah yang akan dicapai pada akhir tahun pelajaran 2016/2017 sebagai berikut :
1. Meningkatkan nilai kelas IX dalam ujian nasional dan ujian sekolah.
2. Memiliki berbagai tim olahraga yang mampu berprestasi pada event-event olahraga. 3. Memiliki sanggar seni dan sastra yang mampu berprestasi pada lomba-lomba seni
dan sastra
4. Memiliki kelompok peserta didik yang mampu berprestasi dalam lomba Karya Ilmiah Remaja dan olimpiade dan kegiatan akademik lainnya
5. Memiliki sanggar seni yang mampu berpartisifasi di tingkat provinsi
6. Memiliki regu-regu pramuka, PKS, PMR, UKS yang dapat berprestasi dan memiliki paskibra yang berpartisifasi pada kegiatan-kegiatan di sekolah dan luar sekolah. 7. Memiliki sikap spritual dan sosial dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler
melalui pembiasaan dan keteladanan.
8. Memiliki kesadaran hidup bersih berwawasan adiwiyata.
9. Menunjukkan prilaku terpuji dalam wujud 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun).
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurukulum pada KTSP SMPN 2 Kumai Tahun Pelajaran 2016/2017 berpedoman pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk kelas IX dan Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP untuk kelas VII dan kelas VIII. Landasan pemilihan kedua peraturan menteri tersebut karena pada tahun pelajaran 2016/2016 ini diberlakukan dua kurikulum sekaligus, yakni kurikulum 2013 dilaksanakan untuk kelas VII. Sedangkan kurikulum 2006 masih berlaku untuk kelas VIII dan Kelas IX.
Pada kurikulum 2006 jenis program pendidikan di SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh sekolah sesuai kebutuhan.
Sementara pada kurikulum 2013, struktur kurikulum untuk SMP meliputi sepuluh mata pelajaran yang dikelompokkan menjadi kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Pada kurikulum 2006 yang masih dilaksanakan di kelas VIII dan IX, struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang ditetapkan sekolah meliputi tiga komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama satu tahun pelajaran.
1. Struktur Kurikulum 2006 a. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1 Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
3 Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmupengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja. 4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuanmengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
5 Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisikserta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demamberdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
b. Muatan Lokal
Sekolah menetapkan muatan lokal yang mengangkat potensi daerah. Jenis kegiatan muatan lokal ini bersifat dinamis yang dilaksanakan setiap semester.
Jenis muatan lokal yang ditetapkan sekolah adalah : 1) Bahasa Daerah
2) Keterampilan Tradisional 3) Olahraga Tradisional 4) Kesenian Tradisional c. Pengembangan Diri
Pengembangan diri yang ditetapkan sekolah terdiri dari : 1) Bimbingan penyuluhan dan bimbingan konseling 2) Kegiatan ekstrakurikuler
Mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan alokasi waktunya diatur sebagai berikut :
*) tambahan alokasi jam pelajaran **) merupakan mata pelajaran pilihan 2***) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Sekolah menentukan tambahan masing-masing satu jam pelajaran pada mata pelajaran ; Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia Matematika dan IPS. Mata pelajaran yang mendapat tambahan jam tersebut dianggap penting dengan asumsi:
1. Memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk mata pelajaran matematika
2. Memiliki kedalaman dan keluasan materi yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya khususnya untuk mata pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, dan IPS. 2. Struktur Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Kumai terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX A. Mata Pelajaran - 1. Pendidikan Agama - 2 + 1 *) 2 + 1 *) 2. Pendidikan Kewarganegaraan - 2 2 3. Bahasa Indonesia - 5 + 1 *) 5 + 1 *) 4. Bahasa Inggris - 4 4 5. Matematika - 4 + 1 *) 4 + 1 *)
6. Ilmu Pengetahuan Alam - 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - 4 + 1 *) 4 + 1 *)
8. Seni Budaya - 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 2 2
10.Teknologi Informasi dan Komunikasi - 2 2
B. Muatan Lokal Keterampilan Tradisional **) Olahraga Tradisional **) - 2 **) 2 **) C. Pengembangan Diri - 2***) 2***) Jumlah - 36 + 2 *) 36 + 2 *)
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Kumai berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 - -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 - -
3. Bahasa Indonesia 6 - -
4. Matematika 5 - -
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 - -
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 - -
7. Bahasa Inggris 4 - -
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3 - -
3. Prakarya 2 - -
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 - -
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Kurikulum 2006
Muatan KTSP yang berpedoman pada kurikulum 2006 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum 2013 dalam aspek mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
a. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama meliputi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kristen Protestan, Pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Agama Hindu, dan Pendidikan Agama Budha mengingat keragaman agama yang dianut oleh siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kumai bertujuan untuk:
Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Al Qur’an dan Hadits
Aqidah Akhlak Fiqih
Tarikh dan Kebudayaan Islam. b. Pendidikan Agama Kristen Protestan
Mata pelajaran PAK di SMP bertujuan:
Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.
Mata pelajaran PAK di SMP Fungsi untuk :
Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari
Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya Nilai-nilai kristiani
c. Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Menengah Pertama mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan merupakan kelanjutan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar. Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah:
Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi
Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
Gereja; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.
d. Pendidikan Agama Hindu
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama;
membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.
Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Sradha Susila Yadnya Kitab Suci Orang Suci Hari-hari suci Kepemimpinan Alam Semesta
Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu. e. Pendidikan Agama Budha
Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva
Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningkatan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan
(Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)
Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.
Pendidikan Agama Buddha meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Sejarah
2) Keyakinan (Saddha) 3) Perilaku/moral (Sila)
4) Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka (Tipitaka) 5) Meditasi (Samadhi)
6) Kebijaksanaan (Panna). 2. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a)
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilanb)
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilannasional, Hukum dan peradilan internasionalc)
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAMd)
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negarae)
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusif)
Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasig)
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbukah)
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia diera globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
3. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Mendengarkan b) Berbicara c) Membaca d) Menulis.
Pada akhir pendidikan di SMP Negeri 2 Kumai, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra.
4. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Kumai bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Kumai meliputi:
a) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
b) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan
report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa,
dan langkah-langkah retorika;
c) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
5. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP Negeri 2 Kumai meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Bilangan b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran d) Statistika dan Peluang. 6. Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran IPA diselenggarakan secara terpadu yang meliputi Fisika, Biologi, dan Kimia. Mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Kumai bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Bahan kajian IPA untuk SMP Negeri 2 Kumai merupakan kelanjutan bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan b) Materi dan Sifatnya
c) Energi dan Perubahannya d) Bumi dan Alam Semesta 7. Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembelajaran IPS diselenggarakan secara terpadu yang meliputi Geografi, Ekonomi, dan Sejarah. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut. a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan c) Sistem Sosial dan Budaya
d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. 8. Seni dan Budaya
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya b) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
c) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
d) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran
e) Sekolah menetapkan standar kompetensi seni rupa, seni musik, dan seni tari sebagai muatan mata pelajaran Seni dan Budaya. Seni teater tidak disampaikan dalam mata pelajaran ini karena sudah integral dengan aspek sastra dalam
pelajaran Bahasa Indonesia.
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk jenjang SMP Negeri 2 Kumai adalah sebagai berikut.
a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
e) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
f) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
g) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
10.Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami teknologi informasi dan komunikasi
b) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
c) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
d) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
2. Muatan Lokal
Pembelajaran Muatan Lokal bertujuan agar para siswa :
a. Memiliki keterampilan berbasis lokal yang memungkinkan siswa memiliki kecakapan hidup
b. Mengangkat potensi dan kekhasan daerah agar memiliki daya saing di tingkat global.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Substansi Muatan Lokal yang diajarkan untuk kelas IX adalah keterampilan tradisional.
Sekolah menentukan konten Muatan Lokal sendiri yang disesuaikan dengan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Secara terperinci kurikulum Muatan Lokal SMP Negeri 2 Kumai adalah sebagai berikut.
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Muatan Lokal
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Kumai
Kelas : IX
Tahun Pelajaran : 2016/2017 SEMESTER I
KERAJINAN TRADISIONAL
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
4. Mengapresiasi berbagai kerajinan lokal di Pangkalan Bun
4.1.Mengenal kerajinan tikar 4.2.Mengenal kerajinan tudung saji
5. Membuat kerajinan tikar
5.1.Merencanakan prosedur kerja pembuatan tikar 5.2.Membuatanyaman dasar pembuatan tikar 5.3. Membuat variasi anyaman tikar
6. Membuat kerajinan tudung saji
6.1.Merencanakan prosedur kerja pembuatan tudung saji
6.2.Membuatrangka dasar tudung saji 6.3. Membuat hiasan tudung saji
KELAS IX SEMESTER II
OLAHRAGA TRADISIONAL
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
7. Mempraktikkan olahraga tradisional secara indi-vidual dan berpasangan melalui permainan engrang, gasing, dan patuklele
7.1. Mempraktikkan permainan enggrang 7.2. Mempraktikkan permainan gasing 7.3. Mempraktikkan permainan patuklele
8. Mempraktikkan olahraga tardisional secara indi-vidual dan kelompok melalui kegiatan menyumpit, permainan logo, dan gabak sodor
8.1. Menyumpit dengan menggunakan sasaran tertentu
8.2. Mempraktikkan permainan logo
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler..
Kegiatan Pengembangan Diri di SMP Negeri 2 Kumai adalah sebagai berikut: a. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling
Bidang layanan Bimbingan Konseling meliputi :
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
BP/BK juga meliputi bimbingan individual dan bimbingan klasikal. Pelaksanaan bimbingan individual diselenggarakan secara berkelanjutan dalam kegiatan ko-kurikuler, sedangkan bimbingan klasikal dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler. Implementasinya, masing-masing kelas akan mendapatkan bimbingan secara klasikal setiap minggu satu kali yang pelaksanaannya integral dengan jadwal pelajaran (dua jam pelajaran)
b. Kegiatan Eksrakurikuler
Jenis pengembangan diri yang diikuti oleh kelas IX tidak begitu banyak pilihan. Hal ini karena peserta didik kelas IX dikonsentrasikan untuk menghadapai ujian nasional dan ujian sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang masih ditawarkan pada kelas IX adalah sebagai berikut :
1) Krida a) Pramuka b) PMR c) PKS d) UKS 2) Bimbingan ilmiah a) Olimpiade Matematika b) Olimpiade Biologi c) Olimpiade Fisika d) Olimpiade IPS e) Bimbingan Ilmiah 3) Jurnalistik
Pelaksanaan pengembangan diri a. BP/BK
Pelaksanaan bimbingan penyuluhan dan bimbingan konseling sesuai dengan program BP/BK yang meliputi :
o Layanan segera
o Layanan jangka pendek o Layanan jangka panjang
b. Ekstrakurikuler
Pelaksanaan ekstrakurikuler diatur dalam jadwal ekstrakurikuler yang dikoordinir oleh Wakasek Urusan Kurikulum.
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus, dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan staf tata usaha sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
2. Muatan Kurikulum 2013
Muatan KTSP SMP Negeri 2 Kumai dengan berpedoman pada kurikulum 2013 juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum 2006. Muatan kurikulum tersebut meliputi aspek kompetensi inti, pembelajaran, dan ekstrakurikuler.
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP Negeri 2 Kumai pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial; c. kompetensi inti pengetahuan; dan d. kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut ini KOMPETENSI INTI KELAS VII KOMPETENSI INTI KELAS VIII KOMPETENSI INTI KELAS IX 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
11.Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
12.Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
b. Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran di SMP Negeri 2 kumai yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.
Integrasi berbagai konsep dalam Mata Pelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia)
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.
c. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik kelas VII dikelompokkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Dalam kurikulum 2013 pendidikan kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib.
1) Ekstrakurikuler Kepramukaan
Secara programatik, Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang dilakukan di SMPN 2 Kumai menggunakan model sebagai berikut.
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik,
terjadwal, penilaian umum
Kolaboratif
Bersifat intramural atau ekstramural (di luar dan/atau didalam lingkungan satuan pendidikan)
2. Reguler di Gugus Depan
Sukarela, berbasis minat
Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan pendidikan.
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1. Model blok memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa.
b. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
c. Untuk kelas VII diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
d. Dilaksanakan selama 38 Jam.
e. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus. f. Pembina kegiatan adalah Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka
dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model reguler (selanjutnya disebut ekstrakurikuler pilihan)
a. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.
b. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan STRUKTUR PROGRAM KEPRAMUKAAN MODEL BLOK
Program kegiatan satuan meliputi program kegiatan Penggalang yang bertujuan : 1) meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. 2) mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju manusia seutuhnya.
3) Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas, peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan.
JADWAL KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN MODEL BLOK SMP NEGERI 2 KUMAI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
NO HARI/TGL WAKTU MATERI
1 Senin, 4 Agustus 2016 15.00 - 17.00 A. Kompas B. Peta
C. Halang Rintang D. Struktur Organisasi
Gerakan Pramuka E. Kode kehormatan dan
motto gerakan pramuka F. SKU/ SKK
G. Lagu himne satya darma pramuka H. Semaphore I. PPGD J. Permainan K. Menaksir L. Tanda Jejak M. Sandi dan Isyarat N. Berbaris
O. Tanda-tanda pengenal P. Simpul dan ikatan
Q. Sejarah gerakan pramuka R. Dinamika Kelompok S. Kepemimpinan T. Berkomunikasi 2 Selasa, 5 Agustus 2016 15.00 - 16.00 3 Rabu, 6 Agustus 2016 15.00 - 16.00 4 Kamis, 7 Agustus 2014 15.00 - 16.00 5 Jumat, 8 Agustus 2016 15.00 - 16.00 6 Sabtu, 9 Agustus 2016 15.00 - 16.00 7 Senin, 11 Agustus 2016 14.00 - 17.00 8 Selasa, 12 Agustus 2016 14.00 - 15.00 9 Rabu, 13 Agustus 2016 14.00 - 15.00 10 Kamis, 14 Agustus 2016 14.00 - 15.00 11 Jumat, 15 Agustus 2016 14.00 - 15.00 12 Sabtu, 16 Agustus 2016 14.00 - 15.00 13 Senin, 18 Agustus 2016 14.00 - 15.00 14 Selasa, 19 Agustus 2016 14.00 - 15.00
STRUKTUR PROGRAM KEPRAMUKAAN MODEL REGULER 1. Program kegiatan satuan meliputi program kegiatan Penggalang;
(1) Pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang Ramu, Rakit, Terap. (2) Pengayaan peningkatan keterampilan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). (3) Pelantikan.
(4) Partisipasi dan prestasi: (a) Jambore
(b) Lomba Tingkat atau LT Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru). (c) Jota (Jamboree on the air).
(d) Joti (Jamboree on the internet).
(e) Pengenalan Saka. (5) Pengembangan Wawasan:
(a)Latihan Gabungan. (b)Orientasi Sosial. (6) Kemah Bakti.
(7) Pencapaian Syarat Pramuka Garuda. (8) Pindah Golongan.
a. Program Latihan
Program pelaksanaan kegiatan Gugus Depan disusun menjadi: 1) Program Latihan Mingguan
2) Program Latihan Bulanan 3) Program Latihan Enam Bulanan b. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Program Kerja Gugus Depan a) Unsur Pelaksana
(1) Majelis pembimbing memberikan bantuan moril, materiil, dan organisatoris.
(2) Ketua gudep memimpin terselenggaranya semua program kerja gugus depan dan program latihan, dibantu Pembina satuan, pembantu pembina satuan dan anggota pandega (jika Gudepnya memiliki).
b) Unsur Pendukung
(1) Orangtua memberikan pengawasan dan bantuan sesuai kesepakatan. (2) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai pasal 36, UU No. 12 Tahun
2010, tentang Gerakan Pramuka. c) Materi Kegiatan
Materi kegiatan gugus depan bersumber dari Prinsip dasar dan metode kepramukaan, Nilai Kepramukaan, Keputusan: Munas, Musda, Muscab, Musran, dan Mugus.
d) Sarana, prasarana dan pendanaan.
(1) Sarana prasarana disediakan oleh sekolah
2) Pelaksanaan Program Latihan
3) Program latihan dibuat bersama oleh Ketua Gugus Depan, Pembina dengan melibatkan peserta didik (Dewan: Siaga, Penggalang, Penegak)
a) Unsur pelaksana
(1) Pembina satuan, dan pembantu Pembina melaksanakan seluruh program latihan.
(2) Pemimpin perindukan (sulung) – pemimpin pasukan (pratama) – pemimpin ambalan (pradana) membantu proses pelaksanaan kegiatan latihan.
b) Unsur Pendukung
Majelis pembimbing dan orangtua memberikan motivasi kegiatan latihan. c) Materi latihan
Semua aspek hidup yang berisikan nilai dan kecakapan, yang disusun oleh Pembina dan peserta didik.
d) Tempat kegiatan (1) Alam terbuka
(2) Tempat khusus (tempat ibadah, tempat bakti, tempat kegiatan pendidikan lainnya)
e) Waktu kegiatan
(1) Sesuai yang ditetapkan dalam program kegiatan mingguan, bulanan, dan 6 bulanan.
(2) Bila tidak tercapai bisa ditetapkan kemudian melalui musyawarah dewan. Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU)sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME 2. Ketakwaan kepada Tuhan YME 3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia 7. Kedisiplinan 8. Keberanian 9. Kesetiaan 10. Tolong menolong Bertanggungjawab 11. Dapat dipercaya 12. Jernih dalam berpikir 13. Jernih dalam berkata 14. Jernih dalam berbuat 15. Hemat
16. Cermat 17. Bersahaja 18. Rajin 19. Terampil
2) Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang diselenggarakan SMP Negeri 2 Kumai meliputi : 1. UKS 2. PKS 3. PMR 4. PRAMUKA 5. PASKIBRA 6. JURNALIS
7. Bimbingan Olimpiade Matematika 8. Bimbingan Olimpiade Fisika 9. Bimbingan Olimpiade Biologi 10. Bimbingan Olimpiade IPS 11. Seni Musik
12. Bimbingan Ilmiah 13. Kaligrafi
14. Rebana 15. Seni Sastra
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan tersebut di atas dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :
No Jenis Ekstrakurikuler Pelaksanaan Hari Waktu 1. UKS Kamis 15.00-17.00 2. PKS Sabtu 15.00-17.00 3. PMR Sabtu 15.00-17.00 4. PRAMUKA Sabtu 15.00-17.00 5. PASKIBRA Sabtu 15.00-17.00 6. Drumband Sabtu 15.00-17.00
7. Bimbingan Olimpiade Matematika Sabtu 12.55-13.50
8. Bimbingan Olimpiade Fisika Sabtu 12.55-13.50
9. Bimbingan Olimpiade Biologi Sabtu 12.55-13.50
10 Bimbingan Olimpiade IPS Sabtu 12.55-13.50
11 Seni Musik Jumat 15.00-17.00
12 Bimbingan Ilmiah Sabtu 15.00-17.00
13 Kaligrafi Sabtu 15.00-17.00
14 Rebana Selasa 15.00-17.00
15 Seni Sastra Sabtu 15.00-17.00
5. Ketuntasan Belajar
a. Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kurikulum 2006
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar di kelas IX berdasarkan kurilkulum 2016 berkisar antara 0-100%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) idealnya mencapai 75%. Namun, dengan memperhatikan tingkat kerumitan (kompleksitas), tingkat kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa dan tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah maka sekolah menetapkan KKM di bawah kriteria ideal. KKM tersebut secara berjenjang akan ditingkatkan sehingga sama dengan atau melebihi kriteria ketuntasan ideal. KKM untuk setiap mata pelajaran bervariasi sesuai dengan tingkat kesulitan mata pelajaran tersebut.
Berikut ini deskripsi kriteria ketuntasan minimal masing-masing mata pelajaran SMP Negeri 2 Kumai tahun pelajaran 2016/2017.
No. Mata Pelajaran KKM Kelas VIII dan IX
Smt I Smt II
1 Pendidikan Agama a. Pend. Agama Islam b. Pend. Agama Kristen c. Pend. Agama Katolik d. Pend. Agama Hindu e. Pend. Agama Budha
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 2 PKn 70 70 3 Bahasa Indonesia 70 70 4 Bahasa Inggris 67 67 5 Matematika 67 67 6 IPA 65 65 7 IPS 70 70 8 Seni Budaya 70 70 9 Pendidikan Jasmani 70 70 10 TIK 70 70 11 Mulok 70 70
b. Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013
Ketuntasan belajar untuk kelas VII berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
1) KKM pengetahuan dan keterampilan
a. Pend. Agama : 65
b. Mata pelajaran lain : 65
(PPKn, B.Indonesia, Matematika, Bhs. Inggris, IPA, IPS, Seni Budaya, PJOK, dan Prakarya)
Penetapan KKM tersebut berpedoman pada tabel penilaian berikut ini:
No.
Predikat
Nilai Sikap Max 100 Nilai Pengetahuan
dan Keterampilan 1 86 - 100 A Sangat Baik (SB) 2 71 - 85 B 3 56 - 70 C Baik (B) 4 ≤ 55 D
6. Kreteria Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi Siswa a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP Negeri 2 Kumai berlaku hanya untuk kelas VII yang menggunakan kurikulum 2013 setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
4. Tidak memiliki LEBIH DARI dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM. Karena ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks kurun waktu belajar 1 (satu) tahun, apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KBM/KKM pada semester ganjil atau genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata nilai semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Sebagai contoh, nilai mata pelajaran Bahasa Inggris siswa X pada semester ganjil kelas VII adalah 56 (KBM/KKM 60).