• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh-dokumen-1-k-13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "contoh-dokumen-1-k-13"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Dokumen 1 MI Pengembangan Dokumen 1 MI dalam Konteks Kurikulum 2013 dalam Konteks Kurikulum 2013

(Titik Harsiati) (Titik Harsiati) Pengantar

Pengantar

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Selain Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Selain populasinya yang relatif padat, Indonesia juga memiliki berbagai keragaman. populasinya yang relatif padat, Indonesia juga memiliki berbagai keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain dari Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Sebagai akibat turunannya, keragaman tersebut terdapat di setiap daerah. Sebagai akibat turunannya, keragaman tersebut selanjutnya melahirkan tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan selanjutnya melahirkan tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan  yang

 yang berbeda berbeda antar antar daerah daerah dalam dalam rangka rangka meningkameningkatkan tkan mutu mutu dandan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah.

mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah.  Terkait

 Terkait dengan dengan pembangupembangunan nan pendidikpendidikan, an, masing-masing masing-masing daerahdaerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

satuan pendidikan, dan peserta didik.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20  Tahun 20

 Tahun 2003 tentan03 tentang Sistem g Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional berikuNasional berikut.t.

1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan 1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan

 jenis

 jenis pendidikpendidikan an dikembandikembangkan gkan dengan dengan prinsip prinsip diversifikasdiversifikasi i sesuai sesuai dengandengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan 2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan

 jenjang

 jenjang pendidipendidikan kan dalam dalam kerangkkerangka a Negara Negara Kesatuan Kesatuan Republik Republik IndonesiaIndonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan

persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaannilai-nilai kebangsaan..

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah 3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan

pendidikan dan komite madrasah komite madrasah di di bawah koordinasi bawah koordinasi dan dan supervisi dinassupervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan : Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan :

1.Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar 1.Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah tertentu serta dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah tertentu serta peserta didik; dan

peserta didik; dan

2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. 2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. Peran dan tanggung jawab dalam tata kelola kurikulum nampak pada tabel 01 Peran dan tanggung jawab dalam tata kelola kurikulum nampak pada tabel 01 berikut.

(2)

Tabel 01: Peran dan Tanggung-jawab dalam Tata Kelola K

Tabel 01: Peran dan Tanggung-jawab dalam Tata Kelola Kurikulum 2013urikulum 2013 Tahap

Tahap Uraian KegiatanUraian Kegiatan Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat (kemendikbud) (kemendikbud)

Menyusun

Menyusun SKL, Standar SKL, Standar Proses, Standar Proses, Standar PenilaianPenilaian , Standar Isi

, Standar Isi

(Menyusun KI/ KD), struktur kurikulum, (Menyusun KI/ KD), struktur kurikulum, Memfasilitasi

Memfasilitasi silabus, silabus, panduan pelapanduan pelaksanaan,ksanaan, penilaian, pendampingan, monitoring

penilaian, pendampingan, monitoring Menyusun Buku siswa dan Buku Guru Menyusun Buku siswa dan Buku Guru Melakukan pendampingan dan Monev Melakukan pendampingan dan Monev Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah Mengembangkan Mulok .Mengembangkan Mulok .

Memfasilitasi pendampingan Memfasilitasi pendampingan

Memfasilitasi dan melaksanakan monev Memfasilitasi dan melaksanakan monev

Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan Membuat kurikulum Membuat kurikulum sekolah/ masekolah/ madrasah drasah dokumendokumen 1

1 berdasarkan Pberdasarkan Permendikbud ermendikbud 81A tahun 81A tahun 20132013 Memfasilitasi kepala madrasah dalam membuat Memfasilitasi kepala madrasah dalam membuat rencana supervisi dan monitoring

rencana supervisi dan monitoring pelaksanaanpelaksanaan kurikulum.

kurikulum.

Memfalisitasi guru menyusun RPP sesuai Memfalisitasi guru menyusun RPP sesuai Kurikulum 2013

Kurikulum 2013

Memfasilitasi implementasi di kelas Memfasilitasi implementasi di kelas

Menyusun laporan hasil kunjungan kelas. Menyusun laporan hasil kunjungan kelas. Mengoordinasikan pelaksanaan penilaian Mengoordinasikan pelaksanaan penilaian

Guru

Guru Menganalisis KI/ KD, silabus untuk Menganalisis KI/ KD, silabus untuk dipetakandipetakan sesuai

sesuai alokasi waktalokasi waktu di su di sekolah masinekolah masing-masingg-masing Menyusun

Menyusun RPP, insRPP, instrumen ptrumen penilaian, enilaian, dandan mengembangkan media yang sesuai

mengembangkan media yang sesuai Melaksanakan

Melaksanakan RPP RPP di di kelaskelas

Memantau hasil belajar siswa baik sikap, Memantau hasil belajar siswa baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan

pengetahuan, dan keterampilan

Memetakan hasil belajar siswa di madrasah Memetakan hasil belajar siswa di madrasah binaannya

binaannya

Beberapa istilah yang perlu dipahami bersama dalam penyusunan dokumen 1 Kurikulum Beberapa istilah yang perlu dipahami bersama dalam penyusunan dokumen 1 Kurikulum madrasah

madrasah 2013 2013 adalah sebadalah sebagai berikut:agai berikut: 1. Visi madra

1. Visi madrasah sah merupakan cmerupakan cita-cita bersama paita-cita bersama pada masa mendada masa mendatang dari warga tang dari warga madrasah ,madrasah , yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga madrasah .

yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga madrasah . 2. Misi merupakan sesuatu yang harus

2. Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran visidiemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan  program

 program pokok pokok madrasah madrasah , , baik baik jangka jangka pendek pendek dan dan menengah menengah maupun maupun jangka jangka panjang,panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. 3. Tujuan pendidikan dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. 3. Tujuan pendidikan madrasah

(3)

dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan

dengan peraturan perundang-undangperundang-undangan.an.

4. Pengembangan diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan 4. Pengembangan diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

kepada peserta didik untuk mengembangkmengembangkandan mengekspresikan diriandan mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan

melalui berbagai kegiatan ekstrakurikulekstrakurikuler.er. 5. Dokumen 1 Kurikulum Madrasah 2013

5. Dokumen 1 Kurikulum Madrasah 2013 adalah pedoman umum tentang pokok-pokokadalah pedoman umum tentang pokok-pokok kegiatan kependidikan di madrasah

kegiatan kependidikan di madrasah yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraanyang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan  pendidikan unt

 pendidikan untuk mencapai tuuk mencapai tujuan yang ditejuan yang ditetapkan berdatapkan berdasarkan peraturan sarkan peraturan dalam Kurikuludalam Kurikulumm 2013. Pada Permendikbud 81 A

2013. Pada Permendikbud 81 A dokumen 1 Kurikulum masih disebut dokumen 1 Kurikulum masih disebut KTSP (KurikulumKTSP (Kurikulum Tingkat Satu

Tingkat Satuan Pendidikan). an Pendidikan). Dokumen 1 KDokumen 1 Kurikulum Madrasurikulum Madrasah 2013 ah 2013 terdiri atas 4 terdiri atas 4 bagianbagian  pokok berikut

 pokok berikut Bagian

Bagian 1: 1: visi, visi, misi, misi, tujuan tujuan satuan satuan pendidikanpendidikan Bagian

Bagian 2: 2: muatan muatan kurikulum kurikulum (nasional, (nasional, daerah, daerah, dan dan kekhasan kekhasan satuansatuan  pendidikan)

 pendidikan) Bagian

Bagian 3: 3: pengaturan pengaturan beban beban belajarbelajar Bagian

Bagian 4: 4: kalender kalender pendidikanpendidikan Lampiran

Lampiran dokumen dokumen 1 ada 1 ada dua bagdua bagian poian pokok kok yaitu yaitu silabus silabus muatan muatan lokal,lokal, RPP, dan

RPP, dan panduan penyelenggaraapanduan penyelenggaraan ekstrakurikuler.n ekstrakurikuler. Komponen Dokumen 1 pada Kurikulum Madrasah Komponen Dokumen 1 pada Kurikulum Madrasah Dokumen 1 pada Kurikulum Madrasah 2013 berisi

Dokumen 1 pada Kurikulum Madrasah 2013 berisi empat bagian, yaitu;empat bagian, yaitu; A. Vi

A. Vi ssi, Mi, M isi, disi, dan Tujan Tuj uan Peuan Pendidindidi kan Sakan Satuan Petuan Pendidindidi kankan Pada bagian per

Pada bagian pertama Dokumen 1 tama Dokumen 1 berisi tiga hal berisi tiga hal yaitu (a) visyaitu (a) visi yang mendeskripsikani yang mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan, (b) misi mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan, (b) misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan melalui rencana tindakan dalam mewujudkan visi satuan indikator yang harus dilakukan melalui rencana tindakan dalam mewujudkan visi satuan  pendidikan, dan

 pendidikan, dan (c) (c) tujuan tujuan pendidikan pendidikan mendeskripsikan hal-hal mendeskripsikan hal-hal yang yang perlu perlu diwujudkan diwujudkan sesuaisesuai dengan karakteristik satuan

dengan karakteristik satuan pendidikan.pendidikan.

B. Muata

B. Muatan Kurin Kuri kulumkulum

Muatan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang Muatan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang  pendidikan

 pendidikan tertentu. tertentu. Materi Materi muatan muatan lokal lokal dan dan kegiatan kegiatan pengembangan dipengembangan diri ri merupakan merupakan bagianbagian dari muatan kurikulum.

dari muatan kurikulum.

Muatan kurikulum pada Dokumen 1 Kurikulum terdiri atas muatan kurikulum pada Muatan kurikulum pada Dokumen 1 Kurikulum terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan  pendidikan. M

 pendidikan. Muatan kurikulum uatan kurikulum pada jenjang pada jenjang MIMI dipaparkan berikut.dipaparkan berikut. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran dalam Struktur dalam Struktur Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 pada jenjang pada jenjang MIMI

Kompetensi dasar matapelajaran dirumuskan untuk mencapai kompetensi Kompetensi dasar matapelajaran dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan

inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

menjabarkan KI-1;

2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

menjabarkan KI-2;

3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

(4)

4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

menjabarkan KI-4.

Matapelajaran berkaitan dengan muatan kurikulum pada kurikulum Matapelajaran berkaitan dengan muatan kurikulum pada kurikulum tingkat nasional, muatan tngkat daerah, dan muatan berdasarkan kekhsan tingkat nasional, muatan tngkat daerah, dan muatan berdasarkan kekhsan satuan pendidikan. M

satuan pendidikan. Muatan nasional: (a) uatan nasional: (a) untuk SD/MI untuk SD/MI mengacu pada mengacu pada PeraturanPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI, (b) untuk SMP/MTs mengacu pada Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI, (b) untuk SMP/MTs mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar

Kerangka Dasar dan dan Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum SMP/MTs, dan SMP/MTs, dan (c) (c) untuk untuk SMA/MASMA/MA mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA; dan (d) untuk 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA; dan (d) untuk SMK/MAK mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor SMK/MAK mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK; 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK;

Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam dokumen 1 Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam dokumen 1 terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.

provinsi maupun kabupaten/kota.

Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.

bupati/walikota.

Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan

oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan

kebutuhan peserta didikBerdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan kebutuhan peserta didikBerdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah  Tsanawiyah

 Tsanawiyah sebagaimsebagaimana tabel bana tabel berikut.erikut. Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI)

MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU ALOKASI WAKTU BELAJAR PER-MINGGU BELAJAR PER-MINGGU I I II II III III IV IV V V VIVI Kelompok A Kelompok A 1.

1. Pendidikan Pendidikan Agama Agama IslamIslam a.

Al-a. Al-Qur’an HadisQur’an Hadis 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22  b.

 b. Akidah AkhlaAkidah Akhlak k 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 c.

c. Fikih Fikih 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22

d.

d. Sejarah Sejarah Kebudayaan Kebudayaan Islam Islam - - - - 2 2 2 2 2 2 22 2.

2. Pendidikan Pendidikan Pancasila Pancasila dan dan Kewarga Kewarga negaraan negaraan 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 55 3.

3. Bahasa Bahasa Indonesia Indonesia 8 8 9 9 10 10 7 7 7 7 77 4.

4. Bahasa Bahasa Arab Arab 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 5.

5. Matematika Matematika 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 66 6.

6. Ilmu Ilmu PengetahuaPengetahuan n Alam Alam - - - - - - 3 3 3 3 33 7.

7. Ilmu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Sosial Sosial - - - - - - 3 3 3 3 33 Kelompok B

Kelompok B 1.

(5)

2.

2. Pendidikan Pendidikan Jasmani, Jasmani, Olah Olah Raga, Raga, dan dan Kesehatan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 34 36 36 40 40 43 43 43 43 4343 Keterangan:

Keterangan: o

o Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.SelainMata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di atas, kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di atas, terdapat p

terdapat pula kegiatan ula kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler Madrasah IMadrasah Ibtidaiyah abtidaiyah antara lain Prantara lain Pramukamuka (Wajib),

(Wajib), Usaha KeUsaha Kesehatan sehatan Sekolah, Sekolah, Kegiatan RKegiatan Rohani Isohani Islam (Rohis) lam (Rohis) dan laindan lain sebagainya.

sebagainya. o

o Kegiatan ekstra kurikuler yaitu, Pramuka (utama), Unit Kesehatan Madrasah, PalangKegiatan ekstra kurikuler yaitu, Pramuka (utama), Unit Kesehatan Madrasah, Palang Merah Remaja, Kegiatan Rohani Islam (Rohis),Olahraga,Kesenian,Karya Ilmiah Merah Remaja, Kegiatan Rohani Islam (Rohis),Olahraga,Kesenian,Karya Ilmiah Remaja, Olimpiade dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung Remaja, Olimpiade dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung  pembentukan

 pembentukan kepribadian, kepribadian, kepemimpinan kepemimpinan dan dan sikap sikap sosial sosial peserta peserta didik,didik, terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai

kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.pendukung kegiatan kurikuler. o

o Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennyaMata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata  pelajaran

 pelajaran Seni Seni Budaya Budaya dan dan Prakarya Prakarya serta serta Pendidikan Pendidikan Jasmani, Jasmani, Olahraga, Olahraga, dandan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh  pusat

 pusat dan dan dilengkapi dilengkapi dengan dengan konten konten lokal lokal yang yang dikembangkan dikembangkan oleh oleh pemerintahpemerintah daerah.

daerah. o

o Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matadiajarkan secara terintegrasi dengan mata  pelajaran

 pelajaran Seni Seni Budaya Budaya dan dan Prakarya Prakarya atau atau diajarkan diajarkan secara secara terpisah terpisah apabila apabila daerahdaerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam  pelajaran per

 pelajaran per minggu sesuai minggu sesuai dengan kebutdengan kebutuhan satuan pendidikuhan satuan pendidikan tersebut.an tersebut. o

o Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per mingguSebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam

kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.pencapaian kompetensi yang diharapkan. o

o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimalJumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs) Berdasarkan kompetens

Berdasarkan kompetensi inti i inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuaiyang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi

dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktuwaktu untuk Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut.

untuk Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut. Tabel : Mata

Tabel : Mata Pelajaran Madrasah TsanawiyahPelajaran Madrasah Tsanawiyah MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU PER MINGGU VII VIII IX VII VIII IX Kelompok A Kelompok A 1.

1. Pendidikan Pendidikan Agama Agama IslamIslam a.

Al-a. Al-Qur’an HadisQur’an Hadis 2 2 2 2 22  b. Akidah

 b. Akidah Akhlak Akhlak 2 2 2 2 22 c.

c. Fiqih Fiqih 2 2 2 2 22

d.

d. Sejarah Sejarah Kebudayaan Kebudayaan Islam Islam 2 2 2 2 22 2.

2. Pedidikan Pedidikan Pancasila Pancasila dan dan Kewarga Kewarga negaraan negaraan 3 3 3 3 33 3.

3. Bahasa Bahasa Indonesia Indonesia 6 6 6 6 66 4.

4. Bahasa Bahasa Arab Arab 3 3 3 3 33 5.

(6)

7.

7. Ilmu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Sosial Sosial 4 4 4 4 44 8.

8. Bahasa Bahasa Inggris Inggris 4 4 4 4 44 Kelompok B

Kelompok B 1.

1. Seni Seni Budaya Budaya 3 3 3 3 33

2. 2.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kesehatan 3 3 3 3 33

3.

3. Prakarya Prakarya 2 2 2 2 22

Jumlah

Jumlah Alokasi Alokasi Waktu Waktu Per Per Minggu Minggu 46 46 46 46 4646 Keterangan:

Keterangan: •

• Mata peMata pelajaran Selajaran Seni Budaya ni Budaya dapat medapat memuat Bahamuat Bahasa Daerah. sa Daerah. Selain kegiSelain kegiatanatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat  pula

 pula kegiatan kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler Madrasah Madrasah Tsanawiyah Tsanawiyah antara antara lain lain Pramuka Pramuka (Wajib),(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja

Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja dan lain sebagainya.dan lain sebagainya. •

• Kegiatan ekstra kurikule, yaitu; Pramuka (utama), Unit Kesehatan Sekolah, PalangKegiatan ekstra kurikule, yaitu; Pramuka (utama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Rema

Merah Remaja, Badan Kegiaja, Badan Kegiatan Rohani Istan Rohani Islam (Rohis) lam (Rohis) dan yang laindan yang lainnya adalahnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan sikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap dalam rangka mendukung pembentukan sikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai  pendukung keg

 pendukung kegiatan kurikuleriatan kurikuler.. •

• Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennyaMata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata  pelajaran

 pelajaran Seni Seni Budaya Budaya dan dan Prakarya Prakarya serta serta Pendidikan Pendidikan Jasmani, Jasmani, Olahraga, Olahraga, dandan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh  pusat

 pusat dan dan dilengkapi dilengkapi dengan dengan muatan muatan lokal lokal yang yang dikembangkan dikembangkan oleh oleh PemerintahPemerintah Daerah.

Daerah. •

• Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi denganBahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah  jam pelajara

 jam pelajaran per minggu sen per minggu sesuai dengan suai dengan kebutuhan satuan kebutuhan satuan pendidikan tersebpendidikan tersebut.ut. •

• Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per mingguSebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam

kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.pencapaian kompetensi yang diharapkan. •

• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimalJumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. •

• Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsepMuatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah mata pelajaran terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Pengetahuan Sosial (IPS). •

• Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentukPada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences

integrated sciences dandan integrated social studiesintegrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin. Muatan IPA berasal dari disiplin Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari Sejarah, Ekonomi, Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program Geografi, dan Sosiologi. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program  pendidikan

 pendidikan yang yang berorientasi berorientasi aplikatif, aplikatif, pengembangan pengembangan kemampuan kemampuan berpikir,berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan  bertanggung

 bertanggung jawab terhadap jawab terhadap lingkungan solingkungan sosial dan alam.sial dan alam. •

• Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangatTujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau

atau space space wilayah Negara Kesatuan Republik  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Indonesia. •

• Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alamTujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam  perspektif

 perspektif biologi, biologi, fisika, fisika, dan dan kimia. kimia. Integrasi Integrasi berbagai berbagai konsep konsep dalam dalam matamata  pelajaran IPA dan IPS mengg

(7)

batas-disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang

menjadi pembelajaran yang kontekstual.kontekstual. •

• Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antarruang, danPembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antarruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antarruang waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antarruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambark

menggambarkan masa di an masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.mana kehidupan manusia itu terjadi. •

• Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara

Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected connected , yakni pembelajaran, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika),  pembahasanny

 pembahasannya a dikaitkan dikaitkan dengan dengan upaya upaya makhluk makhluk hidup hidup berdarah berdarah panaspanas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem

dalam sistem Air Condition Air Condition (konten kimia). (konten kimia).

C. Pengaturan Beban Belajar C. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dalam diatur dalam bentuk sistem paket atau sistem kredit Beban belajar dalam diatur dalam bentuk sistem paket atau sistem kredit semester.

semester.

a. Sistem Paket a. Sistem Paket

Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. b. Sistem Kredit Semester

b. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester (SKS) diberlakukan hanya untuk SMP/MTs, SMA/MA, Sistem Kredit Semester (SKS) diberlakukan hanya untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dan SMK/MAK. Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam penugasan terstruktur, dan (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri.

1 (satu) jam kegiatan mandiri.

Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. a. Sistem Paket

a. Sistem Paket

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 40% untuk SD/MI, pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 40% untuk SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu 50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

dalam mencapai kompetensi. b. Sistem Kredit

b. Sistem Kredit

Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri pada Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) mengikuti aturan sebagai berikut:

mengikuti aturan sebagai berikut: 

 Satu sks pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menitSatu sks pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri. 

 Satu sks pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka danSatu sks pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka dan 25 menit penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.

25 menit penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri. Beban Belajar Madrasah Ibtidaiyah

Beban Belajar Madrasah Ibtidaiyah

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik

(8)

1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam 1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.

pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran. a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran. b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran. b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran. d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan 3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan 4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling 5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.

banyak 40 minggu.

D. Kalender Pendidikan D. Kalender Pendidikan

Kurikulum

Kurikulum pada pada satuan satuan pendidikan pendidikan pada pada setiap setiap jenis jenis dandan  jenjangdis

 jenjangdiselenggarakelenggarakan an dengan dengan mengikutmengikuti i kalender kalender pendidikpendidikan. an. KalenderKalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. 1. Permulaan Waktu Pelajaran

1. Permulaan Waktu Pelajaran

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran.

setiap awal tahun pelajaran. 2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif 2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar

waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu

 yang

 yang meliputi meliputi jumlah jumlah jam jam pembelajaran pembelajaran untuk untuk seluruh seluruh mata mata pelajaranpelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan.

untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan. 3. Pengaturan Waktu Libur

3. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan  yang

 yang berlaku berlaku tentang tentang hari hari libur, libur, baik baik nasional nasional maupun maupun daerah. daerah. WaktuWaktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai berikut;

sebagai berikut; No

No KEGIATAN KEGIATAN ALOKASI ALOKASI WAKTU WAKTU KETERANGANKETERANGAN 1. 1. Minggu efektif Minggu efektif belajar belajar Minimum 34 Minimum 34 minggu dan minggu dan maksimum 38 maksimum 38 minggu minggu Digunakan untuk Digunakan untuk kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran efektif pada setiap efektif pada setiap satuan satuan pendidikan pendidikan 2. 2.  Jeda

 Jeda tengahtengah semester semester Maksimum 2 Maksimum 2 minggu minggu Satu minggu Satu minggu setiap semester setiap semester

(9)

3.

3. semester semester minggu minggu dan dan IIII

4. 4.

Libur akhir tahun Libur akhir tahun pelajaran pelajaran Maksimum 3 Maksimum 3 minggu minggu Digunakan untuk Digunakan untuk penyiapan penyiapan kegiatan dan kegiatan dan administrasi administrasi

akhir dan awal akhir dan awal tahun pelajaran tahun pelajaran 5. 5. Hari libur Hari libur keagamaan keagamaan 2

2

 – 

 – 

 4 minggu 4 minggu Daerah Daerah khususkhusus  yang

 yang memerlukamemerlukann libur keagamaan libur keagamaan lebih panjang lebih panjang dapat dapat mengaturnya mengaturnya sendiri tanpa sendiri tanpa mengurangi mengurangi  jumlah

 jumlah mingguminggu efektif belajar dan efektif belajar dan waktu waktu 6. 6. Hari libur Hari libur umum/nasional umum/nasional Maksimum 2 Maksimum 2 minggu minggu Disesuaikan Disesuaikan dengan Peraturan dengan Peraturan Pemerintah Pemerintah 7. 7. Hari

Hari libur libur khusus khusus Maksimum Maksimum 11 minggu minggu Untuk satuan Untuk satuan pendidikan pendidikan

sesuai dengan ciri sesuai dengan ciri kekhususan kekhususan masing-masing masing-masing 8. 8. Kegiatan khusus Kegiatan khusus madrasah madrasah Maksimum 3 Maksimum 3 minggu minggu Digunakan untuk Digunakan untuk kegiatan yang kegiatan yang diprogramkan diprogramkan secara khusus secara khusus oleh madrasah oleh madrasah tanpa tanpa mengurangi mengurangi  jumlah

 jumlah mingguminggu efektif belajar dan efektif belajar dan waktu waktu pembelajaran pembelajaran efektif efektif

Mekanisme Penyusunan Kurikulum Madrasah Mekanisme Penyusunan Kurikulum Madrasah

PenyusunanDokumen 1 kurikulum madrasah merupakan bagian dari PenyusunanDokumen 1 kurikulum madrasah merupakan bagian dari kegiatan perencanaan madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja kegiatan perencanaan madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya danatau kelompok madrasah yang diselenggarakan sebelum dan/atau lokakarya danatau kelompok madrasah yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan Dokumen 1 kurikulum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan Dokumen 1 kurikulum madrasah

madrasah secara secara garis garis besar besar meliputi: meliputi: perumusan perumusan visi visi dan dan misi misi berdasarkanberdasarkan analisis konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan analisis konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah; penyiapan dan penyusunan draf; reviu, revisi, dan nasional dan daerah; penyiapan dan penyusunan draf; reviu, revisi, dan finalisasi; pemantapan dan penilaian; serta pengesahan. Langkah yang lebih rinci finalisasi; pemantapan dan penilaian; serta pengesahan. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum madrasah .

kurikulum madrasah .

Contoh KTSP dokumen 1 dalam konteks Kurikulum 2013 Contoh KTSP dokumen 1 dalam konteks Kurikulum 2013

(10)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal Hal Lembar Pengesahan Lembar Pengesahan Kata Pengantar Kata Pengantar ii Daftar Isi Daftar Isi iiii I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN A. A. Rasional Rasional 11 B. B. Landasan Landasan 11 D.

D. Prinsip Prinsip Pengembangan Pengembangan 44

II.VISI, MISI, DAN

II.VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKANTUJUAN PENDIDIKAN A.

A. Visi, Misi, dan TujuanVisi, Misi, dan Tujuan B.

B. Tujuan Pendidikan DasarTujuan Pendidikan Dasar

III.

III. MUATAN KURIKULUMMUATAN KURIKULUM Mata Pelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Muatan Lokal Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler IV.BEBAN BELAJAR IV.BEBAN BELAJAR V. KALENDER

V. KALENDER PENDIDIKAPENDIDIKANN V. PENUTUP

V. PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN

1.

1. Panduan Program EkstrakurikulerPanduan Program Ekstrakurikuler 2.

2. Silabus mulok dan BTQ (menyatu dengan tubuh dokumen 1)Silabus mulok dan BTQ (menyatu dengan tubuh dokumen 1) 3. KI

3. KI/ KD / KD dan RPP dan RPP FikihFikih 4.

4. KI/ KDSKI/ KDSKI dan KI dan RPP SKIRPP SKI 5.

5. KI/ KD KI/ KD Quran HaQuran Hadist dan RPPdist dan RPP 6. KI/ KD dan RPP Akidah Ahlak 6. KI/ KD dan RPP Akidah Ahlak 7. KI/ KDdan RPP

7. KI/ KDdan RPP Pendidikan KewarganegaPendidikan Kewarganegaraan (PKn)raan (PKn) 8.

8. KI/ KDdaKI/ KDdan RPP Bahasa n RPP Bahasa IndonesiaIndonesia 9.

9. KI/ KDdaKI/ KDdan RPP Bahasa n RPP Bahasa InggrisInggris 10.

10. KI/ KI/ KDdan KDdan RPP RPP MatematikaMatematika 11.

11. KI/ KDdan KI/ KDdan RPP Ilmu PengRPP Ilmu Pengetahuan Alam etahuan Alam (IPA)(IPA) 12.

12. KI/ KDdan KI/ KDdan RPP Ilmu PengRPP Ilmu Pengetahuan Sosial (Ietahuan Sosial (IPS)PS) 13. KI/ KDdan RPP Seni Budaya

13. KI/ KDdan RPP Seni Budaya

14. KI/ KDdan RPP Pend. Jasmani (Penjas) 14. KI/ KDdan RPP Pend. Jasmani (Penjas) 15KI/ KD dan RPP Prakarya

15KI/ KD dan RPP Prakarya

16. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Mulok (Bahasa Jawa dan BTQ) 16. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Mulok (Bahasa Jawa dan BTQ)

Catatan Catatan lampiran 3

(11)

KURIKULU

KURIKULUM MADRASAH M MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMPEL KAB.SLEMANIBTIDAIYAH NEGERI TEMPEL KAB.SLEMAN

I.

I. PENDAHULUAPENDAHULUANN

A. Rasional A. Rasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3)

dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai denganmenyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan  jenjang

 jenjang pendidikan pendidikan dalam dalam kerangka kerangka Negara Negara Kesatuan Kesatuan Republik Republik Indonesia Indonesia dengandengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)  peningkatan

 peningkatan potensi, potensi, kecerdasan, kecerdasan, dan dan minat minat peserta peserta didik; didik; (d) (d) keragaman keragaman potensi potensi daerah daerah dandan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)  perkembangan ilmu

 perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, dan dan seni; seni; (h) (h) agama; agama; (i) (i) dinamika perkembangandinamika perkembangan global; dan (j) persatuan

global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan  pendidikan

 pendidikan yang yang sesuai sesuai dengan dengan karakteristik karakteristik daerah. daerah. Begitu Begitu pula pula halnya halnya dengan dengan kurikulumkurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum  pendidikan

 pendidikan dasar dasar dan dan menengahdikemmenengahdikembangkan bangkan sesuai sesuai dengan dengan relevansinya relevansinya oleh oleh setiapsetiap kelompok atau

kelompok atau satuan pendidikan satuan pendidikan dan komite maddan komite madrasah rasah di bawah koorddi bawah koordinasi dan supervinasi dan supervisiisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan  provinsi untuk

 provinsi untuk pendidikan menpendidikan menengah.engah.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan  pelajaran serta

 pelajaran serta cara cara yang digunakan yang digunakan sebagai pedoman sebagai pedoman penyelenggarapenyelenggaraan an kegiatan pembelajarankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan  pendidikan

 pendidikan untuk untuk memungkinkan memungkinkan penyesuaian penyesuaian program program pendidikan pendidikan dengan dengan kebutuhan kebutuhan dandan  potensi

 potensi yang yang ada ada di di daerah. daerah. Kewenangan Kewenangan sekolah/ sekolah/ madrasah madrasah dalam dalam menyusun menyusun kurikulumkurikulum memungkinkan sekolah/ madrasah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,keadaan memungkinkan sekolah/ madrasah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,keadaan sekolah,dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah dan atau sekolah memiliki cukup sekolah,dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,pengelolaan kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,pengelolaan  pengalaman

 pengalaman belajar,cara menbelajar,cara mengajar,dan megajar,dan menilai keberhasilanilai keberhasilan belajar mengajar.n belajar mengajar. Dari amanat undang-unda

Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan ng tersebut ditegaskan bahwakurikulubahwakurikulum dikembangkan secaram dikembangkan secara  berdiversifika

 berdiversifikasi si dengan dengan maksud maksud agar agar memungkinkan memungkinkan penyesuaian penyesuaian program program pendidikan pendidikan padapada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah tertentu serta satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah tertentu serta  peserta

 peserta didik. didik. Selain Selain itu, itu, kurikulum kurikulum dikembangkdikembangkan an dan dan dilaksanakan dilaksanakan di di tingkat tingkat satuansatuan  pendidikan.

 pendidikan.

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 beberapa hal berubah dan MIN

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 beberapa hal berubah dan MIN Tempel perluTempel perlu menyusun

menyusun Dokumen 1 KurikuluDokumen 1 Kurikulum MIN Tempel berdasarkm MIN Tempel berdasarkan peraturan dalam Kurikulum 2013an peraturan dalam Kurikulum 2013.. Hal ini diperlukan sebagai pedoman

Hal ini diperlukan sebagai pedoman operasional semua warga madrasah dalam mencapai tujuanoperasional semua warga madrasah dalam mencapai tujuan  pendidikan y

 pendidikan yang akan dicaang akan dicapai MIN Tempai MIN Tempel.pel.

B.Landasan Hukum B.Landasan Hukum Pengembanga

Pengembangan dokumen 1 Kurikulum MIN Tempel ini n dokumen 1 Kurikulum MIN Tempel ini mengacu pada peraturamengacu pada peraturan berikut.n berikut. 1.

1. Undang-undaUndang-undang Dasar ng Dasar 19451945 2.

2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 3.

3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional PendidikanPP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 4.

4. Permendikbud Permendikbud Nomor 81A Nomor 81A 2013 yang 2013 yang berisi berisi landasan impllandasan implementasi kurementasi kurikulumikulum 2013 pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan

2013 pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAKSMK/MAK 5.

5. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi dasar Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi dasar SD/MISD/MI 6.

(12)

7.

7. Permenag Nomor Permenag Nomor tahun 2013 tahun 2013 tentang KI-KD tentang KI-KD Mata Pelajaran Mata Pelajaran Agama Islam Agama Islam dandan Bahsa Arab

Bahsa Arab

C.Mekanisme Penyusunan dan Prinsip Penyusunan C.Mekanisme Penyusunan dan Prinsip Penyusunan

Penyusunan Dokum

Penyusunan Dokumen 1 kurikulum madrasah en 1 kurikulum madrasah merupakan bagian dari kegiamerupakan bagian dari kegiatan perencanaantan perencanaan madrasah . Keg

madrasah . Kegiatan ini dapat berbeiatan ini dapat berbentuk rapat kerja ntuk rapat kerja dan/atau lokakarydan/atau lokakarya madrasah a madrasah dan/ataudan/atau kelompok madrasa

kelompok madrasah h yang diselenggarayang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelkan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.ajaran baru. Tahap kegiat

Tahap kegiatan penyusunan Dokan penyusunan Dokumen 1 kurikulum umen 1 kurikulum madrasah madrasah secara garis bessecara garis besar meliputi:ar meliputi:  penyiapan

 penyiapan dan dan penyusunan penyusunan draf, draf, reviu reviu dan dan revisi, revisi, serta serta finalisasi, finalisasi, pemantapan pemantapan dan dan penilaian.penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim  penyusun.

 penyusun.

Berdasarkan uraian di atas, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tempel menyusun dokumen 1 Berdasarkan uraian di atas, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tempel menyusun dokumen 1 Kurikulum madrasah yang mencakup (a) visi, misi, dan tujuan, (b) muatan kurikulum Kurikulum madrasah yang mencakup (a) visi, misi, dan tujuan, (b) muatan kurikulum madrasah, (c) beban belajar, dan (d) kalender pendidikan. Selain itu, disusun juga pada madrasah, (c) beban belajar, dan (d) kalender pendidikan. Selain itu, disusun juga pada lampiran dokumen 1 Kurikulum MIN Tempel sebuah

lampiran dokumen 1 Kurikulum MIN Tempel sebuah panduan ekstrakurikuler.panduan ekstrakurikuler. Dalam menyusu

Dalam menyusun Dokumen 1 kurikulum MIn Dokumen 1 kurikulum MIN Tempel N Tempel dengan memperhadengan memperhatikan prinsip-tikan prinsip- prinsip

 prinsip berikut.berikut.

1)Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia 1)Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum di

utuh. Kurikulum di tingkat madrastingkat madrasah ah disusun agar semudisusun agar semua mata pelajaran dapa mata pelajaran dapat menunjangat menunjang  peningkatan im

 peningkatan iman, takwa, daan, takwa, dan akhlak muln akhlak mulia.ia. 2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi,  berpikir kritis dan kreat

 berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila aan nilai dan moral Pancasila agar menjadigar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk  bekerja,

 bekerja, kecerdasan kecerdasan sesuai sesuai dengan dengan bakat/minatnya, bakat/minatnya, dan dan peduli peduli terhadap terhadap lingkungan.lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-k

kemampuan-kemampuan ini emampuan ini dalam proses dalam proses pembelajaranpembelajaran.. 3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat

3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat  perkembangan,

 perkembangan, minat, minat, kecerdasan kecerdasan intelektual, intelektual, emosional, emosional, sosial, sosial, spritual, spritual, dan dan kinestetikkinestetik  peserta didik.

 peserta didik.

4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan

4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan LingkunganLingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan  pengalaman hidup sehari-hari

 pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang

untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. 5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan  pengembang

 pengembang keutuhan keutuhan bangsa bangsa yang yang dapat dapat mendorong mendorong partisipasi partisipasi masyarakat masyarakat dengan dengan tetaptetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan

keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.nasional. 6) Tuntutan Dunia Kerja

6) Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum  perlu

(13)

ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 7)Perkembanga

7)Perkembangan Ilmu n Ilmu PengetahuanPengetahuan, Teknologi, dan , Teknologi, dan SeniSeni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis  pengetahuan

 pengetahuan di di mana mana IPTEKS IPTEKS sangat sangat berperan berperan sebagai sebagai penggerak penggerak utama utama perubahan.perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan  perkembangan

 perkembangan ilmu pengetahilmu pengetahuan, teknologuan, teknologi, dan seni.i, dan seni. 8)Agama

8)Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

mulia.

9) Dinamika Perkembangan Global 9) Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 10) Memperkokoh Persatuan Nasional dan

10) Memperkokoh Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai KebangsaanNilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam

untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.wilayah NKRI. 11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakatbudaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada  budaya

 budaya setempat setempat ditumbuhkan terlebih ditumbuhkan terlebih dahulu dahulu sebelum sebelum mempelajari budaya mempelajari budaya dari dari daerahdaerah dan bangsa lain.

dan bangsa lain. 12) Kesetaraan Jender 12) Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatika

memperhatikan n kesetaraan jender.kesetaraan jender. 13) Karakteristik Satuan Pendidikan 13) Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas

(14)

BAB II BAB II

VISI, MISI,DAN TUJUAN VISI, MISI,DAN TUJUAN

Untuk me

Untuk mencapai ncapai tujuan pendtujuan pendidikan idikan MIN TeMIN Tempel mpel merumuskan merumuskan visi misinyvisi misinya sebaga sebagai berikut ai berikut :: 1.

1. VisiVisi

Terwujudnya pendidikan dasar yang berkualitas, Islami, berakhlak mulia, menguasai ilmu Terwujudnya pendidikan dasar yang berkualitas, Islami, berakhlak mulia, menguasai ilmu  pengetahuan

 pengetahuan, teknologi dan , teknologi dan seni, menciseni, mencintai lingkungantai lingkungan dan tanah airn dan tanah airnyanya 2.

2. MisiMisi a.

a. Mewujudkan Mewujudkan proses proses belajar belajar mengajar dan mengajar dan bimbingan bimbingan secara aktif, kreatif, secara aktif, kreatif, efektifefektif dan

dan menyenangkamenyenangkan n dengan dengan pendekatan pendekatan saintifik saintifik untuk muntuk mencapai encapai KI spKI spiritual, iritual, KI KI sikapsikap sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan.

sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan.  b.

 b. Mewujudkan Mewujudkan penghayatan, penghayatan, keterampilan keterampilan dan pengamdan pengamalan terhalan terhadap adap ajaran ajaran agama Iagama Islamslam menuju terbentuknya insan yang beriman dan bertakwa.

menuju terbentuknya insan yang beriman dan bertakwa. c.

c. Mewujudkan Mewujudkan pendidikan pendidikan yang yang demokratis, berdemokratis, berahlakul ahlakul karimah, cerdakarimah, cerdas, sehat,s, sehat, distplin dan bertanggung jawab.

distplin dan bertanggung jawab. d.

d. Mewujudkan Mewujudkan pendidikan pendidikan yang yang berkepribadian berkepribadian dinamis, terampil, dinamis, terampil, menguasaimenguasai  pengetahuan,

 pengetahuan, teknologi, dan teknologi, dan seni serta beseni serta berkarakter.rkarakter. e.

e. Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan sehingga memiliki jiwa sosialMembimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan sehingga memiliki jiwa sosial yang tinggi.

yang tinggi. 3.

3. TujuanTujuan

Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta kondisi di madrasah Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta kondisi di madrasah tujuan madra

tujuan madrasah sah yang ingin yang ingin dicapai pada dicapai pada tahun pelajaratahun pelajaran 2014/2015 an 2014/2015 adalah dalah sebagai berisebagai berikutkut ..

1.

1. Terwujudnya peserta didik yang meningkat pengetahuan, keterampilan, dan sikapTerwujudnya peserta didik yang meningkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap  sesuai dengan

 sesuai dengan kompetensi intikompetensi inti 2.

2. TerlaksananyaTerlaksananya proses  proses belajar belajar mengajar mengajar dan bimbingan secara dan bimbingan secara aktif, aktif, kreatif, efektifkreatif, efektif dan

dan menyenangkan menyenangkan dengan dengan pendekatan pendekatan saintifisaintifik k untuk untuk mencapai mencapai KI KI spirituspiritual, al, KI KI sikapsikap sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan pada kelas I dan IV.

sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan pada kelas I dan IV. 3.

3. Terlaksananya kTerlaksananya kegiatan pengembegiatan pengembangan diri dalam bidaangan diri dalam bidang ng seni sehinggaseni sehingga memiliki timmemiliki tim kesenian yang siap pakai, baik tingkat Madrasah, Kecamatan maupun Kabupaten

kesenian yang siap pakai, baik tingkat Madrasah, Kecamatan maupun Kabupaten 4.

4. Meningkatnya Meningkatnya milikipemilikipetugas tugas upacara yupacara yang ang siap siap pakai.pakai. 5.

5. Meningkatnya kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah ;Meningkatnya kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah ;  sholat  sholat dhuha,dhuha, jamaah jamaah sholat zhuhur, tadarus Al quran, kaligrafi dan tartil Al quran.

sholat zhuhur, tadarus Al quran, kaligrafi dan tartil Al quran. 6.

6. Meningkatnya kegiatan kepedulian sosial di lingkungan madrasah, bhaktiMeningkatnya kegiatan kepedulian sosial di lingkungan madrasah, bhakti  sosial  sosial   dan  dan JJum’atum’at peduli. peduli.

Gambar

Tabel 01: Peran dan Tanggung-jawab dalam Tata Kelola K
Tabel : Mata
Tabel Kompetensi Inti Madrasah Ibtidaiyah (MI)Tabel Kompetensi Inti Madrasah Ibtidaiyah (MI) KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI KELAS IKELAS I KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTIKELAS IIKELAS II KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTIKELAS IIIKELAS III 1

Referensi

Dokumen terkait

Hal-hal yang belum diatur terkait dengan prosedur pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 serta tata cara satuan

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan

Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,.. Beban belajar bagi peserta didik pada

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah

Muatan kurikulum SMA PIDI Surabaya untuk masing-masing komponen yang ada dalam struktur kurikulum kelas X, XI dan XII dijelaskan dengan tingkat kompetensi, tujuan

mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada

Madrasah Aliyah Swasta Bunga Alquran menetapkan beban belajar sistem paket dengan berpedoman pada struktur kurikulum dari BSNP dengan prinsip pengaturan alokasi