PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTTO
“Difficult roads often lead to a beautiful destination”
“Apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai
nantinya”
“Ada kalanya kita merasaa tidak berdaya, tapi jangan
pernah merasa putus asa. Berharap pada ALLAH, Ia akan
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segenap hati dan rasa syukur, saya persembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia dan berkat yang tiada henti
saya terima.
Kedua orangtua saya Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang
telah berjuang dengan sekuat tenaga demi kebahagian saya serta selalu
mendoakan saya.
Kakak kakak saya tersayang yang selalu menyemangati saya selama
mengerjakan skripsi ini.
Kekasih saya yang selalu mendampingi dengan penuh kasih sayang agar saya
selalu semangat menyelesaikan pendidikan saya.
Sahabat-sahabat terdekat saya yang berjuang bersama sama selama menempuh
pendidikan ini.
Pak Sugiarto yang selalu sabar membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu ada dalam
kondisi apapun.
ABSTRAK
Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika yang menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini 28 siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah (1) data keterlaksanaan pembelajaran Mind Map berupa lembar observasi yang akan dianalisis dengan merangkum hasil keterlaksanaan pembelajaran Mind Map. (2) data hasil belajar berupa tes yang akan dianalisis dengan menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dan melihat peningkatan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. (3) data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map berupa kuesioner yang akan dianalisis dengan menghitung persentase kriteria tanggapan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. (2) model pembelajaran Mind Map pada pokok bahasan kubus dan balok mendapatkan tanggapan positif dari siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap tes hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa dengan persentase ketuntasan belajar 75% melebihi persentase ketuntasan yang dikehendaki sebesar 60%. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 24 siswa dengan persentase ketuntasan belajar sebesar yang dikehendaki 85%. Dari hasil analisis terhadap kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map diperoleh persentase tanggapan positif sebesar 82,1%.
ABSTRACT
Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. The Utilization of Mind Map Learning Model to Enhance students Learning Outcomes in Cube and Block Subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta in Academic Year 2016/2017. Yogyakarta: Mathematics Education, Mathematics Education and Science Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
Students' learning outcomes in geometry subjects of the eighth grade students at SMP N 1 Yogyakarta is relatively low. Thereofer, a learning model is needed to enhance students' learning outcomes. This research aiming to know the utilization of Mind Map learning model to enhance Mathematics learning outcomes in cube and block subjects of the eight grade students at SMP N 1 Yogyakarta.
This collaborative action research was done between the researcher and a Mathematics teacher that used descriptive quantitative approach. The subjects of the research were 28 students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The data analysis results were (1) observation form of the Mind Map learning process data which would be analyzed by summarizing the data, (2) the data of the learning outcomes in a form of test which would be analyzed by counting the students' percentage who achieved the standard and considering the enhancement of the learning outcomes standard at cycle I and II, (3) the data of the students' responses toward Mind Map learning in a form of questionnaire which would be analyzed by counting the percentage of the students' responses criteria.
The research results showed that (1) Mind Map learning model could enhance the students' learning outcome in cube and block subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta, (2) the Mind Map learning model in cube and block subjects had positive responses from the students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The conclusions are based on the data analysis results of the students' learning outcome at cycle I showed that 21 students had achieved the learning standard with 75% of learning outcome beyond the expected learning outcome standard which was 60%. At cycle II, there were 24 students who had passed the learning standard with 85% of the expected learning outcome. From the questionnaire result, there were 82.1% of the positive responses.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
Dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, arahan dan
membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi
ini sampai selesai.
5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Segenap Dosen serta para staf karyawan Jurusan Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama
penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Ibu Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 1
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
8. Ibu Maria Roostika, S.Pd selaku Guru Matematika SMP N 1 Yogyakarta
9. Siswa kelas VIIIH SMP N 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis
dalam pengambilan data penelitian.
10.Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang telah
memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, nasehat,
dan doa sehingga perkuliahan dan penyususnan skripsi ini dapat terlaksana
dengan baik.
11.Widi Astuti dan Yustina Risnawati yang selalu mendukung perkuliahan dan
menyemangati penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
12.Rofico Parakletos Manansang yang selalu mendampingi penulis dengan
memberikan semangat, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
13.Anastasia Dyta Olivia dan Antonia Evastella Wulan yang telah membantu
penulis menjadi observer dalam penelitian ini.
14.Francisca Niken Titiasari dan Brigitta Anggit Pawesti yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai saran, kritik dan
masukan yang bersifat membangun guna perbaikan untuk penelitian selanjutnya.
Ahkir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 26 Juli 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Pembatasan Istilah ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Model Pembelajaran Mind Map ... 8
1. Model Pembelajaran Mind Map ... 8
2. Manfaat Mind Map ... 9
3. Indikator Mind Map ... 10
4. Bahan dan Langkah Pembuatan Mind Map ... 11
5. Penggunaan Mind Map Pada Pembelajaran ... 12
B. Pembelajaran Matematika ... 13
1. Pengertian Pembelajaran Matematika ... 13
2. Hasil Belajar ... 13
3. Indikator Hasil Belajar ... 14
4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14
5. Penilaian Hasil Belajar ... 16
C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 17
1. Kubus ... 17
2. Balok ... 19
D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 21
E. Taksonomi Tujuan Intruksional Menurut B.S Bloom ... 22
F. Penelitian Sejenis ... 23
G. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
D. Rancangan Penelitian ... 28
E. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 28
F. Bentuk Data ... 34
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35
I. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 48
K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 51
BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ... 52
B. Tabulasi Data Penelitian ... 59
C. Analisis Data Penelitian ... 66
D. Pembahasan Data penelitian ... 72
E. Keterbatasan Penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 28
Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 29
Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 31
Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 31
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 39
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus ... 40
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Balok ... 41
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 42
Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I ... 43
Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II ... 45
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kuesioner Tanggapan Siswa ... 46
Tabel 3.12 Kriteria Tanggapan Siswa Hasil Penskoran Kuesioner ... 47
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 48
Tabel 3.14 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...51
Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 59
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 61
Tabel 4.4 Data Hasil Tes Belajar Siklus II ... 64
Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 65
Tabel 4.6 Data Hasil Kuesioner Terbuka Tanggapan Siswa... 66
Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 67
Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 68
Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I ... 68
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II ... 69
Tabel 4.11 Penskoran Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 70
Tabel 4.12 Persentase Banyak Siswa Pada Setiap Kriteria Tanggapan Siswa ... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH ... 17
Gambar 2.2 Kubus ABCD.EFGH dan Jaring-jaringnya ... 18
Gambar 2.3 Balok ABCD.EFGH ... 19
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ... 81
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map ... 81
Lampiran A.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus... ... 91
Lampiran A.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok.... ... 95
Lampiran A.4 Intrumen Tes Hasil Belajar Siklus I... 99
Lampiran A.5 Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II .. ... 104
Lampiran A.6 Instrumen Kuesioner Tanggapan Siswa ... 109
Lampiran A.7 Lembar Jawab Siswa Siklus I ... 111
Lampiran A.8 Lembar Jawab Siswa Siklus II ... 112
Lampiran A.9 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 113
Lampiran A.10 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 114
LAMPIRAN B ... 115
Lampiran B.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus ... 115
Lampiran B.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok ... 123
Lampiran B.5 Hasil Skoring Kuesioner Tanggapan Siswa ... 135
Lampiran B.6 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 136
Lampiran B.7 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II... 137
Lampiran B.8 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa ... 138
LAMPIRAN C ... 142
Lampiran C.1 Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA Yogyakarta ... 141
Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 143
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan hal yang paling penting
dan pokok karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses
belajar mencakup daya serap informasi, daya penyimpanan informasi dan cara
menyampaikan informasi tersebut menurut. Daya serap informasi siswa
terhadap materi yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang tinggi, ada
yang sedang, dan ada yang rendah tergantung pada waktu yang diberikan
untuk penguasaan materi tersebut.
Berbagai adanya perbedaan daya serap siswa maka guru memerlukan
model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran tersebut harus mampu
mencakup seluruh siswa untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan
dengan memperhatikan sistem pengelolaan pembelajaran dan lingkungan
belajar yang kondusif.
Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru masih banyak
ditemukan di sekolah. Hal ini tampak ketika peneliti melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta dalam
mengobservasi aktivitas guru. Guru mengajar dengan metode ceramah dari
awal hingga ahkir pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran
matematika kelas VIII, didapat hasil bahwa dari tahun ke tahun permasalahan
yang dihadapi guru mata pelajaran sama. Nilai ulangan matematika siswa
pada pokok bahasan bangun ruang relatif rendah. Sebagian besar nilai siswa
masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hasil belajar yang
masih dibawah KKM perlu mendapat perhatian yang lebih. Selain itu
permasalahan yang terjadi adalah siswa cenderung banyak mengobrol dan
tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung.
Permasalahan tersebut pada akhirnya menarik peneliti untuk meneliti
model pembelajaran apa yang sekiranya dapat mengurangi permasalahan
tersebut, model pembelajaran yang membuat siswa mempunyai daya serap
tinggi dan lebih fokus untuk belajar sehingga meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Hasil belajar siswa yang relatif rendah, membuat peneliti menawarkan
model pembelajaran Mind Map untuk mengatasi masalah tersebut. Mind Map
dapat meningkatkan daya serap dan kreatifitas siswa, Mind Map merupakan
alat belajar yang menarik dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.
Sehingga, siswa semakin aktif dan bersemangat dalam belajar serta
meningkatnya hasil belajar siswa
Mind Map adalah cara mencatat kreatif dan efektif dengan menggunakan
unsur gambar, warna, simbol, cabang, garis, dan kata kunci untuk membantu
siswa mengingat informasi lebih mudah dari pada menggunakan teknik
menambah energi dalam pikiran, cabang dan garis mempermudah pemahaman
materi, dan kata kunci menghasilkan ide dan pikiran baru.
Penggunaan Mind Map pada pembelajaran yaitu memberi gambaran yang
jelas pada keseluruhan dan perincian materi, memusatkan perhatian pada
pokok bahasan materi, menunjukan hubungan antara bagian-bagian materi
yang saling terspisah, meningkatkan kreativitas, dan memudahkan siswa
mengingat materi.
Melihat permasalahan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta
yang relatif rendah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok
di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017?
2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model
pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan
balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017
2. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model
pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII
H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Pembatasan Istilah
Berikut ini merupakan beberapa istilah yang di pakai dalam penelitian.
Penjelasan istilah ini digunakan untuk pemahaman konsep dalam kajian
pustaka agar tidak melenceng dari maksud istilah tersebut.
1. Kubus
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang saling
kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua bidang tersebut
menurut garis garis yang saling sejajar
2. Balok
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi panjang
yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi panjnag lain yang
memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling
3. Mind Map
Mind Map adalah teknik mencatat dengan menyajikan ide, gagasan,
konsep atau informasi ke dalam bentuk gambar, warna, dan garis.
4. Model Pembelajaran Mind Map
Model pembelajaran Mind Map merupakan rencana atau pola yang
digunakan untuk merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif
bahan pembelajaran ke dalam bentuk Mind Map sebagai landasan
praktik pembelajaran.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh
kegiatan pembelajaran dengan mengikuti tes pengetahuan hasil belajar
di ahkir pembelajaran.
Penelitian dengan judul Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind
Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1
Yogyakarta merupakan sebuah kegiatan penelitian yang memanfaatkan
model pembelajaran Mind Map. Model Pembelajaran Mind Map
dilaksanakan dengan cara mengelompokkan konsep pokok bahasan
kubus dan balok ke dalam bentuk Mind Map. Mind Map tersebut di
buat oleh siswa sedemikian rupa agar menjadi menarik sehingga siswa
lebih memahami konsep pokok bahasan tersebut serta membantu siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan penelitian ini
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Diharapkan melalui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map, siswa
semakin tertarik dalam belajar matematika sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
2. Bagi Guru mata pelajaran matematika
Diharapkan dapat menjadi referensi mengenai model pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kinerja guru
secara profesional.
3. Bagi Peneliti lain
Menjadi rujukan, sumber informasi, dan bahan referensi serta
memberikan motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian
secara lebih baik dalam merancang dan mengembangkan suatu
penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab adalah
sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Bab I berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
2. Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan pengertian model pembelajaran Mind Map,
pembelajaran matematika, pembelajaran matematika pokok bahasan
bangun ruang, hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang,
taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom, penelitian sejenis, dan
kerangka berfikir.
3. Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, rancangan penelitian,
desain penelitian tindakan kelas, bentuk data, metode dan instrumen
pengumpulan data, indikator keberhasilan penelitian, prosedur
pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian.
4. Bab IV Deskripsi Pembelajaran, Hasil Penelitian, Analisis dan
Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang deskripsi persiapan dan pelaksanaan
penelitian, tabulasi data penelitian, analisis data penelitian, pembahasan
hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan
saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis dan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Mind Map 1. Model Pembelajaran Mind Map
Menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2014:133) model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain.
Menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014:153) model pembelajaran
merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi
pendidikan dan belajar, yang di rancang berdasarkan proses analisis yang
diarahakan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat
operasional di depan kelas.
Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang
dirancang berdasarkan kurikulum yang digunakan oleh guru untuk
membimbing pembelajaran di kelas.
Mind Map dalam bahasa Indonesia berarti peta pikiran atau peta
konsep. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map adalah sistem
perpustakaan raksasa yang sebenarnya ada dalam otak anda yang
menakjubkan (Buzan, 2008:4).
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan model pembelajaran
Mind Map merupakan rencana atau pola yang digunakan untuk
merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif bahan
pembelajaran dalam bentuk Mind Map sebagai landasan praktik
pembelajaran.
2. Manfaat Mind Map
Menurut Buzan (2008:5) Mind Map memungkinkan kita untuk
mengingat informasi lebih mudah dan lebih diandalkan dari pada
menggunakan teknik pencatatan tradisional. Mind Map dapat membantu
untuk:
1) Berencana
2) Berkomunikasi
3) Menjadi lebih kreatif
4) Menghemat waktu
5) Menyelesaikan masalah
6) Memusatkan perhatian
7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
8) Mengingat dengan lebih baik
9) Belajar lebih cepat dan efisien
Menurut Michalko (dalam Tony Buzan, 2008:6), Mind Map
1) Mengaktifkan seluruh otak
2) Membereskan akal dari kekusutan mental
3) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan,
4) Membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang saling terspisah
5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
6) Memungkinkan kita mengelompokan konsep
7) Membantu kita membandingkannya
8) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok
bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari
ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
3. Indikator Mind Map
Menurut Buzan (2008:15) Ada beberapa unsur penting dalam Mind
Map yang berkaitan dengan pembelajaran, yaitu:
1) Gambar atau Foto atau Simbol
Sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita
mengunakan imajinasi, bila kita mempunyai sepuluh gambar akan
setara dengan sepuluh ribu kata catatan.
2) Warna
Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada
pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti
cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata, karena garis-garis lurus
akan membosankan otak.
4) Hubungan cabang-cabang atau ranting.
Penghubung cabang-cabang akan menciptakan dan menetapkan
struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara
pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang
utama. Bila menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah
mengerti dan mengingat.
5) Kata Kunci
Setiap kata kunci memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada
Mind Map. Setiap kata tunggal atau gambar seperti pengganda yang
mengahasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita
menggunakan satu kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan
lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan akan
menghabat efek pemicu ide.
4. Bahan dan Langkah Dalam Pembuatan Mind Map
Menurut Buzan (2008:14), bahan dan langkah yang diperlukan untuk
membuat Mind Map, yakni: kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil
warna, otak, dan imajinasi. Sedangkan langkah-langkah dalam membuat
Mind Map, yakni:
2) Gunakan gambar, simbol atau foto untuk ide utama anda,
biasanya disebut gambar pusat.
3) Gunakan berbagai warna agar menarik.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan
hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu
dan dua, dan seterusnya.
5) Buatlah garis lengkung untuk menghubungkan cabang-cabang.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
7) Gunakan gambar.
5. Penggunaan Mind Map pada Pembelajaran
Menurut Hamzah (2014:166) Mind Map sangat baik digunakan
untuk pengetahuan awal siswa dalam menemukan alternatif jawaban.
Model pembelajaran tipe Mind Map dapat digunakan dengan langkah
sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang diingin
dicapai oleh siswa.
3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4) Tiap kelompok menginvestarisasi atau mencatat alternatif jawaban
hasil diskusi.
5) Tiap kelompok membaca hasil diskusinya.
6) Siswa diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
B. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Menurut Bruner (dalam Hudoyo, 1998:56) pembelajaran matematika
adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat
dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan
struktur matematika didalamnya.
Menurut Cobb (dalam Suherman, 2003:71) pembelajaran matematika
sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
mengkonstruksikan pengetahuan matematika.
Menurut Muhsetyo (2008:26) pembelajaran matematika adalah proses
pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian
kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi
tentang bahan matematika yang dipelajari
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika merupakan proses belajar yang melibatkan siswa dalam
memperoleh konsep dan struktur matematika.
2. Hasil Belajar
Menurut Mulyasa (2008:25) hasil belajar merupakan prestasi hasil
belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indicator kompetensi dan
derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus
dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai
sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman
Menurut Winkel (1989:82) hasil belajar siswa adalah keberhasilan
yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang
diwujudkan dalam bentuk angka.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:22).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan hasil belajar
adalah hasil yang diperoleh siswa dalam menguasai kompetensi yang ia
terima.
3. Indikator Hasil Belajar
Djamarah dan Zain (2006:106) mengemukakan bahwa indikator
keberhasilan belajar diantaranya yaitu:
a. Daya Serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional
khusus telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individual
maupun kelompok..
Namun demikian, menurut Djamarah dan Zain (2006:106) indicator
yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya
serap.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi
(dalam Rusman, 2012:124) antara lain meliputi factor internal dan factor
a. Faktor Internal
1. Faktor Fisiologis yaitu secara umum kondisi psikologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagianya. Hal tersebut
dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi
pelajaran.
2. Faktor Psikologis yaitu setiap individu dalam hal ini peserta
didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda
beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.
Beberapa factor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian,
minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar peserta
didik
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Factor
lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan social.
Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain lain.
Belajar pada tengah hari diruangan yang kurang akan sirkulasi
udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada
pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan
dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
2. Faktor Instrumental adalah factor yang keberadaan dan
penggunaannya dirncang sesuai dengan hasil belajar yang
sarana untuk tercapainya tujuan tujuna belajar yang
direncanakan. Faktor faktor instrumental ini berupa kurikulum,
sarana, dan guru.
5. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat
dilakukan melalui tes, seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata
(2007:103), bahwa hasil belajar dapat diukur dan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar disebut tes hasil belajar.
Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006:106) tes yang dilakukan
untuk menilai keberhasilan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat
digolongkan sebagai berikut.
a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu
yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat
prestasi belajar siswa.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama
satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk
menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu
Dari penjabaran di atas, Hasil belajar siswa terkait aspek pengetahuan
dapat diukur dengan menggunakan tes yang tergolong ke dalam tes
formatif.
C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Dasar
yang harus dipahami adalah mengindentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma,
dan limas serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus, balok,
prisma, dan limas ; menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma, dan limas.
Berikut materi bangun ruang sisi datar.
1. Kubus
a. Pengertian Kubus
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang
saling kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua
bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar.
b. Sifat–Sifat Kubus
Berikut adalah sebuah kubus ABCD.EFGH
Sifat – sifat kubus sebagai berikut:
1. Semua sisi kubus berbentuk persegi
2. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang
3. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran
yang sama panjang
4. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran
sama panjang
5. Setiap bidang diagonal pada kubus berbentuk
persegi panjang (Rahaju, 2008:172)
c. Jaring–Jaring Kubus
Jaring jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika
dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan
akan membentuk bangun kubus. (Rahaju 2008:174).
Gambar 2.2
Kubus ABCD.EFGH dan Jaring - jaringnya
d. Luas permukaan kubus
Luas permukaan (L) suatu kubus dengan panjang rusuk s
L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi)
= (2 x s x s) + (4s x s)
= 2s2 + 4s2
= 6s2 (Marsigit, 2009:189)
e. Volume kubus
Volume (V) suatu kubus dengan panjang rusuk s dapat
dinyatakan dengan rumus :
V = luas alas x tinggi
= s2 x s
= s3 (Marsigit, 2009:190)
2. Balok
a. Pengertian balok
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi
panjang yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi
panjnag lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut
garis garis yang saling sejajar.
b. Sifat – sifat balok
Berikut adalah sebuah balok ABCD.EFGH
Sifat – sifat balok adalah sebagai berikut :
1. Sisi- sisi balok berbentuk persegi panjang
2. Rusuk rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama
panjang
3. Setiap diagonal bidang pada siis yang berhadapan
memiliki ukuran sama panjang
4. Setiap diagonal pada balok memiliki ukuran sama
panjang
5. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk
persegi panjang
(Rahaju, 2008:190)
c. Jaring – jaring balok
Jaring jaring balok adalah rangkaian persegi panjang yang
jika dipadukan akan membentuk suatu balok. (Rahaju, 2008:195)
Gambar 2.4
Balok ABCD.EFGH dan Jaring - jaring nya
d. Luas permukaan balok
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi
balok berturut turut adalah p, l, t, dan L. Maka luas permukaan
balok dapat dinyatakan dengan rumus :
L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi)
= [ 2 x (p x l) + [ 2 x (p + l) x t ]
= 2pl + 2pt + 2lt
= 2pl + 2 lt + 2 pt
= 2 (pl + lt + pt) (Marsigit, 2009:196)
e. Volume balok
Volume (v) suatu balok dengan panjang p, lebar l, dan
tinggi t dapat dinyatakan dengan rumus :
V = p x l x t (Marsigit, 2009:196)
D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang
Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku
setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar dari segi pandang siswa merupakan tingkat perkembangan
mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh
para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Supriyono, 2015:7).
Hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang bagi siswa kelas
serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus dan balok ; menemukan
serta menghitung luas permukaan kubus dan balok ; menemukan serta
menghitung volume kubus dan balok.
E. Taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom
Penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini berdasarkan pada
taksonomi atau klasifikasi dalam rana kognitif menurut Bloom dan kawan
kawan, meliputi:
1. Pengetahuan / knowledge (C1)
Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan
disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, dan prinsip yang
diketahui.
2. Pemahaman / comprehension (C2)
Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari.
3. Penerapan / application (C3)
Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau
metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.
4. Analisa / analysis (C4)
Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat
dipahami dengan baik.
Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru.
6. Evaluasi / evaluation (C6)
Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu.
(Winkel, 1989)
F. Penelitian Sejenis
1. Penelitian yang dilakukan oleh Christina Rinanda Yulitasari
Veraningtyas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Mind
Map (Peta Pikiran) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok
Bahasan Materi Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII B SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)
keaktifan siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten
tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi
bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (2)
hasil belajar siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten
tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi
bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.
Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kualitatif dengan
bantuan kuantitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keaktifan
siswa dalam pembelajaran menggunakan model Mind Map menjadi
lebih baik yang ditunjukkan pada angkat keaktifan pertama
mendapatkan hasil keaktifan 55,11%, keaktifan siswa pada pemberian
angket keaktifan kedua 76,67%, dan pemberian angket ktiga 81,67%. (2)
hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dari ulangan harian I (fase 1)
didapatkan hasil ulangan dengan ketuntasan belajar 51,61% dengan rata
rata kelas 64,03 dan pada ulangan harian II (fase 2) didapatkan
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 66,67% dengan rata
rata kelas 69,33.
Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa kelemahan yaitu
alat dan bahan yang disediakan peneliti kurang lengkap dan materi yang
diberikan terlalu banyak sehingga pembelajaran menjadi kurang
inovatif. Hal ini, dijadikan acuan bagi penelitian yang akan dilakukan
agar memperencanakan pembaharuan pembelajaran dengan melengkapi
alat dan bahan kebutuhan Mind Map serta melakukan pembelajaran
dengan materi yang lebih sedikit sehingga siswa tidak merasa bosan.
2. Jurnal karya H. Abdul Rojak yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Mind Map (PTK Pada Siswa Kelas IX B
SMP N 3 Kota Cirebon)”. Penelitian dalam jurnal ini bersifat
partisipatorik dan kolaboratif dengan menggunakan pendekatan secara
kualitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa. Metode
penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe mind map dalam konsep berahkirnya masa Orde Baru
dan lahirnya Reformasi pada pelajaran IPS di kelas IX B SMP N 3
Cirebon melalui dua siklus mampu meningkatkan kemampuan hasil
belajar siswa secara signifikan. (2) hasil belajar pada siklus I dan siklus
II telah menunjukkan hasil yang memuaskan, berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal sebesar 76, prosentase siswa yang mencapai KKM
sejumlah 64%. Demikian pula pada siklus II, prosentase siswa yang
mencapai KKM sejumlah 76%.
G. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berdasarkan masalah yang dihadapi guru mata pelajaran
matematika bahwa hasil belajar pada pokok bahasan bangun ruang dari tahun
ke tahun selalu sama. Jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM tidak
lebih dari 50%. Dengan masalah yang ditemui tersebut maka peneliti
menawarkan model pembelajaran Mind Map.
Mind Map merupakan suatu model pembelajaran yang sangat baik untuk
diterapkan dengan tujuan meningkatkan daya serap siswa dalam memahami
konsep serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Diharapkan dengan adanya
model pembelajaran Mind Map, siswa semakin tertarik dan aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa dapat menggunakan Mind Map sebagai alat
belajar yang menarik dan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.
Pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, maka para
bertukar pendapat, sehingga siswa semakin aktif dan bersemangat dalam
belajar serta akan meningkatkannya hasil belajar siswa. Peneliti memilih
menggunakan model pembelajaran Mind Map untuk meningkatkan hasil
belajar siswa berdasarkan penelitian sejenis yang telah menunjukkan bahwa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena penelitian
dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif,
dimana peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika setempat
dalam menggunakan model pembelajaran mind map pada pokok bahasan
bangun ruang kubus dan balok. Penelitian tindakan kolaboratif ini
menggunakan perhitungaan secara kuantitatif, dimana dalam hal ini yang
dilihat hanya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti model
pembelajaran mind map yang akan dicobakan. Pembelajaran dengan
menggunakan model ini akan diujikan pada satu kelas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl.
Cik Di Tiro No.29, Terban, Gondokusuman, Kota Yogaykarta, DIY.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki
dan 14 siswa perempuan. Objek penelitian adalah model pembelajaran Mind
D. Rancangan Penelitian
Peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian ini untuk pengambilan
data dan guru setempat mengawasi jalannya pembelajaran serta teman peneliti
ikut membantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti.
Peneliti melakukan pembelajaran dengan membuat kelompok diskusi
sebanyak 8 kelompok dari 34 siswa sehingga siswa dapat saling bekerjasama
dalam terlaksananya pembelajaran menggunakan Mind Map. Siswa akan
mengikuti tes hasil belajar sebanyak dua kali di ahkir putaran siklus.
E. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan penelitian bersiklus. Satu siklus terdiri dari empat
kegiatan pokok dan mempunyai target pencapaian hasil belajar dengan
persentase yang telah ditetapkan peneliti dengan pertimbangan dari guru
setempat.
1. Siklus Pertama
Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I Variabel Kondisi
Awal
Siklus I
Hasil belajar - 60%
Keterangan: (-) Not Available
Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan
pembelajaran pada siklus I untuk mengukur hasil belajar pada pokok
bahasan kubus dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk
dua pertemuan pembelajaran. Berikut rancangan model pembelajaran
Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I
Siklus I Penjelasan Kegiatan Pokok
Perencanaan Perencanaan adalah rancangan tindakan secara rinci untuk menjelaskan fakta yang terjadi selama penelitian
1. Mengelompokkan siswa secara
heterogen menjadi 8 kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari hasil ujian materi sebelumnya.
2. Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map
3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran
Mind Map
4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa:
a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map Siklus I b. Soal tes ahkir siklus I
c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru memperkenalkan
pembelajaran Mind Map
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan model pembelajaran mind map:
a. Guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan kubus
b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa
c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan
d. Siswa dalam kelompok mencari materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.
f. Masing masing kelompok bekerjasama untuk membuat kreatifitasnya dalam menuangkan hasil diskusi materi kedalam bentuk gambar, warna, tulisan, dan garis yang menarik
g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map
masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup
a. Siswa menyelesaikan pembuatan
Mind Map kelompok diluar jam pembelajaran
b. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan kedua akan dilaksanakan tes ahkir siklus I
Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa
2. Kegiatan Inti
a. Dua kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan kubus dan kelompok lain menanggapi
b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan kubus
c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map
terkait konteks pokok bahasan kubus dan guru memberikan konsep
b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu pokok bahasan balok
Pengamatan Pengamatan
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dilakukan
Pertemuan Pertama
Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map
siklus I Pertemuan Kedua
Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map
2. Siklus Kedua
Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus II Variabel Kondisi
Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan
pembelajaran pada siklus II untuk mengukur hasil belajar pada pokok
bahasan balok dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk
dua pertemuan pembelajaran. Rancangan kegiatan pada siklus kedua
sama seperti pada siklus pertama. Perbedaannya terletak pada tahap
pelaksanaan tindakan, dimana pelaksanaan tindakan siklus kedua
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan untuk memperbaiki
siklus I. Perbedaan yang lain terletak pada tahap refleksi siklus II.
Berikut rancangan model pembelajaran mind map pada siklus II:
Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II Siklus II Penjelasan Kegiatan Pokok
Perencanaan Perencanaan adalah 1. Mengelompokkan siswa secara heterogen
Refleksi Tahap ini
1. Mengadakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran
2. Merumuskan masalah pada pelaksanaan siklus I
rancangan tindakan
beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari tes hasil belajar siklus I.
2. Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map
3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran
Mind Map
4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa :
a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map siklus II b. Soal tes ahkir siklus II
c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan
b. Guru memberikan apersepsi 2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan model pembelajaran mind map:
a. Guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan balok
b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa
c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok baru dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan d. Siswa dalam kelompok mencari
materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume balok baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.
e. Masing masing kelompok diberikan kertas manila, kertas warna, penggaris, alat tulis, double tip, dan spidol warna
f. Masing masing kelompok
bekerjasama untuk membuat
yang menarik
g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map
masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup
c. Siswa menyelesaikan pembuatan
Mind Map kelompok diluar jam pembelajaran
d. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan keempat akan dilaksanakan tes ahkir siklus II
Pertemuan Kempat 1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam dan
mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti
a. Satu kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan balok dan kelompok lain menanggapi
b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan balok
c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map
terkait konteks pokok bahasan balok dan guru memberikan konsep
b. Siswa mengisi kuesioner tanggapan siswa
Pengamatan Pengamatan dilakukan
masing satu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran Mind Map
siklus II
Pertemuan Keempat
Dua observer akan mengisi masing
masing satu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran Mind Map
siklus II
1. Membagikan kuesioner tanggapan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pemanfaatan model
pembelajaran Mind Map dalam
dan data yang diperoleh untuk mengidentifiksi kesalahan dalam pembelajaran yang
masih perlu
diperbaiki demi pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya
F. Bentuk Data
1. Data Keterlaksanaan Proses Model Pembelajaran Yang Menggunakan
Mind Map
Data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II berupa data
kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh
observer pada setiap pertemuan pembelajaran. Data pada siklus I akan
digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map
pada siklus I yang sesuai dengan rancangan pada RPP dan acuan dalam
perbaikan perencanaan pembelajaran pada siklus II. Data pada siklus II
ini akan digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran
Mind Map yang sesuai dengan rancangan pada RPP.
2. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa berupa data kuantitatif, sehingga hasil
belajar siswa yang dilihat pada penelitian ini berupa nilai tes pada siklus
I instrumen tes I dan siklus II intrumen tes II. Tes berupa soal pilihan
ganda yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam
digunakan untuk melihat apakah pemanfaatan Mind Map dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
3. Data Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Yang Memanfaatkan
Mind Map
Data tanggapan siswa berupa data kuantitatif dan data kualitatif
yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa diahkir
siklus II. Data ini akan digunakan untuk melihat bagaimana tanggapan
siswa setelah mengikuti pemanfaatan model pembelajaran Mind Map.
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode
tes dalam mengukur hasil belajar siswa secara individu untuk menguji
tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Sedangkan
pemberian kuesioner terhadap siswa untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap model pembelajaran yang dilakukan. Metode observasi untuk
menjadi acuan dalam perbaikan siklus dan mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan model
pembelajaran Mind Map pada siklus I sehingga dapat dijadikan
acuan untuk memperbaiki siklus II serta untuk mengetahui
keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map pada siklus II.
Instrumen hasil belajar siswa ini berupa tes tertulis pilihan ganda
yang akan diberikan pada ahkir putaran pada siklus I dan siklus II.
Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan
model pembelajaran Mind Map. Instrumen hasil belajar siswa ini
terdiri dari dua instrumen, instrumen I terkait pokok bahasan kubus
dan instrumen II terkait pokok bahasan balok. Masing-masing
instrumen berbentuk soal pilihan ganda dengan 20 nomor soal yang
disusun peneliti bersama dosen pembimbing.
c. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk melihat tanggapan siswa dalam
pemanfaatan model pembelajaran Mind Map. Siswa mengisi lembar
kuesioner diahkir putaran siklus II. Lembar kuesioner terdiri dari
kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup
tanggapan siswa terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Peneliti memberikan lima pilihan jawaban pada angket
tanggapan siswa yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu–Ragu
(R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan
kuesioner terbuka tanggapan siswa terdiri dari pilihan membantu
atau tidak membantu disertai dengan isian alasan sesuai dengan
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam
penelitian ini ada dua macam instrumen yaitu instrumen pembelajaran dan
instrumen penelitian:
a. Instrumen Pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu
rencana kegiatan pembelajran untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP ini dirancang sebanyak empat pertemuan pembelajaran
dengan jumlah waktu pertemuan pertama 2x40 menit, pertemuan
kedua 3x40 menit, pertemuan ketiga 2x40 menit, dan pertemuan
keempat 3x40 menit. RPP model pembelajaran Mind Map Siklus
I dan Siklus II dapat dilihat pada Lampiran A1. Beberapa komponen dalam RPP:
Materi pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar
Standar kompetensi :
5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, primsa, limas dan
bagian bagiannya serta menentukkan ukurannya
Kompetensi Dasar:
5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, primsa, dan
limas serta bagian bagiannya.
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma, dan limas.
Indikator:
1. Memahami pengertian bangun ruang sisi datar
2. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus dan balok
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bagian
- bagian bangun ruang kubus dan balok
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring
jaring bangun ruang kubus dan balok
5. Menentukkan rumus luas permukaan kubus dan balok
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan kubus dan balok
7. Menentukkan rumus volume kubus dan balok
8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume kubus dan balok
9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaaan dan volume kubus dan balok
b. Instrumen Penelitian
1) Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mind
Map
Instrumen keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map
berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru dikelas dalam
diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut kisi kisi lembar observasi model pembelajaran Mind
Map.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Instrumen lembar observasi terlampir pada Lampiran A.2
2) Soal Tes Hasil Belajar
Peneliti menggunakan soal tes hasil belajar yang diberikan
pada setiap ahkir putaran pada siklus I dan siklus II. Soal Tes
hasil belajar ini berupa soal pilihan ganda. Penilaian digunakan
untuk melihat adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II
dalam pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dikelas.
Berikut kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa siklus I dan siklus
II.
Fakta Yang Diamati Hasil Pengamatan
Penerapan model pembelajaran Mind Map
pada pokok bahasan bangun ruang Proses pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Map
Media penunjang model pembelajaran
Mind Map
Manfaat model pembelajaran Mind Map terhadap konsep dan rumus
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.1.2 mengidentifikasi sifat – sifat kubus 2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan bagian - bagian bangun ruang kubus
5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan jaring jaring bangun ruang kubus
7 8
9
5.3.1 menentukan luas permukaan kubus 10
5.3.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus
11 13
12
5.3.3 menentukan rumus volume kubus 14
5.3.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus
15 16 17 5.3.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaaan dan volume kubus
19 20 18
Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Pada Pokok Bahasan Balok Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.1.2 menyelesaikan masalah berkaitan dengan sifat – sifat bangun ruang balok
2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah berkaitan dengan
bagian - bagian bangun ruang balok
5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan jaring jaring bangun ruang balok
7 8
9
5.3.1 menentukan luas permukaan balok 10
5.3.2 menentukan solusi dari permasalahan luas permukaan balok
11 13
12
5.3.3 menentukan rumus volume balok 14
5.3.4 menentukan solusi dari permasalahan volume balok
15 16 17 5.3.5 menentukan solusi dari permasalahan
yang terkait gabungan luas permukaaan dan volume balok
19 20 18