• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan model pembelajaran mind map untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan model pembelajaran mind map untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Difficult roads often lead to a beautiful destination”

“Apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai

nantinya”

“Ada kalanya kita merasaa tidak berdaya, tapi jangan

pernah merasa putus asa. Berharap pada ALLAH, Ia akan

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segenap hati dan rasa syukur, saya persembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia dan berkat yang tiada henti

saya terima.

Kedua orangtua saya Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang

telah berjuang dengan sekuat tenaga demi kebahagian saya serta selalu

mendoakan saya.

Kakak kakak saya tersayang yang selalu menyemangati saya selama

mengerjakan skripsi ini.

Kekasih saya yang selalu mendampingi dengan penuh kasih sayang agar saya

selalu semangat menyelesaikan pendidikan saya.

Sahabat-sahabat terdekat saya yang berjuang bersama sama selama menempuh

pendidikan ini.

Pak Sugiarto yang selalu sabar membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu ada dalam

kondisi apapun.

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika yang menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini 28 siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah (1) data keterlaksanaan pembelajaran Mind Map berupa lembar observasi yang akan dianalisis dengan merangkum hasil keterlaksanaan pembelajaran Mind Map. (2) data hasil belajar berupa tes yang akan dianalisis dengan menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dan melihat peningkatan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. (3) data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map berupa kuesioner yang akan dianalisis dengan menghitung persentase kriteria tanggapan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. (2) model pembelajaran Mind Map pada pokok bahasan kubus dan balok mendapatkan tanggapan positif dari siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap tes hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa dengan persentase ketuntasan belajar 75% melebihi persentase ketuntasan yang dikehendaki sebesar 60%. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 24 siswa dengan persentase ketuntasan belajar sebesar yang dikehendaki 85%. Dari hasil analisis terhadap kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map diperoleh persentase tanggapan positif sebesar 82,1%.

(10)

ABSTRACT

Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. The Utilization of Mind Map Learning Model to Enhance students Learning Outcomes in Cube and Block Subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta in Academic Year 2016/2017. Yogyakarta: Mathematics Education, Mathematics Education and Science Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

Students' learning outcomes in geometry subjects of the eighth grade students at SMP N 1 Yogyakarta is relatively low. Thereofer, a learning model is needed to enhance students' learning outcomes. This research aiming to know the utilization of Mind Map learning model to enhance Mathematics learning outcomes in cube and block subjects of the eight grade students at SMP N 1 Yogyakarta.

This collaborative action research was done between the researcher and a Mathematics teacher that used descriptive quantitative approach. The subjects of the research were 28 students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The data analysis results were (1) observation form of the Mind Map learning process data which would be analyzed by summarizing the data, (2) the data of the learning outcomes in a form of test which would be analyzed by counting the students' percentage who achieved the standard and considering the enhancement of the learning outcomes standard at cycle I and II, (3) the data of the students' responses toward Mind Map learning in a form of questionnaire which would be analyzed by counting the percentage of the students' responses criteria.

The research results showed that (1) Mind Map learning model could enhance the students' learning outcome in cube and block subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta, (2) the Mind Map learning model in cube and block subjects had positive responses from the students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The conclusions are based on the data analysis results of the students' learning outcome at cycle I showed that 21 students had achieved the learning standard with 75% of learning outcome beyond the expected learning outcome standard which was 60%. At cycle II, there were 24 students who had passed the learning standard with 85% of the expected learning outcome. From the questionnaire result, there were 82.1% of the positive responses.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

Dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, arahan dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi

ini sampai selesai.

5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Segenap Dosen serta para staf karyawan Jurusan Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama

penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Ibu Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 1

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

8. Ibu Maria Roostika, S.Pd selaku Guru Matematika SMP N 1 Yogyakarta

(12)

9. Siswa kelas VIIIH SMP N 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis

dalam pengambilan data penelitian.

10.Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, nasehat,

dan doa sehingga perkuliahan dan penyususnan skripsi ini dapat terlaksana

dengan baik.

11.Widi Astuti dan Yustina Risnawati yang selalu mendukung perkuliahan dan

menyemangati penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

12.Rofico Parakletos Manansang yang selalu mendampingi penulis dengan

memberikan semangat, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13.Anastasia Dyta Olivia dan Antonia Evastella Wulan yang telah membantu

penulis menjadi observer dalam penelitian ini.

14.Francisca Niken Titiasari dan Brigitta Anggit Pawesti yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai saran, kritik dan

masukan yang bersifat membangun guna perbaikan untuk penelitian selanjutnya.

Ahkir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 26 Juli 2017

Penulis

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Pembatasan Istilah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 6

(14)

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Model Pembelajaran Mind Map ... 8

1. Model Pembelajaran Mind Map ... 8

2. Manfaat Mind Map ... 9

3. Indikator Mind Map ... 10

4. Bahan dan Langkah Pembuatan Mind Map ... 11

5. Penggunaan Mind Map Pada Pembelajaran ... 12

B. Pembelajaran Matematika ... 13

1. Pengertian Pembelajaran Matematika ... 13

2. Hasil Belajar ... 13

3. Indikator Hasil Belajar ... 14

4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14

5. Penilaian Hasil Belajar ... 16

C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 17

1. Kubus ... 17

2. Balok ... 19

D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 21

E. Taksonomi Tujuan Intruksional Menurut B.S Bloom ... 22

F. Penelitian Sejenis ... 23

G. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Rancangan Penelitian ... 28

E. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 28

F. Bentuk Data ... 34

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35

(15)

I. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 48

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 51

BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ... 52

B. Tabulasi Data Penelitian ... 59

C. Analisis Data Penelitian ... 66

D. Pembahasan Data penelitian ... 72

E. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 28

Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 29

Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 31

Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 31

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 39

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus ... 40

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Balok ... 41

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 42

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I ... 43

Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II ... 45

Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kuesioner Tanggapan Siswa ... 46

Tabel 3.12 Kriteria Tanggapan Siswa Hasil Penskoran Kuesioner ... 47

Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 48

Tabel 3.14 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...51

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 59

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 61

(17)

Tabel 4.4 Data Hasil Tes Belajar Siklus II ... 64

Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 65

Tabel 4.6 Data Hasil Kuesioner Terbuka Tanggapan Siswa... 66

Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 67

Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 68

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I ... 68

Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II ... 69

Tabel 4.11 Penskoran Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 70

Tabel 4.12 Persentase Banyak Siswa Pada Setiap Kriteria Tanggapan Siswa ... 71

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH ... 17

Gambar 2.2 Kubus ABCD.EFGH dan Jaring-jaringnya ... 18

Gambar 2.3 Balok ABCD.EFGH ... 19

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ... 81

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map ... 81

Lampiran A.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus... ... 91

Lampiran A.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok.... ... 95

Lampiran A.4 Intrumen Tes Hasil Belajar Siklus I... 99

Lampiran A.5 Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II .. ... 104

Lampiran A.6 Instrumen Kuesioner Tanggapan Siswa ... 109

Lampiran A.7 Lembar Jawab Siswa Siklus I ... 111

Lampiran A.8 Lembar Jawab Siswa Siklus II ... 112

Lampiran A.9 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 113

Lampiran A.10 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 114

LAMPIRAN B ... 115

Lampiran B.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus ... 115

Lampiran B.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok ... 123

(20)

Lampiran B.5 Hasil Skoring Kuesioner Tanggapan Siswa ... 135

Lampiran B.6 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 136

Lampiran B.7 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II... 137

Lampiran B.8 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa ... 138

LAMPIRAN C ... 142

Lampiran C.1 Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA Yogyakarta ... 141

Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 143

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan hal yang paling penting

dan pokok karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses

belajar mencakup daya serap informasi, daya penyimpanan informasi dan cara

menyampaikan informasi tersebut menurut. Daya serap informasi siswa

terhadap materi yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang tinggi, ada

yang sedang, dan ada yang rendah tergantung pada waktu yang diberikan

untuk penguasaan materi tersebut.

Berbagai adanya perbedaan daya serap siswa maka guru memerlukan

model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran tersebut harus mampu

mencakup seluruh siswa untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan

dengan memperhatikan sistem pengelolaan pembelajaran dan lingkungan

belajar yang kondusif.

Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru masih banyak

ditemukan di sekolah. Hal ini tampak ketika peneliti melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta dalam

mengobservasi aktivitas guru. Guru mengajar dengan metode ceramah dari

awal hingga ahkir pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan

(22)

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran

matematika kelas VIII, didapat hasil bahwa dari tahun ke tahun permasalahan

yang dihadapi guru mata pelajaran sama. Nilai ulangan matematika siswa

pada pokok bahasan bangun ruang relatif rendah. Sebagian besar nilai siswa

masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hasil belajar yang

masih dibawah KKM perlu mendapat perhatian yang lebih. Selain itu

permasalahan yang terjadi adalah siswa cenderung banyak mengobrol dan

tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung.

Permasalahan tersebut pada akhirnya menarik peneliti untuk meneliti

model pembelajaran apa yang sekiranya dapat mengurangi permasalahan

tersebut, model pembelajaran yang membuat siswa mempunyai daya serap

tinggi dan lebih fokus untuk belajar sehingga meningkatkan hasil belajar

matematika siswa.

Hasil belajar siswa yang relatif rendah, membuat peneliti menawarkan

model pembelajaran Mind Map untuk mengatasi masalah tersebut. Mind Map

dapat meningkatkan daya serap dan kreatifitas siswa, Mind Map merupakan

alat belajar yang menarik dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.

Sehingga, siswa semakin aktif dan bersemangat dalam belajar serta

meningkatnya hasil belajar siswa

Mind Map adalah cara mencatat kreatif dan efektif dengan menggunakan

unsur gambar, warna, simbol, cabang, garis, dan kata kunci untuk membantu

siswa mengingat informasi lebih mudah dari pada menggunakan teknik

(23)

menambah energi dalam pikiran, cabang dan garis mempermudah pemahaman

materi, dan kata kunci menghasilkan ide dan pikiran baru.

Penggunaan Mind Map pada pembelajaran yaitu memberi gambaran yang

jelas pada keseluruhan dan perincian materi, memusatkan perhatian pada

pokok bahasan materi, menunjukan hubungan antara bagian-bagian materi

yang saling terspisah, meningkatkan kreativitas, dan memudahkan siswa

mengingat materi.

Melihat permasalahan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta

yang relatif rendah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikemukakan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok

di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model

pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP

(24)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan

balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017

2. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model

pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII

H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Pembatasan Istilah

Berikut ini merupakan beberapa istilah yang di pakai dalam penelitian.

Penjelasan istilah ini digunakan untuk pemahaman konsep dalam kajian

pustaka agar tidak melenceng dari maksud istilah tersebut.

1. Kubus

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang saling

kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua bidang tersebut

menurut garis garis yang saling sejajar

2. Balok

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi panjang

yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi panjnag lain yang

memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling

(25)

3. Mind Map

Mind Map adalah teknik mencatat dengan menyajikan ide, gagasan,

konsep atau informasi ke dalam bentuk gambar, warna, dan garis.

4. Model Pembelajaran Mind Map

Model pembelajaran Mind Map merupakan rencana atau pola yang

digunakan untuk merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif

bahan pembelajaran ke dalam bentuk Mind Map sebagai landasan

praktik pembelajaran.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh

kegiatan pembelajaran dengan mengikuti tes pengetahuan hasil belajar

di ahkir pembelajaran.

Penelitian dengan judul Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind

Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1

Yogyakarta merupakan sebuah kegiatan penelitian yang memanfaatkan

model pembelajaran Mind Map. Model Pembelajaran Mind Map

dilaksanakan dengan cara mengelompokkan konsep pokok bahasan

kubus dan balok ke dalam bentuk Mind Map. Mind Map tersebut di

buat oleh siswa sedemikian rupa agar menjadi menarik sehingga siswa

lebih memahami konsep pokok bahasan tersebut serta membantu siswa

dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan penelitian ini

(26)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Diharapkan melalui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map, siswa

semakin tertarik dalam belajar matematika sehingga hasil belajar siswa

meningkat.

2. Bagi Guru mata pelajaran matematika

Diharapkan dapat menjadi referensi mengenai model pembelajaran

dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kinerja guru

secara profesional.

3. Bagi Peneliti lain

Menjadi rujukan, sumber informasi, dan bahan referensi serta

memberikan motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian

secara lebih baik dalam merancang dan mengembangkan suatu

penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab adalah

sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

(27)

2. Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan pengertian model pembelajaran Mind Map,

pembelajaran matematika, pembelajaran matematika pokok bahasan

bangun ruang, hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang,

taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom, penelitian sejenis, dan

kerangka berfikir.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, rancangan penelitian,

desain penelitian tindakan kelas, bentuk data, metode dan instrumen

pengumpulan data, indikator keberhasilan penelitian, prosedur

pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian.

4. Bab IV Deskripsi Pembelajaran, Hasil Penelitian, Analisis dan

Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi persiapan dan pelaksanaan

penelitian, tabulasi data penelitian, analisis data penelitian, pembahasan

hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan

saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis dan

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Mind Map 1. Model Pembelajaran Mind Map

Menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2014:133) model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di

kelas atau yang lain.

Menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014:153) model pembelajaran

merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi

pendidikan dan belajar, yang di rancang berdasarkan proses analisis yang

diarahakan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat

operasional di depan kelas.

Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang

dirancang berdasarkan kurikulum yang digunakan oleh guru untuk

membimbing pembelajaran di kelas.

Mind Map dalam bahasa Indonesia berarti peta pikiran atau peta

konsep. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map adalah sistem

(29)

perpustakaan raksasa yang sebenarnya ada dalam otak anda yang

menakjubkan (Buzan, 2008:4).

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan model pembelajaran

Mind Map merupakan rencana atau pola yang digunakan untuk

merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif bahan

pembelajaran dalam bentuk Mind Map sebagai landasan praktik

pembelajaran.

2. Manfaat Mind Map

Menurut Buzan (2008:5) Mind Map memungkinkan kita untuk

mengingat informasi lebih mudah dan lebih diandalkan dari pada

menggunakan teknik pencatatan tradisional. Mind Map dapat membantu

untuk:

1) Berencana

2) Berkomunikasi

3) Menjadi lebih kreatif

4) Menghemat waktu

5) Menyelesaikan masalah

6) Memusatkan perhatian

7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

8) Mengingat dengan lebih baik

9) Belajar lebih cepat dan efisien

Menurut Michalko (dalam Tony Buzan, 2008:6), Mind Map

(30)

1) Mengaktifkan seluruh otak

2) Membereskan akal dari kekusutan mental

3) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan,

4) Membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi

yang saling terspisah

5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

6) Memungkinkan kita mengelompokan konsep

7) Membantu kita membandingkannya

8) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok

bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari

ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

3. Indikator Mind Map

Menurut Buzan (2008:15) Ada beberapa unsur penting dalam Mind

Map yang berkaitan dengan pembelajaran, yaitu:

1) Gambar atau Foto atau Simbol

Sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita

mengunakan imajinasi, bila kita mempunyai sepuluh gambar akan

setara dengan sepuluh ribu kata catatan.

2) Warna

Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada

pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

(31)

Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti

cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata, karena garis-garis lurus

akan membosankan otak.

4) Hubungan cabang-cabang atau ranting.

Penghubung cabang-cabang akan menciptakan dan menetapkan

struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara

pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang

utama. Bila menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah

mengerti dan mengingat.

5) Kata Kunci

Setiap kata kunci memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada

Mind Map. Setiap kata tunggal atau gambar seperti pengganda yang

mengahasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita

menggunakan satu kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan

lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan akan

menghabat efek pemicu ide.

4. Bahan dan Langkah Dalam Pembuatan Mind Map

Menurut Buzan (2008:14), bahan dan langkah yang diperlukan untuk

membuat Mind Map, yakni: kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil

warna, otak, dan imajinasi. Sedangkan langkah-langkah dalam membuat

Mind Map, yakni:

(32)

2) Gunakan gambar, simbol atau foto untuk ide utama anda,

biasanya disebut gambar pusat.

3) Gunakan berbagai warna agar menarik.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu

dan dua, dan seterusnya.

5) Buatlah garis lengkung untuk menghubungkan cabang-cabang.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

7) Gunakan gambar.

5. Penggunaan Mind Map pada Pembelajaran

Menurut Hamzah (2014:166) Mind Map sangat baik digunakan

untuk pengetahuan awal siswa dalam menemukan alternatif jawaban.

Model pembelajaran tipe Mind Map dapat digunakan dengan langkah

sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang diingin

dicapai oleh siswa.

3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

4) Tiap kelompok menginvestarisasi atau mencatat alternatif jawaban

hasil diskusi.

5) Tiap kelompok membaca hasil diskusinya.

6) Siswa diminta membuat kesimpulan dan guru memberi

(33)

B. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran Matematika

Menurut Bruner (dalam Hudoyo, 1998:56) pembelajaran matematika

adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat

dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan

struktur matematika didalamnya.

Menurut Cobb (dalam Suherman, 2003:71) pembelajaran matematika

sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

mengkonstruksikan pengetahuan matematika.

Menurut Muhsetyo (2008:26) pembelajaran matematika adalah proses

pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian

kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi

tentang bahan matematika yang dipelajari

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika merupakan proses belajar yang melibatkan siswa dalam

memperoleh konsep dan struktur matematika.

2. Hasil Belajar

Menurut Mulyasa (2008:25) hasil belajar merupakan prestasi hasil

belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indicator kompetensi dan

derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus

dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai

sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman

(34)

Menurut Winkel (1989:82) hasil belajar siswa adalah keberhasilan

yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang

diwujudkan dalam bentuk angka.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:22).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan hasil belajar

adalah hasil yang diperoleh siswa dalam menguasai kompetensi yang ia

terima.

3. Indikator Hasil Belajar

Djamarah dan Zain (2006:106) mengemukakan bahwa indikator

keberhasilan belajar diantaranya yaitu:

a. Daya Serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional

khusus telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individual

maupun kelompok..

Namun demikian, menurut Djamarah dan Zain (2006:106) indicator

yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya

serap.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi

(dalam Rusman, 2012:124) antara lain meliputi factor internal dan factor

(35)

a. Faktor Internal

1. Faktor Fisiologis yaitu secara umum kondisi psikologis, seperti

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,

tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagianya. Hal tersebut

dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi

pelajaran.

2. Faktor Psikologis yaitu setiap individu dalam hal ini peserta

didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda

beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.

Beberapa factor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian,

minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar peserta

didik

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Factor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan social.

Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain lain.

Belajar pada tengah hari diruangan yang kurang akan sirkulasi

udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada

pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan

dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

2. Faktor Instrumental adalah factor yang keberadaan dan

penggunaannya dirncang sesuai dengan hasil belajar yang

(36)

sarana untuk tercapainya tujuan tujuna belajar yang

direncanakan. Faktor faktor instrumental ini berupa kurikulum,

sarana, dan guru.

5. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat

dilakukan melalui tes, seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata

(2007:103), bahwa hasil belajar dapat diukur dan alat ukur yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar disebut tes hasil belajar.

Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006:106) tes yang dilakukan

untuk menilai keberhasilan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat

digolongkan sebagai berikut.

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok

bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang

daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu

yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat

prestasi belajar siswa.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa

terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama

satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk

menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu

(37)

Dari penjabaran di atas, Hasil belajar siswa terkait aspek pengetahuan

dapat diukur dengan menggunakan tes yang tergolong ke dalam tes

formatif.

C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Dasar

yang harus dipahami adalah mengindentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma,

dan limas serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus, balok,

prisma, dan limas ; menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,

prisma, dan limas.

Berikut materi bangun ruang sisi datar.

1. Kubus

a. Pengertian Kubus

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang

saling kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua

bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar.

b. Sifat–Sifat Kubus

Berikut adalah sebuah kubus ABCD.EFGH

(38)

Sifat – sifat kubus sebagai berikut:

1. Semua sisi kubus berbentuk persegi

2. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang

3. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran

yang sama panjang

4. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran

sama panjang

5. Setiap bidang diagonal pada kubus berbentuk

persegi panjang (Rahaju, 2008:172)

c. Jaring–Jaring Kubus

Jaring jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika

dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan

akan membentuk bangun kubus. (Rahaju 2008:174).

Gambar 2.2

Kubus ABCD.EFGH dan Jaring - jaringnya

d. Luas permukaan kubus

Luas permukaan (L) suatu kubus dengan panjang rusuk s

(39)

L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi)

= (2 x s x s) + (4s x s)

= 2s2 + 4s2

= 6s2 (Marsigit, 2009:189)

e. Volume kubus

Volume (V) suatu kubus dengan panjang rusuk s dapat

dinyatakan dengan rumus :

V = luas alas x tinggi

= s2 x s

= s3 (Marsigit, 2009:190)

2. Balok

a. Pengertian balok

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi

panjang yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi

panjnag lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut

garis garis yang saling sejajar.

b. Sifat – sifat balok

Berikut adalah sebuah balok ABCD.EFGH

(40)

Sifat – sifat balok adalah sebagai berikut :

1. Sisi- sisi balok berbentuk persegi panjang

2. Rusuk rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama

panjang

3. Setiap diagonal bidang pada siis yang berhadapan

memiliki ukuran sama panjang

4. Setiap diagonal pada balok memiliki ukuran sama

panjang

5. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk

persegi panjang

(Rahaju, 2008:190)

c. Jaring – jaring balok

Jaring jaring balok adalah rangkaian persegi panjang yang

jika dipadukan akan membentuk suatu balok. (Rahaju, 2008:195)

Gambar 2.4

Balok ABCD.EFGH dan Jaring - jaring nya

d. Luas permukaan balok

Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi

(41)

balok berturut turut adalah p, l, t, dan L. Maka luas permukaan

balok dapat dinyatakan dengan rumus :

L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi)

= [ 2 x (p x l) + [ 2 x (p + l) x t ]

= 2pl + 2pt + 2lt

= 2pl + 2 lt + 2 pt

= 2 (pl + lt + pt) (Marsigit, 2009:196)

e. Volume balok

Volume (v) suatu balok dengan panjang p, lebar l, dan

tinggi t dapat dinyatakan dengan rumus :

V = p x l x t (Marsigit, 2009:196)

D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang

Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku

setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil belajar dari segi pandang siswa merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Hasil

belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh

para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara

fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Supriyono, 2015:7).

Hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang bagi siswa kelas

(42)

serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus dan balok ; menemukan

serta menghitung luas permukaan kubus dan balok ; menemukan serta

menghitung volume kubus dan balok.

E. Taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom

Penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini berdasarkan pada

taksonomi atau klasifikasi dalam rana kognitif menurut Bloom dan kawan

kawan, meliputi:

1. Pengetahuan / knowledge (C1)

Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan

disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, dan prinsip yang

diketahui.

2. Pemahaman / comprehension (C2)

Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari

bahan yang dipelajari.

3. Penerapan / application (C3)

Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau

metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.

4. Analisa / analysis (C4)

Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat

dipahami dengan baik.

(43)

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola

baru.

6. Evaluasi / evaluation (C6)

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu.

(Winkel, 1989)

F. Penelitian Sejenis

1. Penelitian yang dilakukan oleh Christina Rinanda Yulitasari

Veraningtyas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Mind

Map (Peta Pikiran) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok

Bahasan Materi Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII B SMP Pangudi

Luhur Bayat Klaten”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)

keaktifan siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten

tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi

bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (2)

hasil belajar siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten

tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi

bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.

Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kualitatif dengan

bantuan kuantitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes

(44)

dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keaktifan

siswa dalam pembelajaran menggunakan model Mind Map menjadi

lebih baik yang ditunjukkan pada angkat keaktifan pertama

mendapatkan hasil keaktifan 55,11%, keaktifan siswa pada pemberian

angket keaktifan kedua 76,67%, dan pemberian angket ktiga 81,67%. (2)

hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dari ulangan harian I (fase 1)

didapatkan hasil ulangan dengan ketuntasan belajar 51,61% dengan rata

rata kelas 64,03 dan pada ulangan harian II (fase 2) didapatkan

peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 66,67% dengan rata

rata kelas 69,33.

Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa kelemahan yaitu

alat dan bahan yang disediakan peneliti kurang lengkap dan materi yang

diberikan terlalu banyak sehingga pembelajaran menjadi kurang

inovatif. Hal ini, dijadikan acuan bagi penelitian yang akan dilakukan

agar memperencanakan pembaharuan pembelajaran dengan melengkapi

alat dan bahan kebutuhan Mind Map serta melakukan pembelajaran

dengan materi yang lebih sedikit sehingga siswa tidak merasa bosan.

2. Jurnal karya H. Abdul Rojak yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Melalui Model Mind Map (PTK Pada Siswa Kelas IX B

SMP N 3 Kota Cirebon)”. Penelitian dalam jurnal ini bersifat

partisipatorik dan kolaboratif dengan menggunakan pendekatan secara

kualitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa. Metode

(45)

penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe mind map dalam konsep berahkirnya masa Orde Baru

dan lahirnya Reformasi pada pelajaran IPS di kelas IX B SMP N 3

Cirebon melalui dua siklus mampu meningkatkan kemampuan hasil

belajar siswa secara signifikan. (2) hasil belajar pada siklus I dan siklus

II telah menunjukkan hasil yang memuaskan, berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal sebesar 76, prosentase siswa yang mencapai KKM

sejumlah 64%. Demikian pula pada siklus II, prosentase siswa yang

mencapai KKM sejumlah 76%.

G. Kerangka Berpikir

Penelitian ini berdasarkan masalah yang dihadapi guru mata pelajaran

matematika bahwa hasil belajar pada pokok bahasan bangun ruang dari tahun

ke tahun selalu sama. Jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM tidak

lebih dari 50%. Dengan masalah yang ditemui tersebut maka peneliti

menawarkan model pembelajaran Mind Map.

Mind Map merupakan suatu model pembelajaran yang sangat baik untuk

diterapkan dengan tujuan meningkatkan daya serap siswa dalam memahami

konsep serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Diharapkan dengan adanya

model pembelajaran Mind Map, siswa semakin tertarik dan aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga siswa dapat menggunakan Mind Map sebagai alat

belajar yang menarik dan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.

Pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, maka para

(46)

bertukar pendapat, sehingga siswa semakin aktif dan bersemangat dalam

belajar serta akan meningkatkannya hasil belajar siswa. Peneliti memilih

menggunakan model pembelajaran Mind Map untuk meningkatkan hasil

belajar siswa berdasarkan penelitian sejenis yang telah menunjukkan bahwa

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena penelitian

dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas sehingga

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif,

dimana peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika setempat

dalam menggunakan model pembelajaran mind map pada pokok bahasan

bangun ruang kubus dan balok. Penelitian tindakan kolaboratif ini

menggunakan perhitungaan secara kuantitatif, dimana dalam hal ini yang

dilihat hanya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti model

pembelajaran mind map yang akan dicobakan. Pembelajaran dengan

menggunakan model ini akan diujikan pada satu kelas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl.

Cik Di Tiro No.29, Terban, Gondokusuman, Kota Yogaykarta, DIY.

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki

dan 14 siswa perempuan. Objek penelitian adalah model pembelajaran Mind

(48)

D. Rancangan Penelitian

Peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian ini untuk pengambilan

data dan guru setempat mengawasi jalannya pembelajaran serta teman peneliti

ikut membantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti.

Peneliti melakukan pembelajaran dengan membuat kelompok diskusi

sebanyak 8 kelompok dari 34 siswa sehingga siswa dapat saling bekerjasama

dalam terlaksananya pembelajaran menggunakan Mind Map. Siswa akan

mengikuti tes hasil belajar sebanyak dua kali di ahkir putaran siklus.

E. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan penelitian bersiklus. Satu siklus terdiri dari empat

kegiatan pokok dan mempunyai target pencapaian hasil belajar dengan

persentase yang telah ditetapkan peneliti dengan pertimbangan dari guru

setempat.

1. Siklus Pertama

Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I Variabel Kondisi

Awal

Siklus I

Hasil belajar - 60%

Keterangan: (-) Not Available

Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan

pembelajaran pada siklus I untuk mengukur hasil belajar pada pokok

bahasan kubus dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk

dua pertemuan pembelajaran. Berikut rancangan model pembelajaran

(49)

Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I

Siklus I Penjelasan Kegiatan Pokok

Perencanaan Perencanaan adalah rancangan tindakan secara rinci untuk menjelaskan fakta yang terjadi selama penelitian

1. Mengelompokkan siswa secara

heterogen menjadi 8 kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari hasil ujian materi sebelumnya.

2. Menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran

Mind Map

4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa:

a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map Siklus I b. Soal tes ahkir siklus I

c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan

b. Guru memberikan apersepsi

c. Guru memperkenalkan

pembelajaran Mind Map

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan model pembelajaran mind map:

a. Guru menyampaikan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan kubus

b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa

c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan

d. Siswa dalam kelompok mencari materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.

(50)

f. Masing masing kelompok bekerjasama untuk membuat kreatifitasnya dalam menuangkan hasil diskusi materi kedalam bentuk gambar, warna, tulisan, dan garis yang menarik

g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map

masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup

a. Siswa menyelesaikan pembuatan

Mind Map kelompok diluar jam pembelajaran

b. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan kedua akan dilaksanakan tes ahkir siklus I

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

2. Kegiatan Inti

a. Dua kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan kubus dan kelompok lain menanggapi

b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan kubus

c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map

terkait konteks pokok bahasan kubus dan guru memberikan konsep

b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu pokok bahasan balok

Pengamatan Pengamatan

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dilakukan

Pertemuan Pertama

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus I Pertemuan Kedua

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

(51)

2. Siklus Kedua

Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus II Variabel Kondisi

Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan

pembelajaran pada siklus II untuk mengukur hasil belajar pada pokok

bahasan balok dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk

dua pertemuan pembelajaran. Rancangan kegiatan pada siklus kedua

sama seperti pada siklus pertama. Perbedaannya terletak pada tahap

pelaksanaan tindakan, dimana pelaksanaan tindakan siklus kedua

berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan untuk memperbaiki

siklus I. Perbedaan yang lain terletak pada tahap refleksi siklus II.

Berikut rancangan model pembelajaran mind map pada siklus II:

Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II Siklus II Penjelasan Kegiatan Pokok

Perencanaan Perencanaan adalah 1. Mengelompokkan siswa secara heterogen

Refleksi Tahap ini

1. Mengadakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran

2. Merumuskan masalah pada pelaksanaan siklus I

(52)

rancangan tindakan

beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari tes hasil belajar siklus I.

2. Menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran

Mind Map

4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa :

a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map siklus II b. Soal tes ahkir siklus II

c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan

b. Guru memberikan apersepsi 2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan model pembelajaran mind map:

a. Guru menyampaikan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan balok

b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa

c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok baru dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan d. Siswa dalam kelompok mencari

materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume balok baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.

e. Masing masing kelompok diberikan kertas manila, kertas warna, penggaris, alat tulis, double tip, dan spidol warna

f. Masing masing kelompok

bekerjasama untuk membuat

(53)

yang menarik

g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map

masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup

c. Siswa menyelesaikan pembuatan

Mind Map kelompok diluar jam pembelajaran

d. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan keempat akan dilaksanakan tes ahkir siklus II

Pertemuan Kempat 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan

mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti

a. Satu kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan balok dan kelompok lain menanggapi

b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan balok

c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map

terkait konteks pokok bahasan balok dan guru memberikan konsep

b. Siswa mengisi kuesioner tanggapan siswa

Pengamatan Pengamatan dilakukan

masing satu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus II

Pertemuan Keempat

Dua observer akan mengisi masing

masing satu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus II

1. Membagikan kuesioner tanggapan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap pemanfaatan model

pembelajaran Mind Map dalam

(54)

dan data yang diperoleh untuk mengidentifiksi kesalahan dalam pembelajaran yang

masih perlu

diperbaiki demi pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya

F. Bentuk Data

1. Data Keterlaksanaan Proses Model Pembelajaran Yang Menggunakan

Mind Map

Data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II berupa data

kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh

observer pada setiap pertemuan pembelajaran. Data pada siklus I akan

digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map

pada siklus I yang sesuai dengan rancangan pada RPP dan acuan dalam

perbaikan perencanaan pembelajaran pada siklus II. Data pada siklus II

ini akan digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran

Mind Map yang sesuai dengan rancangan pada RPP.

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa berupa data kuantitatif, sehingga hasil

belajar siswa yang dilihat pada penelitian ini berupa nilai tes pada siklus

I instrumen tes I dan siklus II intrumen tes II. Tes berupa soal pilihan

ganda yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam

(55)

digunakan untuk melihat apakah pemanfaatan Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar siswa

3. Data Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Yang Memanfaatkan

Mind Map

Data tanggapan siswa berupa data kuantitatif dan data kualitatif

yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa diahkir

siklus II. Data ini akan digunakan untuk melihat bagaimana tanggapan

siswa setelah mengikuti pemanfaatan model pembelajaran Mind Map.

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode

tes dalam mengukur hasil belajar siswa secara individu untuk menguji

tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Sedangkan

pemberian kuesioner terhadap siswa untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap model pembelajaran yang dilakukan. Metode observasi untuk

menjadi acuan dalam perbaikan siklus dan mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan model

pembelajaran Mind Map pada siklus I sehingga dapat dijadikan

acuan untuk memperbaiki siklus II serta untuk mengetahui

keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map pada siklus II.

(56)

Instrumen hasil belajar siswa ini berupa tes tertulis pilihan ganda

yang akan diberikan pada ahkir putaran pada siklus I dan siklus II.

Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui adanya

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan

model pembelajaran Mind Map. Instrumen hasil belajar siswa ini

terdiri dari dua instrumen, instrumen I terkait pokok bahasan kubus

dan instrumen II terkait pokok bahasan balok. Masing-masing

instrumen berbentuk soal pilihan ganda dengan 20 nomor soal yang

disusun peneliti bersama dosen pembimbing.

c. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk melihat tanggapan siswa dalam

pemanfaatan model pembelajaran Mind Map. Siswa mengisi lembar

kuesioner diahkir putaran siklus II. Lembar kuesioner terdiri dari

kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup

tanggapan siswa terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan

negatif. Peneliti memberikan lima pilihan jawaban pada angket

tanggapan siswa yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu–Ragu

(R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan

kuesioner terbuka tanggapan siswa terdiri dari pilihan membantu

atau tidak membantu disertai dengan isian alasan sesuai dengan

(57)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam

penelitian ini ada dua macam instrumen yaitu instrumen pembelajaran dan

instrumen penelitian:

a. Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu

rencana kegiatan pembelajran untuk satu pertemuan atau lebih.

RPP ini dirancang sebanyak empat pertemuan pembelajaran

dengan jumlah waktu pertemuan pertama 2x40 menit, pertemuan

kedua 3x40 menit, pertemuan ketiga 2x40 menit, dan pertemuan

keempat 3x40 menit. RPP model pembelajaran Mind Map Siklus

I dan Siklus II dapat dilihat pada Lampiran A1. Beberapa komponen dalam RPP:

Materi pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar

Standar kompetensi :

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, primsa, limas dan

bagian bagiannya serta menentukkan ukurannya

Kompetensi Dasar:

5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, primsa, dan

limas serta bagian bagiannya.

(58)

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,

prisma, dan limas.

Indikator:

1. Memahami pengertian bangun ruang sisi datar

2. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus dan balok

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bagian

- bagian bangun ruang kubus dan balok

4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring

jaring bangun ruang kubus dan balok

5. Menentukkan rumus luas permukaan kubus dan balok

6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas

permukaan kubus dan balok

7. Menentukkan rumus volume kubus dan balok

8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

volume kubus dan balok

9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas

permukaaan dan volume kubus dan balok

b. Instrumen Penelitian

1) Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mind

Map

Instrumen keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map

berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru dikelas dalam

(59)

diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung.

Berikut kisi kisi lembar observasi model pembelajaran Mind

Map.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Instrumen lembar observasi terlampir pada Lampiran A.2

2) Soal Tes Hasil Belajar

Peneliti menggunakan soal tes hasil belajar yang diberikan

pada setiap ahkir putaran pada siklus I dan siklus II. Soal Tes

hasil belajar ini berupa soal pilihan ganda. Penilaian digunakan

untuk melihat adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II

dalam pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dikelas.

Berikut kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa siklus I dan siklus

II.

Fakta Yang Diamati Hasil Pengamatan

Penerapan model pembelajaran Mind Map

pada pokok bahasan bangun ruang Proses pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Map

Media penunjang model pembelajaran

Mind Map

Manfaat model pembelajaran Mind Map terhadap konsep dan rumus

(60)

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.1.2 mengidentifikasi sifat – sifat kubus 2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan bagian - bagian bangun ruang kubus

5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan jaring jaring bangun ruang kubus

7 8

9

5.3.1 menentukan luas permukaan kubus 10

5.3.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus

11 13

12

5.3.3 menentukan rumus volume kubus 14

5.3.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus

15 16 17 5.3.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas permukaaan dan volume kubus

19 20 18

(61)

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Pada Pokok Bahasan Balok Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.1.2 menyelesaikan masalah berkaitan dengan sifat – sifat bangun ruang balok

2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah berkaitan dengan

bagian - bagian bangun ruang balok

5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan jaring jaring bangun ruang balok

7 8

9

5.3.1 menentukan luas permukaan balok 10

5.3.2 menentukan solusi dari permasalahan luas permukaan balok

11 13

12

5.3.3 menentukan rumus volume balok 14

5.3.4 menentukan solusi dari permasalahan volume balok

15 16 17 5.3.5 menentukan solusi dari permasalahan

yang terkait gabungan luas permukaaan dan volume balok

19 20 18

Gambar

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH
  Gambar 2.2 Kubus ABCD.EFGH dan Jaring - jaringnya
Gambar 2.4
Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aspek Budaya, Sosial, dan Ekonomi dari Tiwah (Upacara M asyarakat Dayak Tomun Lamandau) Nina Putri Hayam Dey, Sri Suwartiningsih, Daru Purnomo.. The Power of the Language of

Dalam suatu hari Rasul saw kedatangan sepasang suami istri yg mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka akan masuk islam,

(tinjauan ulang), (2) Penggunaan model mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 5 Bumirejo Tahun Ajaran 2013/2014, itu terbukti dari

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati Aceh Jaya Nomor

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Peranan guru dalam pembelajaran kian berubah dengan pertambahan dalam penggunaan teknologi di dalam bilik darjah. Walaupun tempat guru tidak dapat diambil alih oleh

Demikian Berita Acara Penutupan Upload Dokumen Prakualifikasi pekerjaan Kajian Teknis dan DED Perkuatan Tebing Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim ini dibuat dengan

Lama pemeliharaan ikan bandeng pada tambak yang tercemar limbah Pb dan Cd memberikan peningkatan terhadap nilai skoring kerusakan atrophy dan Hiyalinisasi