LK. 2.2 Menentukan Solusi
No
. Komponen Eksplorasi
alternatif solusi
Solusi yang
relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi 1 pedagogik,
literasi, dan numerasi.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas III dalam muatan pelajaran matematika materi satuan waktu
1. Menggunakan model Problem based Learning dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
2. Model discovery lerning
3. Model Realistic mathematic education
4. Metode Penugasan
5. Metode diskusi
6. Mengunakan Media Power Point sebagai alat bantu untuk
menampilkan materi pelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
7. Menggunakan
media papan
waktu
8. Media papan pintar
Menggunakan model PBL Metode diskusi Menggunakan media power point
Kajian literatur Menurut Arief (2016) Model PBL merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis pada masalah dengan adanya upaya guru dalam mengaitkan permasalahan yang ada di kehidupan
siswa dengan
pembelajaran matematika, sehingga siswa akan merasakan
kebermanfaatan belajar matematika dan siswa
akan memperoleh
pengetahuan baru yang lebih nyata.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL yaitu sebagai berikut :Tahap orientasi yaitu mengorientasikan siswa pada masalah, kemudian tahap organisasi yaitu mengorganisasikan siswa untuk belajar, dilanjutkan dengan tahap inkuiri yaitu membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, selanjutnya tahap presentasi yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memamerkannya, dan tahap terakhir yaitu
Berdasarkan kajian
literatur dan
wawancara untuk menyelesaikan
masalah Rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas 3
dalam muatan
pelajaran matematika materi satuan waktu adalah :
Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran
berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata. Lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari
masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya. Dengan interaksi yang efektif memugkinkan
semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relative sejajar.
Dalam teknik ini guru memperhatikan latar belakang,
tahap analisis dan evaluasi, yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Menurut Suminar (2016)
Kelebihan model
pembelajaran Problem Based Learning
1. Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan
sebelumnya. Masalah yang dirancang, dapat membangun kembali pemahaman peserta didik atas pengetahuan yang telah didapat, ia bisa melihat kaitannya dengan bahan yang telah ditemukan dan dipahaminya
sebelumnya.
2. Meningkatkan minat dan memotivasi dalam pembelajaran. Dengan rancangan masalah yang
menarik dan
menantang, peserta didik akan tergugah untuk belajar. Bila relevansinya tinggi dengan saat nanti praktik, biasanya peserta didik akan terangsang rasa ingin tahunya dan
bertekad untuk
menyelesaikan masalahnya.
Diharapkan, peserta
pengalaman siswa, selain itu siswa bekerja sama dalam suasana gotong
royong dan
mempunyai banyak kesempatan
memperoleh
informasi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Metode diskusi digunakan dalam rangka pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya
melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau permasalahan.
Untuk
menyelesaikan permasalahan
tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai anggota kelompok dalam kelompok tersebut.
Kelancaran kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh
didik yang tadinya tergolong pasif akan bisa tertarik untuk aktif.
Menurut Herlina (2019) Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Tujuan dari diskusi adalah untuk
melatih siswa
mengemukakan pendapat secara teratur dalam forum
bersama-sama dan
memecahkan persoalan atau masalah tertentu.
Melalui penggunaan metode diskusi, siswa juga mendapat kesempatan untuk latihan keterampilan berkomunikasi dan keterampilan untuk mengembangkan strategi
berfikir dalam
memecahkan masalah.
Adapun kelebihan dalam metode diskusi antara lain sebagai berikut :
1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan
moderator
yaituorang yang mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai anggota aktif berpendapat secara
maksimal dan
seluruh pembicaraan mengarah kepada
pendapat /
kesimpulan bersama.
Di dalam
pembelajaran media berfungsi untuk menarik minat peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar dengan baik, karena melalui media pembelajaran dapat merangsang pola pembelajaran
peserta didik sehingga tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai atau mencapai hasil yang diharapkan.
Pemanfataan
PowerPoint bisa dilakukan pada Pendidikan Dasar dan penggunaan media ini tentu menjadi bagian menarik dalam
atau ide-ide.
2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3) Dapat melatih siswa
untuk dapat
mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu diskusi juga melatih
siswa untuk
menghargai
pendapat orang lain.
Menurut Pratiwi (2022)
Media powerpoint
merupakan media
pembelajaran berisikan tulisan, gambar, suara, video dan animasi dapat bergerak yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada siswa.
Berikut adalah cara menyajikan informasi yang menarik pada program powerpoint :
a. Memasukkan gambar, tulisan, video, dan
suara pada
powerpoint.
b. Membuat tampilan
menarik pada
powerpoint dapat dilakukan dengan mengganti
background,
proses belajar.
Seperti pada materi satuan waktu guru dapat menampilkan waktu yang di dalamnya terdapat satuan menit dan detik melalui video atau gambar dan ini bisa menjadi salah satu pengalaman yang baru dan menyenangkan bagi anak, mereka akan menyaksikan
tayangan video layaknya nonton di bioskop bersama teman-teman dan dari pengalaman menyaksikan video maupun gambar
mereka dapat
menceritakan apa
telah mereka
saksikan. Melalui kegiatan tersebut dapat
mengembangkan kemampuan kognitif dan bahasa anak.
menambahkan desain,
menambahkan
animation agar data yang berupa tulisan maupun gambar dapat bergerak.
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat, dan pakar diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dalam pembelajaran dikelas guru harus menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas
2. Melibatkan siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Tidak hanya guru yang mendominasi dalam kegiatan belajar tetapi juga ikut berperan di dalam kegiatan pembelajaran 3. Di dalam kegiatan
belajar mengajar setidaknya guru menggunakan media atau alat peraga yang bisa mempermudah
guru dalam
menjelaskan materi ajar yang bersifat abstrak
bagi siswa.
4. Guru dapat memotivasi peserta didik dengan cara pemberian reward seperti memberi bintang ketika peserta
didik berhasil
melakukan sesuatu
2 pedagogik, literasi, dan numerasi.
Kurangnya
pemahaman peserta didik Kelas III terkait dengan materi daur hidup hewan
1. Menggunakan Model pembelajaran Picture and picture dalam kegiatan pembelajaran materi daur hidup hewan.
2. Menggunakan Model discovery lerning
3. Model quantum teaching
4. Metode Tanya Jawab
5. Menggunakan media powerpoint sebagai media pembelajaran dengan menunjukkan video dan gambar siklus daur hidup makhluk hidup.
6. Menggunakan media puzzle
Menggunakan model Picture and picture Metode tanya jawab
Menggunakan media visual berupa gambar siklus daur hidup hewan
Kajian literatur
Menurut Sinuraya (2017) Picture and picture adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasang atau diurutkan menjadi urutan logis.
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses belajar mengajar. Melalui model picture and picture proses penerimaan pembelajaran oleh siswa dapat dengan aktif mengamati dan memperlihatkan apa yang diperhatikan selama pembelajaran berlangsung
sehingga proses
penerimaan pembelajaran oleh siswa akan lebih optimal.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran picture and picture sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan kompotensi yang ingin dicapai.
2) Menyajiakan materi
Berdasarkan hasil literatur dan hasil wawancara maka dapat disimpulkan analis penentu solusi yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah kurangnya pemahaman peserta didik kelas 3 terkait dengan materi daur hidup hewan anatara
lain dengan
menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan
karakteristik peserta didik antara lain :
Dengan
menggunakan model pembelajaran model Picture and picture.
Metode picture and picture
dimungkinkan bisa membuat siswa lebih memahami materi pembelajaran
dikarenakan dengan menggunakan
gambar yang
sebagai pengantar.
3) Guru menunjukkan / memperlihatkan
gambar- gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4) Guru menunjukkan memangil peserta didik secara bergantain untuk memasang mengurutkan gambar- gambar menjadi urutan yang logis.
5) Guru menanyakan alasan dasar pemikiran
urutan gambar
tersebut.
6) Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai
menambahkan
konsep/ materi sesuai dengan kompotensi yang ingin dicapai.
7) Kesimpulan /
rangkuman.
Menurut susanti (2017)
Kelebihan model
pembelajaran picture and picture
1) Materi yang
diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2) Siswa lebih cepat menangkap materi
digunakan sebagai media ajar, siswa menjadi lebih memahai isi dari materi yang mereka pelajari dalam hal ini materi terkait siklus daur hidup hewan.
Model pembelajaran picture and picture dalam kegiatanya peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompoknya diberikan gambar untuk dipasangkan atau diatur menjadi urutan yang logis dan sesuai dengan materi daur hidup hewan. , model pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk bisa lebih kreatif dan aktif dalam pembelajaran.
Metode tanya jawab merupakan salah satu cara penyajian pelajaran dalam proses pembelajaran melalui interaksi dua arah dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru, agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau
ajar karena guru menunjukkan gambar- gambar mengenai
materi yang
dipelajari.
3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa,
sebab guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
Menurut sitohang (2017) Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya dialok antara guru dan siswa, guru bertanya dan siswa menjawab atau sebaliknya siswa yang bertanya dan guru yang menjawab Adapun langkah langkah dalam metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan suatu masalah yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari
peserta didik.
Dengan
menggunakan media visual berupa gambar dapat membantu guru dalam menjelaskan suatu materi dan siswa pun mudah memahami apa yang guru jelaskan .
Siswa selalu
menyukai media berupa gambar yang kreatif dan menarik maka dari itu guru harus
membuatmedia gambar agar siswa
lebih mudah
memahaminya. Dan tidak cepat bosan saat pembelajaran berlangsung dikelas.
siswa.
2) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.
3) Guru membimbing siswa melakukan tanya jawab.
4) Guru menunutun
siswa untuk
memberikan jawaban yang benar.
5) Guru menggali
kemampuan siswa dalam tanya jawab.
6) Guru membuat
kesimpulan materi pelajaran
bersamasama dengan siswa.
Menurut widiastuti (2021) Media pembelajaran visual merupakan suatu media yang digunakan melalui indera penglihatan berupa gambar, komik, poster, majalah, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
Media seperti ini pada dasarnya dibuat dengan
tujuan untuk
mempermudah para siswa memahami konsep materi, menarik perhatian dan menjadikan mereka lebih semangat atau aktif dalam belajar.
Menurut ardianti (2021) Langkah - langkah
pembelajaran
menggunakan media visual adalah sebagai berikut :
1) Persiapan : kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu:
(a) Membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, (b) Mempelajari buku
petunjuk penggunaan media,
(c) Menyiapkan dan mengatur
peralatan media
yang akan
digunakan.
2) Pelaksanaan/penyajian
: pada saat
melaksanakan pembelajaran
menggunakan media visual, guru perlu mempertimbangkan seperti
(a) Memastikan media
dan semua
peralatan telah lengkap dan siap digunakan,
(b) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, (c) Menjelaskan
materi pelajaran kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (d) Menghindari
kejadian-kejadian
yang dapat
mengganggu konsentrasi siswa.
3) Tindak lanjut : aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan menggunakan media visual. Di samping itu aktivitas ini bertujuan
untuk mengukur
efektivitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan yang bisa dilakukan diantaranya diskusi, observasi, tes dan latihan.
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat, dan pakar diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan pembelejaran guru menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan
karakteristik peserta didik
2. Guru bisa
menggunakan media visual dalam kegiatan pembelajaran seperti gambar, poster yang terkait dengan materi
pembelajaran
3. Guru bisa membuat lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3 Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.
Peserta didik kelas III kurang terbiasa dalam berfikir kritis dalam mengerjakan soal cerita matematika materi pertukaran pada perkalian
1. Model pembelajaran problem based learning.
2. Model Realistic mathematic education
3. Model pembelajaran inquiri
4. Metode diskusi
5. Menggunakan
media benda
konkrit yang mudah ditemui
siswa untuk
membantu pemahaman konsep perkalian
Menggunakan PBL
Metode diskusi Menggunakan media benda konkrit yang ada
dilingkungan sekitar siswa
Kajian Literatur
Menurut Fauzia (2018) Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang diawali dengan masalah untuk
mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru.
Proses pembelajaran
dimulai dengan
pendefinisian masalah, lalu peserta didik melakukan diskusi untuk menyamakan persepsi tentang masalah yang dibahas lalu merancang tujuan dan target yang harus dicapai.
Kegiatan selanjutnya adalah mencari bahan- bahan dari berbagai sumber seperti buku di perpustakaan, internet, observasi. Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya pada hasil belajar peserta didik namun juga pada proses yang dijalani selama pembelajaran. Peran guru disini adalah memantau perkembangan belajar peserta didik untuk
mencapai tujuan
pembelajaran. Guru juga
Berdasarkan hasil wawancara dan kajian literatur untuk menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan peserta didik kelas 3 kurang terbisa dalam berfikir kritis dalam mengerjakan soal cerita matematika materi pertukaran pada perkalian adalah :
Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran ini dilakasanakan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
menemukan dan mendiskusikan masalah serta pemecahan masalah di dunia nyata.
Problem Based Learning
menyiapkan siswa untuk berfikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk
bertugas untuk mengarahkan peserta didik
dalam memecahkan
masalah yang diberikan sehingga tetap berada pada posisi yang benar.
Menurut Herlina (2019) Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Tujuan dari diskusi adalah untuk
melatih siswa
mengemukakan pendapat secara teratur dalam forum
bersama-sama dan
memecahkan persoalan atau masalah tertentu.
Melalui penggunaan metode diskusi, siswa juga mendapat kesempatan untuk latihan keterampilan berkomunikasi dan keterampilan untuk mengembangkan strategi
berfikir dalam
memecahkan masalah.
Adapun kelebihan dalam metode diskusi antara lain sebagai berikut :
1. Metode diskusi dapat
mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber - sumber
pembelajaran.
Metode diskusi adalah metode mengajar yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan untuk diselesaikan secara berunding dengan teman satu kelompoknya.
Peserta didik akan melakukan diskusi yang berlangsung di kelompok-kelompok kecil di kelas.
Sebelum kegiatan diskusi berlangsung, guru akan membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil beranggotakan 3 – 5 orang. Setiap kelompok akan diberi permasalahan yang berbeda-beda, namun masih dalam ranah materi yang sama.
Media pembelajaran konkret dapat membantu siswa memperoleh konsep
yang tepat
tentang perkalian dengan cepat dan menyenangkan.
merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan atau ide-ide.
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3. Dapat melatih siswa
untuk dapat
mengemukakan
pendapat atau gagasan secara verbal.
4. Diskusi juga melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Menurut Aini (2015) Media benda konkrit adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan.
Adapun langkah – langkah media benda konrit dalam mengajarkan materi perkalian adalah sebagai berikut :
1) Observasi atau pengamatan.
2) Merumuskan
Media pembelajaran
konkrit ini
dapat memberikan gambaran konkrit
dari konsep
perkalian yang abstrak. Dengan belajar melalui media konkrit berupa benda-benda nyata yang dapat dipegang, dilihat, dan dikenal oleh
siswa, akan
mempermudah mereka memahami konsep perkalian.
masalah.
3) Mengajukan hipotesis.
4) Mengumpulkan data . 5) Menguji hipotesis.
6) Merumuskan kesimpulan.
Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat, dan pakar diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan pembelajaran guru membuat latihan soal cerita yang dikaitkan dengan kehidupan atau pengalaman peserta didik sehari-hari.
2. Guru menggunakan bahan ajar yang menarik dan dapat membuat siswa untuk lebih mampu berfikir kritis.
3. Menggunakan metode PBL menjadi solusi dalam mengajarkan
pemaham konsep
matematika
4. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, seperti menggunakan media benda konkrit dalam kegiatan pembelajaran.
4 Pemahaman Rendahnya hasil
belajar peserta didik
Menggunakan Kajian Literatur Berdasarkan analisis
/
pemanfaata n model- model pembelajara n inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
kelas III materi perkembang biakan tumbuhan
1. Menggunakan model pembelajaran Project based learning menjadi solusi dalam upaya untuk
meningkatkan rendahnya hasil belajar peserta didik materi perkembang biakan tumbuhan
2. Metode pembelajaran guided discovery
3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
4. Menggunakan media powerpoint untuk membantu penyampaian materi dalam kegiatan belajar.
PJBL
Menggunakan media audio visual
Menurut Surya (2018) Model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) merupakan
pembelajaran yang inovatif yang berpusat kepada siswa (Student Centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana dalam hal ini siswa diberi peluang untuk bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) siswa merancang sebuah masalah dan mencari penyelesaiannya sendiri, sehingga mampu meningkatkan kreatifitas siswa untuk memunculkan penyelesaiannya sendiri
membuat kegiatan
pembelajaran lebih bermakna sehingga teringat.
Langkah - langkah pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut :
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question) 2. Menyusun perencanaan
proyek (design project) 3. Menyusun jadwal
(create schedule)
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
5. Penilaian hasil (assess
kajian literatur dan hasil wawancara teman sejawat, kepala sekolah, dan pakar dapat disimpulkan sebagai berikut :
Model pembelajaran projeck based learning ini membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang sangat berharga dengan
berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang dari pada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru sehingga
memungkinkan
siswa mampu
memperoleh
pengetahuan yang diajarkan.
Guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi tetapi karena penyajian
materi bisa
digantikan oleh media, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan
the outcome)
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)
Menurut Nuraini (2021) Media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh
pendidik dalam
menyampaikan materi yaitu dimana salah satunya
pendidik dapat
menggunakan media audio visual. Penerapan media audio visual dalam proses pembelajaran merupakan langkah yang tepat dikarenakan media audio
visual mampu
memvisualisasikan materi dengan sangat efektif dan hal ini tentunya membantu
pendidik dalam
menyampaikan materi yang sifatnya dinamis.
Langkah dalam
pembelajaran
menggunakan media audio visual, mempersiapkan laptop, sound, kabel dan
video yang akan
ditayangkan,
memperhatikan posisi duduk peserta didik dalam keadaan nyaman dan pada saat akan mengajak peserta didik menyimak video, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknis pembelajaran, kemudian peserta didik
kemudahan bagi peserta didik untuk belajar. Adanya
unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran
melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual
memungkinkan penciptaan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
Media ini juga berisikan gambar- gambar yang hidup dengan
diproyeksikan
melalui lensa projektor secara
mekanis dan
menggunakan sound untuk mengeluarkan suaranya.
siap menyaksikan tayangan video dan diberikan tindak lanjut berupa pertanyaan berkaitan dengan isi video.
Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat, dan pakar diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Menggunakan model pembelajaran berbasis projek seperti PJBL bisa digunakan untuk meningkatkan
pemahaman materi tersebut sekaligus
dapat membuat
peserta didik lebih aktif
dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang mungkin bisa digunakan didalam pembelajaran antara lain media gambar yang ditampilan melalui LCD proyektor yang tersedia disekolahan.
3. Guru bisa
menggunakan media pendukung yang lain didalam menjelaskan materi tersebut seperti menggunakan bahan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Y. (2022). Penerapan metode pemberian penugasan dalam pembelajaran siswa/i di sekolah dasar (SD) dalam pembelajaran IPS.
Anshar T, M. (2017). Penerapan Metode Penugasan dan Dampaknya Pada Peningkatan Hasil Belajar Fikih Peserta Didik Kelas VIII MTs Pesantren Modern Darul Falah Kabupaten
Enrekang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
Arief, H. S., Maulana, M., & Sudin, A. (2016). Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Problem-Based Learning (Pbl). Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 141-150.
Mudiana, I. Gede, IG Wira Bayu, and NN Arca Aspini. "Model Problem Based Learning Berbantuan Media Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SD." Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru 4.3 (2021): 383-392.
Darmajid, D. (2015). Penggunaan Media Power Point Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MI Darun Najah Kwangsan Sedati Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Pratiwi, N. R. (2022). Pengaruh media powerpoint interaktif terhadap hasil belajar
Matematika materi satuan waktu pada siswa kelas III MI Negeri 2 Kota Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Herlina, T. (2019). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Sd Melalui Metode Diskusi Kelompok. Collase (Creative Of Learning Students Elementary
Education), 2(2), 62-73.
Suminar, E. R. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Tentang Tema Indahnya Kebersamaan Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku (Doctoral Dissertation, Fkip Unpas).
Ardianti, V. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Dengan Menggunakan Media Visual Tema Makhluk Hidup Di Kelas Iii Mis Alwasliyah Kabanjahe Tahun Pelajaran 2020/2021 (Doctoral Dissertation, Universitas Quality).
Susanti, P. A., & Kusmariyani, N. N. (2017). Penerapan model picture and picture berbasis pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil pengetahuan IPA. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 1(2), 99-106.
Fauzia, H. A. (2018). Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika SD. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(1), 40-47.
Aini, S., & Asran, M. (2015). Penggunaan Media Konkrit Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(6).
Sitohang, J. (2017). Penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa sekolah dasar. Suara Guru, 3(4), 681-688.
Surya, A. P., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A. (2018). Penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL) untuk meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga. Jurnal Pesona Dasar, 6(1).