PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LABORATORIUM OTRISMO
MEDICAL CENTER KOTA BEKASI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis Program Studi S1 Administrasi Bisnis
Disusun oleh:
Sylvia Defitamila 1501184237
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG
2022
ii HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LABORATORIUM OTRISMO
MEDICAL CENTER KOTA BEKASI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis
Program Studi S1 Administrasi Bisnis
Disusun oleh:
Sylvia Defitamila 1501184237
Pembimbing Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi Administrasi Bisnis
Dr. Bachruddin Saleh L, SE., M.M.
NIP. 14570015
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG
2022
iii HALAMAN PERNYATAAN
iv HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(Q.S Al-Insyirah Ayat 6)
KUPERSEMBAHKAN TUGAS AKHIR INI UNTUK : Ayahanda, Dado Candra
Ibunda, Gigit Permani
v KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya yang diberikan kepada sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN LABORATORIUM KLINIK OTRISMO MEDICAL CENTER KOTA BEKASI”
dengan lancar dan tepat waktu. Tujuan penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan jenjang Pendidikan S-1 Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Bandung.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga banyak mendapatkan beberapa banyak dukungan, bantuan serta doa baik dari berupa bimbingan, kritik, saran, dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Bapak Dr. Bachruddin Saleh L, SE., M.M. yang telah menjadi pembimbing terbaik selama proses penulisan skripsi ini.
2. Ibu Retno Setyorini, S.T., M.M. yang telah menjadi Dosen Wali yang sangat baik selama proses perkuliahan ini.
3. Bapak Syahputra Ph. D selaku Kepala Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis.
4. Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center khususnya Bapak Asip Qolbi selaku Manajer Operasional yang telah memberikan kesempatan dan membantu dalam melakukan penelitian.
5. Seluruh dosen pengajar program studi Administrasi Bisnis yang telah memberikn ilmu, wawasan, pemahaman, serta pengalamannya selama penulis mengikuti studi di Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom.
6. M. Farhan Aji Aldino yang selalu membantu, mendampingi, dan men- support penulis dalam semua hal selama masa perkuliahan.
vi 7. Nabilla Putri Novela, Teh Rizka Dwi P, Sevynica Rianda, dan Nadira Dhea
yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
8. Yola, Nadien, Amel, Inez, Tape, Chika, Iqbal Sabarin, Ibang, Yeye, Sasa, Cacing, Firman, Gafin, Zahra, Sasa, Cikal, Mumun dan semua teman seperjuangan yang menemani penulis selama masa perkuliahan serta memberikan support kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.
9. Sahabat terdekat Salma Yasmine P, Indah Nurlianty, Langit Tiara B, Nurul Aulia P yang selalu menghibur penulis, memberikan nasehat dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sesuai target.
10. Teman – Teman di kelas AB - 42 - 04 yang telah menjadi teman terbaik selama perkuliahan.
11. Serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya oleh penulis yang telah memberikan dukungan, saran, dan doa.
Akhir kata, semoga amal baik mereka dibalas dengan balasan yang setimpal dari Allah SWT dan penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam teknik penulisan, struktur bahasa, ataupun persepsi ilmiah. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Penulis juga berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan juga umumnya bagi mahasiswa Universitas Telkom.
vii ABSTRAK
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang paling penting dalam usaha pencapaian keberhasilan suatu perusahaan maupun organisasi. Karena sumber daya manusia merupakan individu produktif dan bekerja sebagai penggerak suatu organisasi guna mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center di Kota Bekasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan alat bantu kuisioner serta pengukuran skala likert yang menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu seluruh pegawai Laboratorium Klinik Otrismo Medical dengan total responden sebanyak 40 responden.
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan kinerja karyawan masuk ke dalam kategori sangat baik. Dari penelitian ini dapat dibuktikan secara parsial bahwa lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Serta secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan
viii ABSTRACT
Human resources are one of the most important factors in achieving the success of a company or organization. Because human resources are productive individuals and work as a driving force for an organization to achieve company goals. This study was conducted to determine the effect of the physical work environment and work discipline on the performance of the employees of the Otrismo Medical Center Clinical Laboratory in Bekasi City.
This research is a quantitative research with a questionnaire as well as a Likert scale measurement using descriptive analysis techniques and multiple linear regression analysis. The sampling technique used is the saturated sampling technique. The population used in this study were all employees of the Otrismo Medical Clinical Laboratory with a total of 40 respondents.
Based on the results that have been carried out, the physical work environment, work discipline, and employee performance are in the very good category. From this research, it can be partially proven that the physical work environment and work discipline affect employee performance. And simultaneously there is a significant influence between the physical work environment and work discipline on employee performance.
Keywords: Physical Work Environment, Work Discipline, Employee Performance
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 1
1.1.1 Profil Laboratorium Klinik Otrsimo Medical Center ...1
1.1.2 Sejarah Perusahaan ...1
1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ...2
1.1.4 Logo Perusahaan ...2
1.1.5 Layanan Jasa ...3
1.1.6 Struktur Organisasi ...8
1.1.7 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab ...9
1.2 Latar Belakang Penelitian ... 11
1.3 Rumusan Masalah ... 20
x
1.4 Tujuan Penelitan ... 21
1.5 Kegunaan Penelitian ... 21
1.6 Batasan Penelitian ... 22
1.7 Sistemika Penulisan ... 22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 23
2.1 Landasan Teori ... 23
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ...23
2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ...23
2.1.3 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia ...24
2.2 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik ... 25
2.2.1 Faktor Lingkungan Kerja Fisik ...26
2.2.2 Dimensi Lingkungan Kerja Fisik ...27
2.3 Disiplin Kerja ... 27
2.3.1 Dimensi Disiplin Kerja ...28
2.4 Kinerja Karyawan ... 29
2.4.1 Dimensi Kinerja ...30
2.5 Hubungan Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 31
2.5.1 Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan ...31
2.5.1 Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ...31
2.6 Penelitian Terdahulu ... 32
xi
2.7 Kerangka Pemikiran ... 38
2.8 Hipotesis Penelitian ... 40
2.9 Ruang Lingkup Penelitian ... 40
2.9.1 Variabel dan Sub Variabel ...41
2.9.1 Lokasi dan Objek Penelitian ...41
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Jenis Penelitian ... 42
3.2 Variabel Operasional dan Skala Pengukuran ... 42
3.2.1 Variabel Operasional ...42
3.2.2 Skala Pengukuran ...47
3.3 Tahap Penelitian ... 48
3.4 Populasi dan Sampel ... 48
3.4.1 Populasi ...48
3.4.2 Sampel ...49
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.5.1 Data Primer ...49
3.5.2 Data Sekunder ...49
3.6 Uji Validitas dan Realibilitas ... 50
3.6.1 Uji Validitas ...50
3.6.2 Uji Realibilitas ...53
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 55
xii
3.7.1 Analisis Deskriptif ...55
3.8 Metode Analisa Data ... 57
3.8.1 Methode of Successive Interval (MSI) ...57
3.9 Uji Asumsi Klasik ... 58
3.9.1 Uji Normalisasi ...58
3.9.2 Uji Heterokedastisitas ...58
3.9.3 Uji Multikolinearitas ...58
3.9.4 Analisis Regresi Berganda ...58
3.9.5 Uji Hipotesis ...59
3.9.6 Pengujian pada Regresi Parsial (Uji t) ...59
3.9.7 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ...60
3.10 Koefisien Determinasi ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1 Pengumpulan Data ... 63
4.2 Karakteristik Responden ... 63
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...64
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...64
4.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ...65
4.2.4 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ...66
4.3 Hasil Penelitian ... 67
4.4 Analisis Deskriptif ... 67
xiii
4.4.1 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Lingkungan Kerja Fisik(X1) .68
4.4.2 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Disiplin Kerja ...72
4.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan ...77
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 82
4.5.1 Uji Normalitas ...82
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ...85
4.5.3 Uji Multikolinieritas ...86
4.5.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...87
4.6 Uji Hipotesis ... 89
4.6.1 Uji T (Parsial) ...89
4.7 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 93
4.7.1 Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan… 95 4.7.2 Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ...95
4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.... ...96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
LAMPIRAN ... 104
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Layanan Tes Imunoserologi ... 3
Tabel 1.2 Tabel Layanan Tes Drugs ... 4
Tabel 1.3 Tabel Layanan Tes Elektrolit ... 5
Tabel 1.4 Tabel Layanan Tes Urin Dan Faeces ... 6
Tabel 1.5 Tabel Layanan Tes Kimia ... 7
Tabel 1.6 Tabel Layanan Tes Hematologi ... 8
Tabel 1.7 Data Fasilitas Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center ... 13
Tabel 1.8 Hasil Pra Survey Lingkungan Kerja Fisik Karyawan Laboratorium Klinik Medical Otrismo Center 2021 ... 15
Tabel 1.9 Absensi Karyawan Laboratorium Klinik Medical Otrismo Center Periode Agustus – Oktober 2021 ... 16
Tabel 1.11 Kinerja Karyawan Laboratorium Klinik Medical Otrismo Center 2020- 2021 ... 19
Tabel 2.1 Skripsi Terdahulu ... 28
Tabel 2.2 Jurnal Nasional ... 31
Tabel 2.3 Jurnal Internasional ... 35
Tabel 3.1 Variabel Operasional... 43
Tabel 3. 2 Instrumen Skala Likert ... 47
Tabel 3.3 Pengujian Validitas Variabel ... 51
Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 54
Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)... 54
xv
Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 54
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Berdasarkan Hasil Skor ... 56
Tabel 4.1 Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 63
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja Fisik ... 68
Tabel 4.3 Skor Total Dari Variabel Lingkungan Kerja Fisik... 71
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja ... 73
Tabel 4.5 Skor Total Dari Variabel Disiplin Kerja ... 76
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan... 77
Tabel 4.7 Skor Total Dari Variabel Keputusan Pembelian ... 81
Tabel 4.8 Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 84
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 86
Tabel 4.10 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 87
Tabel 4.11 Uji T ... 90
Tabel 4.12 Hasil Uji F ... 91
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinan ... 92
xv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo Laboratorium Otrismo Medical Center ...2
Gambar 1.2 Layanan Laboratorium ... 8
Gambar 1.3 Struktur Laboratorium Otrismo Medical Center ... 9
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 40
Gambar 3.1 Tahap Penelitian ... 48
Gambar 3.2 Garis Kontinum Presentase Tanggapan Responden... 56
Gambar 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65
Gambar 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ... 65
Gambar 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 66
Gambar 4.5 Garis Kontinum Variabel Lingkungan Kerja Fisik ... 72
Gambar 4.6 Garis Kontinum Variabel Disiplin Kerja ... 77
Gambar 4.7 Garis Kontinum Variabel Kinerja Karyawan ... 82
Gambar 4.8 Histogram ... 83
Gambar 4.9 Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 84
Gambar 4.10 Uji Heteroskedastisitas ... 86
xvi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Kuisioner Penelitian ... 104
Lampiran 2.1 : Hasil Kuesioner Lingkungan Kerja Fisik (X1) ... 111
Lampiran 2.2 : Hasil Kuesioner Disiplin Kerja (X2) ... 112
Lampiran 2.3 : Hasil Kuesioner Kinerja Karyawan ... 113
Lampiran 3.1 : Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Fisik ... 114
Lampiran 3.2 : Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja ... 116
Lampiran 3.3 : Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 115
Lampiran 4 : Histogram ... 119
Lampiran 5 : Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 120
Lampiran 6 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 120
Lampiran 7 : Hasil Uji Multikoloniearitas ... 121
Lampiran 8 : Scatterplot ... 121
Lampiran 9 : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 122
Lampiran 10 : Hasil Uji T ... 122
Lampiran 11 : Hasil Uji F ... 123
Lampiran 12 : Hasil Koefisien Determinasi... 123
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Profil Laboratorium Klinik Otrsimo Medical Center
Berawal dari sebuah impian dan tekad yang kuat dari seorang CEO PT. Otrismo Industri Mandiri untuk menghadirkan sebuah layanan fasilitas kesehatan yang berkualitas tinggi dan berteknologi tinggi. Maka didirikan Laboratorium Klinik OMC (Otrismo Medical Center) pada bulan Agustus tahun 2020. Berkat dukungan dan semangat yang positif, Laboratorium Klinik OMC (Otrismo Medical Center) berkembang pesat sehingga memiliki 2 cabang di Kota Bekasi dan Kepulauan Natuna.
Laboratorium klinik Otrismo Medical Center menyediakan beberapa titik drive thru untuk memudahkan konsumen yang membutuhkan layanan kesehatan.
Selain itu laboratorium klinik Otrismo Medical Center juga bekerjasama dengan beberapa instasi dan lembaga kementrian dalam layanan MCU (Medical Check Up). Laboratorium klinik Otrismo Medical Center juga menjadi beberapa rujukan dari rumah sakit di Bekasi serta membangun kerjasama dengan Biogen dan Biocare.ci.
1.1.2 Sejarah Perusahaan
Didirikan pada tanggal 4 Agustus tahun 2020, di inisiasi dari 3 orang bersaudara dari keluarga Momo Warmo. Otrismo sendiri merupakan kosa kata baru dari sebuah nama untuk menyatukan tiga karakter manusia. Dari alasan ini maka nama Otrismo diambil dan dijadikan sebagai nama perusahaan yang dimana menjadi harapan para inisiator untuk membangun sebuah perusahaan yang dapat menyatukan berbagai macam karakter manusia. Awalnya Laboratorium Otrismo ini bekerja sama dengan Laboratorium Naraya, tetapi karna banyaknya permintaan akhirnya Otrismo membangun laboratorium sendiri. Dikarenakan syarat untuk membuat lab adalah harus memiliki sebuah naungan hukum, diwaktu yang bersamaan Otrismo juga membangun PT yang diberi nama PT. Otrismo Industri Mandiri. Pada tanggal 4 agustus PT. Otrismo Industri Mandiri memiliki 3 sektor bisnis yaitu : industri
2 tekstil, suku cadang kendaraan, dan aktivitas kesehatan manusia. Pada tanggal 7 April 2021 terdapat perubahan akte dan penambahan sektor bisnis yaitu : industri pengolahan, sektor perdagangan besar, sektor aktivitas penyewaan sewa guna usaha, sektor ativitas kesehatan manusia, sektor pertanian perikanan perhuatanan, pengangkutan serta penggudangan, dan aktivitas jasa. Pada tanggal 1 oktober 2021 PT. Otrismo Industri Mandiri kembali menambahkan sektor bisnis yaitu : menambah sektor real estate, sektor kontruksi, sektor pertambangan serta penggalian, dan sektor jasa periklanan.
1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Laboratorium Otrismo Medical Center
Menjadi Laboratorium klinik yang berkualitas dalam pelayanan dan berteknologi tinggi di tahun 2031.
b. Misi Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center
1) Melaksanakan pelayanan laboratorium klinik yang berstandar nasional 2) Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan sumber daya manusia yang
didukung oleh kemajuan teknologi
3) Menciptakan layanan laboratorium yang terpercaya dan berdaya saing 4) Membangun hubungan yang baik dengan mitra
5) Menerapkan sistem pelayanan efektif dan efisien.
1.1.4 Logo Perusahaan
Laboratorium Otrismoe Medical Center memiliki logo sebagai identitas, berikut logo dari laboratorium:
Gambar 1.1 Logo Laboratorium Otrismo Medical Center Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
3 Laboratorium klinik Otrismo Medical Center sendiri memiliki filosofi, yaitu:
Otrismo = nama keluarga, Medical = medis, Center = pusat. Lab OMC pusat adalah lab klinik kesehatan yang dibangun dengan landasan kekeluargaan dengan harapan semua pasien tau rekanan merasa nyaman bermitra dengan kami (lab), dan serasa seperti dirawat atau dilayani oleh keluarga sendiri.
1.1.5 Layanan Jasa
Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center memiliki beberapa layanan pemeriksaan, yaitu:
a. Imunoserologi
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes imunoserologi dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
TABEL 1.1
TABEL LAYANAN TES IMUNOSEROLOGI
4 Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Imunoserologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun atau kekebalan tubuh manusia dan identifikasi antibodi. Pada saat tubuh manusia terserang penyakit, bakteri, virus dll, maka sistem imun dalam tubuh akan membentuk antibodi yang terbuat dari sel darah putih supaya merespons antigen asing yang masuk kedalam tubuh. Jadi, Imunoserologi adalah pemeriksaan yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
b. Drugs
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes drugs dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
TABEL 1.2
TABEL LAYANAN TES DRUGS
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Pemeriksaan drugs merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan jenis dan kadar obat-instan yang terdapat di dalam tubuh.
c. Elektrolit
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes elektrolit dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
5 TABEL 1.3
TABEL LAYANAN TES ELEKTROLIT
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Elektrolit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar elektrolit dalam tubuh.
d. Urine dan Faeces
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes urin dan faeces dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
TABEL 1.4
TABEL LAYANAN TES URIN DAN FAECES
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Urine (urinalisis) adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara menganalisa sampel urin untuk mendeteksi fungsi ginjal. Sedangkan Pemeriksaan feses adalah pemeriksaan dengan menggunakan sampel feses atau tinja untuk menentukan gangguan atau penyakit yang terdapat di dalam sistem pencernaan.
e. Kimia Klinik
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes kimia klinik dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
6 TABEL 1.5
TABEL LAYANAN TES KIMIA
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Kimia klinik adalah pemeriksaan terhadap sampel darah, urin, cairan tubuh lainnya untuk mengetahui zat-zat yang terlarut didalamnya.
f. Hematologi
Berikut tabel layanan pemeriksaan atau tes hematologi dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
7 TABEL 1.6
TABEL LAYANAN TES HEMATOLOGI
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kualitas dan kuantitas sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
g. Rapid Antibodi, Antigen dan PCR
Berikut gambar layanan pemeriksaan atau tes Rapid Antibodi, Antigen, dan PCR dari Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
8 Gambar 1.2 Layanan Laboratorium
Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
Laboratorium juga menyediakan layanan jasa pemeriksaan Rapid Antibodi, Antigen dan PCR. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di laboratorium. Tidak hanya itu, Laboratorium Otrismo Medical Center juga menyediakan layanan Home Care yang dimana pasien dapat melakukan pemeriksaan tanpa harus datang langsung ke laboratorium dan layanan Drive Thru di dua tempat yakni di Mutiara Gading Timur dan Jati Asih.
1.1.6 Struktur Organisasi
Seperti perusahaan pada umumnya, setiap perusahaan tentunya memiliki struktur organisasi yang dibuat agar tujuan dari perusahaan tercapai. Stuktur organisasi memiliki maksud dan tujuan untuk menciptakan koordinasi komunikasi serta adanya kerja sama yang baik diantara para pelaksanaan organisasi, hal ini dimaksudkan agar setiap organisasi mampu mencapai tujuan dari perusahaan.
9 Berikut struktur organisasi Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center Kota Bekasi:
Gambar 1.3 Struktur Laboratorium Otrismo Medical Center Sumber: Manajer Laboratorium Klinik
1.1.7 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab
Deskripsi tugas dan tanggung jawab digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Adapun deskripsi tugas secara garis besar yang ada pada Laboratorium Otrismo Medical Center adalah sebagai berikut:
a. Kepala Laboratorium Klinik
1) Mengatur dan mengawasi Administrasi Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center
2) Mengatur dan mengawasi Analis Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center
3) Mengatur dan mengawasi marketing Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center
4) Mengatur dan mengawasi logistik Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan rumah tangga laboratorium
10 5) Membuat rencana proses Laboratorium Otrismo Medical Center
6) Melaporkan rekapitulasi atau kegiatan operasional laboratorium b. Dokter Pelaksana
1) Melakukan pemeriksaan pasien pada rawat jalan/melakukan pemeriksaan pada pasien medical check up
2) Memverivikasi hasil pemeriksaan laboratorium 3) Membuat catatan medis rawat jalan
4) Memberikan pelayanan hasil laboratorium
5) Melakukan edukasi tentang informasi kesehatan kepada pasien dan seluruh karyawan OMC
6) Merangkum kesimpulan hasil pemeriksaan pasien pada saat adanya medical check up
7) Melaporkan harian jumlah pasien per harinya c. Analis
1) Mampu melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel secara tepat 2) Mengoperasikan alat-alat penunjang Kesehatan sesuai dengan SOP 3) Melaksanakan quality control sebelum di operasikan
4) Mampu mencegah terkontaminasinya bahan-bahan berbahaya maupun infeksius kepada petugas dan klien
5) Melaksanakan penyimpanan reagen dan barang-barang berbahaya sesuai SOP
6) Mampu bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik serta mengutamakan kepuasan pelanggan
7) Melaksanakan K3 laboratorium d. Admin
1) Melayani dan Memenuhi Kebutuhan Tamu/Pasien dengan Profesional dan Ramah.
2) Bertanggung Jawab Terhadap Semua Aktivitas di Front Office.
a) Home care dan Pasien Atas Permintaan Sendiri (APS) (1) Menerima Permintaan
(2) Penjadwalan dan Penugasan
11 (3) Input Data Pasien
(4) Melaporkan Keuangan semua transaksi baik berupa transfer atau cash kepada kepala laboratorium
(5) Membuat kwitansi
(6) Pengiriman Hasil PDF dan Hardcopy (7) Rekap Data
(8) Menginput hasil e-Hac (jika ada permintaan)
3) Bertanggung Jawab Terhadap Semua Aktivitas di Front Office.
a) Rujukan
(1) Penerimaan Sampel (perhatikan detail sampel) (2) Penyerahan Sampel ke Tim Analis
(3) Cek Data Pasien Rujukan di oimsystem.com (tracking sampel atau koordinasi dengan semua PIC rekanan)
(4) Membuat kwitansi (5) Rekap Data
(6) Menginput hasil e-Hac (jika ada permintaan) 4) Membuat laporan khas harian
5) Closing (menghitung uang pemasukkan)
6) Membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan tamu atau pasien
e. Swabber
1) Berkoordinasi dengan tim analisis 2) Menginput data pasien (registrasi)
3) Melakukan pengambilan spesimen sampel secara tepat
4) Mampu bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor terpenting dalam usaha pencapaian keberhasilan suatu perusahaan maupun organisasi. Karena sumber daya manusia merupakan individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,
12 pemikir serta perencana guna mencapai tujuan organisasi. Dengan tidak adanya sumber daya manusia perusahaan tidak akan dapat menjalankan usahanya dan juga tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Oleh karna itu, jika perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia dengan baik maka akan berdampak baik juga untuk perusahaan. Agar dapat bertahan menghadapi persaingan dan terus menjaga eksistensinya, perusahaan harus bisa mengelola sumber daya manusia dengan baik dengan cara mempersiapkan SDM yang berkualitas, inovatif, serta mempunyai kreatifitas yang tinggi.
Menurut Mangkunegara (2003:11) kinerja pegawai ialah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dapat diraih oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya yaitu lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja.
Lingkungan kerja fisik merupakan suatu hal atau salah satu faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan. Faktor-faktor lingkungan kerja fisik yang baik serta nyaman untuk pegawai dapat menjamin karyawan bekerja dengan penuh semangat sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, oleh karna itu diperlukan perhatian khusus mengenai lingkungan kerja fisik.
Menurut Sedarmayanti (2017:26) mengatakan bahwa lingkungan kerja fisik meliputi semua kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi karyawan.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja fisik yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Kemudian, menurut Nitisemito (2006:108) untuk meningkatkan aktivitas perusahaan, maka perusahaan harus memperhatikan faktor lingkungan kerja fisiknya seperti udara, suara, cahaya, dan warna.
13 TABEL 1.7
DATA FASILITAS LABORATORIUM KLINIK OTRISMO MEDICAL CENTER
NO NAMA JENIS BARANG JUMLAH KEADAAN BARANG (B/KB/KS)
1 MEJA 1 BARU
2 KURSI 2 BARU
3 LEMARI GANTUNG 2 BARU
4 APAR 1 BARU
5 LAMPU 1 BARU
6 SYSMEX 1 BARU
7 NER PLUS 1 BARU
8 ALAT STRUK 1 BARU
9 MEJA SATU SET 1 BARU
10 PRINTER EPSON 1 BARU
11 ALAT PENTRA 400) 1 BARU
12 BANTEX 4 BARU
13 ROMPI 2 BARU
14 TELEPON 1 BARU
15 WHITE BOARD 1 BARU
16 FIBER HOME (WIFI) 1 BARU
17 DISPENSER 1 BARU
18 GALON 2 BARU
19 KULKAS 1 BARU
20 TEMPAT SAMPAH 8 BARU
21 RAK SEPATU 7 BARU
22 TEMPAT HANDSOAP 1 BARU
23 TOA 1 BARU
24 BANTEX 1 BARU
25 LACI LOKER 17 BARU
26 RAK SEPATU 1 BARU
27 TEMPAT MAP FORTEX 2 BARU
28 ALAT POCKIT 8 BARU
29 LEMARI GANTUNG 2 BARU
30 ALAT NERPLUS 1 BARU
31 ALAT BLOER 1 BARU
32 ALAT CENTRI FUGE 2 BARU
33 WASTAFEL 2 BARU
34 AC 3 BARU
35 KOMPUTER 3 BARU
36 KURSI 9 BARU
37 MEJA SAMPLING 1 BARU
38 COOL BOX BESAR 2 BARU
39 COOL BOX KECIL 2 BARU
40 APUR 1 BARU
14
41 BINGKAI 4 BARU
42 KACA 1 BARU
43 TU 1 BARU
44 MESIN ABSEN 1 BARU
45 SOFA TUNGGU 3 BARU
46 PENGHARUM OTOMATIS 2 BARU
47 TELEPON 1 BARU
48 MESIN EBC 2 BARU
49 MEJA KASIR 1 BARU
50 FREEZER 1 BARU
Sumber: Data Aset Perusahaan
Dari tabel diatas dapat dilihat fasilitas yang disediakan oleh laboratorium sudah cukup memadai. Maka dari itu, setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk menjaga serta memelihara fasilitas yang terdapat pada laboratorium.
Dengan melihat visi dan misi Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center sudah seharusnya memiliki karyawan yang penuh semangat dalam menyelesaikan tugasnya sehingga visi dan misi perusahaan dapat terwujud. Komarudin (2002) memaparkan bahwa lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau memperngaruhi individu.
Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan kerja pada Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center menjadi suatu hal yang penting karena lingkungan kerja merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa hal yang menganggu kinerja karyawan, yakni ditemukannya jika lingkungan kerja yang ada di Laboratorium Klinik Otrismo terhitung masih kurang nyaman. Hal ini dikarenakan denah kantor yang kurang terposisikan dengan baik sehingga ruangan bekerja untuk para karyawan masih belum terkelola dan terposisikan dengan baik.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana lingkungan kerja di Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center dan mendukung apa yang saya temukan terkait kondisi di laboratorium, saya melakukan pra-survey terkait bagaimana lingkungan kerja fisik yang ada di sana dengan responden yang
15 berjumlah 15. Maka saya melakukan pra – survey terkait variabel lingkungan kerja fisik sebagai berikut:
TABEL 1.8
HASIL PRA SURVEY LINGKUNGAN KERJA FISIK KARYAWAN LABORATORIUM KLINIK MEDICAL OTRISMO CENTER 2021
Sumber: Hasil Olah Data Penulis
Berdasarkan hasil pra survey yang di lakukan dapat dilihat pada pernyataan pertama “Semua peralatan kerja terpenuhi” mendapatkan hasil presentase 20%
Kurang Setuju dan 7% Tidak Setuju. Pada pernyataan kedua “Penataan Ruang Kerja Sangat Teratur” mendapatkan hasil presentase 27% Kurang Setuju dan Tidak Setuju 20%. Dan pada pernyataan ketiga “Lingkungan Tempat Kerja Saya Sangat Bersih” mendapatkan hasil presentase 20% Kurang Setuju. Terkait hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik yang terdapat di Laboratorium Otrismo Medical Center memiliki beberapa kekurangan. Sutrisno (2009) memaparkan bahwa lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antar orang – orang yang ada di perusahaan tersebut.
Tak hanya itu, penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Asip Qolbi yang merupakan Manajer laboratorium klinik, beliau menyampaikan bahwa peralatan kerja memang kurang terpenuhi seperti alat pemeriksaan darah dan kimia yang tidak ada reagen serta alat kimia yang belum di letakkan di laboratorium.
No Pernyataan Jawaban (%) Total
(%)
SS S KS TS STS
1 Semua Peralatan Kerja Terpenuhi
3 8 3 1 0
100%
20% 53% 20% 7% 0%
2 Penataan Ruang Kerja Sangat Teratur
1 7 4 3 0
100%
7% 47% 27% 20% 0%
3 Lingkungan Tempat Kerja Saya Sangat Bersih
4 8 3 0 0
100%
27% 53% 20% 0% 0%
16 Laboratorium sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu di lantai satu merupakan lab pemeriksaan umum sedangkan di lantai dua lab pemeriksaan PcR. Kondisi penataan ruang kerja pada lantai satu kurang teratur karena ada beberapa meja yang seharusnya di isi dengan alat lab tetapi di isi dengan dokumen-dokumen lab. Beliau juga menjelaskan terkait lingkungan kantor yang kurang bersih karena dokumen- dokumen yang diletakkan diatas meja lab menyebabkan terlihat kurang rapih ditambah dengan keadaan AC yang bocor menyebabkan air keluar terus menerus sehingga harus ditampung oleh bak atau ember, hal ini menyebabkan ruangan menjadi kurang bersih. Laboratorium juga belum memiliki ruang periksa dokter. Di laboratorium pun tidak ada mushola atau tempat untuk sholat. Jadi, karyawan melaksanakan ibadah di ruang sampling.
Terciptanya keunggulan kompetitif akan tercapai bila pihak manajemen dapat mengelola inti setiap aktivitas perusahaan dengan mendorong sumber daya manusia atau karyawan secara benar dan tepat, karena karyawan merupakan komponen penting bagi perusahaan agar terciptanya daya saing untuk memberikan kualitas yang lebih optimal terhadap pemegang saham dan pelanggan. Berhasilnya suatu organisasi bergantung kepada komponen sumber daya manusia yang dimiliki.
Meskipun suatu organisasi memiliki keunggulan pada sumber daya lain, peralatan kerja yang modern, metode yang baik dan anggaran dana yang memadai, tetapi jika sumber daya manusia yang tersedia kurang memiliki kompetensi dan tidak mendapat pengelolaan yang baik, maka akan sulit untuk organisasi dalam mencapai tujuannya. Ini menunjukan pertumbuhan serta pengembangan organisasi sangat bergantung terhadap kualitas sumber daya yang tersedia.
TABEL 1.9
ABSENSI KARYAWAN LABORATORIUM KLINIK MEDICAL OTRISMO CENTER PERIODE AGUSTUS – OKTOBER 2021
Bulan Agustus Jumlah Karyawan
September Jumlah Karyawan
Oktober Jumlah Karyawan Terlambat 10
40
8
40
8
40 Tanpa
Keterangan 5 1 1
Persentase 1,44% 0,86% 0,86%
Sumber: Data Perusahaan
17 Tabel 1.9 menjelaskan bahwa absensi karyawan Klinik Medical Otrismo Center dengan absensi tanpa keterangan dan terlambat pada bulan agustus sebesar 1,44% sedangkan pada bulan September dan Oktober memiliki persentase 0,86%.
Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat beberapa karyawan yang kurang disiplin di dalam lingkungan kerja.
Disiplin sendiri adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja karyawan. Karena tanpa adanya disiplin, segala aktivitas yang dilakukan akan mendatangkan hasil yang jauh dari harapan. Menurut Hasibuan (2014:193), disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mengikuti semua peraturan di tempat kerja serta norma-norma sosial yang berlaku di perusahaan. Kesadaran itu sendiri merupakan tingkah laku seseorang yang dengan sukarela menjalani dan mentaati norma dan disiplin tanggung jawabnya, bukan karena terpaksa. Sedangkan kesediaan merupakan sikap, perilaku, dan tindakan seseorang sesuai dengan norma dan peraturan perusahaan.
Berdasarkan wawancara dengan Pak Asip Qolbi selaku Manajer laboratorium klinik. Beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa karyawan yang terlambat ketika berjaga di Drive Thru Otrismo Medical Center dan ada beberapa karyawan juga yang terlambat untuk berjaga di laboratorium. Kemudian, beliau juga mengatakan bahwa masih ada karyawan yang kurang mentaati SOP yang berlaku serta masih ada juga beberapa karyawan yang kurang teliti dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti admin yang beberapa kali keliru ketika menginput nama pasien, Analis ketika melakukan running pemipetan reagen terkadang masih ada yang kurang atau justru kelebihan dan tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Kemudian bagian logistik yang melakukan pencatatan barang masuk atau keluar masih kurang bagus bahkan sampai pernah terjadi kehilangan barang. Beliau juga mengatakan terkadang ketika sedang melakukan pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan dirumah pasien yang seharusnya bagian logistik menyiapkan alat-alat untuk swabber seperti handscoon, tisu dan lain-lain, logistik masih sering lupa. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Pak Asip Qolbi selaku Manajer laboratorium klinik, beliau menyatakan bahwa ketidak efektifan pelayanan tersebut disebabkan oleh layanan pemeriksaan yang
18 disediakan klinik sangat sedikit sehingga kinerja tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan klinik masih bergelut dengan pemeriksaan covid-19 yang saat ini masih urgent untuk ditangani. Oleh karena itu tenaga ahli medis menjadi tidak terlalu maksimal.
Maka dari itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana disiplin kerja di Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center, saya melakukan pra-survey terhadap 15 responden terkait bagaimana disiplin kerja yang ada di sana. Berikut pra-survey disiplin kerja karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
TABEL 1.10 HASIL PRA SURVEY DISIPLIN KERJA KARYAWAN LABORATORIUM
KLINIK MEDICAL OTRISMO CENTER 2021
No Pernyataan Jawaban (%) Total
SS S KS TS STS (%) 1 Saya Selalu Datang Tepat
Waktu
4 8 2 1 0
100%
27% 53% 13% 7% 0%
2 Saya Selalu Mentaati Standar Kerja
3 11 1 0 0
100%
20% 73% 7% 0% 0%
3 Saya Teliti Dalam Melaksanakan Pekerjaan
4 10 1 0 0
100%
27% 67% 7% 0% 0%
Sumber: Hasil Olah Data Penulis
Berdasarkan hasil pra suvery yang dilakukan dapat dilihat pada pernyataan pertama “Saya selalu datang tepat waktu” mendapatkan hasil presentase 13%
Kurang Setuju dan 1% Tidak Setuju. Pada pernyataan kedua “Saya selalu mentaati peraturan standar kerja” mendapatkan hasil presentase 7% Kurang Setuju. Dan pada pernyataan ketiga “Saya teliti dalam melaksanakan pekerjaan” mendapatkan hasil presentase 7% Kurang Setuju. Dilihat dari hasil pra survey mengenai disiplin kerja pada Laboratorium Klinik Otrismo Medical, Penerapan disiplin dalam suatu organisasi bertujuan agar semua karyawan melakukan pekerjaan tanpa ada unsur paksaan. Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari sikap karyawan dalam mentaati segala peraturan didalam perusahaan, serta dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja para karyawan.
19 Kinerja adalah suatu hal penting yang ada di dalam suatu perusahaan.
Karyawan dengan kinerja yang cukup tinggi pastinya akan lebih mudah bekerja secara optimal sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Menurut Mangkunegara (2009:18) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas kerja seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Kemudian, Menurut Sedarmayanti (2011:260), kinerja mengacu pada hasil kerja seorang karyawan, suatu proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, yang dimana hasil kerja tersebut bisa ditunjukkan dengan bukti yang konkrit dan kuantitatif atau dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya).
Penulis melakukan wawancara dengan Pak Asip Qolbi selaku Manajer Operasional. Beliau mengatakan terkait kinerja masih ada beberapa karyawan yang masih menunda-nunda pekerjaan seperti admin yang masih sering menunda-nunda pengiriman laporan keuangan harian di Drive Thru Otrismo Medical Center. Untuk mengetahui kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center melakukan penilaian kinerja karyawan. Hal tersebut dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan setiap tahunnya. Berikut penilaian kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
TABEL 1.11 KINERJA KARYAWAN LABORATORIUM KLINIK MEDICAL OTRISMO
CENTER 2020-2021
No Kategori Target
Tahun 2020 (Agust-
Des) Tahun 2021
Jumlah % Jumlah %
1 A (Istimewa) 80% 22 55% 34 85%
2 B (Baik) 15% 8 20% 6 15%
3 LDC (Lebih dari
cukup) 5% 10 25% 0 0
4 C (Cukup) 0 0 0 0 0
20
5 Kurang 0 0 0 0 0
Total 100% 40 100% 40 100%
Sumber: Data Internal Laboratorium Klinik Medical Otrismo Center
Berdasarkan tabel 1.11, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan Laboratorium Klinik Medical Otrismo Center pada tahun 2020 terdapat 22 karyawan yang sudah mencapai target A (istimewa) dalam kinerjanya, 8 karyawan yang sudah mencapai target B (baik) dalam kinerjanya, dan 10 orang yang mendaptkan target LDC (lebih dari cukup) dalam kinerjanya. Pada tahun 2021 mengalami peningkatan bahwa terdapat 34 karyawan yang sudah mencapai target A atau istimewa dan 6 karyawan sudah mencapai target B atau baik dalam kinerjanya.
Menurut Harlie dan Himah (2020:756) kinerja karyawan sangat berharga karena hal tersebut dapat mendukung strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Susanti (2021) yang menyatakan bahwa kinerja karyawan yang efektif dan efesien dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Sehingga strategi yang di terapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar sehingga perusahaan dapat mencapai visi dan misinya. Kinerja karyawan dapat berjalan dengan baik dikarenakan lingkungan kerja fisik yang memadai dan karyawan yang disiplin.
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Oeh karena itu, penulis mengajukan topik pembahasan dengan judul “PENGARUH LINKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LABORATORIUM KLINIK OTRISMO MEDICAL CENTER KOTA BEKASI”
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrisme Medical Center?
21 b. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Laboratorium
Klinik Otrisme Medical Center?
c. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center secara parsial dan simultan?
1.4 Tujuan Penelitan
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrisme Medical Center.
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrisme Medical Center.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Laboratorium Klinik Otrisme Medical Center secara simultan dan parsial.
1.5 Kegunaan Penelitian a. Aspek Teoritis
Dalam penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan umumnya dalam bidang sumber daya manusia.
b. Aspek Praktis
Dengan ini, penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan suatu saran atau masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan dari para karyawan mereka agar lebih efektif dan efisien serta dapat membuat perusahaan terus berkembang dan menjadi lebih baik kedepannya. Dan untuk penulis pribadi, penelitian ini menjadi suatu hal yang dikemudian hari dapat digunakan menjadi hal – hal yang positif.
22 1.6 Batasan Penelitian
Menghindari pembahasan menjadi terlalu luas dan supaya penelitian ini dapat lebih terarah, terfokus, maka penulis dalam hal ini membatasi masalah kinerja karyawan yang berhubugan dengan lingkungan kerja (fisik) dan disiplin kerja perusahaan.
Sehingga masalah yang diteliti hanya sekitar pengaruh lingkungan kerja (fisik) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Adapun Batasan penelitiannya sebagai berikut :
a. Objek penelitian ini adalah Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
b. Responden penelitian ini adalah karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center.
c. Periode penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
1.7 Sistemika Penulisan
Berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Laboratorium Klinik Otrismo Medical Center Kota Bekasi” Terdiri dari lima bab. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Objek Penelitian, Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Waktu dan Periode Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang Teori, Penelitian Terdahulu, Hipotesis Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mengemukakan tentang Jenis Penelitian, Operasional Variabel dan Skala Pengukuran, Populasi dan Sampel, Uji Validitas dan Reabilitas, dan Teknis Analisis Data.
23 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia, mengacu pada cara memanajemen orang-orang yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Manajemen sumber daya manusia (MSDM), menurut Sedarmayanti (2017:3), ialah pengelolaan pemanfaatan individu, serta sebagai seperangkat rangkaian strategi, proses, dan kegiatan yang dimaksudkan untuk mendukung tujuan perusahaan dengan menggabungkan tuntutan organisasi perusahaan dan individu.
Kemudian, Hasibuan (2011:111) mengemukakan bahwa memanajemen atau mengelola sumber daya manusia sama dengan merencanakan dan melaksanakan suatu tugas tertentu agar sumber daya manusia yang tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Sementara itu, menurut Kasmir (2016:6) manajemen sumber daya manusia merupakan proses pengelolaan manusia atau memanejmen manusia yang dilakukan melewati perencanaan, rekruitmen, seleksi, pelatihan, karier, pemberian kompensasi, pengembangan, keselamatan, dan kesehatan serta mempertahankan hubungan industrial hingga pemutusan hubungan kerja agar tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan kesejahteraan stakeholder.
Berdasarkan definisi yang diutarakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan individu untuk merencanakan serta melaksanakan tugas perusahaan untuk mendukung dan mencapai tujuan perusahan.
2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Sedarmayanti (2017) manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan utama yang terbagi menjadi empat perspektif, yakni:
a. Tujuan Sosial
24 Manajemen sumber daya manusia bertanggung jawab secara sosial serta etis untuk tujuan sosial terhadap dampak negatif masyarakat dengan cara meminimalkan tantangan dampak negatif tersebut.
b. Tujuan Individual
Tujuan individual merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anggota organisasi dengan cara mencapai melalui aktifitas dalam organisasi.
c. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah tujuan jika manajemen sumber daya manusia diciptakan dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara membantu sasaran formal organisasi.
d. Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional adalah tujuan jika manajemen sumber daya manusia mempertahankan kontribusi department-department yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2.1.3 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2017), manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa peran sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah, kualitas dan menempatkan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job, reqruitment, job description, job spesificjob description, job specification, job reqruitment, dan job evaluation.
b. Menentukan penarikan, seleksi, dan penempatan pegawai ditentukan berdasarkan prinsip atau asas right man in the right place and right man in the right job.(bahwa orang yang tepat berada pada posisi yang tepat dan orang yang tepat berada pada posisi yang tepat).
c. Menetapkan rencana kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pengehentian atau pemberhentian.
d. Memprakirakan penawaran dan permintaan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
e. Memperkirakan keadaan ekonomi secara keseluruhuan terutama perkembangan perusahaan.
25 f. Memantau atau mengamati dengan cermat undang-undang kebijakan
pemberian balas jasa dan ketenagakerjaan perusahaan sejenis.
g. Memantau kemajuan teknik dan perkembangannya serikat pekerja.
h. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan evaluasi kinerja pegawai.
i. Mengelola mutasi karyawan secara vertikal dan horizontal.
j. Mengatur pensiunan, pemberhentian, serta pesangon.
2.2 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik
Hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan kenyamanan kerja sangatlah penting. Karena lingkungan fisik kantor merupakan suatu hal yang bersentuhan langsung dengan karyawan melewati panca indera kemudian mengalir kedalam hati maka jika keadaan lingkungan fisik kantor baik hal itu akan membuat perasaan nyaman, karena perasaan nyaman seseorang berpusat pada hatinya. Misalnya, lingkungan kerja yang bersih, warna cat dinding dan perlengkapan kantor yang serasi, serta pencahayaan kantor yang cukup dapat membantu seseorang bekerja dengan nyaman. Serta jika lingkungan kerja tidak bising dan tidak ada kebisingan yang mempengaruhi konsentrasi kerja maka aktifitas kerja akan lebih tenang.
Sedarmayanti (2017:26) mengemukakan bahwa lingkungan kerja fisik ialah semua kondisi fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja dan secara langsung mapun tidak langsung dapat mempengaruhi karyawan. Kemudian, menurut Suwatno dan Priansa (2011) mengatakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja dan realitas kerja, meliputi (1) desain ruang kerja (work place design), (2) desain kerja (peralatan dan prosedur kerja), (3) kondisi lingkungan kerja (kebisingan, ventilasi dan pencahyaan), (4) tingkat pivasi visual dan privasi akustik.
Sedangkan, Moekijat (2013) mengemukakan bahwa lingkungan kerja fisik ialah lingkungan kerja yang terdiri dari peralatan atau perlengkapan, mesin kantor yang digunakan dan tata ruang kantor yang mempengaruhi lingkungan fisik kantor serta kondisi kerja fisikdi bawah kondisi di mana pekerjaan itu berlangsung.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas terkait lingkungan kerja fisik, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik ialah
26 segala sesuatu berbentuk fisik yang ada di sekitar karyawan bekerja yang dapat memberikan rasa nyaman dan kondusif untuk karyawan sehingga karyawan dapat menjalankan tugas-tugas atau tanggung jawabnya dengan bailk.
2.2.1 Faktor Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Robbins (2016:36), lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dan kinerja. Berikut adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik:
a. Temperatur atau Suhu
Temperatur atau suhu untuk pegawai merupakan suatu hal yang penting dimana temperatur diatur sesuai dengan rentang kerja yang dapat diterima oleh setiap karyawan
b. Kebisingan
Kebisingan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja, karena dapat mengganggu ketenangan dan konsentrasi kerja, sehingga karyawan akan mengalami kesulitan berpikir dan mengurangi kegesitan dalam melaksanakan tugasnya.
c. Penerangan atau Pencahayaan
Faktor penerangan atau pencahyaan diperlukan untuk kesehatan, keamanan, serta keefektifan para karyawan. jika lingkungan kerja tidak memiliki penerangan atau pencahayaan yang baik maka dapat menimbulkan kesalahan, kecelakaan dalam bekerja, dan kerusakan pada inventaris perusahaan.
d. Kualitas Udara
Udara yang bersih dan nyaman sangat diperlukan di dalam lingkungan kerja agar karyawan tidak merasa terganggu dan dapat bekerja dengan baik.
e. Keamanan atau Keselamatan Bekerja
Setiap perusahaan harus menjamin keamanan atau keselamatan lingkungan kerja dan peralatan yang ada diperusahaan. Dengan jaminan kemanan tersebut karyawan tidak akan merasa cemas dalam melaksanakan tugasnya.
f. Fasilitas
Fasilitas kerja merupakan penunjang yang diberikan perusahaan kepada setiap karyawan. Fasilitas yang mendukung akan memudahkan karyawan dalam
27 menjalankan tugasnya di tempat kerja dan dapat menimbulkan kegairahan serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.
2.2.2 Dimensi Lingkungan Kerja Fisik
Menurut teori dari Tiffin dan Mc Cormick dalam Cintia dan Gilang (2016) lingkungan kerja fisik terdiri dari lima dimensi, diantaranya:
a. Peralatan Kerja
Peralatan kerja merupakan komponen penunjang kegiatan atau aktivitas kerja karyawan yang berupa sarana dan prasarana yang tersedia.
b. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang memadai sangat diperlukan di tempat kerja atau di ruangan kerja, terlebih jika dalam ruangan tersebut penuh dengan karyawan.
c. Penerangan
Fasilitas penerangan di dalam suatu ruangan yang cukup memadai akan mendukung kelancaran aktivitas bekerja.
d. Tingkat Kebisingan
Suara bising yang terdapat di sekitar lingkungan kerja dapat membuat karyawan sulit berkonsentrasi dalam bekerja.
e. Tata Ruang Kerja
Tingkat kinerja karyawan dipengaruhi oleh penataan, kebersihan, dan warna cat pada ruang kerja.
2.3 Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah perilaku atau sikap seseorang yang menjalankan segala sesuatu dengan tepat waktu dan mengikuti standar perusahaan. Menurut Sastrohadiwiryo (2013:291) disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, ketaatan, dan kepatuhan terhadap norma-norma yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta mampu melaksanakan dan tidak menentang untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang sudah diberikan kepadanya.
Kemudian, menurut Rivai (2014:599) menjelaskan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan oleh para manajer untuk berkomunikasi dengan
28 karyawan dalam rangka memperbaiki perilaku para karyawan serta sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kemauan seseorang untuk mentaati segala aturan perushaan norma sosial yang berlaku. Sementara itu, menurut Mangkunegara (2016:129) disiplin kerja adalah penerapan manajemen dalam meneguhkan pedoman dan peraturan perusahaan.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas terkait disiplin kerja, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap yang tercermin dalam tindakan atau tingkah laku seseorang dalam bentuk ketaatan terhadap peraturan atau ketentuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
2.3.1 Dimensi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2017) menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki beberapa dimensi diantaranya:
a. Tujuan Kemampuan
Karyawan tiba di tempat kerja tepat waktu, dan intensitas kehadiran karyawan selama bekerja. Kehadiran merupakan suatu hal dasar untuk menentukan kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja yang buruk cenderung akan terlambat masuk kerja. Kehadiran terdiri dari tidak pernah melewatkan hari dalam seminggu.
b. Tingkat Kewaspadaan
Karyawan yang memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh dengan perhitungan dan teliti dalam pekerjaan mereka, dan selalu menggunakan sesuatu secara dengan efektif dan efisien. Tingkat kewaspadaan terdiri dari kewaspadaan dalam bekerja, memelihara serta merawat peralatan kerja dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan.
c. Ketaatan Pada Standar Kerja
Tingkat pertanggung jawaban karyawan atas tugas-tugas yang diberikan kepadanya menunjukkan ketaatan pada standar kerja. Bekerja sesuai fungsi dan pelaksanaannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam bekerja, bekerja sesuai jam kerja merupakan contoh ketaatann pada standar kerja.
d. Ketaatan Pada Peraturan Kerja
29 Karyawan yang patuh terhadap peraturan kerja tidak akan mengabaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Ketaatan karyawan terhadap peraturan kerja terdiri dari pemahaman karyawan terhadap peraturan kerja yang ada dan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai peraturan kerja.
e. Etika Bekerja
Beberapa karyawan mungkin bertindak yang tidak pantas atau sopan ke pelanggan atau terlibat dalam perilaku yang tidak pantas lainnya. Bekerja secara etis sebagai bentuk dan kedisiplinan karyawan merupakan salah satu bentuk tindakan pendisiplinan. Etika bekerja diartikan sebagai sikap dan perilaku yang baik dalam bekerja.
2.4 Kinerja Karyawan
Kasmir (2016:182) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dengan menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan dalam jangka waktu tertentu. Kemudian, menurut Wibowo (2012:18) menjelaskan bahwa kinerja ialah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan strategis yang kuat antara organisasi dengan kepuasan konsumen dan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi.
Sementara itu, Afandi (2018:83) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatau perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing- masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara legal atau sah, tidak melanggar hukum dan tidak melanggar moral dan etika. Sedangkan, menurut Mangkunegara (2015:67) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja seara kualitas dan kuantitas yang sudah dicapai oleh seorang karyawan dalam menjalankan dan memenuhi tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang sudah diberikan kepadanya.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas terkait kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja
30 yang telah dicapai oleh individua atau kelompok guna mencapai tujuan
perusahaan.
2.4.1 Dimensi Kinerja
Menurut Robbins (2015), ada enam dimensi untuk mengukur kinerja individu karyawan, diantaranya:
a. Kualitas
Kualitas kerja karyawan yang diukur berdasarkan kesempurnaan tugas, keterampilan dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
b. Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dalam hal jumlah unit, jumlah siklus dan kegiatan yang dapat diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat kegiatan yang dapat diselesaikan dengan waktu yang sudah di berikan serta dapat memaksimalkan waktu yang tersedia untuk segala kegiatan di perusahaan.
d. Efektivitas
Efektivitas merupakan tingkat pemanfaatan sumber daya organisasi dengan maksimal dengan tujuan untuk meningkatkan hasil dari setiap sumber daya perusahaan.
e. Kemandirian
Kemandirian merupakan kemampuan karyawan untuk melakukan semua fungsi dalam pekerjaan yang dilakukannya.
f. Komitmen Kerja
Komitmen kerja merupakan suatu tingkat di mana karyawan mempunyai komitmen dalam bekerja dengan instansi dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan.
31 2.5 Hubungan Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
2.5.1 Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Lingkungan kerja fisik adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh perusahaan. Lingkungan kerja fisik yang baik dapat mendukung keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugasnya. Sutrisno (2015:118) mengemukakan bahwa lingkungan kerja yang baik dan bersih dengan pencahayaan yang cukup memadai, bebas dari kebisingan dan gangguan, tentu akan mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Tetapi, lingkungan kerja yang buruk, kotor, gelap, pengap, lembab, dan lain-lain akan menyebabkan karyawan cepat lelah dan dapat menurunkan kreativitasnya.
Dalam Suwondo & Sutanto (2015:138), Pramana & Sudharman menjelaskan bahwa lingkungan kerja yang nyaman dapat menciptakan semangat serta gairah karyawan dalam bekerja dan dapat menunjukkan bahwa karyawan tersebut memiliki tanggung jawab yang besar sehingga harus meningkatkan kinerjanya.
Sementara itu, Robbins (2013:36), berpendapat bahwa para karyawan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap lingkungan kerjanya, baik dari segi kenyamanan pribadi maupun kelancaran dalam melakukan pekerjaanya dengan baik. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai.
Berdasarkan beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli diatas, dapat diketahui bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Karena lingkungan kerja fisik menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya semangat karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
2.5.1 Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Nitisemito dalam Darmawan (2013:41) disiplin kerja dapat diartikan sebagai sikap, tingkah laku dan perilaku baik tertulis maupun tidak tertulis sesuai dengan peraturan yang ada. Maka dari itu, dalam peimplementasiannya, jika sebuah organisasi mencoba sebagian besar aturan yang diikuti oleh sebagian besar
32 karyawanya, tentu dapat menegakkan disiplin. Pada intinya, disiplin berarti mentaati aturan atau perintah yang ditetapkan oleh organisasi.
Kemudian, menurut Syakarni (2017) menjelaskan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya dengan meningkatkan disiplin kerja karyawan, maka kinerja karyawan itu sendiri akan meningkat. Selain itu, beradarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahsani (2016) di Bagian Tata Usaha RSUD Soreang diperoleh hasil bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan jika karyawan dapat mengikut, mentaati, dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan maka akan meningkatkan kedispilinan para karyawan tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Jadi, disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan beberapa perbedaan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh:
28
TABEL 2.1 SKRIPSI TERDAHULU
No
Nama Peneliti/Tahun/
Penerbit
Judul dan Lokasi Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
Perbedaan Dengan Penelitian Yang
Dilakukan 1. Nama:
Ahmad Naufal Tahun:
2021 Penerbit:
Universitas Telkom, S1 Administrasi Bisnis
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT.
Amal Solutions
X1: Lingkungan Kerja Fisik
X2: Lingkungan Kerja Non-Fisik
Y:
Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier
Berganda
Secara Simultan Memberikan Pengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Diterima Secara Statistik (Signifikan).
- X2:
Lingkungan Kerja Non-Fisik
- Objek
Penelitian
2. Nama: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap
X1: Lingkungan Kerja Fisik
Analisis Deskriptif
Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Berpengaruh
- X2:
Lingkungan Bersambung . . . .