• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini yang menyatakan: (1) Bagaimanakah menghasilkan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di Sekolah Dasar? (2) Apakah model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri berpengaruh lebih baik secara signifikan dari pada model pembelajaran tematik terhadap pencapaian nilai-nilai karakter di sekolah dasar, yaitu pada karakter religius, jujur, disiplin, santun, tanggung jawab, peduli, dan percaya diri, maka berdasarkan hasil analisis data penelitian yang di uraikan dalam Bab IV tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.a. Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri telah berhasil dikembangkan, dengan karakteristik: (1) pembelajaran bersifat terpadu/

holistik, berpusat pada siswa, siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran, dan menggunakan langkah-langkah inkuiri. (2) Siswa bebas dari tekanan guru atau sesama siswa. (3) Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing pembelajaran. (4) Tujuan pembelajaran mencakup aspek sikap/karakter, pengetahuan, dan keterampilan. (5) Materi/bahan pembelajaran terdiri dari fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berasal dari beberapa mata pelajaran yang terorganisasikan secara terpadu dalam tema atau sub tema. (6) Kegiatan pembelajaran menekankan pada proses saintifik berbasis inkuiri, memiliki kadar kebermaknaan, kadar penemuan, dan kadar keaktifan belajar tinggi. (7) Media, alat-alat dan sumber pembelajaran bervariasi, (8) Penilaian hasil pembelajaran bersifat otentik dan sesuai dengan karakteristik tujuan dan materi pembelajaran. (9) Kondisi lingkungan yang mendukung terlaksananya pembelajaran dengan baik.

Model pembelajaran terdiri dari silabus, RPP, dan instrumen penilaian yaitu angket dan lembar pengamatan. Model pembelajaran tersebut sangat tepat untuk siswa kelas II sekolah dasar yang perkembangannya bersifat holistik dan berada pada fase operasi konkrit.

258

(2)

commit to user

1.b. Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri yang dikembangkan termasuk kategori sangat baik ditinjau dari skor rata-rata perencanaan dan pelaksanaan model pembelajaran sebesar 87,74 pada skala 0-100. Selain itu model tersebut juga termasuk kategori sangat baik dalam hal keterlaksanaan dan kemenarikan model dengan skor rata-rata sebesar 4,3 pada skala 0-5.

atau 86 pada skala 0-100.

1.c. Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dengan langkah- langkah sebagai berikut: (1) Persiapan/Perencanaan, yang terdiri dari penyusunaan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (2) Pelaksanaan pembelajaran, yang terdiri dari apersepsi, orientasi, dan motivasi. (2) Kegiatan pembelajaran inti, yang terdiri dari: (1) orientasi, (2) konseptualisasi, terdiri dari (a) mengajukan pertanyaan-pertanyaan, atau merumuskan masalah, dan (b) mengajukan hipotesis. (3) Investigasi, terdiri dari (a) pengumpulan data, dan (b) eksperimentasi, dan (c) interpretasi data.

(4) Menarik kesimpulan, (5) Diskusi, (a) diskusi pembahasan/proses pembelajaran, dan (b) diskusi refleksi / diskusi presentasi hasil pembelajaran.

Model pembelajaran tersebut tertera pada Lampiran 11, 12, 13, dan 14 pada halaman 338 s.d 412.

1.d. Dari hasil validasi ahli dan praktisi disimpulkan bahwa model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri, dipandang layak digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter siswa di sekolah dasar (Skor validasi ahli dan praktisi sebesar 3,67, dan 3,52 pada skala 0-4, atau skor 91,75 dan 88,00 pada skala 0-100, termasuk kategori baik sekali).

1.e. Dari hasil analisis data pada tahap pengembangan (uji coba lapangan terbatas dan lebih luas) yang dilakukan dengan teknik statistik deskriptif diperoleh skor karakter hasil pembelajaran pertama, ke dua, dan ke tiga sebesar 2,88, 3,12, dan 3,37. Skor karakter pada pembelajaran pertama dan ke dua termasuk kategori baik atau mulai berkembang, dan skor pada pembelajaran ke tiga sangat baik atau membudaya. Dari hasil analisis statistik inferensial dengan teknik Uji Mann-Whitney U Test disimpulkan bahwa penggunaan

(3)

commit to user

model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dapat meningkatkan pencapaian skor/nilai karakter siswa secara signifikan (skor karakter hasil pembelajaran kedua (3,12) lebih baik dari pada skor hasil pembelajaran pertama (2,88) dilihat dari Mean Rank 72,60>52,40, Asymp. Sig. (2-tailed) 0,002. Skor karakter siswa hasil pembelajaran ketiga (3,37) lebih baik secara signifikan dari pada hasil pembelajaran pertama (2,88), dilihat dari Mean Rank 85,63>39,37 Asyimp. Sig. (2-tailed) 0,000. Skor karakter siswa hasil pembelajaran ketiga (3,37) lebih baik secara signifikan dari pada hasil pembelajaran kedua (3,12), dilihat dari Mean Rank 75,56>49,44. Asyimp.

Sig. (2-tailed) 0,000.

1.f. Dari hasil analisis data pada tahap uji coba lapangan lebih luas yang dilakukan dengan teknik statistik deskriptif diperoleh skor rata-rata karakter siswa pada pembelajaran ke empat, ke lima, dan ke enam sebesar 3,03, 3,18, dan 3,39. Skora pembelajaran ke empat dan ke lima tersebut termasuk kategori baik atau mulai berkembang. Skor karakter siswa pada pembelajaran ke enam termasuk kategori sangat baik atau membudaya. Dari hasil analisis statistic inferensial dengan Uji Mann Whitney U Test dapat disimpulkan bahwa penggunaan model tematik terpadu berbasis inkuiri dapat meningkatkan pencapaian skor karakter siswa. Skor karakter siswa pada pembelajaran ke lima (3,18) lebih baik secara signifikan dari hasil pembelajaran ke empat (3,03), dilihat dari Mean Rank 114,85>86,16, Asyimp. Sig. (2-tailed) 0,000; Skor karakter siswa hasil pembelajaran ke enam (3,39), lebih baik secara signifikan dari pada skor karakter hasil pembelajaran keempat (3,03), dilihat dari Mean Rank 113,76 > 67,24, Asyimp. Sig. (2-tailed) 0,000; Skor karakter siswa hasil pembelajaran ke enam (3,39) lebih baik secara signifikan dari pada skor karakter hasil pembelajaran ke lima (3,18), dilihat dari Mean Rank 124,45>76,56, Asyimp.

Sig. (2-tailed) 0,000.

2. Berdasarkan hasil analisis data pada tahap pengujian keefektifan model, yang dilakukan dengan teknik Uji Mann-Whitney U Tes dapat disimpulkan bahwa skor karakter siswa hasil pembelajaran model tematik terpadu berbasis

(4)

commit to user

inkuiri pada kelompok eksperimen (3,48) lebih baik secara signifikan dari pada skor karakter siswa hasil pembelajaran dengan model tematik pada kelompok kontrol (3,29), dilihat dari Mean Rank 176,07>95,92, Asyimp.

Sig. (2-tailed) 0,000. Skor karakter siswa kelompok eksperimen sebesar 3,48 termasuk kategori sangat baik atau membudaya dan skor karakter siswa pada kelompok kontrol sebesar 3,29, termasuk kategori baik atau mulai berkembang. Dengan demikian model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri lebih baik secara signifikan dari pada model pembelajaran tematik untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter pada siswa SD.

Oleh karena itu model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter pada siswa Sekolah Dasar.

B. Implikasi

Hasil penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan ini menghasilkan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri yang efektif untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter siswa di SD. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi Gestalt dan teori belajar kognitif.

Siswa belajar tentang materi pembelajaran yang diorganisasikan secara terpadu sesuai dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Batas-batas mata pelajaran dihilangkan atau diupayakan tidak tampak. Dalam pembelajaran siswa dilibatkan secara aktif dan kreatif untuk melakukan sesuatu, memanipulatif pada masalah atau pengalaman belajar yang dilakukan. Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan mengamati, menanyakan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data atau mengeksperimentasi, menginterpretasi, mengasosiasikan, menguji hipotesis, dan menyimpulkan, mendiskusikan baik untuk komunikasi maupun untuk refleksi pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa menjadi subjek utama pembelajaran. Siswa secara kooperatif dengan siswa lain berusaha mencari jawaban atas sesuatu yang dipertanyakan atau suatu masalah yang dihadapi.

Dalam pembelajaran guru berusaha memberikan pengalaman belajar yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik siswa, sarana dan prasarana atau media

(5)

commit to user

pembelajaran yang beraneka macam / multi media. Sistem penilaian dilakukan dengan penilaian otentik, untuk penilaian karakter dilakukan oleh guru dan siswa sendiri, serta melibatkan pihak lain, yaitu orang tua siswa.

Dalam model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan guru yaitu, (1) pembelajaran bersifat konkrit, yaitu dalam pembelajaran guru mengupayakan sekonkrit mungkin tentang materi pembelajaran; (2) pembelajaran bersifat relevan, yaitu materi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan, minat, dan kebutuhan siswa; (3) pembelajaran bersifat investigatif, yaitu dalam pembelajaran siswa melakukan sesuatu atau memanipulasikan apa yang dipelajari, melalui benda langsung, media, alat-alat peraga, atau sumber belajar; (4) pembelajaran bersifat sosial, yaitu dalam pembelajaran guru melibatkan siswa secara kelompok untuk secara bersama-sama berkolaborasi melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran; (5) pembelajaran memberikan waktu yang cukup/memadai, yaitu guru menyediakan waktu belajar sesuai kebutuhan siswa.

Guru memberikan keleluasaan waktu pada siswa, untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan masing-masing; (6) pembelajaran menggunakan penilaian/ assessment otentik, yaitu penilaian dalam pembelajaran betul-betul tertuju pada hasil belajar yang diharapkan, bukan kemampuan yang lain; (7) pembelajaran memberikan latihan kepada siswa untuk menerapkan nilai-nilai karakter dalam perilaku atau tindakan nyata dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, di rumah, atau dalam suasana bermain, dan di masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan konsep KRISTAL (Konkrit, Relevan, Investigatif, Sosial, wakTu yang memadai, Asessmen yang otentik, dan Latihan) sebagai acuhan implementasi model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dalam rangka peningkatan pencapaian nilai-nilai karakter oleh siswa SD.

Sebagai implikasi dari hasil penelitian dan pengembangan ini adalah: (1) Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan pencapaian nilai-nilai karakter siswa di SD. (2) Pada kegiatan pengembangan model diketahui model ini berdampak pada peningkatan pencapaian nilai-nilai karakter siswa secara merata, pada aspek

(6)

commit to user

karakter religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, peduli, percaya diri. (3) Pada tahap pengujian model diketahui model ini lebih baik secara signifikan dari pada model tematik dalam peningkatan pencapaian nilai-nilai karakter siswa di SD. (4) Sekolah Dasar dapat menerapkan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri pada berbagai tema yang dipelajari siswa, dan berbagai kelas, baik pada kelas rendah maupun kelas tinggi sesuai kurikulum yang berlaku. (5) Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dilaksanakan untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter atau aspek sikap siswa. Hal ini dilakukan hanya untuk membatasi objek penelitian agar lebih terfokus, tidak berarti membatasi aspek lain, yaitu pencapaian hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan.

Saran-saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian dan pengembangan tersebut di atas, dikemukakan saran-saran yang ditujukan kepada:

1. Kepala Sekolah Dasar dan Guru SD

Kepala Sekolah Dasar hendaknya memberikan dukungan kepada Guru- guru di SD untuk menerapkan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri untuk meningkatkan pencapaian nilai-nilai karakter siswa di SD. Guru SD hendaknya berkenanan mengimplementasikan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Pembelajaran menyajikan materi pembelajaran secara terpadu dari beberapa mata pelajaran dan menggunakan langkah-langkah proses inkuiri, yaitu langkah proses berpikir ilmiah. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa prinsip yang terdapat di dalamnya, yaitu pembelajaran harus konkrit, relevan dengan kebutuhan siswa, melakukan invesitigasi, mengembangkan sikap sosial/ kooperatif, pemberian waktu belajar yang cukup / memadai, menggunakan asessmen otentik, dan melakukan latihan.

2. Siswa SD

Siswa Sekolah Dasar dalam pembelajaran hendaknya berkenan untuk belajar dengan terlibat secara aktif dan kreatif. Dalam pembelajaran siswa haendaknya bersemangat dengan motivasi dari dalam diri, melaksanakan

(7)

commit to user

pembelajaran dengan melakukan sesuatu, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya atau memecahkan masalah yang dihadapinya.

3. Institusi Pendidikan Guru.

Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri merupakan model yang efektif untuk pencapaian nilai-nilai karakter siswa SD. Model ini diduga juga efektif untuk aspek lain, yaitu aspek pengetahuan dan keterampilan.

Hanya saja penelitian ini dibatasi pada aspek afektif yaitu nilai-nilai karakter.

Maka Institusi Pendidikan Guru, khususnya PGSD hendaknya berkenan untuk menerapkan model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dalam proses pembelajarannya dalam rangka menghasilkan calon-calon guru yang professional, dan menguasai nilai-nilai karakter khususnya calon guru SD.

4. Pemerintah

Model pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri efektif untuk pencapaian nilai-nilai karakter di SD. Model ini merupakan jawaban atas ditetapkannya model tematik terpadu sebagai model pelaksanaan pembelajaran di SD, dan strategi inkuiri untuk memperkuat pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SD. Oleh karena itu Pemerintah atau Dinas Pendidikan hendaknya berkenan mempertimbangkan model ini sebagai salah satu model yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di SD.

5. Peneliti

Peneliti pada bidang pendidikan hendaknya berkenan melaksanakan penelitian tentang pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri dan pendidikan karakter dengan cakupan yang lebih luas dan lebih mendalam, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Hidangan yang ringan diperoleh dai kocokan putih telur yang kemudian dipanggang menggunakan cetakan khusus untuk soufflé yang biasanya terbuat dari bahan keramik atau porslen

1) Motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktvitas kerja karyawan. 2) Motivasi ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Peneliti mengangkat tema pencitraan kafe – resto dengan konsep live entertainment pada The Bee’S House Cafe, karena ketertarikan akan tahap – tahap dari strategi pencitraan bagi

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka hasil penelitian yang telah ditemukan memiliki manfaat berupa informasi, bahwa tindak tutur

(3) Preparing for action (mempersiapkan tindakan); a) Mengembangkan solusi, dalam tahapan ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang diterapkan dalam mata pelajaran sejarah di SMK telah memperlihatkan bahwa materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni sebagai alternatif

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahan ajar tersebut, peserta mendapatkan data pemetaan kompetensi dasar IPA dalam kurikulum 2013 yang membutuhkan bahan ajar berupa LKS