• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. INTI INDOKOMP PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. INTI INDOKOMP PEKANBARU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2050

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. INTI INDOKOMP PEKANBARU

WIDIYANTI Dosen STMIK Dharmapala

ABSTRAK

Pendapatan merupakan peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus kas masuk atau peninggkatan aset atau penurunan liabilitas yang menyebabkan peningkatan ekuitas, selain yang terkait dengan kontribusi dari partisipasi ekuitas. Pendapatan diakui pada perioda diperolehnya atau terhimpunnya pendapatan tersebut. Beban merupakan Penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder, metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan Library research.Objek penelitian ini adalah PT Inti Indokomp perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Dalam pengakuan pendapatan PT. Inti Indokomp menggunakan metode persentase penyesaian yang didasarkan atas kemajuan (progress) penyelesaian pekerjaan. Dalam mengelompokkan beban ada dua klasifikasi beban, yakni beban proyek dan beban administrasi dan umum. Dalam pengakuan beban terdiri dari beberapa metode yaitu mengaitkan biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan pendapatan proyek, alokasi secara sistematis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap dan pengakuan segera terhadap biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan proyek. Dasar pencatatan yang digunakan dalam pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Inti Indokomp adalah dasar kas (cash basis).

Kata Kunci: Pendapatan, Beban

PENDAHULUAN

Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen sangat menonjol, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang sangat pesat di era globalisasi seperti sekarang ini, maka peran akuntansi sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan informasi mengenai transaksi keuangan yang terjadi menjadi sangat penting dan semakin besar.

Pihak internal perusahan yaitu manajemen perusahaan, merupakan pihak yang bertanggung jawab penuh atas

berlangsungnya aktivitas perusahaan, sedangkan pihak eksternal yaitu pemegang saham atau pemilik, pemerintah, investor, kreditor, individu pegawai dan serikat pekerja, asosiasi usaha dan masyarakat luas.

Menyusun laporan keuangan merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan laporan keuangan perusahaan pada satu periode tertentu. Setelah dilaporkan kemudian dianalisa sehingga dapat diketahui posisi keuangan perusahaan terkini. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Sedangkan proses akuntansi itu sendiri merupakan suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan dari suatu

(2)

2051 organisaisi. Laporan keuangan yang

lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan.

Masing-masing laporan keuangan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu laporan keuangan yang erat kaitannya dengan pengakuan pendapatan dan beban adalah laporan laba rugi.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, deviden, royalti dan sewa.

Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.

PT. Inti Indokomp adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi meliputi contractor dan general suppliers, dengan aktivitas ini perusahaan dapat melaksanakan aktivitas usahanya dan mengembangkan perusahaan.

Pada perusahaan kontraktor pendapatan yang diperoleh adalah dari penyerahan jasa kepada konsumennya melalui suatu kontrak yang waktu pelaksanaannya ada yang melebihi dari periode tahun akuntansi. Hal ini tentu menimbulkan persoalan, karena laporan keuangan harus disusun sementara pekerjaan belum selesai.

Adapun masalah yang timbul dari periode tersebut terdapat dalam hal pengakuan pendapatan dan beban dimana pengakuan pendapatan per periode berdasarkan pada jumlah uang termin yang diterima dari persentase penyelesaian pekerjaan, sedangkan beban diakui sesuai dengan seluruh pengorbanan yang terjadi hingga akhir periode akuntansi.

PERUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang, maka penulis dapat merumuskan sebagai berikut : “Apakah Pengakuan Pendapatan dan Beban pada PT. Inti Indokomp telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Keuangan?”.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kapan pendapatan dan beban diakui oleh perusahaan.

b. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengakuan pendapatan dan beban kontrak konstruksi.

c. Untuk mengetahui apakah penerapan pengakuan pendapatan dan beban kontrak pada PT. Inti Indokomp telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi perusahaan dalam penerapan akuntansi kontrak konstruksi sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih tepat dan akurat.

b. Sebagai referensi atau acuan bagi peneliti lainnya yang akan meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Inti Indokomp yang beralamatkan di jalan Tuanku Tambusai Komplek Nangka Sari Blok E8. Perusahaan ini bergerak di bidang Jasa Konstruksi pembangunan Jalan dan Jembatan.

Jenis dan Sumber Data

(3)

2052 a. Data primer, yaitu data mentah hasil

dari wawancara dengan bagian akunting dan bagian teknik mengenai pendapatan dan beban yang ada diperusahaan jasa konstruksi.

b. Data skunder, yaitu data jadi perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan secara umum.

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penilitian, dalam hal ini pengakuan pendapatan dan beban yang ada pada PT. Inti Indokomp.

b. wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwenang dalam memberikan data yang dibutuhkan.

c. Library research, yaitu untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan materi laporan penelitian melalui buku-buku, dan bahan kuliah bacaan lainnya yang memiliki relevansi dengan akuntansi pendapatan dan beban.

LANDASAN TEORI

Menurut Aliminsyah dan Padji (2005:162) Akuntansi (accounting) adalah:

“Suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai proses pengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Menurut L. M. Samryn (2011:3) secara umum akuntansi merupakan “Suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”.

Menurut L. M. Samryn (2011:23- 24) asumsi dan konsep dasar akuntasi diturunkan kedalam prinsip yang mengatur secara teknis praktik akuntansi. Prinsip- prinsip tersebut meliputi:

1. Prinsip biaya historis, prinsip ini mengandung makna bahwa akuntansi diselenggarakan dengan menggunakan nilai-nilai yang sesungguhnya terjadi berdasarkan fakta pada saat terjadinya transaksi-transaksi dimasa lalu.

2. Prinsip pengakuan pendapatan, pendapatan diakui pada saat realisasi penyerahan hak atas barang atau jasa kepada pihak pelanggan atau pembeli.

3. Prinsip mempertemukan, prinsip ini mengandung makna bahwa pendapatan yang harus dipertemukan dengan biaya atau pengorbanan dimana pengorbanan tersebut memberikan manfaat.

4. Prinsip konsistensi, prinsip ini memberikan pengertian bahwa akuntansi harus diselenggarakan dengan menerapkan metode dan prosedur akuntansi yang sama dengan periode sebelumnya.

5. Prinsip pengungkapan penuh, prinsip ini mengharuskan penyelenggaraan akuntansi dengan mengungkapkan secara memadai atas semua item yang disajikan dalam laporan keuangan.

Menurut Nandakumar Ankarath dkk, terjemahan Priyo Darmawan (2012:20) pendapatan adalah:

“Meningkatnya manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus kas masuk atau peninggkatan aset atau penurunan liabilitas yang menyebabkan peningkatan ekuitas, selain yang terkait dengan kontribusi dari partisipasi ekuitas”.

Menurut L. M. Samryn (2011:41) secara konseptual pendapatan dapat diartikan sebagai “Aliran masuk aktiva atau pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan”.

(4)

2053 Prinsip pengakuan pendapatan

menyatakan bahwa: “Pendapatan diakui pada perioda diperolehnya atau terhimpunnya pendapatan tersebut”.

Menurut Slamet Sugiri Sodikin dan Bogat Agus Riyono (2012:37) beban (expense) adalah “Penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal”.

Menurut Iman Firmansyah (2014:30-37) jenis-jenis biaya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Biaya Produksi dan Non Produksi Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Biaya produksi digolongkan lagi biaya produksi langsung dan biaya produksi tak langsung.

a. Biaya produksi langsung terdiri dari atas biaya-biaya berikut:

 Biaya bahan langsung

 Biaya tenaga kerja langsung b. Biaya produksi tak langsung

dikelompokan menjadi biaya-biaya berikut:

 Biaya bahan penolong

 Biaya tenaga kerja tak langsung

 Biaya produksi tak langsung lainnya

2. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku (raw material cost) adalah biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi atau bahan utama yang digunakan

dalam proses produksi yang menjadi bagian utama dari produk jadi yang dihasikan.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah upah utuk para pekerja yang secara langsung membuat produk dan jasanya dapat langsung diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi.

4. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead adalah biaya-biaya pabrik, selain bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Menurut Hery Harjono Muljo (2007:70-71) dalam mengukur Persentase Penyelesaian (Measuring The Pertage Of Completion)

1. Metode biaya ke biaya (cost-to-cost method)

Menurut metode ini, tingkat penyelesaian ditentukan dengan membandingkan biaya yang sudah dikeluarkan dengan taksiran terbaru mengenai total jumlah biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan proyek.

Contoh :

Tanggal 1 januari 1996, PT ABC Konstruksi mendapaat kontrak dengan total harga Rp. 3.000.000. Laba yang diharapkan sebesar Rp. 400.000, (dengan kata lain total biaya kontrak yang diperkirakan sebesar Rp.

2.600.000 (3.000.000-400.000)

Pembangunan diselesaikan dalam periode 3 tahun, data biaya yang dikumpulkan selama waktu tersebut sebagai berikut:

(5)

2054

* Total biaya kontrak taksiran

** Total biaya kontrak aktual

Sumber: Heri Harjono Muljo (2007:71) 2. Variasi dari metode usaha yang dicurahkan (Efforts-Expended Method) Metode ini didasarkan pada ukuran tertentu dari pekerjaan yang dilaksanakan. Ukuran ini meliputi jam kerja, upah buruh, jam mesin atau kuantitas bahan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PT. Inti Indokomp adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi. Pendapatan perusahaan terdiri dari:

Kontrak konstruksi yaitu pendapatan atas jasa konstruksi pengerjaan jalan dan jembatan. Pendapatan ini dilakukan melaui tender yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Pekanbaru baik tingkat APBN maupun tingkat APBD.

Pendapatan kontrak konstruksi ini merupakan pendapatan utama dari perusahaan.

Pendapatan dari penjulan material, terkadang perusahaan menjual kembali material seperti batu, hot mix dll atas permintaan dari pembeli.

Pendapatan sewa alat, pendapatan yang diterima dari penyewaan alat berat.

Pendapatan bunga, pendapatan yang berasal dari bunga giro bank.

PENGAKUAN PENDAPATAN

Dalam mengakui pendapatan kontrak konstruksi metode yang digunakan oleh PT. Inti Indokomp adalah metode persentase penyelesaian, dimana pendapatan diakui pada setiap periode akuntansi dimana pekerjaan dilaksanakan dan didasarkan atas kemajuan (progress) penyelesaian pekerjaan.

Untuk pendapatan kontrak konstruksi PT. Inti Indokomp pada Tahun 2014 yaitu dari pekerjaan konstruksi jalan Paket A yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Pekanbaru. Masa pelaksanaan dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama 180 hari kalender, terhitung dari tanggal 14 Februari 2014 s/d 12 Agustus 2014, sedangkan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender terhitung dari tanggal 13 Agustus 2014 s/d 01 Agustus 2016. Nilai kontrak sebesar Rp...12.362.360.000 termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pembayaran melalui rekening Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Pekanbaru.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Pekanbaru,

(6)

2055 melakukan pembayaran secara bertahap

berdasarkan progress atau kemajuan dengan melihat bobot pekerjaan yang telah ter-selesaikan/Sistem MC (Montly of Certificate). Adapun model pencairan dana yang dilakukan yaitu Model Pencairan Dana Uang Langsung (LS) yang dilakukan melalui Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS). Pembayaran perdasarkan Surat Permintaan Membayar tersebut di atas dilakukan dengan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Dengan melakukan pemotongan langsung PPh Pasal 23 yakni sebesar 3%

dan PPN sebesar 10% pada setiap pencairan pembayaran langsung.

Perhitungan PPN Keluaran dan PPh pasal 23 dihitung berdasarkan tarif Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dikali dengan PPN dan PPh Pasal 23.

PPN = 10%

PPh Pasal 23 = 3%

Pada tanggal 06 Maret 2014 perusahaan menerima pembayaran uang muka sebesar Rp...2.472.471.900 yakni sekitar 20% dari nilai kontrak (2.472.471.900/

12.362.360.000) x 100%.

DPP = (Rp 2.472.471.900 x 100) / 110

= Rp 2.247.701.727,27

= Rp 2.247.701.727 (Pembulatan) PPN Keluaran= 10% x Rp 2.247.701.727

= Rp. 224.770.173

PPh Pasal 23 = 3% x Rp 2.247.701.727 = Rp. 67.431.052

Perusahaan mencatat uang muka tersebut adalah sebagai berikut:

Kas Bank BJB Rp. 2.180.270.675 PPN Keluaran Rp. 224.770.173 PPh Pasal 23 Rp. 67.431.052 PPN Keluaran Rp. 224.770.173 Pendapatan Kontrak Konstruksi Rp 2.247.701.727

Pada tanggal 11 Juni 2014 perusahaan menerima MC ke 1-4 sebesar Rp..5.261.720.321 dengan persentase penyelesaian pekerjaan sekitar 62,6%

[(2.472.471.900 + 5.261.720.321) / 12.362.360.000] x 100%.

Untuk perhitungan PPN keluaran dan PPh Pasal 23 sebagai berikut:

DPP = (Rp. 5.261.720.321 x 100) / 110

= Rp 4.783.382.110

PPN Keluaran= 10% x Rp 4.783.382.110 = Rp. 478.338.211

PPh Pasal 23 = 3% x Rp 4.783.382.110 = Rp. 143.501.463

Perusahaan melakukan pencatatan atas pendapatan MC ke 1-4 tersebut adalah sebagai berikut:

Kas Bank BJB Rp. 4.639.880.647 PPN Keluaran Rp. 478.338.211 PPh Pasal 23 Rp. 143.501.463 PPN Keluaran Rp. 478.338.211 Pendapatan Kontrak Konstruksi Rp.

4.783.382.110

Pada tanggal 21 Juli 2014 perusahaan menerima MC ke 5 sebesar Rp..2.993.534.429 persentase penyelesaian pekerjaan yang telah dilaksanakan yaitu sekitar 86.8% [(2.472.471.900 + 5.261.720.321 + 2.993.534.429)/

12.362.360.000] x 100%. Untuk perhitungan PPN keluaran dan PPh Pasal 23 yaitu:

DPP = (Rp 2.993.534.429 x 100) / 110

= Rp 2.721.394.935,45

= Rp 2.721.394.935 (Pembulatan) PPN Keluaran = 10% x Rp 2.721.394.935 = Rp. 272.139.494 PPh Pasal 23 = 3% x Rp 2.721.394.935

= Rp. 81.641.848

Perusahaan mencatat pendapatan MC ke 5 tersebut sebagai berikut:

Kas Bank BJB Rp. 2.639.753.087 PPN Keluaran Rp. 272.139.494 PPh Pasal 23 Rp. 81.641.848

(7)

2056 PPN Keluaran Rp. 272.139.494

Pendapatan Kontrak Konstruksi Rp.

2.721.394.935

Kemudian pada akhir bulan Juli Perusahaan dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan melakukan penambahan nilai kontrak sebesar Rp. 618.140.000 yaitu sekitar 5% dari nilai kontrak atau disebut juga dengan addendum. Hal ini berdasakan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan terdapat kekurangan mobilisasi dan pekerjaan struktur, jadi Addendum Final dari kontrak konstruksi paket A sebesar Rp..12.980.500.000.

Addendum kontrak dapat berupa menambah atau mengurangi volume pekerjaan, jenis pekerjaan, spesifikasi teknis pekerjaan dan mengubah jadwal pelaksanaan berdasarkan dokumen kontrak. berdasarkan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam kontrak.

Pada tanggal 18 September 2014 perusahaan menerima kembali pendapatan MC ke 6 & 7 sebesar Rp. 1.603.748.350 berdasarkan persentase penyelesaian pekerjaan yaitu 100%, sementara total pendapatan yang diterima sebesar 95%

[(2.472.471.900 + 5.261.720.321 + 2.993.534.429 + 1.603.748.350) /12.980.500.000] x 100% dikarenakan 5%

dijadikan sebagai jaminan pemeliharaan atau disebut juga dengan retensi. Untuk perhitungan PPN Keluaran dan PPh Pasal 23 sebagai berikut:

DPP = (Rp 1.603.748.350 x 100) / 110

= Rp 1.457.953.045,45

= Rp 1.457.953.045 (Pembulatan) PPN Keluaran = 10% x Rp 1.457.953.045 = Rp. 145.795.305 PPh Pasal 23 = 3% x Rp 1.457.953.045

= Rp. 43.738.591

Perusahaan melakukan pencatatan atas MC KE 6-7 adalah sebagai berikut:

Kas Bank BJB Rp. 1.414.214.454 PPN Keluaran Rp. 145.795.305 PPh Pasal 23 Rp. 43.738.591 PPN Keluaran Rp. 145.795.305

Pendapatan Kontrak Konstruksi Rp.

1.457.953.045

Pada tanggal 30 November jaminan pemeliharaan dikembalikan pada PT. Inti Indokomp yaitu sebesar 5% dari nilai kontrak yaitu:

Nilai kontrak Rp. 12.980.500.000 x 5% = Rp. 649.025.000,-

DPP = (Rp 649.025.000 x 100) / 110

= Rp 590.022.727,27

= Rp 590.022.727 (Pembulatan) PPN Keluaran = 10% x Rp 590.022.727 = Rp. 59.002.273

PPh Pasal 23 = 3% x Rp 590.022.727 = Rp. 17.700.682

Perusahaan mencatat Retensi tersebut sebagai berikut:

Kas Bank BJB Rp. 572.322.045 PPN Keluaran Rp. 59.002.273 PPh Pasal 23 Rp. 17.700.682 PPN Keluaran Rp. 59.002.273 Pendapatan Kontrak Konstruksi Rp.

590.022.727

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat diketahui bahwa kontrak konstruksi Paket A sebesar 12.362.360.000 kemudian pada akhir bulan Juli terjadi penambahan pekerjaan atau Addendum sebesar Rp. 618.140.000 atau sekitar 5% dari nilai kontrak, jadi total keseluruhan yaitu nilai kontrak ditambah

dengan addendum sebesar

Rp.12.980.500.000 termasuk PPN dengan demikian perusahaan mengakui pendapatan proyek Paket A pada Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 11.800.454.544 (pembulatan atas perhitungan dasar pengenaan pajak). Adapun pembayaran yang dilakukan yaitu secara bertahap terdiri dari pembayaran Uang Muka, MC ke 1-4, MC ke 5, MC ke.6-7 dan pengembalian Retensi.

Dalam penggolongan beban perusahaan membagi dalam 2 golongan yaitu biaya Proyek A dan Biaya Administrasi dan Umum.

(8)

2057 Biaya Proyek Paket A

Yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan proses pengerjaan konstruksi jalan diantaranya:

1. Biaya bahan adalah bahan utama atau bahan dasar dalam pembuatan jalan, yaitu aspal curah, semen, pasir, base, plat besi dan lain-lain.

2. Biaya tenaga kerja adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan pengerjaan jalan yaitu upah harian aspal, upah tukang cor dan upah tukang marka jalan.

3. Biaya perawatan alat, biaya ini meliputi biaya service alat dan pembelian spare part.

4. Biaya bbm dan transport, yaitu bbm alat berat dan transport lapangan 5. Biaya sewa alat, yaitu biaya yang

berkaitan dengan penyewaan alat, meliputi sewa genset, sewa mobil dan alat berat.

6. Biaya adm proyek seperti pembelian alat tulis, foto copy dan biaya administrasi yang berhubungan dengan proyek.

7. Biaya proyek lainnya, yaitu biaya konsumsi karyawan, biaya pengobatan dan lain-lain.

8. Biaya mobilisasi yaitu biaya yang terjadi dalam rangka memindakan bahan baku dan peralatan ke dan dari lokasi pelaksanaan kontrak.

9. Biaya ritasi dan penangkutan, meliputi pengangkutan pasir, base dan lain-lain.

10. Biaya bahan lainnya, yaitu bahan pembantu yang memiliki nilai relatif kecil sperti pembelian cat, kawat,papan proyek dan lain-lain.

11. Biaya telepon, air dan listrik 12. Biaya PPh Pasal 23

Biaya Administrasi dan Umum

Yaitu yang tidak langsung berhubungan dengan proyek diantaranya:

1. Gaji karyawan kantor

2. Biaya perawatan kendaraan kantor 3. Biaya perjalanan dinas

4. Biaya bbm dan transport 5. Biaya adm kantor

6. Biaya telp, air dan listrik kantor 7. Biaya penyusutan

8. Biaya lain-lain

9. Biaya adm dan provisi bank 10. Biaya PPh pasal 21

11. Biaya pajak wapu KESIMPULAN

1. PT. Inti Indokomp adalah perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang jasa konstruksi yang beralamatkan di Jalan Tuanku Tambusai Komplek Puri Nangka Sari Blok E No. 8 Pekanbaru Riau.

2. Sumber Pendapatan utama perusahaan yaitu pendapatan jasa kontrak konstruksi berupa pengembangan jalan dan jembatan yang dilakukan melaui tender yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Pekanbaru

3. Dalam pengakuan pendapatan PT. Inti Indokomp menggunakan metode persentase penyesaian yang didasarkan atas kemajuan (progress) penyelesaian pekerjaan.

4. PT. Inti Indokomp mengelompokkan beban dalam dua klasifikasi beban, yakni beban proyek dan beban administrasi dan umum.

5. Dalam pengakuan beban terdiri dari beberapa metode yaitu mengaitkan biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan pendapatan proyek, alokasi secara sistematis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap dan pengakuan segera terhadap biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan proyek.

6. Dasar pencatatan yang digunakan dalam pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Inti Indokomp adalah dasar kas (cash basis).

(9)

2058 SARAN

Untuk mengetahui jumlah pendapatan yang akan diterima dan beban yang akan dibayar pada periode mendatang khususnya dalam pengakuan pendapatan dan beban, penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan dasar akrual.

Menurut dasar akrual pendapatan beban saling terkait dalam periode yang sama sehingga dapat meyediakan gambaran aktivitas dalam menghasilkan keuntungan secara tepat dan akurat

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati.

2013. Akuntansi Perpajakan, Edisi 3.

Jakarta Selatan: Salemba Empat Aliminsyah dan Padji. 2005. Kamus Istilah

Akuntansi, Cetakan II. Bandung: CV.

Yrama Widya

Ankarath, Nandakumar dkk, et al. 2010.

Memahami IFRS, Darmawan, Priyo.

2012. Jakarta Barat: PT Indeks

Astuti, Partiwi Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Dasar1 (Teori & Kasus).

Yogjakarta: CAPS

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006.

Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama.

Yogjakarta: Graha Ilmu

Firmansyah, Iman. 2014. Akuntansi Biaya itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas Gunadi. 2009. Akuntansi Pajak, Cetakan

Ke-9. Jakarta: PT Grasindo

Hery. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogjakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)

Muljo, Hery Harjono. 2007. Penuntun Belajar Akuntansi Keuangan Menengah, Cetakan Pertama.

Yogjakarta: Graha Ilmu

Murhadi ,Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Samryn, L. M. 2011. Pengantar Akuntansi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sodikin, Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono. 2012. Akuntasi Pengantar 1, Edisi Kedelapan. Yogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

Suradi, 2009. Akuntansi Pengantar 1, Edisi Pertama. Yogjakarta: Gava Media Yadiati, Winwin. 2010. Teori Akuntansi,

Cetakan Ke-2. Jakarta: Prenanda Media Group

Widanaputra, A. A. GP., et al. Akuntansi Perhotelan, Cetakan Pertama.

Yogjakarta: Graha Ilmu

Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama. Yogjakarta:

Graha Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi yang melakukan kontrak kerja konstruksi dengan Pemerintah

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menerapkannya model pembelajaran inkuiri sehingga dapat memberikan kesempatan secara luas kepada siswa untuk

Semakin spesifik atau khusus satu sikap terhadap perilaku maka akan semakin baik dalam memperkirakan perilaku yang terkait. Co: Sikap terhadap pola hidup sehat dengan banyak

Pada Struktur bagian dept logistic press & body terdapat empat bagian yaitu, Sheet Material Warehouse, Press Part Warehouse, Body Part Warehouse, Production Planning

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih

Ibu Putu Ayu Indrayathi, SE., MPH, selaku Ketua bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana serta

Berdasarkan analisis variabel bebas, tanggapan responden terhadap Sosial Media Marketing secara keseluruhan mendapatkan hasil dengan persentase sebesar 79,7% nilai

masalah lingkungan hidup, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, dan birokrasi; (2) Analisis nilai pendidikan karakter dalam Kumpulan Crita Cekak Aris di antaranya