• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA

Oleh:

Ahmad Fauzi Syahputra Yani NIM 408131028

Program Studi Pendidikan Kimia

2

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, berkat rahmat dan hidayah-nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dengan Media Berbasis Komputer Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Kelas X Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia . Skripsi disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula sholawat beserta salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga dengan memeperbanyak sholawat kepada beliau kita tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak. Aamiin.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

(4)

Staf Pegawai yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan kepada saya selama melakukan penelitian di SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada keluargaku tercinta, Ibunda Murni, S.Pd. Ayah Suyadi yang telah memberikan banyak pengorbanan selama penulis menjalani perkuliahan di UNIMED.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA Unimed stambuk DIK 2008-A dan sahabat-sahabat penulis serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA

Ahmad Fauzi Syahputra Yani (NIM. 408131028)

ABSTRAK

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Ruang Lingkup 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1.Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.1.3. Aktivitas Belajar 8

2.1.4. Karakteristik Pembelajaran Kimia 8

2.1.5. Hakikat Model Pembelajaran 9

2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.7. Model pembelajaran Two Stay Two Stray 12

2.1.8. Pengertian Media 13

2.1.9. Media Berbasis Komputer 14

(7)

vii

2.1.11. Ikatan Kimia 16

2.2. Kerangka Konseptual 23

2.3. Hipotesis Penelitian 24

2.3.1. Hipotesis Verbal 24

2.3.2. Hipotesis Statistik 25

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sampel Penelitian 27

3.3.Variabel Penelitian 27

3.3.1. Variabel Bebas 27

3.3.2. Variabel Terikat 27

3.3.3. Variabel Kontrol 28

3.4. Rancangan Penelitian 28

3.4.1. Jenis Penelitian 28

3.4.2. Desain Penelitian 28

3.4.3. Prosedur Penelitian 29

3.5. Alat Pengumpul Data 31

3.5.1. Validitas Tes 31

3.5.2. Reliabilitas Tes 31

3.5.3. Taraf Kesukaran Soal 32

3.5.4. Daya Pembeda 32

3.6.Teknik Analisis Data 33

3.6.1. Uji Normalitas 33

3.6.2. Uji Homogenitas 34

3.6.3. Uji Hipotesis 34

(8)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Hasil Penelitian 36

4.1.1. Deskripsi Data 36

4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 37

4.2.1. Uji Normalitas 37

4.2.2. Uji Homogenitas 38

4.2.3. Pengujian Hipotesis 38

4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 39

4.3. Hasil Penelitian 40

4.4. Pembahasan 41

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 43

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Konfigurasi elektron unsur gas mulia 16

Tabel 3.1. Rancangan penelitian 28

Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 37

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas 38

Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis 38

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Alur kunjungan siswa tamu pada model TSTS 13

Gambar 2.2. Struktur Lewis H2O 18

Gambar 2.3. Struktur Lewis Cl2 19

Gambar 2.4. Struktur Lewis O2 19

Gambar 2.5. Struktur Lewis N2 19

Gambar 2.6. Struktur Lewis NH3BF3 20

Gambar 3.1. Desain Penelitian 30

Gambar 4.1. Grafik nilai rata-rata 37

Gambar 4.2. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 dan kelas

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan

seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif,

maupun psikomotorik. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah

lama dilakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan

pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan , mulai dari kurikulum 1968

sampai kurikulum 2004. Namun, pada kenyataannya, mutu pendidikan di

Indonesia masih rendah.

Indikasi rendahnya pendidikan di Indonesia sangat dirasakan pada

pembelajaran eksakta, salah satunya adalah mata pelajaran kimia sebagai bagian

dari mata pelajaran IPA (Suyanti, 2008). Kimia sebagai salah satu ilmu

Pengetahuan Alam yang mendorong perkembangan teknologi modern,

mempunyai peranan penting dalam memajukan daya pikir manusia. Untuk

menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan

Kimia. Oleh karena itu, mata pelajaran kimia sudah mulai diberikan dari jenjang

sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, mata pelajaran ini

diberikan kepada siswa/siswa jurusan ilmu alam.

Kimia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting ternyata dianggap

susah dipelajari oleh sebagian besar siswa/siswi. Hal ini diperkuat oleh pengakuan

beberapa siswa yang mengatakan bahwa pelajaran kimia adalah pelajaran yang

sulit. Mereka mengatakan bahwa jika sedang belajar kimia guru yang

menerangkan di depan kelas tidak diperhatikan oleh mereka. Mereka lebih baik

bercerita dengan teman semejanya. Hal itu mereka lakukan karena mereka tidak

mengerti yang diterangkan oleh gurunya.

Berangkat dari masalah tersebut calon peneliti beranggapan bahwa metode

mengajar yang dilakukan oleh guru belum tepat. Guru masih menggunakan

(12)

Dalam hal ini, metode yang digunakan hendaknya bukanlah metode

dengan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered) tetapi berpusat

pada siswa (student centered). Karena jika pengetahuan hanya dipindahkan

dengan cara guru yang dengan gagahnya menjelaskan materi demi materi, yang

jadi tambah pintar malah guru tersebut. Siswa harus mengambil peran aktif dalam

memilih, mengelola informasi, mengkonstruk hipotesisnya, memutuskan dan

kemudian merefleksikan pengalamannya untuk menentukan bagaimana

pengetahuan itu dapat mereka transfer ke berbagai situasi yang lain (Amir, 2009).

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua hal yang amat penting adalah

metode mengajar dengan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus

diperhatikan dalam memilih media (Arsyad, 2002).

Beberapa jenis model pembelajaran yang berpusat pada siswa diantaranya:

pembelajaran kolaborasi, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis

masalah, dan model pembelajaran bermain peran (Harsono, 2002). Berkaca pada

jati diri bangsa yang memiliki jiwa gotong royong dalam kehidupan

bermasyarakat, model pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah

pembelajaran kooperatif. Selain itu, ada beberapa alasan penting mengapa sistem

pembelajaran kooperatif perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring

dengan proses globalisasi, juga transformasi sosial, ekonomi, dan demografis

yang mengharuskan sekolah dan perguruan tinggi untuk lebih menyiapkan anak

didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam

dunia yang berubah dan berkembang pesat (Lie, 2002).

Model pembelajaran kooperatif beranjak dari dasar pemikiran "getting

better together", yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang

lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan

mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial

yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Pada saat itu juga siswa yang

belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor

(13)

3

Menurut Lie (2002) salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Two

Stay Two Stray (TSTS) yang dikembangkan oleh Kagan (1992). Model ini, dalam

kegiatannya memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan

informasi dengan kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay

Two Stray yang selajutnya disebut model pembelajaran TSTSini juga memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran dan membangun keterampilan

sosial seperti mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk belajar melalui mengajar, sehingga interaksi siswa akan berkembang selama

proses pembelajaran. Alur proses belajar tidak harus selalu berasal dari guru

menuju siswa, tetapi siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang

lainnya. Bahkan banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh teman

sebaya akan lebih mudah dimengerti dan lebih efektif daripada pengajaran oleh

guru (Lie, 2002).

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa untuk tugas

skripsinya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two

Stray memberi dampak yang positif terhadap hasil belajar kimia. Diantaranya

penelitian yang dilakukan oleh Vera Agustina (2011) dari Universitas Negeri

Medan, menyatakan bahwa model pembelajaran TSTS meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X pada pokok bahasan hidrokarbon dari nilai rata-rata 26,61 menjadi

77, 49. Penelitian yang dilakukan Leony Sanga Lamsari Purba menyatakan

bahwa model TSTS meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI pada pokok

bahasan koloid dari rata-rata 37,80 meningkat menjadi 81,95. Penelitian yang

dilakukan oleh Darmawan (2011) dari Universitas Pendidikan Indonesia

menyatakan bahwa model TSTS meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI pada

pokok bahasan kesetimbangan kimia dari rata-rata 34,73 menjadi 75,78.

Merujuk pada pentingnya dikembangkan interaksi siswa selama proses

pembelajaran dan keberhasilan model kooperatif dalam memfasilitasi

pengembangan interaksi siswa, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran TwoStay Two Stray (TSTS)

Dengan Media Berbasis Komputer Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA

(14)

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

2. Siswa menganggap kimia sebagai salah satu mata pelajaran yang susah

untuk dimengerti.

3. Guru masih menggunakan metode ceramah di mana pembelajaran masih

berpusat pada guru, siswa pasif dan kurang terlibat pada pembelajaran.

4. Kimia merupakan mata pelajaran yang berisi konsep-konsep yang sulit

untuk dipahami.

1.3.Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka

penelitian ini dibatasi pada:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas X pada pokok bahasan

ikatan kimia.

2. Penilaian yang dilihat yaitu peningkatan hasil belajar siswa.

3. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran Two Stay

Two Strayyang diintegrasikan dengan media berbasis komputer.

1.4.Rumusan masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dengan

Media Berbasis Komputer Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa?

2. Apakah Aktivitas Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model

Pembelajaran Two Stay Two Stray Diintegrasikan Dengan Media Berbasis

Komputer Lebih Tinggi Dibandingkan Aktivitas Belajar Siswa Yang

(15)

5

1.5.Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Two Stay Two

Stray dengan media berbasis komputer dapat meningkatkan hasil belajar

kimia siswa khususnya pada pokok bahasan ikatan kimia.

2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray diintegrasikan

dengan media berbasis komputer lebih tinggi dibandingkan aktivitas

belajar siswa yang diajar menggunakan media berbasis komputer?

.

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan

dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang

penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam melakukan

pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan ikatan kimia.

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dalam rangka

meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA Muhammadiyah 8

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa data dan pembahasan dari hasil penelitian

diperoleh beberapa kesimpulan bahwa:

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran two stay

two stray yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih baik

daripada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media berbasis

komputer.

2. Dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran two stay two stray yang diintegrasikan dengan media

berbasis komputer sebesar 69 % dan peningkatan hasil belajar siswa yang

diajar menggunakan media berbasis komputer sebesar 51 %.

3. Skor aktivitas belajar siswa yang yang diajar menggunakan model

pembelajaran two stay two stray yang diintegrasikan dengan media berbasis

komputer lebih besar daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan media berbasis komputer.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru mata pelajaran kimia agar memilih metode yang paling sesuai

dengan konsep kimia agar dapat menunjang proses belajar mengajar yang

efektif dan efesien. Dan dalam mengajarkan materi ikatan kimia dapat

menggunakan model pembelajaran two stay two stray dengan media yang

cocok sehingga pembelajaran akan lebih efektif.

2. Bagi peneliti lanjut yang berminat melakukan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran ini agar lebih teliti lagi mempersiapkan segala sesuatunya

agar pada proses penelitian kendala-kendala yang dihadapi peneliti terdahulu

(17)

44

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta

Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, rajawali Pers, Jakarta.

Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid I Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga

Harsono, (2002), Student Centre Learning, Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gajah Mada.

Isjoni, (2010), Cooperative learning Efektifitas pembelajaran Kelompok, Bandung. Alfabeta

Jubandi, Ahmad (2010), Penerapan Problem Base Learning (PBL) Yang Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer pada Pembelajaran Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

Lie, A (2002), Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Grasindo Jakarta.

Prawiradilaga, D.S., (2008), Prinsip Desain Penelitian, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sadiman, A.S., (2003), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, Aade, (2011), http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html (diakses 24 Februari 2012).

Sanjaya, Alitadi, (2011), Model Pembelajaran Konvensional,

http://alitadisanjaya.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran konvensional.html (diakses 21 Februari 2012).

Sanjaya, Wina, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta.

Saruari, (2007), Komputer Sevagai Media Pembelajaran,

(18)

Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Siregar, Nursawani, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dan Pemberian Rangkuman Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Redoks Di Kelas X Semester II SMAN 14 Medan 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad, (2008), http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran

(diakses 24 Februari 2012).

Tambunan, Mananti.M., dan Simanjuntak, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.

Ulpah, M., (2007) Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran, http://

Gambar

Tabel 2.1.Konfigurasi elektron unsur gas mulia
Gambar 2.1.Alur kunjungan siswa tamu pada model TSTS

Referensi

Dokumen terkait

The objective of this research is to find out if there is any significant difference of English speaking ability between boarding and non-boarding school of the

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai suatu usaha yang telah dilakukan,

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.. Buku Ajar Dasar Teknologi Hasil

"Untuk mengantisipasi kebutuhan listrik kawasan KEK Palu, PLN akan membangun gardu induk 150 kV di lahan KEK Palu, yang nantinya akan khusus melayani pelanggan yang berada

kata menjadi kata “pisang goreng” dengan bantuan guru Anak mampu melihat video proses pertumbuhan pisang dan menyusun kartu. kata menjadi kata “pisang goreng” tanpa

Tujuan penelitian ini antara lain untuk menganalisis signifikansi pengaruh current ratio, return on assets, debt to equity ratio dan total assets turnover

Abstract: Walaupun daftar tentang kekayaan spesies amfibi di Pulau Lombok telah ada di dalam buku The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku, namun catatan tersebut memiliki

Dalam penelitian ini, metode WebQual yang digunakan adalah WebQual versi 4.0 yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dimensi kualitas antarmuka pengguna (user