• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR KAWASAKI NINJA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANGGARAN DASAR KAWASAKI NINJA INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR KAWASAKI NINJA INDONESIA

BAB I

NAMA DAN LAMBANG Pasal 1

Organisasi ini bernama KAWASAKI NINJA INDONESIA, yang dapat disingkat K N I

Pasal 2

Kawasaki Ninja Indonesia (KNI) mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB II

WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3

KNI ditetapkan di Depok pada hari minggu tanggal dua puluh delapan bulan Agustus dua ribu lima (28-08-2005) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4

KNI berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta dan bilamana dipandang perlu maka dapat membuka cabang – cabang atau perwakilan – perwakilannya ditempat lain di

Indonesia.

BAB III

BANTUK, KEDAULATAN, ASAS, DAN SIFAT Pasal 5

Bentuk Organisasi KNI berbentuk wadah kesatuan pemersatu klub Kawasaki Ninja seluruh Indonesia

Pasal 6

Kedaulatan organisasi berada ditangan anggota dan dilakukan sepenuhnya melalui forum pada Musyawarah Nasional di Jambore Nasional Kawasaki Ninja Indonesia

Pasal 7

Kawasaki Ninja Indonesia (KNI) Berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

Pasal 8

KNI Merupakan organisasi yang ada di Indonesia yang bersifat demokratis, mandiri, profesional, bebas dan bertanggung jawab

(2)

BAB IV VISI DAN MISI

Pasal 9

KNI mempunyai visi menciptakan suasana kekeluargaan sesama anggota KNI

Pasal 10

KNI mempunyai misi menyatukan klub kawasaki ninja di Indonesia

BAB V

KEBERHIMPUNAN ORGANISASI Pasal 11

Organisasi Kawasaki Ninja Indonesia dapat mengadakan kerja sama antara organisasi sejenisnya di dalam maupun di luar negeri selama tidak bertentangan dengan perundang-

undangan yang berlaku

BAB VI

FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 12 FUNGSI

Kawasaki Ninja Indonesia sebagai wadah dan wahana untuk :

1. Membina para pemilik motor Kawasaki Ninja untuk berpartisipasi dalam pembangunan Nasional melalui peningkatan kualitas dan disiplin dalam mengendarai kendaraan bermotor khususnya roda dua berjenis sport bermerk Kawasaki Ninja.

2. Meningkatkan kesejahteraan anggota berserta keluarga lahir dan batin.

3. Melindungi dan membela hak-hak dan kepentingan anggota.

Pasal 13 TUJUAN

KNI bertujuan mewujudkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan serta solidaritas diantara sesama anggota.

Pasal 14 USAHA

Dalam mencapai tujuan Kawasaki Ninja Indonesia melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut :

1. Mengusahakan peningkatan kualitas anggota terutama dengan cara mempertinggi mutu pengetahuan, keahlian dan keterampilan dari segi perawatan dan mengemudikan kendaraan bermotor khususnya roda dua berjenis sport.

(3)

2. Bekerja sama dengan badan-badan pemerintah dan swasta serta organisasi dan atau lembaga-lembaga lain didalam maupun diluar negeri untuk melaksanakan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan organisasi.

3. Mengadakan usaha-usaha koperatif sesama anggota untuk melayani dan memenuhi kebutuhannya sendiri, serta usaha-usaha lain yang syah dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 15

Anggota Kawasaki Ninja Indonesia adalah:

1. Klub atau Komunitas motor roda dua yang mempunyai merk Kawasaki Ninja yang bertype Ninja S 150, Ninja RR 150, Ninja ZX 150, sampai cc diatasnnya.

2. Seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai keinginan untuk membantu dan mengembangkan organisasi Kawasaki Ninja Indonesia.

3. Secara sukarela mengajukan permintaan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16

Setiap anggota mempunyai Hak-hak sebagai berikut:

1. Hak memilih dan dipilih

2. Hak bicara, mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi.

3. Hak aktif dalam melaksanakan keputusan organisasi.

4. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.

Pasal 17

Anggota KNI mempunyai kewajiban untuk :

1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan- keputusan resmi organisasi.

2. Membela, loyal dan menjunjung nama baik organisasi.

3. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan organisasi.

4. Klub, Wajib Membayar uang Registrasi sebesar Rp.100.000,- / Tahun (Seratus Ribu per klub/komunitas/privateer yang di sah kan, untuk setiap tahunnya) .

5. Turut aktif dalam melaksanakan keputusan-keputusan organisasi.

6. Menghadiri kegiatan resmi organisasi dan mengikut rapat, pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi.

(4)

BAB VIII

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 18

KNI mempunyai struktur sebagai berikut :

1. Dewan Pendiri

2. Pengurus KNI

3. Pengurus Region

4. Anggota (Klub, Komunitas, Privateer yang Di Sah kan)

Pengurus dan Anggota merupakan mitra kerja yang berkedudukan sejajar dan saling bekerja sama untuk memajukan organisasi.

Pasal 19

Pendiri adalah sekelompok orang dari berbagai klub yang telah sepakat untuk mendirikan Kawasaki Ninja Indonesia

Pengurus adalah anggota yang terpilih atau diangkat dalam Musyawarah anggota / Musyawarah Daerah/Musyawarah Nasional. Yang meliputi :

1. Pengurus KNI 2. Pengurus REGION

BAB IX

WEWENANG DAN KEWAJIBAN Pasal 20

1. Pengurus KNI adalah Badan pelaksana organisasi KNI secara keseluruhan.

2. Pengurus REGION adalah Badan pelaksana organisasi pada suatu daerah yang disebut region

3. Pengurus berwenang :

a. Menentukan kebijaksanaan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Anggota pada Musyawarah Daerah dan Musyawarah Nasional dan rapat kerja serta peraturan-peraturan organisasi lainya.

b. Menetapkan komposisi dan personalia jajarannya.

4. Pengurus berkewajiban :

a. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Daerah/Musyawarah Nasional.

(5)

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah Anggota dan rapat kerja serta peraturan organisasi lainnya.

Pasal 21

Anggota KNI adalah Klub/Komunitas/Privateer yang terbentuk serta disahkan oleh Region untuk bisa bergabung didalam keluarga KNI.

Anggota KNI (Klub/Komunitas), berhak :

1. Mengawasi, memberi saran, menasehati, membantu, menilai kepengurusan dalam melaksanakan program kerja organisasi yang telah diputuskan dalam musyawarah anggota.

2. Apabila dipandang perlu maka anggota dapat meminta pengurus mengadakan musyawarah istimewa untuk menilai pertanggung jawaban pengurus.

3. Apabila Pengurus KNI dan Pengurus Region telah dan atau menyalahi aturan bahkan tidak bekerja secara maksimal, maka para pengurus klub dapat memberhentikan dengan kesepakatan bersama dan hal ini dituangkan pada peryataan secara jelas dan dapat dipertanggung jawabkan

BAB X

MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 22

1. Musyawarah Nasional diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun pada Jambore Nasional, dan Anggota yang hadir berwenang :

a. menetapkan dan/atau mengubah AD/ART

b. menetapkan program umum organisasi

c. menilai pertanggung jawaban pengurus

d. memilih dan menetapkan pengurus

e. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

2. Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh Tuan Rumah Jambore Nasional yang telah disetujui/dipilih Anggota Musyawarah pada tahun sebelumnya.

3. Musyawarah Mutlak diikuti oleh seluruh Pengurus KNI, Koordinator atau Pengurus Region dan Pengurus Klub

Pasal 23

1. Rapat pengurus adalah rapat koordinasi pengurus yang diadakan minimal 1 kali dalam setahun.

(6)

2. Rapat anggota adalah rapat dengan seluruh anggota yang bertujuan untuk menampung keluh-kesah dan usulan anggota, rapat ini minimal diadakan pada musyawarah anggota pada jenjang wilayah daerah bahkan nasional.

3. Rapat istimewa dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhannya.

4. Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan Musyawarah Dadakan

BAB XI

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 24

1. Musyawarah Nasional dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Bab VIII Anggaran dasar ini adalah syah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (setengah) jumlah peserta.

2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah anggota untuk mencapai mufakat dan apabila hal ini tidak mungkin maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

3. Dalam hal musyawarah anggota mengambil keputusan tentang pemilihan pimpinan, sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta yang hadir sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini.

4. Khusus tentang perubahan anggaran dasar organisasi dan anggaran rumah tangga organisasi :

a. Sekurang-kurangnya dikehendaki dan dihadiri 2/3 dari jumlah peserta

b. Keputusan adalah syah apabila diambil dengan persetujuan oleh sekurang- kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang hadir.

BAB XII

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 25

1. Penyelesaian perselisihan di internal klub, akan diselesaikan sendiri oleh pengurus serta anggota klub itu sendiri

2. Penyelesaian perselisihan antar klub pada region KNI, akan diselesaikan oleh masing- masing pengurus klub yang berselisih dengan dibantu oleh pengurus Region dimana perselisihan terjadi.

3. Jika perselisihan antar region, maka pengurus pusat akan menyelesaikan perkara yang ada dan akan mengambil kebijakan serta sikap tegas dimana perselisihan tersebut terjadi.

4. Pada point1 dan 2 pada BAB ini, pengurus pusat juja berhak membantu menyelesaikan perselisihan.

(7)

BAB XIII

SUMBER DANA DAN PENGELOLAAN HARTA KEKAYAAN Pasal 26

Sumber dana keuangan KNI diperoleh dari :

a. Uang iuran per klub

b. Sumbangan atau donasi yang tidak mengikat

c. Usaha-usaha lain yang syah dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia

Pasal 27

Dewan pengurus bertanggung jawab penuh atas pengelolaan seluruh harta kekayaan organisasi

BAB XIV

PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 28

1. Pendiri Kawasaki Ninja Indonesia berhak membubarkan organisasi ini, jika organisasi ini sudah tidak sesuai dengan tujuan awal dan dibawa ke arah politik serta lainnya dari pengurus baru.

2. Dalam hal ini organisasi dibubarkan maka kekayaan organisasi dibagikan secara porposional kepada seluruh anggota organisasi dan atau dapat diserahkan kepada badan-badan, lembaga-lembaga sosial di Indonesia.

BAB XV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN PERKUMPULAN Pasal 29

Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran perkumpulan ini ditetapkan oleh rapat para pendiri atas usulan dari pengurus.

1. Rapat Pendiri untuk membubarkan Perkumpulan ini dapat dilakukan sekurang- kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota Pendiri dan keputusan Pembubaran Perkumpulan ini sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota pendiri yang hadir dalam rapat secara sah.

2. Jika Perkumpulan ini dibubarkan, maka dengan mengindahkan ketentuan – ketentuan hukum perdata, Pengurus Wajib untuk mengatur dan menyelesaikan semua hutang- piutang lembaga dibawah pengawas dan pendiri.

(8)

BAB XVI

KETENTUAN KHUSUS Pasal 30

Apabila terjadi perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), maka tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh pengurus dan dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah.

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 31

Peraturan-peraturan kebijakan dan atau kebijaksanaan yang ada, tetap berlaku selama hal tersebut tidak bertentangan dengan anggran dasar ini.

BAB XVIII PENUTUP

Pasal 32

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau peraturan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus

2. Anggaran dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(9)

ANGGARAN RUMAH TANGGA KAWASAKI NINJA INDONESIA

BAB I

ATRIBUT, PANJI DAN LAMBANG Pasal 1

Di samping sang saka merah putih sebagai bendera nasional, Kawasaki Ninja Indonesia memiliki panji tersendiri sesuai pencerminan dari anggota.

Pasal 2

1. Lambang organisasi mewujudkan pencerminan dari :

a. Persatuan dan kesatuan anggota.

b. Menegakan keadilan dan kebenaran.

c. Citra sejarah dari Kawasaki Ninja di Indonesia

2. Lambang-lambang tersebut seperti ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan panji, atribut dan benda-benda lain yang memajukan identitas organisasi.

3. Tata cara penggunaan dan pengaturan Lambang :

a. Logo KNI Wajib Dipasang di Baliho – Banner – Kemeja – Kaos Klub yang bernaung di KNI.

b. Logo KNI dipasang di Kanan Atribut. Jika Menggunakan Bendera Indonesia, maka posisikan Logo KNI tersebut dibawah bendera Indonesia.

4. Bentuk dari lambang tersebut adalah :

(10)

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 3

Anggota Kawasaki Ninja Indonesia adalah:

1. Klub atau Komunitas motor roda dua serta anggotanya, yang mempunyai merk Kawasaki Ninja yang bertype Ninja S 150, Ninja RR 150, Ninja ZX 150, sampai cc diatasnnya.

2. Seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai keinginan untuk membantu dan mengembangkan organisasi Kawasaki Ninja Indonesia.

3. Secara sukarela mengajukan permintaan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Semua Anggota KNI mempunyai kedudukan yang sama.

1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

a. Menyatakan diri untuk menjadi anggota melalui proses pendaftaran diri pada pengurus klub/region.

b. Dinyatakan syah dan dilantik menjadi anggota oleh pengurus klub/region.

c. Membela, loyal dan menjunjung nama baik organisasi.

d. Tidak tergabung di Organisasi yang sejenis

e. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh organisasi

f. Menerima anggaran dasar, anggaran rumah tangga, program umum organisasi dan semua peraturan dan ketetapan organisasi.

Pasal 4

Dalam perengkrutan anggota, anggota baru wajib :

1. Klub yang mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengurus Region dan pengurus Region menyampaikan kepada pengurus KNI setelah di Sah kan oleh Region tersebut.

2. Memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh pengurus.

BAB III

DISIPLIN ORGANISASI DAN PEMBERHENTIAN Disiplin organisasi ini berlaku untuk semua anggota organisasi tanpa terkecuali.

(11)

Pasal 5

Anggota berhenti karena :

a. Atas permintaan sendiri

b. Meninggal dunia

c. Diberhentikan

Pasal 6

Tindakan disiplin yang dikenakan terhadap anggota dapat berupa :

a. Peringatan lisan

b. Peringatan tertulis

c. Skorsing

d. Pemberhentian

Pasal 7

Dalam penegakan disiplin, yang akan diberikan :

1. Tindakan skorsing terhadap anggota diambil karena :

a. Melalaikan kewajiban sebagai anggota

b. Menyalahgunakan organisasi untuk kepentingan pribadi

c. Menyalahgunakan hak milik organisasi untuk kepentingan pribadi.

2. Tindakan skorsing dilakukan oleh pengurus atas dasar putusan sidang pengurus yang khusus diadakan untuk itu.

3. Tindakan skorsing diambil setelah melalui proses peringatan tertulis atau lisan sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 8

1. Tindakan pemberhentian terhadap anggota/klub diambil setelah melalui proses skorsing

2. Tindakan pemberhentian dilakukan oleh pengurus region dan dilaporkan pada semua anggota KNI.

(12)

Pasal 9

1. Pembelaan diri akibat skorsing atau pemberhentian dari anggota dilakukan dalam musyawarah anggota.

2. Apabila ternyata tindakan skorsing atau pemberhentian tidak terbukti maka terhadap yang bersangkutan diadakan rehabilitas.

BAB IV

SUSUNAN DAN SYARAT - SYARAT KEPENGURUSAN Pasal 10

1. Susunan Pengurus :

a. Dewan Pendiri KNI

b. Pengurus KNI

c. Pengurus Region

2. Pengurus dapat membentuk seksi-seksi sesuai kebutuhan

3. Tata kerja dan pembagian tugas diantara anggota pengurus ditetapka keputusan pengurus.

Pasal 11

Syarat-syarat pengurus adalah :

a. Anggota biasa, mempunyai kepribadian yang baik, dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.

b. Mampu bekerja sama secara kolektif dan memiliki idealisme untuk meningkatkan dan mengembangkan peran organisasi.

c. Mendapat dukungan dan kepercayaan anggota klub.

d. Sanggup meluangkan waktu dan sanggup aktif dalam tugas organisasi.

e. Tidak mementingkan kepentingan pribadi ataupun golongan serta tidak arogan

f. Loyal terhadap organisasi dan tidak tercela

g. Aktif dalam keanggotaan

h. Tidak merangkap kepengurusan di organisasi lainnya yang sejenis.

(13)

BAB V

PEMBERHENTIAN PENGURUS DAN DISIPLIN ORGANISASI Pasal 12

Anggota pengurus berhenti karena :

a. Atas permintaan sendiri

b. Meninggal dunia

c. Diberhentikan

Pasal 13

Tindakan disiplin yang dikenakan terhadap pengurus dapat berupa :

a. Peringatan lisan

b. Peringatan tertulis

c. Skorsing

d. Pemberhentian

Pasal 14

1. Tindakan skorsing terhadap pengurus diambil karena :

a. Melalaikan kewajiban sebagai pengurus

b. Menyalahgunakan organisasi untuk kepentingan pribadi

c. Menyalahgunakan hak milik organisasi untuk kepentingan pribadi

2. Tindakan skorsing diambil setelah melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali

Pasal 15

1. Tindakan pemberhentian terhadap pengurus diambil setelah :

a. Peningkatan skorsing karena terdapatnya bukti-bukti yang meyakinkan dari anggota klub

b. Tindakan indisipliner

2. Tindakan pemberhentian dilakukan oleh pengurus

(14)

Pasal 16

1. Pembelaan diri akibat skorsing pengurus dilakukan dalam rapat kerja, sedangkan pembelaan diri akibat pemecatan dilakukan dalam Musyawarah Nasional.

2. Apabila ternyata di dalam pembelaan diri tidak terbukti kesalahannya, maka terhadap yang bersangkutan wajib diadakan rehabilitasi.

Pasal 17

PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU

1. Pergantian pengurus antar waktu adalah :

Pergantian salah seorang atau lebih pengurus yang disebabkan karena :

a. Meninggal dunia

b. Pengunduran diri

c. Tidak aktif

d. Diberhentikan atau dipecat

2. Dalam hal pengurus berhalangan tetap/mengundurkan diri (Pengurus KNI/Pengurus Region), maka pengurus yang ada segera melakukan rapat istimewa yang akan bertugas mengambil keputusan tentang penunjukan pejabat sementara sampai dengan periode kepengurusan berakhir.

BAB VI

PESERTA MUSYAWARAH NASIONAL DAN RAPAT Pasal 18

1. Musyawarah nasional terdiri dari :

a. Dewan Pendiri

b. Pengurus KNI

c. Pengurus Region

d. Pengurus Klub

e. Unsur anggota

2. Rincian peserta musyawarah nasional diatur oleh pengurus.

3. Pimpinan musyawarah nasional adalah Pengurus KNI.

4. Peninjau dan undangan lainnya ditentukan oleh pengurus.

(15)

Pasal 19

1. Rapat kerja terdiri dari :

a. Pengurus Region

b. Pengurus Klub

c. Unsur anggota, yang dianggap layak, diketahui dan diundang oleh pengurus region

2. Rapat kerja pengurus region diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus region

BAB VII

HAK BICARA DAN HAK SUARA Pasal 20

Hak bicara dan hak suara peserta musyawarah nasional dan rapat-rapat diatur sebagai berikut :

1. Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi.

2. Hak suara yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimiliki oleh anggota/peserta yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi.

BAB VIII

SUSUNAN DAN PERSYARATAN DEWAN ANGGOTA Pasal 21

1. Besarnya jumlah anggota dewan anggota ditetukan secara proposional berdasarkan jumlah anggota dan kebutuhannya.

2. Tata cara dan pengaturan kerja dari dewan anggota dapat ditentukan dalam aturan lainnya yang menjadi satu bagian dengan ayat ini.

Pasal 22

SYARAT-SYARAT DEWAN ANGGOTA

Disebabkan karena fungsi dan tugasnya sebagai pengawas dalam pelaksanaan program kerja kepengurusan dan jalannya organisasi dan bersifat independent maka dewan anggota berisikan :

1. Perwakilan dari anggota, yang mendapat dukungan dari beberapa anggota serta disahkan oleh pengurus. Untuk besarnya dukungan itu sendiri dapat ditetapkan dengan peraturan lainnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari ayat ini.

(16)

2. Berisikan anggota yang dianggap layak, dipandang, berpengalaman, berkualitas dan berwawasan yang luas dalam organisasi.

3. Independent dan berjiwa besar

4. Tidak merangkap keanggotan di organisasi lainnya yang sejenis.

5. Minimal telah menjadi anggota KNI selama 1 (satu) tahun dan pernah duduk dalam kepengurusan organisasi ini.

BAB IX KEUANGAN

Pasal 23

1. Besarnya uang iuran, ditetapkan di dalam musyawarah nasional.

2. Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk organisasi, wajib dipertanggung jawabkan dalam musyawarah nasional atau forum yang ditetapkan oleh organisasi.

BAB X

PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 24

1. Penyempurnaan dan atau penyesuaian terhadap anggaran rumah tangga dapat dilakukan oleh rapat pengurus dan anggota.

2. Anggaran rumah tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI: JL. KARYA BHAKTI, TANAH BARU-DEPOK, JAWA BARAT PADA TANGGAL: 28 AGUSTUS 2005

PERUBAHAN I di: MALANG, JAMNAS II KNI, 2007 PERUBAHAN II di : CIREBON, JAMNAS VI KNI, 27 Mei 2012

PERUBAHAN III di : BANDAR LAMPUNG, JAMNAS VIII KNI, 30 Agustus 2014 PERUBAHAN IV di : BANTEN, JAMNAS IX KNI, 15 Mei 2015

Mengetahui : Pendiri KNI :

1. Iyan Jusan. B (Pendiri & Ketua JPN 2003) 2. Norman. M. Siregar (Ketua JKN 2004) 3. Anto (Ketua BNC Bekasi 2004)

4. Mbenk (Ketua NRC Jakarta 2005)

5. Pujo Warsono (Ketua KNC Lampung 2005) 6. Irwan (Humas JPN 2005)

7. Anton (Humas JKN 2005)

8. Cuonk (Humas BNC Bekasi 2005) 9. Dhani (Pengurus KNC Bandung 2005)

(17)

10. Mail (Pengurus KNC Bandung 2005)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KAWASAKI NINJA INDONESIA NOMOR : SKB.03/KNI/2005

TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAWASAKI NINJA INDONESIA

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa :

Menimbang :

a. Bahwa menampung aspirasi dari para pemilik dan penggemar kendaraan bermotor roda dua jenis sport bermerk Kawasaki.

b. Sebagai wadah dan sarana menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan bagi para pemilik dan penggemar kendaraan bermotor roda dua jenis sport bermerk Kawasaki Ninja.

c. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan keputusan bersama Kawasaki Ninja Indonesia.

Mengingat :

a. Kebutuhan dasar dari suatu organisasi.

b. Sebagai pedoman dalam menjalankan roda organisasi.

Memperhatikan :

Saran-saran dan pendapat-pendapat yang dikemukakan pada :

1. Pertemuan dari pemilik dan penggemar kendaraan bermotor roda dua jenis sport bermerk Kawasaki ninja pada tanggal 28 agustus 2005 di jl. Karya bakti tanah baru-depok, jawa barat.

2. Jambore Nasional Kawasaki Ninja Indonesia VI di Cirebon, 27 Mei 2012.

3. Jambore Nasional Kawasaki Ninja Indonesia VIII di Bandar Lampung, 30 Agustus 2014

M E M U T U S K A N MENETAPKAN :

Surat keputusan bersama para pemilik dan penggemar kendaraan bermotor roda dua jenis sport bermerk Kawasaki tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KAWASAKI NINJA INDONESIA.

a. Naskah lengkap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

b. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(18)

DITETAPKAN DI: JL. KARYA BHAKTI, TANAH BARU-DEPOK, JAWA BARAT PADA TANGGAL: 28 AGUSTUS 2005

PERUBAHAN I di: MALANG, JAMNAS II KNI, 2007 PERUBAHAN II di : CIREBON, JAMNAS VI KNI, 27 Mei 2012

PERUBAHAN III di : BANDAR LAMPUNG, JAMNAS VIII KNI, 30 Agustus 2014 PERUBAHAN IV di : BANTEN, JAMNAS IX KNI, 15 Mei 2015

Mengetahui : Pendiri KNI :

1. Iyan Jusan. B (Pendiri & Ketua JPN 2003) 2. Norman. M. Siregar (Ketua JKN 2004) 3. Anto (Ketua BNC Bekasi 2004)

4. Mbenk (Ketua NRC Jakarta 2005)

5. Pujo Warsono (Ketua KNC Lampung 2005) 6. Irwan (Humas JPN 2005)

7. Anton (Humas JKN 2005)

8. Cuonk (Humas BNC Bekasi 2005) 9. Dhani (Pengurus KNC Bandung 2005) 10. Mail (Pengurus KNC Bandung 2005)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Musyawarah adalah Sidang Pleno Anggota , untuk menjalankan fungsi forum permusyawarahan tertinggi organisasi pada lingkup nasional, daerah, dan cabang yang

tunduk dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik APPMI, Keputusan Komite Kehormatan dan peraturan lainnya yang - dikeluarkan oleh APPMI. Setiap

Yang dapat diterima menjadi anggota dan pengurus Masjid harus menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan-ketetapan organisasi.. Pindah alamat

(14) Keputusan untuk penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota, jika disepakati

 Memimpin organisasi YRF Kabupaten/Kota dan menjalankan segala ketentuan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Keputusan

Anggaran Dasar dapat dirubah berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa, yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)

Menentukan kebijakan organisasi diwilayah kabupaten/kota sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, keputusan musyawarah dan rapat-rapat, baik ditingkat

dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar Penduduk Indonesia Tahun 2016 sebagaimana dilampirkan pada Surat Keputusan ini adalah sah merupakan amanah Hasil Musyawarah Nasional VII