• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU REMAJA DALAM MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI WILAYAH KELURAHAN SUMBERSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU REMAJA DALAM MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI WILAYAH KELURAHAN SUMBERSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU REMAJA DALAM MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI

WILAYAH KELURAHAN SUMBERSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Manuscrip

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:

Istifaroh Aziezir Rohmah NIM : 0811011077

PROGRAM PENDIDIKAN S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

(2)

Abstrak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PROGRAM S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN Skripsi, Juli 2012

Istifaroh Aziezir Rohmah

Hubungan Peran Keluarga Dengan Perilaku Remaja Dalam Mengkonsumsi Minuman Keras di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, 2012

xiii +93 hal + 10 tabel + 1 bagan + 8 lampiran Abstrak

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga yaitu peran sebagai pemberi, pengasuh,pengawas dan pembuat keputusan sedangakan perilaku remaja yaitu faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap diri remaja tersebut, baik yang berdampak positif maupun negatif. Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Populasinya adalah remaja (13-21 tahun) yang mengkonsumsi minuman keras, dengan jumlah sampel 30 responden. Tekhnik pengambilan sampelnya quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian untuk variabel independen yaitu peran keluarga menunjukkn bahwa memunjukaan mayoritas peran keluarga dengan kategori kurang sebanyak 27 responden (90,0%). Hasil penelitian untuk variabel dependen yaitu perilaku remaja, menunjukkan mayoritas perilaku remaja kategori tinggi sebanyak 25 responden (83,3%). Spearman rho menunjukkan p value = 0,000

≤0,05 yang bermakna ada hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja maka H1 diterima. Direkomendasikan kepada keluarga supaya mengaplikasikan 4 peran keluarga (peran sebagai pengawas, pemberi, pegasuh dan pembuat keputusan) serta bagi remaja dapat meminimalisir perilaku mengkonsumsi minuman keras.

Kata Kunci: Peran keluarga, Perilaku remaja, Minuman keras, Daftar Pustaka 35 (2001-2012)

(3)

Abstract

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF JEMBER PROGRAM STUDY OF NURSING

FACULTY OF HEALTH SCIENCE

Thesis, July 2012

Istifaroh Aziezir Rohmah

The Relationship between the Role of Family and Adolescent Behavior in Consuming Alcohol in Sumbersari Village,

Sumbersari District, Jember 2012 xiii + 93 Pages + 1 Tables +8 Appendices

Abstract

The role of family concerns with a set of interpersonal behavior related to a particular circumstance or situation. It is simply to provide information or verbal advice, help and support obtained from family's intimacy or presence which results in emotional or behavioral effects. Adolescent behavior deals with factors influencing the adolescent behavior itself, either positive or negative effects. correlation The method of this study applies cross-sectional method to analyze the role of family ties with the behavior of adolescents in Sumbersari Village, Sumbersari District, Jember. Population are adolescents (13-21 years) who consume alcohol, with a sample of 30 respondents.

Quota sampling technique of sample collection. The data are collected using Likert scale quesionnaires. The results for the independent variables, namely the role of the family, the role less as much as 27 respondents (90.0%) . The results for the dependent variable is adolescent behavior, high behavior as much as 25 respondents (83.3%). This type of data analysis used are sparman rho showed p value = 0.000 ≤ 0.05 there is a significant relationship with the family role of adolescent behavior is

(4)

accepted H1. Recommended to families to apply 4 the role of family for the behavior of adolescents can minimize consumption of alcohol.

Keywords: the role of family, adolescent behavior, alcohol Bibliography 31 (2001-2012)

LATAR BELAKANG

Di era modern ini tak bisa dipungkiri pencampuran budaya, accelerated culture, dalam berbagai hal. Mulai dari perilaku hingga gaya hidup menjadi ikon.

Apalagi budaya barat (western culture) sudah sporadis terhadap budaya timur, yang masih menjaga tradisi. Misalnya minum-minum keras di kalangan remaja sudah menjadi gaya (style of life).

Meminum-minuman keras sudah bukan hal yang tabu lagi di kalangan remaja.

Mereka tak lagi segan maupun sungkan dalam meminumnya di luar, bahkan dalam membelinya sangat mudah didapatakan. Minuman keras merupakan zat adiktif yang memerlukan perhatian secara mendalam. Berdasarkan laporan Badan Narkotika Nasional (2003) minuman keras merupakan jenis zat adiktif kedua terbesar yang sering digunakan setelah narkotika.

Peran keluarga sangat penting dalam menimbulkan perilaku minum-minuman keras di kalangan remaja. Peran keluarga yang cenderung tidak adekuat diberikan pada anak remaja, dapat menjadi pemicu terjadinya perilaku yang tidak baik pada anak remaja.

Minuman keras yang diminum tidak hanya menimbulkan ketergantungan akan zat alkoholnya, namun juga ketergantungan pada kelompok sebagai tanda rasa

“diakui” karena memiliki identitas yang sama dengan mereka. Sikap orang tua yang terlalu tidak peduli pada anaknya dalam bergaul merupakan hal yang sangat fatal bagi pergaulan anak remaja. Hal ini berdampak pada tidak adanya kontrol dari orang tua terhadap perilaku yang akan dilakukan oleh remaja. Sebaliknya sikap orang tua yang terlalu mengekang juga tidak baik karena hal ini dapat menekan pemikiran remaja yang membuat remaja menjadi liar. Dengan demikian peran

(5)

keluarga menjadi penting diberikan kepada remaja. Dukungan yang positif akan berdampak baik pada pembentukan perilaku remaja, sehingga perilaku diarahkan pada jalur yang sesuai dengan perilaku kesehatan bukan sebaliknya ( Sarwono, 2008 ).

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Peran Keluarga Dengan Perilaku Remaja Dalam Mengkonsumsi Minuman Keras Di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kecamatan Jember”.

METODE PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman kerasa di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kecamatan Jember. Desain yang digunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang diukur peran keluarga dan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras.

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kecamatan Jember dengan jumlah sampel 30 responden, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan menggunakan kuesioner peran keluarga dan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras.

Teknik sampling dengan menggunakan quota sampling yang dilaksanakan pada bulan Juli 2012.

(6)

HASIL PENELITIAN

Hasil pengumpulan data pada 30 responden di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kecamatan Jember adalah sebagai berikut :

1. Peran keluarga

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Peran Keluarga di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada Bulan

Juli 2012.

Peran Keluarga Jumlah Persentase

Kurang 27 90,0%

Cukup 2 6,7%

Baik 1 3,3%

Total 30 100%

Dari Table 5.6 dari hasil penelitian di Wilayah kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember di dapatkan sejumlah 30 responden (100%) , memunjukaan mayoritas peran keluarga dengan kategori kurang sebanyak 27 responden (90,0%) .

(7)

2. Perilaku Remaja

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Perilaku Remaja Dalam Mengkonsumsi Minuman Keras di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember

pada Bulan Juli 2012.

Perilaku Remaja Jumlah Persentase

Tinggi 25 83,3%

Cukup 3 10,0%

Rendah 2 6,7%

Total 30 100%

Dari Table 5.7 menunjukkan mayoritas perilaku remaja kategori tinggi sebanyak 25 responden (83,3%).

(8)

3. Tabulasi silang tingkat peran keluarga dengan perilaku remaja.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Peran Keluarga Dengan Perilaku Remaja

No Tingkat peran Perilaku Remaja Total p

Perilaku tinggi

Perilaku cukup

Perilaku

rendah Value

1 Peran kurang Jumlah 25 2 0 27

0,000

Presentase 83,3% 6,7% 0% 90%

2 Peran cukup Jumlah 0 1 1 2

3 Peran baik

Presentase Jumlah Presentase

0%

0 0%

3,3%

0 0%

3,3%

1 3,3%

6,7%

1 3,3%

Total Jumlah 25 3 2 30

Presentase 83,3% 10,0% 6,6% 100.0%

Dari Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari 27 responden dengan kategori peran kurang terdapat 25 responden dengan kategori perilaku tinggi dan dengan kategori perilaku cukup terdapat 2 responden.

PEMBAHASAN 1. Peran Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada bulan Juli 2012 di dapatkan bahwa mayoritas peran keluarga kategori rendah sebanyak 27 responden (90,0%).

Peran keluarga adalah serangkaian perilaku yang diharapkan seseorang dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal (Effendy, 2002; Nugroho,2008).

(9)

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu. Empat peran keluarga dalam membentuk keluarga (Cohen, 1983, dalam Yuniar, 2006) adalah : peran sebagai pemberi yaitu, keluarga harus mampu menjamin mempunyai makanan, minuman, tempat tinggal dan biaya termasuk dalam peran ini adalah peran untuk memberikan pelayanan terhadap anggota keluarga. Peran sebagai pengasuh, yaitu keluarga berperan memberi cinta, dukungan, pelayanan keperawatan dan ketenangan hati, pengasuh diharapkan mampu mempertahankan perkembangan anggota keluarga. Peran sebagai pengawas, yaitu keluarga mampu mengawasi kesehatan anggota keluarganya, diantaranya mampu mengenal kesehatan lingkungan dan peran sebagai pembuat keputusan, yaitu keluarga mampu mengambil tindakan yang tepat terhadap segala hal yang diperlukan anggota keluarga.

Keluarga harus mampu menjamin mempunyai makanan, minuman, tempat tinggal dan biaya. Termaksud dalam peran ini adalah peran untuk mampu memberikan pelayanan terhadap anggota keluarganya. Keluarga terdiri dari suami, istri anak atau individu yang dapat meluas mencakup saudara dari kedua belah pihak ( Sukardi,2002).

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu.

Menurut peneliti peran keluarga sangat penting di karenakan dapat mempengaruhi keadaan keluarga tersebut. Peran keluarga yang adekuat dapat mengurangi kejadian yang tidak di inginkan terhadap anggota keluarga tersebut, sedangkan peran keluarga yang tidak adekuat cenderung dapat menimbulkan dampak negatif pada anggota keluarga tersebut, hal ini membuktikan bahwa pentingnya peran keluarga di dalam lingkungan keluarga.

(10)

2. Perilaku remaja

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada bulan Juni 2012 di dapatkan bahwa mayoritas perilaku remaja kategori tinggi sebanyak 25 orang dengan presentase (83,3%).

Perilaku remaja yaitu faktor yang mempengaruhi perilaku minum-minuman keras, dimana perilaku ini biasanya dipengaruhi oleh rasa solidaritas dan nilai-nilai kelompoknya. Teman sebaya menjadi faktor dominan, karena dengan merekalah remaja bergabung dalam kelompoknya sehingga dapat membentuk berbagai perilaku.

Diantaranya munculah perilaku menyimpang seperti ikut-ikutan atau coba-coba terhadap minum-minuman keras. Perilaku simbolisasi ini dilakukan dengan tujuan supaya mereka bisa dikatakan dewasa seperti layaknya orang dewasa yang mengkonsumsi alkohol, dengan kata lain orang boleh mengkonsumsi alkohol adalah orang yang sudah dewasa. Selain itu, tekanan dari kelompok sebaya sangat kuat mempengaruhi remaja, bila anggota kelompok mencoba rokok, alkohol dan obat-obat terlarang, remaja cenderung mengikuti tanpa mempedulikan perasaan mereka sendiri.

Remaja yang berkumpul dalam suatu kelompok cenderung merasa dirinya aman dan terlindungi dari ancaman atau gangguan dari luar. Rasa aman dan terlindung dapat menimbulkan rasa persatuan hingga muncul keberanian yang berlebihan (Gunarsa,2003; Amin 2012).

Menurut peneliti perilaku yang terjadi pada remaja merupakan masa transisi remaja dimana remaja mudah mengambil keputusan sedangkan keputusan tersebut belum tentu baik bagi dirinya dan orang lain karena pada masa remaja pola berfikir remaja sangatlah labil.

3. Tingkat hubungan peran keluarga dengan perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

(11)

Hasil penelitian di Wilayah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember di dapatkan sebanyak 30 responden (100%) menunjukkan

responden dengan mayoritas peran keluarga kurang dengan perilaku tinggi sebanyak 25 responden (83,3%).

Peran keluarga adalah informasi atau nasihat verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban keluarga atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak dan penerima. Dukungan sosial yang diberikan kepada para penyalahguna NAPZA yang termasuk didalamnya miras akan dapat mempengaruhi penyalahgunaan alkohol.

Dukungan keluarga tersebut berasal dari orang-orang disekitar remaja tersebut yaitu orang tua saudara, teman, kerabat dan lain-lain (Zaenuddin, 2002).

Menurrut Siregar (1995) dan Hawari (1996) sebagaimana dikutip oleh

Afiatin (2008), keluarga yang mempunyai masalah remaja dengan penyalahgunaan narkoba jenis alkohol ditandai oleh karakteristik seperti ayah tidak mau terlibat dalam kehidupan keluarga, ibu yang dominan overprotektif, sering terjadi konflik di keluarganya, orang tua terlalu menuntut keberhasilan anak sehingga mendorong anak melarikan diri kealam impian melalui minum alkohol. Keluarga yang mempunyai keterikatan keluarga nilai tradisional yang kuat dan ada hubungan kasih sayang yang kuat antara orang tua dan anak, maka dalam keluarga ini memiliki resiko rendah terhadap penyalahgunaan narkoba termasuk miras pada remaja.

Menurut peneliti dukungan yang diperoleh pada saat seseorang berinteraksi dengan lingkungan, dukungan dan peran dari keluarga, teman-teman maupun orang terdekat akan menjadi hal terpenting sebagai pemberi semangat dalam hidup seseorang. Bagi keluarga hendaknya keluarga mengaplikasikan peran-perannya di dalam keluarga tersebut, sehingga meminimalisir timbulnya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terutama yang berdampak negatif baik bagi anggota keluarga tersebut maupun orang lain. Bagi remaja yang mengkonsumsi minuman keras, hendaknya menelaah kembali bahwasanya mengkonsumsi minuman keras lebih cenderung berdampak kurang baik sehingga merugikan remaja tersebut maupun orang lain.

(12)

KESIMPULAN

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga yaitu peran sebagai pemberi, pengasuh,pengawas dan pembuat keputusan sedangakan perilaku remaja yaitu faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap diri remaja tersebut, baik yang berdampak positif maupun negatif. Perilaku remaja yaitu faktor yang mempengaruhi perilaku minum-minuman keras, dimana perilaku ini biasanya dipengaruhi oleh rasa solidaritas dan nilai-nilai kelompoknya, peran keluarga juga mempengaruhi terjadinya perilaku remaja dalam mengkonsumsi minuman keras.

* Istifaroh Aziezir Rohmah : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikes-UMJ

** Dr.Ir.Teguh Hari Santoso,MP : Pembimbing I Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fikes-UMJ

*** Cipto Susilo,S.Pd., S.Kep., Ners : Pembimbing II Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fikes-UMJ

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Afiatin, 2008. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta: UGM.

Akhmadi, 25 Juli 2009, Makalah Tentng Persepsi Keluarga, http://www.rajawana.com, diperoleh tanggal 15 Februari 2012

Arikunto, 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta

Atwater, 2004. Konsep Diri Remaja. http: library.

Gunadarma.ac.id/journal/view/3467/konsep-diri-remaja.html diperoleh tanggal 17 Februari 2012.

Bivo, 2010. Makalah Tentang Miras di Indonesia, http://miras.com. Diakses pada tanggal 27 April 2012.

Badan Pusat Statistik,2003, Kecamatan Sumbersari Dalam Angka 2003 : Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.

Dariyo, 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan : Galia Indonesia.

Dariyo,2009. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan : Galia Indonesia.

Effendi, 2002 dalam Andhy Nugroho 2008. Pengaruh Peran dan Perilaku Keluarga Terhadap Penularan TB Paru Pada Keluarga Yang Anggota Keluarganya Menderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gumukmas Jember. Tidak dipublikasikan.

Gunarsa, 2003 dalam Amin 2010. Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku miras Remaja Desa Sambirejo kecamatan Plupuh Sragen. http://unimus.ac.id diakses pada tanggal 27 Mei 2012.

(14)

Indriyani, D., Komarudin, dkk, 2007. Panduan Penulisan Skripsi. Jember: FIKES.

Kumalasari,2007. Hubungan Antara Gangguan Kecenderungan Gangguan Setress Pasca Trauma Dengan Harga Diri Remaja Korban Kekerasan di Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Jember. Skripsi Tidak di Terbitkan. Jember Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Jember.

Masbow, 2009. Perilaku Penyalahgunaan Alkohol.

http://www.masbow.com/perilaku-penyalahgunaan-alkohol.html.Diakses pada tanggal 21 Mei 2012.

Monks,2004. Psikologi Perkembangan. Gajah Mada University Press.

Notoadmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

, 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta.

,2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Pieter, Z.H, Lubis, L.N. (2010). Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta : Kencana Prenada media Group.

Ristiano,2010. Kebermaknaan Hidup Remaja Jalanan. Skripsi Tidak di Terbitkan.

Jember Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Jember.

Rohmah,N. (2009). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Anak. Diktat kuliah keperawatan Anak FIKES UNMUH Jember. Tidak dipublikasikan.

Rumini, 2004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta.

Santrock, J.W. 2002. Remaja (Edisi Ke). Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. 2007. Remaja (Edisi Kesebelas). Jakarta: Erlangga.

(15)

Sarwono, 2002. Sosologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Gajah mada university press.Yogjakarta.

Setiawati.2008. Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Agung Wijaya.

Sukardi, 2002. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. Jakarta : BKKBN Pusat..

Suparyanto.2010. Konsep-remaja. http//Konsep-remaja.html. Diakses pada tanggal 27 April 2012.

Sutanto, 2008 . Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sumarno, 2011. Faktor-faaktor Penyebab Timbulnya Perilaku Menyimpang Pada Remaja, http://elearning.unesa.ac.id, diakses pada tanggal 25 Mei 2012.

Sunaryo, 2004. Sikap dan Perilaku Remaja.http ://psikologi-remaja.html. Diakses pada tanggal 27 April

Suriawiria. 2002. Dampak dan Bahaya Minuman Keras, http://pikiranrakyat.com.

Diakses pada tanggal 24 Apil

Ulfah, D. M., 2005. Skripsi Tentang Faktor-Faktor Penggunaan Minuman Keras Di Kalangan Remaja Di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. http://digilib.unnes.ac.id. Diakses 27 April 2012.

Widodo, 2012. BKKBN Gelar Sosialisasi PIK UMM. http:www.umm.ac.id. di akses pada tanggal 19 Juli 2012.

Yuniar,2006. Peran Keluarga. Jakarta : Raja Grafindo.

Yusuf, S., 2009. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja,Bandung : Remaja Rosdakarya.

(16)

Zaenuddin, 2002. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Rineka Cipta : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Secara umumnya, kajian ini dibahagikan kepada dua model penganggaran yang berbeza, iaitu model pengukuran produktiviti sesebuah universiti yang dicadangkan oleh Gates dan Stone

Pada 2 petridish ke cil kelompok kontrol tidak diberi ekstrak namun ditambahkan 50 μL RPMI(sebagai kontrol, resting netrofil). 6) Dilakukan pipeting untuk mencampur. 8)

Ruang Lingkup Divisi Fokus Penelitian Divisi Daftar Staf Divisi Divisi B Profil Divisi.

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ ataupun sel.

A report submitted in partial fulillment of the requirements for the degree of Mechatronics Engineering. Faculty of

Mails delivered into the users mailbox, the system will automatically generate an alert which is send in the form of a short message system or email that typically details the

Application of off-line solid phase extraction (SPE-C18) and GC/MS analysis in preparation samples could detects lead compounds in blood plasma of mice after inhalation essential

Penulisan skripsi yang berjudul Gambarn Kinerja Ayam Pedaging yang Divaksinasi dengan Berbagai Tingkat Dosis Vaksin IBD Blend Strain Winterfield 2512 tidak akan