• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASAM TARTARAT TARTARIC ACID"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

1. N a m a

Golongan

Garam, Asam Anorganik (7) Sinonim / Nama Dagang (1,2)

2,3-Dihydroxybutanedioic acid; L-(+)-TartaricAcid; Malic acid, 3-hydroxy-;

Succinic acid, 2,3-dihydroxy. L(+)-Dihydroxysuccinic acid; L-Tartaric acid anhydrous; L(+)tartaric acid sigmaultra; L(+)tartaric acid; L-(+)-Tartaric acid;

L+tartaric acid; L(+)-2,3-dihydrooxy butanedioic acid; L(+)-Tartaric Acid (FCCIV);

L(+)-Tartaric Acid (BP2000); L-Tartaric Acid; L(+)-Tartaric Acid; L-1,2- Dihydroxyethan-1,2-dicarbonsaeure; Natural tartaric acid; (2S,3S)-(-)-Tartaric acid; L(-)-tartaric acid; (2R,3R)-2,3-dihydroxybutanedioate; 2,2- dihydroxybutanedioic acid; (2R,3S)-2,3-dihydroxybutanedioate

Nomor Identifikasi (1,2)

Nomor CAS : 87-69-4

Nomor OHS : -

Nomor RTECS : WW7875000

Nomor Indeks EC : -

Nomor EINECS : 201-766-0

UN : -

STCC : -

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan L-Tartaric acid Deskripsi (1, 2,3, 4)

(2)

Padatan kristal, berwarna putih, tidak berbau, berasa asam; Berat molekul 150,09 g/mol ; Rumus kimia HOOC(CH2O)2COOH; Titik lebur 168 – 172 0C; titik didih 399,3 0Cpada 760 mmHg; titik nyala 209,4 0C; Kelarutan dalam air 1390 g/l pada 20 0C; kerapatan (air=1) 1,76 pada 20 0C; Kerapatan uap (udara=1) 5,18;

pH 1,6 (100g/air).

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1, 6):

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan sedang Kebakaran 1 = Tidak mudah terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

Klasifikasi EC (2,5):

R36/37/38 = iritating mata, sistem respirasi dan kulit

S26 = Jika terkena mata, segera cuci mata dengan air yang mengalir dalam jumlah banyak dan segera periksakan ke unit kesehatan terdekat

S37/39 = Gunakan sarung tangan yang sesuai dan pelindung mata/wajah

3. Penggunaan(6,7)

Asam Tartat digunakan untuk pembuatan bir, anti oksidan, rasa asam, penyedap

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ (4,5)

Bahaya utama terhadap kesehatan dapat mengiritasi mata, kulit, saluran pernafasan

Organ sasaran: mata, kulit dan sistem saluran nafasan (4,5). Rute paparan

Paparan jangka pendek (1, 4, 5) Terhirup

(3)

Dapat mengiritasi saluran pernafasan dan iritasi paru-paru Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit.

Kontak dengan mata Dapat mengiritasi mata.

Tertelan

Dapat menyebabkan Iritasi saluran pencernaan.

Paparan jangka panjang (1,4,5)

Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan dermatitis, dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan kerusakan paru-paru dengan tingkat keparahan yang ditentukan lamanya paparan,

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil dibawah temperatur dan tekanan normal(4,5) Kondisi yang harus

dihindarkan

: Bahan-bahan yang tidak dapat tercampurkan, debu material asam tartarat dan panas yang berlebih(1,4,5)

Tancampurkan : Oksidator, reduktor alkali (1,4), Fluor, perak, logam- logam(4)

Bahaya dekomposisi produk

: Karbon monoksida dan karbon dioksida(4,5)

Polimerisasi : Tidak akan terjadi (1,4,5)

6. Penyimpanan(1, 3,4)

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.

 Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik

 Simpan pada wadah yang tertutup rapat

 Hindarkan dari panas dan sumber panas

 Jauhkan dari bahan-bahan yang tidak tercampurkan

(4)

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada manusia:

Tidak tersedia data Data pada hewan (1,8)

Lethal Dose Limit ( LDL) : - Rat – oral : 7500 mg/kg - Rabbit-Oral : 5000 mg/kg - Dog – Oral : Dose: 5000 mg/kg Lethal Dose 50% (LD50 ) :

- Mouse- IV : 485 mg/kg Data Karsinogenik

IARC : - ACGIH : - NTP : - OSHA : - Data Tumorigenik

-

Data Mutagenik -

Data Reproduksi -

Informasi Ekologi -

8. Efek Klinis

Keracunan akut (1,3) Terhirup

Menyebabkan iritasi saluran nafas, batuk , bersin

(5)

Kontak dengan kulit Menyebabkan iritasi kulit Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi mata dengan gejala kemerahan dan keluar air mata.

Tertelan

Dapat menyebabkan Iritasi saluran cerna dengan gejala-gejala : mual, muntah, sakit perut, dan diare, kerusakan ginjal, efek pada darah, konvulsi, mengantuk dan respirasi.

Keracunan kronik Terhirup

-

Kontak dengan kulit(1)

Dapat menyebabkan kulit luka Kontak dengan mata

-

Tertelan (1)

Menyebabkan luka didaerah sekitar mulut, asam lambung berlebih, luka lambung, gejala mirip keracunan asap logam (gejalanya mirip flu, demam, menggigil,berkeringat, mual, muntah, nyeri otot dan kelelahan)

9. Pertolongan Pertama

Terhirup (1)

Segera pindahkan ke area dengan udara segar. Jika napas berhenti lakukan bantuan penapasan buatan, jika sulit bernafas berikan oksigen.

Kontak dengan kulit (1)

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci kulit yang terpapar dengan sabun dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15).

oleskan kulit yang teriritasi dengan emolien/pelembab atau krim antibakteri, Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

(6)

Kontak dengan mata (1)

Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan air yang banyak sekurang-kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (1)

Jangan paksakan untuk muntah tanpa pengawasan tenaga medis, jangan memberikan sesuatu apapun melalui mulut untuk korban yang tidak sadarkan diri, longgarkan kerah baju, ikat pinggang, dasi. Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat untuk mendapatkan pertolongan medis

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi(9)

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi(9)

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

(7)

 Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

 Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

 Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

 Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

 Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

 Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

 Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

 Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

 Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

 Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

 Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

 Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna: -

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan Tartaric acid: (3)

- OSHA (PEL: Batas paparan yang diizinkan) : 15 mg/m3 total partikel, 5 mg/m3 fraksi/ partikel terkecil pengganggu yang masih diperbolekan terhirup

(8)

- ACGIH (TLV : Nilai Ambang Batas) : 10 mg/m3 jumlah partikel yang tidak mengandung asbes dan < 1% kristal silika untuk Partikel yang tidak dinyatakan klasifikasi (PNOC)

Ventilasi: Sistem exhaust lokal dan atau secara umum/ bersama disarankan untuk melindungi pekerja dari paparan dibawah Batas Pemaparan Udara , sistem

exhaust lokal lebih baik karena dapat mengontrol sumber kontaminasi emisi, mencegah penyebaran kontaminasi ke area kerja (3)

Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung

Proteksi kulit : Gunakan sarung tangan pelindung dan pakaian pelindung

Respirator : Gunakan pelindung pernafasan sesuai persyaratan OSHA's 29 CFR 1910.134 and ANSI Z88.2 atau Standard Eropa EN 149. (3).

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Padamkan api dengan menggunakan air spray, kimia kering, karbon dioksida atau uap yang sesuai.(5)

13. Manajemen Tumpahan

Vakum atau sapu material beserta wadahnya ke dalam tempat pembuangan yang sesuai. Hindari kondisi yang menghasilkan debu. (5).

14. Daftar Pustaka

1. ________ httpwww.sciencelab.commsds.phpmsdsId=9925165 2. ________http://www.chemnet.com/cas/supplier.cgi?terms=87-69-

4&l=en&exact=dict&f=plist&mark=&submit.x=30&submit.y=19

3. _________http://colonialchemicals.com/uploads/Products/Tartaric%20Acid%20 Fine%20Granular/Tartaric%20Acid_MSDS.pdf

4. ________httpwww.labchem.netmsds75572.pdf 5. ________httpfscimage.fishersci.commsds22460.htm

6. ________http://www.caslab.com/l-Tartaric_acid_CAS_87-69-4/

(9)

7. _________httpwww.fao..orgagagnjecfa-additivesspecsMonograph1Additive- 457.pdf

8. ____________http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?CHEM

9. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk Rumah Sakit Bidang Informasi Keracunan PIOM

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

---

Referensi

Dokumen terkait

Lepaskan lensa kontak jika korban menggunakan dan segera cuci mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Lepaskan lensa kontak (apabila pasien/korban menggunakannya) dan cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), sekurang-kurangnya