ASAM ANTRANILAT
ANTHRANILIC ACID
1. N a m a
Golongan
Asam karboksilat dan amina
Sinonim / Nama Dagang
Anthranic acid; Anthranilic; Benzoic acid, 2-amino; Carboxuaniline; Kyselina anthranilova; Kyselina o-aminobenzoova; NCl-C01730; o-amino-benzoic acid; o- anthranilic acid; o-carboxyaniline; ortho-aminobenzoic acid; Vitamin L; H-2-ABZ- OH; H-ANT-OH; AKOS BBS-00003782; 2-aminobenzoic acid; 2-anthranilic acid;
2-carboxyaniline; 1-amino-2-carboxybenzene; Vitamin L1; TIMTEC-BB SBB007560; RARECHEM AL BO 0225; o-aminobenzoic acid; Anthranilic acid 99%; 2-aa; Methanone, (2-aminophenyl) (4-methylphenyl) o-Aminobenzoic acid.
Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 118-92-3 Nomor OHS : 01590 Nomor RTECS : CB2450000 Nomor EINECS : 204-287-5
2. Sifat Fisika Kimia
Nama bahan
Asam antranilat
Deskripsi
Serbuk kristal putih hingga kuning pucat, tidak berbau, rasa manis; Rumus molekul C7H7NO2; Berat molekul 137,1 g/mol; Titik didih 312ºC; Titik leleh 146-148ºC; Titik nyala 150 ºC; Kerapatan relatif (air=1) 4,7.
Peringkat NFPA (Skala 0-4)
Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC:
R26 = Sangat beracun jika terhirup R36 = Menyebabkan iritasi pada mata
R37 = Menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan
R39 = Berbahaya karena pengaruh yang tidak dapat balik yang serius
R36/38 = Iritasi pada mata dan kulit
R36/37/38 = Iritasi pada mata, sistem pernapasan dan kulit
S26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S39 = Pakai/kenakan pelindung mata/wajah.
3. Penggunaan
Asam antranilat digunakan sebagai perantara dalam pembuatan bahan celup, pigmen dan sakarin. Bentuk esternya digunakan dalam produk parfum, farmasi, dan penyerap UV serta inhibitor korosif untuk logam dan jamur di kecap.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan slauran pernapasan. Sasaran organ yang utama yaitu sistem pernafasan, mata, dan kulit.
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan Kontak dengan kulit
Menyebabkan iritasi pada kulit Kontak dengan mata
Dapat menyebabkan iritasi pada mata Tertelan
Mungkin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan Paparan jangka panjang
Mungkin sama dengan paparan jangka pendek, dan efek mungkin muncul perlahan
5. Stabilitas dan reaktivitas
Reaktivitas : Stabil di bawah kondisi penggunaan dan penyimpanan. Terdekomposisi bila terpapar cahaya
Kondisi yang harus dihindarkan : Cahaya langsung, oksidator kuat
Tak tercampurkan : Asam anhidrida, asam klorida, asam kloroformat, senyawa oksidator kuat, senyawa reduktor kuat
Bahaya dekomposisi produk : Dapat membentuk gas/uap berbahaya karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida bila dipanaskan
Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi yang berbahaya
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
Jaga agar wadah selalu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci
Jaga agar wadah selalu dalam kering
Hindari dari cahaya langsung dan oksidan
Hindari dari senyawa tancampurkan
Simpan di tempat sejuk dan berventilasi baik
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia
Tidak terdapat data toksisitas asam antranilat pada manusia.
Data pada hewan
Standard draize test intraokular-kelinci (rabbit): 100 mg/24 jam (tingkat keparahan sedang); LD50 oral-tikus (mouse): 1400 mg/kg; LD50 oral-tikus (rat):
5410 mg/kg.
Data Karsinogenik
IARC : Kelompok 3, Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen untuk manusia
Data Tumorigenik Tidak tersedia data
Data Mutagenik
Mutasi pada sel somatik mamalia (Limfosit manusia): 1667 mg/L, mutasi telah terjadi pada pengujian menggunakan hewan.
Data Reproduksi Tidak tersedia data
Informasi Ekologi
Ketika dilepaskan ke dalam tanah, bahan ini dapat terurai sampai setengahnya.
Ketika dilepaskan ke dalam air, bahan ini dapat terurai sampai batas sedang, dan tidak akan menguap secara signifikan. Ketika dilepaskan ke udara, bahan ini diharapkan akan mudah terdegradasi oleh reaksi fotokimia yang menghasilkan radikal hidroksil (6). Sangat toksik terhadap organisme perairan.
Toksisitas pada ikan : LC50 Oncorhynchus (rainbow trout) 27 mg/L selama 96 jam Toksisitas pada invertebrata perairan : EC50 Daphnia magna (water flea)
95 mg/L selama 1-48 jam
Toksisitas pada tanaman perairan : EC50 Desmodesmus subspicatus (ganggang hijau) 0,04 mg/L selama 1-96 jam
Biodegradabilitas : 100 % terurai
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, dapat mengakibatkan udem paru-paru secara perlahan
Kontak dengan kulit
Menyebabkan iritasi gatal, pruritus, pada kulit. Mungkin dapat berbahaya bila terserap kulit
Kontak dengan mata
Dapat menyebabkan iritas, kemerahan dan nyeri pada mata Tertelan
Mungkin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Berbahaya bila tertelan, mungkin dapat mengakibatkan mual, muntah, asidosis, gatal, ruam, demam, methemoglobinemia, dan mungkin hepatitis
Mungkin sama dengan keracunan akut, dan efek mungkin muncul secara perlahan
9. Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan ke area bebas paparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup. Jika tidak bernapas segera berikan oksigen mungkin akan berbahaya untuk orang yang memberikan bantuan napas buatan dari mulut ke mulut karena mungkin saja bahan beracun ikut terhirup atau korosif. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan air hangat yang banyak atau dengan larutan normal salin sekurang- kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bersihkan mulut dengan air. Jika pasien dalam keadaan sadar, berikan air untuk diminum. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit.
Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci
dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang
dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
kertas secara lembut. Jangan digosok.
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri
Batas paparan asam antranilat:
OSHA Permissible Exposure Limit (PEL): 15 mg/m3 (serbuk total), 5 mg/m3 fraksi terespirasi.
ACGIH Threshold Limit Value (TLV): 10 mg/m3 (serbuk total tanpa mengandung asbestos dan kristal silika <1% untuk partikel yang dinyatakan tidak terklasifikasi.
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat yang dapat mengontrol kontaminasi yang dihasilkan agar mencegak penyebaran ke daerah lainnya.
Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung keselamatan dari bahan kimia.
Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung dan sarung protektif yang sesuai untuk mencegah paparan di kulit.
Respirator: Jika batas terlampaui dan kontrol sudah tidak layak gunakan respirator setengah wajah dengan kartrid uap organik yang dipakai hingga 50 kali batas paparan. Dalam keadaan darurat, dimana tingkat paparan zat tidak diketahui gunakan respirator penutup penuh wajah bertekanan positif. Catatan:
respirator tidak dapat melindungi pekerja pada keadaan kekurangan oksigen.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Kebakaran terjadi pada suhu tinggi atau karena adanya kontak dengan sumber api. Serbuk zat yang terdispersi di udara dalam jumlah yang tertentu, dan berada di dekat sumber apimerupakan potensi bahaya ledakan serbuk zat.
Media pemadaman api: semprotan air, kimia kering, busa alkohol, atau karbon dioksida.
Informasi khusus: Dalam hal terjadi kebakaran, memakai Pakaian pelindung penuh dan disetujui NIOSH yaitu alat pernapasan dengan penutup wajah penuh yang dioperasikan dengan tekanan tertentu atau tekanan positif.
13. Manajemen Tumpahan/ kebocoran
Tumpahan dalam jumlah sedikit: Gunakan alat yang tepat untuk memindahkan tumpahan padatan ke dalam wadah pembuangan. Kemudian bersihkan dengan menyebarkan air ke permukaan yang terkontaminasi dan dibuang menurut peraturan yang berlaku.
Tumpahan dalam jumlah banyak: Gunakan sekop untuk memindahkan bahan ke wadah pembuangan limbah. Kemudian bersihkan dengan menyebarkan air di permukaan yang terkontaminasi dan memungkinkan untuk dinetralisir melalui sistem sanitasi yang baik.
14. Daftar Pustaka
• http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/19826 (Diunduh tahun 2012)
• http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB8852
906&postData3=EN&SYMBOL_Type=A (diunduh tahun 2012)
• http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1295.htm (diunduh tahun
2012)
• http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB8852906_EN.htm
(diunduh tahun 2012)
• http://sciencelab.com/msds.php?msdsId=9925615 (diunduh tahun 2012)
• https://fscimage.fishersci.com/msds/83188.htm (diunduh tahun 2012)
• http://msds.chem.ox.ac.uk/AN/anthranilic_acid.html (diunduh tahun 2012)
AMINOBENZOIC%20ACID.htm (diunduh tahun 2012)
• http://east.cherryhill.k12.nj.us/msds/A/Anthranilic%20Acid.pdf (diunduh
tahun 2012)
• http://www.chemcas.com/msds/cas/msds12/119-68-6.asp (diunduh tahun
2012)
• http://www.inchem.org/documents/iarc/vol16/anthranilicacid.html (diunduh
tahun 2012)
• http://www.sparchem.com/msds/118-92-3.pdf (diunduh tahun 2012)
• http://www.icb.usp.br/com_residuos/21.pdf (diunduh tahun 2012)
--- Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012
---