• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINYAK JARAK CASTOR OIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINYAK JARAK CASTOR OIL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MINYAK JARAK CASTOR OIL

1. N a m a Golongan Minyak sayur

Sinonim / Nama Dagang

Ricinus Oil; Ol of palma Christi; Tangantangan Oil; Neoloid; cosmetol; crystal O;

O-46; AA USP Castor oil; Nopcocastor ®; aromatic castor oil; gold bond; oleum ricini, NCI-C55163

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 8001-79-4

Nomor OHS : 04358

Nomor EC : 017-001-00-7 Nomor RTECS : FI4100000 Nomor EINECS : 232-293-8

2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan

Minyak Jarak (Castor oil) Deskripsi

Cairan kental seperti minyak, tdak berwarna sampai warna kuning dengan bau yang khas. Titik didih 595oF (313oC); Titik beku 14oF (-10oC); Berat jenis pada 15 0C (air = 1) 0,961 – 0,963; viskositas : 0.06 – 0.08 cP@ 25C; dapat larut dalam etanol, metanol, karbondisulfida, eter, kloroform, petroleum eter, asam asetat;

sedikit larut pada heksan; tidak larut dalam minyak mineral.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Kesehatan 2 : Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 : Tidak dapat terbakar Reaktivitas 0 : Tidak reaktif

(2)

Klasifikasi EC:

Xi : Iritan

R38 : iMenyebabkan iritasi pada kulit

3. Penggunaan

Dalam industri bahan baku untuk pembuatan preparat kimia yang digunakan untuk salut/pelapis, derivat uretan, kosmetik, lubricans, surfaktans dan dispersants, pencahar/laxative.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ Risiko utama: iritasi

Rute paparan

Paparan jangka pendek Terhirup

Menyebabkan asma Kontak dengan kulit Iritasi

Kontak dengan mata

iritasi Tertelan

Mual, muntah, diare, nyeri perut, pusing, pingsan.

Paparan jangka panjang Terhirup

Tidak ada informasi yang tersedia Kontak dengan kulit

Sama dengan efek yang dilaporkan pada paparan jangka pendek.

Kontak dengan mata

Tidak ada informasi yang tersedia Tertelan :

(3)

Tidak ada informasi mengenai dampak buruk secara signifikan

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal

Kondisi yang dihindari : Hindarkan panas, percikan api dan sumber ledakan lainnya. Hindari kontak dengan bahan- bahan tancampurkan

Tancampurkan : Bahan-bahan oksidator Minyak jarak dengan :

Oksidator kuat : Menghasilkan bahaya ledakan dan kebakaran Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : aneka produk

dekomposisi.

Polimerisasi : Tidak terpolimerisasi.

6. Penyimpanan

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlak

 Simpan terpisah dari bahan-bahan tancampurkan

7. Toksikologi Toksisitas Data Iritasi

Iritasi ringan pada kulit-laki-laki 50 mg/48 jam;

Data iritasi : kulit-tikus (rat) ringan 100 mg/24 jam; kulit-kelinci parah 100 mg/24 jam; mata-kelinci ringan 500 mg; kulit-marmut ringan 100 mg/24jam.

Karsinogenik Tidak tersedia data Data Tumorigenik Tidak tersedia data Data Mutagenik Tidak tersedia data

(4)

8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup

Reaksi asma alergi dapat terjadi pada orang yang sebelumnya terpapar.

Kontak dengan kulit

Kontak dengan bahan ini menyebabkan iritasi dari ringan sampai parah di laboratorium hewan. Jarang terjadi, pada individu yang terpapar sebelumnya terjadi alergi dermatitis kontak.

Kontak dengan mata

Aplikasi minyak dianggap hambar dan tidak berbahaya untuk mata.

Tertelan

Tertelan menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pencernaan dan kongesti pada panggul. Gejala tambahan karena pencahar termasuk aktivitas usus yang berlebihan , kram abdomen, diare, mual, muntah. Dehidrasi, iritasi perianal, kelemahan, pusing, pingsan, palpitasi, berkeringat, kembung (boating), perut kembung (flatulence), diduga rekasi alergi dengan kemerahan bengkak pada wajah dan ketidaknyamanan mungkin juga terjadi. Kram pada rahim dan perdarahan dan aborsi pada wanita pernah dilaporkan. Aspirasi minyak jarak menyebabkan pneumonia lipid (lipid pneumonia).

Keracunan kronik Terhirup

Tidak tersedia data Kontak dengan kulit Tidak tersedia data Kontak dengan mata Tidak tersedia data Tertelan

Penggunaan pencahar yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang signifikan dan ketergantungan pencahar.

(5)

9. Pertolongan Pertama a. Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu, gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

b. Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

c. Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

d. Tertelan

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping untuk mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

(6)

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

 Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

 Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

 Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

 Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

 Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

 Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

 Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

 Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

 Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

 Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

 Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

 Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif.

Antidotum : tidak ada antidotum

(7)

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Minyak jarak :

Tidak ada batas paparan kerja yang ditetapkan.

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. pastikan mematuhi batas paparan yang berlaku.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator: berdasarkan kondisi penggunaan yang sering atau paparan yang berat, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Perlindungan pernafasaan diranking berdasarakan minimum sampai maksimum.

Untuk tiap konsentrasi yang terdeteksi:

Setiap alat bantu pernafasan yang dilengkapi dengan masker wajah penuh dan dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan (pressure-demand) atau mode tekanan positif lainnya.

Setiap respirator pemasok udara dengan masker wajah penuuh dan dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan (pressure-demand) atau mode tekanan positif lainnya yang dikombinasikan dengan “escape supply”

yang terpisah.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan:

Setiap respirator pemasok udara dilengkapi dengan masker wajah penuh yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif lain digabungkan dengan “escape supply” terpisah.

Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: bahaya kebakaran yang tak berarti (sedikit bahaya kebakaran).

(8)

Media pemadaman: bahan kimia kering biasa, karbondioksida, air dan busa biasa.

Pemadaman api: pindahkan wadah dari area, bila hal ini dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan tumphaan dengan semprotan air bertekanan tinggi.

Bendung untuk dibuang. Gunakan agen pemadam yang sesuai untuk mengepung api. Hindari inhalasi bahan atau bahan hasil pembakaran produk.

Tetaplah di area tinggi dan tidak melawan arah angin. Air atau busa menyebabkan pembekuan.

13. Manajemen Tumpahan

Hentikan tumpahan tanpa ada risiko. Tumphan sedikit : absorb dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Jauhkan orang-orang yang tidak berkepentingan, isolasi daerah bahaya dan buatlah larangan masuk.

14. Daftar Pustaka

1. Micromedex (R) Healthcare Series. Micromedex Inc.

2. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, 5th Edition, McGraw Hill Companies, Inc., USA, 2004.

3. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997 4. http://www.toxinz.com/ (diunduh Agustus 2010)

5. http://www.sciencelab.com/xMSDS-Castor_oil-9927126 (diunduh Juli 2010) 6. http://www.sciencestuff.com/msds/C1468.html (diunduh Agustus 2010)

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010

---

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Lepaskan lensa kontak jika korban menggunakan dan segera cuci mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada