• Tidak ada hasil yang ditemukan

RHODAMIN B RHODAMINE B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RHODAMIN B RHODAMINE B"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RHODAMIN B RHODAMINE B

1. N a m a Golongan

Amina, aromatis, hidroksil, polynuclea Sinonim / Nama Dagang

Acid Brilliant Pink B, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine BH, Aizen Rhodamine BHC, Akiriku Rhodamine B, Brilliant Pink B, Calcozine Red BX, Calcozine Rhodamine BL, Calcozine Rhodamine BX, Calcozine Rhodamine BXP, [9-(ortho-Carboxyphenyl)-6-, Cerise Toner X1127, Certiqual Rhodamine, Cogilor Red 321.10, Cosmetic Brilliant Pink, Edicol Supra Rose B, Edicol Supra Rose BS, Elcozine Rhodamine B, Eriosin Rhodamine B, 3- Ethochloride of 9-ortho-carboxyphenyl-6-diethylamino-3-ethylimino-3- isoxanthene, FD and C Red No. 19, Geranium Lake N, Hexacol Rhodamine B Extra, Ikada Rhodamine B, Iragen Red L-U, Mitsui Rhodamine BX, 11411 Red(2)

Nomor Identifikasi

Nomor CAS : 81-88-9 Nomor EC (EINECS) :201-383-9

RTECS :BP3675000

HS Code :32041300

2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Rhodamin B Deskripsi

Bentuk padat, kristal atau serbuk berwarna hijau kemerahan-ungu(1), tidak berbau. Rumus molekul C28H31ClN2O3. Berat molekul 479,01; Titik lebur 329 F (165 oC); Sangat mudah larut dalam air; Larut dalam alkohol dan ether; Sukar larut dalam Larutah HCl dan NaOH (3).

(2)

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) :

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC:

F = Sangat mudah menyala

Xi = Iritan

Xn = Berbahaya

R22 = Berbahaya jika tertelan.

R41 = Resiko kerusakan serius pada mata R40 = Kemungkinan risiko efek ireversibel S36 = Mengiritasi mata

S11 Sangat mudah terbakar

S40 = Bukti terbatas dalam efek karsinogenik

R20/21/22 = Berbahaya jika terhirup, kontak dengan kulit dan jika tertelan

3. Penggunaan

Sebagai bahan pencelup/pewarna terutama untuk kertas; Merupakan suatu reagen untuk antimoni, bismuth, kobalt, niobium, emas, mangaan, merkuri, molibdenum, tantalum, thallium, tungsten, noda biologi.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ Target organ: Hati

Rute paparan

Paparan jangka pendek Terhirup

Iritasi.

Kontak dengan kulit

(3)

Iritasi.

Kontak dengan mata Iritasi.

Tertelan

tidak ada informasi tentang efek samping yang signifikan.

Paparan jangka panjang Terhirup

Iritasi.

Kontak dengan kulit

Tidak ada informasi yang tersedia.

Kontak dengan mata Iritasi.

Tertelan

Kerusakan hati.

5. Stabilitas dan Reaktivitas

Stabil pada tekanan dan suhu normal

6. Penyimpanan

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang berlaku.

 Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 Simpan terpisah dari bahan yang tidak tercampurkan.

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada manusia Tidak tersedia informasi.

Data pada hewan

(4)

Mencit : LD50 oral : 887 mg / kg; LD50 intravena 144 mg/kg; LD50 subkutan 180 mg/kg

Tikus : LD50 intraperitonial : 112 mg / kg; LD50 intravena : 89 mg/kg.

8. Efek Klinis

Keracunan akut Terhirup

Debu atau uap rhodamin dapat mengiritasi saluran pernapasan.

Kontak dengan kulit

Debu, uap atau larutan dapat menyebabkan iritasi pada kulit Kontak dengan mata

Rhodamine B telah dilaporkan dapat menyebabkan luka pada mata kelinci dan manusia. Luka tersebut disebabkan kationik bahan pencelup yang parah pada konjungtiva, edema, hiperemia dan penghentian purulent sampai opasifikasi total atau bahkan nekrosis dan penglupasan pada stroma kornea.

Tertelan

Mengiritasi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan efek keracunan.

Penelanan yang berlebihan dari bahan pewarna sayuran yang mengandung Rhodamin B dapat menyebabkan urin menjadi merah atau pink.

Keracunan kronik Terhirup

tidak ada informasi tentang efek samping yang signifikan Kontak dengan kulit

tidak ada informasi tentang efek samping yang signifikan Kontak dengan mata

tidak ada informasi tentang efek samping yang signifikan Tertelan

Tak ada data pada manusia yang tersedia. Pada hewan, Rhodamin mudah B terserap di saluran cerna dan menghambat ikatan protein tinggi.

(5)

Menyebabkan kerusakan hati pada tikus.

9. Pertolongan Pertama Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area pemaparan.

Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan.

Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala

10. Penatalaksanan Oleh petugas Kesehatan Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

(6)

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati agar tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

(7)

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung diri

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan meledak.

Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Karbon hitam akan menyala dan terbakar perlahan.

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Kebakaran besar : Gunakan busa, semprotan air, pasir, bahan kimia kering.

Pemadaman Kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika bisa dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran atau tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Buat saluran untuk pembuangan lebih lanjut. Gunakan bahan pemadam di sekitar api.

Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah.

13. Manajemen Tumpahan

Tumpahan yang banyak: Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Hindari debu. Bersihkan residu dengan vakum filter partikel efisiensi tinggi (high-efficiency particulate filter vacuum).

14. Daftar Pustaka

1. http://www.chemicalbook.com (diunduh Juli 2011)

(8)

2. http://monographs.iarc.fr/ENG/Monographs/vol16/volume16.pdf (diunduh Juli 2011)

3. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

4. http://www.inchem.org/documents/iarc/vol16/rhodamineb.htm ( (diunduh Juli 2011)

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2011

---

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada