• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB 4 KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout

Dalam buku “Layout Dasar dan Penerapannya” yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Kemudian dalam melayout terdapat beberapa prinsip-prinsip yang dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk membuat suatu layout yang baik.

Prinsip dasar layout 1. Sequence

Yaitu bisa disebut juga dengan hierarki atau flow. Artinya di dalam suatu karya sering kali terdapat lebih dari informasi yang ingin disampaikan. Untuk itu kita perlu membuat suatu urutan atau prioritas dari yang harus dibaca pertama sampai yang boleh dibaca paling akhir. Dengan adanya sequence maka akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan serta lebih memudahkan juga bagi para pembaca.

2. Emphasis

Sequence dapat dicapai dengan adanya emphasis. Dimana emphasis merupakan penekanan yang mencakup elemen-elemen seperti: ukuran, warna, letak/posisi, bentuk.

3. Balance

Yaitu merupakan keseimbangan, pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat yang merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen sesuai kebutuhan dan meletakkan di posisi yang tepat.

(2)

4. Unity

Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.

Kemudian berdasarkan prinsip dasar layout di atas, yang akan digunakan untuk mendukung supaya pesan yang akan disampaikan dapat menarik perhatian target yang dituju adalah ilustrasi sebagai emphasis dengan warna tertentu untuk menjadi hierarki sehingga tercipta sequence yang mendukung, lalu kemudian akan didukung oleh unsur- unsur lain dalam keseluruhan layout agar keseluruhan pesan dalam materi dapat disampaikan dengan semestinya terhadap target audience.

4.1.2Grid System

Merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout. Grid mempermudah kita menentukan dimana harus meletakkan elemen layoutseperti elemen teks maupun elemen visual dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang mempunyai beberapa halaman.

Dalam membuat grid, kita membagi halaman menjadi beberapa kolom dengan garis vertikal, dan ada juga yang horisontal. Sedangkan untuk merancangnya harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut seperti berapa ukuran dan bentuk bidangnya, apa konsep dan style desainnya, berapa ukuran huruf yang akan dipakai, berapa isinya/informasi yang ingin dicantumkan, dan lain-lain.

Grid dengan 2, 3 sampai 4 kolom atau lebih akan menghasilkan banyak variasi layout. Semakin banyak kolom grid semakin fleksibel penempatan elemen-elemen layout-nya.

Grid yang digunakan dalam mendesain buku “Ensiklopedia Alat Musik Bambu Jawa Barat” yaitu dengan menggunakan 2 kolom agar lebih fleksibel dalam penempatan elemen-elemen layout-nya.

(3)

4.1.3 Teori Warna

Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dalam buku Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (2005) Secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera peng-lihatan.Warna memberikan peranan yang sangat penting, karena setiap warna memiliki karakter dan memberikan dampak secara psikologis kepada audience-nya.

Warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Kemudian warna dapat menciptakan impresi atau kesan yang mampu menimbulkan perilaku yang berperanan penting dalam penilaian estetis audience sehingga dapat menentukan suka tidaknya akan bermacam-macam benda.

Warna yang akan digunakan pada buku “Ensiklopedia Alat Musik Bambu Jawa Barat” adalah warna-warna yang dapat merepresentasikan tone dan manner dari buku yang diinginkan yaitu menggunakan warna-warna serta ceria seperti; hijau, coklat, kuning dan orange yang mampu memberikan kesan terhadap pembaca.

4.1.4 Teori Tipografi

Menurut buku “Layout Dasar dam Penerapannya” yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:17) Tipografi sangat berkaitan dengan layout. Selain perananya sebagai penyampai pesan komunikasi, huruf mempunyai dampak pada ruang dalam suatu layout dua dimensi. Dengan kata lain, huruf tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan layout. Di samping elemen visual, huruf atau tipografi yang membentuk suatu elemen teks juga dapat memberi segala informasi yang dibutuhkan pembaca. Dalam penerapan typografi dalam layout, pemilihan jenis huruf dan ukuran harus diperhatikan.

Pemilihan jenis huruf dan ukuran hendaknya disesuaikan dengan tema/konsep desain. Dan perlu diperhatikan pula bahwa jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun menggunakan satuan ukuran yang sama (point). Walaupun sudah disamakan ketinggian hurufnya dari baseline sampai capline secara manual, namun secara optis tetap tidak sama tinggi. Menurut sumber menyarankan sebaiknya ukuran untuk dalam isi teks atau naskah berkisar 9 – 12 point. Dan diatas dari pada itu

(4)

dapat digunakan sebagai display type (judul). Sedangkan di bawah dari pada itu cocok digunakan untuk caption.

Kemudian di dalam dalam suatu teks biasanya ada beberapa elemen teks yang digunakan yakni:

1. Judul

Suatu artikel biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang disebut judul. Judul diberi ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf tersebut juga harus menarik perhatian, Karena untuk judul segi estetis lebih diprioritaskan. Misalnya kita dapat menggunakan huruf-huruf yang dekoratif dan tidak terlalu formal.

2. Sub Judul

Artikel yang cukup panjang biasanya dibagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai topiknya. Subjudul berfungsi sebagai judul segmen-segmen tersebut. Satu segmen bias terdiri dari beberapa paragraf.

3. Bodycopy

Bodycopy atau isi merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan informasi terhadap topic bacaan tersebut. Keberhasilan suatu isi ditentukan oleh dukungan dari judul yang menarik sehingga pembaca mau meneruskan untuk membaca isi dari informasi yang hendak disampaikan.

4. Caption

Keterangan singkat yang menyertai elemen visual seperti contohnya ilustrasi.

Caption dapat disajikan dengan cara yaitu meletakkannya terpisah berada di dekat elemen visualnya. Ada yang disertai dengan panah mengarah pada elemen visualnya.

5. Callouts

Pada dasarnya sama seperti caption, kebanyakan callouts menyertai elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan, misalnya pada diagram. Callouts biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya.

(5)

6. Nomor Halaman

Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halaman dan memuat banyak topic yang berbeda sebaiknya kita gunakan nomor halaman untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel. L ebih baik lagi bila disertai dengan daftar isi di halaman depan. Nomor dapat divariasikan sesuai konsep.

7. Name Plate

Nama surat kabar, majalah, buku, dll. Biasanya dibuat dalam ukuran besar diletakkan pada bagian atas halaman depan pada buku.

4.1.5Teori Ilustrai

Menurut kutipan dari buku Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi oleh Wiratmo, Triyadi Guntur (2007) Dari Etimologinya Illustrate berasal dari kata

‘Lustrate’ bahasa Latin yang berarti memurnikan atau menerangi. Artinya di dalam kaitannya antara teks dengan gambar, ilustrasi merupakan gambar yang dihadirkan untuk memperjelas suatu yang bersifat tekstual.Ilustrasi member gambaran terhadap informasi yang hendak disampaikan dalam suatu tulisan, cerita, puisi ataupun informasi yang ingin disampaikan. Diharapkan dengan bantuan visual dalam bentuk ilustrasi, tulisan tersebut lebih mudah dipahami dan dicerna oleh pembaca. Ilustrasi dapat juga berfungsi member sentuhan dekorasi.

Kemudian penggunaan Ilustrasi dalam buku anak sangat penting dan merupakan kesatuan dalam buku. Banyaknya ilustrasi yang digunakan akan memudahkan anak dalam berimajinasi.

4.2 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi 4.2.1 Fakta Kunci

a. Banyaknya alat musik yang terbuat dari bambu Jawa Barat yang sudah ditinggalkan dan keberadaanya sudah jarang ditemui dikarenakan masyarakat generasi muda saat ini lebih memilih budaya luar yang lebih modern.

(6)

b. Perlu adanya pengenalan terhadap usia dini yaituanak-anak sekolah sebagai generasi penerus bangsa terhadap salah satu kekayaan budaya Indonesia khususnya alat musik bambu Jawa Barat.

4.2.2 The Big Idea

Bermain dengan suara alam 4.2.3 Keyword

Ilustratif, edukatif, natural, ceria.

4.2.4 Positioning

Satu-satunya buku ensiklopedia bersifat ilustratif yang menyenangkan yang dapat menarik perhatian anak untuk mau mengenal kebudayaan Indonesia khususnya alat musik bambu Jawa Barat.

4.2.5 Yang akan dikomunikasikan

Memperkenalkan alat musik bambu Jawa Barat dengan ilustrasi menarik yang mudah dibaca serta dapat dikoleksi oleh anak.

4.2.6 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi agar anak-anak mau mengenal kebudayaan Indonesia khususnya alat musik bambu Jawa Barat lewat informasi yang disajikan secara menarik dan mudah dibaca oleh anak.

4.3 Strategi Desain

4.3.1 Tone and Manner

Dalam berkomunikasi dengan pembacanya, buku ini menampilkan nuansa natural, suasana ceria, lebih ilustratif, serta edukatif.

(7)

4.3.2Strategi Verbal

Gaya bahasa yang digunakan dalam ensiklopedia ini adalah semi formal, yaitu lebih menyesuaikan dengan target yaitu anak-anak agar mudah dan ringan untuk dipahami.

4.3.3 Strategi Visual

Ilustrasi

Target perancangan buku ensiklopedia ini adalah untuk anak-anak sehingga akan digunakan ilustrasi digital yang dibuat dengan karakter yang bersifat lucu dan menyenangkan. Ilustrasi akan dibuat secara manual lalu kemudian akan dilanjutkan melalui digital.

Warna

Warna yang mendominasi dalam buku ensiklopedia ini adalah warna- warna natural dan cerah yang melambangkan sifat ceria, menarik perhatian, menyenangkan, dan semangat

Layout

Layout menggunakan banyak elemen visual ilustrasi agar lebih disukai anak dan tidak memberi kesan menjenuhkan serta menggunakan sistem grid yang dinamis namun tetap teratur.

Tipografi

Buku ensiklopedia akan disajikan dengan menggunakan tipografi yang dekoratif. Serta menggungunakan beberapa tipe font seperti handwriting. Font tersebut akan memperjelas, memudahkan, serta menarik minat anak untuk membaca.

4.4 Pemilihan Item

• Buku

Box untuk Packaging Buku

Poster

• Brosur

• Pembatas Buku

• Pin

• Xbanner

Referensi

Dokumen terkait

12 Prinsip tersebut penting dalam sebuah pembuatan film animasi, dalam film animasi pendek ”Oejank Boxing”, tidak semua prinsip akan digunakan, tetapi prinsip yang dirasa

Dengan identitas visual yang kurang menarik, pencitraan Bosscha pun menjadi tidak baik di mata masyarakat.. 4.2.1.2

(Similarity, Continuation, Proximity, Closure) - Focal Point : Menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara tepat dapat

Suatu Layout yang baik dalam sistem perencanaan desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi atau gambar lainnya) pada suatu

Untuk penerapan desain layout Promosi event untuk Sanggar Seni dan Budaya Paduraksa, tentu akan mengacu pada dasar penerapan layout yang terdiri dari tulisan, ilustrasi, dan

Beberapa desain butuh sebuah nilai kontras yang cukup untuk menarik perhatian lebih dari pembaca visual. Saat itulah kita menggunakan kombinasi dari

Dalam aplikasi pictogram akan digunakan gambar piktogram yang menarik dari segi warna, bentuk simbol yang kaku yang keluar dari area piktoram itu sendiri agar kelihatan

Untuk dapat menarik minat sasaran yang dituju serta pesan yang disampaikan mudah dimengerti (singkat, padat dan jelas), adapun konsep dasar dalam merancang