• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR 2 TAHUN 2021 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS SAFARI GERAKAN MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan konsumsi ikan nasional dan amanat Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui kegiatan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, perlu mengganti Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 19/PER- DJPDSPKP/2020 tentang Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan;

(2)

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

2. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG

PETUNJUK TEKNIS SAFARI GERAKAN

MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN.

(3)

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja Lingkup Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas yang menangani urusan kelautan dan perikanan di daerah, dan mitra kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan Safari Gemarikan.

Pasal 3

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2020 tentang Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 2 Februari 2021

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

ARTATI WIDIARTI Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Berny A. Subki

(4)

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR 2 TAHUN 2021 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS SAFARI GERAKAN MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan total wilayah perairan seluas 6,4 juta km2 atau 2/3 total luas wilayah Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya dan keragaman jenis ikan yang melimpah dengan potensi lestari 12,5 juta ton/tahun. Produksi perikanan tangkap pada tahun 2018 mencapai 7,25 juta ton sementara budidaya ikan mencapai 6,88 juta ton diluar produksi rumput laut sebesar 10,37 juta ton. Untuk tahun 2019 target produksi total perikanan adalah sebesar 38,3 juta ton.

Ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting mengingat ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewani lainnya antara lain:

1. mengandung asam lemak Omega 3 tinggi untuk perkembangan mata, otak dan jaringan syaraf;

2. komposisi asam amino lengkap dan mudah dicerna serta diserap tubuh;

3. mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke;

4. mencegah penurunan penglihatan dan kebutaan pada usia lanjut;

(5)

5. asam lemak Omega 3 yang mengandung EPA dan DHA mencegah radang sendi pada manula;

6. sumber vitamin D dan Kalsium bagi pertumbuhan tulang; dan

7. sumber vitamin B12 untuk kesehatan tulang dan menghindari pengeroposan tulang.

Selain memiliki kandungan gizi yang lengkap, ikan memiliki peran penting bagi ibu hamil, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), perkembangan otak anak-anak dibawah usia dua tahun (Baduta), usia remaja serta lanjut usia. Ikan sebagai sumber bahan pangan sehat juga berperan mengurangi beban penyakit sehingga dapat mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa.

Ironisnya, hingga saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), anak balita yang mengalami kekurangan gizi kronis yaitu pertumbuhan stunting/kerdil tercatat sebanyak 30,8%. Kekurangan gizi kronis tidak hanya berdampak terhadap gagal tumbuh secara fisik (berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus) dan gangguan metabolik rentan terhadap penyakit tidak menular, tetapi pada terhambatnya pertumbuhan otak yang akan mengganggu pertumbuhan kognitif dan motorik (Kakietek et al., 2017 dan www.GlobalNutritionSeries.org).

Kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi negara sekitar 2-3% dari PDB. Jika PDB Indonesia tahun 2017 berdasarkan rilis Worldbank sebesar 13.000 triliun rupiah, berarti kerugian akibat stunting diperkirakan mencapai 260 - 360 triliun rupiah.

Dalam rangka mendukung strategi nasional dalam penurunan stunting, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) melakukan intervensi sensitif melalui kegiatan Safari Gemarikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan, serta menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk perbaikan gizi keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu metode kampanye untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Dalam

(6)

- 3 -

perkembangannya pemenuhan gizi masyarakat terdampak bencana juga menjadi perhatian dan perlu segera ditangani. Oleh karenanya, pelaksanaan Safari Gemarikan perlu diperluas kegiatannya untuk mengakomodir kegiatan penanganan darurat bencana melalui pemberian bantuan ikan atau produk perikanan dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat terdampak bencana.

B. TUJUAN

1. Tujuan kegiatan Safari Gemarikan adalah sebagai berikut:

a. meningkatkan konsumsi ikan nasional;

b. mendukung program prioritas nasional percepatan penurunan stunting dan pemenuhan gizi masyarakat;

c. mempromosikan produk perikanan lokal kepada masyarakat luas dalam rangka mengenalkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan lokal;

d. mendukung pemulihan ekonomi masyarakat melalui penyerapan ikan dan produk olahan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

dan

e. meningkatkan peran dan partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat dalam rangka peningkatan konsumsi ikan masyarakat.

2. Sasaran kegiatan Safari Gemarikan adalah sebagai berikut:

a. teredukasinya masyarakat tentang manfaat dan kandungan gizi ikan, serta cara memilih, menangani menyimpan dan mengolah ikan segar;

b. terlaksananya program prioritas nasional percepatan penurunan stunting dan pemenuhan gizi masyarakat;

c. terlaksananya promosi produk perikanan lokal kepada masyarakat luas dalam rangka mengenalkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan lokal;

d. terbantunya pemulihan ekonomi masyarakat melalui penyerapan ikan dan produk olahan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

dan

e. meningkatnya peran dan partisipasi pemerintah daerah dan

(7)

masyarakat dalam rangka peningkatan konsumsi ikan masyarakat.

3. Indikator Keberhasilan kegiatan Safari Gemarikan adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat teredukasi tentang manfaat dan kandungan gizi ikan, serta cara memilih, menangani, menyimpan dan mengolah ikan segar;

b. Masyarakat yang menjadi prioritas target penurunan stunting mendapatkan intervensi sensitif berupa paket gemarikan;

c. Produk perikanan lokal dapat dikenal masyarakat luas;

d. Produk Usaha perikanan Mikro, Kecil dan Menengah dapat terserap;

e. Pemerintah daerah dan masyarakat berperan aktif dalam rangka peningkatan konsumsi ikan masyarakat.

C. MANFAAT

Manfaat kegiatan Safari Gemarikan adalah sebagai berikut:

1. meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kandungan gizi ikan untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak;

2. meningkatnya pemahaman kepada masyarakat tentang jenis dan keunggulan gizi ikan lokal, serta jenis produk olahannya;

3. berkembangnya cara mengolah ikan menjadi beberapa produk dan menu kuliner;

4. mengangkat citra dan daya saing produk perikanan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah;

5. meningkatnya komitmen dan partisipasi pemerintah dan para pemangku kepentingan di daerah dalam mempromosikan ikan sebagai salah satu sumber gizi dalam penanganan stunting.

D. PENGERTIAN

1. Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan yang selanjutnya disebut Gemarikan adalah upaya sistematis dan terstruktur yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan melibatkan seluruh

(8)

- 5 -

komponen/elemen bangsa terkait, untuk membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat agar gemar mengonsumsi ikan.

2. Safari Gemarikan adalah kegiatan kampanye Gemarikan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas yang menangani sektor kelautan dan perikanan di provinsi/kabupaten/kota di wilayah Negara Republik Indonesia yang menjadi target kegiatan untuk memberikan edukasi dan bantuan terkait peningkatan konsumsi ikan di masyarakat.

3. Paket Gemarikan adalah paket produk perikanan dan materi promosi untuk diserahkan kepada masyarakat untuk memperkenalkan produk perikanan, meningkatkan konsumsi ikan, edukasi serta menyerap hasil perikanan yang dihasilkan oleh pengolah/pemasar produk perikanan.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Safari Gemarikan ini meliputi:

1. Perencanaan;

2. Mekanisme Pelaksanaan;

3. Pelaporan; dan

4. Monitoring dan Evaluasi.

(9)

BAB II PERENCANAAN

A. USULAN KEGIATAN

Kegiatan Safari Gemarikan dapat diusulkan oleh:

1. Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;

2. Mitra kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui surat permohonan kegiatan Safari Gemarikan;

3. Dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan tingkat provinsi atau kabupaten/kota melalui surat permohonan kegiatan Safari Gemarikan;

4. Mitra Gemarikan dan kelompok masyarakat melalui surat permohonan kegiatan Safari Gemarikan;

B. LOKASI KEGIATAN

Lokasi pelaksanaan Safari Gemarikan dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Lokasi kabupaten/kota yang masuk dalam lokasi prioritas nasional penanganan stunting atau gizi buruk;

2. Lokasi kabupaten/kota yang menjadi binaan mitra kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Lokasi kabupaten/kota berdasarkan usulan Dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan tingkat provinsi atau kabupaten/kota, mitra Gemarikan atau kelompok masyarakat.

Lokasi pelaksanaan kegiatan Safari Gemarikan ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mitra kerja, Dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan tingkat provinsi atau kabupaten/kota, mitra Gemarikan atau kelompok masyarakat.

(10)

- 7 -

C. PENERIMA MANFAAT

Peserta dan penerima paket Gemarikan adalah sebagai berikut:

1. Kelompok ibu hamil/ibu menyusui, anak balita dan remaja putri usia produktif; dan/atau

2. Anak usia sekolah, remaja dan masyarakat umum di lokasi rawan gizi buruk.

Komposisi penerima Paket Gemarikan mempertimbangkan pengarusutamaan gender.

D. PENGANGGARAN

Kegiatan Safari Gemarikan dilaksanakan menggunakan anggaran Satuan Kerja Sekretaris Direktorat Jenderal PDSPKP cq. Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mekanisme pelaksanaan dan administrasi kegiatan mengacu pada mekanisme pelaksanaan anggaran APBN.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat melaksanakan atau mendukung kegiatan Safari Gemarikan dengan pembiayaan APBD yang disesuaikan dengan mekanisme pelaksanaan anggaran melalui pembiayaan APBD.

Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat melaksanakan kegiatan Safari Gemarikan dengan menggunakan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengganggaran Kegiatan digunakan untuk:

1. pengadaan dan distribusi paket Gemarikan untuk 500 penerima atau disesuaikan dengan kondisi wilayah; dan

2. pelaksanaan kegiatan meliputi:

a. penyediaan media promosi;

b. perlengkapan acara;

c. perjalanan dinas (termasuk dapat membiayai perjalanan dinas mitra kerja dan pendamping serta tim pendukung dari Dinas);

d. honor panitia dan narasumber; dan e. Pelaporan.

(11)

E. PAKET GEMARIKAN

Paket Gemarikan yang akan diberikan kepada peserta kegiatan atau penerima manfaat adalah produk perikanan dan materi promosi Gemarikan berupa goodie bag, kaos “Ayo Makan Ikan” atau materi promosi lainnya. Produk perikanan yang dibagikan dapat berupa ikan segar, ikan beku, ikan kaleng, dan/atau produk olahan ikan lainnya.

Paket Gemarikan dapat dikemas dalam paket goodie bag dengan jenis produk per paket berisi sekurang-kurangnya 3 (tiga) jenis produk perikanan.

Pemilihan dan pengadaan produk perikanan mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut:

1. Produk ikan segar/beku: ketersediaan stok di lokasi atau sekitar lokasi kegiatan, gudang beku (cold storage), dan ketersediaan moda pengangkutan ikan segar/berpendingin, serta jarak dan waktu tempuh ke lokasi kegiatan;

2. Produk ikan kaleng: ketersediaan stok di gudang pemasok di lokasi atau sekitar lokasi kegiatan, masa kedaluwarsa produk dan ketersediaan moda pengangkutan; dan

3. Produk olahan ikan: komposisi sekurang-kurangnya 20% kandungan ikan, mengakomodir produk lokal dan mengutamakan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memiliki izin sekurang-kurangnya Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

4. Produk perikanan dikemas menggunakan kemasan yang baik dan aman bagi Kesehatan dengan gramasi dan harga memenuhi kewajaran.

(12)

- 9 -

BAB IV

MEKANISME PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN

Persiapan merupakan tahap awal kegiatan setelah penetapan pagu program dan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

B. KOORDINASI

1. Koordinasi Tingkat Pusat

Koordinasi tingkat Pemerintah Pusat dapat dilakukan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kantor Staf Presiden, mitra kerja Komisi IV DPR RI, dan/atau kementerian/lembaga (K/L) terkait lainnya, termasuk sinergi kegiatan di internal Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Koordinasi tingkat pusat dengan Kementerian/Lembaga dilakukan dalam rangka mendapatkan masukan kebijakan dan strategi pelaksanaan program Gemarikan, harmonisasi dasar hukum, sinergi kegiatan, lokasi prioritas, data target penerima paket gemarikan, mekanisme dan tahapan pelaksanaan kegiatan, serta berbagai prosedur administrasi lainnya.

Adapun koordinasi dengan mitra kerja dilakukan dalam hal beberapa hal sebagai berikut:

a. menyepakati waktu dan lokasi kegiatan;

b. menyepakati desain bahan promosi, seperti backdrop, banner, dan lain-lain;

c. menyepakati target dan mobilisasi peserta, serta penerima paket gemarikan;

d. memastikan pimpinan daerah dan pihak lain yang diundang dalam kegiatan;

e. memastikan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi gemarikan;

(13)

f. menyepakati susunan acara kegiatan dan hal-hal lain yang diperlukan.

2. Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi

Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dilakukan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dengan Dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan di Provinsi, untuk beberapa hal sebagai berikut:

a. mengoordinasikan waktu dan lokasi kegiatan;

b. mengoordinasikan ketersediaan produk perikanan lokal untuk dijadikan paket Gemarikan;

c. memastikan ketersediaan gudang berpendingin dan moda angkutan ikan segar/berpendingin untuk bantuan paket Gemarikan berupa ikan segar/beku;

d. memastikan dukungan kegiatan Pemerintah Daerah (seperti demo Mobil Alih Teknologi /ATI) atau kegiatan lainnya yang dapat disinergikan;

e. mengoordinasikan kehadiran pimpinan daerah dan pihak lain yang diundang dalam kegiatan di tingkat provinsi; dan

f. mengoordinasikan hal-hal lain yang diperlukan dalam kegiatan di tingkat provinsi.

3. Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dengan Dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan, Dinas yang menangani kesehatan, dan Dinas yang menangani kesejahteraan sosial, serta dengan Dinas/Lembaga lainnya terkait pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota, untuk beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

a. mengoordinasikan waktu pelaksanaan kegiatan;

b. mengoordinasikan perizinan pelaksanaan kegiatan;

c. memastikan data calon penerima paket Gemarikan;

d. memastikan kesiapan lokasi kegiatan;

(14)

- 11 -

e. mengoordinasikan pengadaan produk perikanan lokal untuk dijadikan paket Gemarikan;

f. memastikan kesiapan peserta/penerima dan mekanisme penyampaian Paket Gemarikan;

g. memastikan dukungan kegiatan Pemerintah Daerah atau kegiatan lainnya yang dapat disinergikan;

h. memastikan kesiapan pelaksanaan kegiatan, apabila paket Gemarikan diserahkan ke tingkat desa/kelurahan dengan melibatkan perangkat desa/kelurahan setempat;

i. mengoordinasikan hal-hal lain yang diperlukan dalam kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota.

C. PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Safari Gemarikan terdiri dari sosialisasi dan edukasi gemarikan, ceremony, pembagian paket Gemarikan dan makan bersama dengan menu ikan. Susunan acara antara lain terdiri dari:

a. Registrasi peserta;

b. Sosialisasi dan edukasi Gemarikan;

c. Pembukaan:

1) menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya;

2) sajian hiburan (seni budaya, lagu/tari Gemarikan, dan lain-lain.);

d. Sambutan-sambutan;

e. Penyerahan paket Gemarikan;

f. Pembacaan doa;

g. Penutup;

h. Makan bersama menu ikan;

i. Kegiatan pendukung lainnya.

2. Pelaksanaan Safari Gemarikan dapat dilakukan secara simbolis dengan mematuhi Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menerapkan Social dan/atau Physical Distancing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun mekanisme pelaksanaan pemberian paket gemarikan dilaksanakan secara simbolis kepada masyarakat atau kepada yang mewakili di titik kumpul masyarakat (kantor/pool/shelter), Kepala Desa/Lurah atau yang

(15)

mewakili, Kepala Institusi/Lembaga atau yang mewakili, Kepala Lembaga Masyarakat lainnya atau yang mewakili. Bantuan tersebut kemudian diteruskan oleh koordinator masyarakat atau perangkat desa/kelurahan kepada masyarakat penerima manfaat.

3. Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan dan/atau Dinas yang menangani sektor kelautan dan Perikanan wajib mendampingi proses penyampaian paket Gemarikan kepada masyarakat.

D. PUBLIKASI

Publikasi pelaksanaan kegiatan Safari Gemarikan meliputi:

1. Publikasi melalui media massa;

2. Publikasi melalui media daring; dan

3. Publikasi melalui media komunikasi pemerintah baik pusat maupun daerah

(16)

- 13 -

BAB V PELAPORAN

A. PELAPORAN KEGIATAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menyampaikan laporan kegiatan Safari Gemarikan dalam rangka penanganan stunting kepada Presiden melalui Kantor Staf Presiden secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diminta.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Pemasaran menyampaikan laporan kegiatan Safari Gemarikan dalam rangka penanganan bencana atau lainnya kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diminta.

Materi laporan sekurang-kurangnya memuat: waktu dan tempat, pelaksanaan acara, jumlah paket Gemarikan (jenis dan jumlah produk, serta bahan promosi) yang diserahkan, rekomendasi dan dokumentasi kegiatan.

B. PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Pemasaran menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Safari Gemarikan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak pelaksanaan kegiatan.

Materi laporan sekurang-kurangnya memuat waktu dan tempat, pelaksanaan acara, jumlah paket Gemarikan (jenis dan jumlah produk, serta bahan promosi) yang diserahkan, daftar nama dan tanda tangan penerima paket Gemarikan dan dokumentasi kegiatan.

(17)

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI

Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan, Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap:

1. Kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; dan

2. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

Dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan Safari Gemarikan, Direktur Jenderal dapat mengambil langkah-langkah tindak lanjut dengan mengacu pada hasil monitoring dan evaluasi.

(18)

- 15 -

BAB VII PENUTUP

Petunjuk Teknis Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ini diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dengan baik. Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya memahami terlebih dahulu isi Petunjuk Teknis ini. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

ARTATI WIDIARTI

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Berny A. Subki

Referensi

Dokumen terkait

6) melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota terkait pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bantuan Pemerintah budidaya ikan hias tahun anggaran

Petunjuk Teknis Bantuan Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas) Tahun Anggaran 2022 ini dibuat agar menjadi pedoman dan panduan

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/PERMEN-KP/2020 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Sektor Kelautan dan Perikanan,

DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN 3 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Seksi Pemetaan..

Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi

1) PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan bantuan pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Satuan Kerja Sekretariat Direktorat

Lantai 8 Gedung Mina Bahari II, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl.. Medan Merdeka

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala melalui sosialisasi, bimbingan teknis, penyuluhan, dan peningkatan peran serta masyarakat