• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Resti Nurmala Dewi

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 9/PER-DJPDSPKP/2020

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN GUDANG BEKU TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 15 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menyusun Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Tahun 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433);

2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 5);

(2)

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1746);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 816) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/PERMEN- KP/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN- KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1777);

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN GUDANG BEKU TAHUN 2020.

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

(3)

Pasal 2

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Tahun 2020 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja lingkup Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas yang menangani urusan kelautan dan perikanan di Daerah, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku usaha perikanan dalam penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Tahun 2020.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 6 Januari 2020

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,

dan Humas

Esti Budiyarti

(4)

Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 9/PER-DJPDSPKP/2020 tentang

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan

Gudang Beku Tahun 2020 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perwujudan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan nasional perlu adanya jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan.

Pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan perlu adanya jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi melalui Sistem Logistik Ikan Nasional.

Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).

Beberapa permasalahan rantai pasok ikan dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan sebagai berikut:

1. biaya logistik tinggi (distribusi, penyimpanan, dan biaya pelabuhan);

2. terbatasnya sarana angkut (darat/laut) khusus ikan (segar, beku, hidup);

3. terbatasnya sarana infrastruktur logistik ikan; dan

4. terbatasanya sarana sistem rantai dingin (Gudang Beku, Pabrik Es) Salah satu upaya peningkatan mutu rantai pasok dan penyediaan logistik rantai dingin untuk konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan dilakukan dengan penyediaan sarana sistem rantai dingin pada setiap tahapan mulai dari proses pengadaan ikan, penyimpanan, transportasi dan distribusi. Penyediaan sarana Gudang Beku dan kelengkapannya menjawab sebagian permasalahan tersebut.

Gudang Beku merupakan sarana penting bagi terlaksananya komponen penyimpanan. Gudang Beku di dalam implementasi SLIN dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan di sentra produksi untuk menyerap hasil produksi nelayan sehingga pada musim, ikan dapat disimpan sebagai stok. Gudang Beku juga berfungsi sebagai buffer stock di daerah-daerah yang menjadi penyangga untuk

(5)

menjamin ketersediaan ikan untuk konsumsi dan industri pengolahan ikan.

Pada saat ini ketersediaan Gudang Beku di Indonesia masih sangat minim bila dibandingkan dengan kebutuhannya. Total kebutuhan Gudang Beku 1,7 juta ton baru terpenuhi sekitar 200 ribu ton. Dalam rangka memenuhi kebutuhan Gudang Beku tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya antara lain:

1) mendorong pihak BUMN perikanan dan swasta untuk dapat membangun Gudang Beku; dan

2) memfasilitasi pembangunan Gudang Beku di daerah daerah yang sangat membutuhkan.

Pembangunan Gudang Beku harus memperhatikan beberapa aspek yaitu:

1) lahan merupakan lahan clean dan clear dibuktikan dengan kepemilikan legal formal telah memadai (sertifikat/akta tanah);

2) profil lahan (luas, letak lokasi, kedekatan dengan aktivitas bisnis perikanan;

3) kondisi lahan siap bangun/tidak, kondisi akses jalan utama), ketersediaan air bersih;

4) pasokan listrik yang cukup dan calon pengelola; dan

5) surat peryataan kepala daerah bahwa lahan diperuntukan untuk pembangunan Bantuan Pemerintah bidang kelautan dan perikanan dan bebas dari tuntutan.

Penetapan lokasi pembangunan Gudang Beku harus memenuhi unsur-unsur kelayakan antara lain:

1) kelayakan operasional bisnis (produksi cukup dan menarik bagi investor); dan

2) ketersediaan infrastruktur pendukung seperti lahan yang clean and clear, listrik, air dan akses jalan yang memadai.

B. Tujuan 1. Tujuan

Tujuan Penyaluran Bantuan Pemerintah adalah menyediakan Gudang Beku untuk penyimpanan ikan dan hasil perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas pembekuan dan peralatan sesuai standar dalam rangka implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional.

2. Sasaran

Sasaran Bantuan Pemerintah adalah tersedianya 6 (enam) unit Gudang Beku fasilitas penyimpanan ikan dan hasil perikanan yang dilengkapi fasilitas pembekuan dan peralatan sesuai standar khususnya di lokasi koridor Sistem Logistik Ikan Nasional.

3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penyaluran Bantuan Pemerintah adalah Terlaksananya penyaluran dan pemanfaatan Bantuan Pemerintah berdasarkan utilitas Pembekuan (Air Blast Freezer) di dalam bangunan gudang beku sebesar 40% selama 1 tahun (efektif terhitung di tahun 2021).

(6)

C. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah.

2. Sarana sistem rantai dingin adalah peralatan untuk menerapkan teknik pendinginan maupun pembekuan terhadap ikan secara terus menerus dan tidak terputus sejak penangkapan, pemanenan, penanganan, pengolahan, distribusi hingga diterima konsumen.

Penerapan sistem rantai dingin bertujuan untuk menjaga mutu dan keamanan produk perikanan.

3. Bangunan gudang beku adalah satu kesatuan bangunan yang terdiri dari konstruksi sipil, konstruksi rangka baja dan pekerjaan instalasi cold room untuk membekukan ikan dan penyimpanan ikan beku dalam rangka menjaga kualitas ikan.

4. Cold storage Container/Portable adalah barang yang dirakit dengan material memenuhi standar, mudah diadakan dan dipindah berupa ruang dengan instalasi cold room untuk membekukan ikan dan/atau penyimpanan ikan beku dalam rangka menjaga kualitas ikan.

5. Air Blast Freezer (ABF) suatu ruangan yang berfungsi untuk membekukan ikan/hasil perikanan lainnya dengan suhu maksimal -40 °C.

6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

7. Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah provinsi yang bertanggung jawab dibidang kelautan dan perikanan.

(7)

BAB II

BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah

Pemberi Bantuan Pemerintah adalah Satuan Kerja Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah 1. Jenis Bantuan Pemerintah

Jenis Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Gudang Beku yang dilengkapi fasilitas pembekuan dan peralatan sesuai dengan standar.

2. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah diberikan dalam bentuk barang.

3. Spesifikasi Gudang Beku a. Lahan

Kriteria lahan pembangunan Gudang Beku antara lain sebagai berikut:

1) Luas lahan ±500 m2 untuk gudang beku 50 ton 100 ton dan dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan, akses ke lokasi dapat dijangkau dan lebar jalan memadai untuk kendaraan roda 4/6 berpendingin;

2) Lahan merupakan lahan matang;

3) Status kepemilikan legal formal telah memadai (sertifikat/akte tanah) baik dari sisi hukum maupun kearifan lokal setempat;

4) Surat pernyataan Kepala Daerah bahwa lahan diperuntukkan untuk pembangunan Bantuan Pemerintah bidang Kelautan dan Perikanan dan bebas dari segala tuntutan hukum; dan

5) Lahan telah memiliki izin prinsip dan telah sesuai tata ruang.

b. Bangunan utama

Merupakan satu kesatuan bangunan yang terdiri dari konstruksi sipil, konstruksi rangka baja, dan pekerjaan instalasi berbagai jenis cold room yang dirancang dengan desain khusus dengan konsep post modern, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) yang termasuk dalam konstruksi sipil adalah pekerjaan persiapan lahan, pembangunan pondasi (termasuk pondasi mesin refrigerasi dan pondasi cold room), pekerjaan instalasi air, pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan konstruksi yang sekurang-kurangnya terdiri dari ruang kantor, gudang kering, toilet dan ruang ganti;

(8)

2) yang termasuk dalam konstruksi rangka baja adalah pembangunan konstruksi tiang penyangga dan pekerjaan atap; dan

3) yang termasuk dalam cold room adalah berbagai macam ruangan dengan dinding dan atap yang berupa panel berinsulasi, dilengkapi dengan mesin refrigerasi utnuk pengaturan suhu dan kecepatan udara di dalamnya. Mesin refrigerasi yang digunakan terdiri dari condensing unit dan evaporator berikut sistem control. Beberapa jenis cold room adalah:

a) Chiller Cold Storage

Berfungsi sebagai gudang penyimpan produk dingin dengan suhu ruangan berkisar dari -1 s/d 4 °C.

b) Frozen Cold Storage

Berfungsi sebagai gudang penyimpanan produk beku dengan suhu ruangan berkisar dari -20°C s/d -25°C.

c) Air blast freezer

Berfungsi sebagai ruangan pembeku produk dengan suhu ruangan mencapai -40 °C dengan kecepatan udara sampai dengan 10m/detik untuk menghasilkan produk beku dengan suhu temperature pusat produk -18 °C.

d) Anteroom

Adalah ruangan antara yang berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu pada ruangan chiller/freezer Cold Storage dan air blast freezer. Suhu ruangan berkisar dari -5 s/d 15 °C.

e) Loading room

Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penampungan ketika proses pemuatan produk untuk distribusi. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.

f) Unloading room

Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penerimaan bahan baku. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.

4) Ruang Operasional

Ruangan ini didesain dengan menggunakan insulated panel antara lain :

a) Ruang penanganan adalah ruangan dimana di dalamnya terjadi aktifitas penanganan ikan antara lain perendaman/pencucian, sortir, grading dan penataan ikan untuk pembekuan. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C;

b) Ruang Locker dan Toilet;

c) Ruang Kantor; dan d) Gudang Kering.

c. Struktur lantai

Lantai mempunyai desain yang khusus agar terbebas dari resiko kerusakan struktur yang disebabkan proses

(9)

pengembangan dan penyusutan. Hal ini disebabkan oleh karena lantai tentunya akan memperoleh beban temperatur dingin yang pasti akan masuk kedalam pondasi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lantai. Struktur lantai terdiri dari cor beton, PU panel dan pipa ventilasi. Untuk lantai dalam ruang prosessing, Cold storage, air blast freezer, anteroom, loading room didesain khusus dengan kemiringan tertentu agar tidak terdapat genangan air.

Gambar struktur lantai Gudang Beku dan ABF

d. Kapasitas

Gudang Beku yang akan dibangun mempunyai beberapa kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan calon penerima bantuan. Kapasitas yang tersedia adalah sebagai berikut :

1. Gudang Beku kapasitas 5 ton 2. Gudang Beku kapasitas 30 ton 3. Gudang Beku kapasitas 50 ton 4. Gudang Beku kapasitas 100 ton e. Bangunandan Sarana Penunjang

Gudang Beku dapat dilengkapi dengan bangunan dan sarana penunjang seperti penambahan akses kendaraan, pagar, pos jaga dan bangunan tempat ibadah.

f. Ketentuan dan Fleksibilitas

Semua perubahan yang terkait dengan spesifikasi teknis Gudang Beku harus mendapatkan persetujuan dari PPK.

C. Rincian Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah tahun anggaran 2020 berjumlah 6 (enam) unit Gudang Beku yang terdiri dari beberapa kapasitas.

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah 1. Kriteria Penerima Bantuan Pemerintah

(10)

Bantuan Pemerintah diperuntukkan bagi Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas yang membidangi urusan perikanan pada tingkat provinsi atau masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan paling singkat 1 (satu) tahun secara berturut-turut.

2. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah a. Persyaratan adminsitrasi

Syarat-syarat penerima Bantuan Pemerintah adalah yang memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:

1) Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang menangani kelautan dan perikanan mengajukan proposal/usulan permohonan Bantuan Pemerintah kepada Direktur Jenderal PDSPKP c.q. Direktur Logistik. Proposal yang memuat uraian informasi antara lain mengenai:

a. potensi perikanan wilayah dengan menampilkan data dan Informasi potensi perikanan (tangkap, budidaya), data produksi keseluruhan (jenis dan jumlah), di sentra pendaratan ikan dan sentra budidaya (jenis dan jumlah).

b. kondisi aktifitas pemasaran (lokasi, komoditas yang disimpan, waktu operasional dan jumlah pedagang);

c. profil lahan clean and clear baik dari sisi hukum maupun kearifan lokal setempat (luas, letak lokasi, kondisi lahan, akses jalan utama, kedekatan dengan tempat aktivitas bisnis hasil perikanan);

d. tersedia sumber air bersih yang memadai, disertai surat pernyataan dari instansi yang berwenang (perusahaan penyedia air bersih/Surat Pernyataan dari Kepala Dinas atau Kepala Daerah setempat bila menggunakan sumber air tanah) atau sumber air bersih lainnya yang mendapat persetujuan dan penetapan tertulis dari masyarakat setempat/adat atau instansi yang berwenang;

e. tersedia jaringan/sumber listrik yang memadai (disertai surat dukungan dari PLN setempat dilengkapi dengan kelengkapan administrasi dan teknis antara lain : Penyediaan gardu di area Gudang Beku, biaya instalasi dan administrasi penyambungan ke PLN);

f. sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan; dan g. rencana pemanfaatan serta pengelolaan dan Organisasi

Pengelola.

h. Usulan proposal dari masyarakat harus menyertakan rekomendasi dari Dinas yang membidangi urusan perikanan Kabupaten/Kota dan Provinsi.

2) Membuat surat pernyataan ketersediaan listrik dan air yang cukup.

3) Membuat surat penetapan lahan (clear and clean) dan kesesuaian rencana pembangunan prasarana pemasaran dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditandatangani oleh Gubernur.

4) Membuat Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu, dan Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah yang

(11)

ditandatangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang menangani urusan kelautan dan perikanan.

5) Laporan Keuangan 2 tahun terakhir, laporan pajak 2 tahun terakhir, rekening koran calon pengelola 3 bulan terakhir (Badan Usaha/bukan pribadi).

b. Persyaratan teknis

Syarat-syarat penerima bantuan pemerintah adalah yang memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:

1) Dokumen perencanaan

a. dokumen studi kelayakan (data potensi perikanan, jenis produk dan rencana operasional/kelayakan usaha, kondisi eksisting) yang dikeluarkan oleh tenaga ahli; dan

b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dokumen anggaran.

2) Lokasi

a. lahan clean and clear baik dari sisi hukum maupun kearifan lokal setempat (luas, letak lokasi, kondisi lahan, akses jalan utama, berdekatan dengan kawasan bisnis hasil perikanan);

b. status kepemilikan lahan jelas milik pemerintah daerah provinsi dan harus diserahkan terlebih dahulu selama pembangunan Gudang Beku kepada Ditjen PDSPKP, dalam hal ini dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. surat peryataan kepala daerah bahwa lahan diperuntukan untuk pembangunan Bantuan Pemerintah bidang kelautan dan perikanan dan bebas dari tuntutan.

d. lokasi pembangunan harus berada pada lokasi yang sudah ada aktifitas bisnis perikanan baik kegiatan produksi maupun pemasaran dengan volume yang cukup yang secara rill memerlukan fasilitas Gudang Beku serta didukung dengan aksestabilitas untuk penyediaan ikan yang akan disimpan dalam Gudang Beku maupun pemasaran lokal dan antar daerah; dan

e. Luas lahan yang dibutuhkan untuk Gudang Beku 50 ton dan 100 ton antara ±500 m2 dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

3) Ketersediaan air bersih, antara lain:

a. air harus memenuhi standar untuk penanganan pangan, 1) Gudang Beku 50/100 ton dengan ABF 2 ton = debit air 6

m3

2) Gudang Beku 50/100 ton dengan ABF 4 ton = debit air 12 m3

3) Gudang Beku 50/100 ton dengan ABF 8 ton = debit air 24 m3

b. kapasitas debit air yang dibutuhkan sudah tersedia di lokasi baik dari PAM maupun sumber air lainnya yang siap digunakan, dibuktikan dengan surat keterangan

(12)

ketersediaan sumber air bersih dari perusahaan penyedia air bersih. Jika menggunakan sumber air lainnya harus mendapat persetujuan dan penetapan tertulis dari masyarakat setempat/adat atau instansi yang berwenang 4) Ketersediaan listrik, antara lain:

a. kapasitas listrik yang tersedia siap digunakan di lokasi penyediaan gardu di area Gudang Beku biaya instalasi dan administrasi penyambungan ke PLN, dibuktikan dengan surat keterangan ketersediaan/dukungan listrik dari PLN;

dan

b. Gudang Beku membutuhkan daya listrik minimal : 1) Gudang Beku 50 ton, ABF 2 ton = 105 KVA 2) Gudang Beku 50 ton, ABF 4 ton = 105 KVA 3) Gudang Beku 100 ton, ABF 4 ton = 131 KVA

4) atau sesuai dengan kapasitas Gudang Beku yang dibangun, yang mana penyediaan listrik sesuai kebutuhan disediakan oleh pengelola baik untuk operasional selama proses pembangunan maupun sebelum dilakukan running test.

5) Memiliki dokumen AMDAL atau UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).

6) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diurus oleh penerima bantuan/Daerah pemilik lahan.

E. Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemerintah 1. Pemerintah Pusat

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai regulator, fasilitator, penanggungjawab dan pelaksana pemberi Bantuan Pemerintah, kegiatannya dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Logistik.

Dalam melaksanakan bantuan dimaksud Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Logistik memiliki tugas sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan petunjuk teknis bantuan pemerintah;

b. Mempersiapkan spesifikasi teknis paket bantuan pemerintah;

c. Melakukan validasi terhadap dokumen usulan calon penerima bantuan;

d. Melakukan penetapan penerima bantuan berdasarkan keputusan Direktur Jenderal;

e. Melaksanakan pembangunan bantuan Gudang Beku;

f. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait calon pengelola bantuan Gudang Beku

g. Melakukan penyerahan bantuan Gudang Beku kepada penerima bantuan;

(13)

h. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan, validasi calon penerima, penyaluran dan pemanfaatan bantuan pemerintah;

2. Pemerintah Provinsi

Dalam mendukung pelaksanaan bantuan pemerintah, Dinas yang membidangi perikanan memiliki tugas sebagai berikut:

a. Mengajukan proposal pengajuan pembangunan Gudang Beku.

b. Menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan seperti surat ketersediaan lahan, listrik, air dan kesanggupan pemanfaatan sebagaimana tercantum pada point Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah.

c. Melakukan seleksi pengelola dengan mengacu pedoman dari pemerintah pusat.

d. Memberikan bantuan personal untuk pengelola teknis selama proses pembangunan.

e. Melakukan pemantauan, evaluasi, pembinaan dan pelaporan pemanfaatan Gudang Beku; dan

f. Menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan di wilayahnya secara berkala kepada Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

g. Penyuluh

Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan dan keberlanjutan kegiatan Penyaluran Bantuan kepada Penerima Bantuan Pemerintah, maka dilakukan pendampingan oleh Penyuluh Perikanan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Penyuluh mempunyai tugas membantu identifikasi dan verifikasi.

F. Penyaluran Bantuan Pemerintah

1. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah

a. Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan usulan proposal dari calon Penerima Bantuan Pemerintah atau unit kerja calon penerima Bantuan Pemerintah kepada Direktur Jenderal sesuai dengan jenis Bantuan Pemerintah, dengan kelengkapan data dukung yang terdiri dari;

b. Berbadan Hukum, telah melaksanakan kegiatan dibidang perikanan paling singkat 1 (satu) tahun berturut-turut, surat pernyataan kesanggupan untuk mengoperasionalkan Gudang Beku dan menyampaikan laporan setiap 3 bulan sekali (triwulan) c. Verifikasi lapangan dan administrasi

Usulan akan diverifikasi kelengkapan administrasi dan kunjungan ke lapangan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.

c. Penetapan Penerima

Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah dilakukan setelah seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah dilaksanakan. Penetapan penerima Bantuan Pemerintah pembangunan Gudang Beku ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satker Direktorat Logistik dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit meliputi:

(14)

1) nama institusi/koperasi/kelompok Penerima;

2) daerah provinsi Penerima bantuan; dan

3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.

d. Proses Pengadaan

Pelaksanaan pengadaan dilakukan oleh Satker Pusat melalui mekanisme Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan peraturan presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.

e. Penyerahan Bantuan Pemerintah

Penyerahan Bantuan Pemerintah dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Kuasa Pengguna Barang kepada penerima Bantuan Pemerintah.

f. Pendampingan Penggunaan Bantuan

Pendampingan penggunaan bantuan dalam rangka pelaksanaan bantuan pemerintah menjadi hal penting, mengingat bahwa bantuan pemerintah hakekatnya adalah proses penyaluran dana/uang ataupun barang/jasa kepada kelompok penerima manfaat. Pendampingan kegiatan bantuan pemerintah dilaksanakan oleh petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pendampingan yang dilaksanakan lebih cenderung menyangkut aspek teknis dan aspek administrasi, sehingga bantuan pemerintah yang diberikan dapat tepat sasaran.

2. Teknik Operasional

Dalam melaksanakan penyaluran Bantuan Pemerintah, penerima harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Bantuan Pemerintah yang diterima dapat dikelola sendiri atau dikerjasamakan dengan pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Penyaluran Gudang Beku ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

c. Pengelola Gudang Beku harus bekerja sama dengan operator utama SLIN yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Monitoring dan Evaluasi

Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah, Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Provinsi sesuai dengan kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi.

Kegiatan monitoring dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas terkait Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kab/Kota yang mendapat tugas monitoring. Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap:

a. Kesesuaian antara pelaksanaan penetapan calon penerima, pembangunan dan penyerahan bantuan Gudang Beku dengan

(15)

petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; dan

b. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

Dalam rangka perbaikan penyaluran bantuan Gudang Beku, Direktur Jenderal dapat mengambil langkah-langkah tindak lanjut dengan mengacu pada hasil monitoring dan evaluasi.

(16)

BAB III

PERTANGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

1. Pengadaan barang dan jasa dengan cara kontraktual yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pencairan dana dalam rangka pengadaan barang dan/atau jasa yang akan disalurkan melalui mekanisme LS ke rekening penyedia barang/jasa atau UP.

Pelaksanaan penyaluran oleh PPK atau Penyedia Barang/Jasa sesuai perjanjian/kontrak yang dapat dilakukan sekaligus atau bertahap paling lama 4 (empat) tahap.

2. Penerima Bantuan Pemerintah dalam hal ini wajib melakukan penandatangan Berita Acara Serah Terima Barang berupa pembangunan Gudang Beku.

3. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan

Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku.

(17)

C. Sanksi

Penerima Bantuan Pemerintah wajib melaksanakan pemanfaatan sesuai dengan peruntukannya dengan mengacu pada petunjuk teknis, apabila penerima bantuan dimaksud tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan sesuai dengan peruntukannya dengan mengacu pada petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:

1. Jika Penerima Bantuan Pemerintah tidak dapat mengoperasionalkan Bantuan Pemerintah sesuai dengan peruntukannya, maka akan dilakukan penarikan oleh Ditjen PDSPKP terhadap Bantuan Pemerintah dimaksud.

2. Jika Penerima Bantuan Pemerintah melakukan pelanggaran bersifat administratif, Penerima Bantuan Pemerintah dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program Bantuan Pemerintah pada tahun yang akan datang.

3. Jika Penerima Bantuan Pemerintah sedang mengalami persoalan hukum atas Bantuan Pemerintah lainnya yang telah diterima pada tahun sebelumnya maka tidak akan direkomendasikan untuk menerima bantuan pada tahun berjalan sampai dengan persoalan hukum selesai sesuai dengan ketentuan.

D. Pembinaan

Pembinaan dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pemerintah menjadi hal penting, mengingat bahwa Bantuan Pemerintah hakekatnya adalah proses penyaluran dana/uang ataupun barang/jasa kepada kelompok penerima manfaat. Pembinaan kegiatan Bantuan Pemerintah dilaksanakan oleh petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pembinaan yang dilaksanakan lebih cenderung merupakan bentuk pengawalan dan pendampingan menyangkut aspek teknis dan aspek administrasi, sehingga Bantuan Pemerintah yang diberikan dapat tepat sasaran.

E. Pelaporan

Penerima Bantuan Pemerintah wajib memberikan laporan tertulis kepada Ditjen PDSPKP melalui Direktorat Logistik dengan ketentuan- ketentuan sebagai berikut:

1. Penerima Bantuan Pemerintah wajib menyampaikan laporan tertulis kegiatan pemanfaatan/operasionalisasi setiap semester dan tahunan atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Logistik dengan alamat:

Direktorat Logistik, Ditjen PDSPKP

Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lantai 12

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat Telp/Fax 021- 3500163

Email: [email protected] 2. Materi pelaporan minimal mencakup:

a. profil Penerima Bantuan Pemerintah;

(18)

b. data produksi usaha (utilitas);

c. status pemanfaatan; dan

d. kondisi Bantuan Pemerintah dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan pemanfaatan/operasionalisasi.

(19)

BAB VI PENUTUP

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah berupa Gudang Beku Tahun 2020 ini diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2020 dengan baik.

Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam bantuan ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan ini. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,

dan Humas

Esti Budiyarti

(20)

Nomor 9/PER-DJPDSPKP/2020 tentang

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan

Gudang Beku Tahun 2020

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN GUDANG BEKU

DOKUMEN PENDUKUNG :

1. Surat Permohonan BUPATI/WALIKOTA/ Kepala Dinas Kab/Kota.

2. Pakta integritas.

3. Surat pernyataan kesiapan menerima hibah.

4. Surat penetapan lahan.

5. Surat kesediaan meyediakan kegiatan pendukung.

6. Surat pernyataan ketersedian listrik.

7. Surat pernyataan ketersedian air.

8. Hasil study kelayakan pembangunan Gudang Beku di Kab/Kota.

Syarat Teknis Gudang Beku Berdasarkan Kapasitas Penyimpanan

NO

Kapasitas CS

Kapasitas ABF

Kebutuhan Daya Listrik

Kebutuhan Air

Kebutuhan Lahan (Ton) (Ton) (kVA) (m3/hari) (m2)

1 30 4 66 6 400

2 50 4 105 12 500

3 100 4 131 24 600

(21)

1. Surat Permohonan BUPATI/WALIKOTA/ Kepala Dinas Kab/Kota

= KOP SURAT =

………., ……… 20…

Nomor : ………

Perihal : Permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku Lampiran : ... berkas

Kepada Yth.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Cq. Direktur Logistik

di Tempat

Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka fasilitasi kegiatan Logistik Ikan di Kabupaten/Kota……. mohon dapat diberikan bantuan berupa Gudang Beku kapasitas ... Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Hasil studi kelayakan pembangunan Gudang Beku di Kab/Kota……;

2. Pakta Integritas/Surat pernyataan mampu dan kesanggupan memanfaatkan bantuan memerintah;

3. Surat pernyataan kesiapan menerima hibah;

4. Surat pernyataan lahan clear and clean;

5. Surat pernyataan menyediakan kegiatan pendukung pembangunan Gudang Beku tahun 2020 dengan anggaran Pemerintah Daerah;

6. Surat dukungan ketersedian listrik dari PLN;

7. Surat dukungan ketersedian air dari PDAM/lainya.

Demikian surat permohonan bantuan Gudang Beku ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

……….., ……….. 20…

ttd & cap basah

(………)

Tembusan :

Kepada Yth , Kepala Dinas….. Provinsi……

(22)

2. Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN MAMPU DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN

BANTUAN PEMERINTAH Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ...

Jabatan : ……..

Bertindak atas nama Kab/Kota :

1. Nama Dinas : ... (Isi dengan nama lembaga) 2. Alamat/No. Tlp/Email :

Dalam rangka pengusulan Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2020, kami menyatakan hal sebagai berikut:

1. Tidak akan melakukan perbuatan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dalam proses memperoleh Bantuan Pemerintah;

2. Mampu mengoperasionalkan, menyediakan biaya operasional Gudang Beku kapasitas ….., sanggup memelihara serta mempertanggungjawabkan Bantuan Pemerintah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2020 sebagaimana ketentuan yang berlaku;

3. Bersedia menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan pemerintah setiap triwulan.

4. Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima;

5. Tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima kepada pihak lain; dan

6. Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian dalam pemanfaaatan bantuan dimaksud, kami bersedia untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut dan menjalani proses sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar- benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

……….., ……….. 20…

Kepala Dinas ….

Prov/Kab/Kota………

ttd & cap basah

(………..) NIP.

3. Format Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah

(23)

SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA HIBAH Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ...

Jabatan : ……...

Bertindak atas nama Kab/Kota :

1. Nama Dinas : ... (Isi dengan nama lembaga)

2. Alamat :

Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan apabila kami mendapat bantuan/hibah berupa Pembangunan Gudang Beku Kapasitas …. Ton, Kami menyatakan:

Bersedia menerima hibah Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku kapasitas…. ton Tahun 2020 dari Direktorat Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, sanggup memanfaatkan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka permohonan hibah Bantuan Pemerintah kepada Pemerintah Daerah Kab/Kota …….. TA. 2020.

……….., ……….. 20…

Kepala Dinas ……

Prov/Kab/Kota………

ttd & cap basah

(………..) NIP.

(24)

4. Surat penetapan lahan

KOP DINAS

SURAT PERNYATAAN LAHAN CLEAR AND CLEAN Nomor :

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ... (Isi nama penerima) Jabatan : …….

Bertindak atas nama Kab/Kota :

1. Nama Dinas : ... (Isi dengan nama lembaga)

2. Alamat :

Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan apabila kami mendapat bantuan/hibah berupa Pembangunan Gudang Beku Kapasitas …. ton, yang dibangun oleh Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kami akan menempatkan bantuan tersebut di :

Lahan milik : (lampirkan bukti kepemilikan)

Alamat :

Titik koordinat :

Dengan status lahan tersebut clear and clean.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan untuk dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

Menyetujui Pemilik lahan

Meterai

(………..)

Kab/Kota ……….., ……….. 2020 Kepala Dinas ……

Prov/Kab/Kota………

ttd & cap basah

(………..) NIP.

Saksi

(………..)

Saksi

(………..)

(25)

5. Kesediaan Meyediakan Kegiatan Pendukung

= KOP SURAT = SURAT PERNYATAAN

MENYEDIAKAN KEGIATAN PENDUKUNG PEMBANGUNAN GUDANG BEKU TAHUN 2020 DENGAN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

No :…..

Kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama :

Jabatan :

Bertindak atas nama :

1. Nama Dinas :

2. Alamat :

Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan apabila kami mendapat bantuan/hibah berupa Pembangunan Gudang Beku Kapasitas …. ton, yang dibangun oleh Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kami bersedia menyedikan kegiatan pendukung pembangunan Gudang Beku Tahun 2020 dengan Anggaran PEMDA untuk :

1. Penyusunan dokumen (UKL/UPL).

2. Penyambungan Instalasi Listrik.

3. Penyambungan Instalasi Air.

4. Sondir Tanah (Cone Penetrometer Test/CPT) 5. IMB dan izin-izin lain yang diperlukan.

Anggaran biaya untuk kegiatan tersebut diatas akan/telah dicantumkan dalam APBD Tahun 2020 (bukti terlampir).

Demikian surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

……….., ……….. 20…

Kepala Dinas …..

Prov/Kab/Kota………

ttd & cap basah

(………..) NIP.

(26)

6. Surat pernyataan ketersediaan listrik

KOP PLN

Nomor : Lampiran : Perihal : Yth :

Kepala Dinas ………..

Kab/ Kota/ Provinsi

Menindaklanjuti Surat dari Kepala Dinas ………. Kab/ Kota/

Provinsi …………tanggal………..20.. Nomor ………..Perihal………, dari hasil survey dan pengecekan dilokasi PEMBANGUNAN GUDANG BEKU kapasitas ….. ton dengan daya minimal …… kVA, kami sampaikan bahwa lokasi tersebut dapat dialiri daya tersebut.

Demikian surat tersebut kami sampaikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Manajer

(27)

7. Surat pernyataan ketersediaan Air

KOP PDAM/DINAS (air tanah)

Nomor : Lampiran : Perihal : Yth :

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/ Kota/ Provinsi

Menindaklanjuti Surat dari Kepala Dinas …….. Kab/Kota/Provinsi

…………tanggal………..20.. Nomor ………..Perihal………, dari hasil survey dan pengecekan dilokasi PEMBANGUNAN GUDANG BEKU kapasitas ….. ton dengan kebutuhan air minimal ……, kami sampaikan bahwa lokasi tersebut dapat dialiri air tersebut.

Demikian surat tersebut kami sampaikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……….., ……….. 20…

ttd & cap basah

(………)

(28)

8. Form Study Kelayakan

HASIL STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN GUDANG BEKU

DI KAB/KOTA……

Hasil Study Kelayakan (FS) berisikan:

1. Analisa kebutuhan kapasitas Gudang Beku /Air Blast Freezer berdasarkan jumlah produksi ril ikan yang membutuhkan peyimpanan.

2. Analisa Kelayakan Lokasi:

A. Kesesuaian Peruntukan (tidak bertentangan dengan peraturan atau ketentuan yang ada).

B. Letak yang strategis:

a) Luas lahan yang mencukupi dan siap bangun.

b) Tersedia jaringan listrik PLN dan air.

c) Akses jalan dapat dilalui minimal kendaraan roda 4 atau lokasi dekat dengan dermaga bongkar muat ikan.

d) Jauh dari bencana (banjir, tanah longsor dll).

e) Jauh dari lokasi pembuangan sampah/limbah.

3. Kelembagaan Pengelolaan Gudang Beku A. Analisa Usaha Gudang Beku .

B. Dasar hukum metode pemilihan Pengelola.

(29)

8. Outline proposal usulan

OUTLINE PROPOSAL USULAN

BANTUAN PEMERINTAH GUDANG BEKU

A. PENDAHULUAN

1. Keragaan bidang usaha

a. Nama Lembaga, Status Badan Hukum, Jumlah Anggota, dan lain- lain.

b. Legalitas: akte, Perizinan, sertifikat, NPWP, Laporan Pajak, Laporan Keuangan selama 2 tahun, Rekening Koran 3 bulan berturut-turut, dan lain-lain.

c. Bidang/unit usaha yang telah berjalan.

2. Menyajikan Visi, Misi dan Tujuan (jangka pendek, menengah, dan Panjang)

3. Struktur organisasi (Pengurus dan Manajemen/Pengelola)

B. RENCANA PENGUSAHAAN/BUSINESS PLAN 1. Aspek Administrasi dan Manajemen

a. Rencana pemanfaatan Bantuan:

1) Status bantuan

2) Model pengelolaan bantuan tersebut b. Skema pemasaran

c. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Siap, Kesiapan, Mampu dan Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan.

d. Surat Pernyataan Penyampaian Laporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah setiap Triwulan

2. Aspek Pasar a. Peluang pasar b. Analisis pasar

c. Proyeksi kapasitas produksi d. Proyeksi Permintaan

3. Manajemen resiko C. PENUTUP

(30)

9. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA

BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN GUDANG BEKU TAHUN ANGGARAN 2020

NOMOR ...

Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan ……….. tahun

……….yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...

2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang ...

3. Alamat : ...

bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna Barang, berkedudukan di ……… (alamat kantor), yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

1. Nama : ...

2. Jabatan : ...

3. Alamat : ...

bertindak sebagai Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2020, berkedudukan di ……… (alamat kantor), yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA;

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Serah Terima Gudang Beku yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 pada Satuan Kerja Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal PDSPKP untuk mendukung Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

2. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU, Gudang Beku yang diperoleh dengan menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 2020 pada Satuan Kerja Direktorat Logistik tersebut dalam keadaan baik, dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Berita Acara Serah Terima ini.

3. Penyerahan Gudang Beku sebagaimana dimaksud pada angka 2 merupakan penyerahan kepemilikan dengan ketentuan PIHAK KEDUA bersedia:

a. menerima, mengelola, dan memanfaatkan Gudang Beku sesuai peruntukannya;

(31)

b. tidak memindahtangankan/memperjualbelikan Gudang Beku kepada pihak lain;

c. menyediakan biaya operasional dan perawatan Gudang Beku ; dan d. menyampaikan laporan pemanfaatan Gudang Beku dimaksud kepada

Direktur Jenderal PDSPKP setiap 3 (tiga) bulan sekali.

4. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan persetujuan PARA PIHAK.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut diatas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

………

ttd & cap basah

(………) NIP.

PIHAK KEDUA

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi ……….

ttd & cap basah

(………..) NIP.

Tembusan:

1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;

2. Menteri Keuangan RI;

3. Gubernur ………

4. Sekretaris Jenderal KKP;

5. Inspektur Jenderal KKP;

6. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Lampiran:

1. Daftar Bantuan Pemerintah yang diserahterimakan;

2. Berita acara pemeriksaan barang;

3. Foto/Dokumentasi.

(32)

10. Format Laporan Kegiatan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Gudang Beku

Yth.

Direktur Jenderal

Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di

Jakarta

Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah diterimanya Bantuan Pemerintah Pembangunan Gudang Beku dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta memperhatikan Petunjuk Teknis yang diterbitkan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, dengan ini kami laporkan sebagai berikut:

1. Nama pengelola : ………..

2. Alamat : ……….

3. Waktu pelaporan : ……….

4. Laporan Keuangan : ……….

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,

dan Humas

Esti Budiyarti

Gambar

Gambar struktur lantai Gudang Beku dan ABF

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa telah dilakukan verifikasi calon penerima bantuan Pakan Mandiri oleh unit pelaksana teknis lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran

h. Dilengkapi dengan alat pencegah pest/serangga seperti insect killer lamp yang ditempatkan jauh dari alur proses produk.. Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan

Kegiatan prioritas Produksi Induk 1,2 juta ekor Calon Induk Ikan, merupakan kegiatan bantuan Calon Induk Ikan oleh UPT kepada Pokdakan. Petunjuk teknis kegiatan

Jika Penerima bantuan tidak dapat mengoperasionalkan bantuan pemerintah sesuai dengan peruntukannya dalam waktu 3 (tiga) bulan akan diberikan sanksi teguran tertulis

Penerima bantuan pemerintah wajib menyampaikan laporan tertulis kegiatan pemanfaatan per 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan

tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Bantuan Sarana Budidaya pada Pokdakan, kami Pokja Pusat telah melakukan verifikasi dokumen hasil identifikasi dan

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana dan Prasarana