ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate governance. Penelitian ini dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung dan PT INTI Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik survey dengan metode kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada auditor internal yang berada di bagian Satuan Pengawasan Intern dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate governance sebesar 84,4% dan sisanya sebesar 15,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini disebabkan hipotesis pada penelitian ini diterima karena tingkat signifikansi menunjukan hasil 0,000<0,05 yang berarti H1 diterima atau terdukung dan R Square menunjukan
hasil sebesar 0,844.
ABSTRACT
This study aims to test and analyze whether there is influence of audit intern towards good corporate governance. This research was conducted at PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung and PT INTI Bandung. Data collection techniques used is through a technique survey by questionnaire. Questionnaires distributed to internal auditors who are at Satuan Pengawasan Intern with purposive sampling method. Data analysis method used is simple linear regression by using SPSS 16.0. The results showed that there are significant audit intern towards good corporate governance by 84.4% and the remaining 15.6% is influenced by other factors. This is due the hypothesis at this research be accepted
because a significance level show the results 0,000<0,05 which means H1
accepted or supported and R Square show the results of 0,844.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 8
2.1.2.1 Definisi Audit Intern ... 8
2.1.2.2 Kode Etik Audit Internal ... 10
2.1.2.3 Standar Profesional Audit Internal ... 12
2.1.2.4 Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Internal ... 17
2.1.2.4.1 Ruang Lingkup Audit Internal ... 17
2.1.2.4.2 Tujuan Audit Internal ... 18
2.1.2.5 Peran Audit Internal ... 19
2.1.2.6 Paradigma dan Sifat Pekerjaan Auditor Internal Kontemporer ... 23
2.1.3 Good Corporate Governance ... 24
2.1.3.1 Definisi Good Corporate Governance ... 24
2.1.3.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ... 25
2.1.3.3 Manfaat Good Corporate Governance ... 29
2.1.3.4 Unsur-Unsur Good Corporate Governance ... 30
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 31
2.2 Rerangka Pemikiran ... 34
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 35
2.4 Model Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Jenis Penelitian ... 38
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38
3.2.1 Populasi ... 38
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 39
3.3 Variabel Penelitian... 40
3.3.1 Variabel Independen ... 40
3.3.2 Variabel Dependen ... 40
3.4. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.6 Metode Analisis Data ... 43
3.6.1 Uji Instrumen ... 43
3.6.1.1 Uji Validitas ... 43
3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 44
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.6.2.1 Uji Normalitas ... 45
3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 45
3.6.3 Uji Hipotesis ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 48
4.1 Hasil Penelitian ... 48
4.1.1 Karakteristik Responden... 49
4.1.2 Analisa Deskriptif ... 51
4.1.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Audit Intern ... 51
4.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Good Corporate Governance ... 65
4.1.3 Uji Instrumen ... 73
4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 75
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 77
4.1.4.1 Uji Normalitas ... 77
4.1.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 78
4.2 Analisis Hipotesis ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83
5.1 Simpulan ... 83
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83
5.3 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
LAMPIRAN ... 89
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan antara Audit Internal Paradigma Lama dengan
Audit Internal Paradigma Baru ... 23
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 31
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden ... 49
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Atas Independensi ... 51
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Atas Kompetensi ... 53
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Atas Ruang Lingkup Audit Intern ... 55
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Atas Program Audit Intern... 58
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Atas Laporan HasilAudit Intern ... 60
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Atas Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit Intern ... 62
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Atas Transparansi ... 65
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Atas Independensi ... 67
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Atas Akuntabilitas ... 68
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Atas Pertanggungjawaban ... 70
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Atas Kewajaran ... 72
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Intern (X) ... 74
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance (Y) ... 75
Tabel 4.17 Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Good Corporate
Governance ... 76
Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas ... 76
Tabel 4.19 Hasil Output SPSS Uji Normalitas ... 77
Tabel 4.20 Hasil Output SPSS Uji Heteroskedastisitas ... 78
Tabel 4.21 Hasil Output SPSS Uji Regresi Linier Sederhana ... 80
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner ... 89
Lampiran B Jawaban Kuesioner ... 94
Lampiran C Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 95
Lampiran D Hasil Uji Asumsi Klasik ... 107
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk
sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015
mendatang.Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat. Pembentukan
pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan
mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi
akan semakin ketat (www.bbc.com/indonesia, 2014). Perusahaan, dalam hal
ini yang berbentuk perseroan terbatas secara fungsional dituntut memberikan
nilai tambah (value added), baik berbentuk financial return bagi para
pemegang saham (shareholders) maupun social-welfare, yang
sekurang-kurangnya value added bagi stakeholders (Sutedi, 2011:48). Akan tetapi,
sementara ekonomi dan perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak pelak lagi
semakin membaur dengan ekonomi dunia untuk pembiayaan pinjaman dan
permodalan mereka serta pembelian dan penjualan produk-produknya,
perhatian terhadap standar-standar corporate governance yang disepakati di
tingkat internasional merupakan keharusan bagi indonesia (Sutedi, 2011:5).
Sejak krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik, atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi
isu yang mengemuka di Indonesia (Zarkasyi, 2008:1). Sutedi (2011:55)
BAB I PENDAHULUAN 2
pemerhati dan pelaku-pelaku bisnis telah merasakan pentingnya melaksanakan
prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Tuntutan terhadap
wujud GCG disetiap sektor (publik maupun swasta), kini semakin gencar.
Tuntutan ini memang sangat wajar, mengingat banyak penelitian yang
menunjukan bahwa terjadinya krisis ekonomi yang luar biasa di negeri ini,
ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan (bad governance) pada
sebagian besar pelaku ekonomi di Indonesia (Zarkasyi, 2008:8).
Salah satu penilaian governance pada tingkat global dilakukan oleh
Kaufmann, Kraay, dan Mastruzzi berupa proyek riset The Worldwide
Governance Indicators yang dilakukan setiap tahun mulai tahun 1996.
Laporan hasil proyek riset yang dilakukan oleh Kaufmann, Kraay, dan
Mastruzzi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa implementasi governance di
Indonesia selama kurun waktu tahun 1996 sampai dengan 2009 masih buruk.
Riset tersebut menggunakan enam komponen indikator yaitu Voice and
Accountability, Political Stability and Absence of Violence, Government
Effectiveness, Regulatory Quality, Rule of Law, dan Control of Corruption. Ke enam indikator tersebut diukur dengan interval -2.5 sampai dengan 2.5,
semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin baik governance nya. Ranking
menunjukkan urutan posisi Indonesia dari 213 negara yang disurvei. Semakin
besar angka urutan menunjukkan semakin baik posisinya.
Hasilnya, menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh Indonesia untuk hampir
semua komponen indikator menunjukkan nilai minus. Berdasarkan urutan,
posisi Indonesia masih selalu berada pada urutan di bawah 50 (termasuk 25%
BAB I PENDAHULUAN 3
(Khomsiyah,2012). Lemahnya praktik Good Governance merupakan salah
satu faktor yang memperpanjang krisis ekonomi di negara kita (Sedarmayanti,
2012:60).
Upaya yang aktual yaitu bagaimana secara konsepsional memberdayakan
korporasi-korporasi, sehingga tata kelola perusahaan menjadi sehat, dipercaya
investor, mampu bersaing dan bermanfaat bagi semua pihak terkait melalui
penerapan Good Corporate Governance sebagaimana yang diharapkan
(Sedarmayanti, 2012:65). Dalam sistem perekonomian Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peranan yang cukup penting. Dilihat
dari sejarah perkembangannya BUMN telah memberikan andil yang tidak
kecil, baik dalam menopang keuangan negara maupun dalam melayani
peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia (Zarkasyi, 2008:2). Tindakan
pemantauan efektivitas praktik Corporate Governance dalam suatu BUMN
merupakan tanggung jawab dari dan dilakukan oleh komisaris atau dewan
pengawas. Dalam hal ini pemegang saham atau pemilik modal tidak
diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi
tanggung jawab direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Sedarmayanti, 2012:61).
Di sisi lain peranan Internal Audit dalam penerapan GCG juga
menunjukan tingkat kepentingan yang tinggi. Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Internal Indonesia (KOPAI) yang terdiri atas The Institute of Internal
Auditors (IIA)-Indonesia Chapter; Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) BUMN/BUMD; Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA);
BAB I PENDAHULUAN 4
Auditor Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi audit internal
(satuan pengendalian intern) yang efektif mampu menawarkan sumbangan
penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan
risiko, dan pengendalian. Internal Auditor merupakan dukungan penting bagi
Komisaris, Komite Audit, Direksi, dan Manajemen Senior dalam membentuk
fondasi bagi pengembangan corporate governance (Position Paper#1/2003’
Yogyakarta, 29 Juli 2003 dalam Zarkasyi, 2008:14). Tugiman (1996:11)
menyatakan bahwa Internal Auditor sebagai staf Chief Executive Officer
mempunyai peran yang sangat penting dalam perusahaan karena fungsinya,
kontribusi yang diharapkan, dan perannya terhadap eksternal auditor.
Fungsi Pemeriksaan Intern atau Internal Audit adalah suatu fungsi
penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari
dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran
kepada manajemen. Tujuannya adalah membantu semua tingkatan
manajemen, agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif
(Tugiman, 1996:11). Sebagaimana diketahui, bahwa misi Internal Audit
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah bertujuan untuk
membantu manajemen dalam rangka melakukan perbaikan dan peningkatan
pengelolaan perusahaan. Hal ini diwujudkan dengan jalan menilai dan
memberikan saran-saran kepada manajemen tentang cara pelaksanaan tiap
kegiatan agar lebih efisien dan lebih efektif. Agar dapat memberikan saran,
Internal Auditor harus mempelajari dan menilai tingkat kendali yang dikaitkan dengan tingkat efisiensi, kehematan, ketaatan, dan efektivitas
BAB I PENDAHULUAN 5
Uraian di atas memotivasi saya untuk melakukan sebuah penelitian. Hal
ini menarik karena praktik-praktik corporate governance yang kurang terpuji
sering ditandai dengan ciri-ciri dewan direksi yang yang tidak efektif, kontrol
internal yang lemah, audit yang buruk, kurangnya disclosure yang seimbang
dan kurangnya penegakan hukum (Sutedi, 2011:66). Kurniawan (2015:17)
menyatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi auditor
internal pada abad 21. Salah satunya adalah governance expertise dimana
auditor internal harus memastikan bahwa unit tempatnya bekerja telah
melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) bagi organisasi swasta serta tata kelola pemerintahan
yang baik/Good governance (GC) bagi lembaga publik atau instansi
pemerintah. Agar dapat memastikan hal tersebut maka auditor internal harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang GCG & GC (Kurniawan
2015:18-19).
Studi ini penting dilakukan karena GCG sudah menjadi prasyarat mutlak
bagi setiap korporasi yang listed di Bursa Saham atau yang terjun ke
industri/bisnis yang diberlakukan regulasi pemerintah atau asosiasi di mana
perusahaan tergabung (seperti Perbankan, Multifinance, Jasa Konstruksi, dan
sebagainya) (Kumaat, 2011:22). Apabila kita berpedoman pada standar profesi
audit internal maka dapat diketahui bahwa audit internal memiliki fungsi
untuk menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 6
Christine Dwi Karya Susilawati dan Felix Hendra Soetjipta (2013) dengan
judul Peranan Audit Intern dalam Penerapan Good Corporate Governance
yang Efektif (Studi Kasus PT. XYZ, Bandung). Hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan menyimpulkan bahwa Audit intern atas
persediaan barang jadi pada PT. XYZ telah dilaksanakan dengan memadai dan
peranan audit intern pada PT. XYZ dalam mewujudkan good corporate
goverment berperan secara memadai.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate
governance ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diidentifikasi di atas, penelitian ini memiliki
tujuan untuk :
1. Menguji dan menganalisis pengaruh audit intern terhadap good corporate
BAB I PENDAHULUAN 7
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :
1. Perusahaan
Membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas peranan audit intern
dalam mewujudkan good corporate governance dan bahan pertimbangan
dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan GCG.
2. Akademisi
Membantu para akademik untuk memahami peranan audit intern dalam
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat
pengaruh audit intern terhadap good corporate governance. Berdasarkan hasil
analisis data dan pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate
governance. Hipotesis pada penelitian ini diterima karena tingkat signifikansi menunjukan hasil 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa audit
intern berpengaruh terhadap good corporate governance. Hasil analisis regresi menunjukan H1 diterima karena R Square sebesar 0,844 yang berarti pengaruh
audit intern terhadap good corporate governance hanya 84,4%, sedangkan
sisanya yaitu sebesar 15,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner, peneliti
tidak melakukan wawancara, sehingga simpulan yang diambil hanya
berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen
secara tertulis.
2. Responden yang digunakan dalam penelitian ini tidak banyak dan hanya
berasal dari sebagian Perusahaan BUMN yang berada di Kota Bandung.
Hal ini dikarenakan waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner bulan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84
berada di lapangan, di samping itu kuota penerimaan mahasiswa untuk
dapat melakukan penelitian sudah penuh sehingga permohonan pengajuan
penelitian tidak diterima.
5.3Saran
a. Saran Praktis Bagi Perusahaan
1. Perusahaan harus mempertahankan penerapan good corporate
governance sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi.
2. Perusahaan harus mensosialisasikan good corporate governance
terutama mengenai prinsip-prinsip good corporate governance pada
seluruh lapisan perusahaan agar dapat terimplementasi secara nyata di
seluruh bagian perusahaan.
3. Bagian Satuan Pengawasan Intern harus didukung secara penuh agar
perannya dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Perusahaan harus memperhatikan kualifikasi auditor intern terutama
mengenai kompetensi khususnya di bidang audit agar pelaksanaan audit
intern pada perusahaan dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan hasilnya dapat secara nyata berdampak untuk
memberikan nilai tambah demi keberhasilan perusahaan.
b. Saran Teoritis Bagi Akademisi
1. Penelitian selanjutnya agar memperluas wilayah sampel penelitian.
2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode wawancara langsung
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 85
3. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian yang
tepat saat menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen
lainnya atau meneliti variabel independen lainnya selain audit intern
DAFTAR PUSTAKA
Anamukti, Niken, Pupung Purnamasari, & Harlianto Utomo. (2015). “Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, dan Komite Audit Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) (Survey Pada Perusahaan BUMN Di Kota
Bandung)”. Prosiding Penelitian SPeSIA, hal 278-286.
Agoes, Sukrisno. (2014). Auditing. Buku 1. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.
Christina, Very. (2008). Pengaruh Audit Internal Terhadap Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT. Telkom di Bandung). Skripsi, Bandung : Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.
Cooper, Donald R., & Pamela S. Schindler. (2006). Metode Riset Bisnis (Terj. Budijanto, Didik Djunaedi, & Damos Sihombing). Volume 1. Edisi 9. PT Media Global Edukasi.
Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gultom, Andi Dwi Nyata. (2012). Pengaruh Audit Internal Dan Pengendalian Internal Terhadap Good Corporate Governance (Studi Kasus di PT PINDAD (Persero) Bandung). Skripsi, Bandung : Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.
Hartono. (2008). SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Edisi ke 1. Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar bekerja sama dengan Zanava.
Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Herman, Ayuthia Ramadhani, Andreas, dan Hardi. (2013). “Pengaruh Faktor
-Faktor Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance”.
Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, Vol. 6, Desember 2013, hal 19-25.
IAPI. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Khomsiyah. (2012). Good Governance & Pemberantasan Korupsi. Diakses pada tanggal 23 September 2015, dari http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/ detail.php?catid=&id=421
Kumaat, Valery G. (2011). Internal Audit. Erlangga.
87
Qintharah, Yuha Nadhirah. (2014). Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada Perusahaan Yang Berada Di Wilayah Makassar. Skripsi, Makassar : Program Sarjana Universitas Hasanuddin.
Radjagukguk, Marcelinus Sangap Nauli, I Wayan Ramantha, dan Ni Putu Sri Harta mimba. (2014). “Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern Dan Komite Audit Terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Pengembangan Pariwisata bali (Persero)/BTDC”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, ISSN : 2337-3067, hal 391-402.
Santoso, Singgih. (2015). Menguasai Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sawyer, Lawrance B., Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. (2005). Sawyer’s Internal Auditing (Terj. Desi Adhariani). Buku1. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.
Sedarmayanti. (2012). Good Governance “Kepemerintahan Yang Baik” & Good Corporate Governance “Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”. Bagian Ketiga. Edisi Revisi. Bandung: CV Mandar Maju.
Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi.
Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2014). Auditing. Yogyakarta : CAPS.
Susilawati, Christine D. K., dan Felix Hendra Soetjipta (2013). “Peranan Audit Intern Dalam Penerapan Good Corporate Governance Yang Efektif”. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, ISSN : 2086-4159 No. 10 Tahun ke-3 Bulan Mei-Agustus 2013.
Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.
Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta : Kanisius.
88
Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Internal Audit & Corporate Governance. Harvarindo.
Tunggal, Amin Widjaja. (2015). Tanya Jawab Seputar Audit Internal. Harvarindo.
Tunggal, Amin Widjaja. (2015). Memahami Internal Dan Operational Auditing. Harvarindo.
Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.
Zarkasyi, Moh. Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung : Alfabeta.