• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Intern terhadap Good Corporate Governance.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Intern terhadap Good Corporate Governance."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate governance. Penelitian ini dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung dan PT INTI Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik survey dengan metode kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada auditor internal yang berada di bagian Satuan Pengawasan Intern dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate governance sebesar 84,4% dan sisanya sebesar 15,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini disebabkan hipotesis pada penelitian ini diterima karena tingkat signifikansi menunjukan hasil 0,000<0,05 yang berarti H1 diterima atau terdukung dan R Square menunjukan

hasil sebesar 0,844.

(2)

ABSTRACT

This study aims to test and analyze whether there is influence of audit intern towards good corporate governance. This research was conducted at PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung and PT INTI Bandung. Data collection techniques used is through a technique survey by questionnaire. Questionnaires distributed to internal auditors who are at Satuan Pengawasan Intern with purposive sampling method. Data analysis method used is simple linear regression by using SPSS 16.0. The results showed that there are significant audit intern towards good corporate governance by 84.4% and the remaining 15.6% is influenced by other factors. This is due the hypothesis at this research be accepted

because a significance level show the results 0,000<0,05 which means H1

accepted or supported and R Square show the results of 0,844.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 8

(4)

2.1.2.1 Definisi Audit Intern ... 8

2.1.2.2 Kode Etik Audit Internal ... 10

2.1.2.3 Standar Profesional Audit Internal ... 12

2.1.2.4 Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Internal ... 17

2.1.2.4.1 Ruang Lingkup Audit Internal ... 17

2.1.2.4.2 Tujuan Audit Internal ... 18

2.1.2.5 Peran Audit Internal ... 19

2.1.2.6 Paradigma dan Sifat Pekerjaan Auditor Internal Kontemporer ... 23

2.1.3 Good Corporate Governance ... 24

2.1.3.1 Definisi Good Corporate Governance ... 24

2.1.3.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ... 25

2.1.3.3 Manfaat Good Corporate Governance ... 29

2.1.3.4 Unsur-Unsur Good Corporate Governance ... 30

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 31

2.2 Rerangka Pemikiran ... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 35

2.4 Model Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38

3.2.1 Populasi ... 38

(5)

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 39

3.3 Variabel Penelitian... 40

3.3.1 Variabel Independen ... 40

3.3.2 Variabel Dependen ... 40

3.4. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Metode Analisis Data ... 43

3.6.1 Uji Instrumen ... 43

3.6.1.1 Uji Validitas ... 43

3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 44

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 45

3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 45

3.6.3 Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Karakteristik Responden... 49

4.1.2 Analisa Deskriptif ... 51

4.1.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Audit Intern ... 51

4.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Good Corporate Governance ... 65

4.1.3 Uji Instrumen ... 73

(6)

4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 75

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 77

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 77

4.1.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 78

4.2 Analisis Hipotesis ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Simpulan ... 83

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83

5.3 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN ... 89

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan antara Audit Internal Paradigma Lama dengan

Audit Internal Paradigma Baru ... 23

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden ... 49

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Atas Independensi ... 51

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Atas Kompetensi ... 53

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Atas Ruang Lingkup Audit Intern ... 55

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Atas Program Audit Intern... 58

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Atas Laporan HasilAudit Intern ... 60

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Atas Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit Intern ... 62

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Atas Transparansi ... 65

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Atas Independensi ... 67

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Atas Akuntabilitas ... 68

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Atas Pertanggungjawaban ... 70

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Atas Kewajaran ... 72

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Intern (X) ... 74

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance (Y) ... 75

(9)

Tabel 4.17 Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Good Corporate

Governance ... 76

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas ... 76

Tabel 4.19 Hasil Output SPSS Uji Normalitas ... 77

Tabel 4.20 Hasil Output SPSS Uji Heteroskedastisitas ... 78

Tabel 4.21 Hasil Output SPSS Uji Regresi Linier Sederhana ... 80

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 89

Lampiran B Jawaban Kuesioner ... 94

Lampiran C Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 95

Lampiran D Hasil Uji Asumsi Klasik ... 107

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk

sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015

mendatang.Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat. Pembentukan

pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan

mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi

akan semakin ketat (www.bbc.com/indonesia, 2014). Perusahaan, dalam hal

ini yang berbentuk perseroan terbatas secara fungsional dituntut memberikan

nilai tambah (value added), baik berbentuk financial return bagi para

pemegang saham (shareholders) maupun social-welfare, yang

sekurang-kurangnya value added bagi stakeholders (Sutedi, 2011:48). Akan tetapi,

sementara ekonomi dan perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak pelak lagi

semakin membaur dengan ekonomi dunia untuk pembiayaan pinjaman dan

permodalan mereka serta pembelian dan penjualan produk-produknya,

perhatian terhadap standar-standar corporate governance yang disepakati di

tingkat internasional merupakan keharusan bagi indonesia (Sutedi, 2011:5).

Sejak krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan tata kelola perusahaan yang

baik, atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi

isu yang mengemuka di Indonesia (Zarkasyi, 2008:1). Sutedi (2011:55)

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

pemerhati dan pelaku-pelaku bisnis telah merasakan pentingnya melaksanakan

prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Tuntutan terhadap

wujud GCG disetiap sektor (publik maupun swasta), kini semakin gencar.

Tuntutan ini memang sangat wajar, mengingat banyak penelitian yang

menunjukan bahwa terjadinya krisis ekonomi yang luar biasa di negeri ini,

ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan (bad governance) pada

sebagian besar pelaku ekonomi di Indonesia (Zarkasyi, 2008:8).

Salah satu penilaian governance pada tingkat global dilakukan oleh

Kaufmann, Kraay, dan Mastruzzi berupa proyek riset The Worldwide

Governance Indicators yang dilakukan setiap tahun mulai tahun 1996.

Laporan hasil proyek riset yang dilakukan oleh Kaufmann, Kraay, dan

Mastruzzi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa implementasi governance di

Indonesia selama kurun waktu tahun 1996 sampai dengan 2009 masih buruk.

Riset tersebut menggunakan enam komponen indikator yaitu Voice and

Accountability, Political Stability and Absence of Violence, Government

Effectiveness, Regulatory Quality, Rule of Law, dan Control of Corruption. Ke enam indikator tersebut diukur dengan interval -2.5 sampai dengan 2.5,

semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin baik governance nya. Ranking

menunjukkan urutan posisi Indonesia dari 213 negara yang disurvei. Semakin

besar angka urutan menunjukkan semakin baik posisinya.

Hasilnya, menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh Indonesia untuk hampir

semua komponen indikator menunjukkan nilai minus. Berdasarkan urutan,

posisi Indonesia masih selalu berada pada urutan di bawah 50 (termasuk 25%

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

(Khomsiyah,2012). Lemahnya praktik Good Governance merupakan salah

satu faktor yang memperpanjang krisis ekonomi di negara kita (Sedarmayanti,

2012:60).

Upaya yang aktual yaitu bagaimana secara konsepsional memberdayakan

korporasi-korporasi, sehingga tata kelola perusahaan menjadi sehat, dipercaya

investor, mampu bersaing dan bermanfaat bagi semua pihak terkait melalui

penerapan Good Corporate Governance sebagaimana yang diharapkan

(Sedarmayanti, 2012:65). Dalam sistem perekonomian Indonesia, Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peranan yang cukup penting. Dilihat

dari sejarah perkembangannya BUMN telah memberikan andil yang tidak

kecil, baik dalam menopang keuangan negara maupun dalam melayani

peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia (Zarkasyi, 2008:2). Tindakan

pemantauan efektivitas praktik Corporate Governance dalam suatu BUMN

merupakan tanggung jawab dari dan dilakukan oleh komisaris atau dewan

pengawas. Dalam hal ini pemegang saham atau pemilik modal tidak

diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi

tanggung jawab direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Sedarmayanti, 2012:61).

Di sisi lain peranan Internal Audit dalam penerapan GCG juga

menunjukan tingkat kepentingan yang tinggi. Konsorsium Organisasi Profesi

Audit Internal Indonesia (KOPAI) yang terdiri atas The Institute of Internal

Auditors (IIA)-Indonesia Chapter; Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) BUMN/BUMD; Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA);

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Auditor Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi audit internal

(satuan pengendalian intern) yang efektif mampu menawarkan sumbangan

penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan

risiko, dan pengendalian. Internal Auditor merupakan dukungan penting bagi

Komisaris, Komite Audit, Direksi, dan Manajemen Senior dalam membentuk

fondasi bagi pengembangan corporate governance (Position Paper#1/2003’

Yogyakarta, 29 Juli 2003 dalam Zarkasyi, 2008:14). Tugiman (1996:11)

menyatakan bahwa Internal Auditor sebagai staf Chief Executive Officer

mempunyai peran yang sangat penting dalam perusahaan karena fungsinya,

kontribusi yang diharapkan, dan perannya terhadap eksternal auditor.

Fungsi Pemeriksaan Intern atau Internal Audit adalah suatu fungsi

penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari

dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran

kepada manajemen. Tujuannya adalah membantu semua tingkatan

manajemen, agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif

(Tugiman, 1996:11). Sebagaimana diketahui, bahwa misi Internal Audit

Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah bertujuan untuk

membantu manajemen dalam rangka melakukan perbaikan dan peningkatan

pengelolaan perusahaan. Hal ini diwujudkan dengan jalan menilai dan

memberikan saran-saran kepada manajemen tentang cara pelaksanaan tiap

kegiatan agar lebih efisien dan lebih efektif. Agar dapat memberikan saran,

Internal Auditor harus mempelajari dan menilai tingkat kendali yang dikaitkan dengan tingkat efisiensi, kehematan, ketaatan, dan efektivitas

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Uraian di atas memotivasi saya untuk melakukan sebuah penelitian. Hal

ini menarik karena praktik-praktik corporate governance yang kurang terpuji

sering ditandai dengan ciri-ciri dewan direksi yang yang tidak efektif, kontrol

internal yang lemah, audit yang buruk, kurangnya disclosure yang seimbang

dan kurangnya penegakan hukum (Sutedi, 2011:66). Kurniawan (2015:17)

menyatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi auditor

internal pada abad 21. Salah satunya adalah governance expertise dimana

auditor internal harus memastikan bahwa unit tempatnya bekerja telah

melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate

Governance (GCG) bagi organisasi swasta serta tata kelola pemerintahan

yang baik/Good governance (GC) bagi lembaga publik atau instansi

pemerintah. Agar dapat memastikan hal tersebut maka auditor internal harus

memiliki pengetahuan yang cukup tentang GCG & GC (Kurniawan

2015:18-19).

Studi ini penting dilakukan karena GCG sudah menjadi prasyarat mutlak

bagi setiap korporasi yang listed di Bursa Saham atau yang terjun ke

industri/bisnis yang diberlakukan regulasi pemerintah atau asosiasi di mana

perusahaan tergabung (seperti Perbankan, Multifinance, Jasa Konstruksi, dan

sebagainya) (Kumaat, 2011:22). Apabila kita berpedoman pada standar profesi

audit internal maka dapat diketahui bahwa audit internal memiliki fungsi

untuk menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Christine Dwi Karya Susilawati dan Felix Hendra Soetjipta (2013) dengan

judul Peranan Audit Intern dalam Penerapan Good Corporate Governance

yang Efektif (Studi Kasus PT. XYZ, Bandung). Hasil penelitian dan

pembahasan yang dilakukan menyimpulkan bahwa Audit intern atas

persediaan barang jadi pada PT. XYZ telah dilaksanakan dengan memadai dan

peranan audit intern pada PT. XYZ dalam mewujudkan good corporate

goverment berperan secara memadai.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate

governance ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi di atas, penelitian ini memiliki

tujuan untuk :

1. Menguji dan menganalisis pengaruh audit intern terhadap good corporate

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :

1. Perusahaan

Membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas peranan audit intern

dalam mewujudkan good corporate governance dan bahan pertimbangan

dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan GCG.

2. Akademisi

Membantu para akademik untuk memahami peranan audit intern dalam

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat

pengaruh audit intern terhadap good corporate governance. Berdasarkan hasil

analisis data dan pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh audit intern terhadap good corporate

governance. Hipotesis pada penelitian ini diterima karena tingkat signifikansi menunjukan hasil 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa audit

intern berpengaruh terhadap good corporate governance. Hasil analisis regresi menunjukan H1 diterima karena R Square sebesar 0,844 yang berarti pengaruh

audit intern terhadap good corporate governance hanya 84,4%, sedangkan

sisanya yaitu sebesar 15,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner, peneliti

tidak melakukan wawancara, sehingga simpulan yang diambil hanya

berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen

secara tertulis.

2. Responden yang digunakan dalam penelitian ini tidak banyak dan hanya

berasal dari sebagian Perusahaan BUMN yang berada di Kota Bandung.

Hal ini dikarenakan waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner bulan

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

berada di lapangan, di samping itu kuota penerimaan mahasiswa untuk

dapat melakukan penelitian sudah penuh sehingga permohonan pengajuan

penelitian tidak diterima.

5.3Saran

a. Saran Praktis Bagi Perusahaan

1. Perusahaan harus mempertahankan penerapan good corporate

governance sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi.

2. Perusahaan harus mensosialisasikan good corporate governance

terutama mengenai prinsip-prinsip good corporate governance pada

seluruh lapisan perusahaan agar dapat terimplementasi secara nyata di

seluruh bagian perusahaan.

3. Bagian Satuan Pengawasan Intern harus didukung secara penuh agar

perannya dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Perusahaan harus memperhatikan kualifikasi auditor intern terutama

mengenai kompetensi khususnya di bidang audit agar pelaksanaan audit

intern pada perusahaan dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan hasilnya dapat secara nyata berdampak untuk

memberikan nilai tambah demi keberhasilan perusahaan.

b. Saran Teoritis Bagi Akademisi

1. Penelitian selanjutnya agar memperluas wilayah sampel penelitian.

2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode wawancara langsung

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 85

3. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian yang

tepat saat menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner.

4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen

lainnya atau meneliti variabel independen lainnya selain audit intern

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anamukti, Niken, Pupung Purnamasari, & Harlianto Utomo. (2015). “Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, dan Komite Audit Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) (Survey Pada Perusahaan BUMN Di Kota

Bandung)”. Prosiding Penelitian SPeSIA, hal 278-286.

Agoes, Sukrisno. (2014). Auditing. Buku 1. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.

Christina, Very. (2008). Pengaruh Audit Internal Terhadap Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT. Telkom di Bandung). Skripsi, Bandung : Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Cooper, Donald R., & Pamela S. Schindler. (2006). Metode Riset Bisnis (Terj. Budijanto, Didik Djunaedi, & Damos Sihombing). Volume 1. Edisi 9. PT Media Global Edukasi.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gultom, Andi Dwi Nyata. (2012). Pengaruh Audit Internal Dan Pengendalian Internal Terhadap Good Corporate Governance (Studi Kasus di PT PINDAD (Persero) Bandung). Skripsi, Bandung : Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Hartono. (2008). SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Edisi ke 1. Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar bekerja sama dengan Zanava.

Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Herman, Ayuthia Ramadhani, Andreas, dan Hardi. (2013). “Pengaruh Faktor

-Faktor Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance”.

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, Vol. 6, Desember 2013, hal 19-25.

IAPI. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Khomsiyah. (2012). Good Governance & Pemberantasan Korupsi. Diakses pada tanggal 23 September 2015, dari http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/ detail.php?catid=&id=421

Kumaat, Valery G. (2011). Internal Audit. Erlangga.

(22)

87

Qintharah, Yuha Nadhirah. (2014). Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada Perusahaan Yang Berada Di Wilayah Makassar. Skripsi, Makassar : Program Sarjana Universitas Hasanuddin.

Radjagukguk, Marcelinus Sangap Nauli, I Wayan Ramantha, dan Ni Putu Sri Harta mimba. (2014). “Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern Dan Komite Audit Terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Pengembangan Pariwisata bali (Persero)/BTDC”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, ISSN : 2337-3067, hal 391-402.

Santoso, Singgih. (2015). Menguasai Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Sawyer, Lawrance B., Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. (2005). Sawyer’s Internal Auditing (Terj. Desi Adhariani). Buku1. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.

Sedarmayanti. (2012). Good Governance “Kepemerintahan Yang Baik” & Good Corporate Governance “Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”. Bagian Ketiga. Edisi Revisi. Bandung: CV Mandar Maju.

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta.

Sunyoto, Danang. (2014). Auditing. Yogyakarta : CAPS.

Susilawati, Christine D. K., dan Felix Hendra Soetjipta (2013). “Peranan Audit Intern Dalam Penerapan Good Corporate Governance Yang Efektif”. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, ISSN : 2086-4159 No. 10 Tahun ke-3 Bulan Mei-Agustus 2013.

Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.

Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta : Kanisius.

(23)

88

Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Internal Audit & Corporate Governance. Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2015). Tanya Jawab Seputar Audit Internal. Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2015). Memahami Internal Dan Operational Auditing. Harvarindo.

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung : Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.1      Rerangka Pemikiran .....................................................................
Tabel 4.17        Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Good Corporate

Referensi

Dokumen terkait

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya

 sikap  yang  ditunjukk an siswa  terkait  dengan  tanggung  jawabnya  terhadap  pelaksana

Sehubungan dengan surat BPK nomor 24/Interim.ditjenrisbang/II/2015 tanggal 25 Nopember 2015 kepada Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristekdikti (

 Menganalisis huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan  Menelaah aturan tanda ukuran dan peletakan. ukuran gambar berdasarkan komponen garis

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMA Pasundan 1 pada kelas X bahwa terdapat

In the event that an OWS server encounters an error servicing an operation request, it shall return an exception report message as specified in Clause 8. The allowed exception

Salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat prestasi siswa atau keberhasilan suatu lembaga pendidikan adalah dengan melihat tingkat persentase kelulusan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi tingkat sedang antara persepsi perawat terhadap penerapan model pemberian asuhan keperawatan fungsional