PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PP M UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : BUAHAN KAJA
KECAMATAN : PAYANGAN
KABUPATEN : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : KRISTIN NINGTYAS KUSUMA
NIM : 1321105054
FAKULTAS/PS : FISIP/HUBUNGAN INTERNASIONAL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang telah saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Kristin Ningtyas Kusuma No. Mahasiswa : 1321105054
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Buahan Kaja, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui,
DPL KKN PPM UNUD
I Putu Sudana, A.Par.,M.Par
Mengetahui/Menyetujui, KK Dampingan
I Wayan Rawan
Mengetahui/Menyetujui, Perbekel Buahan Kaja
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan “Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Buahan Kaja”. Program ini merupakan salah satu program dari kegiatan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak bimbingan, arahan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
• Bapak I Putu Sudana A.Par, M.Par selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini. • Bapak Drs. I Wayan Wirtama sebagai Perbekel Desa Buahan Kaja atas bimbingannya
selama program KKN-PPM berlangsung.
• Bapak I Wayan Sudiarta sebagai Kelian Dinas Banjar Singaperang atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
• Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII di Desa Buahan Kaja atas motivasi dan kerjasamanya, semoga kita kompak selalu.
• Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan ban-tuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan terima kasih.
Buahan Kaja, 27 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...i
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...iv
BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 4
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7
2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 8
BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 9
3.1 Program ...10
3.2 Jadwal Kegiatan ...11
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 17 4.1. Pelaksanaan ...17
4.2. Hasil ...17
4.3. Kendala Pendampingan ...18
BAB V. PENUTUP ...19
5.1 Kesimpulan ...19
5.2 Rekomendasi ...19
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1. Profil Keluarga Dampingan
Program Keluarga Dampingan adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai mu-atan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Pada Kuliah Kerja Nya-ta Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode XIII kali ini. KegiaNya-tan Keluarga Dampingan di Desa Buahan Kaja dilaksanakan di seluruh Banjar yang ada. Banjar yang dipilih tersebut terdiri dari Banjar Selat, Sriteja, Majangan, Tengipis, Gata, Bada, Singaperang dan Pausan. Kegiatan KK Dampingan ini merupakan salah satu program dari KKN-PPM UNUD yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi per-masalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan pro-gram yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lem-baga pedesaan lainnya.
Pada KKN-PPM kali ini, dari sekian banjar yang ada di desa Buahan Kaja, penulis melak-sanakan program KK Dampingan di Banjar Singaerang. Sistem yang digunakan dalam menentukan pembagian KK Dampingan masing-masing mahasiswa adalah ditentukan secara acak dan telah dis-epakati oleh seluruh anggota kelompok KKN-PPM. KK yang harus didampingi berjumlah satu KK dan setiap mahasiswa yang terpilih termasuk penulis wajib mendampingi satu KK yang telah ditun-juk oleh Kelian Dinas Banjar Singaperang, bapak I Wayan Sudiarta.
Di banjar Singaperang, secara garis besar ekonomi keluarga telah dapat dikategorikan cukup yang dalam hal ini dapat dilihat dari keadaan rumah yang telah layak ditinggali. Namun, terdapat beberapa rumah yang tampak belum dan tidak layak huni. Berkat bantuan informasi dari bapak ke-lian dinas, penulis diarahkan ke salah satu KK yang terpilih yaitu bapak I Wayan Rawan dimana yang bersangkutan dipandang perlu untuk dibina dan didampingi sesuai dengan tujuan program KK Dampingan.
Keluarga bapak I Wayan Rawan merupakan salah satu keluarga yang berkategori kurang mampu di Banjar Singaperang. Data keluarga bapak I Wayan Rawan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Identitas dari keluarga dampingan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
No Nama Status Umur Pendidika n
Bapak I Wayan Rawan memiliki seorang istri yang bernama Ni Wayan Parti dan memiliki tiga anak yang sedang menempuh pendidikan di jenjang sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Anak pertama bernama Ni Wayan Sri Wahyuni yang masih bersekolah di SD Singaperang Desa Buahan Kaja, anak kedua bernama Ni Made Darmayanti yang duduk dikelas 3 SD di SD Sin-gaperang Desa Buahan Kaja dan anak ketiga bernama Ni Komang Sema Wardani yang bersekolah di TK yang terletak di Br. Majangan tepatnya di kantor Kepala Desa. Selain itu, beliau juga menanggung Ni Wayan Cangkir yaitu ibu kandung Bapak I Wayan Rawan.
Dalam kesehariannya, bapak I Wayan Rawan merupakan seorang petani yang mengelola lahan miliknya sendiri bersama istrinya yang seluas 40 are. Ladang milik Bapak I Wayan Rawan ditanami buah-buahan seperti jeruk dan pisang yang mana hasil panen dari ladang tersebut
diolah-1. I Wayan Rawan
nya sendiri. Aktivitas beliau dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai dengan 11.00 WITA yang terkadang dibantu dengan istrinya selain mengurus pekerjaan rumah dan anak. Selain mengurusi ladang miliknya sendiri, bapak I Wayan Rawan juga mengurusi ternak milik tetangganya yang ting-gal di Br. Pausan. Aktivitas lain yang dilakukan oleh bapak I Wayan Rawan setelah selesai bekerja di ladangnya adalah menjadi buruh harian. Dengan pekerjaan sebagai petani dan buruh harian, penghasilan bapak I Wayan Rawan tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Bapak I Wayan Rawan merupakan warga asli banjar Singaperang, desa Buahan Kaja sedan-gkan istrinya berasal dari desa Selasih. Bapak I Wayan Rawan, menurut hukum adat yang berlaku di banjar Singaperang diharuskan untuk membayar pesuan-pesuan banjar untuk upacara agama yang diselenggarakan di banjar Singaperang. Suatu kewajiban bagi setiap keluarga yang tinggal di sebuah banjar untuk membayar iuran bulanan dan iuran saat upacara agama di banjar yang bersangkutan disebut dengan pesuan-pesuan banjar. Karena kewajiban untuk membayar pesuan-pesuan banjar tersebut bapak I Wayan Rawan memilih untuk mengelola ladang keluarga dan beker-ja sebagai buruh harian, agar tetap dapat memenuhi iuran banbeker-jar tersebut.Kewajiban untuk memba-yar pesuan-pesuan banjar ini juga cukup menyulitkan bapak I Wayan Rawan karena biaya yang dikeluarkan cukup besar. Per bulan iuran yang harus dibayar sekitar Rp. 50.000,- tetapi jika ada up-acara adat yang besar, bapak I Wayan Rawan harus membayar sekitar Rp 500.000,-. Iuran yang harus dikeluarkan tergantung dengan tingkat upacara adat yang akan belangsung.
Selain itu ladang seluas 40 are yang dikelola oleh bapak I Wayan Rawan yang berada di dekat Pura Bali Agung. Bapak I Wayan Rawan mengelola ladangnya bersama istrinya dan hasil pa-nen yang diperoleh dari ladang tersebut diolah sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun luas ladang milik bapak I Wayan Rawan seluas 40 are, hasil panen ladang yang didapatkan oleh bapak I Wayan Rawan juga tidak seberapa. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga ba-pak I Wayan Rawan juga mengurusi ternak milik tetangga di banjar Pausan yang hasil penjualan ternak tersebut dibagi dua untuk keluarga bapak I Wayan Rawan dan untuk pemilik ternak tersebut.
keluarga bapak I Wayan Rawan yang beralaskan tanah dan masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Untuk kamar mandi juga tidak layak digunakan namun di daerah tempat tinggal bapak I Wayan Rawan terbilang memiliki persediaan air bersih karena Banjar Singaperang persediaan air terbilang lancar. Persediaan air dan pasokan listrik untuk rumah bapak I Wayan Rawan terbilang cukup lancar.
2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1. Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga I Wayan Rawan berasal dari hasil kerja sebagai petani di ladang, men-gurusi ternak milik tetangga banjar Pausan, dan upah buruh harian. Di ladang beliau menanam berbagai jenis buah antara lain pisang dan jeruk.
Adapun sumber penghasilan yang menjadi tumpuan hidup mereka adalah berasal dari hasil kerja sebagai petani dan buruh harian, penghasilan yang di dapat terbagi menjadi:
1. Hasil bekerja sebagai petani yang tidak tetap per bulannya. Kebanyakan hasil ladang di-gunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan setiap harinya.
2. Hasil upah sebagai buruh harian kurang lebih Rp. 50.000 per hari.
2. Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran Bapak I Wayan Rawan untuk kebutuhan sehari-hari yang utama adalah untuk biaya makan dan kebutuhan ketiga anaknya. Dalam per harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh keluarganya, rata-rata beliau menghabiskan biaya sekitar Rp 50.000,- Sedangkan untuk ke-butuhan kedua anaknya, bapak I Wayan Rawan menghabiskan kurang lebih Rp. 10.000,- per harinya.
b. Listrik dan Air
Untuk biaya listrik pada keluarga bapak I Wayan Rawan kurang lebih membayar tagihan listik Rp 40.000 sampai Rp 45.000 setiap bulannya. Air untuk kebutuhan MCK dan memasak Ba-pak I Wayan Rawan diperoleh dari mata air dari Banjar Singaperang sehingga untuk keperluan MCK, buang air kecil, dan besar sudah tidak terlalu menyulitkan.
Untuk sektor pendidikan, Bapak I Wayan Rawan mengeluarkan biaya untuk pendidikan bagi ketiga anaknya sebesar Rp 30.000 ,- karena SPP bagi sekolah dasar gratis dan untuk uang saku ba-pak I Wayan Rawan mengeluarkan sebesar Rp 10.000,-
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Bapak I Wayan Rawan dan istri beserta anaknya tidak pernah mengalami sakit yang sangat serius. Namun Bapak I Wayan Rawan memiliki riwayat menderita sakit punggung dalam waktu cukup lama dan sudah ditangani tetapi tidak rutin sedangkan anak ke-duanya mengalami sakit pilek yang cukup lama namun tidak dapat berobat karena tidak memiliki biaya yang cukup. Biaya yang dikeluarkan oleh bapak I Wayan Rawan beserta istri untuk pemerik-saan kesehatan sebesar Rp 50.000,- .
e. Rohani/Sosial
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH DALAM KELUARGA DAMPINGAN
1. Permasalahan Keluarga
Identifikasi masalah yang dilakukan terhadap keluarga bapak I Wayan Rawan dimulai
den-gan pendekatan secara langsung dan bertahap. Dalam hal ini, peserta KKN-PPM bertanya secara
langsung perihal permasalahan keluarga yang sering dihadapi oleh KK Dampingan selain
melakukan observasi lapangan dengan melihat keadaan tempat tinggal KK Dampingan serta ladang
yang dimiliki oleh KK Dampingan. Observasi dilakukan dengan cara pendekatan langsung, dimana
dilakukan kunjungan ke rumah keluarga bapak I Wayan Rawan. Dari hasil kunjungan yang
dilak-sanakan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam keluarga bapak I Wayan Rawan
sebagai berikut :
a. Tidak memiliki ternak yang berpotensi menghasilkan.
b. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
c. Tidak memiliki usaha lain sebagai penghasilan tambahan.
d. Tidak memiliki biaya yang cukup untuk kebutuhan kesehatan.
e. Kesulitan dalam membayar pesuan-pesuan banjar untuk upacara agama di Pura
f. Tidak memiliki biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari beragam masalah yang dijabarkan, maka permasalahan dapat digolongkan menjadi
kat-egori berikut:
a. Ekonomi
b. Kesehatan
c. Sosial
2. Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh I Wayan Rawan diantaranya adalah masalah
ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial. Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang
men-dapatkan prioritas adalah permasalahan infrastruktur dan ekonomi, yaitu:
c. Kesulitan dalam membayar pesuan-pesuan banjar untuk upacara agama di Pura. 1. Tidak Memiliki Usaha yang Menghasilkan Pendapatan Tambahan.
Bapak I Wayan Rawan bekerja sebagai petani yang menggarap ladang miliknya sendiri.
Hasil ladang tersebut hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Pekerjaan lain Bapak I Wayan Rawan adalah bekerja sebagai buruh harian seperti mengurusi ternak
milik tetangga di banjar Pausan. Pekerjaan lain bapak I Wayan Rawan bersifat tidak menentu dan
upah sebagai buruh harian cukup membantu keperluan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan
se-hari-hari Bapak I Wayan Rawan masih merasa kesulitan hingga untuk membayar iuran ngayah
ban-jar kadang sering menunggak beberapa hari.
2. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Tempat tinggal merupakan hal yang paling penting yang harus dimiliki setiap keluarga
di-mana tempat tinggal merupakan tempat berkumpul para anggota keluarga. Untuk itu, kenyadi-manan
tempat tinggal juga hal yang penting tetapi tidak dengan tempat tinggal yang dimiliki oleh keluarga
bapak I Wayan Rawan. Tempat tinggal bapak I Wayan Rawan tidak layak untuk ditempati karena
bangunan yang berlapis semen dan tidak dilapisi cat tidak memiliki cukup ruang untuk anggota
keluarganya terutama untuk Ibu kandung bapak I Wayan Rawan yang tidur di dapur.
3. Kesulitan dalam membayar pesuan-pesuan banjar untuk upacara agama di Pura Di banjar Singaperang jika ada upacara agama, setiap keluarga harus membayar iuran sesuai
dengan besar kecilnya upacara agama yang akan diselenggarakan. Iuran ini disebut dengan
pesuan-pesuan banjar memberatkan dalam hal sumbangan yang wajib dibayar per kepala keluarga. Bapak I
Wayan Rawan dapat mengeluarkan biaya kurang lebih Rp. 50.000,- per bulannya dan
mengelu-arkan biaya kurang lebih Rp. 500.000,- tergantung jenis upacara agama yang akan berlangsung.
Namun biaya yang dikeluarkan belum termasuk dengan canang. Sedangkan untuk memenuhi
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
1. Program
Berdasarkan beberapa masalah di atas, pendamping mengambil semua
masalah yang harus ditemukan solusinya sehingga dapat membantu dan
meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga yang didampingi. Pemecahan
terhadap masalah disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi.
Adapun permasalahan utama untuk ditemukan solusinya adalah permasalahan
ekonomi dan sosial.
1. Permasalahan Ekonomi
Dalam hal ini, permasalahan ekonomi merupakan hal yang penting untuk
segera ditemukan solusinya. Hal yang perlu dilakukan adalah mencari cara untuk
memaksimalkan pemasaran. Adapun solusi yang dapat ditawarkan adalah
meman-faatkan hasil ladang untuk diolah kemudian dijual sehingga dapat membantu
perekonomian keluarga. Serta melakukan usaha lain selain di bidang pertanian
seperti misalnya istri bapak I Wayan Rawan mulai mengembangkan kemampuan
memasak dan menghasilkan penghasilan tambahan bagi keluarga.
2. Permasalahan Sosial
Membayar pesuan-pesuan banjar merupakan suatu kewajiban yang harus
dibayar setiap keluarga di banjar Singaperang karena menyangkut berlangsungnya
upacara adat di Pura. Membayar pesuan-pesuan banjar tersebut memberatkan
dalam hal sumbangan yang wajib diberikan per kepala keluarga. Bapak I Wayan
Rawan dapat mengeluarkan biaya kurang lebih per bulan sebesar Rp. 50.000,- dan
mengeluarkan biaya kurang lebih sebesar Rp. 500.000,- tergantung dengan
up-acara agama yang akan diselenggarakan. Biaya yang dikeluarkan tidak termasuk
dengan iuran per bulan yang telah dibayar dan tidak termasuk dengan canang
yang akan dipakai pada saat upacara agama tersebut. Besarnya biaya untuk
Solusi yang dapat diberikan dari permasalahan tersebut adalah memberikan
dorongan kepada bapak I Wayan Rawan untuk membicarakan kesulitan tersebut
ke Kelian Banjar.
.
3. Pemberian Bantuan Pendidikan
Program ini merupakan program pemberian bantuan pendidikan bagi
ked-ua anak bapak I Wayan Rawan berupa alat tulis. Pemberian bantked-uan tersebut
di-harapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan keluarga bapak I Wayan
Rawan.
2. Jadwal Kegiatan
Adapun rincian jadwal kegiatan yang dilakukan selama mengikuti
kegiatan KK Dampingan di rumah bapak I Wayan Rawan sebagai berikut:
Kunjunga
dengan KK Dampingan sekaligus
sosialisasi program yang akan
dilakukan
pekerjaan dan pendapatan yang
4
pengalaman hidup serta belajar
bersama anak pertama KK
Dampingan
Membantu anak kedua KK
Dampingan membaca serta
berkumpul dan berbincang-bincang
di rumah KK Dampingan
7
Belajar bersama anak pertama dan
kedua KK Dampingan dan
berbincang-bincang mengenai
kesehatan KK Dampingan serta
kendala dalam memeriksakan
9
Membantu anak kedua dari KK
dampingan belajar alphabet dan
membaca serta membicarakan
mengenai masalah kendala dalam
mengolah hasil ladang
biaya yang harus dikeluarkan untuk
upacara agama di banjar Singaperang
dan bermain bersama Sema KK
Dampingan
Membantu anak kedua dari KK
dampingan belajar alphabet dan
membaca
Berbincang-bincang di rumah KK
Dampingan mengenai kehidupan KK
Dampingan termasuk pemenuhan air,
listrik, kebutuhan sehari-hari serta
pekerjaan tambahan sebagai buruh
13 Selasa, 16 Agustus
17.00-20.00
(3 jam)
Berbincang-bincang di rumah KK
Dampingan mengenai solusi
pekerjaan tambahan selain mencoba
untuk mengolah sebagian hasil
ladang dan sebagai buruh harian
sekaligus memberikan bantuan
masalah kesulitan anak kedua KK
Dampingan dalam membaca dan
mengenal alphabet serta belajar
bersama dengan anak pertama KK
Dampingan
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan
Berbincang-bincang di rumah KK
Dampingan mengenai keperluan
pendidikan yang dibutuhkan oleh
ketiga anak KK Dampingan
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan
Berbincang mengenai pengalaman
hidup saat KK Dampingan kesulitan
mendapatkan air bersih serta
17
untuk mulai menjual sebagian hasil
ladang agar dapat meningkatkan
pendapatan keluarga khususnya
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan dan
Berbincang-bincang mengenai
masalah kesehatan KK Dampingan
sekaligus menemukan solusi
mengenai masalah kesulitan dalam
membayar pesuan-pesuan banjar
untuk biaya upacara agama di banjar
Singaperang
keluarga Bapak I Wayan Rawan
(8 jam)
Berbincang-bincang mengenai
upacara agama yang membutuhkan
biaya besar di banjar Singaperang
sekaligus mencari solusi untuk biaya
yang dikenakan untuk upacara agama
di Banjar Singaperang
20
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan
Berbincang-bincang dirumah KK
Dampingan sekaligus bermain
bersama anak kedua dan ketiga KK
Dampingan
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan
Berbincang-bincang dirumah KK
Dampingan mengenai sulitnya
Ikut pergi ke ladang bersama
keluarga Bapak I Wayan Rawan
Perpisahan dengan KK Dampingan
sekaligus memberikan bantuan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan adalah
se-bagai berikut:
4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan meliputi tahap identifikasi masalah, pengumpulan informasi,
meli-hat langsung kegiatan keseharian, serta pemberian solusi.
1. Waktu
Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan di Desa Buahan Kaja, Kabupaten Gianyar yaitu kunjungan dalam sebulan
dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan yang
telah penulis lakukan ini dilakukan selama 22 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 27 Juli
2016 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2016.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Bapak I Wayan
Rawan, di Br. Singaperang, Desa Buahan Kaja beserta ladang miliknya.
4.2 Hasil
Hasil yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga
dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak
terhadap kesejahteraan keluarganya. Seperti meningkatkan kreativitas untuk mengolah hasil ladang
untuk dijual sehingga hasil dari penjualan tersebut mampu membantu perekonomian keluarga.
Ku-rangnya menyadari pentingnya pendidikan bagi ketiga anak KK Dampingan dapat diatasi dengan
memberikan pengetahuan tentang pendidikan sehingga beliau dapat membantu ketiga anaknya
terutama anak keduanya untuk belajar membaca.
3. Permasalahan
Identifikasi kendala yang dihadapi saat mendampingi keluarga Bapak I Wayan Rawan
a. Kurangnya kreativitas dalam mengolah hasil ladang untuk meningkatkan pendapatan
keluarga sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi.
b. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan terlihat dari tidak adanya motivasi
ba-pak I Wayan Rawan beserta istri untuk membantu anak keduanya mengenal alphabet dan
membaca.
c. Kurangnya kemauan untuk membicarkan kesulitan dalam membayar pesuan-pesuan banjar
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan adalah
se-bagai berikut:
4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan meliputi tahap identifikasi masalah, pengumpulan informasi,
meli-hat langsung kegiatan keseharian, serta pemberian solusi.
1. Waktu
Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan di Desa Buahan Kaja, Kabupaten Gianyar yaitu kunjungan dalam sebulan
dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan yang
telah penulis lakukan ini dilakukan selama 22 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 27 Juli
2016 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2016.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Bapak I Wayan
Rawan, di Br. Singaperang, Desa Buahan Kaja beserta ladang miliknya.
4.2 Hasil
Hasil yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga
dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak
terhadap kesejahteraan keluarganya. Seperti meningkatkan kreativitas untuk mengolah hasil ladang
untuk dijual sehingga hasil dari penjualan tersebut mampu membantu perekonomian keluarga.
Ku-rangnya menyadari pentingnya pendidikan bagi ketiga anak KK Dampingan dapat diatasi dengan
memberikan pengetahuan tentang pendidikan sehingga beliau dapat membantu ketiga anaknya
terutama anak keduanya untuk belajar membaca.
3. Permasalahan
Identifikasi kendala yang dihadapi saat mendampingi keluarga Bapak I Wayan Rawan
a. Kurangnya kreativitas dalam mengolah hasil ladang untuk meningkatkan pendapatan
keluarga sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi.
b. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan terlihat dari tidak adanya motivasi
ba-pak I Wayan Rawan beserta istri untuk membantu anak keduanya mengenal alphabet dan
membaca.
c. Kurangnya kemauan untuk membicarkan kesulitan dalam membayar pesuan-pesuan banjar
BAB V PENUTUP
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 22 hari terhadap keluarga bapak I Wayan
Rawan, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pendapatan keluarga dari hasil bekerja sebagai petani dan buruh harian
tidak menentu, sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat menutupi
kebutuhan sehari-hari.
b. Kebutuhan yang banyak menyebabkan keluarga bapak I Wayan Rawan
mengeluarkan biaya yang cukup besar sehingga menyebabkan keluarga ini
tidak dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung.
c. Kurangnya kemampuan dari keluarga ini untuk mengolah dan menjual hasil ladang sehingga
menyebabkan minimnya kesempatan untuk
membantu pendapatan keluarga.
d. Tempat tinggal yang kurang layak untuk ditinggali oleh keluarga bapak I
Wayan Rawan.
e. Adanya kewajiban yang mengharuskan keluarga Bapak I Wayan Rawan
membayar pesuan-pesuan banjar untuk upacara agama di Pura dimana hal ini memberatkan
ekonomi keluarga beliau.
5.2. Rekomendasi
Adapun hal yang dapat disarankan oleh pendamping pada keluarga bapak I Wayan Rawan adalah
agar lebih meningkatkan kreativitas dalam mengolah sebagian hasil ladangnya sebagai peluang
un-tuk meningkatkan pendapatan keluarga sehingga mampu membantu pemenuhan kebutuhan
PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK bersangkutan
hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas. Keluarga bapak I Wayan Rawan diharapkan
mampu mengaplikasikan solusi- solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik di masa
de-pan.
LAMPIRAN
Pemberian bantuan ekonomi berupa sembako
Pemberian bantuan ekonomi dan pendidikan
Rumah keluarga bapak I Wayan Rawan
5.3 Daftar Pustaka