• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Event Seren Taun di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Event Seren Taun di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga Indonesia memilki keanekaragaman suku bangsa, bahasa dan tradisi yang berbeda-beda. Itu tercermin dari tradisi yang ada di masyarakatnya, sehinggga membuat indonesia kaya akan budaya yang berkembang di masing-masing daerah dan wilayah. Seren Taun merupakan salah satu tradisi yang sudah mulai terlupakan oleh masyarakat khususnya anak muda. Tradisi seren taun biasanya di lakukan oleh masyarakat pedesaan yang berada di area persawahan. Tradisi ini dilakukan satu tahun sekali saat musim panen berlangsung. Tradisi Seren Taun ini sangat jarang diekspos dan diperkenalkan kepada masyarakat khususnya anak muda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya promosi mengenai acara tradisi seren taun. Dalam hal ini, fenomena mengenai kurangnya promosi acara tradisi seren taun akan coba penulis selesaikan dengan ilmu dan pengetahuan DKV khususnya melalui promosi event seren taun.

Landasan teoritik yang digunakan oleh penulis ialah teori mengenai filsafat seni oleh Jakob Sumardjo, teori budaya oleh Kuntowijoyo, teori promosi oleh Saladin Oesman dan Tjiptono, teori event oleh Any Noor dan teori upacara seren taun oleh BPNB (Badan Pelestarian Nilai Budaya). Perancangan promosi event seren taun ini menggunakan konsep komunikasi dengan pendekatan verbal yang dilakukan dengan cara mengajak anak muda dengan tagline “ Hayu Urang Ramekeun”. Untuk konsep visual, menggunakan fotografi mengenai kegiatan dan kesenian yang ditampilkan dan juga suasana dibuat agraris yang ditampilkan oleh warna hijau yang natural dan warna kuning seperti padi yang sudah matang. Media yang digunakan untuk melakukan promosi adalah media-media promosi seperti Poster (yang dibuat dengan 2 pendekatan Awareness dan Event), brosur, flyer, spanduk, X-banner, umbul –umbul, web banner, website, media jejaring sosial, serta gimmick. Gimmick yang akan dibagikan dalam event berupa t-shirt, botol minum, pin, sticker, mug, dan mini

calendar. Sesuai dengan target audience, untuk strategi penyebaran media promosi seperti

poster, brosur, flyer, dan media lainnya akan diletakkan dan dibagikan di sejumlah sekolah menengah atas dan universitas yang ada di Kota Sukabumi dan sekitarnya. Harapannya penulis untuk kedepan ialah agar anak muda dapat tertarik untuk datang menyaksikan event seren taun dan menumbuhkan minat anak muda akan seni dan budaya Indonesia.

(2)

ABSTRACT

THE PROMOTIONAL DESIGN OF SEREN TAUN EVENT IN KASEPUHAN CIPTAGELAR SUKABUMI

Submitted by H. Fredrik Siahaan

NRP 0864219

Indonesia is an archipelago consisting of many islands, ethnic diversity, languages and many different traditions. It is reflected in the existing tradition in the community that makes Indonesia rich of cultures developed in each regions. Seren Taun is one of traditions that has begun to be forgotten by the public, especially by the young people. Seren taun tradition is usually undertaken by rural communities in the rice fields area. This tradition is carried out once a year when the harvest season is held. Seren Taun tradition is very rarely exposed and introduced to the public, especially young people. This is caused by several factors, one of which is the lack of promotion of the seren taun event. In this case, the phenomenon of the lack of promotion of the seren taun event will try to be ended by visual communication design knowledge by the writer particularly through seren taun event promotion.

Theoretical base used by the writer is philosophy of art theory by Jakob Sumardjo, culture theory by Kuntowijoyo, promotions theory by Saladin Oesman and Tjiptono, events theory by Noor Any, and Ceremony of seren taun by BPNB (Badan Pelestarian Nilai Budaya). Promotional designing of seren taun event is using a verbal approach by bringing young people with the tagline "Hayu Urang Ramekeun". The right media for promotion are posters (made with 2 approaches Awareness and Event), brochures, flyers, banners, x-banners, street banners, web banners, websites, social media, and gimmick. Gimmick that will be distributed at event are t-shirts, water bottles, pins, stickers, mugs, and mini calendar. In accordance with target audience, promotional media for dissemination strategies such as posters, brochures, flyers, and other media will be placed and distributed in senior high schools and universities at Sukabumi city and and surrounding areas. For the future, the writer wants the young people to be interested in coming to watch the seren taun event and grow the interest of young people to the arts and culture of Indonesia.

(3)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

LEMBAR PENGESAHAN ………..……….. ii

ABSTRAK ……….. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN …….…….. v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ……….……….. vi

KATA PENGANTAR ……….……….. vii

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ………. 3

1.3Tujuan Perancangan ……… 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan ……….. 3

1.5Skema Perancangan………. 5

BAB II LANDASAN TEORI ………..……….. 6

2.1 Seni ………….………... 6

2.1.1 Filsafat Seni dan Estetika………... 7

2.1.2 Keindahan dan Nilai Estetis ………. 8

2.2 Budaya ……… 8

2.2.1 Dualisme Budaya ……….. 9

2.3 Tradisi Upacara Seren Taun ..………. 10

2.3.1 Asal Usul Upacara Seren Taun ………. 10

2.3.2 Upacara-Upacara Yang Mendahului Upacara Seren Taun ….. 13

2.4 Promosi ………..………. 14

2.4.1 Definisi Promosi ……… 14

2.4.2 Fungsi Promosi ……….. 15

2.4.3 Tujuan Promosi ………. 15

(4)

2.5 Event ………... 17

3.1.2 Wawancara Narasumber Terkait ………... 20

3.1.3 Kwesioner ………. 21

3.1.4 Tinjauan Karya Sejenis ………. 26

3.2Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ………. 29

(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.4.8 Iklan Majalah ……… 52

4.4.9 Website ……… 54

4.4.10 Umbul-umbul ……… 56

4.4.11 Media Sosial ...……….. 57

4.4.12 Gimmick ……… 58

4.5Timeline ….………... 61

4.6Budgeting Media ……….. 62

BAB V PENUTUP ……… 63

5.1 Kesimpulan ……….. 63

5.2 Saran ………..…….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……… 63

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ………..…... 1

Gambar 2.1 Logo Kasepuhan Ciptagelar ………. 19

Gambar 2.3 Logo Disparbudpora Kabupaten Sukabumi ………. 20

Gambar 2.2 Tabel Hasil Panen ………..…... 20

Gambar 2.4 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 23

Gambar 2.5 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 23

Gambar 2.6 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 24

Gambar 2.7 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 24

Gambar 2.8 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 24

Gambar 2.9 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 25

Gambar 2.10 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 25

Gambar 2.11 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 25

Gambar 2.12 Diagram Hasil Pembagian Kwesioner ………. 26

Gambar 2.13 Poster Seren Taun 2013 Kp. Sindang Barang ….………. 27

Gambar 2.14 Poster Seren Taun 2013 Kp. Sindang Barang ……….…………. 28

(7)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.24 Stiker ………..…... ….. 59

Gambar 4.25 Mini Calendar ………..…... 59

Gambar 4.26 Mug ………..…... 60

Gambar 4.27 Botol Minum ………..…... 60

Gambar 4.28 T-shirt ………..…... 60

Gambar 4.29 Timeline Media Promosi ……… 61

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Pertanyaan Wawancara Untuk Pemimpin Adat ……….. 67 Lampiran B Pertanyaan Wawancara Untuk Masyarakat Lokal ………….. 68

(9)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau,

sehingga Indonesia memilki keanekaragaman suku bangsa, bahasa dan tradisi yang

berbeda-beda. Tercermin dari tradisi yang ada di masyarakatnya, sehinggga membuat

indonesia kaya akan budaya yang berkembang di masing-masing daerah dan

wilayah. Seiring berjalannnya waktu, era globalisasi kian tak tertahankan lagi

menggerus budaya kita dan menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang

lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang

mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,

misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara

sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan

kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi

sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Sekarang ini setiap hari kita bisa

menyimak tayangan film di TV yang bermuara dari negara-negara maju seperti

Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan negara maju lainya.

Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi

dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai

bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Akibatnya masyarakat tidak

tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya

akrab dengan kehidupan mereka. Tradisi lokal merupakan sebuah rutinitas budaya

yang dilakukan oleh masyarakat di suatu daerah secara turun-temurun, sehingga

(10)

Dalam struktur kebudayaan, upacara tradisional merupakan bagian tak terpisahkan

dari sistem religi. Dalam kenyataan sehari-hari, pengertian religi lebih sering

dikaitkan dengan praktek-praktek “agama asli”. Adapun yang dimaksud dengan

pengertian “agama asli” disini ialah agama yang dianut oleh suku-suku bangsa (agama etnis), jauh sebelum agama dunia diperkenalkan kepada mereka. Jadi, agama

asli ini bukan datang dari luar suku penganutnya, melainkan lahir dari suku bangsa

yang bersangkutan. Karenanya agama asli kerap juga disebut agama suku atau agama

lokal yang berbeda dengan agama dunia.

Saat ini berbagai tradisi lokal hampir terlupakan oleh masyarakat Indonesia,

termasuk tradisi pesta panen. Tradisi pesta panen biasanya di lakukan oleh

masyarakat pedesaan yang berada di area persawahan. Hampir di berbagai tempat di

Indonesia, selalu bisa ditemukan tradisi pesta panen setiap tahunnya. Masyarakat

Bugis-Makassar mengenal tradisi Mappadendang, masyarakat Tidore mengenal

tradisi Legu Dau, masyarakat Buton mengenal tradisi Bongkaana Tao, masyarakat

Aceh mengenal tradisi Resam Munoling, dan Suku Sunda mengenal tradisi ini

dengan nama Seren Taun.

Dari data-data tersebut, dapat diketahui bahwa tradisi pesta panen tersebar

dibeberapa daerah lainnya, namun sangat jarang diekspos dan diperkenalkan kepada

masyarakat . Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya

promosi mengenai acara tradisi pesta panen. Dalam hal ini, fenomena mengenai

kurangnya promosi acara tradisi pesta panen akan coba penulis selesaikan dengan

ilmu dan pengetahuan desain komunikasi visual khususnya melalui promosi event

(11)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan

bahwa permasalahan yang terjadi ialah :

 Bagaimana cara memperkenalkan kembali tradisi seren taun kepada masyarakat khususnya anak muda?

 Bagaimana membuat perancangan promosi event seren taun agar dapat menarik minat anak muda?

Ruang lingkup pada permasalahan ini meliputi perancangan media promosi event

seren taun kepada para pelajar dan mahasiswa yang tertarik untuk menonton

pertunjukan seni dan budaya yang berusia 16-22 tahun, memiliki status ekonomi

menengah-menegah kebawah dan bertempat tinggal Kota Sukabumi dan sekitarnya.

1.3Tujuan Perancangan

 Memperkenalkan kembali tradisi seren taun kepada masyarakat khususnya anak muda.

 Merancang media promosi event seren taun agar menarik minat anak muda.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

- Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh

keterangan dengan cara tanya jawab. Wawancara dilakukan kepada Abah

Ugi selaku sesepuh girang di Kasepuhan Ciptagelar dan kepada kang Yoyo

selaku warga desa Ciptagelar.

- Observasi

Mengamati dan meninjau langsung ke lokasi tempat diadakannya tradisi

(12)

- Kuesioner

Penulis membuat 9 pertanyaan mengenai pengetahuan tradisi seren taun yang

disebarkan kepada anak muda di Kota Sukabumi dan sekitarnya yang usianya

16-22 tahun agar mendapatkan data dan fakta yang relevan.

- Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data yang berasal dari buku dan situs internet

mengenai Seren Taun yang dapat mendukung penelitian. Studi pustaka

digunakan sebagai pendukung teori, agar informasi yang disampaikan dapat

(13)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 5 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Sumber : Dokumentasi Rumusan Masalah

Bagaimana cara memperkenalkan tradisi seren taun kepada masyarakat lokal dan merancangan promosi event seren taun agar menarik wisatawan?

Tujuan

Memperkenalkan kembali tradisi seren taun kepada masyarakat lokal dan mempromosikan event seren taun agar menarik wisatawan.

Latar Belakang Masalah

fenomena mengenai kurangnya promosi tradisi seren taun akan coba penulis selesaikan dengan ilmu dan pengetahuan DKV khususnya melalui event seren taun

Pengumpulan Data

Wawancara, Observasi, Kuesioner, Studi Pustaka

Analisis SWOT

Analisis STP

Konsep Perancangan

Merancang media promosi mengenai event seren taun agar menarik para wisatawan datang menghadiri event seren taun tersebut.

Tujuan Akhir

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengenalan akan tradisi seren taun di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi masih

terbilang cukup rendah. Masih banyak anak muda khususnya Kota Sukabumi dan

sekitarnya yang sama sekali tidak mengetahui akan adanya tradisi seren taun

tersebut. Untuk itu, penulis ingin memperkenalkan kembali mengenai tradisi seren

taun, khususnya bagi anak muda di Kota Sukabumi dan sekitarnya dan menarik

minat anak muda untuk mau menghadiri acara event seni dan budaya asli Indonesia.

Diharapkan dengan adanya event seren taun tersebut, akan memberikan dampak

yang positif bagi anak muda dan menarik minat anak muda untuk ikut serta

melestarikan seni dan budaya Indonesia. Berangkat dari masalah diatas, maka

dibentuklah sebuah perancangan promosi yang berfungsi untuk memberikan

sosialisasi akan tradisi seren taun dan mengajak anak muda turut serta dalam acara

event seren taun di Kasepuhan Ciptagelar. Perancangan yang dibuat harus semenarik

mungkin terutama bagi target audience. Perancangan promosi event seren taun ini

menggunakan konsep komunikasi dengan pendekatan verbal yang dilakukan dengan

cara mengajak anak muda dengan tagline “ Hayu Urang Ramekeun”. Untuk konsep

visual, menggunakan fotografi mengenai kegiatan dan kesenian yang ditampilkan

dan juga suasana dibuat agraris yang ditampilkan oleh warna hijau yang natural dan

warna kuning seperti padi yang sudah matang.

Media yang digunakan untuk melakukan promosi adalah media-media promosi

seperti Poster (yang dibuat dengan 2 pendekatan Awareness dan Event), brosur,

flyer, spanduk, X-banner, umbul –umbul, web banner, website, media jejaring sosial,

serta gimmick. Gimmick yang akan dibagikan dalam event berupa t-shirt, botol

minum, pin, sticker, mug, dan mini calendar. Sesuai dengan target audience, untuk

(15)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 64

akan diletakkan dan dibagikan di sejumlah sekolah menengah atas dan universitas

yang ada di Kota Sukabumi dan sekitarnya. Harapannya penulis untuk kedepan ialah

agar anak muda dapat tertarik untuk datang menyaksikan event seren taun dan

menumbuhkan minat anak muda akan seni dan budaya Indonesia. Demikian

kesimpulan yang penulis dapatkan selama melakukan penelitian dan perancangan

promosi event seren taun. Semoga hasil penulisan serta perancangan promosi ini,

dapat berguna di masa yang akan datang. Terima Kasih.

5.2 Saran

Di mata masyarakat khususnya anak muda di Kota Sukabumi dan sekitarnya, tradisi

seren taun masih sangat jarang terdengar. Itu disebabkan oleh kurangnya sosialisasi

dan promosi mengenai acara tradisi seren taun tersebut. Perancangan promosi ini

diharapkan dapat menjadi media sosialisasi dan pengenalan akan tradisi seren taun

sebagai salah satu seni dan budaya Indonesia yang merupakan warisan leluhur yang

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Firman, V. 18 November 2013. “Yuk, Nonton Ritual “Seren Taun” Akhir Bulan Ini”.

National Geographic (Online), (http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/11/yuk-nonton-ritual-seren-taun-akhir-bulan-ini, diakses 25 Januari 2014).

Agus, S. 17 November 2013. “Yuk, Nonton Seren Taun di Bogor”. Intisari (Online),

(http://intisari-online.com/read/yuk-nonton-seren-taun-di-bogor, diakses 25 Januari 2014).

Yusran, D. 26 September 2011. “ Melihat Pesta Panen di Amerika Serikat”. Timur

Angin (Online),

(http://timur-angin.com/2011/09/melihat-pesta-panen-di-amerika-November 2011. “Definisi Promosi dan Publikasi”. Majalah Pendidikan (Online), (http://majalahpendidikan.com/2011/11/definisi-promosi-dan-publikasi.html, diakses 12 Februari 2014).

Ikhwan, S. 2012. “ Pengaruh Budaya Asing Terhadap Budaya Lokal”. Makalah Ilmu

Sosial Budaya Dasar Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.

Wadjiz, Anwar, 1985. Filsafat Estetika. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Read, Herbert, 1959. The Meaning of Art. New York: Penguin Book.

Sumardjo, Jakob, 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.

(17)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 66

Alma, Buchari, 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Noor, Any, 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta

Setiawan, Irvan; Rosyadi, Enden Irma R, Moch. Arif Ramadhan, Denny Hermansyah, Deti Nurhayati, dan Rizky S. Choliludin. 2012. Upacara Seren Taun

pada Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi. Bandung: Balai Pelestarian

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan sosialiasi yang mendalam dan meluas;

(1) Penyusunan Rencana Umum Jaringan Trayek perkotaan yang berada dalam wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) huruf c dilakukan oleh

Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Impelmentasi program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang), Tesis

After analyzing data which are taken from recording of daily conversation of English department students, the writer takes conclusion as follows: (1) The maxims which are

Car Named Desire” by Tennessee Williams. 2) How deixis is used in the American Play “A Street Car Named Desire” by.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kualitas Pelayanan Housekeeping Department Di Padma Hotel Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Oleh demikian, dapat dikatakan bahwa pasien kanker yang menggunakan koping religius positif akan terhindar dari stres dan kecemasan sehingga merasakan ketenangan.

Hasil dan pembahasan penelitian bahwa upaya kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru yaitu memberdayakan kompetensi yang dimiliki oleh guru, Kelompok