PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG
ENERGI DAN GERAK BENDA
( Penelitian TindakanKelasPadaBidangStudiIlmuPengetahuanAlam diKelas III TahunPelajaran 2013-2014 SDN Sukasari I
KecamatanSukajadiKota Bandung )
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSalah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Guru Sekolah Dasar
Oleh
Nenden Noer Kusmawati 1206801
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Nenden Noer Kusmawati
1206801
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG
ENERGI DAN GERAK BENDA
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Negeri Sukasari I Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran
2013-2104)
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing I
Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001
Pembimbing II
Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP. 198108122005011003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN DAN BEBAS PLAGIATISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Tentang Energi Dan Gerak Benda”adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya.
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Abstrak... i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi... iv
Daftar Gambar... vi
Daftar Grafik... vii
Daftar Bagan... viii
Daftar Tabel... ix
Daftar Lampiran... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian... 6
E. Hipotesis... 7
F. PenjelasanIstilah... 7
BAB II METODE DEMONSTRASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN GERAK BENDA A. Pembelajaran Terpadu... 9
B. Konsep IPA di SD... 14
C. Konsep Energi dan Gerak Benda... 17
D. Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran IPA di SD... 18
E. Materi Tentang Gerak Benda... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 29
C. Subjek Penelitian... 29
D. Prosedur Penelitian... 30
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Analisis dan Interpretasi Data... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah... 37
B. Persiapan Tindakan... 37
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 65
B. Saran... 65
DAFTAR PUSTAKA... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 69
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
“Penerapan
Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA
Tentang
Energi Dan Gerak Benda”
Nenden Noer Kusmawati 1206801
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, FIP UPI e-mail: nenden.noerku@gmail.com
Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di lapangan bahwa
hasil belajar siswa masih kurang memuaskan khususnya pada matapelajaran IPA materi tentang energy dan gerak benda. Pada materi-materi sebelumnya, hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang kurang memuaskan sehingga untuk penelitian ini, penulis mencoba melakukan pre test dan hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh tidak mencapai KKM. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran guru kurang memperhatikan instrument pembelajaran yang mendukung, proses pembelajaran hanya berlangsung seperti LKS yang digunakan hanya berbentuk perintah, sehingga siswa kurang memahami. Penelitian ini menggunakan penerapan metode demonstrasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan energy dan gerak benda di kelas III SDN Sukasari I Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Metode penelitian ini digunakan dalam penelitian penelitian tindakan di kelas. Dimana penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Sukasari I Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes, demonstrasi dan lembar observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 67.30 siswa sebanyak 16 orang dengan persentase pencapaian KKM 61.5%. Sedangkan 10 orang yang belum memenuhi KKM dengan persentase 38.5% ini menunjukkan bahwa pada siklus I belum mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata 78.07 siswa yang mencapai KKM ada 24 orang atau 92%. Sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM hanya 2 orang atau 8% hal ini menunjukkan bahwa siklus II sudah mencapai 85% siswa dan memperoleh rata-rata di atas KKM. Berdasarkan persiapan pengajaran yang dilakukan semakin baik, dimana peneliti menggunakan metode demonstrasi yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa terhadap percobaan-percobaan yang mereka lakukan sehingga proses belajar siswa pun semakin kondusif dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan ini membuktikan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Abstract: This study was motivated by the fact that there is in the field that student
learning outcomes are still not satisfactory especially in science subjects matter of energy and motion of objects. In the previous materials, student learning outcomes showed unsatisfactory results so for this study, the authors try to do the pre-test and the results showed that the average obtained did not reach KKM. This is because the learning process is less teacher attention to instruments that support learning, the learning process takes place just like worksheets that are used only in the form of command, so that students are less understood. This study uses application demonstration method that aims to determine the extent of implementation of demonstration method can improve student learning outcomes in science teaching on the subject of energy and motion of objects in the class III SDN Sukasari I Sukajadi District of Bandung. The research method used in research studies in the class action. Where this classroom action research is third grade students of SDN Sukasari I Hummingbird District of Bandung, which consisted of 12 men and 14 women. Instrument used in this research is a matter of testing, demonstration and observation sheet. The results showed that the learning outcomes of students in the first cycle to obtain an average value of 67.30 students as many as 16 people with the percentage achieved 61.5% KKM. While 10 people who have not met with percentage 38.5% KKM This shows that in the first cycle has not reached the KKM. While on the second cycle increased average 78.07 students who achieve KKM 24 people or 92%. While students who have not met the KKM only 2 people or 8%, this indicates that the second cycle has reached 85% of students and the average gain over the KKM. Based on teaching preparation is done the better, where researchers use a method that gives a demonstration to the students directly experience the trials they are doing so that the students became more conducive learning and increase student learning outcomes of this demonstration proves that the application of the method can improve student learning outcomes .
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.Hal
ini bisa dibuktikan dengan pencanangan pemerintah yang mewajibkan
pendidikan 9 tahun yakni SD sampai SMP.Program pemerintah tidaklah
isapan jempol belaka, namun program ini didukung dengan mulai
diterapkannya sekolah gratis di tingkat SD, SMP, dan SMU/SMK. Dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah juga berupaya
meningkatkan kualitas tenaga pendidik dengan diadakannya sertifikasi dan
diklat-diklat, dimana diharapkan dari hasil ini proses pembelajaran bisa
berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa. Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan berkualitas
adalah merupakan dambaan setiap guru, karena dengan pola pembelajaran ini
diharapkan proses belajar bisa berjalan dan dapat sesuai dengan target yang
diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi
atau cara dalam menyampaikan pokok bahasan pelajaran agar diperoleh
peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan
membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf
intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan
motivasi.Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai
motivasi untuk belajar.Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam
bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu siswa didik dapat keluar dari
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Komponen siswa sebagai peserta didik dalam system pendidikan
merupakan komponen yang menjadi sasaran utama dan pertama. Proses
pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar harus mampu melayani
kebutuhan kepentingan peserta didik, termasuk upaya guru sebagai fasilitator
kegiatan belajar mengajar harus mampu memahami karakter, sifat, dan tingkat
kemampuan setiap peserta didik sehingga proses pendidikan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien, serta mampu mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki peserta didik seoptimal mungkin.
Tujuan direncanakan dalam proses belajar mengajar merupakan langkah
pertama yang harus diterapkan. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan
tingkah laku dan kemampuan yang harus dimiliki setelah anak menyelesaikan
pengalaman belajar tertentu yang terkait dengan kompetensi dasar dan
indikator dalam proses belajar mengajar. Dari tujuan dan opersional yang jelas
dapat ditetapkan pendekatan model pembelajaran, metode, alat, dan sumber
pembelajaran.
Efektivitas belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah tidak semata-mata
ditentukan oleh derajat pemilikan potensi siswa yang bersangkutan, melainkan
juga lingkungan, terutama guru yang propesional.Pengembangan belajar
masuk dalam katagori untuk menjadikan pembelajaran itu menjadi efektif.
Pengembangan pembelajaran adalah cara yang sistematis dalam
mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi seperangkat bahan dan
strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan.Hasil akhir
pengembangan pembelajaran adalah diperolehnya sistem pembelajaran yang
memudahkan guru dan siswa memahami standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang dijabarkan dalam rumusan indikator pembelajaran.
Proses pembelajaran yang lebih bermakna dan menumbuhkan motivasi
belajar siswa dengan harapan potensi belajar siswa akan lebih baik, upaya
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
serta pendekatan melalui bentuk model pembelajaran yang mengarah pada
proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.
Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan oleh peningkatan proses
belajar mengajar. Dengan adanya peningkatan proses belajar mengajar dapat
meningkat pula kualitas hasil prestasi belajar siswa atau prestasi lulusannya.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta
didik kedalam proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan.
Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini akan sangat tergantung pada
pengelolaan sekolah dan proses pengajaran dengan bentuk dan model
pendekatan yang diterapkan guru. Mengingat bahwa peserta didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya juga
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual peserta didik tersebut,
sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi peserta didik dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik.Pembelajaran yang kurang
memperhatikan perbedaan individual peserta didik ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan
individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar
dikalangan peserta didik.
Melalui penelitian pada kelas III di SDN Sukasari 1 Kecamatan Sukajadi
Kota Bandung. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dihadapkan dengan
berbagai persoalan diantaranya masih terdapat siswa yang kurang aktif dan
kurang antusias dan kurang berkembangnya minat selama proses
pembelajaran selain itu proses pembelajaran masih kurang efisien dan efektif
dan di dukungnya pula dengan kondisi hasil belajar siswa yang belum sesuai
dengan target yang diharapkan dengan mengacu kepada criteria ketuntasan
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Rendahnya hasil belajar tidak terlepas dari proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Selama ini proses pembelajaran di kelas III khususnya SDN
Sukasari 1 Kecamatan Sukajadi cenderung menggunakan metode ceramah
dalam menyampaikan pelajaran khususnya pada pelajaran IPA sehingga
kurang mengeksplorasi wawasan pembelajaran menjadi tidak menarik. Siswa
tidak tertantang untuk bertanya dan kurang mampu mengungkapkan ide-ide.
Sedangkan disisi lain pada mata pelajaran IPA banyak materi yang cenderung
harus menggunakan metode yang melibatkan aktivitas siswa berkaitan dengan
perlunya mengkongkritkan materi yang disampaikan kepada siswa dalam
menerima pelajaran. Adapun metode yang sesuai dengan harapan tersebut
antara lain metode demonstrasi.
Dengan menggunakan metode demonstrasi maka siswa akan terlibat ke
dalam proses pembelajaran dengan diberi kesempatan untuk mempraktikannya
sendiri. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih cenderung pada situasi
yang produktif. Sebagaimana Sumaji (1998 : 46) mengemukakan bahwa
“pendidikan IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang merupakan
disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan / kombinasi antara
disiplin ilmu yang bersifat produktif”.
Salah satu upaya guru untuk memperoleh proses pembelajaran yang efektif
yaitu dengan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Caranya guru harus
mengetahui terlebih dahulu pengetahuan awal siswa sebelum tentukan
pembelajaran karena merupakan faktor penting yang dapat membantu siswa
dalam memahami suatu konsep. Di samping itu pembelajaran dapat
menghubungkan pengetahuan atau bahan yang akan dipelajari.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan pembelajaran
sebaiknya menggunakan pendekatan proses. Penggunaan pendekatan proses
menuntut guru untuk dapat memilih dan menggunakan metode yang tepat
dalam upaya memberikan materi IPA agar lebih efektif kepada siswa. Dalam
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
wawasan tentang berbagai metode.Sehingga dapat memilih metode yang tepat
untuk melaksanakan pembelajaran sesuai standar kompetensi guru harus dapat
merancang rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan
baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagai guru dapat meningkatkan
kemampuan secara maksimal.
Dengan melihat latar belakang di atas maka penulis sebagai peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan upaya
penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentangenergi dan gerak benda pada mata pelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upayaperencanaan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukasari 1 Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung terhadap gerak benda
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang energi dan gerak
benda dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas III SDN
Sukasari 1 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung semester II tahun pelajaran
2013-2014
3. Bagaimanakahpeningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukasari 1
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung semester I tahun 2013-2014 setelah
menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran mengenai konsep
energi dan gerak benda
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di
atas maka, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Penelitian tindakan kelas ini mendeskripsikan atau perencanaan untuk
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
IPA tentang energi dan gerak benda di kelas III SDN Sukasari 1
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentangenergi dan gerak benda dengan
menggunakan metode demonstrasi di kelas III SDN Sukasari 1 Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung semester II tahun pelajaran 2013-2014.
3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukasari 1 Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung semester II tahun 2013-2014 setelah
menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran mengenai konsep
energi dan gerak benda.
D. ManfaatHasil Penelitian
Penelitian ini berharap bermanfaat bagi :
1. Siswa
a. Untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA
b. Agar siswa aktif dan terlibat langsung dan lebih termotivasi dalam
proses belajar mengajar
c. Agar pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa
d. Agar pembelajaran lebih efektif dan efisien
e. Agar hasil siswa lebih memuaskan dan perolehan nilai siswa di atas
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
2. Guru
a. Agar dalam proses belajar mengajar mau berusaha lebih kreatif dan
dapat menggunakan metode demontrasi secara efektif.
b. Agar tidak monoton sehingga lebih semangat memberikan pelajaran
terhadap peserta didik khususnya dengan menggunakan metode
demonstrasi.
c. Guru dapat mengoptimalkan proses pembelajaran.
d. Guru dapat menciptakan suatu strategi pembelajaran yang tepat di
kelas.
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
a. Meningkatkan prestasi sekolah terutama pada mata pelajaran IPA.
b. Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme
guru.
E. Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan
berhasil dengan baik jika guru selalu membuat perencanaan pembelajaran
melalui serangkaian proses perbaikan sebelumnya dan membuat perencanaan
yang mengarah ke dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu dapat dirumuskan
hipotesis tindakan dengan penelitian metode demonstrasi yang digunakan.
Maka hasil belajar siswa kelas III sekolah Dasar Negeri Sukasari 1
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung akan lebih meningkat.
F. Penjelasan Istilah
Dengan memperhatikan judul penelitian ada beberapa istilah yang perlu
dijelaskan, yakni :
1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau
caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Dua
hal yang paling penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi yaitu seluruh siswa mengamati proses / objek yang
akan ditentukan kemudian seluruh siswa melakukan dan guru memberi
contoh.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi adalah :
a. Merangkai alat percobaan dan fungsi alat
b. Mendemonstrasikan objek atau proses percobaan IPA
c. Membimbing siswa untuk melakukan percobaan
d. Mengamati, mengumpulkan dan mengolah data
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Keterlaksanaan metode demonstrasi diukur melalui
observasi.Keterlaksanaannya dengan menggunakan lembar observasi dan
hasilnya dinyatakan oleh indek keterlaksanaan.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa merupakan suatu keterampilan atau kemampuan
yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas belajar.Hasil belajar
siswa digunakan oleh guru untuk ukuran atau kriteria dalam pencapaian
suatu pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami
belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
kognitif yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran yang
ditunjukkan dengan nilai skor tes yang diberikan oleh guru setiap selesai
pembelajaran. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian singkat
3. Subyek dan lokasi penelitian tindakan kelas
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Sukasari 1
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung tahun pelajaran 2013-2014 dengan
jumlah seluruhnya 27 terdiri dari 12 siswa laki dan 15 siswa perempuan.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SDN Sukasari 1
yang berlokasi di Jln. Sukakarya No. 19 Kecamatan Sukajadi Kota
Bandung.Penelitian ini memfokuskan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
29
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan
Metode berasal dari Bahasa Yunanimethodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh.Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Metode merupakan jabaran dari pendekatan.Satu pendekatan dapat dijabarkan
ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang
difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan
penjabaran dari metode pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif (Sanjaya, 2008:127).
Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode
ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi
baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat
dirumuskan teori dan atau proses gejala sosial. (Kumandar, 2008 : 42).
Penelitian ilmiah pada dasarnya adalah usaha mencari jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, dan dalam
usaha pencariannya melalui tahapan yang sistematis, objektif dan akurat.
Penelitian ini mengacu kepada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki
30
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian tindakan kelas dengan model spiral (Kemmis dan Mc. Taggart, dalam
Basuki Wibawa 2003).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau yang dikenal sebagai classroom action research. Metode ini dipilih
guna untuk memperbaiki proses pembelajaran serta memecahkan masalah nyata
yang dihadapi siswa berkaitan dengan proses pembelajaran. Menurut John Ellice
(Wibawa, 2003 : 7) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya.
Dalam penelitian ini, antara peneliti dengan obyek penelitian saling
berinteraksi satu sama lainnya, sehingga pada pelaksanaannya peneliti berfungsi
sebagai alat penelitian. Hasil penelitian dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak
terlepas sepenuhnya dari factor subjektivitas, karena ini tidak merupakan alat
penelitian yang baku yang telah disiapkan sebelumnya. Sehingga hasil penelitian
merupakan deskripsi interpretasi yang bersifat tentatif dalam konteks situasi
tertentu (Sudjana & Ibrahim, 1995 : 7).
Kebenaran penelitian lebih banyak didukung oleh kepercayaan berdasarkan
konfirmasi dari pihak-pihak yang diteliti.Dalam penelitian ini yang lebih
diutamakan adalah deskriptif analitik untuk menemukan dan menguraikan dari
konsep-konsep yang terdapat di dalamnya, dan sedikit menggunakan numerik
statistik.Angka-angka statistik hanya digunakan untuk memperkuat argumen dan
objektivitas dari penelitian.
Penelitian ini mengacu kepada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran maka penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (1998).
Adapun model spiral yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat
31
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Model Spiral dari Kemmis Mc. Taggaert (Kasihani Kasbuloh : 1998)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Sukasari 1 Jalan
Sukakarya No. 19 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dengan waktu 5 x 35 menit di kelas III
SDN Sukasari 1 Jl. Sukakarya No. 19 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Sukasari 1 Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.Jumlah siswa Observasi Awal
Refleksi Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Kesimpulan dan Saran
Rencana Tindakan I
Rencana Tindakan II Observasi Tindakan I
Observasi Tindakan II
Siklus I
32
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menjadi subjek penelitian sebanyak 27 orang yang terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Peneliti memilih lokasi penelitian SD Negeri Sukasari 1 Kecamatan Sukajadi
Kota Bandung, karena peniliti adalah guru di SD tersebut.
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah kegiatan dalam penelitian yang dilakukan peneliti terbagi
dalam tiga tahap yaitu :
1. Tahap persiapan penelitian, meliputi :
a. Penentuan sekolah tempat penelitian.
b. Permintaan ijin penelitian kepada kepala sekolah tempat diadakannya
observasi penelitian.
c. Permintaan bantuan kepada rekan guru sebagai observer dalam kegiatan
penelitian.
d. Mengidentifikasi masalah penelitian
1) Menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas III SD.
2) Menelaah buku-buku sumber yang relevan dengan materi yang sesuai
dengan Kurikulum 2006 (KTSP).
3) Menelaah materi yang akan disampaikan, yang akan dibuat RPP sesuai
dengan pelaksanaan.
4) Merumuskan metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
5) Pemilihan alat dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
6) Merancang dan menyusun rencana kegiatan secara menyeluruh dalam
tiap siklus tindakan.
7) Menelaah segala hambatan dan kesulitan selama pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan.
8) Memberikan arahan dan pelatihan kepada observer mengenai
33
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9) Menyusun dan menetapkan teknik pengumpulan data, yaitu berupa
lembar observasi dan lembar soal tertulis. Lembar pengamatan
digunakan untuk menilai selama proses berlangsungnya pembelajaran,
sedangkan lembar soal tertulis digunakan pada kegiatan pre tes dan pos
tes.
2. Tahap pelaksanaan meliputi : a. Siklus I
1) Observasi awal. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui belajar
siswa sebelum dilaksanakan penelitian dengan cara menganalisis nilai
hasil evaluasi belajar pada akhir semester 1, dan didapatkan hasil
belajar dengan keadaan dari 27 orang siswa kelas III hanya 15 orang
yang mendapat nilai 70 ke atas atau sekitar 52%. Selanjutnya disusun
rencana tindakan siklus pertama.
2) Rencana tindakan. Dalam rencana tindakan siklus pertama dilaksanakan
untuk satu pertemuan dengan 5 x 35 menit. Konsep yang dibahas
adalah macam-macam gerak benda, dengan menggunakan rencana
pembelajaran yang telah disusun. Selanjutnya melaksanakan tes pada
siklus I dengan menggunakan soal-soal tentang macam-macam Gerak
Benda.
3) Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I
adalah kegiatan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan melakukan Tanya jawab untuk
mengetahui pengetahuan siswa berkaitan dengan konsep yang akan
dibahas yaitu tentang gaya dan gerak benda pada mata pelajaran IPA.
Pada pembelajaran siklus I ini siswa di fasilitasi untuk melakukan
berbagai percobaan dengan mengikuti petunjuk kerja yang dibacakan
oleh guru beserta media pembelajaran lainnya secara berkelompok.
Setelah itu siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan yaitu mengenaigaya
dan gerak benda. Berdasarkan hasil penemuan kelompok, salah satu
34
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau melaporkan hasil diskusi kelompoknya, sehingga didapat
kesepakatan kelas pada akhirnya siswa dapat menyimpulkan konsep
yang telah dipelajari dengan bimbingan guru. Selanjutnya dilakukan
evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat soal yang sudah disediakan, evaluasi ini dilaksanakan secara
individual yang dilakukan pada setiap tindakan di akhir pembelajaran.
4) Observasi tindakan. Observasi tindakan ini dilaksanakan selama
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format yang telah
disiapkan. Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh pengajar
(peneliti) dan dibantu oleh rekan guru lain yang bertugas sebagai
observer.
5) Refleksi tindakan I. Setelah melaksanakan tindakan berupa proses
pembelajaran, kegiatan dilanjutkan dengan merefleksikan setiap
peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, baik
aktivitas guru maupun siswa berupa aktivitas dan konsentrasi
berdasarkan format observasi. Analisis pada siklus ini dilaksanakan
untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari penggunaan metode
demonstrasi dalam pembelajaran. Selanjutnya menganalisis hasil tes
pada siklus I. Setelah diketahui hasil tes dan hambatannya peneliti dan
observer merancang strategi pembelajaran yang baru untuk menyusun
tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
b. Siklus II
1) Rencana tindakan. Rencana tindakan pada siklus II ini dilaksanakan
untuk satu pertemuan dengan waktu 5 x 35 menit. Siklus ini dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil dari siklus I, terutama dari sisi
hambatan-hambatan yang ditentukan pada siklus I. Konsep yang dibahas
selanjutnya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhigaya dan gerak
benda dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disusun.
35
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II
adalah kegiatan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan melakukan Tanya jawab untuk
mengetahui pengetahuan siswa berkaitan dengan konsep yang akan
dibahas yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gaya dan gerak
benda pada mata pelajaran IPA. Pada pembelajaran siklus II ini siswa
difasilitasi untuk melakukan berbagai percobaan dengan mengikuti
petunjuk kerja yang dibacakan oleh guru besera media pembelajaran
lainnya secara berkelompok. Setelah itu siswa berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kegiatan yang telah
dilakukan yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhigaya dan
gerak benda. Berdasarkan hasil penemuan kelompok, salah satu
perwakilan dari setiap kelompok diarahkan untuk mempresentasikan
atau melaporkan hasil diskusi kelompoknya, sehingga di dapat
kesepakatan kelas pada akhirnya siswa dapat menyimpulkan konsep
yang telah dipelajari dengan bimbingan guru. Selanjutnya dilakukan
evaluasi hasil pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan
perangkat soal yang sudah disediakan, evaluasi ini dilaksanakan secara
individual yang dilakukan pada setiap tindakan di akhir pembelajaran.
3) Observasi tindakan .observasi tindakan pada siklus II ini dilaksanakan
selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format yang
telah disiapkan. Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh pengajar
(peneliti) dan dibantu oleh rekan guru lain yang bertugas sebagai
observer.
4) Refleksi tindakan. Setelah melaksanakan tindakan berupa proses
pembelajaran pada siklus II, kegiatan dilanjutkan dengan merefleksikan
setiap peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung,
baik aktivitas guru maupun siswa berupa perhatian dan konsentrasi
berdasarkan format penilaian, dan melihat peningkatan hasil belajar.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui efektivitas keberhasilan dan
36
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhigaya dan gerak
benda pada mata pelajaran IPA di kelas III.
5) Kesimpulan. Dari rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, dilakukan tindakan penarikan
kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan hasil semua siklus dari
penelitian yang dilaksanakan. Kegiaran ini dimaksudkan untuk
menganalisis berbagai temuan serta untuk mengetahui ketercapaian
tujuan dalam setiap tindakan.
E. Instrumen Penelitian
Untuk menunjang atau melengkapi data utama, penulis menggunakan
instrumen-instrumen sebagai berikut :
1. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini kegiatan yang sangat perlu di observasi adalah
aktivitas guru dan siswa mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup yang termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
siswa diantaranya mendemonstrasikan percobaan-percobaan.
2. Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan
siswa mengenai aspek yang akan diukur baik dari segi pengetahuan siswa
maupun keterampilan dan kreativitasnya. Adapun alat ukur yang digunakan
adalah dengan menggunakan lembar evaluasi hasil dan lembar evaluasi
proses.
Lembar evaluasi hasil digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
mengenai materi yang telah disampaikan, sedangkan lembar evaluasi proses
digunakan untuk menilai keaktifan dan kreativitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, terutama pada saat mendemonstrasikan
37
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini digunakan analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif deskriptif
Analisis data kualitatif yang digunakan adalah mendeskripsikan hasil
dari observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi dan tes prestasi
yakni diklasifikasikan dan dikategorikan berdasarkan analisis logis
kemudian ditafsirkan dan disajikan secara sistematis yakni meliputi :
1) Reduksi data, yakni penyelesaian data dan pengelompokan data mana
yang sesuai dan bermakna bagi penelitian tindakan kelas.
2) Validasi data, suatu penelitian akan berhasil dengan baik bila kegiatan
tersebut menguji dengan validasi data yakni derajat kebenaran dan
ketepatan penelitian, termasuk derajat kebenaran penelitian tindakan
kelas dapat dilakukan melalui :
a. Penjenuhan / saturation yakni proses secara berulang hingga
tercapai suatu kebenaran yang lebih baik. Termasuk penelitian
tindakan kelas dalam bentuk siklus yang berulang agar diperoleh
hasil belajar yang lebih baik.
b. Trianggulasi, kegiatan tersebut diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai cara dan berbagai waktu dengan demikian terdapat
trianggulasi sumber. Trianggulasi teknik pengumpulan data dan
waktu (Sugiono, 2007 : 125). Peneliti mencek kebenaran data dan
informasi tentang pelaksanaan tindakan dari sumber lain yaitu
guru, siswa maupun guru lain.
c. Member chek, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Kebenaran dari data selama observasi atau
wawancara diperoleh dengan hasil belajar setelah akhir penelitian
tindakan kelas.
Analisis data kuantitatif, pada penelitian ini digunakan data hasil tes
hasil belajar siswa dengan statistika deskriptif yang diambil dari
38
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Interprestasi Data
Data-data yang diperoleh dianalisis pada setiap siklus tindakan
ditabulasikan dan diolah dengan prosentase dan dibuat grafik untuk
mengetahui gambaran hasil penelitian tindakan ini.Hasil pengolahan data
ini menjadi bahan pembahasan untuk menyusun kegiatan penelitian
selanjutnya. Data yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar diolah dengan
menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan
prosentase analisis data kuantitatif yang dilakukan dengan mencari �
(rata-rata) yaitu dengan menggunakan rumus � = ( ��−��)
�
Keterangan :
� = rata-rata hitung
�� = data ke i
�= banyak data
��= frekuensi data
��.�� = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan
Pada tahap akhir ini peneliti dapat membuat kesimpulan sementara
melalui hasil refleksi yang telah atau belum memuaskan, untuk dilanjutkan
pada tindakan selanjutnya.Untuk itu peneliti menyusun rekomendasi dari
67
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Energi Dan Gerak Benda” yang dilaksanakan di kelas III SDN Sukasari 1 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, maka peneliti mencoba
menarik kesimpulan sebagai alternatif jawaban dari konsep rumusan masalah
yang telah disusun yakni sebagai berikut :
1. Perencanaan metode demonstrasi pada setiap siklusnya mengalami
perbaikan dan peningkatan diantaranya :
- Kemampuan kelompok dalam melakukan kegiatan demonstrasi
dengan semua anggotanya
- Kemampuan siswa dalam mengeksplorasi materi yang disajikan
mengalami perkembangan
- Peningkatan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan
diskusi dan menyampaikan pendapat di dalam setiap kelompok
- Pelaksanaan kegiatan penerapan metode demonstrasi dari setiap
siklusnya semakin baik dan semakin kondusif
- Pengerjaan LKPD pada awalnya hanya dikerjakan oleh ketua
kelompok pada akhirnya mampu menarik perhatian anggota
kelompoknya untuk ikut terlibat langsung dan hasilnya dapat
dilaporkan oleh setiap kelompok
2. Program pembelajaran akan hidup dan bermakna serta berkualitas bila
seluruh siswa aktif menentukan masalah, menelaah, memahami,
mendiskusikan, memecahkan masalah, menarik kesimpulan serta
melaporkan hasil pekerjaannya, hal tersebut dalam pelaksanaan
68
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
metode demonstrasi memberikan pengalaman langsung kepada siswa
terhadap percobaan-percobaan yang mereka lakukan sendiri, siswa
langsung mengamati. Dengan demikian metode demonstrasi pada siklus
I mengalami kendala diantaranya siswa banyak menggunakan alat
percobaan dengan memain-mainkan dengan temannya. Sehingga siswa
lain merasa terganggu, sementara guru terlalu asyik melakukan
demonstrasi sehingga kurang memperhatikan seluruh siswa. Selanjutnya
pada siklus II terjadi peningkatan, dimana siswa sudah bisa mengamati
percobaan serta mengambil dari hasil pengamatannya, perhatian guru
pun sudah menyuruh kepada siswa.
3. Hasil belajar siswa kelas III SDN Sukasari 1 pada mata pelajaran IPA
tentang energi dan gerak benda sesudah menggunakan metode
demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan. Dimana data hasil
belajar siswa sebelum menggunakan metode demonstrasi hanya 16
orang atau 61.5% yang mencapai KKM sedangkan 10 orang atau 38.5%
ini belum mencapai KKM.
Sedangkan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode demonstrasi
menunjukkan adanya peningkatan yaitu 24 orang siswa atau 92 %
mencapai nilai KKM dan hanya 2 orang siswa atau 8 % berada di bawah
KKM.
B.Saran
1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat baik,
tetapi harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk
bahan ajar atau sumber-sumber, alat dan bahan-bahan percobaan.
2. Guru harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta
keterampilan dalam mendemonstrasikan bahan ajar yang disampaikan
sehingga dapat ditirukan oleh siswa, agar dapat menerapkan pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar
69
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
menjadikan KBM menyenangkan adalah dengan menerapkan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaran.
3. Penggunaan alat peraga harus tepat guna agar dalam pelaksanaan
percobaan/demonstrasi tidak terjadi kesalahan konsep yang dipahami
siswa.
4. Bagi siswa, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi siswa dibimbing dan dimotivasi agar lebih kreatif dan siswa
langsung mempraktekkan secara langsung. Sehingga dapat berpikir dan
menentukan jawaban secara langsung melalui proses pembelajaran yang
sedang berlangsung dan lebih memahami konsep materi pelajaran yang
telah disampaikan guru.
5. Bagi peneliti, peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa diperoleh karena
siswa merasa gembira selama pembelajaran berlangsung sehingga dapat
Nenden Noer Kusmawanti, 2014
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang energy dan gerak benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharjono, danSupardi(2006). PenelitianTindakanKelas. Jakarta :PT.
BumiAksara.
Anonim (2010).PembelajaranTerpaduKelas1 ,2dan 3.
Depdiknas (2006).Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan SD KelasIV.Jakarta :
Depdiknas.
Hamzah B. Uno (2008), Model Pembelajaranmenciptakan proses Belajar yang
kreatifdanEfektif, Jakarta : PT. BumiAksara.
Hamzah B. Uno (2001). PerencanaanPembelajaran. Jakarta : PT. BumiAksara.
Hilda Karli, Magaretha Sri YuliariatingsihKTSP 2006. PanduanBelajarTematik
SD. Jakarta : PenerbitErlangga.
Kumandar (2008).PengembanganKurikulumTeoridanPraktek. Bandung
:RemajaRosdakarya.
MasnurMuslich (2009).Melaksanakan PTK (PenelitianTindakanKelas) itumudah.
Jakarta : PT. BumiAksara.
Moh. UzerUsman (2003).Menjadi Guru Profesional.Bandung : PT. RosdaKarya.
Mulyatidan Muslim (2008).PengetahuanAlamdanLingkunganku : BSE.
Nasutiondan Ibrahim (1995)MetodologiPembelajaranNasional.Depdikbud.
Sudjanadan Ibrahim (1995).MetodolgiPembelajaranNasional.Bandung :
Jemmard.
Sugiono (1997).MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
SukirmanD :Djumhana N : (2008) PerencanaanPembelajaran. PRESS
Thursan Hakim (2002). PengetahuanAlam3.Jakarta :Yudhistira.
Udin S. Winataputradkk (1997).PendekatanKeterampilan Proses
BagaimanaMengaktifkanSiswaDalamBelajar. Jakarta
:GramediaWidiasarana Indonesia.
UndangGunawan (2009).Teknikpenelitiantindakankelas. Bandung:Sayagatama
Winataputra, Udin, dkk (1993). Strategibelajarmengajar. Jakarta: Depdikbud.