Dr. Wisnu Untoro, M.S.
NIP. 195402201989931002
Sebagai Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi
Lahir di Klaten, 20 Februari 1954
Riwayat Pendidikan:
S-1.
Universitas Gadjah Mada. 1979.
Bidang Ilmu: Ekonomi Perusahaan
S-2.
Institut Teknologi Bandung. 1985.
Bidang Ilmu: Manajemen Industri
S-3.
Universitas Gadjah Mada. 2010.
Bidang Ilmu: Ilmu Manajemen
Judul Disertasi
KAJIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN PT KERTAS PADALARANG
This study attempts to untangle
inconclusive finding of strategic
planning effect to organizational
performance with publicness as a
contingency variable, which is
publicness moderator effect on strategic
planning effect to organizational
performance. Emplpying publicness
contingency variable inspired by Thune
and House (1970), and Kudla (1980)
researches that estimated several
factors caused different conclusions to
sort of industry, that is politic or
government
factor
influence
organizational performance. On the
subject of politic or goverrnent factor,
Bozeman and Bretschneider (1994)
proposed The Publicness Puzzle to
understand public status effect to
organizasional behavior.
Strategic planning represented
by characteristic of strategic planning
process: planning formality, flexibility,
and participation. Publicness constructs
refer to Rainey
et al.
(1976)
classification and updated by Rainey
(1989) and developed by Nutt and
Backoff (1992) consist of: environment,
transactional and organizational
process. The test of moderation effect
was using Moderated Regression
Analysis. Previously the direct effect of
strategic planning to organizational
Penelitian ini mengurai belum simpulnya temuan penelitian tentang pengaruh perencanaan strategik pada kinerja organisasional dengan kepublikan sebagai variabel kontingensi yaitu kepublikan sebagai pemoderasi pengaruh perencanaan strategik pada kinerja organisasional. Penggunaan variabel kontingensi kepublikan diinspirasi penelitian Thune dan House (1970), dan Kudla (1980) yang menduga terdapat faktor penyebab perbedaan simpulan pada jenis industri yaitu faktor politik atau kepemerintahan yang mungkin berpengaruh pada kinerja perusahaan. Berkaitan dengan faktor politik atau kepemerintahan, Bozeman dan Bretschneider (1994) mengajukan konep The Publicness Puzzle -teka-teki kepublikan untuk mengetahui pengaruh status publik suatu organisasi pada perilakunya.
Proses perencanaan strategik direpresentasi sebagai karakteristik proses perencanaan strategik: formalitas perencanaan, fleksibilitas perencanaan dan partisipasi perencanaan. Adapun untuk kepublikan, dalam penelitian ini mengacu pada klasifikasi yang diidentifikasi oleh Rainey et al. (1976) yang diperbaharui oleh Rainey (1989) dan selanjutnya dikembangkan oleh Nutt dan Backoff (1992) yang meliputi: lingkungan, transaksional dan proses organisasional. Pengujian dampak pemoderasian dilakukan dengan Moderated Regression Analysis dan sebelumnya dilakukan pengujian pengaruh langsung karakteristik proses perencanaan strategik dengan Analisis Regresi Majemuk.
Hasil menunjukkan bahwa formalitas dan fleksibilitas perencanaan berpengaruh langsung pada kinerja organisasi tetapi partisipasi perencanaan tidak mempengaruhi kinerja organisasional. T emuan tersebut memberikan
performance was tested using Multiple
Regression Analysis.
The results show that planning
formality and flexibility directly
influence organizational performance
but planning participation does not
influence organizational performance.
These findings give empirical evidence
that strategic planning, represented by
planning formality and flexibility,
influence organizational performance
positively. It is imply that this study
supports reconciliation of two schools of
thought, planning and learning, that
stated planning formality and flexibility
are complementary and not substitution.
Thus, co-existence of formality and
flexibility
planning
improve
organizational performance.
The test of publicness as a
moderator variable of strategic planning
effect to organizational performance
only supported one moderator variable
hypothesis. There is one significant but
negatively hypothesis testing. So that, it
is conclude that in higher environment
publicness, higher planning participate
will
decrease
organizational
performance. Toward that finding, it is
proposed adjusment of participative
planning to oversight body regulation,
employing participative planning
mechanism, existence of information
clearness about expected objective;
commitment; and trust. Other test result
of publicness as moderator variable
concludes that environment process
organizational publicness-indicated by
vague
goal-moderates
planning
participate effect to organizational
performance positively.
Keywords
:
strategic
planning,
organizational performance and
publicness.
bukti empiris bahwa perencanaan strategik, yang direpresentasi oleh formalitas dan fleksibilitas perencanaan strategik, berpengaruh positip pada kinerja organisasional. Dengan temuan tersebut, penelitian ini memberikan dukungan adanya rekonsilisasi dua aliran pemikiran planning dan learning yang menyatakan bahwa formalitas dan fleksibilitas merupakan karakteristik proses perencanaan strategik yang tidak saling menggantikan tetapi melengkapi. Dengan demikian disimpulkan bahwa ko-eksistensi formalitas dan fleksibilitas perencanaan meningkatkan kinerja organisasional.
Pengujian kepublikan sebagai pemoderasi pengaruh perencanaan strategik pada kinerja organisasional hanya mendukung satu hipotesis pemoderasian yang diajukan. Terdapat satu pengujian hipotesis yang signifikan tetapi dengan tanda yang berlawanan. Dengan demikian dengan temuan tersebut, disimpulkan bahwa semakin tinggi kepublikan lingkungan maka semakin meningkat partisipasi perencanaan akan menurunkan kinerja organisasional. Terhadap temuan tersebut diusulkan untuk diberlakukan penyesuaian perencanaan partjsipatif dengan peraturan oversight body, penggunaan mekanisme perencanaan partisipatif; adanya kejelasan informasi tentang harapan pencapaian tujuan; komitmen; dan sikap saling percaya. Adapun pengujian pemoderasian yang lain disimpulkan bahwa tingkat kepublikan proses organisasional yang diindikasi dengan kesamaran sasaran memoderasi pengaruh partisipasi perencanaan pada kinerja organisasional secara positif.