RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH [ RKPD ]
KABUPATEN REMBANG
TAHUN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG
BUPATI REMBANG
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN BUPATI REMBANG
NOMOR 7
TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI REMBANG,
Menimbang
:
a.
bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
Pasal
7
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor
23
Tahun
2013
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan
Bupati
tentang
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
Kabupaten Rembang Tahun 2015;
Mengingat
:
1.
Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang
Pembentukan Daerah - daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2.
Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang
Keuangan
Negara
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2003
Nomor
47,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3.
Undang Undang Nomor
1
Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
6.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan
Ruang
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2007
Nomor
66,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8.
Undang Undang
Nomor
12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang
Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2005
Nomor
140,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2006
Nomor
96,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata
Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010
tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 450) Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 540);
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
20.
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 2
21.
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Rembang sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Rembang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Rembang;
22.
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 1
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rembang Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 1
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 92);
23.
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 10
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang
Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Tahun 2010
Nomor 10 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Rembang Nomor 98);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN
BUPATI
TENTANG
RENCANA
KERJA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN
2015
Pasal 1
(1) Menetapkan
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Rembang
Tahun
2015
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
(2) Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Rembang Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)
merupakan
penjabaran
dari
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Rembang Tahun 2010 2015.
Pasal 2
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten
Rembang.
Diundangkan Di Rembang
pada tanggal
21
Mei 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN REMBANG
HAMZAH FATONI
BERITA DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014 NOMOR 7
Ditetapkan Di Rembang
pada tanggal
Mei 2014
Plt. BUPATI REMBANG
WAKIL BUPATI
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
...
I
-
1
A
Latar Belakang ...
I
-
1
B.
Dasar Hukum Penyusunan ...
I
-
3
C
Hubungan antar dokumen ...
I
-
5
D
Sistematika ...
I
-
6
E
Maksud dan Tujuan ...
I
-
7
BAB
II
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN
LAPORAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN ...
II
-
1
A.
Gambaran Umum Kondisi Daerah .………
II
-
1
B
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
sampai dengan tahun berjalan ...
II
-
3
1
Evaluasi Agregatif Pembangunan Daerah
Kabupaten Rembang ...
II
-
3
2
Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan ...
II
-
10
C
Permasalahan/Isu Pembangunan Daerah ...
II
-
86
BAB
III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ...
III
-
1
A
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ...
III
-
1
1
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan
Perkiraan Tahun 2014 ...
III
-
3
2
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tahun 2015 ...
III
-
4
B.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...
III
-
6
1
Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ...
III
-
6
2
Arah Kebijakan Belanja Daerah ...
III
-
8
3
Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ...
III
-
11
BAB
IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV
-
1
A
Tujuan
dan
Sasaran
Pembangunan
RPJMD
2010-2015 ...
IV
-
1
B
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun
2015 ...
IV
-
4
BAB
V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 ...
V
-
1
DAFTAR TABEL
Tabel
2. 1.
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Rembang ...
II-1
Tabel
2. 2.
Capaian Indikator Agregat IPM Kabupaten Rembang Tahun
2012-2013 ...
II-3
Tabel
2. 3.
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Nilai Tukar Petani (%)
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-6
Tabel
2. 4.
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 (juta Rupiah) ...
II-7
Tabel
2. 5.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Konstan
(2000) Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah) ...
II-8
Tabel
2. 6.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Berlaku
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah) ...
II-8
Tabel
2. 7.
Data Penduduk Miskin dan Tingkat Pengangguran Terbuka
di Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-9
Tabel
2. 8.
Capaian IPG dan IDG Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-10
Tabel
2. 9.
Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-11
Tabel
2.10.
Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013 ...
II-11
Tabel
2.11.
Angka Kelulusan Masing-masing jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Rembang 2011 – 2013 ...
II-12
Tabel
2.12.
Angka Transisi SMP dan SMA Tahun 2011-2013 ...
II-12
Tabel
2.13.
Angka Putus Sekolah Jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-13
Tabel
2.14.
Jumlah Sekolah di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013 ...
II-13
Tabel
2.15.
Jumlah Murid di Kabupaten Rembang Tahun 2012 – 2013 (orang) ...
II-14
Tabel
2.16.
Jumlah Guru di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013 ...
II-14
Tabel
2.17.
Ratio Guru Terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013 ...
II-14
Tabel
2.18.
Ratio Kelas terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013 ...
II-15
Tabel
2.19.
Ratio Sekolah terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013 ...
II-15
Tabel
2.20.
Kondisi Ruang Kelas Masing-masing Satuan Pendidikan Berdasarkan
Tingkat Kerusakan 2011 -2013 (Unit) ...
II-15
Tabel
2.21.
Persentase Kondisi Ruang Kelas Masing-masing Satuan Pendidikan
di Kabupaten Rembang Berdasarkan Tingkat Kerusakan 2011-2013...
II-16
Tabel
2.22.
Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasinya Untuk Jenjang Pendidikan
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Kabupaten Rembang 2011 – 2013..
II-17
Tabel
2.23.
Persentase SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang Memiliki Sarana
Pendukung Pembelajaran di Kabupaten Rembang 2011 – 2013 ...
II-18
Tabel
2.24.
Persentase SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang melaksanakan
MBS di Kabupaten Rembang 2011 – 2013 ...
II-19
Tabel
2.25.
Hasil Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten Rembang Tahun 2013 ...
II-19
Tabel
2.26.
Rasio Jumlah Dokter Terhadap Jumlah Penduduk Tahun
2011-2013
...
II-20
Tabel
2.27.
Perkembangan Status Gizi Balita Tahun 2011 - 2013 ...
II-21
Tabel
2.28.
Jumlah
Posyandu dan Balita Tahun 2011 – 2013 ...
II-21
Tabel
2.29.
Jumlah
Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2013 ...
II-22
Tabel
2.30.
Rasio Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Terhadap Jumlah
Penduduk Tahun 2011 s.d 2013 ...
II-23
Tabel
2.31.
Kunjungan Puskesmas di Kab. Rembang Tahun 2011- 2013 ...
II-23
Tabel
2.32.
Jumlah Kunjungan Rawat di Kabupaten Rembang Tahun 2011 –
2013. ...
II-24
Tabel
2.33.
Hasil Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten Rembang tahun 2013 ...
II-25
Tabel
2.34.
Panjang Jalan Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-26
Tabel
2.35.
Jumlah dan Panjang Jembatan di Kab. Rembang Tahun 2011 – 2013 ..
II-28
Tabel
2.36.
Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-31
Tabel
2.37.
Kondisi Permukiman di Kabupaten Rembang Tahun 2012 – 2013 ...
II-32
Tabel
2.38.
Pemberian Rekomendasi Penerbitan Izin Prinsip BKPRD Kabupaten
Rembang Tahun 2011-2012 ...
II-36
Tabel
2.39.
Data Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Rembang Tahun 2011 –
Tabel
2.40.
Data Sarana dan Prasarana Olahraga di Kabupaten Rembang
Tahun 2011-2013 ...
II-39
Tabel
2.41.
Jenis dan Klub Cabang Olahraga di Kabupaten Rembang
Tahun 2011- 2013 ...
II-39
Tabel
2.42.
Jenis Cabang Olahraga Unggulan di Kabupaten Rembang
Tahun 2011 – 2013 ...
II-40
Tabel
2.43.
Organisasi Olahraga di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013 ...
II-40
Tabel
2.44.
Prestasi Atlet menurut Cabang Olahraga Kabupaten Rembang
Tahun 2011-2013 ...
II-41
Tabel
2.45.
Pelayanan Perijinan Di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2012 ...
II-42
Tabel
2.46.
Perkembangan Nilai Realisasi Investasi Swasta (PMA/PMDN)
di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2012
...
II-44
Tabel
2.47.
Perkembangan Koperasi dan UKM di Kabupaten Rembang
Tahun 2010-2012 ...
II-46
Tabel
2.48.
Cakupan Pelayanan Administrasi kependudukan Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2012 ...
II-46
Tabel
2.49.
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir Tahun
2010-2012 ...
II-47
Tabel
2.50.
Kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2012 ...
II-48
Tabel
2.51.
Tingkat Pendidikan Pencari Kerja Tahun 2010-2012 (orang) ...
II-48
Tabel
2.52.
Jenis dan jumlah Peserta pelatihan di BLK Kabupaten Rembang
Tahun 2010-2012 ...
II-49
Tabel
2.53.
Perkembangan Neraca Bahan Makanan 6 Bahan Makanan Pokok
Masyarakat di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2012 ...
II-53
Tabel
2.54.
Matrik Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan Kabupaten Rembang Tahun 2012 ...
II-51
Tabel
2.55.
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah dan swasta
Tahun 2010-2012 ...
II-53
Tabel
2.56.
Jumlah Kasus KDRT Tahun 2010-2012 ...
II-53
Tabel
2.57.
Jumlah Kasus KDRT Menurut Kecamatan Tahun 2012 ...
II-54
Tabel
2.58.
Matrik Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan
Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Kabupaten
Rembang Tahun 2010-2012 ...
II-54
Tabel
2.59.
Perkembangan Pembangunan Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera Tahun 2010 – 2012 ...
II-56
Tabel
2.60.
Data Bidang Perhubungan Kabupaten Rembang Tahun 2010 – 2012....
II-59
Tabel
2.61.
Data Status Tanah Bersertifikasi di Kabupaten Rembang
Tahun 2010−2012 ...
II-60
Tabel
2.62.
Angka Kriminalitas Kabupaten Rembang tahun 2010-2012 ...
II-62
Tabel
2.63.
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2010-2012 ...
II-63
Tabel
2.64.
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2010-2012 ....
II-63
Tabel
2.65.
Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Kecamatan Tahun 2010-2012 .
II-64
Tabel
2.66.
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Rembang
Tahun 2010−2012
...
II-67
Tabel
2.67.
Proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
Kabupaten Rembang 2011−2013 ...
II-68
Tabel
2.68.
Jumlah PNS Dirinci Menurut Strata Pendidikan PNS Per Golongan
Pemerintah Kabupaten Rembang tahun 2012 ...
II-69
Tabel
2.69.
Strata Pendidikan Jabatan Eselon Pada Pemerintah Kabupaten
Rembang tahun 2012 ...
II-69
Tabel
2.70.
Lembaga Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 ...
II-71
Tabel
2.71.
Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Tahun 2010-2012
...
II-72
Tabel
2.72.
Jenis PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)
Kabupaten Rembang Tahun 2010- 2012 ...
II-73
Tabel
2.73.
Data Jenis Kesenian Tradisional di Kabupaten Rembang Tahun 2013 ..
II-74
Tabel
2.74.
Kegiatan Tradisi/Keagamaan di Kabupaten Rembang Tahun 2013 ...
II-75
Tabel
2.75.
Data Bidang Kebudayaan Tahun 2010 -2012 ...
II-76
Tabel
2.76.
Jumlah Koleksi Buku, Kunjungan di Perpustakaan Daerah, Data
Kerasipan Tahun 2010-2012 ...
II-76
Tabel
2.77.
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut
Tabel
2.78.
Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Budidaya Air Payau
Di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2012 ...
II-78
Tabel
2.79.
Perkembangan Sektor Petanian Kabupaten Rembang
Tahun 2010 -2012 ...
II-79
Tabel
2.80.
Perkembangan Sektor Peternakan Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2012 ...
II-80
Tabel
2.81.
Pembangunan Kehutanan di Kabupaten Rembang
Tahun 2010 - 2012 ...
II-82
Tabel
2.82.
Data Obyek Wisata di Kabupaten Rembang Tahun 2012 ...
II-83
Tabel
2.83.
Jumlah Kunjungan Obyek Wisata Tahun 2010 - 2012 ...
II-84
Tabel
2.84.
Jumlah Sarana Perdagangan dan Industri Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2012 ...
II-85
Tabel
3. 1.
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Nilai Tukar Petani (%)
Tahun 2012 dan 2014 ...
III-3
Tabel
3. 2.
PDRB dan PDRB Perkapita Kabupaten Rembang Tahun 2012 dan
2015 (ADHK Tahun 2000) ...
III-5
Tabel
3. 3.
Prediksi Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Rembang Tahun 2015 ....
III-6
Tabel
3. 4.
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Rembang tahun 2015 ...
III-8
Tabel
3. 5.
Proyeksi Belanja Kabupaten Rembang Tahun 2015 ...
III-10
Tabel
3. 6
Proyeksi Pembiayaan Rembang Tahun 2015 ...
III-13
Tabel
4. 1.
Prioritas dan Sasaran Serta Target Pembangunan Daerah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, maka dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah daerah berkewajiban menyusun
perencanaan
pembangunan
daerah
sebagai
satu
kesatuan
sistem
perencanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu, setiap pemerintah
daerah diharuskan menyusun rencana pembangunan yang sistematis, terarah,
terpadu dan berkelanjutan, salah satu dokumen perencanaan pembangunan
tersebut adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah yang disebut
dengan RKPD, disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Hal itu berarti, RKPD
sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD (PPAS) yang selanjutnya
KUA-PPAS yang telah disepakati digunakan sebagai acuan dalam proses
penyusunan RAPBD.
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Rembang tahun 2015 mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 yang menyatakan
bahwa, pada tahun 2015 adalah tahun kelima pelaksanaan RPJMD Kabupaten
Rembang Tahun 2010-2015 yang merupakan tahap ketiga bagi upaya
terwujudnya masyarakat Rembang yang maju, mandiri, dinamis dan sejahtera,
dengan fokus pada (1) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di segala
bidang kompetensi, profesional, mandiri dan bermanfaat dengan didasari
keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan
(2)
pengembangan
tatakelola pemerintahan yang baik, responsif
terhadap
perkembangan dan perubahan dinamika kebijakan serta proaktif dalam
mengantisipasi perkembangan global, ditopang oleh teknologi komunikasi dan
informasi yang memadai.
Sejalan dengan hal
tersebut,
dalam upaya pencapaian
tujuan
pembangunan tahun 2015-2015, maka RKPD Kabupaten Rembang Tahun
2015 disusun dengan memperhatikan hasil evaluasi kinerja pembangunan
yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta capaian indikator pada
masing-masing urusan. Selain itu juga memperhatikan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dan RKPD Provinsi Jawa Tengah serta capaian indikator
amanat afirmatif seperti Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian target
Millenium
Development
goals
(RAD
MDGs), pencapaian kesepakatan
pendidikan untuk semua (education for all), implementasi Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rencana Aksi Daerah
Pangan dan Gizi. Penyusunan RKPD tahun 2015 juga mempertimbangkan
sinergitas pembangunan antara pusat dan daerah, menampung aspirasi
masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada peningkatan keterpaduan dan
sinkronisasi kebijakan program kegiatan yang
pro poor, pro job, pro growth
dan
pro environment,
pelaksanaan masterplan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) dan masterplan percepatan dan
perluasan
penanggulangan
kemiskinan
Indonesia
(MP3KI),
dengan
meningkatkan keterkaitan antar sektor dan antar wilayah.
Penyusunan RKPD tahun 2015 dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu
penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan akhir RKPD dan
penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan
teknokratik, partisipatif,
menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk menyusun perencanaan
pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk
melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan
dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan
antara lain melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang). Proses
bottom-up
dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa,
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sedangkan proses
top-down
antara lain diimplementasikan dalam bentuk
Politik Program.
B. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan RKPD Tahun 2015 ini mendasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun
2007
tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan
Perangkat Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2009 -2015;
24. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan;
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 03 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005
– 2025;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 04 Tahun 2009 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 – 2013;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 1 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Rembang
Tahun 2005 – 2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2015;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2031;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Tahun 2015
C. Hubungan Antar Dokumen
berarti bahwa RKPD Kabupaten Rembang Tahun 2015 disusun mengacu pada
RPJM Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 dengan memperhatikan
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dan RKP Tahun 2015. Selanjutnya
RKPD Kabupaten Rembang Tahun 2015 akan menjadi dasar dalam
penyusunan Rencana Kerja SKPD di seluruh Kabupaten Rembang.
Dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Rembang agar tidak
bertentangan dengan pengaturan pemanfaatan ruang yang telah ada, maka
dalam penyusunannya memperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah
Kabupaten
Rembang
dan
untuk
menjaga
konsistensi
pelaksanaan
pembangunan masing-masing urusan, maka dalam penyusunan RKPD
Kabupaten Rembang Tahun 2015 juga memperhatikan dokumen-dokumen
perencanaan lainnya seperti misalnya Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (SPKD), Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD-PP),
Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak (RAD-KLA), Rencana Aksi
Pendidikan Untuk Semua (PUS), Rencana Aksi Program Keluarga Harapan
(PKH), Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi, Rencana Induk Pengembangan
Kawasan, Rencana Induk Pengembangan Pariwisata serta dokumen lainnya.
D. Sistematika
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Rembang Tahun
2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I.
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan
antar dokumen, sistematika serta
maksud dan tujuan
penyusunan RKPD.
BAB II.
EVALUASI
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013
DAN
LAPORAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Memuat gambaran umum kondisi daerah, evaluasi kinerja
pembangunan daerah yang berisi hasil pelaksanaan program
dan kegiatan RKPD
tahun
2013
dan
capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah serta permasalahan
pembangunan daerah.
BAB III.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
2015 serta tantangan dan prospek ekonomi daerah tahun 2015)
serta arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah kebijakan
pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah dan arah
kebijakan pembiayaan daerah).
BAB IV.
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2015
Memuat visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah,
tujuan pembangunan
tahap
ketiga
RPJMD 2010-2015,
kebijakan umum pembangunan daerah, sasaran, prioritas
pembangunan daerah dan prioritas program tahun 2015.
BAB V.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
TAHUN 2015
Memuat rencana kerja Pemerintah Kabupaten Rembang tahun
2015
terdiri dari dua kelompok urusan kewenangan yaitu
urusan kewenangan wajib dan kewenangan pilihan serta
program di luar urusan wajib dan pilihan.
BAB VI.
PENUTUP
Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah Kabupaten
Rembang tahun 2015
E. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Rembang Tahun 2015 adalah
untuk :
a. Menjabarkan RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 dan
sinkronisasi dengan sasaran dan program RPJMD Provinsi dan RPJMN
serta RKPD Provinsi Tahun 2015 ke dalam Rencana Program kegiatan
prioritas Kabupaten Rembang Tahun 2015.
b. Menciptakan sinergi program kegiatan pembangunan Kabupaten
Rembang tahun 2015.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Rembang Tahun 2015 adalah
sebagai pedoman dalam :
a. Penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Rembang Tahun 2015 yang
didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
sesuai dengan
Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006
sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan
Permendagri Nomor
21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Penyelenggaraan
pembangunan
oleh
Pemerintah
Kabupaten
Rembang.
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN
LAPORAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur Provinsi Jawa Tengah
berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kabupaten
Rembang terletak pada posisi lintang berada pada 111
°00’ - 111°30’ BT dan
6°30’ - 7°00’ LS. Batas-batas administratif wilayah Kabupaten Rembang adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Timur
: Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
Sebelah Barat
: Kabupaten Pati
Sebelah Selatan
: Kabupaten Blora
Kabupaten Rembang memiliki luas wilayah 101.408 ha yang terbagi
menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan yang memiliki
luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sale (10.714 ha) disusul Kecamatan
Bulu (10.240 ha). Data luas wilayah kecamatan di Kabupaten Rembang dapat
dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Rembang
No
Nama Kecamatan
Luas Wilayah (ha)
1
Sumber
7.673
2
Bulu
10.240
3
Gunem
8.020
4
Sale
10.714
5
Sarang
9.133
6
Sedan
7.964
7
Pamotan
8.156
8
Sulang
8.454
9
Kaliori
6.150
10
Rembang
5.881
11
Pancur
4.594
12
Kragan
6.166
13
Sluke
3.759
14
Lasem
4.504
Jumlah
101.408
Sumber : Kabupaten Rembang Dalam Angka. 2014
Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang berupa tanah kering lahan
Penggunaan tanah kering umumnya adalah untuk perkebunan sedangkan lahan
sawah lebih banyak dipergunakan untuk pertanian dengan jenis pengairan teknis
2.210 ha (7,58%), pengairan 1/2 teknis 3.594 ha (12,32%), pengairan sederhana
2.569 ha (8,81%) dan tadah hujan 20.722 ha (71,29%).
Secara topografis, Kabupaten Rembang memiliki karakteristik wilayah
yang bervariasi antara lain meliputi daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi
dan daerah pegunungan. Wilayah Kabupaten Rembang 8.34% terletak pada
ketinggian 1–7 meter dpl, ketinggian 7-25 m dpl sebesar 12,41% , ketinggian
25-100 m dpl sebesar 42,82 %, ketinggian 25-100-500 m dpl sebesar 28,08%, dan
ketinggian diatas 500 m dpl sebesar 8,34%.
Jenis iklim yang ada di Kabupaten Rembang adalah iklim tropis dengan
suhu rata-rata sebesar 23
OC, sedangkan suhu maksimum dapat mencapai 33
OC.
Di wilayah Kabupaten Rembang curah hujan rata-rata 1.179,86 mm per tahun
dimana curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember yaitu sebanyak 197
mm/bulan dan curah hujan terendah terjadi bulan Agustus dan September yaitu
sebanyak 10 dan 17 mm/bulan.
Kabupaten Rembang memiliki sumber air permukaan berupa sungai dan
dam. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten Rembang antara lain sungai
Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan
Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 121 dam dan 25 daerah irigasi.
dari jumlah tersebut tidak semuanya dialiri air sepanjang tahun.
Kawasan rawan bencana di Kabupaten Rembang meliputi kawasan rawan
bencana banjir, kawasan rawan bencana abrasi, kawasan rawan bencana tanah
longsor, kawasan rawan bencana kekeringan dan rawan bencana angin topan.
Persebaran lokasi rawan bencana secara umum merata di seluruh wilayah
Kabupaten Rembang.
B. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Dengan Tahun
Berjalan
1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Daerah Kabupaten Rembang
Target pembangunan daerah Kabupaten Rembang telah ditetapkan
dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Rembang dengan indikator agregat makro pembangunan, yang
dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah.
a. Indeks Pembangunan Manusia
Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia yang
menjadi salah satu ukuran kinerja daerah adalah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Ukuran IPM dibentuk oleh 3 (tiga) parameter yaitu angka
usia harapan hidup, pencapaian pendidikan dengan komponen rata-rata
lama sekolah, angka melek huruf, serta pengeluaran riil per kapita. IPM
Kabupaten Rembang tahun 2014 belum dapat disajikan, namun
berdasarkan IPM tahun 2013 termasuk dalam kategori baik, yaitu
sebesar 73,53 naik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 72,81.
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.2
Capaian Indikator Agregat IPM Kabupaten Rembang Tahun 2012-2013
No
Indikator
2012
2013
1
Usia Harapan Hidup (tahun)
70,34
70,64
2
Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
7,05
7,30
3
Angka Melek Huruf (%)
91,37
92,07
4
Pengeluaran riil perkapita (Rp)
646,900
649,630
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
72,81
73,53
Sumber data : BPS Kab. Rembang
b. Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai Tukar Petani dan Indeks
Gini dan Indeks Williamson
b.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Sedangkan jika pada suatu periode perekonomian mengalami
pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut
mengalami penurunan. Beberapa hal yang mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi daerah antara lain ketersediaan tenaga kerja,
sumber daya alam, sumber daya modal dan kondisi sosial
masyarakat setempat.
Kinerja sektor Perekonomian Kabupaten Rembang selama lima
tahun terakhir tumbuh stabil pada kisaran angka diatas 4 persen.
Pada tahun 2009 Laju Pertumbuhan Ekonomi mencapai angka
4,46% dimana pertumbuhan tertinggi berada di sektor Bangunan
(8,16%) dan terendah di sektor Industri pengolahan (2,69%). Tren
kenaikan Laju Pertumbuhan Ekonomi terus berlanjut di tahun 2010
dimana mencapai 4,45%, melambat menjadi 4,40% ditahun 2011
dan meningkat kembali menjadi 4,48% di tahun 2012 dan pada
tahun 2013 kembali meningkat hingga 50,03%. Trend pertumbuhan
perekonomian selama dua tahun terakhir masih disokong oleh
perkembangan sektor pertanian terutama sub sektor tanaman
pangan dengan indikasi perbaikan produktivitas serta harga
komoditas padi dan palawija, disamping perkembangan signifikan
komoditas sub sektor perkebunan dan perikanan. Selain itu terus
tumbuhnya kinerja sektor sektor Listrik, gas dan air bersih dengan
rata-rata pertumbuhan 10,06% juga turut mempengaruhi kinerja
perekonomian Kabupaten Rembang secara keseluruhan.
b.2. Laju Inflasi
b.3. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Keberhasilan pembangunan biasanya dikaitkan dengan masalah
pemerataan pembangunan. Secara logika, adanya ketimpangan
yang semakin lebar antara kelompok penduduk berpenghasilan tinggi
dan rendah berarti terjadinya ketidakmerataan pembangunan.
Dengan demikian orientasi pemerataan merupakan usaha untuk
memangkas kesenjangan kelompok penduduk berpenghasilan tinggi
dan rendah. Tolok ukur untuk menghitung tingkat pemerataan
pendapatan antara lain dengan Indeks Gini atau Gini Ratio. Adapun
kriteria kesenjangan/ketimpangan adalah G < 0,30 berarti
ketimpangan rendah, 0,30
≤ G ≤ 0,50 berarti ketimpangan sedang
dan G > 0,50 berarti ketimpangan tinggi. Indeks Gini di Kabupaten
Rembang
selama
tahun
2011-2013
berkisar
0,267
yang
menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan penduduk di
Kabupaten Rembang adalah rendah, atau distribusi pendapatan
penduduk di Kabupaten Rembang semakin merata. Apabila dikaitkan
dengan angka pendapatan per kapita yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun dengan angka indeks Gini yang semakin menurun
mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten
Rembang semakin meningkat dan semakin banyak penduduk yang
dapat menikmatinya.
Sedangkan Indeks Williamson digunakan untuk mengukur tingkat
ketimpangan pendapatan per kapita suatu wilayah pada waktu
tertentu. Dari perhitungan yang telah dilakukan, Indeks Williamson
secara umum di Kabupaten Rembang bergerak di kisaran 0,203
(data tahun 2011), hal ini dapat diartikan bahwa tingkat ketimpangan
pembangunan antar wilayah di Kabupaten masih berada di level
yang rendah. Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Rembang
selalu berupaya menurunkan Indeks Williamson agar mencapai
angka ideal melalui intervensi kebijakan spasial dan mendasarkan
pada karakteristik khusus setiap wilayah.
b.4. Nilai Tukar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan/rasio antara
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang
Dibayar Petani (Ib). Hubungan Nilai Tukar Petani (NTP) dengan
dari posisi It yang berada pada pembilang (enumerator) dari angka
NTP. Apabila harga barang/produk pertanian naik, dengan asumsi
volume produksi tidak berkurang, maka penerimaan/pendapatan
petani dari hasil panennya juga akan bertambah.
Disisi lain, untuk melihat tingkat kesejahteraan petani secara utuh
perlu juga dilihat faktor pembentuk yang lain yaitu perkembangan
jumlah pengeluaran/pembelanjaan mereka baik untuk kebutuhan
konsumsi maupun untuk produksi. Dalam hal ini petani sebagai
produsen dan juga konsumen dihadapkan kepada pilihan dalam
mengalokasikan pendapatannya yaitu: Pertama, untuk memenuhi
kebutuhan pokok (konsumsi) demi kelangsungan hidup petani
beserta keluarganya. Kedua, pengeluaran untuk produksi/budidaya
pertanian yang merupakan ladang penghidupannya yang mencakup
biaya operasional produksi dan investasi atau pembentukan barang
modal. Unsur kedua ini hanya mungkin dilakukan apabila kebutuhan
pokok petani telah terpenuhi; dengan demikian investasi dan
pembentukan barang modal merupakan faktor penentu bagi tingkat
kesejahteraan petani.
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Rembang tahun 2011-2013
mengalami perkembangan yang cukup baik meskipun belum
mencapai kondisi yang ideal. Tahun 2011, NTP Kabupaten Rembang
sebesar 98,59%, kemudian tahun 2012 naik menjadi 99,18 % sedang
pada tahun 2013 naik menjadi menjadi 99,23%.
Kenaikan Nilai
Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Rembang terus diupayakan melalui
peningkatan indeks yang diterima petani diantaranya melalui
stabilisasi harga komoditas tanaman pangan, insentif usaha tani,
fasilitasi permodalan bagi petani dan penguatan kelembagaan dan
kemitraan petani dengan stakeholder pertanian.
Untuk lebih
lengkapnya Laju Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Inflasi dan Nilai Tukar
Petani (NTP) dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.3
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Nilai Tukar Petani
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013
Uraian
2011
2012
2013
Pertumbuhan ekonomi (%)
4,40
4,48
5,03
Laju Inflasi (%)
2,73
4,28
6,88
Nilai Tukar Petani (%)
98,00
98,59
99,23
c. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kinerja perekonomian Kabupaten Rembang mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Sektor yang memiliki nilai PDRB (ADHK 2000) terbesar
adalah sektor pertanian dengan nilai PDRB pada tahun 2013 sebesar
1.149.099 juta rupiah (43.75 persen dari nilai PDRB). Sektor yang
memiliki nilai PDRB terkecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih
sebesar 13.348 juta rupiah (0,51 persen). Pada tahun 2013 jumlah PDRB
(ADHK 2000) Kabupaten Rembang mencapai Rp 2.626.475 juta, dimana
jumlah tersebut tumbuh 5,02% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp
2.500.796 juta. Nilai PDRB ADHK 2000 pada tahun 2013 didominasi
oleh 3 sektor primer yaitu pertanian sebesar Rp. 1.149.099 juta, sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 448.168 juta dan sektor
jasa-jasa Rp 402.661 juta. Selengkapnya dijelaskan tabel berikut :
Tabel 2.4
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Konstan (2000) Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah)
No.
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
1.
Pertanian
1.067.912,90
1.102.834
1.149.099,45
2.
Pertambangan dan
penggalian
45.179,47
132.498
50.383,28
3.
Industri pengolahan
95.039,15
100.358
107.609,38
4.
Listrik, gas dan air
bersih
11.327,89
12.129
13.348,86
5.
Bangunan
214.875,36
231.108
244.358,56
6.
Perdagangan, hotel,
dan restoran
397.761,78
421.942
448.168,34
7.
Angkutan dan
komunikasi
129.402,24
136.904
146.066,81
8.
Keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan
57.130,28
60.785
64.779,57
9.
Jasa-jasa
365.830,16
387.703
402.661,69
Jumlah PDRB
2.384.459,23
2.500.796
2.626.475,93
Laju Pertumbuhan
4,45
4,40
5,03
Sumber: BPS Kab. Rembang
pertanian sebesar Rp. 2.835.428,02 juta, perdagangan, hotel dan restoran
sebesar Rp. 1.199.184 juta, dan sektor jasa-jasa sebesar Rp. 994.331,94
juta. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.5
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Berlaku
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah)
No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013
1. Pertanian 2.434.732,96 2.613.697 2.835.428,02
2. Pertambangan dan penggalian 91.071,97 98.782 109.600,17
3. Industri pengolahan 206.853,03 231.642 264.762,93
4. Listrik, gas dan air bersih 24.423,58 27.201 32.209,49
5. Bangunan 502.571,81 553.622 618.158,04
6. Perdagangan, hotel, dan restoran
945.299,76 1.061.503 1.199.184,00 7. Angkutan dan komunikasi 300.131,51 331.236 374.832,28 8. Keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan
125.292,97 137.551 151.409,30
9. Jasa-jasa 715.903,35 809.791,84 994.331,94
Produk Domestik Regional Bruto 5.440.169.44 5.951.889 6.579.916,17
Laju Pertumbuhan (%) 9,47 9.41 10,55 Sumber: BPS Kab. Rembang
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita ADHB Kabupaten
Rembang mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 9.095.417,73
rupiah meningkat di tahun 2012 menjadi 9.860.944,97 rupiah dan pada tahun
2013 meningkat lagi menjadi 10.806.181,22 ribu rupiah atau meningkat
rata-rata 8,81% per tahun. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.6
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 (Rupiah)
No. Uraian 2011 2012 2013
1. PDRB Perkapita ADHB (ribu rupiah)
9.095.417,73 9.860.944,97 10.806.181,22 2. PDRB Perkapita ADHK
Tahun 2000 (ribu rupiah)
3.986.576,71 4.143.258,85 4.313.455,40
Sumber: BPS Kab. Rembang/Bappeda data diolah
d.
Penduduk Miskin dan Pengangguran
Tabel 2.7
Data Penduduk Miskin dan Tingkat Pengangguran Terbuka
di Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013
Uraian
2011
2012
2013
Jumlah Penduduk Miskin
140.377
129.900
128.000
Persentase Jumlah Penduduk Miskin %
23,71
21,88
20,97
Tingkat Pengangguran Terbuka
5,92
5,80
5,98
Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat dinamis,
mengingat faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kemampuan belanja
masyarakat juga bergerak dinamis disamping berbagai faktor internal yang
mempengaruhi daya tahan masyarakat terhadap gejolak ekonomi yang
terjadi. Apabila dilihat dari data lima tahun terakhir, tingkat kemiskinan di
Kabupaten Rembang mempunyai kecenderungan yang tidak stabil (naik
turun). Kenaikan jumlah penduduk miskin dan Tingkat Pengangguran
Terbuka di tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya diakibatkan karena
kondisi perekonomian nasional maupun daerah yang kurang stabil.
Pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor yang terjadi pada tahun 2011- 2013
mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Idealnya pertumbuhan lapangan
kerja baru dapat lebih tinggi dari pertumbuhan angkatan kerja, sehingga
tingkat pengangguran akan terkurangi setiap tahunnya. Angka pengangguran
merupakan salah satu indikator penting dalam mewujudkan kemandirian di
Kabupaten Rembang. Pengangguran yang terjadi di Kabupaten Rembang
disebabkan oleh angkatan kerja yang pada umumnya tenaga kerja non
formal, kurang terdidik dan minat generasi muda bekerja dibidang pertanian
masih rendah. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah
Daerah. Pada tahun 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten
Rembang sebesar 5,98%.
e. IPG dan IDG
Besarnya IPG Kabupaten Rembang terus mengalami kenaikan, pada tahun
2010 sebesar 64,11 meningkat menjadi 64,87 pada tahun 2011.
Peningkatan IPG terutama didukung oleh meningkatnya tingkat pendidikan
dan tingkat kesehatan perempuan serta sumbangan perempuan dalam
ekonomi rumah tangga.
Besarnya nilai IDG Kabupaten Rembang juga terus mengalami kenaikan,
pada tahun 2010 IDG Kabupaten Rembang menjadi 68,00, meningkat di
tahun 2011 menjadi 69,97.
Meningkatnya nilai IDG Kabupaten Rembang
terutama didukung oleh meningkatnya jumlah tenaga kerja perempuan,
jumlah perempuan yang bekerja pada posisi puncak (manajer) dan
keterlibatan perempuan di parlemen serta sumbangan perempuan dalam
pendapatan kerja. Besarnya nilai IPG dan IDG Kabupaten Rembang
selengkapnya dapat dilihat dari data berikut ini :
Tabel 2.8
Capaian IPG dan IDG Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013
No
Indeks
2011
2012
2013
1
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
64,9
65,38 66,22
2
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
70,0
69,98 69,27
Sumber : Kementerian Pemberdayaan Perempuan2. Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan
a. Urusan Wajib
Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib
adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan
Tabel 2.9
Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Rembang Tahun 2011–2013
No
APK
2011
2012
2013
1
PAUD (%)
73,04
77,07
82,95
2
SD/MI (%)
98,10
99,67
99,68
3
SMP/MTs (%)
96,91
96,98
96,99
4
SMA/SMK/MA (%)
64,93
65,86
66,62
Sumber: BPS Kabupaten Rembang Tahun 2014.
Angka partisipasi kasar (APK) pada semua jenjang pendidikan mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) hingga Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mengalami peningkatan.
Meskipun demikian, beberapa masalah yang masih perlu mendapat
perhatian, antara lain menyangkut masih rendahnya kesadaran orang
tua untuk memasukkan anak khususnya usia 0-4 di lembaga PAUD,
serta anak-anak yang tidak melanjutkan jenjang pendidikan menengah
atas. APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu, yang
dibagi dalam tiga kelompok jenjang pendidikan yaitu SD untuk penduduk
usia 7-12 tahun, SMP untuk penduduk usia 13-15 tahun, dan SMA untuk
penduduk usia 16-18 tahun.
Secara umum capaian APM periode tahun 2010-2013 menunjukkan
peningkatan di semua jenjang pendidikan seperti tersaji pada tabel
berikut
:
Tabel 2.10
Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013
No
Uraian
2011
2012
2013
1
APM SD/Mi (%)
89,34
91,55
93,04
2
APM SMP/MTs (%)
74,37
85,34
84,99
3
APM SMA/SMK/MA (%)
50,06
36,61
57,69
Sumber : BPS Kabupaten Rembang Tahun 2014.
mengingat adanya kebijakan sekolah gratis dan bermutu untuk SD-SMP,
agar tingkat partisipasi pada pendidikan dasar dapat meningkat,
demikian pula layanan pendidikan menengah bagi siswa dari keluarga
miskin.
Seperti halnya APK/APM, angka kelulusan pada tahun 2013 disemua
jenjang pendidikan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data
Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, pada tahun 2013 angka
kelulusan siswa di Kabupaten Rembang untuk tingkat SD/MI hampir
mencapai
100%, sedangkan
angka kelulusan tingkat
SMP/MTs
mencapai angka 99,03 % dan tingkat SMA/SMK/MA mencapai 99,77%.
Berikut adalah tabel perkembangan angka kelulusan pada
masing-masing jenjang pendidikan di Kabupaten Rembang tahun 2011-2013.
Tabel 2.11
Angka Kelulusan Masing-masing jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Rembang 2011 – 2013
Uraian
2011
2012
2013
1. Angka Kelulusan SD/MI (%)
99,99
99,99
98,42
2. Angka Kelulusan SMP/MTs (%)
98,50
99,03
93,07
3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA (%)
98,88
99,77
91,70
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014.Angka transisi atau angka melanjutkan pada tahun 2013 untuk jenjang
pendidikan SMP dan SMA menunjukkan peningkatan, meskipun masih
dibawah 100%. Hal ini bisa saja menunjukkan masih ada siswa yang
lulus SD serta SMP yang tidak melanjutkan pendidikan, atau juga karena
adanya persentase anak yang melanjutkan sekolah ke luar Kabupaten
Rembang. Secara rinci perkembangan Angka Transisi (AT) tersaji pada
tabel berikut:
Tabel 2.12
Angka Transisi SMP dan SMA Tahun 2011 – 2013
Uraian
2011
2012
2013
1.
Angka Transisi ke SMP (%)
99,15
99,15
101,57
2.
Angka Transisi Ke SMA/MA/SMK (%)
70,52
70,52
82,87
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014.adanya kebijakan program sekolah gratis di Kabupaten Rembang.
Meskipun demikian pelaksanaan program sekolah gratis masih harus
terus dievaluasi karena masih belum maksimalnya capaian Angka
Transisi (AT) khususnya Angka Transisi ke jenjang pendidikan SMP
sederajat. Berikut adalah tabel Angka Putus Sekolah jenjang pendidikan
SD, SMP dan SMA Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013.
Tabel 2.13
Angka Putus Sekolah Jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA
Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013
Uraian
2011
2012
2013
1. Angka Putus Sekolah SD/MI (%)
0,03
0,03
0,09
2. Angka Putus Sekolah SMP/MTs (%)
0,18
0,16
0,19
3. Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA (%)
0,41
0,38
1,42
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014Dibidang pendidikan, proses belajar mengajar tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah semata, tetapi merupakan tugas dan
tanggung
jawab
masyarakat
secara
bersama
baik
melalui
penyelenggaraan
pendidikan
formal
maupun
penyelenggaraan
pendidikan non formal. Gambaran umum dibidang pendidikan terlihat
dari kondisi prasarana dan sarana pendidikan yang tersedia, sampai
dengan tahun 2013 jumlah sekolah untuk jenjang pendidikan dasar
hingga menengah mengalami peningkatan seperti tersaji pada tabel
berikut :
Tabel 2.14
Jumlah Sekolah di Kabupaten Rembang Tahun 2011 -2013
No.
Jenjang Pendidikan
2011
2012
2013
1
TK + RA
405
404
414
2
SD + MI
416
415
417
3
SMP+Mts
94
93
95
4
SMA+SMK+MA
54
51
56
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014
Tabel 2.15
Jumlah Murid di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013 (orang)
No.
Jenjang Pendidikan
2011
2012
2013
1
SD + MI
61.162
60.350
59.419
2
SMP+Mts
29.052
29.021
29.789
3
SMA+SMK+MA
20.296
20.716
21.268
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014
Sementara itu, jumlah guru di Kabupaten Rembang selama tahun ajaran
2011 hingga 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.16
Jumlah Guru di Kabupaten Rembang Tahun 2011 – 2013
No.
Jenjang Pendidikan
2011
2012
2013
1
SD + MI
4.127
4.085
4.009
2
SMP+Mts
2.164
2.141
2.010
3
SMA+SMK+MA
1.698
1.771
1.708
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014
Tabel di atas menunjukkan jumlah guru di tingkat pendidikan dasar SD
dan SMP selama kurun waktu tahun 2011–2013 mengalami penurunan.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh jumlah guru yang sudah memasuki
masa pensiun. Sedang ratio guru terhadap murid di Kabupaten
Rembang tahun ajaran 2011 – 2013 terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.17
Ratio Guru terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013
1 SD + MI 1:14 1:15 1:15
2 SMP+Mts 1:16 1:14 1:15
3 SMA+SMK+MA 1:12 1:12 1:12
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014
Tabel 2.18
Ratio Kelas Terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013
1 SD + MI 1:24 1:23 1:22
2 SMP+Mts 1:31 1:27 1:30
3 SMA+SMK+MA 1:33 1:31 1:30
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa di tingkat SD/MI pada tahun 2014 satu
kelas rata-rata untuk 22 murid, untuk tingkat SMP/MTs satu kelas rata
rata untuk 30 murid dan pada SMA/SMK/MA satu kelas rata rata untuk
30 murid. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan ruang kelas juga
sudah cukup memadai. Sedang ratio sekolah terhadap murid sampai
dengan 2013 di Kabupaten Rembang dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.19
Ratio Sekolah Terhadap Murid Tahun Ajaran 2011 – 2013
No.
Jenjang Pendidikan
2011
2012
2013
1
SD + MI
1:147
1:145
1:142
2
SMP+Mts
1:304
1:304
1:309
3
SMA+SMK+MA
1:362
1:357
1:354
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2014