RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintah nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa wajib mempunyai perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang partisipatif dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) 5 (lima) tahun ataupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk 1 (satu) tahun.
RPJM Desa ini merupakan rencana strategis Desa Borikamase untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang menyesuaikan perencanaan pembangunan di tingkat Kabupaten, karena perencanaan pembangunan desa dan perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan sistem.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 2 Tahun 1959 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentag Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
12. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkelanjutan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 13 Tahun 2003 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Partisipasi Masyarakat;
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 3 18. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Desa dan Perangkat Desa
19. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 11 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten Kepada Desa;
21. Undang Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesian Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesian Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
C. Tujuan Dan Manfaat
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Desa Borikamase ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan RPJMDesa :
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 (enam) tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa Borikamase
c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Borikamase 2. Manfaat RPJMDesa :
a. Dapat menjamin kesinambungan pembangunan.
b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa selama 6 (enam) tahun.
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari Pemerintah.
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.
BAB II PROFIL DESA A. Sejarah Desa
Sejarah penamaan Desa Borikamasetidak terlepas dari sejarah penamaan ke Lima dusun yang ada di desa tersebut. Adapun ke Lima desa tersebut adalah :
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 4 1. Dusun Lekoala
2. Dusun Pammentengan 3. Dusun Tebbange 4. Dusun Tebbang Orai 5. Dusun Padang Assitang
Kelima dusun tersebut mempunyai kisah-kisah tersendiri, dimulai dengan Dusun
Padang Assitang Konon menurut cerita di dusun tersebut pernah ada kejadian
bahwa Pada saat terjadi perang, dan merupakan tempat pertemuan para pejuang zaman dahulu
Dari dasar sejarah kelima Dusun tersebut diatas semuanya menggambarkan niat dan tujuan yang baik naseng tau ugie kampung yang penuh dengan
kasih.(Borikamase)sehingga dari dasar itu orang-orang tua terdahulu pada
sekitar tahun 1967 mereka sepakat memberi nama Desa Borikamase.Namun tiap-tiap dusun menggambarkan ciri dan karakter masing-masing.
Dari kelima karakter ini jika itu dimiliki dan dijalankan dengan baik insya Allah Desa Borikamase akan menjadi desa yang disegani, mandiri, damai, dan sejahtera.
Dari nama Desa Borikamase terdapat tujuaan dan cita-cita yang sangat mulia untuk untuk selalu berbuat, berniat ke arah yang lebih baik, namun titipan sejarah ini tentu tidak mudah namun menjadi tantangan dan kewajiban kita semua khususnya warga Desa Borikamase.
Adapun orang-orang yang pernah memerintah, menjabat Kepala Desa
Borikamase dari awal berdiri hingga saat ini:
1. H. Zainuddin Krg Tarang 2. H. Muh.Yusuf (kepala Desa) 3. H. Abu Nasrum (kepala Desa ) 4. H. Muh jais (kepala Desa )
5. H. A. Zainuddin dg Tarang ( kepala Desa ) 6. Abd. Hafid ( kepala Desa )
7. Ir. H. AbdullahHD( kepala Desa) 8. Aswing (kepala Desa Sekarang)
Dari nama Desa Borikamase diharapkan lahir pemimpin-pemimpin dan mempunyai masyarakat yang mempunyai karakter yang digambarkan dari kelima dusun tersebut diatas yaitu rajin bekerja seakan akan hidup selamanya seperti digambarkanDusun Pammentengan
Dari sekilas sejarah singkat Desa Borikamasebenarlah Slogan yang berbunyi bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan memelihara sejarah dan adat istiadat masyarakatnya, sehingga kelak kita yakin bangsa kita akan menjadi bangsa yang besar dan Desa Borikamase khususnya akan menjadi desa yang maju dan mandiri.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 5
B. Profil Desa
Tempat-Tempat Bersejarah /Situs budaya
Di Desa ini terdapat situs yang dinamai oleh masyarakat setempat Rumah Adat Turiolo dengan deretan satu arah ( Bola manggolo olau )
Adat istiadat Desa Borikamase
Desa Borikamase, desa yang diharapkan bisa melestarikan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dianggap bernilai positif, adapun adat istiadat/kebiasaan turun temurun yang ada di desa Borikamase adalah :.
Tolak Bala( Mohon Doa )
Acara tolak balah ini adalahproses dimana semua masyarakat berkumpul di rumah Adat mengadakan ritual keagamaan yang disertai dengan zikir, pada umumnya ibu-ibu membawa kue-kue tradisional seperti kue apang,
onde-onde,kue Lapisdan kue-kue tradisional lainnya.semua jenis kue sebagai simbol
harapan dari masyarakat. Mabbaja (Membersihkan)
Kegiatan mabbaja ( membersihkan )dilakukan oleh masyarakat sekampung secara gotong royong yang dipimpin Kepala dusun guna membersihkan fasilitas umum seperti saluran irigasi, jalanan kampung,lokasi kuburan.Mabbaja rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dalam acara ini masyarakat secara sukarela menyiapkan makanan.
Mappammula ( memulai )
Kegiatan ini adalah kegiatan permulaan menanam padi dimana pada umumnya Masyarakatsecara bersamaan pada hari itu memulai menanam padi, dan tidak ada yang boleh menanam sebelum hari yang telah disepakati dan apabilah ada yang melanggar maka akan diberi sanksi berupa makan songkolo,akan tetapi degan catatan makanan itu harus dihabiskan dengan disaksikan oleh warga, Kepala dusun dan tokoh adat.
Acara Mappasili kandungan; Dilakukan pada saat usia kandungan sang ibu berumur 7 (tujuh) bulan. Dilaksanakan sebagai ritual untuk memohon keselamatan agar ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat.
Aqiqah; Aqiqah yang pada dasarnya adalah tuntunan dalam agama islam telah menjadi hal yang sangat membudaya pada masyarakat Desa Borikamase. Acara ini merupakan rasa syukur keluarga sang bayi sekaligus merupakan kesempatan untuk member nama bagi sang bayi.
Sunatan/Khitanan; Acara khitanan adalah kegiatan yang akan menandai berakhirnya masa anak-anak seseorang menuju remaja. Khitanan sekaligus ritual yang dianggap secara resminya seorang anak manusia memeluk agama Islam. Seorang anak yang belum di khitan dianggap belum muslim meskipun dia terlahir dari orang tua muslim. Oleh karena itu ritual khitanan sering juga diistilahkan dengan pengislaman. Ritual pengislaman di Desa Borikamasepada umunya telah memakai jasa medis, akan tetapi masih ada masyarakat menggunakan cara tradisional.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 6 Bagi warga Desa Borikamaseyang telah akan mengakhiri masa lajangnya merupakan saat-saat yang sangat krusial bagi diri dan keluarga besarnya. Proses pernikahan sering kali dianggap sebagai saat untuk melepaskan sang anak dari keluarganya menuju kehidupan yang riil. Dalam proses pernikahan ini akan dialaksanakan beberapa ritual yaitu:
Mammanu’ – manu’ ( Penyelidikan).
Proses penyelidikan keluarga laki-laki tentang status gadis yang akan di pinang. Massuro (Melamar)
Pihak laki-laki secara resmi melamar sang gadis, terkadang menjadi kesempatan untuk membicarakan tentang besarnya mahar, uang belanja dan waktu pelaksanaan pernikahan.
Mappaenre Balanca (Membawa uang belanja)
Pihak laki –laki memabawa uang belanja kepada pihak perempuan, sesuai dengan kesepakatan pada saat pembicaraan sebelumnya.
Mappaccing (Malam pacar)
Dilaksanakan pada malam hari menjelang pernikahan besoknya. Dalam Kesempatan ini keluarga besar calon pengantin akan berkumpul untuk mendoakan sang calon pengantin. Dalam prosesi ini dirangkaian dengan acara mappatemme’ ( Khataman Qur-An).
Mannikkah ( Menikah);
Merupakan acara puncak yakni saat pengucapan ijab kabul sang pengantin laki-laki di hadapan imam atau pegawai KUA dengan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak.
Makka’do’ Ca’di/ Mappasewa ada
Adalah proses untuk mengakrabkan sang pengantin baru juga untuk mengakrabkan keluarga kedua belah pihak.
Setiap warga Desa Borikamase yang meninggal akan diperlakukan sesuai dengan agama yang dianutnya, umumnya warga Desa Borikamase menganut agama Islam.
Sistem Kemasyarakatan
1. Pemerintahan / Organisasi Kemasyarakaan
a. Struktur Kelembagaan ( Jika Adat Lembaga adat) b. Tugas, Fungsi dan Kewenangan
c. Sumber Penghasilan Kepala Desa 2. Hukum Adat/Norma dan Sanksi 3. Sistim Nilai
a. Adat yang berkaitan dengan gotong royong b. Adat yang Berkaitan dengan musyawarah
c. Adat yang berkaitan dengan keadilan, kejujuran dan kesederhanaan
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 7 Kerajinan Masyarakat Desa Borikamase, yaitu:
-Merajut Jala
- Merajut Pukat ikan
- Dan Kerajinan yang terbuat dari bahan bambu lainnya. -
Sistem Bahasa Dan Agama
Bahasa Lisan dan Tulisan (Jenis dan dialek)
Masyarakat Desa Borikamase Menggunakan Bahasa Bugis –Makassar.
Agama/Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat
Agama Islam adalah agama yang dianut masyarakat Desa Borikamase.
Kitab
Sebagai pemeluk Agama Islam masyarakat Desa Borikamase berpedoman pada Kitab Suci Al-quran. Disamping itu pula sebagian masyarakat Desa borikamase melakukan sikkiri dan barasanji yang mereka warisi dari leluhur mereka .
Peristiwa penting yang pernah terjadi di desa Borikamase
Tahun Kejadian Peristiwa Baik Peristiwa Buruk
1990 Terjadi pemekaran Desa Borikamase diantaranya
yaitu,Desa Majannang,dan Desa Mattirotasi
1960-2012 Merupakan langganan banjir
terbesar di kabupaten maros.
Geografis dan Topografi Desa Borikamase
Desa Borikamase adalah daerah dataran rendah, dengan ketinggian 300 dpl Kondisi alam Desa Borikamase adalah lahan pertanian dan Tambak dengan sebagaian besar irigasi tekhnis. Jalan menuju desa ini sebagian besar masih tanah berbatu (pengerasan) dan sebagin kecil telah dibeton, dengan jarak kurang lebih 4 Km dari Kota Kecamatan dan 7 Km dari Kota Kabupaten, diperlukan waktu sekitar 15 menit dari Kota Kabupaten untuk mencapainya. Warga Desa Borikamase sebagian besar hidup bertani, Tambak, Nelayan, usaha ternak sapi, kerbau dan ayam . Semua diusahakan secara tradisional (tidak dikandangkan) melainkan di lepas kebun atau pekarangan warga.
Letak dan Luas Wilayah
Desa Borikamase terdiri dari Lima Dusun dengan luas desa 2.040 km 2, jarak
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 8
Batas adminstrasi Desa Borikamase
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bori masunggu Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Pallantikang Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Majannang
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kel, Baji pa’mai
Iklim
Iklim Desa Borikamase adalah iklim tropis, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Borikamase,Kecamatan Maros Baru
Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Jumlah Penduduk
Desa Borikamase mempunyai jumlah Penduduk 3.455 jiwa dari 942 KK, yang tersebar di 5(Lima) dusun dengan Perincian sebagai berikut :
Tabel.1
Jumlah Penduduk Desa Borikamase Tahun 2015
Dusun Laki-Laki Perempuan (Jiwa) Total KK
Lekoala 674 480 1.154 276 Padang Assitang 529 306 835 214 Tebbang Orai 345 143 488 139 Pammentengan 304 274 578 155 Tebbange 302 183 485 163 Jumlah 3.540 947
Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa bORIKAMASE, oktober 2015.
Tabel. 2
Data Posyandu Desa Borikamase Tahun 2013
DUSUN BAYI BALITA PUS WUS AKB AKI
Lekoala 41 57
Padang Assitang 22 62
Tebbang Orai 21 43
Pammentengan 25 46
Tebbange 18 45
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 9 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Borikamase adalah sebagai berikut : Tabel 3
Tingkat Pendidikan Desa Borikamase Tahun 2015
PENDIDIKAN assitang Padang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai
Belum Usia Sekolah 81 67 64 84 60
Masih Sekolah SD 96 75 51 167 48
Tidak Tamat SD 81 42 57 17 78
Tamat SD 272 220 239 436 118
Masih Sekolah SLTP 54 38 26 64 25
Tamat SLTP 76 51 41 62 30
Masih Sekolah SLTA 29 17 13 55 9
Tamat SLTA 113 48 24 91 58
Masih Sekolah/PT 9 4 8 19 2
Tamat PT 9 3 2 16 4
Tidak Pernah Sekolah 18 5 39 72 62
PAKET ABC 1 1 - - -
Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.
Dari Tabel 3 diatas, menunjukkan tingkat pendidikan di Desa Borikamase masih rendah, banyak kesenjangan yang terjadi terhadap jumlah penduduk untuk dengan data yang tidak tamat SD sebanyak 275 jiwa(3.478 dari jumlah penduduk), dan yang hanya tamat SD1.285 jiwa (3.478 dari jumlah penduduk)
Tabel4
Sarana Pendidikan Desa Borikamase 2015
Dusun PAUD/TK/Kl
p. Bermain SD SMP SLTA Akademi Perguruan Tinggi
Lekoala 1 1 unit 1 - - -
Padang Assitang 1 1 unit - - - -
Tebbang Orai - - - -
Pammentengan - 1 unit - - - -
Tebbange
- - - -
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 10
Diagram 1.
Presentase Tingkat Pendidikan Desa Borikamase Tahun 2013
Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, oktober2013.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Borikamase adalah sebagai berikut :
Tabel 5.
Jenis Mata Pencaharian Desa Borikamase
No Pekerjaan Padang
assitang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai
1 Pegawai 6 - 3 7 1 2 Pegawai swasta 44 4 3 3 4 3 Wiraswasta 56 67 52 113 42 4 Petani 201 67 47 70 61 5 Pensiunan - - 1 - 1 6 Usaha Sendiri 29 - 4 7 4 7 Tidak Bekerja 425 276 374 669 98 8 Nelayan 6 6 20 33 20 9 .Lain-lain 159 154 55 176 202
Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.
BLM SKH, BLM USIA SD 8% MASIH SEKOLAH SD 10% TIDAK TAMAT SD 14% TAMAT SD 13% MASIH SEKOLAH SLTP 5% TAMAT SLTP 10% MASIH SEKOLAH SLTA 6% TAMAT SLTA 21% MASIH SEKOLAH/PT 3% TAMAT PT 5% TIDAK PERNAH SEKOLAH 5% PAKET ABC 0%
PRESENTASE TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK DESA
BORIKAMASE 2013
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 11
Pola Penggunaan Tanah
Penggunaan tanah di Desa Borikamase sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian/sawah dan Tambak sisanya berupa tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Kepemilikan Lahan Penduduk
Berikut diagram yang menggambarkan status kepemilikan penduduk desa Borikamase
Diagram 2.
Kepemilikan Lahan Penduduk Desa Borikamase Tahun 2015
Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.
Kepemilikan Ternak
Kepemilikan hewan ternak oleh penduduk DesaBorikamase adalah sebagai berikut : PEMILIK 66% PENGGARAP 34%
STATUS LAHAN DESA
BORIKAMASE 2015
Status Lahan
(are) Padang assitang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai Pemilik
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 12
Tabel 6.
Data Kepemilikan Ternak Masyarakat Desa Borikamase
Tahun 2015
Dusun Ayam Buras Kambing Sapi Kerbau Kuda itik
Padang Assitang Lekoala Tebbang orai Tebbang pammentengan Sarana dan Prasarana Desa
Kondisi sarana dan prasarana umum DesaBorikamase secara garis besar adalah sebagai berikut :
Tabel 7.
Prasarana Desa Borikamase Tahun 2015
Balai Desa
Jalan Kab. Jalan Kec. Jalan Desa Masjid
1 1 (7 KM) 1 (5 KM) 3 ( 15 KM) 6
C. Kelembagaan Desa SOTK Desa Borikamase
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Desa Borikamase menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola 3 Kepala Urusan, selengkapnya sebagai berikut :
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 13
BPD
MAHMUD
KADES
A S W I N G
KAUR PEM DARMAWATY KAUR PEMB MUH. NAWIR KAUR UMUM ASHADISEKDES
HANISA
KADUS LEKOALA M. NASIR DG. MANGUNG ,K.M..MA,MANGUNGMANGUNG... Kabid KesraAnggota
Anggota
Anggota
P.K.PEMB P.K.UMUM P.K.PEM KADUS PAMMENTENGAN MUHTAR Kabid KesraAnggota
KADUS TEBBANG ORAI SYAMSUDDIN HM Kabid KesraAnggota
Anggota
Anggota
Anggota
KADUS PADANG ASSITANG H. SULTAN KADUS TEBBANGE ABD.RASYID Kabid Pembangunan Kabid KesraAnggota
Anggota
Anggota
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 14
STRUKTUR BPD :
Ketua : MAHMUD
Wakil Ketua : ABDULLAH DG. SELE Sekretaris : HJ. NASRIYANTI Anggota : 1. H. ABD. HALIM 2. ABD. AZIS. HS 3. ABD. HARIS 4. M. SATTAR, S.Ag 5. ASRI. HM 6. SAHDAN
Lembaga-Lembaga yang ada di Desa Borikamase
Adapun lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di desa Borikamase terlihat secara detail pada alat kajian diagram venn di bawah ini :
1. KADES 2. KADUS 3. IMAM DESA 4. IMAM DUSUN 5. KLP TANI 6. GAPOKTAN 7. PKK 8. MAJELIS TAQLIM 9. KLP SPP 10. KLP TANI NELAYAN 11. KLP TANI TAMBAK 12. KLP TERNAK 13. BPD
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 15
MASALAH DAN POTENSI DESA BORIKAMASE DARI DIAGRAM KELEMBAGAAN
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI
1 3 3 4
1. Dusun Tebbang orai 1
Kelompok Tani
Kelompok tani kurang aktif mensejahterahkan anggotanya
Tidak ada pembinaan dari dinas terkait
Ada kelompok tani
2 Kadus SDM masih kurang Pengoperasian kompuetr masih belum bias Ada RK
Ada RT 3
Kades
Masih dalam Tahap sosialisasi Kurang sosialisasi tentang penanganan masalah karena kades baru Kantor Struktur organisasi
BPD
3 Imam Dusun Imam Desa kurang dekat dengan masyarakat karena masyarakat lebih membutuhkan imam Dusun
Iman dusun lebih mudah ditemui Ada imam Dusun Ada Imam Desa 4
BPD
Agak jauh dari masyarakat Tupoksi BPD kurang diketahui oleh masyarakat Tidak pernah berkantor
Struktur organisasi Kantor
Tenaga 5
SPP
Jauh dari masyarakat Kurang diketahui tentang keberadaannya di tengah masyarakat
Klp spp
SDM
Tenaga 2. Dusun Padang Assitang
1 Kades Dekat dengan masyarakat secara hubungan tentang
kepemrintahan desa
Masih terus melakukan sosialisasi
karena kepala desa baru terpilih Kantot SDM
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 16 Hubungan dengan masyarakat dekat kegiatan-kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan masyarakat Ada RT 3 Iman Dusun Hubungan dengan masyarakat agak jauh Karena insentif imdus masih kurang Imamnya Aktif mesjid
4 BPD Tidak melakukan Fungsi sesuai dengan tupoksinya
Kader BPD memiliki kesibukan sendiri
SDM BPD masih sangat rendah Anggota BPD jarang menghadiri
Rapat pertemuan Struktur Organisasi Anggota Sekretariat 5 Kelompok Tani
Tidak melibatkan semua anggota kelompok pengambilan kebijakan dan distribusi bantuan pertanian
Kurang sosialisasi Anggota kelompok mau terlibat
Lahan
6 SPP
Jauh dari masyarakat Kurang diketahui tentang keberadaannya di tengah masyarakat
Klp spp
SDM
Tenaga 3. Dusun Lekoala
1 TPA Jauh dari masyarakat Karena TPA belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana sehingga masyarakat kurang termotivasi
Ada guru Ada santri 2 Majelis Ta’lim Jauh dari masyarakat Majelis ta’lim kurang aktif karena mereka berkegiatan hanya pada bulan
ramadhan saja
Ada warga dan mesjid sebagai wadah/Tempat
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 17 Jauh dari masyarakat struktur karena struktur dalam
pembenahan sekali dalam sebulan ibu-ibu
4 Kadus Dekat dengan masyarakat Aktip dalam hal melakukan koordinasi Warga , 5
Gapoktan
Agak dekat dengan dengan masyarakat
Karena Gapoktan merupakan induk
organisasi para petani Ada warga yang berpotensi Ada lembaga Klp Tani
6
Kelompok Tani
Kelompok tani kurang aktif mensejahterahkan anggotanya
Pelayanan kepada masyarakat Tani
belum merata Gapoktan Klp Tani Lahan 4. Dusun Tebbange
1
Imam Dusun
Hubungan dekat dengan masyarakat Tidak pernah ada kegiatan ketika di panggil imdus menolak selalu menghadiri
Imdes Imdus mesjid
2 Kelompok tani; Kurang berfungsi Jarang melakukan pertemuan, sanggar tani yang tidak ada Ada kelompok Tani
3 Majelis Ta’Lim Kurang Aktif Kurang Pembinaan Ada Kelompok Majelis Ta'lim, Narasumber siap 4 Kadus Dekat dengan masyarakat Segala aktifitas dan kebutuhan masyarakat terpenuhi Kades Kadus Kantor
5 TPA Dekat ditengah-tengah masyarakat Kebutuhan para orang tua kepada anak dalam menuntut Baca alqur’an sangat mendukung
Guru mengaji Anak didik 5. Dusun Pammentengan
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 18 Jauh dari Masyarakat sehingga tidak dikenal di masyarakat dan kurang berfungsi Masyarakat
membutuhkan 2
KLP SPP
Jauh dari masyarakat Tidak semua masyarakat mudah mendapatkan modal dari Klp SPP tersebut Ada modal dari PNPM ada UPK siap memfasilitasi
Banyak masyarakat yang membutuhkan
3 PKK agak Jauh dengan masyarakat
Kurang berkegiatan di masyarakat dan hanya bertugas sekali
dalam sebulan Ada Kader Desa,Dusun dan ibu-ibu
4 KLP TANI Jauh dari masyarakat Hanya mensejahterahkan Anggota klpnya sendiri,dan klp tani hanya klpnya saja yang ada tapi tdk berpungsi,dan hanya jln sendiri masyarakatnya
Klp Tani,
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 19
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJMDes 1. Musdus
Musdus atau musyawarah dusun, dilakukan di tingkat dusun dengan melibatkan seluruh stake holder, guna melakukan penggalian masalah dan potensi di tingkat dusun. Musdus, dilakukan di 5 Dusun yakni dusun Padang assitang, Lekoala, Tebbang Orai, Tebbange, dan Pammentengan. Bertindak selaku fasilitator adalah Tim Penyusun RPJM Desa di tingkat Desa dan selanjutnya di SK kan Oleh Kepala Desa Borikamase, Dalam pelaksanaan musdus, fasilitator menggunakan teknik penggalian masalah dan potensi secara partisipatif, dengan penggunaan 4 tools yakni sketsa desa, kalender musim,Diagram venn dan klasifikasi kesejahteraan, di samping itu juga dilakukan penyusunan data pilah. Terkait dengan adanya perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah pusat terhadap perencanaan pembangunan desa maka dilakukan review dokumen RPJMDes mulai tingkat dusun.
2. Sketsa desa
Sketsa desa adalah gambaran dusun secara kasar/umum mengenai keadaan dusun baik sumber daya fisik (alam dan buatan) maupun sumber daya lainnya.Sebagai alat kajian, sketsa desa adalah alat untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan, penyebab dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.
Dari alat kajian ini berupa, masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, fisik dan non fisik.
Tujuan Sketsa desa dimaksudkan :
Memahami akan jenis, jumlah dan sumber daya yang ada di dusun. Menggali/menjaring masalah dan penyebabnya yang ada di tingkat
dusun terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat (Permasalahan Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya dan Ekonomi )
Menggali/menjaring potensi yang ada di tingkat dusun
Menyamakan presepsi dan menyepakati masalah, penyebab dan potensi yang ada di tingkat dusun
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 20
MASALAH DAN POTENSI DESA BORIKAMASE SKETSA DESA
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI
1 2 3 4
1. Dusun Tebbang Orai 1
Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan
(Tidak ada sarana POSYANDU)
Belum pernah diusulkan oleh masyarakat Belum ada perhatian pemerintah desa
Ada kader
Banyak bayi dan balita
2
Pinggir Sungai pemukiman(volume dengan
panjang 1km) habis terkikis dan longsor. Terkena Abrasi akibat banjir Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menambang pasir
Pengaruh pasang surut dan jolloro nelayan
Ada kelompok P3A Ada saluran primer dan
sekunder Lahan
3
Akses Air Bersih (PDAM),belum ada padahal masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan air bersih terutama di musim hujan
Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk.
Belum pernah diusulkan
Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)
Pipa induk sudah ada
Jumlah pemanfaat (KK) besar
4
Jalan Setapak Labbusa ke batu-batu sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah
Belum dilakukannya perbaikan Pemerintah belum memperhatikan Pemdes belum pernah mengusulkan
Badan jalan sudah ada Pasir
Batu Tenaga
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 21
5 Rawan terjadi pencurian Tidak ada Poskamling SDM
6 Banyak masyarakat yang tidak memiliki akte kelahiran karena masyarakat merasa sulit mendapatkan akte kelahiran
Sosialisasi pemerintah kurang Ada bidan, kantor desa dan Pustu
7
Para petani mengalami Gagal Panen kurang
Lebih 30 Ha Tidak ada saluran irigasi Banjir Penyakit hama Lahan Klp Tani Saluran induk Tenaga 8
Petani sering terlambat dalam pengolahan
lahan persawahan Kurangnya alat pengolahan Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu Tinggi
Lahan Klp Tani Tenaga 9
Rumah Tangga Miskin Sangat meningkat
dengan Jumlah 30 Rumah Kurangnya SDM Areal persawahan semakin menyempit Kurangnya Modal Usaha
RTM
Lahan Tenaga 10
Didusun tebbang Orai ada 30 Rumah yang
kurang layak Huni Tidak adanya Dana untuk memperbaiki Bantuan dari pemerintah belum pernah menyentuh Rumah Lahan Tenaga Masyarakat 11
Kegagalan Para petani Tambak Pendangkalan Sungai Penyakit udang Banjir
Lahan
KLP Tani tambak Saluran
12 Luas Areal Pertambakan di dusun Tebbang Orai seluas 50 Ha mengalami kekeringan Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi Lahan Tenaga 13
Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga
para petani mengalami kerugian Tidak adanya keahlian Para petani Tambak Kurangnya SDM
Tidak pernah dilakukan pelatihan
Lahan Tenaga Klp Tani
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 22 14 Banyaknya ibu-ibu yang pengangguran Tidak mempunyai kesibukan yang lain Klp arisan
Tenaga 15
Tingkat Pendidikan yang sangat Rendah Akses pendidikan yang sangat jauh Tidak adanya Dana untuk melanjutkan
pendidikan sampai ke SLTA
Lahan Siswa Tenaga
16
Tidak ada Jaminan Kesehatan Masyarakat di
Tebbang Orai Tidak ada WC Umum Belum ada perhatian pemerintah dalam hal ini dinas Kesehatan
Pustu Lahan Warga Tenaga Batu Pasir 17 Banyaknya Lahan Tidur dan Tumbuhan yang mati percuma saja Dusun tebbang Orai Tidak adanya Hewan Ternak yang bisa memanfaatkannya Lahan
Klp Ternak 2. Dusun Pammentengan
1
aktivitas masyarakat terganggu karena jalan Poros+ 1200 m2 di Dusun Pammentengan Akses sangat sulit terutama di musim hujan)
Tidak ada perhatian pemerintah desa dan kabupaten
Masyarakat kurang sadar bergotong royong
Badan jalan sudah ada Tukang batu
Buruh local
2
Jalan usaha tani Di areal persawahan. (para petani sulit mengakses pengelolaan lahan pertaniannya termasuk mengangkut hasil pertanian karena jalan usaha tani belum ditingkatkan
Belum dianggarkan dalam pembangunan Badan jalan ada areal persawahan klp tani
3
Jalan setapak dari perbatasan Pammentengan sepanjang +500 m2 yang di lewati anak sekolah masih rusak
Belum diprogramkan dan dianggarkan Sering di lewati anak sekolah 50 kk
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 23 4
Terjadi banjir kiriman akibat sungai meluap, banjir setingi 1m2 terlambat surut di
akibatkan saluran
Belum diprogramkan dan dianggarkan Ada saluran Ternak sumur gali
Tukang dan buruh.
5
Kelompok Tani yang beranggotakan ….KK dengan luas areal sawah ….are selalu kekurangan pupuk
(hasil produksi pertanian petani di dusun pammentengan rendah dari …. ton/Ha. ke …. ton/Ha.)
Distribusi pupuk tidak merata
Penyuluh Pertanian kurang berfungsi
Ada Kelompok tani Areal sawah ….Are Ada penyuluh
Ada Regulasi pendistribusian pupuk
6 Kelompok Tani yang beranggotakan ….KK dengan luas areal sawah ….are selalu kekurangan pasokan bibit
Penyediaan bibit yang tidak cukup Pendampingan di lapangan kurang
dari instansi terkait
Ada Kelompok tani Areal sawah ….Are Ada penyuluh
Ada Regulasi pendistribusian bibit benih padi unggul.
7
20 KK Terlambat mengelolah sawah di
sebabkan kurang teraktor Terbatasnya alat pengolahan Sawah Kelompok tani di dusun kurang traktor Petani
Sawah
8
(Masih tingginya angka buta aksara Al-Qur’an
di Dusun Pammentengan) belum ada sarana TPA Belum diterapkannya kebijakan program wajib Baca Tulis Al-Qur’an Masih kurangnya pembinaan bagi
guru-guru TPA/Tempat Pengajian Tradisional.
Kesadaran orang tua yang masih
30% anak usiah belajar mengaji
Guru TPA
Guru mengaji tradisional Program dan regulasi
Pemerintah ttg Wajib Baca Tulis Al-Qur’an.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 24 rendah ttg pentingnya Baca Tulis
Al-Qur’an. Ada sarana Masjid/Mushollah. 9
Warga Dusun Pammentengan sering Terkena
penyakit gatal-gatal Tidak ada pustu dan Pos Yandu,bidang desa jarang Turun kemasyarakat
Bidan Desa Warga Lahan
11
(Sebanyak 15 KK Miskin menempati rumah yang kurang layak huni) dusun
pammentengan
tidak ada biaya untuk perbaikan rumah.
Program pemerintah tentang penyediaan rumah layak huni bagi KK miskin belum menyentuh masyarakat Dusun Pammentengan
Ada program Pemerintah (Kementerian)
Ada lahan untuk bangun rumah.
12
Dusun Pammentengan dengan jumlak KK
…..belum bebas dari kotoran manusia Belum ada WC Umum Pemerintah belum mengusulkannya ADD belum menyentuh
Warga Lahan 3. Dusun Lekoala
1
aktivitas masyarakat di Dusun Lekoala terganggu/becek terutama pada saat musim penghujan karena jalan setapak yang ada sepanjang 1000 m kondisinya masih jalan tanah)
belum di programkan/dianggarkan untuk peningkatan jalan.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat melaksanakan gotong royong dalam pembenahan jalan yang ada.
Warga miskin,badan
jalan,tukang,buruh bangunan.
….
2 Setiap Tahunnya Dusun Lekoala mengalami
banjir besar Terjadinya pendangkalan Sungai sehingga Debit Air meluap Sungai Batu Tenaga 3 (sawah pertanian di Dusun Lekoala sering
kekurangan pasokan air sehingga produksinya kurang maksimal)
sarana saluran irigasi belum permanen sehingga air banyak terbuang
Areal persawahan seluas …
ada kelompok tani, ada saluran
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 25 4 Masih banyaknya lahan sawah tadah hujan
yang belum mendapatkan aliran air saluran pembuang sepanjang …. m. di RT 1 sudah rata dengan tanah (tertutup)
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan gotong royong pembersihan saluran pembuang yang ada
Kurangnya koordinasi pemerintahan setempat
Mata saluran ada Tenaga swadaya
5
(Jumlah KK …? di RT 1 susah mengakses air bersih terutama pada saat musim hujan. )
Air hujan/genangan tercemar masuk kesumur warga di RT 1
Belum ada jaringan PDAM yang masuk ke pemukiman
Ada Pipa PDAM
6 Pada masa perawatan padi terkadang pupuk subsidi langka maka hasil panen menurun lekoala
Distribusi pupuk tidak merata
Penyuluh Pertanian kurang berfungsi
Ada klp tani ,ternak,penggarap sawah.
7 Setip tahun petani padi di serang hama pengerek batang dan terlambat di tangani di sebabkan karena koperasi tani tidak ada di desa
(Tanaman Padi sering terserang hama
Akses petani untuk mendapatkan SAPRODI masih sulit
Kelembagaan di Desa belum ada (Koperasi Desa, BUMDES)
Sistim pola dan tata tanam yang tidak teratur
ada kelompok tani, Ada Regulasi yang
mendukung pembentukan Koperasi desa dan
BUMDES Ada Gapoktan
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 26
penyakit) PPL kurang berfungsi
8 perempuan usia produktif…….orang di……? terkadang tidak memiliki aktivitas di
sebabkan kurang keterampilanya dan minat berusaha
Kurang Pembinaan dari instansi terkait
Banyak perempuan usia produktif
Ada program pemberdayaan
Perempuan dari instansi terkait
9 Banyak anak-anak di dusun Lekoala buta aksara al’quran
(SDA)
Tidak ada Taman Pendidikan Al-Quran Mesjid imam mesjid
guru mengaji tradisional 10 sebanyak ±10 KK di RT 1 dan RT 2 masih BAB
di saluran induk irigasi Tidak ada MCK umum Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
Banyak masyarakat belum peduli pentingnya membuat jamban pribadi Kurangnya penyuluhan Kesehatan dari
instansi terkait
Ada lahan untk pembangunan MCK umum tetapi tidak bersedia dihibahkan oleh pemiliknya
Ada penyuluh kesehatan Ada Kader
11 Banyaknya Nelayan yang tidak melakukan
aktifitas Kekurangan modal usaha Tidak ada Kelompok nelayan
Nelayan Tenaga
12 Tidak ada Posyandu Permanen Tidak ada lahan swadaya Tenaga Kerja 4. Dusun Tebbange
1
Petani Tambak dan Tani sawah sering
mengalami gagal panen Perubahan iklim Banjir kiriman
PPl kurang melakukan sosialisasi
Lahan Sawah Tambak Tenaga
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 27 jln setapak sebagai penghubung antara warga
becek / berlumpur Jalan penghubung tersebut belum di paving Block badan jln setapak sudah ada tenaga material batu
3
setiap hujan Air dari sawah mengalir kepemukiman warga sehingga
mengakibatkan pencemaran sumur gali tdk bias di konsumsi airnya .
Tidak adanya saluran Pembuangan Pemukiman Warga dengan areal
Persawahan Hampir Sama tinggi.
Rumah Tangga miskin 42 kk lahan ada,rata dengan kolom
Rumah, ternak warga 4
Setiap musim Tanam Warga Desa bori
kamaseterjadi gagal tanam diakibatkan banjir karena saluran pembuang dusun tebbange mengalami penyempitan dan pendangkalan maka perlu pengerukan saluran pembuang
Terjadi pendangkalan
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk gotong royong
Rendanya perhatian pemerintah
Saluran ada
lahan sawah 50 Ha klp Tani,P3A
5
Petani sering terlambat dalam pengolahan
lahan persawahan Kurangnya alat pengolahan Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu Tinggi
Lahan Klp Tani Tenaga
6
Meningkatnya RTSM didusun Tebbange yang
setiap Tahunnya tidak ada biaya untuk perbaikan rumah. Program pemerintah tentang
penyediaan rumah layak huni bagi KK miskin belum menyentuh masyarakat Dusun Tebbange
Rumah Tangga Miskin 30 kk.kayu,batu
bambu,,tenaga
7
Setiap musim kemarau di 5 Dusun sumur warga tdk Dapat di pungsikan krn Kandungan Airnya tdk layak di konsumsi ( Kadar garam Tinggi ) maka di perlukan pembuatan Bak penampungan Air
Penampungan Bak Air yang belum ada
Aliran Air PDAM yang belum ada
Lahan ada,
sumber mata air , PDAM dan Tenaga
8 Banyaknya Nelayan yang tidak melakukan aktifitas Kekurangan modal usaha
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 28 9
Tidak adanya kegiatan untuk ibu-ibu
mengakibatkan kurang aktifitas Belum adanya pelatihan peningkatan kapasitas
Lahan siap klp ibu-ibu 5. Dusun Padang Assitang
1
Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan
(Tidak ada sarana POSYANDU)
Belum pernah diusulkan oleh masyarakat Belum ada perhatian pemerintah desa
Ada kader
Banyak bayi dan balita
2
Pinggir Sungai pemukiman (volume dengan
panjang 1km) habis terkikis dan longsor. Terkena Abrasi akibat banjir Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menambang pasir
Pengaruh pasang surut dan jolloro nelayang
Ada kelompok P3A Ada saluran primer dan
sekunder Lahan
3
Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk.
Belum pernah diusulkan
Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)
Pipa induk sudah ada
Jumlah pemanfaat (KK) besar
4
Jalan Setapak Labbusa ke batu-batu sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah
Tidak ada saluran irigasi Banjir
Penyakit hama
Badan jalan sudah ada Pasir
Batu Tenaga 5 Rawan terjadi pencurian Kurangnya alat pengolahan
Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 29 Tinggi
6
Banyak masyarakat yang tidak memiliki akte kelahiran karena masyarakat merasa sulit mendapatkan akte kelahiran
Kurangnya SDM
Areal persawahan semakin menyempit Kurangnya Modal Usaha
Ada bidan, kantor desa dan Pustu
7
Para petani mengalami Gagal Panen kurang
Lebih 30 Ha Tidak adanya Dana untuk memperbaiki Bantuan dari pemerintah belum pernah menyentuh Lahan Klp Tani Saluran induk Tenaga 8
Petani sering terlambat dalam pengolahan
lahan persawahan Pendangkalan Sungai Penyakit udang Banjir
Lahan Klp Tani Tenaga 9
Rumah Tangga Miskin Sangat meningkat
dengan Jumlah 30 Rumah Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi
RTM
Lahan Tenaga 10
Didusun Padang Assitang ada 30 Rumah yang
kurang layak Huni Tidak adanya keahlian Para petani Tambak Kurangnya SDM
Tidak pernah dilakukan pelatihan
Rumah Lahan Tenaga Masyarakat 11
Kegagalan Para petani Tambak Tidak mempunyai kesibukan yang lain Lahan
KLP Tani tambak Saluran
12 Luas Areal Pertambakan di dusun Padang Assitang seluas 50 Ha mengalami kekeringan Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi Lahan Tenaga 13
Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga para
petani mengalami kerugian Belum ada perhatian pemerintah dalam hal ini dinas Kesehatan Lahan Tenaga Klp Tani 14 Banyaknya ibu-ibu yang pengangguran Tidak adanya Hewan Ternak yang bisa memanfaatkannya Klp arisan
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 30 Tenaga
Banyaknya Lahan Tidur dan Tumbuhan yang
mati percuma saja Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk. Belum pernah diusulkan
Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)
Lahan Tenaga
15
Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan
(Tidak ada sarana POSYANDU)
Belum dilakukannya perbaikan Pemerintah belum memperhatikan Pemdes belum pernah mengusulkan
Lahan Tenaga Klp Tani 16 Pinggir Sungai pemukiman (volume dengan panjang 1km) habis terkikis dan longsor. Tidak ada Poskamling Klp arisan Tenaga
17
Akses Air Bersih (PDAM),belum ada padahal masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan air bersih terutama di musim hujan
Sosialisasi pemerintah kurang Lahan Siswa Tenaga
18
Jalan Setapak Padang assitang sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah
Tidak ada saluran irigasi Banjir Penyakit hama Pustu Lahan Warga Tenaga Batu Pasir 19
Didusun Padang Assitang ada 30 Rumah yang
kurang layak Huni Tidak adanya keahlian Para petani Tambak sehingga pemasukan berkurang Kurangnya SDM
Tenaga kerja Pasir
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 31 Tidak pernah dilakukan pelatihan
20 Kegagalan Para petani Tambak Tidak mempunyai kesibukan yang lain 21
Luas Areal Pertambakan di dusun Padang
Assitang seluas 50 Ha mengalami kekeringan Tidak adanya pompa untuk menyuplai air ke tambak Musim kemarau panjang
22
Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga para
petani mengalami kerugian Adanya persaingan dengan petani luar Distributor ikan lebih menyukai ikan dari luar
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 32
kalender musim
Kalender musim adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam kehidupan masyarakat, yaitu saat-saat dirasakannya masalah-masalah yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak dasar dan terjadi cukup parah dan berulang-ulang.
Tujuan pengkajian keadaan desa melalui kelender musim adalah :
a. Mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar kesejahteraan.
b. Untuk mengetahui masa-masa kritis bagi kehidupan masyarakat, yaitu masa-masa tertentu dimana masyarakat menghadapi banyak masalah.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 33
MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI
1 2 3 4
1. Dusun Padang Assitang 1
Memasuki musim penghujan, diare
menyerang masyarkat dikarenakan terjadi resapan air dari SPAL ke sumur
Resapan air hujan dan SPAL pipa induk Lahan Tenaga
2
Memasuki bulan Juni,juli musim Panen dengan hasil yang tidak sesuai harapan para petani
Tidak ada pembinaan dari dinas pertanian
Terbatasnya dukungan teknologi Suplay bibit yang terbatas Murahnya hasil produksi
Penyuluh Kelompok tani
Ada pabrik penggilingan beras
3
Pada bulan agustus hasil panen menurun sering kekurangan air karena debit
air yang rendah Ada Saluran irigasi induk
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 34 5 Tidak adanya pengolahan lahan pada bulan juni,juli dan Agustus didusun Padang
Assitang
Dikarenakan kekurangan Air
Tidak ada sumber Mata Air Saluran Tenaga Lahan 6 Musim gagal panen Tambak terjadi pada bulan januari,Februari,maret di dusun
Padang Assitang
Tambak digenangi banjir
Bibit Tidak cocok dengan debit Air Tawar
DAS
Tambak Tenaga
7
Saat musim Penebaran Benur ikan dan udang pada puncaknya dibulan Maret petani
tambak kwalahan
Kekurangan Bibit
Penebaran dilakukan secara Tradisional
Dinas Prikanan dan Kelautan
Lahan Klp Tani 2. Dusun Lekoala
1
Pada bulan Februari dan Maret hasil panen menurun sering kekurangan air karena debit air yang rendah Ada Saluran irigasi induk2
Saat musim pengolahan Lahan, banyak lahan yang terlambat diolah alat pengolahan (traktor) tidak berbanding dengan luas lahan Lahan luas dan tenaga kerja ada3
Pada bulan Februari dan Maret masyarakat kewalahan untuk memanen sekaligus mengolah kembali lahan karena dilakukan secara bersamaan
Kekurangan tenaga dan tidak ada
dukungan teknologi pertanian Panen bisa dilakukan 3x
4
Pada bulan Januari(musim hujan) sulit mengakses air bersih sehingga banyak terjadi kasus MUNTABER
Sumber air bersih tercemar (keruh)
oleh resapan air hujan dan SPAL Ada pipa induk
5
Pada Bulan Mei, masa Pendaftaran/masuk sekolah, masyarakat kesulitan biaya
pendidikan anak
Masa paceklik, masyarakat yang umumnya petani tidak
berpenghasilan (belum Panen)
Akses ke sekolah dekat dan banyak anak usia sekolah
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 35 3. Dusun Tebbange
1
Pada bulan September dan oktober di musim kemarau sawah Pertanian kekurangan air
Pemakaian air yang tinggi sementara tidak ada saluran
dari irigasi induk Ada irigasi induk
2
Pada bulan Desember,januari ,februari dan maret musim hujan sering terjadi Banjir
Air sungai meluap karena tidak ada tanggul Perhatian dari pemerintah belum ada
Swadaya masyarakat baik berupa tenaga ataupun dana.
3
Bibit Kurangnya Pasokan dari Pemerintah Ada sawah Klp Tani4
Pupuk mahal dan sulit diperoleh Tidak ada agen di desa Pupuk mahal Klp tani Penggunaan pupuk ramah lingkungan5
Setiap bulan Januari &Februari Warga diserang penyakit Di are Air sumur Warga RT 1 Tercemar Air hujan Sumur Gali4. Dusun Tebbang Orai
1
Pada bulan Juni -Oktober Dimusim kemarau sawah Pertanian kekurangan air
Pemakaian air yang tinggi sementara tidak ada saluran
dari irigasi induk Ada irigasi induk
2
Pada bulanNopember-Desember Pada musim Hujan Masyarakat sering terkena Diare
sumber air bersih bercampur/tercemar oleh air hujan
dan air SPAL Pipa induk PDAM
3
Pada bulan Januari – Maret diRPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 36
Banjir Perhatian dari pemerintah belum ada dana.
4
Bibit Kurangnya Pasokan dari Pemerintah Ada sawah Klp Tani
5
Musim gagal panen Tambakterjadi pada bulan
januari,Februari,maret di dusun Padang Assitang
Tambak digenangi banjir
Bibit Tidak cocok dengan debit Air Tawar DAS Tambak Tenaga
6
Saat musim pengolahan Lahan,banyak lahan yang terlambat diolah
alat pengolahan (traktor) tidak berbanding dengan luas
lahan Lahan luas dan tenaga kerja ada
7
Memasuki bulan Juni,juli musim Panen dengan hasil yang tidak sesuai harapan para petani Tidak ada pembinaan dari dinas pertanian Terbatasnya dukungan teknologi
Suplay bibit yang terbatas Murahnya hasil produksi
Penyuluh Kelompok tani
Ada pabrik penggilingan beras
5. Dusun Pammentengan
1
Setiap bulan November & Desember Warga diserangpenyakit Di are
Air sumur Warga Tercemar Air hujan Sumur Gali
2
Musim hujan
Pada musim hujan produktifitas pertanian sangat menurun
Padi terendam air banjir tiap Tahun dan untuk mengeringkan padi sangat diperlukan suatu wadah Saluran sekunder Bonto Sunggu dan Tammate belum Rmpung dan mengalami pendangkalan
Lahan pertanian luas dan menjadi mata
pencaharian utama Saluran ada
Klp Tani
Sawah dan lahan
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 37 bulan Agustus,September dan
oktober di Dusun
Pammentengan kekurangan air bersih
PDAM
4
Musim pemeliharaan Para petani gelisah karena penyediaan pupuk sangat terbatas dan langka
Di Desa tidak ada distributor pupuk Sawah,petani klp tani,gapoktan
5
Musim Garap
lahan petani kekurangan bibit unggul yang mempengaruhi hasil produksi pertanian
Bibit Padi terlambat Klp Tani warga
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 38
a. Diagram Venn
Diagram Kelembagaan adalah gambaran keadaan lembaga yang ada di desa serta peran dan pola hubungan dengan masyarakat. Diagram kelembagaan adalah alat untuk mengkaji masalah dan potensi berkait dengan kelembagaan. (detail lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di desa bisa dilihat pada bagian c. kelembagaan Desa)
TUJUAN
Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga yang berperan di dusun. Untuk mengetahui besar kecilnya peranan/manfaat lembaga-lembaga
yang ada bagi masyarakat.
Untuk mengetahui pola hubungan lembaga-lembaga yang ada dengan masyarakat.
Untuk mengetahui masalah dan potensi pada lembaga-lembaga yang ada.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 39
b. Klasifikasi Kesejahteraan
KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN DESA PADANG ASSITANG
2015
NO KAYA SEDANG MISKIN
1. Dusun Padang Assitang 1
Kepemilikan Lahan
Mempunyai lahan 10 Ha Mempunyai lahan 3-5
Ha 0,1 Ha
2
Tipe Rumah
Rumah Batu, Kayu Kelas I dengan ukuran 8 x 12 mtr
Rumah kayu kelas II dengan perabot yang serba sederhana Rumah batu yang
semi permanen Dengan ukuran 5 x
10 mtr
Rumah Kayu Kls III dengan ukuran 2 x 5 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan rata-rata Rp 5000.000/bulan Tingkat pendapatan rata-rata Rp 3.000.000/bulan Pendapatan di bawah Rp 1.000.000/bulan 4 Jenis Pekerjaan
PNS Golongan III Wiraswasta Petani penggarap Sawah dan tidak punya pekerjaan tetap
5 Kepemilikan Kendaraan
Kendaran beroda empat
Kendaraan beroda dua Sepeda biasa, motor cicilan
6 Pendidikan Tamatan S1 Tamatan SLTA dan DIII Tamatan SMP/SD atau tidak tamat 7 Kesehatan Pengobatan di Rumah Sakit swasta Pengobatan dilakukan di Puskesmas Dilakukan di Pustu 2. Dusun Lekoala
1 Memiliki Lahan 3 Ha. Memiliki Lahan 1 Ha Kepemilikan Lahan di bawah 10 Are 2 Memiliki Kendaraan Roda 4 Memiliki Motor Tidak memiliki kendaraan bermotor 3 Berpendapatan Minimal 2-3 juta Berpendapatan Maksimal 1-2 juta Berpendapatan Maksimal 1 juta 4 Berpendidikan S1 ke atas Berpendidikan SMA Berpendidikan Maksimal SMP
bahkan tidak tamat 5
Rumah Batu Lantai Tegel/Rumah kayu kelas 1 dengan ukuran 20 x 5 mtr
Rumah Batu lantai biasa/Rumah kayu kelas 2 dengan ukuran 15 x 7 mtr
Rumah kayu kelas 3 dengan ukuran 10 x 6 mtr
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 40 6 PNS Gol. IV, Pengusaha PNS Gol.2/3, Petani Pemilik Lahan Petani Penggarap 7 Memiliki Ternak Besar (sapi/kerbau) minimal 5
ekor
Memiliki Ternak Besar (sapi/kerbau)
maksimal 3 ekor
Tidak Memiliki ternak besar
8 Modal usaha 50 juta Modal usaha 5 juta Modal usaha 500 Rb 3. Dusun Tebbange
1 Kepemilikan Lahan Mempunyai lahan 50Ha Mempunyai lahan 5 Ha 0,1 s/d 1 Ha
2
Tipe rumah
Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot rumah ,kayu berkelas 1 dan Luas 25 m x 7 mtr
Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen dengan Luas 5 x 8 mtr
Luas Rumah dan Panjang 4 x 6 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 10.000.000 - Rp 5000.000,dan banyak usaha lainnya Tingkat pendapatan Rp 1.500.000 - Rp 2 000.000 Tingkat pendapatan Rp 500.000 - Rp 1 000.000 dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan III,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan II,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor sampai dengan 10 ekor
Ada ternak tapi dia hanya sebagai
pemelihara saja dengan aturan bagi hasil
Tidak mempunyai sama sekali ternak
6 Kepemilikan Kendaraan
Kendaran beroda Empat
Kendaraan beroda dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali
7
Pendidikan
Tamatan S1 Tamatan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Kesehatan Pengobatan dirumah
sakit Swasta
Puskesmas Pustu
Dukun kampung 4. Dusun Tebbang Orai
1
Kepemilikan Lahan
Mempunyai lahan 4 Ha Mempunyai lahan 1 Ha Tidak memilik lahan cuma sebagai Penggarap saja Atau 10 s/d 50 Are 2 Tipe Rumah Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot Rumah ,kayu berkelas 1 atapnya seng d 15 mtrengan Luas 10 x
Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen dengan luas 6 x 10 mtr
Kayu yang di gunakan kayu kls III
/bamboo/seng/atap rumbia dengan Luas 4 x 6 mtr
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 41 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 3000.000 – Rp 5 000.000,dan banyak usaha lainnya Tingkat pendapatan antara Rp 1 000.000 – Rp 2 000.000 tingkat pendapatan antara Rp 500.000 – Rp 1 000.000 dan atau tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan III,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan II,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan Ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor - 10 ekor
Ada ternak tapi dia hanya sebagai
pemelihara saja dengan aturan bagi hasil
Tidak mempunyai sama sekali ternak
6 Kepemilikan Kendaraan
Kendaran beroda Empat
Kendaraan beroda Dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali
7
Tingkat Pendidkan
Tamatan S1 Tamatan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Kesehatan Berobat ke Dokter dan RS
Berobat ke puskesmas
Berobat dukun 5. Dusun Pammentengan
1 Kepemilikan Lahan Mempunyai lahan 2 Ha Mempunyai lahan 50 Are Tidak memilik lahan cumin sebagai Penggarap saja
2
Jenis Rumah
Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot Rumah ,kayu berkelas 1 atapnya seng dengan ukuran 10 x 15 mtr
Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen Dengan ukuran 8 x 10 mtr
Kayu yang di gunakan sebagai bangunan kayu kls III dan juga dari bambu,seng bekas dan dari nipa dengan ukuran 6 x 4 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 5.000.000 - Rp 10,000.000,dan banyak usaha lainnya Mempunyai Tingkat pendapatan Rp 1 000.000 - Rp5000.000 Mempunyai Tingkat pendapatan Rp 500.000 – Rp 1 000.000 dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan IV,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan III,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan Ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor sampai dengan 10 ekor
Ada ternak tapi dia hanya sebagai
pemelihara saja dengan aturan bagi hasil
Tidak mempunyai sama sekali ternak
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 42 6 Kepemilikan Kendaraan
Kendaran beroda Empat
Kendaraan beroda Dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali
7
Pendidikan
Tingkat pendidikanS1 Tingkat pendidikan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Bidang Usaha Mempunyai usaha
lain,penggilingan beras
Memiliki usaha lain tapi
jumlah yang standar Mendapatkan Raskin
9
Kesehatan
Berobat ke Dokter praktek
RS
Pola makan empat sehat lima sempurna
Berobat ke puskesmas pola makan yang
sederhana
Berobat dukun pola makan yang
hanya seadanya saja
a. Musyawarah Desa Borikamase
Musyawarah Desa Borikamase adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan di tingkat Desa Borikamase untuk membahas hasil musyawarah dusun ditingkat desa dan penyusunan rancangan RPJM Desa sesuai Permendagri no 114 tahun 2014 dilaksanakan di kantor Desa Borikamase dihadiri oleh perwakilan dusun, perwakilan perempuan, perwakilan pemuda, masyarakat miskin, tokoh agama,dan tokoh adat. Musyawarah Desa dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2015.
Tujuan :
Pengelompokkan Masalah dan Potensi Hasil Musyawarah Dusun. Menyusun Legenda, Sejarah Pembangunan Desa dan Pelajaran desa Menyusun Visi dan Misi Desa
Membuat Prioritas masalah
Menentukan Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah Menyusun Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa Menyusun Matrik Kegiatan RPJMDes
Menyusun Draf Naskah RPJMDes
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 43 Musyawarah perencanaan pembangunan desa diselenggarakan dalam rangka membahas dan menyepakati RPJM Desa diikuti oleh unsur-unsur Pemerintahan Desa dan mengikut sertakan masyarakat.
Musrenbang RPJMDes dilaksanakan di Kantor desa Borikamase pada tanggal 15 Januari 2016
Tujuan
Menampung dan menetapkan rumusan Visi dan Misi desa yang diperoleh dari Lokakarya Desa .
Menetapkan program dan kegiatan indikatif 6 tahunan, misal tahun 2013 -2019 yang diperoleh dari Lokakarya Desa .
Merumuskan arah kebijakan keuangan desa 6 tahun ke depan.
BAB IV
VISI , MISI, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN a. Visi dan Misi Desa Borikamase
Visi adalah suatu gambaran atau keadaan yang diharapkan/diinginkan di masa depan, dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Borikamase ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Borikamase seperti masyarkat secara umum meliputi perwakilan masyarakat miskin, perwakilan pemuda, perwakilan perempuan, Pemerintah Desa, BPD, tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa.pertimbangkan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan dan kabupaten.
Adapun Visi Desa Borikamase adalah :“TERWUJUDNYA MASYARAKAT
BORIKAMASE YANG SEJAHTERA DAN BERIMAN PADA TAHUN 2020“
Untuk mencapai visi maka perlu disusun misi, misi Desa Borikamase adalah :
1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.
2. Menciptakan rasa memiliki dan Tanggung jawab masyarakat terhadap Program pembangunan.
RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 44 4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peranserta masyarakat dalam
pembangunan Desa.
Penyusunan RPJM Desa Borikamase dimaksudkan :
1. Menyediakan Kebijakan dan Program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih Tajam agar menjadi indicator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pembangunan desa.
2. Tersedianya rumusan Program pembangunan yang akan dilaksanakan di desa Borikamase.
3. Menjadikan bahan dalam penyusunan RKPDes dan APBDes.
4. Mewujudkan Komitmen Bersama Antara pemerintah Desa dan BPD dan Masyarakat terhadap Program-program pembangunan Desa yang akan dibiayai melalui APBDes ;
Untuk Menjaga kesinambungan Pembangunan, maka Rumusan Visi dan Misi serta kebijakan strategis lainnya yang ditetapkan,dikaji lebih jauh tingkat relevansinya dengan aspirasi Masyarakat serta kondisi Desa Borikamase pada saat ini, hasil perumusan tersebut bermuara pada perumusan Visi dan Misi serta strategis dasar pembangunan desa Borikamase dalam Jangka waktu 2013-2019. Pendekatan yang diuraikan diatas pada dasarnya merupakan wujud dari pendekatan teknokratik yang kemudian disempurnakan dengan menyerap Aspirasi Masyarakat melalui pendekatan partisipatif yang dihimpun pada saat musyawarah perencanaan pembangunan Desa ( Musrembangdes ) yang digagas secara bertahap melalui Dusun dengan menggunakan 4 tools.
RPJMDes Borikamase sebagaimana Hasil dari pendekatan yang disebutkan diatas telah melalui pembahasan secara mendalam dan mendapat persetujuan oleh BPD Borikamase.
a. Program dan Kegiatan Indikatif
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapati masalah sebagai berikut :
I. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
II. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA