• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintah nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa wajib mempunyai perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang partisipatif dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) 5 (lima) tahun ataupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk 1 (satu) tahun.

RPJM Desa ini merupakan rencana strategis Desa Borikamase untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang menyesuaikan perencanaan pembangunan di tingkat Kabupaten, karena perencanaan pembangunan desa dan perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan sistem.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 2 Tahun 1959 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentag Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

12. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkelanjutan;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 13 Tahun 2003 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Partisipasi Masyarakat;

(3)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 3 18. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kedudukan Keuangan

Kepala Desa dan Perangkat Desa

19. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 11 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten Kepada Desa;

21. Undang Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesian Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesian Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.

C. Tujuan Dan Manfaat

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Desa Borikamase ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

1. Tujuan RPJMDesa :

a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 (enam) tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.

b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa Borikamase

c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Borikamase 2. Manfaat RPJMDesa :

a. Dapat menjamin kesinambungan pembangunan.

b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa selama 6 (enam) tahun.

c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.

d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari Pemerintah.

e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

BAB II PROFIL DESA A. Sejarah Desa

Sejarah penamaan Desa Borikamasetidak terlepas dari sejarah penamaan ke Lima dusun yang ada di desa tersebut. Adapun ke Lima desa tersebut adalah :

(4)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 4 1. Dusun Lekoala

2. Dusun Pammentengan 3. Dusun Tebbange 4. Dusun Tebbang Orai 5. Dusun Padang Assitang

Kelima dusun tersebut mempunyai kisah-kisah tersendiri, dimulai dengan Dusun

Padang Assitang Konon menurut cerita di dusun tersebut pernah ada kejadian

bahwa Pada saat terjadi perang, dan merupakan tempat pertemuan para pejuang zaman dahulu

Dari dasar sejarah kelima Dusun tersebut diatas semuanya menggambarkan niat dan tujuan yang baik naseng tau ugie kampung yang penuh dengan

kasih.(Borikamase)sehingga dari dasar itu orang-orang tua terdahulu pada

sekitar tahun 1967 mereka sepakat memberi nama Desa Borikamase.Namun tiap-tiap dusun menggambarkan ciri dan karakter masing-masing.

Dari kelima karakter ini jika itu dimiliki dan dijalankan dengan baik insya Allah Desa Borikamase akan menjadi desa yang disegani, mandiri, damai, dan sejahtera.

Dari nama Desa Borikamase terdapat tujuaan dan cita-cita yang sangat mulia untuk untuk selalu berbuat, berniat ke arah yang lebih baik, namun titipan sejarah ini tentu tidak mudah namun menjadi tantangan dan kewajiban kita semua khususnya warga Desa Borikamase.

Adapun orang-orang yang pernah memerintah, menjabat Kepala Desa

Borikamase dari awal berdiri hingga saat ini:

1. H. Zainuddin Krg Tarang 2. H. Muh.Yusuf (kepala Desa) 3. H. Abu Nasrum (kepala Desa ) 4. H. Muh jais (kepala Desa )

5. H. A. Zainuddin dg Tarang ( kepala Desa ) 6. Abd. Hafid ( kepala Desa )

7. Ir. H. AbdullahHD( kepala Desa) 8. Aswing (kepala Desa Sekarang)

Dari nama Desa Borikamase diharapkan lahir pemimpin-pemimpin dan mempunyai masyarakat yang mempunyai karakter yang digambarkan dari kelima dusun tersebut diatas yaitu rajin bekerja seakan akan hidup selamanya seperti digambarkanDusun Pammentengan

Dari sekilas sejarah singkat Desa Borikamasebenarlah Slogan yang berbunyi bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan memelihara sejarah dan adat istiadat masyarakatnya, sehingga kelak kita yakin bangsa kita akan menjadi bangsa yang besar dan Desa Borikamase khususnya akan menjadi desa yang maju dan mandiri.

(5)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 5

B. Profil Desa

Tempat-Tempat Bersejarah /Situs budaya

Di Desa ini terdapat situs yang dinamai oleh masyarakat setempat Rumah Adat Turiolo dengan deretan satu arah ( Bola manggolo olau )

Adat istiadat Desa Borikamase

Desa Borikamase, desa yang diharapkan bisa melestarikan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dianggap bernilai positif, adapun adat istiadat/kebiasaan turun temurun yang ada di desa Borikamase adalah :.

Tolak Bala( Mohon Doa )

Acara tolak balah ini adalahproses dimana semua masyarakat berkumpul di rumah Adat mengadakan ritual keagamaan yang disertai dengan zikir, pada umumnya ibu-ibu membawa kue-kue tradisional seperti kue apang,

onde-onde,kue Lapisdan kue-kue tradisional lainnya.semua jenis kue sebagai simbol

harapan dari masyarakat. Mabbaja (Membersihkan)

Kegiatan mabbaja ( membersihkan )dilakukan oleh masyarakat sekampung secara gotong royong yang dipimpin Kepala dusun guna membersihkan fasilitas umum seperti saluran irigasi, jalanan kampung,lokasi kuburan.Mabbaja rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dalam acara ini masyarakat secara sukarela menyiapkan makanan.

Mappammula ( memulai )

Kegiatan ini adalah kegiatan permulaan menanam padi dimana pada umumnya Masyarakatsecara bersamaan pada hari itu memulai menanam padi, dan tidak ada yang boleh menanam sebelum hari yang telah disepakati dan apabilah ada yang melanggar maka akan diberi sanksi berupa makan songkolo,akan tetapi degan catatan makanan itu harus dihabiskan dengan disaksikan oleh warga, Kepala dusun dan tokoh adat.

Acara Mappasili kandungan; Dilakukan pada saat usia kandungan sang ibu berumur 7 (tujuh) bulan. Dilaksanakan sebagai ritual untuk memohon keselamatan agar ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat.

Aqiqah; Aqiqah yang pada dasarnya adalah tuntunan dalam agama islam telah menjadi hal yang sangat membudaya pada masyarakat Desa Borikamase. Acara ini merupakan rasa syukur keluarga sang bayi sekaligus merupakan kesempatan untuk member nama bagi sang bayi.

Sunatan/Khitanan; Acara khitanan adalah kegiatan yang akan menandai berakhirnya masa anak-anak seseorang menuju remaja. Khitanan sekaligus ritual yang dianggap secara resminya seorang anak manusia memeluk agama Islam. Seorang anak yang belum di khitan dianggap belum muslim meskipun dia terlahir dari orang tua muslim. Oleh karena itu ritual khitanan sering juga diistilahkan dengan pengislaman. Ritual pengislaman di Desa Borikamasepada umunya telah memakai jasa medis, akan tetapi masih ada masyarakat menggunakan cara tradisional.

(6)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 6 Bagi warga Desa Borikamaseyang telah akan mengakhiri masa lajangnya merupakan saat-saat yang sangat krusial bagi diri dan keluarga besarnya. Proses pernikahan sering kali dianggap sebagai saat untuk melepaskan sang anak dari keluarganya menuju kehidupan yang riil. Dalam proses pernikahan ini akan dialaksanakan beberapa ritual yaitu:

Mammanu’ – manu’ ( Penyelidikan).

Proses penyelidikan keluarga laki-laki tentang status gadis yang akan di pinang. Massuro (Melamar)

Pihak laki-laki secara resmi melamar sang gadis, terkadang menjadi kesempatan untuk membicarakan tentang besarnya mahar, uang belanja dan waktu pelaksanaan pernikahan.

Mappaenre Balanca (Membawa uang belanja)

Pihak laki –laki memabawa uang belanja kepada pihak perempuan, sesuai dengan kesepakatan pada saat pembicaraan sebelumnya.

Mappaccing (Malam pacar)

Dilaksanakan pada malam hari menjelang pernikahan besoknya. Dalam Kesempatan ini keluarga besar calon pengantin akan berkumpul untuk mendoakan sang calon pengantin. Dalam prosesi ini dirangkaian dengan acara mappatemme’ ( Khataman Qur-An).

Mannikkah ( Menikah);

Merupakan acara puncak yakni saat pengucapan ijab kabul sang pengantin laki-laki di hadapan imam atau pegawai KUA dengan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak.

Makka’do’ Ca’di/ Mappasewa ada

Adalah proses untuk mengakrabkan sang pengantin baru juga untuk mengakrabkan keluarga kedua belah pihak.

Setiap warga Desa Borikamase yang meninggal akan diperlakukan sesuai dengan agama yang dianutnya, umumnya warga Desa Borikamase menganut agama Islam.

Sistem Kemasyarakatan

1. Pemerintahan / Organisasi Kemasyarakaan

a. Struktur Kelembagaan ( Jika Adat Lembaga adat) b. Tugas, Fungsi dan Kewenangan

c. Sumber Penghasilan Kepala Desa 2. Hukum Adat/Norma dan Sanksi 3. Sistim Nilai

a. Adat yang berkaitan dengan gotong royong b. Adat yang Berkaitan dengan musyawarah

c. Adat yang berkaitan dengan keadilan, kejujuran dan kesederhanaan

(7)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 7 Kerajinan Masyarakat Desa Borikamase, yaitu:

-Merajut Jala

- Merajut Pukat ikan

- Dan Kerajinan yang terbuat dari bahan bambu lainnya. -

Sistem Bahasa Dan Agama

Bahasa Lisan dan Tulisan (Jenis dan dialek)

Masyarakat Desa Borikamase Menggunakan Bahasa Bugis –Makassar.

Agama/Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat

Agama Islam adalah agama yang dianut masyarakat Desa Borikamase.

Kitab

Sebagai pemeluk Agama Islam masyarakat Desa Borikamase berpedoman pada Kitab Suci Al-quran. Disamping itu pula sebagian masyarakat Desa borikamase melakukan sikkiri dan barasanji yang mereka warisi dari leluhur mereka .

Peristiwa penting yang pernah terjadi di desa Borikamase

Tahun Kejadian Peristiwa Baik Peristiwa Buruk

1990 Terjadi pemekaran Desa Borikamase diantaranya

yaitu,Desa Majannang,dan Desa Mattirotasi

1960-2012 Merupakan langganan banjir

terbesar di kabupaten maros.

Geografis dan Topografi Desa Borikamase

Desa Borikamase adalah daerah dataran rendah, dengan ketinggian 300 dpl Kondisi alam Desa Borikamase adalah lahan pertanian dan Tambak dengan sebagaian besar irigasi tekhnis. Jalan menuju desa ini sebagian besar masih tanah berbatu (pengerasan) dan sebagin kecil telah dibeton, dengan jarak kurang lebih 4 Km dari Kota Kecamatan dan 7 Km dari Kota Kabupaten, diperlukan waktu sekitar 15 menit dari Kota Kabupaten untuk mencapainya. Warga Desa Borikamase sebagian besar hidup bertani, Tambak, Nelayan, usaha ternak sapi, kerbau dan ayam . Semua diusahakan secara tradisional (tidak dikandangkan) melainkan di lepas kebun atau pekarangan warga.

Letak dan Luas Wilayah

Desa Borikamase terdiri dari Lima Dusun dengan luas desa 2.040 km 2, jarak

(8)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 8

Batas adminstrasi Desa Borikamase

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bori masunggu Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Pallantikang Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Majannang

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kel, Baji pa’mai

Iklim

Iklim Desa Borikamase adalah iklim tropis, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Borikamase,Kecamatan Maros Baru

Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Jumlah Penduduk

Desa Borikamase mempunyai jumlah Penduduk 3.455 jiwa dari 942 KK, yang tersebar di 5(Lima) dusun dengan Perincian sebagai berikut :

Tabel.1

Jumlah Penduduk Desa Borikamase Tahun 2015

Dusun Laki-Laki Perempuan (Jiwa) Total KK

Lekoala 674 480 1.154 276 Padang Assitang 529 306 835 214 Tebbang Orai 345 143 488 139 Pammentengan 304 274 578 155 Tebbange 302 183 485 163 Jumlah 3.540 947

Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa bORIKAMASE, oktober 2015.

Tabel. 2

Data Posyandu Desa Borikamase Tahun 2013

DUSUN BAYI BALITA PUS WUS AKB AKI

Lekoala 41 57

Padang Assitang 22 62

Tebbang Orai 21 43

Pammentengan 25 46

Tebbange 18 45

(9)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 9 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Borikamase adalah sebagai berikut : Tabel 3

Tingkat Pendidikan Desa Borikamase Tahun 2015

PENDIDIKAN assitang Padang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai

Belum Usia Sekolah 81 67 64 84 60

Masih Sekolah SD 96 75 51 167 48

Tidak Tamat SD 81 42 57 17 78

Tamat SD 272 220 239 436 118

Masih Sekolah SLTP 54 38 26 64 25

Tamat SLTP 76 51 41 62 30

Masih Sekolah SLTA 29 17 13 55 9

Tamat SLTA 113 48 24 91 58

Masih Sekolah/PT 9 4 8 19 2

Tamat PT 9 3 2 16 4

Tidak Pernah Sekolah 18 5 39 72 62

PAKET ABC 1 1 - - -

Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.

Dari Tabel 3 diatas, menunjukkan tingkat pendidikan di Desa Borikamase masih rendah, banyak kesenjangan yang terjadi terhadap jumlah penduduk untuk dengan data yang tidak tamat SD sebanyak 275 jiwa(3.478 dari jumlah penduduk), dan yang hanya tamat SD1.285 jiwa (3.478 dari jumlah penduduk)

Tabel4

Sarana Pendidikan Desa Borikamase 2015

Dusun PAUD/TK/Kl

p. Bermain SD SMP SLTA Akademi Perguruan Tinggi

Lekoala 1 1 unit 1 - - -

Padang Assitang 1 1 unit - - - -

Tebbang Orai - - - -

Pammentengan - 1 unit - - - -

Tebbange

- - - -

(10)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 10

Diagram 1.

Presentase Tingkat Pendidikan Desa Borikamase Tahun 2013

Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, oktober2013.

Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Borikamase adalah sebagai berikut :

Tabel 5.

Jenis Mata Pencaharian Desa Borikamase

No Pekerjaan Padang

assitang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai

1 Pegawai 6 - 3 7 1 2 Pegawai swasta 44 4 3 3 4 3 Wiraswasta 56 67 52 113 42 4 Petani 201 67 47 70 61 5 Pensiunan - - 1 - 1 6 Usaha Sendiri 29 - 4 7 4 7 Tidak Bekerja 425 276 374 669 98 8 Nelayan 6 6 20 33 20 9 .Lain-lain 159 154 55 176 202

Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.

BLM SKH, BLM USIA SD 8% MASIH SEKOLAH SD 10% TIDAK TAMAT SD 14% TAMAT SD 13% MASIH SEKOLAH SLTP 5% TAMAT SLTP 10% MASIH SEKOLAH SLTA 6% TAMAT SLTA 21% MASIH SEKOLAH/PT 3% TAMAT PT 5% TIDAK PERNAH SEKOLAH 5% PAKET ABC 0%

PRESENTASE TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK DESA

BORIKAMASE 2013

(11)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 11

Pola Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Desa Borikamase sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian/sawah dan Tambak sisanya berupa tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Kepemilikan Lahan Penduduk

Berikut diagram yang menggambarkan status kepemilikan penduduk desa Borikamase

Diagram 2.

Kepemilikan Lahan Penduduk Desa Borikamase Tahun 2015

Sumber data : Survey Pokja perencana dan Pembangunan Desa Borikamase, Oktober 2015.

Kepemilikan Ternak

Kepemilikan hewan ternak oleh penduduk DesaBorikamase adalah sebagai berikut : PEMILIK 66% PENGGARAP 34%

STATUS LAHAN DESA

BORIKAMASE 2015

Status Lahan

(are) Padang assitang Pammentengan Tebbange Lekoala Tebbang Orai Pemilik

(12)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 12

Tabel 6.

Data Kepemilikan Ternak Masyarakat Desa Borikamase

Tahun 2015

Dusun Ayam Buras Kambing Sapi Kerbau Kuda itik

Padang Assitang Lekoala Tebbang orai Tebbang pammentengan Sarana dan Prasarana Desa

Kondisi sarana dan prasarana umum DesaBorikamase secara garis besar adalah sebagai berikut :

Tabel 7.

Prasarana Desa Borikamase Tahun 2015

Balai Desa

Jalan Kab. Jalan Kec. Jalan Desa Masjid

1 1 (7 KM) 1 (5 KM) 3 ( 15 KM) 6

C. Kelembagaan Desa SOTK Desa Borikamase

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Desa Borikamase menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola 3 Kepala Urusan, selengkapnya sebagai berikut :

(13)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 13

BPD

MAHMUD

KADES

A S W I N G

KAUR PEM DARMAWATY KAUR PEMB MUH. NAWIR KAUR UMUM ASHADI

SEKDES

HANISA

KADUS LEKOALA M. NASIR DG. MANGUNG ,K.M..MA,MANGUNGMANGUNG... Kabid Kesra

Anggota

Anggota

Anggota

P.K.PEMB P.K.UMUM P.K.PEM KADUS PAMMENTENGAN MUHTAR Kabid Kesra

Anggota

KADUS TEBBANG ORAI SYAMSUDDIN HM Kabid Kesra

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

KADUS PADANG ASSITANG H. SULTAN KADUS TEBBANGE ABD.RASYID Kabid Pembangunan Kabid Kesra

Anggota

Anggota

Anggota

(14)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 14

STRUKTUR BPD :

Ketua : MAHMUD

Wakil Ketua : ABDULLAH DG. SELE Sekretaris : HJ. NASRIYANTI Anggota : 1. H. ABD. HALIM 2. ABD. AZIS. HS 3. ABD. HARIS 4. M. SATTAR, S.Ag 5. ASRI. HM 6. SAHDAN

Lembaga-Lembaga yang ada di Desa Borikamase

Adapun lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di desa Borikamase terlihat secara detail pada alat kajian diagram venn di bawah ini :

1. KADES 2. KADUS 3. IMAM DESA 4. IMAM DUSUN 5. KLP TANI 6. GAPOKTAN 7. PKK 8. MAJELIS TAQLIM 9. KLP SPP 10. KLP TANI NELAYAN 11. KLP TANI TAMBAK 12. KLP TERNAK 13. BPD

(15)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 15

MASALAH DAN POTENSI DESA BORIKAMASE DARI DIAGRAM KELEMBAGAAN

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI

1 3 3 4

1. Dusun Tebbang orai 1

Kelompok Tani

Kelompok tani kurang aktif mensejahterahkan anggotanya

 Tidak ada pembinaan dari dinas terkait

Ada kelompok tani

2 Kadus SDM masih kurang Pengoperasian kompuetr masih belum bias  Ada RK

 Ada RT 3

Kades

Masih dalam Tahap sosialisasi Kurang sosialisasi tentang penanganan masalah karena kades baru   Kantor Struktur organisasi

 BPD

3 Imam Dusun Imam Desa kurang dekat dengan masyarakat karena masyarakat lebih membutuhkan imam Dusun

 Iman dusun lebih mudah ditemui  Ada imam Dusun  Ada Imam Desa 4

BPD

Agak jauh dari masyarakat  Tupoksi BPD kurang diketahui oleh masyarakat  Tidak pernah berkantor

 Struktur organisasi  Kantor

 Tenaga 5

SPP

Jauh dari masyarakat  Kurang diketahui tentang keberadaannya di tengah masyarakat

 Klp spp

 SDM

 Tenaga 2. Dusun Padang Assitang

1 Kades Dekat dengan masyarakat secara hubungan tentang

kepemrintahan desa

Masih terus melakukan sosialisasi

karena kepala desa baru terpilih Kantot SDM

(16)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 16 Hubungan dengan masyarakat dekat kegiatan-kegiatan yang dilakukan

berhubungan dengan masyarakat  Ada RT 3 Iman Dusun Hubungan dengan masyarakat agak jauh Karena insentif imdus masih kurang Imamnya Aktif mesjid

4 BPD Tidak melakukan Fungsi sesuai dengan tupoksinya

 Kader BPD memiliki kesibukan sendiri

 SDM BPD masih sangat rendah  Anggota BPD jarang menghadiri

Rapat pertemuan Struktur Organisasi Anggota Sekretariat 5 Kelompok Tani

Tidak melibatkan semua anggota kelompok pengambilan kebijakan dan distribusi bantuan pertanian

Kurang sosialisasi Anggota kelompok mau terlibat

Lahan

6 SPP

Jauh dari masyarakat  Kurang diketahui tentang keberadaannya di tengah masyarakat

 Klp spp

 SDM

 Tenaga 3. Dusun Lekoala

1 TPA Jauh dari masyarakat Karena TPA belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana sehingga masyarakat kurang termotivasi

 Ada guru  Ada santri 2 Majelis Ta’lim Jauh dari masyarakat Majelis ta’lim kurang aktif karena mereka berkegiatan hanya pada bulan

ramadhan saja

Ada warga dan mesjid sebagai wadah/Tempat

(17)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 17 Jauh dari masyarakat struktur karena struktur dalam

pembenahan sekali dalam sebulan ibu-ibu

4 Kadus Dekat dengan masyarakat Aktip dalam hal melakukan koordinasi Warga , 5

Gapoktan

Agak dekat dengan dengan masyarakat

Karena Gapoktan merupakan induk

organisasi para petani  Ada warga yang berpotensi  Ada lembaga  Klp Tani

6

Kelompok Tani

Kelompok tani kurang aktif mensejahterahkan anggotanya

Pelayanan kepada masyarakat Tani

belum merata  Gapoktan  Klp Tani  Lahan 4. Dusun Tebbange

1

Imam Dusun

Hubungan dekat dengan masyarakat Tidak pernah ada kegiatan ketika di panggil imdus menolak selalu menghadiri

Imdes Imdus mesjid

2 Kelompok tani; Kurang berfungsi Jarang melakukan pertemuan, sanggar tani yang tidak ada Ada kelompok Tani

3 Majelis Ta’Lim Kurang Aktif Kurang Pembinaan Ada Kelompok Majelis Ta'lim, Narasumber siap 4 Kadus Dekat dengan masyarakat Segala aktifitas dan kebutuhan masyarakat terpenuhi Kades Kadus Kantor

5 TPA Dekat ditengah-tengah masyarakat Kebutuhan para orang tua kepada anak dalam menuntut Baca alqur’an sangat mendukung

Guru mengaji Anak didik 5. Dusun Pammentengan

(18)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 18 Jauh dari Masyarakat sehingga tidak dikenal di masyarakat dan kurang berfungsi  Masyarakat

membutuhkan 2

KLP SPP

Jauh dari masyarakat Tidak semua masyarakat mudah mendapatkan modal dari Klp SPP tersebut   Ada modal dari PNPM ada UPK siap memfasilitasi

 Banyak masyarakat yang membutuhkan

3 PKK agak Jauh dengan masyarakat

Kurang berkegiatan di masyarakat dan hanya bertugas sekali

dalam sebulan Ada Kader Desa,Dusun dan ibu-ibu

4 KLP TANI Jauh dari masyarakat Hanya mensejahterahkan Anggota klpnya sendiri,dan klp tani hanya klpnya saja yang ada tapi tdk berpungsi,dan hanya jln sendiri masyarakatnya

 Klp Tani,

(19)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 19

BAB III

PROSES PENYUSUNAN RPJMDes 1. Musdus

Musdus atau musyawarah dusun, dilakukan di tingkat dusun dengan melibatkan seluruh stake holder, guna melakukan penggalian masalah dan potensi di tingkat dusun. Musdus, dilakukan di 5 Dusun yakni dusun Padang assitang, Lekoala, Tebbang Orai, Tebbange, dan Pammentengan. Bertindak selaku fasilitator adalah Tim Penyusun RPJM Desa di tingkat Desa dan selanjutnya di SK kan Oleh Kepala Desa Borikamase, Dalam pelaksanaan musdus, fasilitator menggunakan teknik penggalian masalah dan potensi secara partisipatif, dengan penggunaan 4 tools yakni sketsa desa, kalender musim,Diagram venn dan klasifikasi kesejahteraan, di samping itu juga dilakukan penyusunan data pilah. Terkait dengan adanya perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah pusat terhadap perencanaan pembangunan desa maka dilakukan review dokumen RPJMDes mulai tingkat dusun.

2. Sketsa desa

Sketsa desa adalah gambaran dusun secara kasar/umum mengenai keadaan dusun baik sumber daya fisik (alam dan buatan) maupun sumber daya lainnya.Sebagai alat kajian, sketsa desa adalah alat untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan, penyebab dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.

Dari alat kajian ini berupa, masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, fisik dan non fisik.

Tujuan Sketsa desa dimaksudkan :

 Memahami akan jenis, jumlah dan sumber daya yang ada di dusun.  Menggali/menjaring masalah dan penyebabnya yang ada di tingkat

dusun terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat (Permasalahan Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya dan Ekonomi )

 Menggali/menjaring potensi yang ada di tingkat dusun

 Menyamakan presepsi dan menyepakati masalah, penyebab dan potensi yang ada di tingkat dusun

(20)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 20

MASALAH DAN POTENSI DESA BORIKAMASE SKETSA DESA

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI

1 2 3 4

1. Dusun Tebbang Orai 1

Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan

(Tidak ada sarana POSYANDU)

 Belum pernah diusulkan oleh masyarakat  Belum ada perhatian pemerintah desa

 Ada kader

 Banyak bayi dan balita

2

Pinggir Sungai pemukiman(volume dengan

panjang 1km) habis terkikis dan longsor.   Terkena Abrasi akibat banjir Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menambang pasir

 Pengaruh pasang surut dan jolloro nelayan

 Ada kelompok P3A  Ada saluran primer dan

sekunder  Lahan

3

Akses Air Bersih (PDAM),belum ada padahal masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan air bersih terutama di musim hujan

 Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk.

 Belum pernah diusulkan

 Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)

 Pipa induk sudah ada

 Jumlah pemanfaat (KK) besar

4

Jalan Setapak Labbusa ke batu-batu sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah

 Belum dilakukannya perbaikan  Pemerintah belum memperhatikan  Pemdes belum pernah mengusulkan

Badan jalan sudah ada Pasir

Batu Tenaga

(21)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 21

5 Rawan terjadi pencurian  Tidak ada Poskamling SDM

6 Banyak masyarakat yang tidak memiliki akte kelahiran karena masyarakat merasa sulit mendapatkan akte kelahiran

 Sosialisasi pemerintah kurang  Ada bidan, kantor desa dan Pustu

7

Para petani mengalami Gagal Panen kurang

Lebih 30 Ha   Tidak ada saluran irigasi Banjir  Penyakit hama  Lahan  Klp Tani  Saluran induk  Tenaga 8

Petani sering terlambat dalam pengolahan

lahan persawahan   Kurangnya alat pengolahan Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu Tinggi

 Lahan  Klp Tani  Tenaga 9

Rumah Tangga Miskin Sangat meningkat

dengan Jumlah 30 Rumah   Kurangnya SDM Areal persawahan semakin menyempit  Kurangnya Modal Usaha

 RTM

 Lahan  Tenaga 10

Didusun tebbang Orai ada 30 Rumah yang

kurang layak Huni   Tidak adanya Dana untuk memperbaiki Bantuan dari pemerintah belum pernah menyentuh  Rumah  Lahan  Tenaga  Masyarakat 11

Kegagalan Para petani Tambak  Pendangkalan Sungai  Penyakit udang  Banjir

 Lahan

 KLP Tani tambak  Saluran

12 Luas Areal Pertambakan di dusun Tebbang Orai seluas 50 Ha mengalami kekeringan Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi Lahan Tenaga 13

Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga

para petani mengalami kerugian  Tidak adanya keahlian Para petani Tambak  Kurangnya SDM

 Tidak pernah dilakukan pelatihan

 Lahan  Tenaga  Klp Tani

(22)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 22 14 Banyaknya ibu-ibu yang pengangguran  Tidak mempunyai kesibukan yang lain  Klp arisan

 Tenaga 15

Tingkat Pendidikan yang sangat Rendah  Akses pendidikan yang sangat jauh  Tidak adanya Dana untuk melanjutkan

pendidikan sampai ke SLTA

 Lahan  Siswa  Tenaga

16

Tidak ada Jaminan Kesehatan Masyarakat di

Tebbang Orai   Tidak ada WC Umum Belum ada perhatian pemerintah dalam hal ini dinas Kesehatan

 Pustu  Lahan  Warga  Tenaga  Batu  Pasir 17 Banyaknya Lahan Tidur dan Tumbuhan yang mati percuma saja Dusun tebbang Orai  Tidak adanya Hewan Ternak yang bisa memanfaatkannya  Lahan

 Klp Ternak 2. Dusun Pammentengan

1

aktivitas masyarakat terganggu karena jalan Poros+ 1200 m2 di Dusun Pammentengan Akses sangat sulit terutama di musim hujan)

 Tidak ada perhatian pemerintah desa dan kabupaten

 Masyarakat kurang sadar bergotong royong

 Badan jalan sudah ada  Tukang batu

 Buruh local

2

Jalan usaha tani Di areal persawahan. (para petani sulit mengakses pengelolaan lahan pertaniannya termasuk mengangkut hasil pertanian karena jalan usaha tani belum ditingkatkan

Belum dianggarkan dalam pembangunan  Badan jalan ada  areal persawahan  klp tani

3

Jalan setapak dari perbatasan Pammentengan sepanjang +500 m2 yang di lewati anak sekolah masih rusak

Belum diprogramkan dan dianggarkan Sering di lewati anak sekolah 50 kk

(23)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 23 4

Terjadi banjir kiriman akibat sungai meluap, banjir setingi 1m2 terlambat surut di

akibatkan saluran

Belum diprogramkan dan dianggarkan  Ada saluran  Ternak  sumur gali

 Tukang dan buruh.

5

Kelompok Tani yang beranggotakan ….KK dengan luas areal sawah ….are selalu kekurangan pupuk

(hasil produksi pertanian petani di dusun pammentengan rendah dari …. ton/Ha. ke …. ton/Ha.)

 Distribusi pupuk tidak merata

 Penyuluh Pertanian kurang berfungsi

 Ada Kelompok tani  Areal sawah ….Are  Ada penyuluh

 Ada Regulasi pendistribusian pupuk

6 Kelompok Tani yang beranggotakan ….KK dengan luas areal sawah ….are selalu kekurangan pasokan bibit

 Penyediaan bibit yang tidak cukup  Pendampingan di lapangan kurang

dari instansi terkait

 Ada Kelompok tani  Areal sawah ….Are  Ada penyuluh

 Ada Regulasi pendistribusian bibit benih padi unggul.

7

20 KK Terlambat mengelolah sawah di

sebabkan kurang teraktor  Terbatasnya alat pengolahan Sawah  Kelompok tani di dusun kurang traktor  Petani

 Sawah

8

(Masih tingginya angka buta aksara Al-Qur’an

di Dusun Pammentengan)   belum ada sarana TPA Belum diterapkannya kebijakan program wajib Baca Tulis Al-Qur’an  Masih kurangnya pembinaan bagi

guru-guru TPA/Tempat Pengajian Tradisional.

 Kesadaran orang tua yang masih

 30% anak usiah belajar mengaji

 Guru TPA

 Guru mengaji tradisional  Program dan regulasi

Pemerintah ttg Wajib Baca Tulis Al-Qur’an.

(24)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 24 rendah ttg pentingnya Baca Tulis

Al-Qur’an.  Ada sarana Masjid/Mushollah. 9

Warga Dusun Pammentengan sering Terkena

penyakit gatal-gatal  Tidak ada pustu dan Pos Yandu,bidang desa jarang Turun kemasyarakat

 Bidan Desa  Warga  Lahan

11

(Sebanyak 15 KK Miskin menempati rumah yang kurang layak huni) dusun

pammentengan

 tidak ada biaya untuk perbaikan rumah.

 Program pemerintah tentang penyediaan rumah layak huni bagi KK miskin belum menyentuh masyarakat Dusun Pammentengan

 Ada program Pemerintah (Kementerian)

 Ada lahan untuk bangun rumah.

12

Dusun Pammentengan dengan jumlak KK

…..belum bebas dari kotoran manusia   Belum ada WC Umum Pemerintah belum mengusulkannya  ADD belum menyentuh

 Warga  Lahan 3. Dusun Lekoala

1

aktivitas masyarakat di Dusun Lekoala terganggu/becek terutama pada saat musim penghujan karena jalan setapak yang ada sepanjang 1000 m kondisinya masih jalan tanah)

 belum di programkan/dianggarkan untuk peningkatan jalan.

 Masih kurangnya kesadaran masyarakat melaksanakan gotong royong dalam pembenahan jalan yang ada.

Warga miskin,badan

jalan,tukang,buruh bangunan.

 ….

2 Setiap Tahunnya Dusun Lekoala mengalami

banjir besar  Terjadinya pendangkalan Sungai sehingga Debit Air meluap   Sungai Batu  Tenaga 3 (sawah pertanian di Dusun Lekoala sering

kekurangan pasokan air sehingga produksinya kurang maksimal)

 sarana saluran irigasi belum permanen sehingga air banyak terbuang

 Areal persawahan seluas …

 ada kelompok tani,  ada saluran

(25)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 25 4 Masih banyaknya lahan sawah tadah hujan

yang belum mendapatkan aliran air  saluran pembuang sepanjang …. m. di RT 1 sudah rata dengan tanah (tertutup)

 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan gotong royong pembersihan saluran pembuang yang ada

 Kurangnya koordinasi pemerintahan setempat

 Mata saluran ada  Tenaga swadaya

5

(Jumlah KK …? di RT 1 susah mengakses air bersih terutama pada saat musim hujan. )

 Air hujan/genangan tercemar masuk kesumur warga di RT 1

 Belum ada jaringan PDAM yang masuk ke pemukiman

 Ada Pipa PDAM

6 Pada masa perawatan padi terkadang pupuk subsidi langka maka hasil panen menurun lekoala

 Distribusi pupuk tidak merata

 Penyuluh Pertanian kurang berfungsi

Ada klp tani ,ternak,penggarap sawah.

7 Setip tahun petani padi di serang hama pengerek batang dan terlambat di tangani di sebabkan karena koperasi tani tidak ada di desa

(Tanaman Padi sering terserang hama

 Akses petani untuk mendapatkan SAPRODI masih sulit

 Kelembagaan di Desa belum ada (Koperasi Desa, BUMDES)

 Sistim pola dan tata tanam yang tidak teratur

 ada kelompok tani,  Ada Regulasi yang

mendukung pembentukan Koperasi desa dan

BUMDES  Ada Gapoktan

(26)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 26

penyakit)  PPL kurang berfungsi

8 perempuan usia produktif…….orang di……? terkadang tidak memiliki aktivitas di

sebabkan kurang keterampilanya dan minat berusaha

 Kurang Pembinaan dari instansi terkait

 Banyak perempuan usia produktif

 Ada program pemberdayaan

Perempuan dari instansi terkait

9 Banyak anak-anak di dusun Lekoala buta aksara al’quran

(SDA)

Tidak ada Taman Pendidikan Al-Quran  Mesjid  imam mesjid

 guru mengaji tradisional 10 sebanyak ±10 KK di RT 1 dan RT 2 masih BAB

di saluran induk irigasi  Tidak ada MCK umum  Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan

 Banyak masyarakat belum peduli pentingnya membuat jamban pribadi  Kurangnya penyuluhan Kesehatan dari

instansi terkait

 Ada lahan untk pembangunan MCK umum tetapi tidak bersedia dihibahkan oleh pemiliknya

 Ada penyuluh kesehatan  Ada Kader

11 Banyaknya Nelayan yang tidak melakukan

aktifitas  Kekurangan modal usaha  Tidak ada Kelompok nelayan

 Nelayan  Tenaga

12 Tidak ada Posyandu Permanen  Tidak ada lahan swadaya  Tenaga Kerja 4. Dusun Tebbange

1

Petani Tambak dan Tani sawah sering

mengalami gagal panen   Perubahan iklim Banjir kiriman

 PPl kurang melakukan sosialisasi

 Lahan Sawah  Tambak  Tenaga

(27)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 27 jln setapak sebagai penghubung antara warga

becek / berlumpur  Jalan penghubung tersebut belum di paving Block  badan jln setapak sudah ada  tenaga  material batu

3

setiap hujan Air dari sawah mengalir kepemukiman warga sehingga

mengakibatkan pencemaran sumur gali tdk bias di konsumsi airnya .

 Tidak adanya saluran Pembuangan  Pemukiman Warga dengan areal

Persawahan Hampir Sama tinggi.

 Rumah Tangga miskin 42 kk  lahan ada,rata dengan kolom

Rumah,  ternak warga 4

Setiap musim Tanam Warga Desa bori

kamaseterjadi gagal tanam diakibatkan banjir karena saluran pembuang dusun tebbange mengalami penyempitan dan pendangkalan maka perlu pengerukan saluran pembuang

 Terjadi pendangkalan

 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk gotong royong

 Rendanya perhatian pemerintah

 Saluran ada

 lahan sawah 50 Ha  klp Tani,P3A

5

Petani sering terlambat dalam pengolahan

lahan persawahan   Kurangnya alat pengolahan Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu Tinggi

 Lahan  Klp Tani  Tenaga

6

Meningkatnya RTSM didusun Tebbange yang

setiap Tahunnya  tidak ada biaya untuk perbaikan rumah.  Program pemerintah tentang

penyediaan rumah layak huni bagi KK miskin belum menyentuh masyarakat Dusun Tebbange

 Rumah Tangga Miskin 30 kk.kayu,batu

bambu,,tenaga

7

Setiap musim kemarau di 5 Dusun sumur warga tdk Dapat di pungsikan krn Kandungan Airnya tdk layak di konsumsi ( Kadar garam Tinggi ) maka di perlukan pembuatan Bak penampungan Air

 Penampungan Bak Air yang belum ada

 Aliran Air PDAM yang belum ada

 Lahan ada,

 sumber mata air ,  PDAM dan Tenaga

8 Banyaknya Nelayan yang tidak melakukan aktifitas  Kekurangan modal usaha

(28)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 28 9

Tidak adanya kegiatan untuk ibu-ibu

mengakibatkan kurang aktifitas  Belum adanya pelatihan peningkatan kapasitas

 Lahan siap  klp ibu-ibu 5. Dusun Padang Assitang

1

Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan

(Tidak ada sarana POSYANDU)

 Belum pernah diusulkan oleh masyarakat  Belum ada perhatian pemerintah desa

 Ada kader

 Banyak bayi dan balita

2

Pinggir Sungai pemukiman (volume dengan

panjang 1km) habis terkikis dan longsor.   Terkena Abrasi akibat banjir Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menambang pasir

 Pengaruh pasang surut dan jolloro nelayang

 Ada kelompok P3A  Ada saluran primer dan

sekunder  Lahan

3

 Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk.

 Belum pernah diusulkan

 Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)

  Pipa induk sudah ada

 Jumlah pemanfaat (KK) besar

4

Jalan Setapak Labbusa ke batu-batu sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah

 Tidak ada saluran irigasi  Banjir

 Penyakit hama

Badan jalan sudah ada Pasir

Batu Tenaga 5 Rawan terjadi pencurian  Kurangnya alat pengolahan

 Penyewaan Traktor secara pribadi terlalu

(29)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 29 Tinggi

6

Banyak masyarakat yang tidak memiliki akte kelahiran karena masyarakat merasa sulit mendapatkan akte kelahiran

 Kurangnya SDM

 Areal persawahan semakin menyempit  Kurangnya Modal Usaha

 Ada bidan, kantor desa dan Pustu

7

Para petani mengalami Gagal Panen kurang

Lebih 30 Ha   Tidak adanya Dana untuk memperbaiki Bantuan dari pemerintah belum pernah menyentuh  Lahan  Klp Tani  Saluran induk  Tenaga 8

Petani sering terlambat dalam pengolahan

lahan persawahan   Pendangkalan Sungai Penyakit udang  Banjir

 Lahan  Klp Tani  Tenaga 9

Rumah Tangga Miskin Sangat meningkat

dengan Jumlah 30 Rumah   Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi

 RTM

 Lahan  Tenaga 10

Didusun Padang Assitang ada 30 Rumah yang

kurang layak Huni  Tidak adanya keahlian Para petani Tambak  Kurangnya SDM

 Tidak pernah dilakukan pelatihan

 Rumah  Lahan  Tenaga  Masyarakat 11

Kegagalan Para petani Tambak  Tidak mempunyai kesibukan yang lain  Lahan

 KLP Tani tambak  Saluran

12 Luas Areal Pertambakan di dusun Padang Assitang seluas 50 Ha mengalami kekeringan Saluran Air Tidak Berfungsi Tdk adanya alat kompanisasi Lahan Tenaga 13

Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga para

petani mengalami kerugian  Belum ada perhatian pemerintah dalam hal ini dinas Kesehatan   Lahan Tenaga  Klp Tani 14 Banyaknya ibu-ibu yang pengangguran  Tidak adanya Hewan Ternak yang bisa memanfaatkannya  Klp arisan

(30)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 30  Tenaga

Banyaknya Lahan Tidur dan Tumbuhan yang

mati percuma saja  Pipa induk belum sampai ke dalam pemukiman penduduk.  Belum pernah diusulkan

 Perhatian pemerintah belum ada (belum ada jaringan pipa kerumah penduduk)

 Lahan  Tenaga

15

Tidak ada Posyandu permanen sehingga masyarakat juga menjadi malas melakukan penimbangan

(Tidak ada sarana POSYANDU)

 Belum dilakukannya perbaikan  Pemerintah belum memperhatikan  Pemdes belum pernah mengusulkan

 Lahan  Tenaga  Klp Tani 16 Pinggir Sungai pemukiman (volume dengan panjang 1km) habis terkikis dan longsor.  Tidak ada Poskamling  Klp arisan Tenaga

17

Akses Air Bersih (PDAM),belum ada padahal masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan air bersih terutama di musim hujan

 Sosialisasi pemerintah kurang  Lahan  Siswa  Tenaga

18

Jalan Setapak Padang assitang sepanjang 500 m sering becek pada saat musim hujan dengan jumlah pemanfaat 50 Rumah

 Tidak ada saluran irigasi  Banjir  Penyakit hama  Pustu  Lahan  Warga  Tenaga  Batu  Pasir 19

Didusun Padang Assitang ada 30 Rumah yang

kurang layak Huni  Tidak adanya keahlian Para petani Tambak sehingga pemasukan berkurang  Kurangnya SDM

 Tenaga kerja  Pasir

(31)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 31  Tidak pernah dilakukan pelatihan

20 Kegagalan Para petani Tambak  Tidak mempunyai kesibukan yang lain 21

Luas Areal Pertambakan di dusun Padang

Assitang seluas 50 Ha mengalami kekeringan  Tidak adanya pompa untuk menyuplai air ke tambak  Musim kemarau panjang

22

Murahnya Harga ikan di pasaran sehingga para

petani mengalami kerugian   Adanya persaingan dengan petani luar Distributor ikan lebih menyukai ikan dari luar

(32)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 32

kalender musim

Kalender musim adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam kehidupan masyarakat, yaitu saat-saat dirasakannya masalah-masalah yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak dasar dan terjadi cukup parah dan berulang-ulang.

Tujuan pengkajian keadaan desa melalui kelender musim adalah :

a. Mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar kesejahteraan.

b. Untuk mengetahui masa-masa kritis bagi kehidupan masyarakat, yaitu masa-masa tertentu dimana masyarakat menghadapi banyak masalah.

(33)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 33

MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI

1 2 3 4

1. Dusun Padang Assitang 1

Memasuki musim penghujan, diare

menyerang masyarkat dikarenakan terjadi resapan air dari SPAL ke sumur

Resapan air hujan dan SPAL  pipa induk  Lahan  Tenaga

2

Memasuki bulan Juni,juli musim Panen dengan hasil yang tidak sesuai harapan para petani

 Tidak ada pembinaan dari dinas pertanian

 Terbatasnya dukungan teknologi  Suplay bibit yang terbatas  Murahnya hasil produksi

 Penyuluh  Kelompok tani

 Ada pabrik penggilingan beras

3

Pada bulan agustus hasil panen menurun sering kekurangan air karena debit

air yang rendah Ada Saluran irigasi induk 

(34)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 34 5 Tidak adanya pengolahan lahan pada bulan juni,juli dan Agustus didusun Padang

Assitang

Dikarenakan kekurangan Air

Tidak ada sumber Mata Air Saluran Tenaga Lahan 6 Musim gagal panen Tambak terjadi pada bulan januari,Februari,maret di dusun

Padang Assitang

Tambak digenangi banjir

Bibit Tidak cocok dengan debit Air Tawar

DAS

Tambak Tenaga

7

Saat musim Penebaran Benur ikan dan udang pada puncaknya dibulan Maret petani

tambak kwalahan

Kekurangan Bibit

Penebaran dilakukan secara Tradisional

Dinas Prikanan dan Kelautan

Lahan Klp Tani 2. Dusun Lekoala

1

Pada bulan Februari dan Maret hasil panen menurun sering kekurangan air karena debit air yang rendah Ada Saluran irigasi induk

2

Saat musim pengolahan Lahan, banyak lahan yang terlambat diolah alat pengolahan (traktor) tidak berbanding dengan luas lahan Lahan luas dan tenaga kerja ada

3

Pada bulan Februari dan Maret masyarakat kewalahan untuk memanen sekaligus mengolah kembali lahan karena dilakukan secara bersamaan

Kekurangan tenaga dan tidak ada

dukungan teknologi pertanian Panen bisa dilakukan 3x

4

Pada bulan Januari(musim hujan) sulit mengakses air bersih sehingga banyak terjadi kasus MUNTABER

Sumber air bersih tercemar (keruh)

oleh resapan air hujan dan SPAL Ada pipa induk

5

Pada Bulan Mei, masa Pendaftaran/masuk sekolah, masyarakat kesulitan biaya

pendidikan anak

Masa paceklik, masyarakat yang umumnya petani tidak

berpenghasilan (belum Panen)

Akses ke sekolah dekat dan banyak anak usia sekolah

(35)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 35 3. Dusun Tebbange

1

Pada bulan September dan oktober di musim kemarau sawah Pertanian kekurangan air

Pemakaian air yang tinggi sementara tidak ada saluran

dari irigasi induk Ada irigasi induk

2

Pada bulan Desember,januari ,februari dan maret musim hujan sering terjadi Banjir

 Air sungai meluap karena tidak ada tanggul  Perhatian dari pemerintah belum ada

Swadaya masyarakat baik berupa tenaga ataupun dana.

3

Bibit Kurangnya Pasokan dari Pemerintah  Ada sawah Klp Tani

4

Pupuk mahal dan sulit diperoleh  Tidak ada agen di desa  Pupuk mahal   Klp tani Penggunaan pupuk ramah lingkungan

5

Setiap bulan Januari &Februari Warga diserang penyakit Di are Air sumur Warga RT 1 Tercemar Air hujan Sumur Gali

4. Dusun Tebbang Orai

1

Pada bulan Juni -Oktober Di

musim kemarau sawah Pertanian kekurangan air

Pemakaian air yang tinggi sementara tidak ada saluran

dari irigasi induk Ada irigasi induk

2

Pada bulan

Nopember-Desember Pada musim Hujan Masyarakat sering terkena Diare

sumber air bersih bercampur/tercemar oleh air hujan

dan air SPAL Pipa induk PDAM

3

Pada bulan Januari – Maret di

(36)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 36

Banjir  Perhatian dari pemerintah belum ada dana.

4

Bibit Kurangnya Pasokan dari Pemerintah  Ada sawah

 Klp Tani

5

Musim gagal panen Tambak

terjadi pada bulan

januari,Februari,maret di dusun Padang Assitang

Tambak digenangi banjir

Bibit Tidak cocok dengan debit Air Tawar DAS Tambak Tenaga

6

Saat musim pengolahan Lahan,

banyak lahan yang terlambat diolah

alat pengolahan (traktor) tidak berbanding dengan luas

lahan Lahan luas dan tenaga kerja ada

7

Memasuki bulan Juni,juli musim Panen dengan hasil yang tidak sesuai harapan para petani

 Tidak ada pembinaan dari dinas pertanian  Terbatasnya dukungan teknologi

 Suplay bibit yang terbatas  Murahnya hasil produksi

 Penyuluh  Kelompok tani

 Ada pabrik penggilingan beras

5. Dusun Pammentengan

1

Setiap bulan November & Desember Warga diserang

penyakit Di are

Air sumur Warga Tercemar Air hujan Sumur Gali

2

Musim hujan

Pada musim hujan produktifitas pertanian sangat menurun

Padi terendam air banjir tiap Tahun dan untuk mengeringkan padi sangat diperlukan suatu wadah Saluran sekunder Bonto Sunggu dan Tammate belum Rmpung dan mengalami pendangkalan

 Lahan pertanian luas dan menjadi mata

pencaharian utama  Saluran ada

 Klp Tani

 Sawah dan lahan

(37)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 37 bulan Agustus,September dan

oktober di Dusun

Pammentengan kekurangan air bersih

PDAM

4

Musim pemeliharaan Para petani gelisah karena penyediaan pupuk sangat terbatas dan langka

Di Desa tidak ada distributor pupuk Sawah,petani klp tani,gapoktan

5

Musim Garap

lahan petani kekurangan bibit unggul yang mempengaruhi hasil produksi pertanian

Bibit Padi terlambat Klp Tani warga

(38)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 38

a. Diagram Venn

Diagram Kelembagaan adalah gambaran keadaan lembaga yang ada di desa serta peran dan pola hubungan dengan masyarakat. Diagram kelembagaan adalah alat untuk mengkaji masalah dan potensi berkait dengan kelembagaan. (detail lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di desa bisa dilihat pada bagian c. kelembagaan Desa)

TUJUAN

 Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga yang berperan di dusun.  Untuk mengetahui besar kecilnya peranan/manfaat lembaga-lembaga

yang ada bagi masyarakat.

 Untuk mengetahui pola hubungan lembaga-lembaga yang ada dengan masyarakat.

 Untuk mengetahui masalah dan potensi pada lembaga-lembaga yang ada.

(39)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 39

b. Klasifikasi Kesejahteraan

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN DESA PADANG ASSITANG

2015

NO KAYA SEDANG MISKIN

1. Dusun Padang Assitang 1

Kepemilikan Lahan

Mempunyai lahan 10 Ha Mempunyai lahan 3-5

Ha 0,1 Ha

2

Tipe Rumah

Rumah Batu, Kayu Kelas I dengan ukuran 8 x 12 mtr

 Rumah kayu kelas II dengan perabot yang serba sederhana  Rumah batu yang

semi permanen  Dengan ukuran 5 x

10 mtr

Rumah Kayu Kls III dengan ukuran 2 x 5 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan rata-rata Rp 5000.000/bulan Tingkat pendapatan rata-rata Rp 3.000.000/bulan Pendapatan di bawah Rp 1.000.000/bulan 4 Jenis Pekerjaan

PNS Golongan III Wiraswasta Petani penggarap Sawah dan tidak punya pekerjaan tetap

5 Kepemilikan Kendaraan

Kendaran beroda empat

Kendaraan beroda dua Sepeda biasa, motor cicilan

6 Pendidikan Tamatan S1 Tamatan SLTA dan DIII Tamatan SMP/SD atau tidak tamat 7 Kesehatan Pengobatan di Rumah Sakit swasta Pengobatan dilakukan di Puskesmas Dilakukan di Pustu 2. Dusun Lekoala

1 Memiliki Lahan 3 Ha. Memiliki Lahan 1 Ha Kepemilikan Lahan di bawah 10 Are 2 Memiliki Kendaraan Roda 4 Memiliki Motor Tidak memiliki kendaraan bermotor 3 Berpendapatan Minimal 2-3 juta Berpendapatan Maksimal 1-2 juta Berpendapatan Maksimal 1 juta 4 Berpendidikan S1 ke atas Berpendidikan SMA Berpendidikan Maksimal SMP

bahkan tidak tamat 5

Rumah Batu Lantai Tegel/Rumah kayu kelas 1 dengan ukuran 20 x 5 mtr

Rumah Batu lantai biasa/Rumah kayu kelas 2 dengan ukuran 15 x 7 mtr

Rumah kayu kelas 3 dengan ukuran 10 x 6 mtr

(40)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 40 6 PNS Gol. IV, Pengusaha PNS Gol.2/3, Petani Pemilik Lahan Petani Penggarap 7 Memiliki Ternak Besar (sapi/kerbau) minimal 5

ekor

Memiliki Ternak Besar (sapi/kerbau)

maksimal 3 ekor

Tidak Memiliki ternak besar

8 Modal usaha 50 juta Modal usaha 5 juta Modal usaha 500 Rb 3. Dusun Tebbange

1 Kepemilikan Lahan Mempunyai lahan 50Ha Mempunyai lahan 5 Ha 0,1 s/d 1 Ha

2

Tipe rumah

Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot rumah ,kayu berkelas 1 dan Luas 25 m x 7 mtr

Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen dengan Luas 5 x 8 mtr

Luas Rumah dan Panjang 4 x 6 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 10.000.000 - Rp 5000.000,dan banyak usaha lainnya Tingkat pendapatan Rp 1.500.000 - Rp 2 000.000 Tingkat pendapatan Rp 500.000 - Rp 1 000.000 dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan III,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan II,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor sampai dengan 10 ekor

Ada ternak tapi dia hanya sebagai

pemelihara saja dengan aturan bagi hasil

Tidak mempunyai sama sekali ternak

6 Kepemilikan Kendaraan

Kendaran beroda Empat

Kendaraan beroda dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali

7

Pendidikan

Tamatan S1 Tamatan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Kesehatan Pengobatan dirumah

sakit Swasta

Puskesmas Pustu

Dukun kampung 4. Dusun Tebbang Orai

1

Kepemilikan Lahan

Mempunyai lahan 4 Ha Mempunyai lahan 1 Ha Tidak memilik lahan cuma sebagai Penggarap saja Atau 10 s/d 50 Are 2 Tipe Rumah Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot Rumah ,kayu berkelas 1 atapnya seng d 15 mtrengan Luas 10 x

Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen dengan luas 6 x 10 mtr

Kayu yang di gunakan kayu kls III

/bamboo/seng/atap rumbia dengan Luas 4 x 6 mtr

(41)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 41 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 3000.000 – Rp 5 000.000,dan banyak usaha lainnya Tingkat pendapatan antara Rp 1 000.000 – Rp 2 000.000 tingkat pendapatan antara Rp 500.000 – Rp 1 000.000 dan atau tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan III,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan II,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan Ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor - 10 ekor

Ada ternak tapi dia hanya sebagai

pemelihara saja dengan aturan bagi hasil

Tidak mempunyai sama sekali ternak

6 Kepemilikan Kendaraan

Kendaran beroda Empat

Kendaraan beroda Dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali

7

Tingkat Pendidkan

Tamatan S1 Tamatan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Kesehatan Berobat ke Dokter dan RS

Berobat ke puskesmas

Berobat dukun 5. Dusun Pammentengan

1 Kepemilikan Lahan Mempunyai lahan 2 Ha Mempunyai lahan 50 Are Tidak memilik lahan cumin sebagai Penggarap saja

2

Jenis Rumah

Rumah bertingkat,serta dilengkapi dengan prabot Rumah ,kayu berkelas 1 atapnya seng dengan ukuran 10 x 15 mtr

Rumah kayu berkelas 2 dengan prabot yg serba sederhana,Rumah batu yang semi permanen Dengan ukuran 8 x 10 mtr

Kayu yang di gunakan sebagai bangunan kayu kls III dan juga dari bambu,seng bekas dan dari nipa dengan ukuran 6 x 4 mtr 3 Pendapatan Tingkat pendapatan Rp 5.000.000 - Rp 10,000.000,dan banyak usaha lainnya Mempunyai Tingkat pendapatan Rp 1 000.000 - Rp5000.000 Mempunyai Tingkat pendapatan Rp 500.000 – Rp 1 000.000 dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 4 Jenis Pekerjaan PNS Golongan IV,Pengusaha Wiraswasta,PNS Golongan III,pegawai swasta dan buruh bangunan Petani penggarap Sawah,dan tidak mempunyai pekerjaan Tetap 5 Kepemilikan Ternak Ternak sendiri,punya sapi dari 5 ekor sampai dengan 10 ekor

Ada ternak tapi dia hanya sebagai

pemelihara saja dengan aturan bagi hasil

Tidak mempunyai sama sekali ternak

(42)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 42 6 Kepemilikan Kendaraan

Kendaran beroda Empat

Kendaraan beroda Dua Sepeda biasa,dan tidak ada kendaraan sama sekali

7

Pendidikan

Tingkat pendidikanS1 Tingkat pendidikan SLTA Tidak pernah sekolah,tamat pendidikan Wajib belajar 9 Tahun 8 Bidang Usaha Mempunyai usaha

lain,penggilingan beras

Memiliki usaha lain tapi

jumlah yang standar Mendapatkan Raskin

9

Kesehatan

 Berobat ke Dokter praktek

 RS

 Pola makan empat sehat lima sempurna

 Berobat ke puskesmas  pola makan yang

sederhana

 Berobat dukun  pola makan yang

hanya seadanya saja

a. Musyawarah Desa Borikamase

Musyawarah Desa Borikamase adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan di tingkat Desa Borikamase untuk membahas hasil musyawarah dusun ditingkat desa dan penyusunan rancangan RPJM Desa sesuai Permendagri no 114 tahun 2014 dilaksanakan di kantor Desa Borikamase dihadiri oleh perwakilan dusun, perwakilan perempuan, perwakilan pemuda, masyarakat miskin, tokoh agama,dan tokoh adat. Musyawarah Desa dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2015.

Tujuan :

 Pengelompokkan Masalah dan Potensi Hasil Musyawarah Dusun.  Menyusun Legenda, Sejarah Pembangunan Desa dan Pelajaran desa  Menyusun Visi dan Misi Desa

 Membuat Prioritas masalah

 Menentukan Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah  Menyusun Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa  Menyusun Matrik Kegiatan RPJMDes

 Menyusun Draf Naskah RPJMDes

(43)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 43 Musyawarah perencanaan pembangunan desa diselenggarakan dalam rangka membahas dan menyepakati RPJM Desa diikuti oleh unsur-unsur Pemerintahan Desa dan mengikut sertakan masyarakat.

Musrenbang RPJMDes dilaksanakan di Kantor desa Borikamase pada tanggal 15 Januari 2016

Tujuan

 Menampung dan menetapkan rumusan Visi dan Misi desa yang diperoleh dari Lokakarya Desa .

 Menetapkan program dan kegiatan indikatif 6 tahunan, misal tahun 2013 -2019 yang diperoleh dari Lokakarya Desa .

 Merumuskan arah kebijakan keuangan desa  6 tahun ke depan.

BAB IV

VISI , MISI, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN a. Visi dan Misi Desa Borikamase

Visi adalah suatu gambaran atau keadaan yang diharapkan/diinginkan di masa depan, dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Borikamase ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Borikamase seperti masyarkat secara umum meliputi perwakilan masyarakat miskin, perwakilan pemuda, perwakilan perempuan, Pemerintah Desa, BPD, tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa.pertimbangkan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan dan kabupaten.

Adapun Visi Desa Borikamase adalah :“TERWUJUDNYA MASYARAKAT

BORIKAMASE YANG SEJAHTERA DAN BERIMAN PADA TAHUN 2020“

Untuk mencapai visi maka perlu disusun misi, misi Desa Borikamase adalah :

1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.

2. Menciptakan rasa memiliki dan Tanggung jawab masyarakat terhadap Program pembangunan.

(44)

RPJMDes Desa Borikamase 2013-2019 Page 44 4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peranserta masyarakat dalam

pembangunan Desa.

Penyusunan RPJM Desa Borikamase dimaksudkan :

1. Menyediakan Kebijakan dan Program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih Tajam agar menjadi indicator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pembangunan desa.

2. Tersedianya rumusan Program pembangunan yang akan dilaksanakan di desa Borikamase.

3. Menjadikan bahan dalam penyusunan RKPDes dan APBDes.

4. Mewujudkan Komitmen Bersama Antara pemerintah Desa dan BPD dan Masyarakat terhadap Program-program pembangunan Desa yang akan dibiayai melalui APBDes ;

Untuk Menjaga kesinambungan Pembangunan, maka Rumusan Visi dan Misi serta kebijakan strategis lainnya yang ditetapkan,dikaji lebih jauh tingkat relevansinya dengan aspirasi Masyarakat serta kondisi Desa Borikamase pada saat ini, hasil perumusan tersebut bermuara pada perumusan Visi dan Misi serta strategis dasar pembangunan desa Borikamase dalam Jangka waktu 2013-2019. Pendekatan yang diuraikan diatas pada dasarnya merupakan wujud dari pendekatan teknokratik yang kemudian disempurnakan dengan menyerap Aspirasi Masyarakat melalui pendekatan partisipatif yang dihimpun pada saat musyawarah perencanaan pembangunan Desa ( Musrembangdes ) yang digagas secara bertahap melalui Dusun dengan menggunakan 4 tools.

RPJMDes Borikamase sebagaimana Hasil dari pendekatan yang disebutkan diatas telah melalui pembahasan secara mendalam dan mendapat persetujuan oleh BPD Borikamase.

a. Program dan Kegiatan Indikatif

Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapati masalah sebagai berikut :

I. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

II. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat merupakan perencanaan lima tahunan yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Renstra SKPD memuat Visi, Misi,Tujuan, Strategi, kebijakan, program,dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat

Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi sanitasi Kabupaten Tanah Datar yang telah dirumuskan dalam SSK sebelumnya akan dikaji kembali dalam pemutakhiran SSK sejalan

Sejalan dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, Kecamatan Panyileukan sebagai salah satu unit kerja yang strategis dan menunjang pencapaian Visi dan Misi

Dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, dan Program Kepala Desa tersebut, maka diperlukan langkah-langkah strategis dan sistematis guna tercapainya sasaran dan tujuan

Dalam rangka menjaga kesinambungan penyelenggaraan kegiatan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan mengisi kekosongan Rencana Pembangunan Daerah tahun 2016 yang

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa tahun 2017 – 2021 adalah untuk merumuskan tentang visi, misi, misi,

1. Mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah