• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

135

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa :

A. Accident Rate lalu lintas di kota Ambon pada tahun 2006 - 2010 adalah sebagai berikut

1. Januari 2006 – Januari 2007 a. 2/1 UD :

Meninggal Dunia = 0.649 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0,00 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 4.365 org/sejuta km kendaraan

b. 2/2 UD :

Meninggal Dunia = 1.004 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.002 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 7.687 org/sejuta km kendaraan c. 4/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.271 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.011 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 0.575 org/sejuta km kendaraan Pada Tahun 2006 – 2007, Accident rate untuk korban meninggal dunia paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD, sedangkan Accident rate untuk korban luka berat paling tinggi terletak pada tipe lajur 4/2 UD, dan Accident rate untuk korban luka ringan paling tinggi terletak pada tipe lajur 4/2 UD. Secara keseluruhan total accident rate paling tinggi untuk semua kategori korban adalah pada tipe lajur 2/2 UD dan paling rendah pada tipe lajur 4/2 UD.

(2)

2. Januari 2007 – Januari 2008 a. 2/1 UD :

Meninggal Dunia = 2.824 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0,00 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 4.812 org/sejuta km kendaraan b. 2/2 UD :

Meninggal Dunia = 1.425 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.002 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 6.442 org/sejuta km kendaraan c. 4/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.90 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.011 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 0.535 org/sejuta km kendaraan Pada Tahun 2007 – 2008, Accident rate untuk korban meninggal dunia paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/1 UD, sedangkan Accident rate untuk korban luka berat paling tinggi terletak pada tipe lajur 4/2 UD, dan Accident rate untuk korban luka ringan paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD. Secara keseluruhan total accident rate paling tinggi untuk semua kategori korban adalah pada tipe lajur 2/2 UD dan paling rendah pada tipe lajur 4/2 UD.

3. Januari 2008 – Januari 2009 a. 2/1 UD :

Meninggal Dunia = 0.00 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0,00 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 6.298 org/sejuta km kendaraan b. 2/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.865 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.850 org/sejuta km kendaraan

(3)

Luka Ringan = 6.754 org/sejuta km kendaraan c. 4/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.99 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.011 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 0.560 org/sejuta km kendaraan Pada Tahun 2008 – 2009, Accident rate untuk korban meninggal dunia paling tinggi terletak pada tipe lajur 4/2 UD, sedangkan Accident rate untuk korban luka berat paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD, dan Accident rate untuk korban luka ringan paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD. Secara keseluruhan total accident rate paling tinggi untuk semua kategori korban adalah pada tipe lajur 2/2 UD dan paling rendah pada tipe lajur 4/2 UD.

4. Januari 2009 – Januari 2010 a. 2/1 UD :

Meninggal Dunia = 0.53 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0,00 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 4.60 org/sejuta km kendaraan b. 2/2 UD :

Meninggal Dunia = 2.15 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.24 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 6.11 org/sejuta km kendaraan c. 4/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.13 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.07 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 0.58 org/sejuta km kendaraan

Pada Tahun 2009 – 2010, Accident rate untuk korban meninggal dunia paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD,

(4)

sedangkan Accident rate untuk korban luka berat paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD, dan Accident rate untuk korban luka ringan paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD. Secara keseluruhan total accident rate paling tinggi untuk semua kategori korban adalah pada tipe lajur 2/2 UD dan paling rendah pada tipe lajur 4/2 UD.

5. Januari 2010 – Desember 2010 a. 2/1 UD :

Meninggal Dunia = 1.27 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 12.96 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 3.87 org/sejuta km kendaraan b. 2/2 UD :

Meninggal Dunia = 1.90 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 4.94 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 1.41 org/sejuta km kendaraan c. 4/2 UD :

Meninggal Dunia = 0.32 org/sejuta km kendaraan Luka Berat = 0.93 org/sejuta km kendaraan Luka Ringan = 0.38 org/sejuta km kendaraan

Pada Tahun 2010 (Januari 2010 – Desember 2010), Accident rate untuk korban meninggal dunia paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/2 UD, sedangkan Accident rate untuk korban luka berat paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/1 UD, dan Accident rate untuk korban luka ringan paling tinggi terletak pada tipe lajur 2/1 UD. Secara keseluruhan total accident rate paling tinggi untuk semua kategori korban adalah pada tipe lajur 2/1 UD dan paling rendah pada tipe lajur 4/2 UD.

(5)

Dari hasil di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ruas jalan yang memiliki Accident Rate paling tinggi dan berarti memiliki kemungkinan terjadinya kecelakaan paling tinggi adalah jalan dengan tipe lajur 2/2 UD dan ruas jalan yang memiliki Accident rate paling rendah adalah jalan dengan tipe lajur 4/2 UD yang berarti kemungkinan terjadi kecelkaan paling kecil.

B. Biaya kecelakaan lalu lintas di kota Ambon tergolong sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari total biaya kecelakaan di tabel berikut

Tabel 6.1

Total Biaya kecelakaan di Kota Ambon Dengan metode Human capital

Sumber : Hasil perhitungan Ket:

MD : Meninggal Dunia LB : Luka Berat LR : Luka Ringan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya kecelakaan tertinggi terdapat di tahun 2010, dimana terdapat banyaknya korban meninggal dunia dan Luka berat.

MD (Rp) LB (RP) LR (Rp) 2006 (JANUARI 2006 - JANUARI 2007) 7.324.648.699,32 282.563.505,65 208.659.461,67 2007 (JANUARI 2007 - JANUARI 2008) 11.563.178.746,66 392.056.864,09 283.962.660,54 2008 (JANUARI 2008 - JANUARI 2009) 11.431.286.239,08 609.256.366,79 352.177.154,42 2009 (JANUARI 2009 - JANUARI 2010) 16.250.475.858,82 1.545.770.439,17 410.462.473,47 2010 (JANUARI 2010 - DESEMBER 2007) 23.968.338.845,47 13.029.395.642,43 188.754.100,30

(6)

C. Black spot dan Collision Diagram

Adapun ruas jalan di seluruh kota Ambon yang paling banyak terjadi kecelakaan adalah ruas Jalan Pierre Tendean. Maka Collision Diagram yang terdapat pada gambar di bab V dapat menunjukan dimana saja letak terjadinya tabrakan di ruas Jalan Pierre Tendean sejak tahun 2006 – 2010. Dengan berbagai macam tipe tabrakan yang terjadi.

D.Mem-plot Black Spot

. Lebih tepatnya terletak di km (0+ 300) – (0+400) terhitung sejak stationing awal (0+00). Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan dari para pengemudi di daerah tersebut mengemudi dalam kedaan mabuk ataupun ugal-ugalan. Ditambah lagi dengan adanya pasar di ruas jalan tersebut sehingga terkadang terjadi tabrakan dengan kendaraan yang parkir sembarangan di dekat pasar tersebut.

6.2 Saran

Dari hasil studi kecelakaan terhadap ruas jalan di Kota Ambon, diperoleh tingginya angka kecelakaan yang juga mengakibatkan kerugian biaya kecelakaan yang sangat tinggi. Yang sangat mengejutkan adalah, kebanyakan kecelakaan terjadi dikarenakan faktor behaviour (kebiasaan) dari pengemudi sendiri yang cenderung sangat senang dengan kebiasaan ngebut dan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Hal ini diharapkan dapat menjadi sebuah catatan kepada pemerintah kota Ambon, agar lebih memperhatikan keselamatan para pengguna jalan. Dan sudah waktunya dilakukan pengkajian yang lebih dalam terhadap cara-cara penanganan kecelakaan di ruas jalan Kota Ambon untuk mengurangi maupun mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian yang lebih banyak di kemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tanah terganggu yang diambil di lahan perkebunan karet dengan tanaman sela meranti, damar, gaharu dan

Seperti apa yang telah dkatakan Dahrendorf, dalam pembangunan PLTU Desa Jayanti Pelabuhan Ratu terdapat dua kelas sosial dimana yang berkuasa itu adalah pihak pemerintah

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti, ada beberapa gambaran mengenai faktor resistensi guru SMK PGRI Wlingi dalam

dilanjutkan dengan pembelajaran yang meliputi konsep dasar pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran, pendekatan, strategi dan model

Media dan metode pembelajaran berisi tentang informasi pembelajaran yang akan dipakai oleh para guru atau pengajar untuk menyampaikan sebuah pelajaran.. SDN Kalikuning II

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi/karya tulis yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi, dan Margin Murabahah terhadap Pembiayaan Murabahah

Kondisi perekonomian yang membaik dan tingkat inflasi yang jauh lebih rendah pada kuartal pertama I 2017 (y-o-y) diperkirakan dapat mendorong tercapainya target penurunan