• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

PENYEMPURNAAN DAN PENGUJIAN METODOLOGI BE

VISSTA PLANNING MENGGUNAKAN TABEL MANFAAT

BISNIS SI/TI GENERIK DAN SYSTEM DYNAMICS: STUDI

KASUS PT. REKAYASA INDUSTRI

KARYA AKHIR

HARIADI SENTOSA

1106042006

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

JAKARTA

(2)

UNIVERSITAS INDONESIA

PENYEMPURNAAN DAN PENGUJIAN METODOLOGI BE

VISSTA PLANNING MENGGUNAKAN TABEL MANFAAT

BISNIS SI/TI GENERIK DAN SYSTEM DYNAMICS: STUDI

KASUS PT. REKAYASA INDUSTRI

KARYA AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Teknologi Informasi

HARIADI SENTOSA

1106042006

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA

JULI 2013

(3)
(4)

iii

(5)

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya haturkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Saya menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, saya mengucapkan terima kasih saya kepada: 1. Bapak Dr. Benny Ranti, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Akhir ini;

2. Bapak Widijanto S. Nugroho Ph.D. dan Bapak Bob Hardian, Ph.D., yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk menguji hasil Karya Akhir saya dan memberikan koreksi terhadap Karya Akhir saya;

3. Ibunda Zuflainis Munaf, Istri Mery Kartika Sari, beserta keluarga besar saya yang tidak hentinya memberikan dukungan dan doanya kepada saya;

4. Bapak Ahmad Diponegoro beserta staffnya di divisi Corporate Strategy PT. Rekayasa Industri yang telah banyak membantu memberikan data penelitian. Bapak Dadan Saepulloh dan Bapak Wahyudin Zakie selaku Manager ICT yang telah memberikan waktu luang bagi saya untuk menyelesaikan Karya Akhir ini; 5. Dosen pengajar dan staf MTI UI yang telah memberikan banyak ilmu,

pengalaman dan bantuan kepada saya;

6. Teman-teman seperjuangan di MTI UI khususnya angkatan 2011B yang telah menghadirkan keceriaan dan keluarga baru bagi saya saat di perkuliahan; dan 7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah

memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan Karya Akhir ini. Saya mohon maaf jikalau saya hanya dapat memberikan ucapan terima kasih dan doa. Semoga Alloh SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Akhir ini membawa manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

(6)

v Universitas Indonesia Penyempurnaan dan pengujian..., Hariadi Sentosa, FIKOM UI, 2013.

(7)

ABSTRAK

Nama : Hariadi Sentosa

Program Studi : Magister Teknologi Informasi

Judul : Penyempurnaan dan Pengujian Metodologi Be Vissta Planning Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik dan System Dynamics: Studi Kasus PT. Rekayasa Industri

Menjadi perusahaan kelas dunia di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri yang terintegrasi serta investasi yang kompetitif merupakan visi PT. Rekayasa Industri (Rekind) dengan cara memenuhi kebutuhan pelanggan dari seluruh dunia. Salah satu kebutuhan pelanggan adalah Rekind harus mampu memanfaatkan Sistem Informasi (SI) untuk mendukung proses bisnisnya, sehingga Rekind membutuhkan IT Masterplan. IT Masterplan sudah ada tetapi sudah usang, sehingga perlu dibuat baru yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan saat ini. Dibutuhkan metodologi yang lengkap, yang dapat menjawab kebutuhan rekind. Be Vissta Planning merupakan metodologi yang menggabungkan beberapa metodologi, dengan tidak mengurangi kelebihan dan urutan logisnya, dengan penambahan modul untuk menggali manfaat bisnis SI dalam menentukan prioritisasi serta rencana implementasi. Tetapi sebelumnya perlu dilakukan penyempurnaan metodologi dengan beberapa perbaikan pada sub-fase kegiatan, yaitu merevisi Information Economics (IE) dalam mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, lalu memvalidasi hubungan sebab-akibatnya dengan system dynamics(SD), setelah itu menguji metodologi dengan pembuatan renstra SI Rekind. Penelitian ini menghasilkan 2 metode pendekatan untuk mengukur nilai manfaat bisnis untuk setiap proyek SI.

Kata Kunci : Perancangan Strategis Sistem Informasi, Be Vissta Planning, Information Economics, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics

(8)

vii Universitas Indonesia ABSTRACT

Name : Hariadi Sentosa

Program Study : Master of Information Technology

Title : Improvement and Testing of Be Vissta Planning Methodology Using Generic IS/IT Business Value and System Dynamics: Case Study in PT. Rekayasa Industri

Being a world-class company in the field of integrated industrial design and engineering and competitive investment is PT. Rekayasa Industri (Rekind)’s vision by meeting the needs of clients from all over the world. One of the client requirements is to be able to utilize Information Systems (IS) to support business processes, thus requiring IT Masterplan. IT Masterplan already exists but it’s outdated, so it needs to be made in accordance with the new company's business needs today. It takes a complete methodology, which can address the Rekind’s needs. Be Vissta Planning is an ISSP Methodology that combines some of the methodology by not reducing advantages and logical sequence with the addition of modules to explore the business value of IS in determining the prioritization and implementation plan. But before that, it is necessary to improve the methodology with some improvement in the sub-phase activities that is improving Information Economics (IE) framework with Generic IS/IT Business Value in determining the IS business values, then validated with the System Dynamics (SD), after that testing the improved methodology with making IS Strategic Planning in Rekind. This research produce 2 methods in quantifiying business value of each IS Project.

Kata Kunci : Information System Strategic Planning, Be Vissta Planning, Generic IS/IT Business Value Table, Information Economics, System Dynamics

xii + 125 pages; 15 figures; 24 tables.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIError! Bookmark not defined. KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISError! Bookmark not defined. ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.5. Kontribusi Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI) ... 7

2.2. Metodologi Renstra SI dengan Be Vissta Planning ... 8

2.2.1. Tahapan Metodologi ... 8

2.3. Metode dan Teknik Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 11

2.3.1. SWOT Analysis ... 11

2.3.2. Critical Success Factor (CSF) ... 12

2.3.3. McFarlan Application Portofolio Grid ... 12

2.3.4. Five Forces Porter (Competitive Model) ... 12

2.3.5. Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik ... 13

2.3.6. System Dynamics ... 16

2.4. Kajian Penelitian Sebelumnya ... 18

(10)

ix Universitas Indonesia

3.1. Pola Pikir Penelitian ... 21

3.2. Tahapan Penelitian ... 24

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 29

3.4. Riwayat Singkat Perusahaan ... 31

BAB 4ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Usulan Perbaikan Metodologi ... 33

4.1.1. Revisi IE dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik ... 33

4.1.2. Perbaikan urutan logis metodologi dalam menghasilkan CSF ... 36

4.2. Pengujian Metodologi ... 39

4.2.1. Pemilihan Kegiatan Pada Sub-Fase Metodologi ... 39

4.2.2. Perbandingan Penelitian KA dengan Tugas PSSI ... 41

4.3. Analisis Kebutuhan dan Informasi ... 43

4.3.1. Pre-Renstra ... 43

4.3.2. Identifikasi Informasi Organisasi ... 48

4.3.3. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Organisasi ... 53

4.3.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Organisasi ... 58

4.3.5. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Organisasi ... 65

4.3.6. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Organisasi ... 69

4.4. Menentukan Target SI ... 70

4.4.1. Identifikasi Masalah dan Solusi Bisnis Internal ... 70

4.4.2. Identifikasi Peluang Bisnis dari Eksternal Organisasi ... 81

4.4.3. Analisis Gap Kebutuhan Informasi ... 83

4.4.4. Menentukan Target Aplikasi (TA) ... 94

4.5. Menentukan Strategi SI ... 94

4.5.1. Analisis Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik ... 94

4.5.2. Analisis Manfaat Bisnis SI Relevan dan Signifikan... 98

4.5.3. Pemodelan Dinamis Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI 100 4.5.4. Menentukan Prioritisasi Implementasi SI ... 105

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

5.1. Kesimpulan ... 109

5.2. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

LAMPIRAN 1 ... 115

LAMPIRAN 2 ... 119

(11)
(12)

xi Universitas Indonesia DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ... 5

Tabel 2.2. Tahapan Metodologi ... 9

Tabel 2.3. SWOT Cross-Impact Matriks ... 11

Tabel 2.4. Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik ... 14

Tabel 2.5. Simbol-simbol causal loop diagram ... 18

Tabel 4.6. Pemilihan sub-fase metodologi yang dilakukan ... 39

Tabel 4.7. Perbandingan Penelitian dengan Tugas PSSI ... 42

Tabel 4.8. Pemetaan visi terhadap misi organisasi ... 49

Tabel 4.9. Matriks metode penyediaan perangkat lunak ... 63

Tabel 4.10. Matriks tahapan pengadaan perangkat lunak terhadap jenis aplikasi 64 Tabel 4.11. Permasalahan dan dukungan solusi SI ... 71

Tabel 4.12. Pemenuhan Kebutuhan Informasi dengan Target Aplikasi ... 84

Tabel 4.13. Daftar Target Aplikasi ... 94

Tabel 4.14. Identifikasi Manfaat Bisnis SI Pelanggan ... 94

Tabel 4.15. Identifikasi Manfaat Bisnis SI Operasional Proyek ... 95

Tabel 4.16. Identifikasi Manfaat Bisnis SI Audit ... 96

Tabel 4.17. Identifikasi Manfaat Bisnis SI Analisis Kinerja Subkontraktor ... 97

Tabel 4.18. Identifikasi Manfaat Bisnis SI Integrasi Aplikasi ... 97

Tabel 4.19. Manfaat Bisnis SI Pelanggan Relevan dan Signifikan ... 98

Tabel 4.20. Manfaat Bisnis SI Operasional Proyek Relevan dan Signifikan... 99

Tabel 4.21. Manfaat Bisnis SI Audit Relevan dan Signifikan ... 99

Tabel 4.22. Manfaat Bisnis SI Analisis Kinerja Subkontraktor Relevan dan Signifikan ... 100

Tabel 4.23. Manfaat Bisnis Relevan SI Integrasi Aplikasi Relevan dan Signifikan ... 100

Tabel 4.24. Pemetaan Harapan Manajemen Terhadap Manfaat Bisnis SI ... 105

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Five Forces Porter ... 13

Gambar 2.2. Stock and Flow Diagram ... 18

Gambar 3.3. Pola Pikir Penelitian ... 23

Gambar 3.4. Tahapan Penelitian ... 30

Gambar 2.5. Framework IE Sebelum Revisi (Ranti, 2010. Manajemen Investasi TI) ... 35

Gambar 4.6. Framework IE Setelah Revisi (Ranti, 2010. Manajemen Investasi TI) ... 35

Gambar 4.7. Skema SWOT Analysis dan CSF ... 36

Gambar 4.8. Revisi Metode Analisis IE dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik pada Be Vissta Planning ... 37

Gambar 4.9. Perbaikan Urutan Logis Metodologi dalam mendapatkan CSF ... 38

Gambar 4.10. Struktur Organisasi ICT Rekind ... 59

Gambar 4.11. Model Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI Pelanggan.... 101

Gambar 4.12. Model Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI Operasional Proyek ... 102

Gambar 4.13. Model Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI Audit ... 103

Gambar 4.14. Model Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI Analisis Kinerja Subkontraktor ... 104

Gambar 4.15. Model Hubungan Sebab Akibat Manfaat Bisnis SI Integrasi Aplikasi ... 104

(14)

1 Universitas Indonesia BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, kajian penelitian sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika Penulisan.

1.1. Latar Belakang

Menjadi perusahaan tingkat dunia yang bergerak dibidang rancangbangun industri sebagai visi perusahaan, merupakan tantangan yang berat bagi PT. Rekayasa Industri (Rekind), karena harus mampu bersaing di “laut merah” merebut pasar dengan perusahaan sejenis di seluruh dunia dengan tetap mengutamakan mutu, kualitas dan harga yang bersaing.

Perusahaan-perusahaan sejenis (pesaing) atau pelanggan (klien) di luar negeri mengerti akan pentingnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat menghasilkan nilai yang sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan oleh klien.

Salah satu hal yang dipertimbangkan oleh klien ketika memilih perusahaan pada saat tender proyek adalah kemapanan SI/TI perusahaan di samping melihat kompetensi di bidang rancangbangun. Dengan dukungan SI/TI ini, informasi yang mengalir ketika Proyek berjalan harus dapat dikelola dengan baik, efektif, efisien, aman, dan mudah untuk diawasi, sehingga perusahaan dapat mengerjakan projek dengan kualitas lebih baik, tepat waktu, sesuai budget yang dianggarkan, serta mencapai kepuasan pelanggan.

Rekind membutuhkan strategi bisnis untuk merebut pasar yang ada dan untuk menjalankan strategi bisnisnya. Dalam menghasilkan value proposition bagi pelanggan, dibutuhkan identifikasi sumber daya kunci (Key Resources) dan proses kunci (Key Processes) yang didukung oleh sumber daya SI/TI. Dengan dukungan SI/TI ini, pengelolaan informasi antara kedua atribut tersebut menjadi efektif dan

(15)

efisien dalam menciptakan value proposition bagi pelanggan. Kekuatan dalam proses value exchange yang lebih baik inilah yang menjadi daya saing yang dimiliki oleh Rekind guna merebut pasar.

Untuk dapat meningkatkan daya saingnya, salah satu caranya Rekind perlu melakukan perencanaan untuk menselaraskan strategi SI/TI agar mendukung strategi bisnis perusahaan, sehingga dengan pemanfaatan SI/TI ini Rekind mampu bersaing secara internasional.

Dalam pembuatan perencanaan strategis SI digunakan metodologi Be Vissta Planning (BVP). Berbasis value (manfaat) bisnis, metodologi ini merupakan penggabungan antara beberapa metodologi umum perencanaan SI/TI yang ada saat ini, seperti metodologi Ward & Peppard, Wetherbe, James Martin, dan Tozer tanpa meninggalkan segala kelebihan yang ada pada tiap metodologi tersebut dan urutan dasar logisnya serta tambahan modul yang memiliki value sebagai nilai lebihnya (Atmaja, 2002).

BVP mencoba melengkapi kekosongan modul dari metodologi-metodologi yang ada agar sesuai dengan kebutuhan SI saat ini, yaitu bagaimana menghitung manfaat tangible dan intangible yang representatif dari suatu strategi hasil renstra SI, resiko implementasi proyek SI/TI, dan pembuatan kerangka rencana implementasi yang jelas berdasarkan keluaran renstra SI (Atmaja, 2002)

Sebelum menggunakan metodologi ini, Penulis melakukan penyempurnaan metodologi dengan melakukan beberapa perbaikan seperti penyempurnaan metode dalam menggali manfaat bisnis SI dan perbaikan urutan pada sub-fase metodologi. 1.2. Perumusan Masalah

IT Masterplan yang dimiliki oleh Rekind berlaku mulai tahun 2008 sampai dengan 2012 yang berarti sudah 5 tahun semenjak penelitian ini dibuat dan berarti IT Masterplan yang ada sudah tidak valid lagi dengan perkembangan bisnis, struktur organisasi perusahaan dan perkembangan teknologi saat ini, sehingga perlu dilakukan revisi. Hal ini didukung pula oleh rencana kerja di bidang umum dalam RKAP 2013 perusahaan untuk membuat IT Masterplan yang baru.

(16)

3

Universitas Indonesia Informasi-informasi yang ada dan mengalir pada proses bisnis Rekind harus dikelola dan terintegrasi dengan baik melalui sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, oleh karena itu dibutuhkan panduan atau arahan yang jelas dalam membuat perencanaan strategis (Renstra) Sistem Informasi (SI) sebagai acuan/arah pengembangan SI di Rekind.

Metode dalam menggali manfaat bisnis SI/TI pada metodologi Be Vissta Planning (BVP) yang digunakan dalam penelitian ini belum standar dan umum, sehingga perlu disempurnakan agar proses pengidentifikasian menjadi lebih mudah.

Untuk mendukung tujuan atau target dari penelitian ini maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana penyempurnaan dan pengujian metodologi Be Vissta Planning? 2. Dengan penggunaan metodologi BVP yang telah disempurnakan, target SI apa

saja yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan?

3. Bagaimana menentukan strategi implementasi proyek SI yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Penulis merupakan studi kasus pada Rekind. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian karya akhir ini adalah:

1. Menyempurnakan metodologi Be Vissta Planning dengan melakukan modifikasi metode analisis dalam menggali manfaat bisnis SI.

2. Menguji Be Vissta Planning yang sudah disempurnakan untuk membuat renstra SI dengan studi kasus Rekind.

3. Mendapatkan target SI untuk mendukung strategi bisnis perusahaan.

4. Mengidentifikasi strategi SI berupa metode prioritisasi implementasi proyek SI berdasarkan manfaat bisnis dari tiap Target Aplikasi (TA).

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan usulan perbaikan metodologi Be Vissta Planning guna mencapai kesempurnaan.

2. Metodologi yang telah disempurnakan tersebut dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

(17)

3. Hasil penelitan berupa strategi SI dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam implementasi IS Masterplan perusahan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah Rekind dengan beberapa batasan-batasan sebagai berikut:

1. Penelitian hanya membahas penentuan strategi bisnis SI organisasi agar selaras dengan strategis bisnis, tidak membahas strategi manajemen SI/TI, strategi TI dan rencana implementasi strategi SI karena sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Penelitian ini memanfaatkan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk menggali manfaat bisnis setiap Target Aplikasi (TA), untuk menyempurnakan metode Information Economics (IE) yang digunakan dalam metodologi Be Vissta Planning.

3. Arah pengembangan Renstra SI dalam penelitian ini berdasarkan faktor keberhasilan yang kritikal terhadap kesuksesan (CSF) bisnis perusahaan yang diturunkan dari analisis SWOT perusahaan menjadi rencana kegiatan per unit bisnis.

4. Penelitian ini tidak melakukan pengukuran nilai finansial maupun non finansial manfaat bisnis SI karena penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan metodologi.

1.5. Kontribusi Penelitian

Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya seperti terlihat pada tabel 1.1, penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Berikut ini adalah beberapa persamaan yang ditemukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Memotret kondisi strategis bisnis perusahaan saat ini, serta strategi SI yang

dimiliki oleh perusahaan.

2. Penelitian tentang penyusunan dokumen perencanaan stragis SI/TI di perusahaan.

(18)

5

Universitas Indonesia Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi kekuatan kontribusi pada penelitian ini, yaitu:

1. Studi kasus yang dipilih untuk melakukan penelitian.

2. Penggunaan metode sebagai alat bantu untuk melakukan analisis dalam menggali manfaat bisnis.

3. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan terhadap metodologi Be Vissta Planning.

Secara ringkas Tabel 1.1 akan lebih memperlihatkan perbandingan atau posisi penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Tabel 1.1. Perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

Peneliti Atmaja, 2002 Imelda, 2006 Teddie, 2012 Hariadi, 2013

Metodologi Studi Pustaka, Analisis dan desain

Be Vissta Planning Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics Be Vissta Planning, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics

Hasil akhir Metodologi Be Vissta Planning Rekomendasi perencanaan strategis SI dan prioritisasi implementasi berdasarkan data kuantitatif Nilai manfaat investasi SI berdasarkan manfaat bisnis SI/TI Usulan perbaikan dan pengujian metodologi dan identifikasi strategi SI berdasarkan manfaat bisnis SI Obyek Penelitian Penyusunan Metodologi PSSI Perencanaan Strategis SI/TI Manfaat Investasi SI Perbaikan metodologi dan Perencanaan Strategis SI Sektor - Konsultan Teknik

dan Manajemen

Bank Negara Perusahaan EPC

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman, maka secara umum Penulisan Karya Akhir ini disusun dalam 5(lima) bab dengan sistematika sebagai berikut:

(19)

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan keadaan umum yang terjadi pada perusahaan dan tujuan dari penelitian, yang berisi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penelitian.

2. BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini merangkum teori-teori yang mendukung pembahasan dalam penelitian ini. Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Perencanaan Strategis SI/TI, CSF, SWOT Matrix Analysis, PEST, 5 Forces, Be Vissta Planning, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics. 3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini secara khusus berisi tentang kerangka konseptual penelitian yang dibangun berdasarkan teori, metodologi dan metode-metode sebagai alat bantu serta alur kerja yang dilakukan untuk menyusun penelitian ini.

4. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan beserta mengenai hasil akir dari penelitian tersebut.

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui selama penelitian beserta saran untuk penelitian selanjutnya.

(20)

7 Universitas Indonesia BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam Penulisan penelitian ini, tidak lepas dari dukungan teori-teori yang ada saat ini dan bab ini secara khusus merangkum tentang teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam Penulisan penelitian ini. Sebagai berikut:

2.1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI)

If you don’t know where you are going, how will you know when you get there?” (Ringer, 2002). Kalimat singkat tersebut memberikan inspirasi kepada semua orang/organisasi yang menjalankan bisnis untuk merumuskan secara jelas dan realistis terhadap visi, misi dan target organisasi yang harus dicapai yaitu dengan merencanakan arah strategi bisnis dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumberdaya yang ada guna menjalankan strategi bisnis yang tepat.

Untuk menentukan arah strategi bisnis perusahaan, perusahan perlu memahami posisi dan kondisi bisnis yang dijalani saat ini serta kemungkinan peluang bisnis yang dapat mereka raih di masa depan berikut resiko yang dihadapi. Setiap perusahaan adalah unik dalam menjalankan strategi bisnis mereka, maka setiap perencanaan strategis SI pun juga unik untuk setiap perusahaan tergantung strategi bisnis yang mereka sudah rumuskan.

Dalam menjalankan strategi bisnis, perusahaan perlu mendapat dukungan SI/TI yang selaras untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar dapat menciptakan value proposition yang baik bagi pelanggan. Sehingga dibutuhkan perencanaan strategis SI/TI yang selaras dengan strategis bisnis perusahaan. Dalam bukunya (Ward & Peppard, 2002), Ward dan Peppard menjelaskan Strategi SI/TI pada dasarnya terdiri dari dua komponen, komponen SI dan komponen TI. Strategi SI bertujuan untuk menjelaskan kebutuhan atau permintaan terhadap sistem informasi oleh perusahaan untuk mendukung semua strategi bisnis perusahaan, sedangkan strategi TI menjelaskan bagaimana kebutuhan perusahaan terhadap

(21)

sistem informasi tersebut mendapat dukungan teknologi. Secara garisbesar, perencanaan strategis SI/TI merupakan proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi portofolio sistem informasi berbasis dijital atau dapat juga dijelaskan sebagai pembuatan sebuah strategi atau acuan dalam melakukan pengadaan dan pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi dalam organisasi. Ruang lingkup dalam perencanaan strategis SI/TI adalah rencana jangka panjang atau visi implementasi dan pemanfaatan SI/TI perusahaan agar dapat mendukung strategi bisnis guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Menetapkan misi dan kebijakan SI/TI yang selaras sesuai dengan misi dan objektif perusahaan secara menyeluruh.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat setiap tahun membuat perusahaan melakukan peremajaan terhadap strategi SI/TI yang dimiliki agar tetap selaras dengan kebutuhan bisnis perusahaan dan relevan dengan teknologi yang berkembang saat itu. Perencanaan strategis SI/TI perusahaan ini seharusnya melibatkan seluruh stakeholder perusahaan, agar kebutuhan-kebutuhan terhadap SI/TI dapat diakomodir dengan baik dalam bentuk Masterplan.

2.2. Metodologi Renstra SI dengan Be Vissta Planning

Pembuatan perencanaan strategis SI dilakukan melalui serangkaian tahapan melalui metodologi, salah satunya metodologi Be Vissta Planning. Pemilihan metodologi Be Vissta Planning untuk pembuatan Renstra SI ini karena metodologi ini menawarkan kegiatan yang lengkap mulai dari latarbelakang, perencanaan, pemetaan kondisi perusahaan, menggali manfaat bisnis SI, prioritisasi implementasi SI hingga kepada rencana implementasi renstra SI.

2.2.1. Tahapan Metodologi

Sub-bab ini menjelaskan tahapan dalam metodologi yang digunakan pada penelitian ini. Berikut ini adalah rincian tahapan dalam metodologi Be Vissta Planning:

(22)

9

Universitas Indonesia Tabel 2.2. Tahapan Metodologi

Sub-Fase Kode

Fase 1: Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi BVP1

Pre-renstra BVP1.1

Menentukan ruang lingkup dan latar belakang proyek renstra SI BVP1.1.1 Menentukan rencana dan jangka panjang waktu pelaksanaan proyek renstra SI BVP1.1.2 Menentukan kontrol dan pengawasan renstra SI BVP1.1.3 Menyusun definisi terminologi yang digunakan dalam proyek BVP1.1.4

Memperoleh komitmen manajemen senior BVP1.1.5

Menangkap harapan proyek renstra SI BVP1.1.6

Pertimbangan pelaksanaan proyek BVP1.1.7

Identifikasi Informasi Organisasi BVP1.2

Memperoleh visi bisnis organisasi BVP1.2.1

Memperoleh misi bisnis organisasi BVP1.2.2

Memetakan visi terhadap misi organisasi BVP1.2.3

Memperoleh tujuan bisnis organisasi BVP1.2.4

Memperoleh CSF organisasi BVP1.2.5

Memperoleh CSF terhadap misi BVP1.2.6

Memetakan CSF terhadap KPI BVP1.2.7

Menganalisis CSF BVP1.2.8

Memperoleh gambaran global/ringkasan struktur organisasi BVP1.2.9

Menganalisis kinerja struktur organisasi BVP1.2.10

Analisis Lingkungan Internal Bisnis Organisasi BVP1.3

Menelaah rencana bisnis organisasi BVP1.3.1

Identifikasi kegiatan value chain BVP1.3.2

Memperoleh harapan bisnis dari manajemen senior organisasi BVP1.3.3 Mengetahui kebutuhan informasi dalam proses bisnis organisasi BVP1.3.4 Meringkas strategi dan target bisnis internal BVP1.3.5

Analisis Lingkungan Internal SI/TI Organisasi BVP1.4

Mengetahui budaya SI/TI dalam organisasi BVP1.4.1

Mengetahui keadaan pelatihan SI/TI saat ini BVP1.4.2 Mengetahui metodologi implementasi proyek SI/TI saat ini BVP1.4.3 Mengetahui kebijakan investasi SI/TI saat ini BVP1.4.4 Mengetahui posisi dan keadaan sumber daya SI/TI saat ini BVP1.4.5

Mengetahui portfolio aplikasi mutakhir BVP1.4.6

Mengetahui masukan dan keluaran aplikasi SI yang tepat BVP1.4.7 Mengetahui manajemen perencanaan dan kontrol BVP1.4.8

Mengetahui SWOT SI/TI BVP1.4.9

Analisis SWOT SI/TI BVP1.4.10

Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Organisasi BVP1.5

Menelaah keadaan Poleksosbudkum BVP1.5.1

Mengetahui keadaan persaingan industri BVP1.5.2

Membuat diagram Porter Five Forces BVP1.5.3

Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Organisasi BVP1.6

Mengetahui perkembangan teknologi dalam industri BVP1.6.1 Mengetahui peluang keunggulan kompetitif terhadap pesaing BVP1.6.2

Fase 2: Menentukan Target Bagi SI/TI BVP2

Identifikasi Masalah & Solusi Bisnis Internal BVP2.1

Memperoleh permasalahan bisnis yang dihadapi organisasi dan dukungan solusi SI/TI

BVP2.1.1

Identifikasi Peluang Bisnis dari Eksternal Organisasi BVP2.2

(23)

Sub-Fase Kode Memperoleh peluang bisnis eksternal organisasi BVP2.2.1

Identifikasi Pemanfaatan SI/TI dari Eksternal Organisasi BVP2.3

Memperoleh TI yang sesuai bagi kebutuhan bisnis organisasi BVP2.3.1

Analisis Gap Kebutuhan Informasi BVP2.4

Mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi dari aplikasi terkini BVP2.4.1

Membuat alternative pemenuhan kebutuhan SI BVP2.4.2

Membuat Landasan Kebijakan SI/TI BVP2.5

Menentukan peluang keunggulan kompetitif dari strategi SI/TI BVP2.5.1 Menentukan kebijakan/perangkat untuk menyeleksi strategi SI/TI BVP2.5.2 Menentukan kebijakan investasi pada bidang SI/TI BVP2.5.3

Membuat Strategi SI dan TI BVP2.6

Menentukan kebijakan SI/TI yang mendukung area dan strategi bisnis organisasi

BVP2.6.1 Mendefinisikan kebutuhan masukan, proses dan keluaran bagi strategi SI dan

TI

BVP2.6.2 Mendefinisikan kebutuhan integrasi data, process dan entitas bagi strategi SI

dan TI

BVP2.6.3 Menentukan pengembangan aplikasi dan infrastruktur BVP2.6.4 Menentukan arsitektur dan aplikasi perangkat lunak yang sesuai dengan

masukan, process dan keluaran strategi SI/TI

BVP2.6.5 Mendefinisikan kebutuhan arsitektur jaringan komunikasi dan infrastruktur TI BVP2.6.6 Membuat prinsip dasar/landasan bagi operasional strategi SI/TI BVP2.7

Landasan kebijakan operasional investasi SI/TI BVP2.7.1 Landasan kebijakan operasional pemilihan vendor dan pengadaan sumber

daya SI/TI

BVP2.7.2 Landasan kebijakan operasional pelatihan SI/TI SDM organisasi BVP2.7.3

Membuat strategis manajemen SI/TI BVP2.8

Menyusun struktur organisasi yang mendukung strategi SI/TI BVP2.8.1 Menyusun tugas pokok dan fungsional organisasi yang mendukung strategi

SI/TI

BVP2.8.2 Identifikasi keluaran yang dihasilkan dari bagian struktur organisasi BVP2.8.3 Menyusun alur kerja dalam struktur organisasi yang mendukung strategi SI/TI BVP2.8.4

Fase 3: Menentukan Strategi SI/TI BVP3

Menggali Value Bisnis BVP3.1

Mengetahui value strategis SI/TI BVP3.1.1

Prioritas dan Pemilihan Strategi BVP3.2

Mempriotaskan solusi strategis SI/TI BVP3.2.1

Mengelompokkan solusi strategis SI/TI BVP3.2.2

Memilih solusi strategis SI/TI BVP3.2.3

Mendaftar pilihan solusi strategis SI/TI BVP3.2.4

Pendetilan Strategi SI/TI BVP3.3

Menentukan detil solusi strategis SI/TI BVP3.3.1

Menentukan detil tahapan solusi strategis SI/TI BVP3.3.2

Menentukan detil SDM BVP3.3.3

Menentukan strategi migrasi BVP3.3.4

Fase 4: Rencana Implementasi BVP4

Membuat Rencana Pendukung SI/TI BVP4.1

Membuat rencana pelatihan SI/TI BVP4.1.1

Membuat rencana alokasi SDM BVP4.1.2

Memperoleh dukungan manajemen senior dalam pelaksanaan solusi strategi SI/TI

(24)

11

Universitas Indonesia

Sub-Fase Kode

Membuat rencana perawatan aplikasi dan infrastruktur BVP4.1.4

Pembuatan Jadwal Waktu Kerja BVP4.2

Membuat jadwal pelaksanaan proyek SI/TI BVP4.2.1

Pembuatan Rencana Implementasi BVP4.3

Membuat program pelaksanaan proyek SI/TI BVP4.3.1

Membuat aturan pelaksanaan proyek SI/TI BVP4.3.2

2.3. Metode dan Teknik Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Dalam tiap tahapan, dibutuhkan alat untuk menghasilkan keluaran. Berikut ini beberapa metode yang digunakan dalam tiap tahapan perencanaan strategis SI/TI. 2.3.1. SWOT Analysis

Dirumuskan oleh Albert Humphrey dalam konvensi Stanford Research Institute (SRI) pada tahun 1960. Metode ini digunakan untuk mengukur/melihat posisi organisasi/proyek terhadap pasar/lingkungan eksternal dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal (Strength, Weakness) dan ekternal (Opportunities, Threats) dalam organisasi/proyek secara sistematis.

Tabel 2.3. SWOT Cross-Impact Matriks

S (Strength) W (Weakness)

O (Opportunity) Bagaimana meningkatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada

Bagaimana kelemahan yang dimiliki teridentifikasi agar tidak menghambat dalam meraih peluang yang ada T (Threat) Bagaimana memanfaatkan

kekuatan yang ada untuk meminimalisasi dampak dari ancaman yang ada

Bagaimana mengatasi kelemahan yang dimiliki untuk menghadapi resiko dari ancaman yang ada

Tabel 2.3. Merupakan analisa matriks SWOT, tabel ini menjelaskan bagaimana memanfaatkan solusi bisnis dari faktor internal untuk menghadapi faktor eksternal bisnis perusahaan.

(25)

2.3.2. Critical Success Factor (CSF)

Merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan/kegagalan suatu organisasi/projek. Peranan CSF dalam Renstra adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI. CSF diturunkan dari matriks SWOT perusahaan, dan merupakan rencana kerja perusahaan dalam mencapai target bisnis perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, CSF perlu didukung oleh sistem informasi sesuai dengan kebutuhan informasinya. Hasil analisis SWOT digunakan sebagai dasar dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi CSF bisnis perusahaan. (Atmaja, 2002)

2.3.3. McFarlan Application Portofolio Grid

Alat yang berguna untuk memetakan aplikasi terkini atau yang akan datang dalam kontribusinya pada bisnis organisasi. Terdiri dari 4 kuadran, yaitu: Strategic, High Potential /Turnaround, Key Operational /Factory, dan Support (McFarlan, 1984). Hasil dari tabel ini dapat menjadi masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI dan kemungkinan pengembangannya ke depan.

2.3.4. Five Forces Porter (Competitive Model)

Digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan bisnis suatu organisasi, seperti konsumen, pesaing, suplier, produk pengganti, dan rivalitas intra-industri. Hasil diagram ini digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI/TI yang dapat meningkatkan keuntungan kompetitif. 5 bagian tersebut sebagai berikut (Porter, 2008):

1. Daya tawar dengan konsumen (Bargaining Power of Buyer) 2. Daya tawar dengan Suplier (Bargaining Power of Suplier) 3. Tekanan dari Pendatang Baru (Threats of New Entrance) 4. Tekanan dari Produk Pengganti (Threats of Subtitute Product) 5. Rivalitas Intra Industri (Rivalry Among Industry)

(26)

13

Universitas Indonesia Gambar 2.1. Five Forces Porter

2.3.5. Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik

Dalam meningkatkan Value Proposition yang dapat diciptakan oleh perusahaan dengan prioritisasi implementasi SI yang sudah direncanakan, digunakan pengukuran nilai manfaat bisnis SI. Pengertian manfaat bisnis ini adalah lebih dari sekedar memberikan keuntungan secara finansial saja. Manfaat bisnis didasarkan atas pemikiran bagaimana SI/TI bisa memberikan keunggulan kompetitif tertentu bagi organisasi.

Bagian paling sulit dalam menilai investasi SI/TI adalah pada saat mengukur nilai manfaat SI/TI yang dikategorikan sebagai manfaat intangible, seperti misalnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kesadaran mengenai merek, dan sebagainya ke dalam nilai uang dalam rangka untuk membuat analisa biaya dan keuntungan secara lebih akurat. Kebanyakan manajer SI/TI dan bisnis lebih memilih untuk tidak melakukan analisa secara detil ketika berurusan dengan nilai manfaat yang intangible karena kedalaman analisa yang tidak jelas (Ranti, 2008). Menggunakan fenomena “the tip of iceberg” sebagai analogi, tangible value yang tampak dalan SI/TI dilihat sebagai puncak dari gunung es tersebut (di atas permukaan air), sementara intangible value dari SI/TI terlihat sebagai bagian tengah atau dasar dari gunung es (di bawah permukaan air). Tanpa analisa menyeluruh kapten kapal misalnya dapat salah melakukan justifikasi ukuran dari gunung es yang dapat mengakibatkan kapal tersebut kandas karena menabrak bagian dari

(27)

gunung es yang kelihatan sementara bagian yang lebih besar tidak terlihat. Seperti juga analogi di atas, tanpa menganalisa kontribusi intangible value dengan baik, CEO dan CIO tidak hanya mungkin kehilangan nilai manfaat yang potensial namun juga dapat salah dalam melakukan analisa nilai total ekonomis terhadap investasi SI/TI (Ranti, 2008).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Benny Ranti (Ranti, 2008), dengan mengambil 60 studi kasus di Indonesia, maka terdapat 13 kategori dan 73 sub-kategori manfaat bisnis SI/TI. Jika dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainnya, maka terdapat 3 manfaat bisnis SI/TI yang unik untuk Indonesia.

Ketiga manfaat bisnis SI/TI itu adalah:

1. (Reducing cost of) subscription cost selected reading materials or subscription cost per employee. Dapat diartikan sebagai pengurangan biaya berlangganan untuk materi bacaan tertentu (misalnya koran atau majalah elektronik) atau biaya langganan setiap karyawan.

2. (Increasing image caused by) complying with regulations. Yang dapat diartikan sebagai memperkuat image suatu organisasi karena turut mematuhi aturan-aturan tertentu yang mengikat organisasi tersebut.

3. (Increasing image caused by) using branded system.Yang dapat diartikan sebagai meningkatkan image organisasi karena menggunakan suatu aplikasi tertentu yang terkenal.

Manfaat bisnis generik SI/TI hasil penelitian Ranti dapat dilihat pada Tabel 2.4: Tabel 2.4. Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik

Kategori Sub-Kategori Kode

1. Mengurangi /Menekan Biaya (Dari)

1. Biaya Telekomunikasi RCO-01 2. Biaya Perjalanan RCO-02 3. Biaya Operator RCO-03 4. Biaya Pertemuan RCO-04 5. Biaya Kegagalan Layanan RCO-05 6. Biaya Distribusi RCO-06 7. Biaya Pelatihan Per Pegawai RCO-07

(28)

15

Universitas Indonesia

Kategori Sub-Kategori Kode

8. Biaya Pengembalian Barang Yang Salah RCO-08 9. Biaya Uang (Bunga Pinjaman) RCO-09 10. Biaya Cetak Dokumen Dan ATK RCO-10 11. Biaya Langganan RCO-11 12. Biaya Sewa Ruangan RCO-12 13. Biaya Sewa Alat RCO-13 14. Biaya Inventori/Penyimpanan RCO-14 15. Biaya Kesalahan Penelitian RCO-15 2. Meningkatkan

Produktivitas (Karena Disebabkan Oleh)

16. Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja IPR-01 17. Mempercepat Penguasaan Produk IPR-02 18. Kemudahan Analisis IPR-03 19. Meningkatkan Kepuasan Karyawan IPR-04 3. Mempercepat

Proses (Dari)

20. Proses Produksi APR-01 21. Proses Pengadaan Barang APR-02 22. Proses Pembuatan Laporan APR-03 23. Proses Persiapan Data APR-04 24. Proses Pemeriksaan Permohonan APR-05 25. Proses Pembayaran Hutang/Tagihan APR-06 26. Proses Transaksi APR-07 27. Proses Pengambilan Keputusan APR-08 4. Mengurangi

Resiko (Dari)

28. Kesalahan Hitung RRI-01 29. Piutang Tak Tertagih RRI-02 30. Kehilangan Penyimpanan RRI-03 31. Produk Gagal RRI-04 32. Kehilangan Data RRI-05 33. Kesalahan Data RRI-06 34. Jatuh Tempo RRI-07 35. Kehilangan Karyawan Potensial RRI-08

36. Pemalsuan RRI-09

37. Penipuan/Kecurangan Administrasi RRI-10 38. Kesalahan Pembayaran RRI-11 39. Kesalahan Pengelolaan Aset RRI-12 5. Meningkatkan

Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh)

40. Meningkatkan Kapasitas Bisnis IRE-01 41. Meningkatkan Kualitas Laporan IRE-02 42. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan IRE-03 43. Memperluas Segementasi Pasar IRE-04 44. Meningkatkan Pendapatan Lain-lain IRE-05 6. Meningkatkan Keakuratan (Dari) 45. Tagihan IAC-01 46. Analisis IAC-02 47. Data IAC-03 48. Perencanaan IAC-04

(29)

Kategori Sub-Kategori Kode

49. Keputusan IAC-05

7. Mempercepat

Cash-In (Disebabkan

Karena)

50. Mempercepat Pengiriman Tagihan ACI-01

8. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari)

51. Mengurangi Pembatalan Pesanan IES-01 52. Mengetahui Masalah Pelanggan IES-02 53. Penambahan Cabang/Layanan IES-03 54. Layanan Pribadi IES-04 55. Kepuasan Pelanggan IES-05 9. Meningkatkan

Image (Disebabkan

Oleh)

56. Meningkatkan Mutu Layanan IIM-01 57. Pemberian Diskon IIM-02 58. Kepatuhan Pada Aturan IIM-03 59. Menggunakan Merk Terkenal IIM-04 10. Meningkatkan

Kualitas (Dari)

60. Manajemen Penyedia/Pemasok IQU-01 61. Hasil Kerja IQU-02

62. Layanan IQU-03

63. Produk IQU-04

11. Meningkatkan Layanan Internal (Dari)

64. Layanan Bersama IIS-01 65. Memenuhi Hak & Tanggung Jawab Staf IIS-02 66. Layanan Untuk Karyawan IIS-03 67. Penjadwalan Dan Materi Pelatihan IIS-04 12. Meningkatkan

Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh)

68. Membentuk Kerjasama Bisnis ICA-01 69. Mempercepat Terbentuknya Bisnis Baru ICA-02 70. Meningkatkan Biaya Peralihan ICA-03 13. Menghindari

biaya (dari)

71. Dana Cadangan ACO-01 72. Biaya Pemeliharaan ACO-02 73. Biaya Kehilangan Dan Penundaan ACO-03

2.3.6. System Dynamics

System Dynamics (SD) Adalah suatu metodologi dan teknik pemodelan matematika yang dikembangkan pada tahun 1950-an oleh Prof. Jay Forrester dari MIT untuk melakukan simulasi hubungan sebab akibat antara variabel seiring perubahan waktu agar dapat teridentifikasi variable apa yang merupakan penyebab dan variable apa yang merupakan akibat. SD juga merupakan metode untuk mempelajari dan memahami perilaku dinamis dari suatu sistem yang rumit/kompleks.

(30)

17

Universitas Indonesia 1. Identifikasi masalah

Bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan diubah ke bentuk variabel. Dalam identifikasi masalah ditentukan variabel variabel utama yang merupakan permasalahan utama dan variabel pendukung dalam suatu masalah. 2. Analisa Keterkaitan Antar Variabel

Variabel-variabel yang teridentifikasi dibuat analisa keterkaitannya yang mempunyai hubungan sebab akibat.

3. Membuat Causal Loop Diagram

Setelah diketahui keterkaitan antar variabel, maka dibuat causal loop diagram untuk menunjukan diagram hubungan sebab akibat yang kompleks dan melengkapinya dengan informasi antar variabel.

4. Membuat Stock and Flow Diagram

Setelah causal loop diagram dibuat, maka dibuat stock and flow diagram yang bertujuan untuk memvalidasi causal loop diagram.

5. Menyalin Stock and Flow Diagram Ke Program System Dynamics

Tujuan menyalin ke program adalah untuk simulasi system dynamics, yang bertujuan untuk mengetahui keabsahan dari model/diagram.

Ada 2 topik yang dibahas dalam SD, yaitu: 1. Causal Loop Diagram (CLD)

CLD merupakan suatu pemetaan yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel dengan panah dari sebab ke akibat (Sterman, 2000). Pada model CLD ditekankan hubungan sebab-akibat antar komponen sistem, hubungan tersebut digambarkan berupa garis lengkung yang menghubungkan komponen sistem yang satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan positif (Reinforcing) dengan simbol + atau R , dapat juga berupa hubungan negatif (balancing) dengan simbol – atau B.

(31)

Tabel 2.5. Simbol-simbol causal loop diagram

Simbol Keterangan

+ / - atau S / O +/S menunjukkan kesamaan arah antara sebab akibat. -/O menunjukkan perbedaan arah antara sebab akibat. B (Balancing)

R (Reinforcing)

jika terjadi feedback loop negatif. jika terjadi feedback loop positif.

2. Stock and Flow Diagram (SFD)

CLD membantu dalam memberikan gambaran perilaku suatu sistem secara kualitatif, sedangkan SFD melakukan analisa kuantitatif dari model simulasi. Hasil dari CLD dapat dipetakan ke dalam SFD, di mana stock merupakan akumulasi yang dapat bertambah dan berkurang, sedangkan flow adalah proses yang menyebabkan stock bertambah atau berkurang.

Gambar 2.2. Stock and Flow Diagram

2.4. Kajian Penelitian Sebelumnya

Pada saat penelitian dimulai, sudah ada beberapa penelitian serupa yang dilakukan, antara lain:

1. Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada suatu Organisasi oleh Wahyu Haris Kusuma Atmaja (Atmaja, 2002).

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu metodologi perencanaan strategis sistem informasi berbasis manfaat bisnis yang menghasilkan cetak biru bagi sistem, teknologi, dan manajemen informasi. Tahapan penelitian dilakukan

(32)

19

Universitas Indonesia dengan melakukan studi pustaka, yaitu menganalisa berdasarkan hasil kompilasi dari berbagai metode dan perangkat renstra SI.

Metodologi yang digunakan dalam Penulisan ini ada dua, yaitu a. Metodologi Studi Pustaka

Tahapan analisis dilakukan berdasarkan hasil studi pustaka. Hasil studi pustaka tersebut digunakan untuk membandingkan satu kegiatan renstra SI dalam satu metodologi dengan metodologi lain. Untuk membandingkan kegiatan tersebut digunakan parameter masukan, keluaran, proses, dan perangkat yang digunakannya. Perbandingan tersebut menghasilkan beberapa buah kegiatan yang serupa atau berbeda lalu dikelompokkan dalam satu bagian. Kegiatan yang berbeda tersebut dijadikan kelebihan oleh sebuah metode.

b. Analisis & desain.

Kerangka desain yang telah jadi kemudian dilengkapi dengan sistematika kegiatan yang disusun untuk meringkas informasi organisasi, analisis lingkungan bisnis, lingkungan SI yang sedang berjalan, kesenjangan SI, membuat detil strategi SI, analisis potensi strategi SI di masa yang akan datang, menghitung manfaat bisnis, menghitung nilai finansial & resiko, menentukan prioritisasi implementasi SI, dan membuat rencana pelaksanaan.

2. Penerapan Metodologi Be Vissta Planning pada konsultan Teknik dan Manajemen studi kasus PT. VIRAMA KARYA oleh Imelda (Imelda, 2006)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Atmaja, 2002. Imelda mencoba menerapkan dan menguji metodologi tersebut pada PT. Virama Karya dalam penyusunan perencanaan strategis SI. Metodologi Penulisan yang digunakan ada dua yaitu Metodologi Studi Pustaka dan Metodologi Wawancara.

Imelda menggunakan metodologi BVP karena kelebihan dari metodologi ini yang dapat menggabungkan beberapa metodologi PSSI yang ada tanpa

(33)

meninggalkan kelebihan dan urutan dasar logisnya serta memberikan tambahan modul yang memiliki manfaat sebagai nilai lebihnya.

3. Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training Menggunakan Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics, dan Economic Value Added (Teddie, 2012).

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manfaat bisnis dan nilai kelayakan dari investasi sistem online training pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. Hal ini untuk menjawab permasalahan yang dihadapai BRI seperti, besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk akomodasi dan transportasi bagi pegawai yang mengikuti pelatihan, tidak efektifnya kinerja dan tidak efisiennya penggunaan waktu kerja pegawai yang mengikuti pendidikan, serta rendahnya frekwensi pelatihan bagi pegawai akibat penerapan sistem pendidikan dan pelatihan secara konvensional.

Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik digunakan untuk mengidentifikasi potensi manfaat bisnis yang akan dihasilkan oleh sistem online training, metode System Dynamic untuk mevalidasi manfaat bisnis yang teridentifikasi dan memodelkannya dalam hubungan sebab akibat serta mensimulasikan model dasar sebagai representasi perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut, dan terakhir metode Economic Value Added (EVA) untuk mengetahui nilai tambah ekonomis dari investasi TI.

(34)

21 Universitas Indonesia BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang dilakukan Penulis, desain penelitian, hubungan antar metode-metode hingga tahapan penelitian dimulai dari awal hingga akhir penelitian serta menjelaskan profil perusahaan.

3.1. Pola Pikir Penelitian

Pola pikir penelitian berguna untuk menjelaskan/menggambarkan keterhubungan antara metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Metode SWOT, CSF, Analisi kesenjangan SI, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics merupakan metode-metode yang memiliki fungsi yang berbeda-beda dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada penelitian ini.

Sebelum melakukan penyusunan Renstra SI menggunakan metodologi Be Vissta Planning, Penulis melakukan usulan penyempurnaan dengan melakukan modifikasi metode analisis yang digunakan pada fase 3 metodologi Be Vissta Planning yaitu menggali value bisnis (BVP3.1) menggunakan analisis Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Modifikasi metode ini memiliki tujuan sama yaitu mengidentifikasi manfaat bisnis SI.

Arah pembuatan Renstra SI ini mengacu kepada aspek rencana kegiatan yang kritikal bagi perusahaan dalam kesuksesan menjalankan strategi bisnis. Dimulai dari mendapatkan Visi, Misi, dan SWOT perusahaan yang tertuang pada buku RKAP. SWOT disusun oleh perusahaan yang berpedoman kepada visi dan misi perusahaan, analisis ini akan menghasilkan beberapa variabel sesuai dengan domainnya (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Setelah itu dilakukan analisis Matriks SWOT untuk mendapatkan Rencana Kerja yang kritikal terhadap kesuksesan perusahaan menjalankan bisnis. Solusi bisnis untuk menjawab peluang bisnis yang ada dengan keunggulan dan keterbatasan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta solusi bisnis untuk menjawab tantangan dari ancaman-ancaman

(35)

terhadap bisnis perusahan dengan keunggulan dan keterbatasan berupa kelemahan yang dimiliki perusahaan.

Rencana kerja berupa CSF ini selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan sistem informasi, berpedoman kepada SI yang dimiliki saat ini, untuk menentukan Target SI yang perlu diimpelementasi. Untuk menentukan prioritisasi pengembangan target SI dilakukan identifikasi manfaat bisnis tiap target SI dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik kemudian dipetakan dengan harapan manajemen terhadap pemanfaatan SI untuk mendukung strategi bisnis. Kemudian mendapatkan prioritisasi implementasi SI dengan cara mengukur nilai manfaat bisnis SI tiap Target Aplikasi (TA). Pada penelitian ini, pengukuran nilai finansial manfaat bisnis SI tidak dilakukan karena penelitian ini fokus kepada penyempurnaan metodologi Be Vissta Planning. Cara pengukuran nilai finansial manfaat bisnis SI dapat dilihat pada penelitian-penelitian sebelumnya.

(36)

23

Universitas Indonesia Gambar 3.3. Pola Pikir Penelitian

(37)

3.2. Tahapan Penelitian

Sub-bab ini untuk menjelaskan tahapan kegiatan yang dilakukan Penulis yang terdiri dari masukan, metode, dan keluaran, dalam penelitian ini. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang dilakukan.

1. Penyempurnaan Metodologi

Pada tahap ini Penulis melakukan analisis terhadap metodologi Be Vissta Planning untuk menyempurnakan metodologi ini. Penyempurnaan atau perbaikan metodologi dilakukan dengan merubah metode analisis yang digunakan saat ini, yaitu pada fase 3 Menentukan Strategi SI/TI (BVP3), sub-fase Menggali Value Bisnis (BVP3.1), yang sebelumnya menggunakan metode analisis Information Economics (IE) seperti Value Acceleration (VA), Value Linking (VL), Value Restructuring (VR), Innovation Valuation (IV), Penulis ganti dengan menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik dengan tujuan sama yaitu mengidentifikasi dan menentukan manfaat bisnis SI dengan lebih standar dan umum. Masukan berupa tahapan metodologi lalu dianalisis untuk menghasilkan metodologi yang disempurnakan.

2. Pre-Renstra

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang jelas dan tepat mengenai posisi, kebutuhan, ruang lingkup organisasi dalam melaksanakan proyek bisnis dan strategi SI/TI, dan memperoleh harapan dari pihak manajemen yang realistis dan terkontrol. Kejelasan informasi tersebut digunakan untuk melaksanakan proyek agar tepat waktu, sesuai batasan ruang lingkupnya, menggunakan sumber daya yang tepat dan berada dalam kerangka dan harapan pihak manajemen (Atmaja, 2002).

Informasi masukan didapat melalui metode kuesioner dengan meminta divisi Corporate Strategy untuk mengisi Kuesioner A dan essay yang ada pada metodologi BVP, yaitu kuesioner tentang kondisi tentang internal bisnis perusahaan, jawaban mengapa perusahaan membutuhkan Renstra SI untuk mendukung bisnisnya, serta informasi mengenai Renstra SI yang akan dibuat.

(38)

25

Universitas Indonesia 3. Identifikasi Informasi Perusahaan

Kegiatan untuk mengetahui visi, misi, CSF, tujuan bisnis suatu organisasi. Semuanya didasarkan pada bentuk organisasi, tugas pokok fungsionalnya, dan dokumen bisnis yang ada (Atmaja, 2002).

Informasi masukan didapat dari buku RKAP yang dibuat oleh perusahaan melalui divisi Corporate Strategy. Informasi pada tahap ini dibutuhkan untuk tahap selanjutnya dalam memotret kondisi internal bisnis perusahaan dan peluang-peluang bisnis perusahaan di masa depan serta tantangan yang ada. 4. Analisis Internal dan Eksternal Bisnis Perusahaan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui lingkungan bisnis sebagai dasar mengidentifikasi peluang-peluang SI, menentukan strategi SI, dan keunggulan bersaing organisasi dan untuk mengenali kondisi eksternal industri dengan mengetahui posisi serta daya saing organisasi terhadap pesaing dalam industri. Selain itu juga dapat digunakan untuk mencari peluang guna keunggulan kompetitif organisasi untuk pembentukan strategi bisnis yang mutakhir atau evaluasi kondisi dan strategi saat ini (Atmaja, 2002).

Informasi masukan didapat melalui hasil kuesioner A, essay, wawancara dengan divisi Corporate Strategy, dokumen resmi perusahaan mengenai kondisi internal dan eksternal bisnis perusahaan, seperti: struktur organisasi, proses bisnis, rencana bisnis, strategi bisnis, keadaan poleksosbud.

Metode yang digunakan adalah analisis berupa pemetaan SWOT untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan yang menjadi kondisi internal bisnis perusahaan dan peluang dan ancaman yang menjadi kondisi eksternal bisnis perusahaan. Metode lainnya adalah Five Forces Porter (Porter, 2008) untuk melihat posisi tawar perusahaan terhadap stakeholder bisnisnya.

5. Target Bisnis Perusahaan

Informasi masukan didapat dari hasil analisis pada tahap sebelumnya, analisis internal dan eksternal bisnis perusahaan yang akan menghasilkan strategi bisnis berupa rencana kerja per divisi dengan target kesuksesan pencapaian. Tahap ini

(39)

juga mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk menjalankan setiap rencana kerja per divisi.

6. Identifikasi Informasi SI/TI Perusahaan

Informasi masukan didapat dari hasil kuesioner B dan essay, yang ada pada Metodologi BVP, mengenai kondisi SI/TI saat ini kepada divisi ICT. Hasil dari tahap ini akan menghasilkan informasi mengenai divisi ICT saat ini, seperti: visi, misi, sumberdaya, budaya, kebijakan investasi, pelatihan serta teknologi yang digunakan saat ini.

7. Analisis Internal dan Eksternal SI/TI Perusahaan

Analisis ini mencakup seluruh sumber daya SI dan TI dalam organisasi. Sumber daya yang dimaksud adalah seluruh sistem, teknologi dan manajemen informasi yang ada dan dimanfaatkan oleh organisasi untuk keperluan bisnis dan teknis. Analisis lingkungan bisnis ini merupakan kegiatan untuk mengetahui posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI organisasi. Ketiga hasil tersebut menjadi patokan dan pertimbangan melakukan renstra guna pemanfaatan SI/TI bagi organisasi di saat mendatang, sedangkan analisis eksternal SI/TI dilakukan untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam industri dan menelaah teknologi tersebut guna dimanfaakan dalam mendukung strategi bisnisnya di saat yang akan datang (Atmaja, 2002).

Informasi masukan dari kegiatan ini adalah informasi yang dihasilkan dari informasi mengenai divisi ICT dan kuesioner B dan essay. Sistem informasi yang ada diidentifikasi penggunaannya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi di proses bisnis perusahaan lalu dipetakan dalam McFarlan Grid sesuai dengan kuadran aplikasi. Keunggulan dan kelemahan SI/TI perusahaan saat ini dianalisis untuk menjawab pemenuhan kebutuhan sistem informasi berdasarkan target bisnis perusahaan. Ada 2 hal yang di-analisis pada tahap ini, yaitu untuk mendapatkan solusi SI perlu melihat perkembangan teknologi dalam industri dan mengetahui peluang mendapatkan keunggulan kompetitif terhadap pesaing dari pemanfaatan SI dengan menggunakan analisis SWOT SI/TI perusahaan.

(40)

27

Universitas Indonesia 8. Menentukan Target SI Perusahaan

Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan target dalam proses bisnis yang memerlukan dukungan SI/TI. Agar maksud tersebut berhasil maka perlu mengetahui peluang SI (Atmaja, 2002).

Dari target bisnis yang dihasilkan oleh kegiatan sebelumnya dilakukan penyesuaian kebutuhan informasi dengan sistem informasi yang ada di perusahaan saat ini. Rencana Kerja yang belum didukung oleh SI menjadi target SI perusahaan dan dipetakan dalam McFarlan Grid untuk melihat tingkat pengaruhnya terhadap bisnis perusahaan.

Untuk mendapatkan solusi SI terhadap target SI perusahan dalam pemenuhan kebutuhan sistem informasi yaitu dengan melihat perkembangan teknologi pada industri saat ini serta peluang mendapatkan keunggulan kompetitif dari pemanfaatan SI tersebut.

9. Menentukan Solusi SI Perusahaan

Kegiatan ini terdiri beberapa kegiatan terhadap target aplikasi (TA), yakni: memilih, mengkategorikan, mempertahankan, meningkatkan, mengganti, mengembangkan serta menentukan aplikasi baru (Atmaja, 2002)

Informasi masukan didapat dari kesenjangan sistem informasi yang didapat pada kegiatan sebelumnya, lalu mencatat sistem informasi yang belum terpenuhi untuk mendukung rencana kerja perusahaan berdasarkan analisis eksternal SI dan peluang keunggulan kompetitif terhadap pesaing. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah solusi SI setelah dilakukan analisis terhadap keadaan SI saat ini terhadap pemenuhan kebutuhan sistem informasi di masa depan. 10.Menentukan Manfaat Bisnis dari Solusi SI

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang ada pada fase 3 Be Vissta Planning yaitu Menentukan Strategi SI. Kebanyakan manajer SI/TI dan bisnis lebih memilih untuk tidak melakukan analisa secara detil ketika berurusan dengan nilai manfaat yang intangible karena kedalaman analisa yang tidak jelas (Ranti, 2008).

(41)

TA yang didapat dari hasil analisis kesenjangan sistem informasi ini lalu diidentifikasi manfaat bisnis SI/TInya menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mendapatkan variabel manfaat masing-masing TA. Metode untuk mendapatkan variabel manfaat adalah dengan cara melakukan wawancara kepada unit bisnis terkait sesuai dengan domain TA.

Pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara dibuat dengan berpedoman pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Hasil wawancara dipetakan ke dalam Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Semakin relevan dan signifikan variabel manfaat TA yang didapat terhadap variabel manfaat yang ada dalam tabel, akan semakin memberikan nilai manfaat yang baik pula sehingga TA tersebut dapat memiliki ranking/prioritas teratas dalam rencana implementasi.

11.Mendapatkan hubungan sebab-akibat manfaat bisnis SI tiap TA

Causal loop diagram (CLD) berguna untuk mevalidasi dan memodelkan hubungan sebab akibat dari manfaat bisnis yang berpotensi memberikan manfaat secara signifikan yang sebelumnya teridentifikasi. (Teddie, 2013) Variabel-variabel manfaat bisnis yang relevan dan signifikan selanjutnya dilakukan pemodelan sebab-akibat dengan CLD untuk divalidasi manfaat bisnisnya, variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat kepada variabel lain, serta variabel tujuan yang ingin dicapai dari prioritisasi implementasi TA.

12.Menentukan Strategi SI

Kegiatan untuk menentukan strategi SI, yaitu Kegiatan untuk memilih TA yang akan dijadikan solusi strategis SI. Pemilihan tersebut dilakukan dengan memberi rangking/peringkat terhadap TA. Peringkat tersebut disusun berdasarkan kompilasi kriteria manfaat bisnis, teknis dan resiko. TA dengan peringkat tinggi, yaitu 5 sampai dengan 8 besar akan menjadi solusi strategis (Atmaja, 2002).

Dari hasil analisis menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mendapatkan variabel manfaat bisnis, kemudian diidentifikasi hubungan

(42)

sebab-29

Universitas Indonesia akibat tiap variabel tersebut sehingga didapatkan variabel-variabel pendukung yang dominan mempengaruhi variabel-variabel lain. Variabel ini merupakan pondasi terhadap variabel yang lain untuk kebutuhan prioritisasi dalam implementasi SInya. Pada penelitian ini, pengukuran finansial maupun non-finansial tidak dilakukan, cara perhitungan non-finansial manfaat bisnis SInya dapat dilihat pada penelitian-penelitian sebelumnya.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner terdiri dari: a. Kuesioner A

Merupakan kuesioner untuk mengetahui keadaan lingkungan bisnis organisasi saat ini dan yang diinginkan.

b. Kuesioner B

Merupakan kuesioner untuk mengetahui keadaan lingkungan SI/TI organisasi saat ini dan yang diinginkan.

c. Essay

Terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai lingkungan bisnis dan SI/TI perusahaan yang dijawab secara tulisan/karangan oleh responden.

Pertanyan-pertanyaan dalam Kuesioner tersebut sudah disediakan dari metodologi Be Vissta Planning.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pihak yang memiliki peran terhadap penentuan rencana strategis perusahaan dan pihak yang memiliki peran terhadap penentuan kebijakan SI/TI perusahaan.

3. Analisa Dokumen Perusahaan

Dokumen yang di-analisa merupakan dokumen resmi perusahaan yang berisi informasi perusahaan, rencana bisnis, strategi bisnis, harapan manajemen.

(43)
(44)

31

Universitas Indonesia 3.4. Riwayat Singkat Perusahaan

PT. Rekayasa Industri (Rekind) didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia di dalam bidang Engineering, Procurement, ConstructionandCommisioning (EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. Rekind saat ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia. Bidang usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi ini (EPCC), meliputi pabrik-pabrik pada industri: gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu, perusahaan inipun menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek/pabrik dan perawatan pabrik.

Manajemen Mutu merupakan prioritas utama perusahaan, karena orientasi usaha Rekind yang mengutamakan pada efisiensi dan efektivitas biaya serta perolehan laba. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Rekind sebagai pelaku internasional yang kompeten dan kompetitif. Terkait dengan hal tersebut, Rekind telah memperoleh sertifikat ISO 9001 untuk standar mutu manajemen dan jaminan mutu dari Lloyds Register Quality Assurance.

Orientasi bisnis perusahaan ditentukan berdasarkan pengalaman rancang-bangun, pembelian, konstruksi dan uji coba operasi (EPCC), di mana penyesuaian ruang lingkup pelayanan dan kebutuhan pelanggan yang dinamis dilakukan terus-menerus seiring dengan peningkatan pengetahuan perusahaan. Pada mulanya usaha ini dimulai dengan melayani pelanggan lokal dalam lingkup nasional (Indonesia). Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kini Rekind melayani beragam pelanggan swasta domestik dan asing.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Rekind, kegiatan usaha yang dilakukan oleh Rekind meliputi: (RKAP, 2013)

1. Kegiatan perusahaan meliputi rancang bangun dan perekayasaan. Memberikan dan melakukan jasa kegiatan rancang bangun dan perekayasaan pada tahap inisiasi proyek, implementasi proyek dan operasi proyek, antara lain dari perekayasaan dasar sampai dengan perekayasaan rinci, pengadaan barang, fabrikasi struktur baja, pipa dan peralatan industri, pembuatan komponen

(45)

peralatan industri, produksi barang-barang industri konstruksi, termasuk kontraktor konstruksi, pengoperasian, perbaikan dan perawatan serta pendayagunaan peralatan, di bidang industri dan infrastruktur dalam arti seluas-luasnya baik didalam maupun di luar negeri.

2. Menyediakan jasa-jasa konsultansi (kecuali jasa konsultasi dalam bidang hukum) dan melaksanakan manajemen dalam pengelolaan proyek, pengelolaan perusahaan, antara lain konsultansi penyusunan studi kelayakan, jasa konsultansi studi penelitian dan pengembangan, jasa penyediaan lisensi proses dan teknologi, jasa pendanaan proyek dan keuangan, manajemen konstruksi, manajemen proyek, jasa konsultasi manajemen fungsional, jasa konsultansi manajemen korporat, penyediaan jasa pengelolaan perusahaan, penyediaan jasa pelatihan, manajemen sarana dan prasarana serta jasa-jasa penunjang lainnya dalam arti kata seluas-luasnya.

Melakukan kegiatan perdagangan dan industri antara lain jual beli, ekspor impor serta distribusi barang-barang termasuk bahan penolong/pembantu, barang jadi, suku cadang, peralatan industri, produk akhir, produk sampingan, komoditi serta produk-produk lain baik yang dihasilkan sendiri maupun yang dibuat oleh pihak lain.

Gambar

Tabel 1.1. Perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
Tabel 2.3. SWOT Cross-Impact Matriks
Tabel 2.5. Simbol-simbol causal loop diagram  Simbol  Keterangan
Gambar 3.4. Tahapan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mendasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pemerintah daerah berkewajiban menyusun RPJMD sebagai penjabaran visi,

Dari hasil pengolahan data dapat kita lihat bahwa perlakuan perebus serat sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik spesimen, hal ini terlihat dari hasil

Mata Kuliah Pokok : Mythologie grecque et romaine, Analyse et Critique Litteraire, Initiation a la Litterature,

Terdapat lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan yaitu: (1) Perubahan lingkungan alam; (2) Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu

Faktor yang paling utama dalam keberhasilan sensus pajak di daerah Bangkalan ini adalah peran serta Wajib Pajak yang ikut andil dalam mensukseskan program sensus pajak

 Pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor: 700/1290

Darah dari donor atau sampel dapat dipisahkan menjadi komponen yang berbeda: Darah dari donor atau sampel dapat dipisahkan menjadi komponen yang berbeda:

Berdasarkan hasil pada uji regresi linier berganda menunjukkan nilai Sig-F 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel independensi auditor, kepemilikan institusional,