LAPORAN KINERJA TRIWULAN I
TAHUN 2020
BBP3KP
BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANANi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan-Nya sehingga Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 ini adalah untuk mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP3KP) kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan pihak yang berkepentingan (stakeholder), dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 juga diharapkan dapat memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP3KP.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim Inspektorat Jenderal KKP, Biro Perencanaan Setjen KKP dan Sekretariat Direktorat Jenderal PDSPKP yang telah membimbing penyusunan Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada tim pelaksana kegiatan dan segenap keluarga besar Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) yang telah mempersiapkan dan melaksanakan seluruh kegiatan di lingkungan BBP3KP dengan penuh tanggungjawab.
Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kekurangan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan BBP3KP di waktu yang akan datang. Saran dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.
Jakarta, 15 April 2020 Kepala BBP3KP
ii
Daftar Isi
Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v IKHTISAR EKSEKUTIF ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 11.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Data Umum Organisasi ... 2
1.4 Kepegawaian ... 4
1.5 Isu Strategis BBP3KP ... 6
1.6 Sistematika Penyajian ... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8
2.1 Arah Kebijakan ... 8
2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ... 8
2.3 Penetapan Kinerja BBP3KP ... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 13
3.1 Capaian Kinerja ... 13
3.2 Analisis Kinerja ... 15
3.2.1 Stakeholders Perspective ... 15
3.2.1.1 Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk Kelautan dan Perikanan ... 15
iii 3.2.2.1 Terwujudnya Produk Kelautan dan Perikanan yang
Berdaya Saing, Bertanggung Jawab dan
Berkelanjutan... 17
3.2.3 Internal ProcessPerspective ... 19
3.2.3.1 Rekayasa Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan ... 19
3.2.3.2 Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan ... 25
3.2.3.3 Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan ... 27
3.2.3.4 Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan ... 31
3.2.3.5 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis ... 34
3.2.3.6 Diseminasi Informasi Pengujian Penerapan Hasil Kelautan dan Perikanan ... 38
3.2.4 Learning and Growth Perspective ... 41
3.2.4.1 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BBP3KP yang Kompeten, Professional dan Berintegritas ... 41
3.2.4.2 Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBP3KP yang Handal dan Mudah Diakses ... 43
3.2.4.3 Terwujudnya Birokrasi BBP3KP yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima ... 45
3.2.4.4 Terkelolanya Anggaran BBP3KP secara Efesien dan Akuntabel ... 50
3.3 Akuntabilitas Keuangan ... 53
3.3.1 Realisasi Anggaran Tahun 2020 ... 53
3.4 Efisensi Sumberdaya ... 55
3.4.1 Evaluasi Anggaran Tahun 2020 ... 55
BAB IV PENUTUP ………56
4.1 Kesimpulan ...56
iv
Daftar
Tabel
Halaman
Tabel 1 Data Jumlah Pegawai BBP3KP Menurut Jenis Kelamin
dan Status………... 5
Tabel 2 Data Pegawai Berdasarkan Jabatan Tahun 2020………... 5
Tabel 3 Data PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan per Jenis Kelamin………... 6
Tabel 4 Perjanjian Kinerja BBP3KP Tahun 2020………... 10
Tabel 5 Ikhtisar Pencapaian Kinerja BBP3KP Tahun 2020………... 13
Tabel 6 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk Kelautan dan Perikanan ...………... 15
Tabel 7 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Produk Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan...…………... 18
Tabel 8 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Rekayasa Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan... 19
Tabel 9 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan... 25
Tabel 10 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan... 27
Tabel 11 Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan selama Tahun 2020... 30
Tabel 12 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan... 31
Tabel 13 Hasil Data Uji Triwulan I Tahun 2020 ... 33
Tabel 14 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis... 34
Tabel 15 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan... 39
Tabel 16 Rekapitulasi Penyebarluasan Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan………... 39
Tabel 17 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BBP3KP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas... 41
Tabel 18 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBP3KP yang Handal dan Mudah Diakses...……….. 43
Tabel 19 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Birokrasi BBP3KP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima... 45
Tabel 20 Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terkelolanya Anggaran BBP3KP secara Efisien dan Akuntabel... 50
v
Daftar
Gambar
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi BBP3KP ………... 4 Gambar 2. Target dan Capaian NTPHP tahun 2016-2019 ...……… 16 Gambar 3. Peta Sebaran Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan
Perikanan……… 31
Gambar 4. Nilai kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan
pegawai ASN lingkup BBP3KP... 42 Gambar 5. Komponen Penilaian Indikator Kinerja Persentase Unit Kerja lingkup
Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan
Terstandar Tahun 2020………... 44
Gambar 6. Hasil Pengukuran Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
lingkup BBP3KP yang Dokumen Tindak Lanjutnya Telah Dilengkapi
vi
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Triwulan I Tahun 2020 disusun sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja (performance results) BBP3KP selama Triwulan I Tahun 2020, dikaitkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2020 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis Ditjen PDSPKP dan Rencana Strategis BBP3KP Tahun 2020-2024.
BBP3KP telah menetapkan peta strategis tahun 2020 dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala BBP3KP dengan Direktur Jenderal PDSPKP, terdiri dari 12 Sasaran Strategis dan 19 Indikator Kinerja Utama, dengan metode Balanced Score Card yang dibagi atas 4 perspective yakni: (1) stakeholders perspective; (2) customer perspective; (3)
internal processperspective; dan (4) learning and growth perspective.
Pencapaian Sasaran Strategis (SS) dan target Indikator Kinerja Utama (IKU) BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Dari 19 IKU yang telah ditetapkan, terdapat 10 IKU yang pencapaiannya dapat dihitung per Triwulan namun pencapaiannya masih belum 100% yaitu: (1) Nilai PNBP Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; (2) Jumlah Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan (Produk); (3) Jumlah Layanan Pengujian Nutrisi dan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (Data Uji); (4) Jumlah Peserta Diseminasi Informasi Pengujian Penerapan Hasil Perikanan; (5) Indeks Profesionalitas ASN lingkup BBP3KP; (6) Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar lingkup BBP3KP; (7) Persentase Pemenuhan Dokumen Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup BBP3KP; (8) Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP lingkup BBP3KP; (9) Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan lingkup BBP3KP yang Dokumen Tindak Lanjutnya Telah Dilengkapi dan Disampaikan, dan (10) Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran lingkup BBP3KP.
2. Pada Triwulan I, terdapat 9 IKU yang pencapaiannya baru dapat dihitung pada akhir tahun, yaitu: (1) Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan; (2) Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Direkayasa; (3) Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Diujiterapkan; (4) Jumlah Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan
yang Disiapkan; (5) Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis; (6) Jumlah Layanan Bisnis Pengembangan Usaha; (7) Level Maturitas SPIP BBP3KP;
vii Nilai Temuan LHP BPK atas LK BBP3KP Dibandingkan Realisasi Anggaran BBP3KP TA. 2019.
Secara garis besar, beberapa saran dan rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan permasalahan-permasalahan dalam pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan dan sebagai langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan mendatang, antara lain:
1. Perlu adanya akselerasi pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Indikator Kinerja BBP3KP.
2. Melakukan koordinasi internal dan eksternal untuk koordinasi dan integrasi pelaksanaan program dan kegiatan yang terarah dan bersinergi.
Hasil analisis yang komprehensif terhadap masing-masing indikator kinerja pada Triwulan I Tahun 2020 diharapkan dapat dijadikan umpan balik dan acuan perencanaan pelaksanaan kegiatan triwulan berikutnya.
1
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Sistem manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada outcome. Untuk itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, teratur dan efektif yang disebut dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Akuntabilitas disini diartikan sebagai perwujudan dari instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya.
Tahapan penyelenggaraan SAKIP meliputi (1) Penyusunan Rencana Strategis, (2) Perjanjian Kinerja, (3) Pengukuran Kinerja, (4) Pengelolaan Kinerja, (5) Pelaporan Kinerja dan (6) Review dan Evaluasi Kinerja.
Pelaporan Kinerja adalah proses menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kinerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Berdasarkan PERMENPAN No.53 Tahun 2014, Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Dokumen Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang
2
dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun Rencana Kinerja Tahunan yang dibuat sebelumnya, serta merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) menyusun Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020. Laporan Kinerja ini secara terstruktur akan menginformasikan capaian kinerja dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan selama Triwulan I Tahun 2020.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 adalah:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, atas kinerja yang telah dicapai oleh Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan selama Triwulan I Tahun 2020.
2. Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP3KP.
1.3. DATA UMUM ORGANISASI
Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Keberadaan BBP3KP didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2020 tanggal 17 Januari 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan.
BBP3KP memiliki tugas pokok melaksanakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran, pengujian dan sertifikasi produk, serta pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dengan uraian tugas sebagai berikut:
3
a) Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan;
b) Pelaksanaan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan;
c) Pelaksanaan pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk kelautan dan perikanan;
d) Pelaksanaan penyiapan bahan standarisasi pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan;
e) Pelaksanaan sertifikasi produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tanda kesesuaian produk kelautan dan perikanan;
f) Pelaksanaan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan;
g) Pelaksanaan bimbingan teknis hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk kelautan dan perikanan;
h) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. BBP3KP mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari: 1. Bidang Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran; 2. Bidang Pengujian dan Sertifikasi Produk;
3. Bidang Pelayanan Pengembangan Usaha; 4. Bagian Tata Usaha; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam menjalankan tugas tersebut, organisasi BBP3KP diatur seperti pada Gambar 1.
4 STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 02/PERMEN-KP/2020)
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN KEUANGAN
KEPALA BBP3KP
SEKSI UJI TERAP TEKNIK PENGOLAHAN
SEKSI UJI TERAP TEKNIK PEMASARAN BIDANG PELAYANAN PENGEMBANGAN USAHA SEKSI PELAYANAN INFORMASI SEKSI SARANA PENGEMBANGAN USAHA SUBBAGIAN UMUM
BIDANG PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI PRODUK
SEKSI PENGUJIAN
SEKSI SERTIFIKASI PRODUK
BIDANG UJI TERAP TEKNIK PENGOLAHAN
DAN PEMASARAN
Gambar 1. Struktur Organisasi BBP3KP
Berdasarkan Permen KP No. 02 Tahun 2020, BBP3KP juga bertanggung jawab terhadap 4 satuan kerja non struktural, yang berlokasi di Cibinong, Palabuhanratu, Mataram, dan Ambon.
1.4. KEPEGAWAIAN
Jumlah pegawai BBP3KP adalah 163 orang, terdiri dari 104 PNS (95 pegawai bekerja di BBP3KP, 7 pegawai di Satker BBP3KP Cibinong, 1 pegawai di Satker Palabuhan Ratu, 1 pegawai di Satker Mataram); dan 59 Tenaga Kontrak (35 di BBP3KP, 14 di Satker Cibinong, 6 di Satker Mataram, 2 di Satker Plara, 2 di Satker Ambon). Tingkat pendidikan pegawai BBP3KP bervariasi dari SD sampai dengan S2. Informasi mengenai struktur pegawai berdasarkan jenis kelamin dan status pegawai sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 adalah seperti pada Tabel 1 berikut.
5
Tabel 1. Data Jumlah Pegawai BBP3KP Menurut Jenis Kelamin dan Status
Jenis Kelamin Status Jumlah
PNS Tenaga Kontrak
Laki-laki 61 50 111
Perempuan 43 9 52
Jumlah 104 59 163
Berdasarkan jabatan yang diduduki, pegawai dikelompokkan atas pejabat struktural, fungsional tertentu, fungsional umum dan tenaga kontrak, seperti tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Pegawai berdasarkan Jabatan Triwulan I Tahun 2020
No. Data Jabatan Jumlah (orang)
1 Pejabat Struktural 14
a. Eselon II 1
b. Eselon III 4
c. Eselon IV 9
2 Pejabat Fungsional Tertentu 41
a. Perekayasa 17
b. Litkayasa Pelaksana 2
c. Pengawas Perikanan 15
d. Pranata Humas 2
e. Analis Pasar Hasil Perikanan 5
3 Pejabat Fungsional Umum 46
4 Tugas Belajar 3
5 Tenaga Kontrak 59
Jumlah 163
Informasi mengenai struktur pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada masing-masing jenis kelamin disajikan pada Tabel 3.
Berdasarkan data kepegawaian, jumlah pegawai BBP3KP berstatus PNS berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang (58,65%); perempuan sebanyak 43 orang (41,35%).
6
Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pegawai BBP3KP hampir merata antara jenjang pendidikan SLTA, Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2).
Tabel 3. Data PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan per Jenis Kelamin
No Kelamin Jenis Pendidikan Jumlah
S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP SD
1 Laki-Laki 13 19 1 2 23 3 - 61
2 Perempuan 16 17 2 3 4 - 1 43
TOTAL 29 36 3 5 27 3 1 104
1.5. ISU STRATEGIS BBP3KP
Seiring dengan kebijakan industrialisasi dan peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, BBP3KP memiliki peranan strategis dalam mendukung keberhasilan kebijakan tersebut. Beberapa isu strategis yang menjadi fokus perhatian BBP3KP dalam melaksanakan kegiatan antara lain:
a. Tingkat konsumsi ikan masyarakat yang masih rendah memerlukan inovasi atau diversifikasi ragam olahan produk perikanan dan edukasi manfaat makan ikan sehingga lebih diminati masyarakat;
b. Sebagian produk olahan hasil perikanan yang beredar di masyarakat belum memiliki informasi nilai kandungan gizi;
c. Dalam rangka peningkatan daya saing, diperlukan adanya jaminan bagi produk yang beredar di masyarakat dalam hal pemenuhan kesesuaian dengan Standar Nasional Indonesia (SNI);
d. Sebagian besar pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan merupakan kelompok usaha mikro-kecil yang memerlukan sentuhan teknologi inovatif dan pembinaan peningkatan/keberlanjutan usaha.
Sehubungan dengan berbagai isu strategis tersebut, BBP3KP menetapkan beberapa sasaran dan indikator kinerja seperti yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Dirjen PDSPKP dan Kepala BBP3KP.
7
1.6. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Penyusunan Laporan Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja BBP3KP selama Triwulan I Tahun 2020. Capaian Kinerja (Performance Results) tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2020 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.
Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja adalah sebagai berikut: 1. Ikhtisar Eksekutif
Menyajikan tujuan, sasaran capaian, dan capaian kinerja sampai dengan Triwulan I Tahun 2020;
2. Bab I. Pendahuluan
Menyajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada isu strategis yang perlu dihadapi oleh organisasi;
3. Bab II. Perencanaan Kinerja
Menguraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Triwulan I Tahun 2020; 4. Bab III. Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan pencapaian Sasaran Strategis (SS) yang diukur dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 dan evaluasi serta analisis capaian masing-masing IKU Tahun 2020. Pada bagian akhir, terdapat data keuangan BBP3KP yang berupa realisasi anggaran untuk masing-masing program kegiatan serta evaluasi sumberdaya;
5. Bab IV. Penutup
Menguraikan tentang keberhasilan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemecahannya untuk waktu yang akan datang.
8
BAB II.
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Arah Kebijakan
Dalam rangka mendukung arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, maka kebijakan pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan periode tahun 2015-2019 diarahkan pada terbentuknya produk kelautan dan perikanan prima berdaya saing di pasar domestik dan internasional dengan sistem industri yang efisien dan nir-limbah. Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunannya mengacu pada pendekatan market-driven atau pasar yang menjadi acuan, sehingga produk yang tersedia dapat diterima dan diminati oleh konsumen. Sebagai unit pelaksana teknis, arah kebijakan BBP3KP adalah pada penyediaan hasil-hasil inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, dukungan jaminan keamanan pangan melalui layanan sertifikasi dan pengujian mutu, serta pengembangan usaha melalui skema inkubasi bisnis.
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut, Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan merumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan ragam teknik pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan yang siap diterapkan pada masyarakat;
2. Meningkatkan daya saing melalui pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan;
3. Meningkatkan jumlah bahan rancangan standar pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan;
4. Meningkatkan jumlah produk yang mendapatkan tanda SNI hasil perikanan; 5. Meningkatkan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran
9
6. Meningkatkan penyebarluasan informasi hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk hasil perikanan kepada masyarakat;
7. Meningkatkan dukungan manajemen bagi pelaksanaan tugas-tugas teknis BBP3KP;
8. Meningkatkan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan melalui operasionalisasi Satuan Kerja BBP3KP.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi BBP3KP dan mencapai tujuan organisasi maka BBP3KP telah menetapkan Sasaran Strategis (SS) yang dikelompokkan sebagai berikut:
- Stakeholder Perspective, meliputi:
o Sasaran Strategis 1 (SS1): Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk Kelautan dan Perikanan
- Customer Perspective, meliputi:
o Sasaran Strategis 2 (SS2): Terwujudnya Produk Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
- Internal Process Perspective, meliputi:
o Sasaran Strategis 3 (SS3): Terlaksananya Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan
- Learning& GrowthPerspective, meliputi:
o Sasaran Strategis 4 (SS4): Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BBP3KP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
o Sasaran Strategis 5 (SS5): Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBP3KP yang Handal dan Mudah Diakses
o Sasaran Strategis 6 (SS6): Terwujudnya Birokrasi BBP3KP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
o Sasaran Strategis 7 (SS7): Terkelolanya Anggaran Pembangunan BBP3KP secara Efisien dan Akuntabel
Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan yang dilaksanakan oleh BBP3KP adalah: a. Inovasi produk dan teknologi hasil pengujian penerapan produk kelautan dan
perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing;
b. Penyiapan bahan standardisasi teknik pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan;
10
c. Penerapan penggunaan tanda SNI produk kelautan dan perikanan; d. Uji nutrisi dan mutu produk kelautan dan perikanan;
e. Pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan;
f. Perencanaan, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan data yang terkini dan akurat;
g. Pengembangan SDM aparatur kompeten yang dikelola sesuai kebutuhan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
h. Pengembangan administrasi keuangan di lingkungan BBP3KP.
2.3. Penetapan Kinerja BBP3KP Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Penetapan kinerja disusun dengan menetapkan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome). Dalam melakukan penetapan kinerja juga ditetapkan ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa indikator kinerja serta penetapan rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator. Sejak tahun 2013, penetapan kinerja pada unit kerja lingkup BBP3KP telah didasarkan pada konsep manajemen kinerja berbasis BSC.
Dalam konsep BSC, Sasaran Strategis (SS) dipetakan dalam suatu Peta Strategi berupa kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang diharapkan dicapai oleh BBP3KP pada tahun 2020 seperti tertuang pada dokumen Perjanjian Kinerja pada Tabel 4.
Tabel 4. Perjanjian Kinerja BBP3KP Tahun 2020
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1 Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk KP
1 Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP)
103,75
11
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2 Terwujudnya Produk KP
yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
2 Nilai PNBP Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Rp Juta)
305,48
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Rekayasa Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan
3 Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Direkayasa (Rekayasa Produk Inovasi)
10
4 Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Diujiterapkan (Rekayasa Produk Inovasi)
5
4 Bahan RSNI Produk
Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan
5 Jumlah Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan (Bahan RSNI)
3 5 Layanan Sertifikasi SNI
Produk Kelautan dan Perikanan
6 Jumlah Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan (Produk)
60 6 Data Hasil Pengujian
Produk Kelautan dan Perikanan
7 Jumlah Layanan Pengujian Nutrisi dan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (Data Uji)
1000 7 Pelaku Usaha yang Dibina
dalam Inkubator Bisnis
8 Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM)
18 9 Jumlah Layanan Bisnis
Pengembangan Usaha (Lokasi)
4 8 Diseminasi Informasi
Pengujian Penerapan Hasil Kelautan dan Perikanan
10 Jumlah Peserta Diseminasi Informasi Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (Peserta)
500
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
9 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BBP3KP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
11 Indeks Profesionalitas ASN lingkup BBP3KP (%)
72
10 Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBP3KP yang Handal dan Mudah Diakses
12 Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar lingkup BBP3KP (%)
82
11 Terwujudnya Birokrasi BBP3KP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
13 Level Maturitas SPIP BBP3KP (Level)
Level 3 14 Persentase Pemenuhan Dokumen
Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup BBP3KP (%)
100 15 Persentase Pemenuhan Dokumen
AKIP lingkup BBP3KP (%)
100 16 Persentase Jumlah Rekomendasi
Hasil Pengawasan lingkup BBP3KP yang Dokumen Tindak
12
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Lanjutnya Telah Dilengkapi dan Disampaikan (%)
17 Unit BBP3KP yang Berpredikat
Menuju WBK (Unit Kerja) 1
12 Terkelolanya Anggaran BBP3KP secara Efisien dan Akuntabel
18 Nilai Kinerja Pelaksanaan
Anggaran lingkup BBP3KP Baik (88)
19 Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK atas LK BBP3KP Dibandingkan Realisasi Anggaran BBP3KP TA. 2020 (%)
1
BBP3KP mempunyai output kegiatan sesuai dokumen Rencana Kerja TA 2020 pada aplikasi Krisna (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) Bappenas, sebagai berikut:
1) Rekayasa produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang dihasilkan, sebanyak 10 rekayasa produk inovasi
2) Bahan RSNI produk kelautan dan perikanan yang disiapkan, sebanyak 3 bahan RSNI.
3) Layanan sertifikasi SNI produk kelautan dan perikanan, sebanyak 60 produk. 4) Data hasil pengujian produk kelautan dan perikanan, sebanyak 1000 data uji. 5) Pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis, sebanyak 18 UMKM.
6) Diseminasi informasi pengujian penerapan hasil kelautan dan perikanan, sebanyak 500 peserta.
7) Layanan sarana dan prasarana internal, sebanyak 1 layanan. 8) Layanan dukungan manajemen satker, 1 layanan.
13
BAB III.
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi IKU sesuai dokumen Perjanjian Kinerja TA 2020 pada masing-masing perspektif. Secara lengkap capaian kinerja BBP3KP Tahun 2020 disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Ikhtisar Pencapaian Kinerja BBP3KP Triwulan I Tahun 2020 NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI % TERHADAP TARGET TAHUN 2020 2020 TW I TAHUN 2020 2020 TW I STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk KP
1 Nilai Tukar Pengolah Hasil
Perikanan (NTPHP) 103,75 0 0 0 0 CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
2 Nilai PNBP Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Rp Juta)
305,48 76,37 70,12 22,95 91,82
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Rekayasa Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan
3 Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Direkayasa (Rekayasa Produk Inovasi)
10 0 0 0 0
4 Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Diujiterapkan (Rekayasa Produk Inovasi)
5 0 0 0 0
4 Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan
5 Jumlah Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan (Bahan RSNI) 3 0 0 0 0 5 Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan
6 Jumlah Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan (Produk) 60 19 4 6,67 21,05 6 Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan
7 Jumlah Layanan Pengujian Nutrisi dan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (Data Uji)
14
NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI % TERHADAP TARGET TAHUN
2020 2020 TW I TAHUN 2020 2020 TW I 7 Pelaku Usaha yang
Dibina dalam Inkubator Bisnis
8 Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM)
18 0 0 0 0
9 Jumlah Layanan Bisnis Pengembangan Usaha (Lokasi) 4 0 0 0 0 8 Diseminasi Informasi Pengujian Penerapan Hasil Kelautan dan Perikanan
10 Jumlah Peserta Diseminasi Informasi Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (Peserta)
500 100 162 32,40 162
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 9 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BBP3KP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
11 Indeks Profesionalitas ASN
lingkup BBP3KP (%) 72 40 58,94 81,86 147,35
10 Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBP3KP yang Handal dan Mudah Diakses
12 Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar lingkup BBP3KP (%)
82 65 89,72 109,41 138,03
11 Terwujudnya Birokrasi BBP3KP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
13 Level Maturitas SPIP
BBP3KP (Level) Level 3 0 0 0 0
14 Persentase Pemenuhan Dokumen Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup BBP3KP (%)
100 25 25 25 100
15 Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP lingkup BBP3KP (%) 100 25 25 25 100 16 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan lingkup BBP3KP yang Dokumen Tindak Lanjutnya Telah Dilengkapi dan Disampaikan (%) 60 15 0 0 0 17 Unit BBP3KP yang Berpredikat Menuju WBK (Unit Kerja) 1 0 0 0 0 12 Terkelolanya Anggaran BBP3KP secara Efisien dan Akuntabel
18 Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran lingkup BBP3KP
Baik (88)
87 93,45 106,19 107,41 19 Batas Tertinggi Persentase
Nilai Temuan LHP BPK atas LK BBP3KP Dibandingkan Realisasi Anggaran BBP3KP TA. 2019 (%)
15
3.2. Analisis Kinerja
Analisis capaian kinerja BBP3KP pada setiap Sasaran Strategis untuk setiap perspective dilakukan untuk menjelaskan realisasi indikator kinerja utama, permasalahan dan kendala yang dihadapi serta upaya perbaikan yang dilakukan kedepan dalam rangka peningkatan kualitas pengelolaan kinerja di lingkungan BBP3KP. Analisis untuk setiap sasaran strategis dan indikator kinerja utama dapat dijelaskan sebagai berikut :
3.2.1. Stakeholders Perspective
Capaian kinerja BBP3KP pada Stakeholder Perspective berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis, yakni terwujudnya kesejahteraan pelaku usaha produk kelautan dan perikanan.
3.2.1.1
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk Kelautan dan Perikanan
Kesejahteraan pelaku usaha produk kelautan dan perikanan merupakan tolak ukur dampak dari berbagai keberhasilan program dan kegiatan yang dilakukan baik di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), unit kerja Eselon I Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP). Dalam rangka mendukung sasaran strategis ini, BBP3KP menetapkan 1 (satu) indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kesejahteraan pelaku usaha produk kelautan dan perikanan, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 6. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Produk KP
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 1 Nilai Tukar Pengolah Hasil
Perikanan (NTPHP)
16
IKU 1. Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP)
Penjelasan:
a. NTPHP >100, maka kenaikan harga produksi lebih besar dari kenaikan harga konsumsi, artinya pendapatan pengolah hasil perikanan naik lebih besar dari pengeluarannya atau surplus.
b. NTPHP =100, maka kenaikan harga produksi sama dengan kenaikan harga konsumsi sehingga impas.
c. NTPHP <100, maka kenaikan harga produksi lebih rendah dari kenaikan harga konsumsi.
Gambar 2. Target dan Capaian NTPHP Tahun 2016-2019
2016 2017 2018 2019 Target 102 102.5 103 103.5 Capaian 102.38 102.67 103.13 103.53 101 101.5 102 102.5 103 103.5 104
•NTPHP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima rumah tangga pengolah hasil perikanan dengan indeks harga yang dibayar rumah tangga pengolah hasil perikanan.
Pengertian
•NTPHP = 𝑙𝑡
𝑙𝑏x 100 •Keterangan :
•lt : indeks harga yang diterima •lb : indeks harga yang dibayar Cara
17
Selama kurun waktu tahun 2016–2019, capaian nilai tukar pengolah hasil perikanan di atas 100. Target pencapaian NTPHP tahun 2020 adalah sebesar 103,75. Akan tetapi NTPHP merupakan indikator kinerja yang bersifat tahunan sehingga capaiannya tidak dapat dihitung pada Triwulan I tahun 2020.
Kegiatan yg telah dilaksanakan BBP3KP pada Triwulan I untuk mendukung capaian indikator kinerja NTPHP tahun 2020 yakni persiapan kegiatan perekayasaan, sertifikasi, pengujian, dan inkubasi bisnis. Penerapan hasil kegiatan perekayasaan oleh pelaku usaha, sertifikasi dan pengujian mutu produk yang dihasilkan oleh UPI, serta pelayanan pengembangan usaha melalui skema inkubasi bisnis diharapkan dapat memberi peningkatan kepada pendapatan pengolah hasil perikanan dan pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan.
3.2.2. Customer Perspective
Capaian kinerja BBP3KP pada Customer Perspective berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis, yakni terwujudnya produk kelautan dan perikanan yang berdaya saing, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
3.2.2.1
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya Produk Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan
Dalam rangka mendukung visi dan misi KKP yang mengarah pada keberlanjutan usaha dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha, BBP3KP berperan dalam kegiatan pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai tambah. Dengan adanya pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai tambah, diharapkan kebijakan yang diambil oleh Ditjen PDSPKP dapat memberi dampak secara nyata terhadap kelangsungan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk mencapai sasaran strategis ini, BBP3KP menetapkan indikator kinerja berupa PNBP pada sektor penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan dan rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan dengan capaian kinerja sebagai berikut:
18
Tabel 7. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
IKU 2. Nilai PNBP Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Rp Juta) Nilai PNBP Ditjen PDSPKP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat pada sektor KP melalui Ditjen PDSPKP yang bukan berasal dari penerimaan perpajakan. Penerimaan PNBP Ditjen PDSPKP diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Nilai PNBP Ditjen PDSPKP diperlukan untuk optimalisasi penerimaan negara melalui pengelolaan aset yang optimal guna mendukung pembangunan sektor penguatan daya saing yang berkelanjutan.
Nilai PNBP Ditjen PDSPKP tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp. 305.485.000. Berdasarkan data pada aplikasi OMSPAN, capaian indikator kinerja ini yang bersumber dari BBP3KP telah mencapai Rp 70.124.131,-. Nilai tersebut setara dengan 22.96% terhadap target tahun 2019 dan setara dengan 91,82 % terhadap target Triwulan I tahun 2019 yakni Rp. 76.371.250. Nilai tersebut diperoleh dari pendapatan pengujian produk klien LSPro-HP yaitu sebesar Rp 69.780.000,- dan dari penggunaan sarana dan prasarana oleh stakeholder, yaitu sewa peralatan dan mesin di BBP3KP, sebesar Rp 344.131,-. Tidak tercapainya target Triwulan I disebabkan oleh masih belum optimalnya penggunaan sarana dan prasarana oleh stakeholder, yaitu Exhibition Hall dan aquarium di Raiser Ikan Hias Cibinong. Adanya kasus pandemi COVID-19, menyebabkan kontes ikan hias yang direncanakan pada minggu ke-2 Maret 2020 harus ditunda, sehingga proyeksi penerimaan PNBP sebesar Rp. 25.000.000,- tidak dapat terealisasi.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 2 Nilai PNBP Ditjen Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Rp Juta)
19
3.2.3. Internal Process Perspective
Berbagai upaya telah dilakukan oleh BBP3KP dalam rangka meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan. Upaya tersebut tercermin dari kegiatan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran, penyusunan bahan RSNI, pengujian dan sertifikasi produk kelautan dan perikanan, serta pelayanan pengembangan usaha. Tahun 2020 BBP3KP mempunyai 8 indikator kinerja pada internal process perspective yaitu (1) jumlah produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang direkayasa, (2) jumlah produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang diujiterapkan, (3) jumlah bahan rsni produk kelautan dan perikanan yang disiapkan, (4) jumlah layanan sertifikasi sni produk kelautan dan perikanan, (5) jumlah layanan pengujian nutrisi dan mutu produk kelautan dan perikanan, (6) jumlah pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis, (7) jumlah layanan bisnis pengembangan usaha, dan (8) jumlah peserta diseminasi informasi pengujian penerapan hasil perikanan
3.2.3.1
Sasaran Strategis 3
Rekayasa Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran rekayasa produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang dihasilkan terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 8. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Rekayasa Produk
Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 3 Jumlah Produk Inovasi Teknologi
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang
Direkayasa (Rekayasa Produk Inovasi)
10 0 0 0 0
4 Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Diujiterapkan (Rekayasa Produk Inovasi)
20
IKU 3. Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Direkayasa (Rekayasa Produk Inovasi)
Dalam rangka mendukung program peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pada tahun 2020, BBP3KP ditargetkan menghasilkan 10 (sepuluh) ragam kegiatan perekayasaan yang terdiri dari 7 (tujuh) rekayasa produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran teknik pengolahan, 2 (dua) rekayasa produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran alat/mesin pengolahan, dan 1 (satu) rekayasa produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran alat pemasaran. Kegiatan perekayasaan yang dilakukan oleh tim BBP3KP meliputi berbagai tahapan kegiatan antara lain tahapan persiapan (pembentukan tim pelaksana, rapat persiapan dan penyusunan proposal, tahapan pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta pelaporan. Sepuluh ragam inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang direncanakan adalah (1) minuman rumput laut, (2) kosmetik rumput laut, (3) tepung olahan instan, (4) pengolahan mie instan, (5) pengolahan saus kabayaki, (6) snack egg roll cumi/rebon, (7) briket/konblok dari hasil samping perikanan, (8) alat/mesin penggoreng amplang, (9) alat/mesin pengering vacuum, (10) meja display berpendingin dan meja pemasaran portabel.
Pada Triwulan I, secara umum kegiatan yang dilakukan adalah persiapan kegiatan, penyusunan tim kegiatan dan proposal kegiatan serta rencana identifikasi dan pengumpulan data dengan melakukan survey ke pelaku usaha yang berhubungan dengan ragam inovasi teknik, desain layout dan alat/mesin pengolahan dan pemasaran. Secara khusus, kegiatan yang dilakukan pada Triwulan I Tahun 2020 pada masing-masing rekayasa yaitu:
1. Rekayasa Teknologi Pengolahan Minuman Rumput Laut
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi uji coba pendahuluan pengolahan minuman rumput dalam bentuk serbuk dari bahan baku Gracilaria sp melalui metode kristalisasi; survey dan pengambilan data pengolahan minuman rumput laut di PT. Evyna Food, Depok; uji coba pendahuluan pengolahan minuman serbuk rumput laut kaya serat; dan uji hedonik.
21
2. Rekayasa Teknologi Pengolahan Kosmetik Rumput Laut
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi persiapan alat dan bahan baku rumput laut (Ulva sp, Sargasum sp dan Caulerpa lentifera); uji laboratorium bahan baku rumput laut dengan parameter uji aktivitas antioksidan dan uji screening fitokimia; uji coba pembuatan sabun mandi transparan tanpa penambahan rumput laut; uji busa sabun mandi transparan tanpa penambahan rumput laut; dan pembuatan body lotion.
3. Rekayasa Teknologi Pengolahan Tepung Olahan Instan
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengumpulan data terkait pengolahan tepung olahan instan; teknologi pengolahan dan pengawetan bahan pangan menggunakan metode pengeringan; penyiapan bahan dan alat pendukung; dan uji coba pendahuluan teknologi pengolahan tepung olahan instan berbahan baku ikan nila dan ikan tenggiri.
4. Rekayasa Teknologi Pengolahan Mie Instan
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengumpulan data terkait pengolahan mi instan melalui studi literature tentang pengolahan mie ikan dan mie kering; dan uji coba pendahuluan pengolahan mie instan Ikan air tawar menggunakan ikan bandeng dan lele sedangkan ikan laut menggunakan ikan tongkol.
5. Rekayasa Teknologi Pengolahan Saus Kabayaki
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi survey pengumpulan data terkait pengolahan saus kabayaki di PT. Ika Nusa Windutama (fillet sidat beku) Kabupaten Cirwebon, Jawa Barat; dan uji coba pendahuluan saus kabayaki kabayaki dari filtrat kepala sidat melalui proses fermentasi asam organik.
6. Rekayasa Teknologi Pengolahan Snack Egg Roll Cumi/Rebon
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi survey dan pengumpulan data pengolahan snack egg roll ke Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah; dan uji coba pendahuluan pengolahan snack egg roll menggunakan bahan baku cumi dan udang rebon.
7. Rekayasa Teknologi Pengolahan Briket/Konblok dari Hasil Samping Perikanan Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengumpulan data di PT. Pan Putra
Samudera di Demak dan Rembang; survey dan pengumpulan data di UKM
22
8. Rekayasa Teknologi Alat/Mesin Penggoreng Amplang
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi survey dan pengumpulan data Balikpapan, Kalimanta Timur (UKM BDS dan UKM Amplang); dan pembuatan desain awal alat penggoreng amplang.
9. Rekayasa Teknologi Alat/Mesin Pengering Vacuum
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengumpulan informasi dan data terkait rancang bangun alat/mesin pengering vakum, sistem water jet dan sistem pompa vakum; mebuat desain awal alat pengering vakum.
10. Rekayasa Teknologi Sarana Pemasaran Meja Display Berpendingin dan Meja Pemasaran Portabel
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengumpulan informasi dan data terkait rancang bangun sarana pemasaran meja display berpendingin dan PCM; survey dan pengumpulan data terkait alat display pemasaran dengan Gel Pack dan alat display pemasaran berpendingin di Yogyakarta; dan penyiapan gambar desain awal.
Indikator kinerja jumlah produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang direkayasa merupakan indikator kinerja yang bersifat tahunan sehingga capaiannya tidak dapat dihitung pada Triwulan I tahun 2020.
Untuk mendukung indikator kinerja ini, BBP3KP mengalokasikan anggaran setelah revisi DIPA II sebesar Rp. 1.584.066.000,- (satu milyar lima ratus delapan puluh empat juta enam puluh enam ribu rupiah). Realisasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 sebesar Rp. 115.317.040,- atau 7,28%. Bila dibandingkan dengan Rencana Operasional Kantor (ROK) Revisi DIPA II yang telah disusun, realisasi TW I adalah sebesar 70,85 % dari target Rp. 162.753.000. Realisasi yang masih sangat kecil dibandingkan dengan pagu anggaran disebabkan kegiatan masih dalam tahap identifikasi dan uji pendahuluan sehingga tidak menggunakan anggaran yang besar.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target IKU ini adalah sebagai berikut:
a. Keterbatasan data dan literatur terkait rekayasa produk yang akan dibuat; b. Uji coba pendahuluan masih belum memberikan hasil yang memuaskan c. Alat dan bahan yang diperlukan masih belum tersedia; dan
23
d. Beberapa rekayasa produk terkendala proses pengeringan yang tidak cocok sehingga produk akhir masih belum sesuai.
Bagi permasalahan tersebut, tindak lanjut/ rekomendasi yang dilakukan oleh BBP3KP adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan kunjungan lapangan ke pelaku usaha yang membuat produk dan alat sejenis;
b. Melakukan lanjutan uji coba pendahuluan produk; c. Percepatan pengadaan alat dan bahan penunjang; dan
d. Melakukan kunjungan dan identifikasi ke workshop alat departemen ITP IPB untuk mempelajari alat atau metode pengeringan produk yang cocok.
IKU 4. Jumlah Produk Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Diujiterapkan (Rekayasa Produk Inovasi)
Pada tahun 2020, BBP3KP melakukan kegiatan uji terap produk inovasi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan dengan target 5 ragam produk inovasi. kegiatan uji terap ini meliputi tiga komponen kegiatan yaitu (1) transfer teknologi inovasi pengolahan dan pemasaran pada tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya kepada stakeholder (pelaku usaha/UKM/masyarakat) dilakukan melalui tahapan koordinasi dan verifikasi pelaku usaha, transfer teknologi dan produksi secara massal; (2) monitoring dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pemasaran untuk memantau, mengevaluasi dan mendampingi pelaku usaha yang menerapkan inovasi teknologi pengolahan BBP3KP pada tahun-tahun sebelumnya. Pada kegiatan ini, dilakukan juga review inovasi teknologi pengolahan yang sudah dihasilkan oleh BBP3KP; dan (3) uji penerimaan dan perluasan pasar produk untuk melihat respon konsumen terhadap produk hasil inovasi BBP3KP pada tahun sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan para UKM/pelaku usaha yang telah menerapkan inovasi teknologi BBP3KP di tahun sebelumnya.
Pada Triwulan I Tahun 2020, kegiatan yang telah dilakukan meliputi: (1) transfer teknologi: abon lembaran di Kabupaten Sukoharjo, ikan asin fermentasi di Kabupaten Kampar, fish skin salted egg di UD. Alif Putra, kecap ikan di UMKM Arshaindo, abon tulang
24
ikan di UMKM Permata Budi; (2) monitoring dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pemasaran yang dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi yaitu Kabupaten Kampar Provinsi Riau (UKM Pudung Anugerah dan UKM Graha Pratama Fish), Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur (UD. Family Food) dan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (UKM Pusaka Hati dan UD. Cempaka); dan (3) uji penerimaan dan perluasan pasar produk inovasi pengolahan dan pemasaran dengan melakukan koordinasi dengan pelaku usaha terkait dampak covid 19.
Indikator kinerja jumlah produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang diujiterapkan merupakan indikator kinerja yang bersifat tahunan sehingga capaiannya tidak dapat dihitung pada Triwulan I tahun 2020.
Untuk mendukung indikator kinerja ini, BBP3KP mengalokasikan anggaran setelah revisi DIPA II sebesar Rp. 460.934.000,- (empat ratus enam puluh juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu rupiah). Realisasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 sebesar Rp. 49.401.800,- atau 10,72%. Bila dibandingkan dengan Rencana Operasional Kantor (ROK) Revisi DIPA II yang telah disusun, realisasi TW I sudah melebihi target yaitu sebesar 102,62% dari target Rp. 48.142.000. Realisasi yang masih kecil dibandingkan dengan pagu anggaran disebabkan kegiatan masih dalam tahap identifikasi dan uji pendahuluan sehingga tidak menggunakan anggaran yang besar.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target IKU ini adalah sebagai berikut:
a. Beberapa penerap tidak memiliki alat sesuai spesifikasi yang dibutuhkan; b. Pengoperasian alat membutuhkan maintenance; dan
c. Beberapa pelaku usaha yang telah menerapkan inovasi BP3KP belum konsisten menghasilkan produk yang sesuai dengan karakteristik produk yang telah diberikan pada saat transfer teknologi.
Bagi permasalahan tersebut, tindak lanjut/ rekomendasi yang dilakukan oleh BBP3KP adalah sebagai berikut:
a. Disarankan kepada penerap agar mencari alternatif alat; b. Perawatan alat agar proses produksi lancar; dan
25
c. Melakukan monitoring dan pendampingan lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang konsisten sesuai dengan inovasi BBP3KP sebelum dilakukan uji pasar.
3.2.3.2
Sasaran Strategis 4
Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran bahan RSNI produk kelautan dan perikanan yang disiapkan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 9. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan
IKU 5. Jumlah Bahan RSNI Produk Kelautan dan Perikanan yang Disiapkan (Bahan RSNI)
Standar minimal mutu dan keamanan bahan pangan selalu berkembang mengikuti tuntutan konsumen. Perkembangan tersebut berkaitan erat dengan masalah gizi, manfaat bahan pangan, dan keamanan pangan bagi kesehatan manusia. Bahan pangan dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan memenuhi standar keamanan akan sangat diminati oleh konsumen. Keamanan pangan sangat tergantung pada pelaku industri dalam mengolah bahan pangan serta peran (kebijakan) pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan pada produk pangan. Salah satu peranan pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan adalah dengan standardisasi.
Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan dalam
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 5 Jumlah Bahan RSNI Produk Kelautan
dan Perikanan yang Disiapkan (Bahan RSNI)
26
memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan.
Standar Nasional Indonesia dirumuskan oleh Komite Teknis. Komite Teknis melaksanakan kaji ulang minimal 1 kali dalam lima tahun setelah SNI ditetapkan untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dan kekinian SNI. Hasil kaji ulang dapat ditindaklanjuti dengan menerbitkan ralat, amandemen, revisi, abolisi atau tetap tanpa perubahan terhadap SNI.
BBP3KP sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan bertugas melakukan penyiapan bahan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk dibahas dalam rapat teknis dan rapat konsensus bersama dengan Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan dan Komite Teknis 65-08 Produk perikanan Non Pangan.
Berdasarkan Rapat Program Nasional Perumusan Standar yang dilakukan oleh Ditjen PDSPKP dan Komite Teknis, BBP3KP ditetapkan untuk melakukan penyusunan 4 (empat) bahan RSNI yaitu: Revisi SNI 7756:2013 Siomay ikan; Revisi SNI 8606:2018 Fillet Patin (Pangasius spp.) beku; RSNI Metode Uji Arsen Anorganik; dan RSNI Ikan Hias Red Nose. Sampai dengan Triwulan I tahun 2020, tahapan proses pencapaian IKU ini meliputi persiapan kegiatan, penyusunan proposal kegiatan, identifikasi/pengumpulan data, pengambilan dan pengujian sampel, penyusunan dan pembahasan draft bahan RSNI. Namun, indikator kinerja jumlah bahan rsni produk kelautan dan perikanan yang disiapkan merupakan indikator kinerja yang bersifat tahunan sehingga capaiannya tidak dapat dihitung pada Triwulan I tahun 2020.
Untuk mendukung indikator kinerja ini, BBP3KP mengalokasikan anggaran setelah revisi DIPA II sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah). Realisasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 sebesar Rp.9.176.133,- atau 5,10%. Bila dibandingkan dengan Rencana Operasional Kantor (ROK) Revisi DIPA II yang telah disusun, realisasi TW I sudah melebihi target yaitu sebesar 54,10% dari target Rp. 16.960.000. Realisasi yang masih kecil dibandingkan dengan pagu anggaran
27
disebabkan kegiatan masih dalam pembentukan tim kegiatan, pengumpulan data dan penyusunan proposal sehingga tidak menggunakan anggaran yang besar.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target IKU ini adalah sebagai berikut:
a. Usulan judul bahan RSNI belum dapat ditetapkan karena data belum mencukupi; b. Terdapat hal-hal teknis yang memerlukan masukan dan pembahasan lebih lanjut
terkait bahan draf RSNI dengan narasumber/pakar terkait.
Bagi permasalahan tersebut, tindak lanjut/ rekomendasi yang dilakukan oleh BBP3KP adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber (internet, studi pustaka, dan kunjungan lapangan);
b. Koordinasi dengan narasumber/pakar internal maupun eksternal
3.2.3.3
Sasaran Strategis 5
Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran layanan sertifikasi sni produk kelautan dan perikanan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 10. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 6 Jumlah Layanan Sertifikasi
SNI Produk Kelautan dan Perikanan (Produk)
28
IKU 6. Jumlah Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan (Produk)
Dalam rangka memenuhi kegiatan Prioritas Nasional yaitu “Peningkatan Nilai Tambah dan Investasi di Sektor Riil dan Industrialisasi” dalam Prioritas Nasional “Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja”, Kegiatan Prioritas “Peningkatan Industri Berbasis Pertanian Terintegrasi Hulu Hilir” dengan Proyek Prioritas Nasional “Pengembangan Industri Pengolahan Ikan secara Terintegrasi” maka Proyek KKP “Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan” perlu dilakukan.
Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk. Bagi produsen, standar berfungsi sebagai patokan dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan.
Pemberlakuan SNI secara wajib telah ditetapkan untuk dua produk hasil perikanan, yaitu SNI Sarden dan Makerel dalam kemasan kaleng dan SNI Tuna dalam kemasan kaleng. Pemberlakuan SNI secara wajib tersebut memerlukan Lembaga Sertifikasi Produk sebagai lembaga penilaian kesesuaian untuk memastikan dan memberikan sertifikat bahwa produk telah sesuai dengan SNI. Ditjen PDSPKP melalui BBP2HP sebagai LSPro-HP memiliki peran yang penting dalam melakukan sertifikasi terhadap produk sarden dan makarel dalam kemasan kaleng dan tuna dalam kemasan kaleng.
Pemberian tanda SNI pada suatu produk dapat dilakukan apabila produk tersebut diproduksi oleh suatu unit pengolahan yang telah mendapat Sertifikat Kesesuaian, Sertifikat Kelayakan Pengolah, melakukan produksi secara kontinu, dan proses produksi serta produknya memenuhi persyaratan sesuai SNI. Penerbitan Sertifikat Kesesuaian dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). LSPro-HP merupakan lembaga sertifikasi yang berada di BBP2HP yang bergerak pada sertifikasi produk pengolahan hasil perikanan. LSPro-HP ini sudah terakreditasi KAN. LSPro-HP BBP3KP juga ditunjuk sebagai LSPro yang menerbitkan SPPT SNI untuk produk tuna, sarden dan makerel dalam kemasan kaleng yang diberlakukan secara Wajib.
29
Proses sertifikasi produk terdiri dari pengajuan sertifikasi, evaluasi proses produksi dan pengambilan contoh, pengujian contoh, tindakan perbaikan, keputusan sertifikasi dan penerbitan sertifikat. Selama masa berlaku sertifikat (4 tahun), LPro-HP melakukan survailen untuk memastikan bahwa proses produksi dan produk klien sertifikasi tetap sesuai dengan persyaratan SNI. Sistem manajemen lembaga sertifikasi produk (SNI ISO/IEC 17065) yang diterapkan harus dipelihara supaya selalu sesuai dengan persyaratan standarnya masing-masing. Pemeliharaan sistem ini dilakukan melalui antara lain audit internal, kaji ulang dokumen, kaji ulang manajemen dan rapat governing board.
Pada tahun 2020, Ditjen PDSPKP menargetkan jumlah layanan sertifikasi SNI produk kelautan dan perikanan sebanyak 60 produk. Sasaran produk yang disertifikasi didasarkan pada ruang lingkup sertifikasi LSPro-HP yang telah diakreditasi oleh KAN, yaitu meliputi produk baso ikan beku, kerupuk ikan/udang/moluska, ikan asin kering, bandeng presto, bandeng cabut duri, abon ikan, siomay ikan, otak-otak ikan, nugget ikan, pempek ikan rebus beku, amplang ikan, sarden dan makarel dalam kemasan kaleng, tuna dalam kemasan kaleng, ikan pindang, bandeng isi dan surimi.
Kegiatan yang telah dilakukan BBP3KP antara lain, penentuan jumlah lokasi verifikasi, dan jadwal pelaksanaan kegiatan; mencari informasi UPI yang siap untuk di verifikasi; verifikasi ke 1 lokasi yaitu Purwakarta ke PT. Kurnia Mitra Makmur Purwakarta pada tanggal 5 Maret 2020; mendata klien yg akan habis masa sertifikasi, koordinasi dengan klien, penentuan jadwal; survelen untuk 4 produk dengan rincian dari PT. Sinar Pure Indonesia yaitu abon ikan dan tuna dalam kemasan kaleng, produk sarden dan makerel di PT. Heinz ABC Indonesia, dan 1 produk resertifikasi bakso ikan di CV. Sakana Indoprima; koordinasi dengan klien terkait penundaan pelaksanaan evaluasi dan surveilen yang sebelumnya telah ditetapkan.
Layanan sertifikasi SNI produk kelautan dan perikanan tercapai sebanyak 4 produk. Nilai ini setara 6,67% dari target tahun 2020 atau 21,05% terhadap target Triwulan I Tahun 2020.
Untuk mendukung indikator kinerja ini, BBP3KP mengalokasikan anggaran setelah revisi DIPA II sebesar Rp. 1.216.659.000,- (satu milyar dua ratus enam belas juta enam ratus lima puluh ribu rupiah). Realisasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2020
30
sebesar Rp.63.821.408,- atau 5,25%. Bila dibandingkan dengan Rencana Operasional Kantor (ROK) Revisi DIPA II yang telah disusun, realisasi TW I sudah melebihi target yaitu sebesar 17,28% dari target Rp. 369.270.000. Realisasi yang masih kecil dibandingkan dengan pagu anggaran disebabkan kegiatan banyak yang ditunda karena pandemi Covid-19.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target IKU ini adalah sebagai berikut:
a. Penundaan verifikasi kesesuaian UPI dan survailen yang direncanakan pada bulan Februari, karena ketidaksiapan UPI,
b. Target verifikasi dan survailen UPI pada bulan Maret tidak terlaksana karena adanya pandemi COVID-19.
Bagi permasalahan tersebut, tindak lanjut/ rekomendasi yang dilakukan oleh BBP3KP adalah sebagai berikut:
a. Verifikasi ke satu UPI, yaitu PT KMMP sudah dilaksanakan pada awal Maret. b. Mengupayakan pelaksanaan verifikasi dan survailen secara online sebagai upaya
pencegahan penularan.
Tabel 11. Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan selama Tahun 2020
No Nama Klien Lokasi Nama Produk Tanggal Pelaksanaan
1 Abon ikan Bitung,
Sulawesi Utara PT. Sinar Pure Indonesia 12 - 14 Februari 2020 2 Tuna dalam kemasan kaleng Bitung, Sulawesi Utara PT. Sinar Pure Indonesia 12 - 14 Februari 2020 3 Sarden dan Makerel Banyuwangi, Jawa Timur PT. Heinz ABC Indonesia 17 - 19 Februari 2020
4 Bakso ikan Jawa Barat CV. Sakana
Indoprima
31 Gambar 3. Peta Sebaran Layanan Sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan
3.2.3.4
Sasaran Strategis 6
Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran data hasil pengujian produk kelautan dan perikanan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 12. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Data Hasil Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE TERHADAP TARGET TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 TAHUN 2020 TRIWULAN I 2020 7 Jumlah Layanan Pengujian
Nutrisi dan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (Data Uji)
32
IKU 7. Jumlah Layanan Pengujian Nutrisi dan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (Data Uji
Produk perikanan secara umum perlu diuji nutrisi dan mutunya karena produk tersebut telah mengalami proses pengolahan dan pencampuran dengan bahan-bahan non ikan, seperti tepung dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dari sudut pandang konsumen, ketersediaan data nutrisi dan mutu memberi kesempatan bagi mereka untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Di sisi lain, dari sudut pandang produsen, ketersediaan data nutrisi dan mutu produk diharapkan dapat meningkatkan daya saing dari produk tersebut.
Uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan telah dilaksanakan oleh BBP3KP sejak tahun 2010. Pada tahun 2020, kegiatan ini meliputi pengujian contoh produk klien LS Pro-HP untuk proses sertifikasi, tenant Inbis-Invapro, kegiatan inovasi perekayasaan dan kegiatan penyusunan bahan RSNI di Laboratorium BBP3KP. Selain itu pada tahun 2020, BBP3KP juga melaksanakan kegiatan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu dan Persyaratan Teknis Laboratorium Pengujian sesuai SNI ISO/IEC 17025.
Data uji dari kegiatan pengujian dalam rangka mendukung pengujian penerapan hasil perikanan bersumber dari beberapa kegiatan teknis antara lain kegiatan pengujian nutrisi untuk pencantuman nilai AKG pada produk-produk UKM. Data uji yang dihasilkan diharapkan dapat membantu pelaku usaha pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya. Selain itu, hasil pengujian nutrisi dan mutu ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kebijakan Ditjen PDSPKP, misalnya dalam upaya percepatan penurunan stunting (anak kerdil) melalui revitalisasi ketahanan pangan dan gizi.
Tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan draft proposal, rencana operasional kegiatan (ROK), rencana anggaran dan belanja (RAB), penyusunan anggota tim serta penyusunan juknis. Pada Triwulan I Tahun 2020, sampel yang masuk ke laboratorium bersumber dari kegiatan sertifikasi produk yaitu dari UKM. BDS Snack, PT. Kurnia Mitra Makmur Purwakarta, PT. Heinz ABC Indonesia, PT Sinar Pure Food International Bitung, PT. Interfod Sukses Jasindo. Sampel juga berasal dari kegiatan penerapan hasil perikanan yang bersumber dari beberapa kegiatan teknis antara lain yaitu dari kegiatan pengujian nutrisi untuk pencantuman nilai AKG pada produk-produk