• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP PHBS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP PHBS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH”

OLEH: INDAH WAHYUNI

(NIM.132210783)

DIPLOMA IV JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES PADANG

(2)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik :Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sasaran : Anak Sekolah Dasar

A Latar belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Menurut Depkes RI (1997), Tujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).

Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.

Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.

Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.

(3)

1.1 Tujuan Utama

Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa-siswi SD N 10 2X11 Kayu Tanam

1.2 Tujuan Khusus

Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan siswa-siswi dapat:

1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara sederhana

2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

3. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik

4. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat

5. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari aplikasi perilaku bersih dan sehat

6. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul jika perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan baik.

KEGIATAN PENYULUHAN A. PELAKSANAAN KEGIATAN

(4)

1. Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah 2. Sasaran : Siswa SD

3. Metode : Ceramah tanya jawab, demonstrasi 4. Media : poster dan flipchart

5. Waktu dan tempat

a. Hari/ tanggal : Sabtu /5 November 2016 b. Waktu : 30 Menit

c. Jam : 11.00-12.000 WIB d. Tempat: Ruang Kelas III SD B. TUGAS

a. Fasilitator/ penyaji:

Tugasnya : Menfasilitasi dan motivasi peserta untuk berperan aktif dalam penyuluhan dan menyampaikan materi

C. SETTING TEMPAT Keterangan : Fasilitator : Audiens D. RENCANA KEGIATAN No .

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan

audiens

(5)

1. Pembukaan

5 Menit

*Salam Memberikan salam Menjawab salam

*Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak *Tujuan Penyuluhan Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak *Kontrak/strategi

penyuluhan

Menjelaskan kontrak/strategi penyuluhan yaitu menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti oleh audience, dan ada tanya

jawab. Menyimak 2. Kegiatan Inti 15 Menit *Definisi PHBS di sekolah Menjelaskan Pengertian PHBS di sekolah Menyimak * Indikator PHBS di sekolah Menjelaskan poin-poin PHBS di sekolah Menyimak *Peran dan tanggungjawab PHBS di sekolah

Menjelaskan siapa saja yang wajib mengaplikasikan PHBS di sekolah

Menyimak

*10 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar

Memperagakan 10 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan air

Menyimak dan mempraktikkan

(6)

mengalir dan sabun *Tujuan dan manfaat

PHBS di sekolah

Menjelaskan tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari

menjalankan PHBS dengan baik di sekolah

Menyimak

* Akibat dan

komplikasi dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik

Menjelaskan akibat yang dapat terjadi karena PHBS di sekolah yang tidak baik seperti timbulnya berbagai macam penyakit serta menjelaskan komplikasi penyakit tersebut

Menyimak

3 PENUTUP

Evaluasi Mempraktekkan cara cuci tangan yang baik dan benar

Mempraktekkan 15 Menit

menggali kembali pengetahuan audience sesuai dengan materi yang telah di sampaikan .

4 Penutup Menanyakan kembali pertanyaan dan hal yang kurang jelas

Menyimak

Ucapan terima kasih

(7)

KONSEP PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Definisi PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007 : 2).

PHS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003 : 118).

PHBS Di Institusi Pendidikan

Upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa dan guru di institusi pendidikan untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu: 1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.

Langkah-langkah mencuci tangan:

a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir b. Gunakan sabun secukupnya

c. Usap-usap kedua telapak tangan d. Gosok semua selas-sela jari

e. Usap-usap kedua punggung tangan

(8)

g. Bersihkan ibu jari

h. Bersihkan pergelangan tangan

i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih

j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap tangan

Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, 1. Sebeum dan setelah makan

2. Sebeum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari-jari kedalam mulut, setelah bermain/berolahraga

3. Setelah buang air kecil dan air besar 4. Setelah buang sampah

5. setelah menyentuh hewan /unggas dan sebelum mengobati luka

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit

Cara Memilih :  Bersih

 Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor  Tertutup

 Tidak bekas dipegang-pegang orang

 Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok  Masih segar

 Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh

 Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan

 Bau tidak apek atau tengik

 Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran

 Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman  Lihat tanggal kadaluwarsa

Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan Jajanan Tidak Sehat:

 Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan dan pewarna pakaian

 Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian  Bakso bahan pengenyal

(9)

 Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna dan pemanis buatan

 Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah berwarna sangat keruh

 Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk

 Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian

 Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis, memakai air mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian

Dampak

Pemanis buatan: kanker kandung kemihPewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah

Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan, kematian

Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing, selera makan terganggu, mual, kematian

Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian.

Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual, muntah

Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir

Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut, diare 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?

 Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki /alas kaki akan mengotori jamban

 Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar

 Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuh dengan sampah

 Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan memastikan  Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.

Bagaimana Cara Memeliharanya ?

(10)

 Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada serangga (kecoa,lalat) dan tikus yang berkeliaran

 Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )  Apabila ada kerusakan segera diperbaiki

Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah

Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang air besar ?  Untuk menjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau.  Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.

 Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.

4. Olahraga yang teratur dan terukur Persiapan Olahraga

a) Pakai pakaian olahraga yang menyerap keringat b) Pakai sepatu olahraga yang sesuai ukuran kaki c) Lakukan pemanasan sebelum berolahraga d) Pilih olahraga yang sesuai arahan guru

Tujuan olahraga secara rutin adalah : a) Agar tubuh kita selalu bugar

b) Kita menjadi semangat untuk belajar

c) Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah sakit

d) Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal Manfaat olahraga secara rutin adalah :

a) Berat badan terkendali

b) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat c) Bentuk tubuh menjadi ideal dan proposional d) Lebih bertenaga dan bugar

e) Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik

f) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dll

(11)

Dengan menghindari gigitan nyamuk,penyakit lainnya seperti malaria dan penyakit kaki gajah (filariasis) dapat dicegah.

Cara Memberantas Jentik Dengan melakukan cara 3M yaitu :

- Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air sekurangkurangnya seminggu sekali

- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air

- Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, plastik bekas dan lain-lain.

Kapan Dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala Dan 3m ?

Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur setiap minggu (satu hari dalam satu minggu) di sekolah.

Memberantaskan Jentik di Sekolah

Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah ?

Kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air bersih yang ada disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk.

Mengapa perlu memberantas jentik disekolah ?

- Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah,malaria dan kaki gajah.

- Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.

Dimanakah tempat perkembangbiakan jentik nyamuk ?

- Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari seperti drum, tangki - Reservoir,bak mandi / WC. Ember dan lain-lain

- Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari seperti : tempat - Minum burung, vas bunga, kaleng, botol, plastic dan lain-lain

- Tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, lobang batu, pelepah daun dan lain – lain.

(12)

Kita perlu memilah-milah sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.

Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

- Sampah anorganik / kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan secaranalami, contoh : logam, besi, kaleng, kertas, plastic, karet, atau botol.

- Sampah organic / basah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami, contoh : daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran ,sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.

- Sampah berbahaya, contoh : baterai, botol obat nyamuk. Jarum suntik bekas, botol sisa kimia, atau pecahan kaca.

Membuang sampah pada tempatnya

Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Membuang sampah pada tempatnya menghindari tubuh supaya tidak tertular penyakit, juga menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Akibat membuang sampah sembarangan

- Sampah menjadi tempat berkembangbiak dan sarang serangga dan tikus. - Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara

- Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian diperlukan untuk menjelaskan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga dan mengetahui pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan oleh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan oleh setiap indi#idu

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan strata perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan sekolah dengan kejadian diare pada siswa sekolah dasar di

Perilaku hidup bersih dan sehatmerupakan perwujudan riil paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Guru UKS terhadap penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan kelompok terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas V di SDN Sribitan Kasihan

Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan  perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar

Dokumen ini membahas tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah melalui edukasi, kegiatan praktis, promosi gizi seimbang, kegiatan fisik, dan penerapan kebersihan