• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU KATA PENGANTAR"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LKIP) i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat dan perkenan-Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019 dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan walaupun penuh dengan keterbatasan dan kekurangan.

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis selama tahun anggaran 2019. Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKIP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran, serta memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah. Menyadari kekurangan dan kelemahan pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, kami selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru beserta seluruh jajaran karyawan terus berusaha meningkatkan kinerja untuk pembangunan kesehatan di Kota Pekanbaru yang berkualitas dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.

Pekanbaru, Februari 2020 Plt. Kepala Dinas Kesehatan

Kota Pekanbaru

Drs. MUHAMMAD AMIN, M.Si Nip. 19680812 199401 1 003

(3)

Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Tahun 2019 merupakan wujud atau penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2017-2022 dan Pencapaian Pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2019 yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

Dalam upaya merealisasikan good governance, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022.

Beberapa pencapaian kinerja outcome belum maksimal disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah:

1) Indikator-indikator outcome yang telah ditetapkan pada tahun 2019 sebagaimana terdapat pada Rencana Strategi Dinas Kesehatan 2017– 2022 dalam pencapaiannya tidak semata-mata tergantung dari intervensi yang dilakukan di sektor kesehatan, akan tetapi juga tergantung dari keberhasilan dan dukungan lintas sektor.

2) Untuk mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan merupakan hasil dari pelaksanaan program dalam beberapa tahun dan tidak dapat diraih dalam kurun waktu satu tahun.

3) Keterbatasan anggaran sektor kesehatan, khususnya yang bersumber dari APBD Kota sangatlah tidak mencukupi untuk melakukan intervensi program. Pada tahun 2019 di luar gaji dan tunjangan Dinas Kesehatan mendapatkan anggaran sebesar Rp.Rp. 176.320.519.491,- dan anggaran ini mengalami Rasionalisasi.

(4)

Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LKIP) iii 4) Dengan terbatasnya anggaran, maka kekuatan yang dapat dilaksanakan oleh sebagian besar program baru sampai pada tahapan pertemuan-pertemuan teknis, tidak sampai pada kegiatan yang bersifat intervensi program.

Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Tahun 2019 ini, diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan dan evaluasi kinerja kegiatan dan atau program untuk tahun selanjutnya, sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2017-2022.

(5)

Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LKIP) iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i RINKASAN EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 3

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 4

D. Analisis Aspek Strategis... 13

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 31

A. Gambaran Umum Renstra DInas Kesehatan 2017-2022 .... 31

B. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Tahun 2019 ... 36

C. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ... 39

D. Perjanjian Kinerja ... 46

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 49

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 50

B. Realisasi Anggaran ... 95

BAB IV PENUTUP ... 109

A. Kesimpulan ... 109

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019 ini bedasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan berpedoman kepada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong dan mewujudkan sebuah pemerintahan yang Good Governace.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah Kabupaten Indramayu dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program.

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2 Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja program kesehatan dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta dapat menjadi masukan dan umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada tahun mendatang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2019 ini disusun dengan lebih menekankan pada pencapaian hasil Pengukuran Indikator Kinerja pada tahun 2019 yang dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan Tujuan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru “Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi dan mewujudkan tata kelola Kota cerdas”.

Dari tujuan tersebut diatas masyarakat Pekanbaru diharapkan sudah mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai dengan masyarakatnya mampu menjaga kesehatannya secara mandiri, lingkungannya dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan penduduknya, masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan Yang berkualitas dan terjangkau secara fisik, masyarakat miskin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau secara fisik dan financial serta penduduknya mencapai usia lanjut yang produktif.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan sebagai tolak ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan, dan dokumen ini berfungsi untuk menetapkan tujuan, sasaran strategi, Indikator Kinerja

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 3 serta kebijakan prioritas bagi perumusan dan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan.

Bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang kesehatan dan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang kesehatan.

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019, sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam perspektif transparansi dan akuntabilitas publik.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap kontribusi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam melakasanakan tugas bidang urusan kesehatan. Agar dalam pelaksanaan bidang urusan kesehatan sebagaimana tertuang dalam rincian tugas dan fungsi, maka factor-faktor internal dan eksternal telah dipertimbangkan untuk lebih mengoptimalkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran kinerja yang ingin dicapai. Perubahan lingkungan strategis baik internal, regional, nasional maupun Global yang begitu dinamis memiliki pengaruh dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Faktor-faktor manfaat kekuatan (strength) dan mengatasi kelemahan (weakness) dan dari faktor internal agar dapat memanfaatkan peluang (opportunity) dan dapat mengatasi ancaman (threat) yang mungkin terjadi. Dengan demikian Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam melaksanakan

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 4 kewenangan dan mengoptimalkan potensi bidang urusan kesehatan mencapai kinerja sesuai target yang direncanakan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2019.

Adapun tujuannya adalah :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru selama Tahun Anggaran 2019.

2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Tahun 2018, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru di masa yang akan datang.

3. Untuk mendorong penerapan SAKIP di jajaran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sehingga terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 93 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, susunan oeganisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sebagai perpanjangan tangan dari Walikota Pekanbaru mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Tugas pokok Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan rumah tangga pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan tugasnya terdiri dari :

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 5 1. Kepala OPD Dinas

Kepala OPD Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan lainnya.

Kepala OPD Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program dan anggaran OPD Dinas. b. pengelolaan keuangan OPD Dinas.

c. perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

d. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan.

e. perencanaan, penyusunan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan.

f. pengkoordinasian dan pengawasan semua urusan bidang kesehatan serta penyelenggaraan urusan ketatausahaan OPD Dinas.

g. pelaksanaan penerapan kebijakan di bidang kesehatan.

h. pembinaan unit pelaksana teknis OPD Dinas dalam lingkup tugasnya.

i. penyelenggaraan urusan penatausahaan OPD Dinas sesuai dengan kewenangannya.

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 6 2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, menyusun, merumuskan dan melaksanakan program kerja Sekretariat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan anggaran OPD Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

b. perencanaan, penyusunan, perumusan dan pelaksanaan serta pengoordinasian pelaksanaan program reformasi birokrasi.

c. penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan, penatausahaan aset dan perlengkapan serta penyusunan program.

d. pengkoordinasian dan pelaksanaan pelayanan dan pengaturan rapat OPD Dinas, upacara serta keprotokolan.

e. pengkoordinasian, pembinaan, perumusan laporan tahunan dan evaluasi setiap bidang sebagai pertanggungjawaban.

f. pengkoordinasian dan pembinaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor dan lingkungannya, kendaraan OPD Dinas serta perlengkapan gedung kantor.

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari tiga sub bagian : 1) Sub Bagian Program

2) Sub Bagian Umum 3) Sub Bagian Keuangan

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 7 3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas membantu sebagian Tugas Kepala OPD Dinas dalam melaksanakan sub urusan pencegahan dan pengendalian penyakit. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud adalah menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan, perumusan dan pelaksanaan program kerja bidang pencegahan dan pengendalian penyakit berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. perumusan kelengkapan bahan dalam rangka menyusun, mengiventarisir pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

c. pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular,

d. pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

e. pengkoordinasian pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka pembinaan, pengawasan terhadap program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

f. perumusan upaya pelaksanaan pengendalian, pembinaan, pengawasan terhadap program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 8 g. perumusan sistem pelaporan dari hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengendalian, pembinaan, pengawasan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

h. perumusan bahan dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan pengendalian, pembinaan, pengawasan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan surveilans dan imunisasi.

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari : 1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

3) Seksi Surveilans dan Imunisasi 4. Kepala Bidang Sumber Daya

Bidang Sumber Daya mempunyai tugas membantu sebagian Tugas Kepala OPD Dinas dalam melaksanakan sub urusan sumber daya.

Bidang Sumber Daya dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud adalah menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan, perumusan dan pelaksanaan program kerja bidang sumber daya kesehatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 9 b. perumusan, penyusunan, penginventarisasian, pemantauan

pelaksanaan program kerja sumber daya kesehatan.

c. perumusan penyusunan rencana kebutuhan upaya peningkatan pelayanan sarana dan prasarana fisik, Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dan Kefarmasian dan Alkes.

d. perumusan penyusunan rencana dan pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan.

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Sumber Daya terdiri dari : 1) Seksi Sarana dan Prasarana Fisik

2) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan 3) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan

5. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu sebagian Tugas Kepala OPD Dinas dalam melaksanakan sub urusan kesehatan masyarakat.

Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud adalah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

b. pelaksanaan kebijakan di seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 10 c. penyusunan standar, prosedur dan kriteria di seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. d. pemberian bimbingan teknis di seksi promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

f. pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan masyarakat.

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :

1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga 6. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu sebagian Tugas Kepala OPD Dinas dalam melaksanakan sub urusan pelayanan kesehatan.

Bidang Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud adalah menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan, perumusan dan pelaksanaan program kerja bidang pelayanan kesehatan.

b. pengkoordinasian pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka pembinaan, pengawasan terhadap sarana kesehatan dan jaminan kesehatan masyarakat.

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 11 c. pelaksanaan fasilitasi perijinan dan rekomendasi terhadap usulan

perijinan sarana kesehatan.

d. penyusunan dan perumusan peningkatan mutu pelayanan kesehatan terhadap sarana kesehatan.

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :

1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Jaminan Kesehatan 2) Seksi Perizinan dan Peningkatan Mutu

(17)

Lap or an K in er ja I ns tan si P em er in tah (L K IP ) LK IP 20 19 D IN AS K ESEH AT AN K O TA P EK A N B ARU

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 13

D. ANALISIS ASPEK STRATEGIS

Aspek strategis adalah aspek yang mendukung dan merupakan

sumber daya dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan menuju perwujudan visi dan misi Dinas kesehatan Kota Pekanbaru, aspek-aspek tersebut antara lain :

1. Aspek Sumber Daya Manusia

Hingga 31 Desember 2019 jumlah pegawai OPD Dinas Kesehatan Kota, IFLK, Lab PKA, Puskesmas dan RSD Madani dan Jejaringnya Berjumlah adalah 1.179 orang dengan berbagai klasifikasi pendidikan seperti pada table berikut :

Tabel 1.1

Data Sumber daya Manusia Dinas Kesehatan Kota, IFLK, Lab PKA, Puskesmas Tahun 2019

NO RUMPUN SDMK JUMLAH 1 2 3 01. MEDIS - DOKTER UMUM 100 - DOKTER GIGI 59 02. PSIKOLOGI KLINIS 1 03. KEPERAWATAN 222 04. KEBIDANAN 151 05. KEFARMASIAN 51 06. KESEHATAN MASYARAKAT 29 07. KESEHATAN LINGKUNGAN 21 08. GIZI 29 09. KETERAPIAN FISIK 2 10. KETEKNISIAN MEDIS 22 11. TEKNIK BIOMEDIKA 22 12. S2 KESEHATAN 30 13. ASISTEN NAKES 95 14. TENAGA PENUNJANG 191 JUMLAH 1.025

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 14

Tabel 1.2

Data Sumber daya Manusia di RSD Madani Tahun 2019

NO RUMPUN SDMK JUMLAH 1 2 3 01. MEDIS - DOKTER UMUM 100 - DOKTER GIGI 59 02. PSIKOLOGI KLINIS 1 03. KEPERAWATAN 222 04. KEBIDANAN 151 05. KEFARMASIAN 51 06. KESEHATAN MASYARAKAT 29 07. KESEHATAN LINGKUNGAN 21 08. GIZI 29 09. KETERAPIAN FISIK 2 10. KETEKNISIAN MEDIS 22 11. TEKNIK BIOMEDIKA 22 12. S2 KESEHATAN 30 13. ASISTEN NAKES 95 14. TENAGA PENUNJANG 191 JUMLAH 1.025

Sumber : Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

Pengelompokan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru berdasarkan dengan Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

2. Aspek Sarana Pelayanan Kesehatan

Aspek sarana pelayanan kesehatan dalam hal mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru adalah :

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 15

Tabel 1.3

Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan

di Lingkungan Dinas KesehatanKota Pekanbaru Tahun 2019

NO Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Umum 2018 2019

1 2 3 4

A Rumah Sakit

1 Rumah Sakit Umum 22 23

2 Rumah Sakit PONEK 0 0

3 Rumah Sakit Khusus (Bedah,

Paru, KIA) 8 8

B Puskesmas dan Jaringannya

1 Puskesmas Rawat Inap 5 5

2 Puskesmas Non Rawat Inap 16 16

3 Puskesmas Keliling 21 21

4 Puskesmas Pembantu 33 33

5 Puskesmas PONED 2 2

C Sarana Pelayanan Lain

1 Balai Pengobatan/Klinik 183 188

2 Praktek Dokter Perorangan 153 354 D Sarana Produksi dan

Distribusi Kefarmasian

1 Apotek 256 384

2 Toko Obat 35 36

3 Gudang Farmasi 1 1

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 16

Tabel 1.4

Data Kondisi Puskesmas, IFLK dan Lab. PKA Kota Pekanbaru Tahun 2019

Sumber : Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

BANGUNAN ATAP PLAFOND PINTU/

JENDELA LANTAI IPAL

1 PKM Simpang Tiga Permanen Baik Rusak Ringan Rusak Ringan Baik Baik √

2 PKM Rumbai Bukit Permanen Baik Rusak Ringan Rusak Ringan Baik Rusak Ringan √

3 PKM Harapan raya Permanen Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik √

4 PKM Sail Permanen Baik Rusak Sedang Baik Baik Baik X

5 PKM Senapelan Permanen Baik Baik Baik Baik Baik X

6 PKM Sidomulyo RI Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

7 PKM Melur Permanen Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik √

8 PKM Rumbai Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

9 PKM Pekanbaru Kota Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

10 PKM Rejosari Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

11 PKM Lima Puluh Permanen Baik Rusak Sedang Baik Baik Baik X

12 PKM Karya Wanita Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

13 PKM Sidomulyo Permanen Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik X

14 PKM Umban sari Permanen Baik Rusak Ringan Rusak Ringan Baik Baik X

15 PKM Simpang Baru Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

16 PKM Garuda Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

17 PKM Payung Sekaki Permanen Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik X

18 PKM Langsat Permanen Baik Baik Baik Rusak Ringan Baik X

19 PKM Tenayan raya Permanen Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik √

20 PKM Muara Fajar Permanen Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Sedang √

21 PKM Sapta Taruna Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

22 IFLK Permanen Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Baik √

23 LAB PKA Permanen Baik Baik Baik Baik Baik √

NO MANA PUSKESMAS

KONDISI BANGUNAN

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 17 Dari Tabel 1.4 diatas dapat dilihat Bahwa Dari 21 Puskesmas, IFLK dan Lab. PKA, Yang membutuhkan Renovasi Segera adalah IFLK, Kondisi IFK saat ini perlu pembuatan gudang baru, karena gudang yang ada saat ini masih belum dapat menampung keseluruhan Obat di Kota Pekanbaru, Pembuatan Pagar dan rehab Pos Jaga untuk menjaga keamanan, serta peningkatan daya listrik untuk menjaga kelembaban suhu ruangan penyimpanan obat, karena saat ini keadaan kelembaban suhu udara di Gudang obat belum terstandarisasi karena belum terpenuhinya daya listrik secara keseluruhan.

Terdapat 6 Puskesmas yang kondisi bangunanya Rusak Ringan yaitu Puskesmas Rumbai Bukit, Puskesmas Melur, Puskesmas Lima Puluh, puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Payung Sekaki dan Puskesmas Tenayan Raya. Pelaksanaan Rehabilitasi 6 Puskesmas tersebut akan dilaksanankan pada kegiatan Tahun Anggaran 2020, baik Anggaran Bersumber DAK maupun APBD.

Pada Tahun 2018 Puskesmas yang memiliki IPAL berjumlah 11 Puskesmas. Pada Tahun 2019 Jumlah Puskesmas yang memiliki IPAL sebanyak 14 Puskesmas yaitu pemambahan di tahun 2019 Puskesmas Rumbai Bukit, Puskesmas Simpang Baru dan Puskesmas Muara Fajar.

3. Aspek Pembiayaan Kesehatan a. Pendapatan

Pendapatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru merupakan penerimaan yang bersumber dari penerimaan retribusi jasa umum dari pelayanan yang dilakukan oleh UPT Laboratorium Kesehatan dan Puskesmas Sapta Taruna sebesar Rp. 646.250.000,- (Enam ratus empat puluh enam juta dua ratus

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 18 lima puluh ribu rupiah) dan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pendapatan BLUD puskesmas sebesar Rp. 21.333.460.730,-(Dua puluh satu milyar tiga ratus tiga puluh tiga juta empat ratus enam puluh ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah). Total pendapatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019 sebesar Rp. 21.979.710.730,- (Dua puluh satu milyar Sembilan ratus tujuh puluh Sembilan juta tujuh ratus sepuluh ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah).

b. Alokasi Anggaran

Dalam rangka melaksanakan tugas dan kewenangannya, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru didukung dana dari APBD Kota Pekanbaru, Bantuan Keuangan Provinsi Riau dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang terdiri dari DAK Fisik dan Non Fisik dengan total anggaran DAK sebesar Rp. 49.553.243.600,-(Empat puluh Sembilan milyar lima ratus lima puluh tiga juta dua ratus empat puluh tiga ribu enam ratus rupiah).

Adapun anggaran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5

Belanja Anggaran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019

NO URAIAN ANGGARAN

1 Pendapatan Rp. 21.979.710.730 2 Belanja Rp. 295.693.462.854 Belanja Langsung Rp. 176.620.519.491 Belanja Tidak Langsung Rp. 119.372.943.363 3 Surplus/(Defisit) (Rp. 273.713.752.124)

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 19 Alokasi anggaran kesehatan yang dibiayai dari APBD masih di bawah 10%. Kondisi ini masih belum memadai karena dengan alokasi di bawah 10% itu hanya dapat untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang bersifat rutin, belum bisa untuk melakukan intervensi langsung ke masalah-masalah kesehatan yang kompleks.

Tabel 1.6

Anggaran Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019

Keterangan Anggaran Tahun 2018 Anggaran Tahun 2019 %

1 2 3 4

a. A. DAK Non Fisik 15.961.035.000 15.345.660.000 96,14 B. DAK Fisik 11.151.216.000 34.207.583.600 306,76

C. APBD 114.242.406.888 126.767.275.891 110,96

JUMLAH 141.354.657.888 176.320.519.491 124,74 Sumber : Subbag Program Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

Tabel 1.6 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan anggaran secara keseluruhan, dimana peningkatan yang sangat drastis terjadi pada anggaran yang bersumber Dana Alokasi Khusus fisik (DAK) dimana pada tahun 2018 mendapat anggaran DAK fisik sebesar Rp. 11.151.216.000,- menjadi sebesar Rp. 34.207.583.600,- pada tahun 2019.

Tabel. 1.7

Alokasi Anggaran Program Kegiatan Dinas Kesehatan Tahun 2019

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN

DINAS KESEHATAN

01. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

01.01 Penyediaan jasa surat menyurat 29.100.000 29.100.000

01.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik 2.691.800.000 2.524.879.529

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 20

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL PAGU PERUBAHAN perizinan kendaraan dinas/operasional

01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor 3.066.722.452 3.301.450.352 01.09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan

kerja 210.090.000 194.850.000

01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 297.644.297 148.411.663

01.11 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 316.667.930 269.216.030

01.12 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 75.367.259 -

01.15 Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan 28.800.000 28.800.000

01.17 Penyediaan makanan dan minuman 908.771.271 603.010.024 01.18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi

ke luar daerah 750.000.000 696.781.286

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.03 Pembangunan gedung kantor 4.710.814.270 3.921.129.550

02.07 Pengadaan perlengkapan gedung

kantor 191.177.500 308.085.000

02.09 Pengadaan peralatan gedung kantor 1.382.808.318 1.535.434.532 02.22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor - -

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

03.02 Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya - -

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

05.03 Bimbingan teknis implementasi

peraturan perundang-undangan 800.000.000 774.265.475

05.04 Diklat Keterampilan dan

profesionalisme (In House training) 674.166.000 507.266.249

06. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 21

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

06.02 Penyusunan laporan keuangan

semesteran 3.750.000 23.256.400

06.04 Penyusunan pelaporan keuangan

akhir tahun 3.771.960 3.771.760

15. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

15.01 Pengadaaan obat dan perbekalan

kesehatan 3.323.347.600 4.424.715.636

15.03 Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin

39.985.140 -

15.04 Peningkatan mutu pelayanan farmasi

Komunitas dan Rumah Sakit 45.984.970 -

15.05 Peningkatan mutu penggunaan obat

dan perbekalan kesehatan 6.797.872 -

15.07 Pengadaan Alat Kesehatan - -

15.08 Manajemen Logistik Obat dan Perbekalan Kesehatan Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK)

299.607.050 295.731.800

15.09 Peningkatan Pelayanan Laboratorium

Pemeriksaan Air, Makanan dan Klinis 283.301.500 435.445.398

16. Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

16.01 Pelayanan kesehatan penduduk

miskin dipuskesmas dan jaringannya 14.551.623.652 25.434.646.193 16.02 Pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan 264.557.715 217.189.245

16.09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 194.600.485 75.240.255 16.11 Peningkatan pelayanan kesehatan

bagi pengungsi korban bencana 132.289.625 4.927.750

16.12 Peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah kesehatan 1.618.350.000 1.618.994.300 16.13 Penyediaan biaya operasional dan

pemeriharaan kesehatan - -

16.14 Penyelenggaraan penyehatan

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 22

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN 16.16 Pembinaan dan penertiban Sarana

kesehatan 87.224.460 33.557.505

16.17 Pembinaan kesehatan jiwa 76.243.717 8.156.866

16.18 Pembinaan usaha kesehatan kerja

dan olahraga 27.118.465 22.650.290

16.19 Peningkatan pelayanan kesehatan

rujukan 126.676.735 38.663.295

16.20 Pelayanan kesehatan pada usia

pendidikan dasar 70.090.045 -

17. Program Pengawasan Obat dan

Makanan

17.01 Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang Obat dan Makanan

71.149.03.5 -

17.02 Peningkatan pengawasan keamanan

pangan dan bahan berbahaya 38.264.435 -

17.06 Pembinaan dan pengawasan sarana distribusi obat tradisional dan sarana pelayanan kefarmasian

42.204.665 -

19. Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan masyarakat

19.01 Pengembangan media promosi dan

informasi sadar hidup sehat 249.985.208 170.996.435

19.02 Penyuluhan masyarakat pola hidup

sehat 149.961.940 92.631.495

19.03 Peningkatan pendidikan tenaga

penyuluh kesehatan 69.564.095 76.974.591

20. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

20.01 Pemberian tambahan makanan dan

vitamin 85.456.281 -

20.02 Penanggulangan kurang energy protein (KEP), Anemia gizi besi, gangguan akibaat kurang yodium (GAKY), kurang Vit A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

131.741.700 80.404.720

20.03 Penanggulangan kurang energy

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 23

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN gangguan akibat kekurangan yodium

(gaky) dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

20.04 Pemberdayaan masyarakat untuk

pencapaian keluarga sadar gizi 117.369.175 -

21. Program Pengembangan Lingkungan

Sehat

21.01 Pengkajian pengembangan

lingkungan sehat 138.558.945 63.586.575

21.02 Penyuluhan menciptakan lingkungan

sehat 22.239.610 11.619.135

21.03 Sosialisasi kebijakan lingkungan

sehat 24.180.529 -

22. Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

22.01 Penyemprotan/fogging sarang

nyamuk 346.518.000 346.518.000

22.02 Pengadaan alat fogging dan

bahan-bahan fogging 164.120.000 164.120.000

22.03 Pengadaan vaksin penyakit menular 93.996.960 93.996.960 22.05 Pelayanan pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular 554.591.068 545.799.068 22.06 Pencegahan penularan penyakit

endemik/epidemik 83.197.600 116.708.600

22.08 Peningkatan Imunisasi 51.128.705 3.558.400

22.09 Peningkatan surveillance

epideminologi dan penaggulangan wabah

124.319.140 38.161.805

22.10 Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit

124.280.080 94.047.020

22.12 Kesehatan Haji 131.893.985 93.879.315

22.13 Pencegahan penyakit Pneumonia 20.899.800 18.000.000

23. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

23.01 Penyusunan standar kesehatan 312.013.060 76.873.840

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 24

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN pelayanan kesehatan

23.03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

289.482.395 126.559.565

23.04 Penyusunan Naskah Akademis

Standar Pelayanan Kesehatan 57.860.150 -

23.05 Penyusunan standar analisis belanja

pelayanan kesehatan 262.238.440 -

25. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

25.01 Pembangunan puskesmas 4.926.494.000 5.964.565.601

25.02 Pembangunan Puskesmas Pembantu 440.700.000 15.600.000

25.06 Pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas - -

25.14 Pemeliharaan rutin/berkala sarana

dan prasarana puskesmas 419.575.750 17.265.750

26. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

26.01 Pembangunan rumah sakit 22.391.289.746 30.703.476.094

26.18 Pengadaan alat-alat rumah sakit 33.889.066.093 33.372.429.542 26.19 Pengadaan obat-obatan rumah sakit 1.534.025.640 1.334.025.640

26.21 Pengadaan mebeler rumah sakit 336.200.000 336.200.000

26.22 Pengadaan perlengkapan rumaha tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu, dan lain-lain)

789.420.860 521.720.860

27. Program Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

27.01 Pemeliharaan rutin/berkala rumah

sakit 577.795.000 274.181.000

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 25

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN perlengkapan rumah sakit

28. Program Kemitraan peningkatan

pelayanan kesehatan

28.01 Kemitraan asuransi kesehatan

masyarakat 546.827.340 731.218.704

28.03 Kemitraan pengolahan limbah rumah

sakit 235.850.000 87.250.000

29. Program peningkatan pelayanan

kesehatan anak balita

29.04 Pelatihan dan pendidikan perawatan

anak balita 96.066.270 24.849.215

29.08 Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan

Neonatal dan Bayi 84.152.680 47.836.180

30. Program peningkatan pelayanan

kesehatan lansia

30.06 Pelayanan kesehatan 63.350.320 -

31. Program pengawasan dan

pengendalian kesehatan makanan

31.02 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi Rumah tangga

77.573.010 77.573.010

31.03 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant

39.911.480 59.300.805

32. Program peningkatan keselamatan

ibu melahirkan dan anak

32.01 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil

dari keluarga kurang mampu 2.005.000.000 2.005.000.000

32.04 Penyuluhan Pelayanan dan Perawatan

Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas 132.518.160 100.928.510

33. Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Pada BLUD Puskesmas

33.01 Pembinaan pengelolaan pada BLUD

puskesmas 112.562.667 43.600.000

33.02 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas simpang tiga 3.605.455.400 3.022.258.244 33.03 Peningkatan pelayanan kesehatan 2.541.672.700 2.511.218.479

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 26

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN BLUD puskesmas sidomulyo Rawat

Inap

33.04 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Tenayan Raya 2.519.110.222 3.392.683.406 33.05 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Karya Wanita 1.989.567.400 1.503.639.418 33.06 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Muara Fajar 1.346.903.700 1.878.969.818

33.07 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Langsat 1.911.139.800 2.122.374.442

33.08 Peningkatan pelayanan Kesehatan

BLUD puskesmas Melur 2.013.367.792 2.597.973.448

33.09 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Senapelan 2.580.147.300 3.100.538.194

33.10 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Rumbai 1.806.590.954 1.997.404.736

33.11 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Umban Sari 2.273.178.700 1.821.307.840

33.12 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Rumbai Bukit 1.317.473.104 1.558.739.858 33.13 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Payung Sekaki 3.468.400.200 3.069.876.410 33.14 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Simpang Baru 1.573.533.400 1.554.979.130 33.15 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan

2.946.857.743 2.712.107.829

33.16 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Garuda 2.158.820.334 1.900.990.872

33.17 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD puskesmas Harapan Raya 3.685.668.300 3.698.250.075 33.18 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Sail 1.804.000.643 1.487.497.857

33.19 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Rejosari 3.291.359.156 4.041.257.396

33.20 Peningkatan pelayanan kesehatan

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 27

NO

REK URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN

PAGU AWAL

PAGU PERUBAHAN 33.21 Peningkatan pelayanan kesehatan

BLUD Puskesmas Pekanbaru Kota 1.525.669.220 1.750.400.715

34. Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular

34.01 Peningkatan pengendalian penyakit

tidak menular (ptm) di masyarakat 74.142.210 7.148.835

34.02 Deteksi dini factor resiko penyakit

tidak menular (ptm) di masyarakat 74.769.975 169.705

34.03 Deteksi dini penyakit kanker 72.942.515 203.646

34.04 Kawasan tanpa rokok 44.911.858 -

JUMLAH 159.876.504.592 176.320.519.491

Sumber : DPA Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

Pada tahun 2019 Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melaksanakan 23 program dan 73 Kegiatan yang terbagi dalam Sekretariat dan 4 (empat) Bidang. Total Anggaran Kota Pekanbaru tahun 2019 sebesar Rp.1.503.421.642.282,- dan anggaran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Pagu DPA Murni sebesar Rp. 159.876.504.592,-. Persentase Total anggaran di Dinas Kesehatan Pada Tahun 2019 sebesar 10,63 % terhadap total APBD Kota Pekanbaru. Sedangkan pada Anggaran Perubahan Tahun 2019 meningkat menjadi Rp. 176.320.519.491,-, terhadap total Anggaran Kota Pekanbaru sebesar Rp. 1.652.382.699.993,- dimana mengalami peningkatan menjadi 10,67 % terhadap Total anggaran Kota Pekanbaru.

Dibanding total anggaran di Tahun 2018 sebesar Rp. 2.455.036.574.502,- dan anggaran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Pagu DPA Murni sebesar Rp. 129.107.267.135,-. Persentase Total anggaran di Dinas Kesehatan Pada Tahun 2018 sebesar 5,26 % terhadap total APBD Kota Pekanbaru. Sedangkan

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 28 pada Anggaran Perubahan Tahun 2018 meningkat menjadi Rp. 141.354.657.888,- dimana mengalami peningkatan menjadi 5,35 % terhadap Total anggaran Kota Pekanbaru.

Dibanding tahun 2018, total anggaran kesehatan di tahun 2019 mengalami peningkatan. Keadaan ini sesuai dengan ketentuan Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa anggaran Kesehatan itu minimal 10 % dari total anggaran Pemerintah Daerah karena anggaran kesehatan merupakan salah satu komponen penting bagi berjalannya pembangunan manusia di sebuah daerah, dikarenakan adanya jaminan terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada serta adanya kemampuan untuk menjaga sumber daya manusia yang dimiliki. Dengan terjaminnya kedua hal tersebut maka akan diharapkan akan meningkatkan indeks pembangunan manusia yang dimiliki dan nantinya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

4. Aspek Wilayah

Kota Pekanbaru merupakan Ibu Kota Provinsi Riau yang mempunyai luas wilayah 632,26 Km2. Peningkatan kegiatan pembangunan menyebabkan peningkatan kegiatan penduduk disegala bidang yang pada akhirnya meningkat pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta kebutuhan lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang cukup luas, maka dibentuklah kecamatan baru dengan Perda Kota Pekanbaru No.3 Tahun 2003 menjadi 12 kecamatan dan kelurahan baru dengan Perda Kota Pekanbaru No.4 Tahun 2016 menjadi 83 Kelurahan.

Jumlah penduduk Kota Pekanbaru pada Tahun 2019 berjumlah 1.143.359 Jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 29 586.299 Jiwa dan Jumlah perempuan Sebanyak 557.060 Jiwa (BPS Kota Pekanbaru). Dengan Luas dan jumlah penduduk tersebut diperlukan upaya peningkatan pelayanan Kesehatan Bagi masyarakat yang di dukung oleh penyediaan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum (RSU) dan Puskesmas serta jaringannya.

Kota Pekanbaru terletak antara garis 101,14’ – 101,34’ Bujur Timur dan 0,25’ – 0,45’ Lintang Utara dengan batas wilayah:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Siak  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar  Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Siak.

Kota Pekanbaru umumnya beriklim tropis dan dengan curah hujan yang fluktuatif, dengan kondisi geografis sebagaimana diuraikan di atas, maka daerah Kota Pekanbaru mempunyai potensi mempunyai masalah kesehatan yang cukup kompleks. Migrasi penduduk yang dinamis terkait dengan banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan di Kota Pekanbaru semakin mempertinggi risiko keluar-masuknya penyakit.

Daerah Perkotaan Pekanbaru dengan jalur lalu-lintas kendaraan yang padat mempunyai dampak yang sangat besar terhadap keluar-masuknya penyakit menular. Dampak lain adalah dengan banyaknya kendaraan yang lewat, akan menyebabkan kualitas udara khususnya di kawasan pantura menjadi rendah karena tingginya kandungan emisi bahan bakar kendaraan.

5. Aspek Permasalahan Kesehatan

Beban penyakit ganda merupakan permasalahan kesehatan yang dihadapi akhir-akhir ini, pola penyakit yang diderita oleh

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 30 masyarakat sebagian besar adalah penyakit infeksi menular seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) demam berdarah dengue (DBD) diare, penyakit kulit dll. Tapi diwaktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, diabetes militus dan kanker

Terjadinya beban ganda ini disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia lanjut, serta gaya hidup yang cenderung tidak sehat, maka berdasarkan uraian tersebut di atas prioritas masalah kesehatan di Kota Pekabaru tahun 2018 berdasarkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

1) Peningkatan kesehatan ibu dan anak 2) Penanggulangan penyakit menular

3) Penyehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat 4) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan serta

perluasan cakupan jaminan kesehatan menyeluruh

5) Peningkatan upaya kesehatan promotif dan preventif (paradigma sehat)

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 31

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. GAMBARAN UMUM RENSTRA DINAS KESEHATAN TAHUN 2017-2022.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pada tahun 2017-2022, sebagai tolak ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan. Dokumen ini berfungsi sebagai petunjuk arah penyelenggaraan bidang-bidang dilingkungan Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan kesehatan sesuai tugas dan fungsi yang diemban, terutama memuat tujuan, sasaran dan strategi yang akan dicapai dalam periode lima tahun kedepan.

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Pekanbaru yaitu : “Meningkatkan sumber daya manusia (SDM)

yang bertaqwa , berkualitas dan berdaya saing tinggi” merupakan

acuan bagi Dinas Kesehatan dalam merencanakan pembangunan Kesehatan. Dinas Kesehatan perlu terus melaksanakan peningkatan pembangunan bidang kesehatan terutama dari segi SDM yaitu dengan peningkatan kinerja dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan kualitas, dan profesionalitas tenaga kesehatan dan juga tidak kalah penting perbaikan sarana prasarana kesehatan guna mencapai tujuan yang bersinergi dengan tujuan kementrian mencapai derajatkesehatan yangsetinggi-tingginya bagi masyarakat dan tentunya dengan tujuan renstra kesehatan yang sejalan dengan tujuan RPJMD kota Pekanbaru yaitu , meningkatkan pelayanan kesehatan merata dan berkualitas .Untuk menjamin pelayanan kesehatan yang berkualitas kementrian kesehatan telah mengupayakan program akreditasi bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama termasuk diantaranya puskesmas.

(37)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 32 1. TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan visi, misi dan tujuan pembangunan dari Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru tahun 2017-2022, maka Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menindaklanjuti dari visi, misi dan tujuan pembangunan di Kota Pekanbaru terutama Bidang Kesehatan. Utamanya misi ke I yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Bertaqwa, Mandiri, Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”.  Tujuan OPD Dinas Kesehatan

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

2. Mewujudkan Tata Kelola Kota Cerdas

Sasaran OPD Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

1. Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat 2. Mewujudkan Reformasi Birokrasi

3. Meningkatkan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 2. STRATEGI

Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas gizi anak balita ibu melalui pemberdayaan masyarakat sadar gizi;

2) Pemerataan pelayanan kesehatan mayarakat;

3) Pengembangan standarisasi pelayanan kesehatan berdasarkan pengembangan ilmu dan teknologi;

4) Peningkatan pelayanan kesehatan terutama pada masyarakat yang memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas, Jampersal dan Jamkesda dll);

5) Penyuluhan kesehatan pada masyarakat dan penanaman kebiasaan hidup sehat dan lingkungan sehat;

(38)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 33 6) Pemenuhan persyaratan Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL) dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);

7) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja melalui Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran dan penyusunan laporan capaian kinerja;

8) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur melalui bimbingan tekhnis.

3. ARAH KEBIJAKAN

Kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategi adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan Peningkatan kualitas kesehatan anak balita melalui pendidikan dan pemberian makanan tambahan serta meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan balita;

2) Meningkatkan kompetensi SDM bidang Kesehatan;

3) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terstandarisasi dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi;

4) Meningkatkan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif;

5) Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran yang Difokuskan pada Penyedian Sarana Prasarana dan Penyusunan Capaian Kinerja;

6) Meningkatkan Kapasitas Sumber daya Aparatur yang difokuskan pada Bimbingan Teknis.

(39)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 34

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan OPD Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017 – 2022

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat

Peningkatan kualitas gizi anak balita ibu melalui

pemberdayaan masyarakat sadar gizi

Melaksanakan Peningkatan kualitas kesehatan anak balita melalui pendidikan dan pemberian makanan tambahan serta meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan balita

Pemerataan pelayanan kesehatan mayarakat Meningkatkan kompetensi SDM bidang Kesehatan Pengembangan standarisasi pelayanan kesehatan berdasarkan pengembangan ilmu dan teknologi

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terstandarisasi dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi

Peningkatan pelayanan

kesehatan terutama pada masyarakat yang memiliki

asuransi kesehatan

(Jamkesmas, Jampersal dan Jamkesda dll)

Penyuluhan kesehatan pada

masyarakat dan penanaman kebiasaan hidup sehat dan lingkungan sehat

Meningkatkan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif

Pemenuhan persyaratan

Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Mewujudkan Tata Kelola Kota Cerdas Mewujudkan Reformasi Birokrasi (RB Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja melalui Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran dan penyusunan laporan capaian kinerja

Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran yang Difokuskan pada Penyedian Sarana Prasarana dan Penyusunan Capaian Kinerja

Peningkatan Kapasitas

Sumberdaya Aparatur melalui bimbingan tekhnis

Meningkatkan Kapasitas Sumberdaya Aparatur yang Difokuskan pada Bimbingan

(40)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 35

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Teknis Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi melalui penyusunan laporan kinerja OPD yang dapat dipertanggung jawabkan

Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi difokuskan pada penyusunan laporan kinerja OPD

Sumber : Renstra Dinas Kesehatan 2017-2022

4. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Tahun 2019

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Sumber

1 2 3 4 5 1. Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat Angka Harapan Hidup Th Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Angka Kematian Ibu Angka Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Angka Kematian Bayi Angka Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Angka Kematian Balita Angka Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

(41)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 36 No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Sumber

Persentase Balita

Gizi Buruk %

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru 2. Mewujudkan

Nilai IKM Dinas

Kesehatan Angka

Hasil Survey yang dilakukan oleh bagian organisasi Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Sumber : Renstra Dinas Kesehatan 2017-2022

B. SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET TAHUN 2019.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, yang mengindikasikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Rencana kinerja merupakan penggalan dari suatu perencanaan strategis dalam waktu satu tahun. Rencana Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019

No Program Indikator Kinerja Target

1. Program Peningkatan

Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak

Angka Kematian Ibu 28/ 100.000

KH

Angka Kematian Bayi 3 / 1.000

KH Cakupan persalinan ibu hamil

dari keluarga kurang mampu di fasyankes sesuai standard

100%

Persentase Ibu hamil,bersalin

(42)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 37

No Program Indikator Kinerja Target

standar 2. Program peningkatan pelayanan

kesehatan anak balita

Angka Kematian Balita 1 / 1.000 KH 3. Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Persentase Balita Gizi Buruk

<1% Persentase Gangguan Gizi

Pada Ibu Hamil 30%

Cakupan Balita gizi buruk

mendapat perawatan 100%

4. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

68%

5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan pelayanan kesehatan

dasar mayarakat 100%

Persentase kelompok usia pendidikan dasar yang

mendapatkan pelayanan dasar sesuai standar

90%

6. Program Pengembangan lingkungan sehat

Cakupan Rumah sehat

90% Cakupan sarana air bersih 80% Cakupan sarana pembuangan

air limbah 85%

7. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Cakupan tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan yang terkendali standar kesehatannya

100%

8. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Persentase penduduk yang

memiliki jaminan kesehatan 100%

9. Program Peningkatan pelayanan kesehatan pada BLUD Puskesmas

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Manajemen BLUD berkategori baik

21

10. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Persentase rata-rata UKBM

aktif 50%

11. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Persentase ketersediaan obat

(43)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 38

No Program Indikator Kinerja Target

12. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Terlaksananya pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

-

13. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit

Persentase Sarana dan

Prasarana RS yang dipelihara 100%

14. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Peresentase pasien kasus penyakit menular yang dilayani dan ditanggulangi

100%

Persentase orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar

100%

Persentase orang beresiko HIV yang mendapat pemeriksaan HIV sesuai Standar

100%

jumlah bayi yang di Imuni sasi

Rutin 22.491

Jumlah Ibu hamil yang di

imunisasi 24.871

15. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Persentase penderita

hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

100%

Persentase penderita diabetes yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

100%

Jumlah perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker serviks dan payudara

80.785

16. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Cakupan pelaksanaan

rakerkes 100%

(44)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 39

C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang- orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warganegara.

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara.

Kebijakan mengenai SPM mengalami perubahan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan kebijakan ini SPM Bidang Kesehatan mengalami perubahan yang cukup mendasar dari SPM sebelumnya sebagaimana ditetapkan dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal.

(45)

Lap or an K in er ja I ns tan si P em er in tah (L K IP ) LK IP 20 19 D IN AS K ESEH AT AN K O TA P EK A N B ARU T ab el 2.4 In d ik at or d an Ta rg et S ta nd ar P ela ya n an M in im al Bi d an g K es eh at an NO IN DIKA T OR S P M P E RN Y A T A A N S T A N D A R RU M U S P E RHIT U N G A N KI N E RJA T A C A 1 2 3 4 1 Pe lay an an K es eh at an I bu h am il S eti ap Ibu h am il m en dapatkan pe lay an an K es eh at an an te n at al se su ai s ta n dar Pe rs en ta se I bu h am il m en dapatkan pe lay an an ke se h at an I bu h am il = Ju m lah s em u a Ibu h am il yan g m en dapat pe lay an an an te n at al s es u ai sta n dar di w ila yah ke rj a K ab/K ota te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu s at u ta h u n x 10 0 % Ju m lah s a saran I bu h am il d i w ila yah ke rj a K ab/K ota te rs ebu t d al am ku ru n wa ktu s at u ta h u n y an g sam a 2 Pe lay an an K es eh at an I bu be rs al in S eti ap ibu be rs al in m en dapatkan pe lay an an pe rs al in an s es u ai s ta n dar Pe rs en ta se I bu be rs al in m en dapatkan pe lay an an Pe rs al in an = Ju m lah I bu be rs al in y an g m en dapatkan pe lay an an pe rs al in an se su ai s ta n dar d i fas il ita s ke se h at an di wi lay ah ke rj a K ab/ K ota te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu s at u ta h u n x 10 0 % Ju m lah s a saran i bu be rs al in di wi lay ah kab/k ota te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu sat u ta h u n y aa n g sam a

(46)

Lap or an K in er ja I ns tan si P em er in tah (L K IP ) LK IP 20 19 D IN AS K ESEH AT AN K O TA P EK A N B ARU NO IN DIKA T OR S P M P E RN Y A T A A N S T A N D A R RU M U S P E RHIT U N G A N KI N E RJA T A C A 1 2 3 4 3 Pe lay an an ke se h at an bay i bar u l ah ir S eti ap B ay i bar u l ah ir m en dapatkan pe lay an an ke se h at an n eo n at al es en si al s es u ai s ta n dar . Pe rs en ta se B ay i bar u lah ir m en dapatkan pe lay an an ke se h at an bay i bar u l ah ir = Ju m lah bay i bar u l ah ir u si a 0 -28 h ari yan g m en dapatkan pe lay an an ke se h at an bay i bay i bar u l ah ir s es u ai de n gan s ta n dar dal am ku ru n wa ktu sat u ta h u n x 10 0 % Ju m lah s a saran bay i bar u l ah ir di wi lay ah kab/k ota te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu s at u ta h u n y an g sam a 4 Pe lay an an ke se h at an bal ita S eti ap B al ita m en dapatkan Pe lay an an K es eh at an S es u ai S ta n dar C aku pan Pe lay an an K es eh at ran bal ita S es u ai S ta n dar = Ju m lah B al ita u si a 12 -23 bu lan y an g m en dapat Pe lay an an K es eh at an s es u ai sta n dar 1 + Ju m lah B a lita u si a 24 -35 bu lan m en dapatkan pe lay an an ke se h at an s es u ai s ta n dar 2 + B al ita u si a 36 -59 bu lan m en dapat pe lay an an se su ai s ta n dar 3 x 10 0 % Ju m lah bal ita u si a 12 -59 bu lan d i wi lay ah ke rj a dal a m ku ru n wa ktu s at u ta h u n y an g sam a

(47)

Lap or an K in er ja I ns tan si P em er in tah (L K IP ) LK IP 20 19 D IN AS K ESEH AT AN K O TA P EK A N B ARU NO IN DIKA T OR S P M P E RN Y A T A A N S T A N D A R RU M U S P E RHIT U N G A N KI N E RJA T A C A 1 2 3 4 5 Pe lay an an ke se h at an pada u si a pe n di di kan das ar S eti ap an ak pada u si a pe n di di kan das ar m en jadapat kan pe lay an an ke se h at an se su ai s ta n dar Pe rs en ta se an ak u si a pe n di di kan das ar yan g m en dapatkan pe lay an an ke se h at an das ar = Ju m lah an ak u si a pe n di di kan das ar yan g m en dapat pe lay an an ke se h at an se su ai s ta n dar d is at u an pe n di di kan das ar yan g ada di wi lay ah ke rj a K ab/K ota te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu sat u ta h u n x 10 0 % Ju m lah s em u a an ak u si a pe n di di kan das ar yan g ada di wi lay ah ke rj a d i wi lay ah K ab/kot a te rs ebu t dal am ku ru n wa ktu s at u ta h u n 6 Pe lay an an ke se h at an pada u si a pr odu kti f S eti ap wa rg a n eg ara u si a 15 ta h u n s am pai 59 ta h u n m en dapatkan pe lay an an ke se h a ta n se su ai s ta n dar Pe rs en ta se o ran g u si a 15 -59 ta h u n m en dapatkan s kr in in g ke se h at an s es u ai sta n dar t = Ju m lah o ran g u si a 15 -59 ta h u n di K ab/kot a yan g m en dapat pe lay an an skr in in g ke se h at an s es u ai s ta n dar dal am ku ru n wa ktu s at u ta h u n x 10 0 % Ju m lah o ran g u si a 15 -59 ta h u n di kab/k ota dal a m ku ru n wa ktu s at u ta h u n y an g sam a

Gambar

Tabel  1.6  menunjukkan  bahwa  terdapat  peningkatan  anggaran  secara keseluruhan, dimana peningkatan yang  sangat  drastis  terjadi  pada  anggaran  yang  bersumber  Dana  Alokasi  Khusus  fisik  (DAK)  dimana  pada  tahun  2018  mendapat  anggaran  DAK

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 ini dibuat mengacu kepada Rencana Strategis Sekretariat Daerah

Dalam Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 – 2024 untuk indikator sasaran 1 yaitu Persentase peningkatan Lembaga

Penyusunan LKIP Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

Program Kerja Dinas Kesehatan tahun 2015 terdiri dari program dan kegiatan yang merupakan tugas dan kewenangan Dinas Kesehatan Kota yang sesuai dengan Rencana

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017-2022 ini pada dasarnya menjabarkan suatu perencanaan strategis

Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2021 dilengkapi dengan lampiran-lampiran indikator program dan kegiatan.. Rencana

Apabila capaian tersebut dibandingkan dengan target akhir tahun Rencana Strategis (5.600 kecamatan), maka masih diperlukan upaya percepatan pencapaian indikator

Rencana kinerja tahunan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Tahun 2022 merupakan tahun keempat pelaksanaan Renstra Dinas Sosial Kabupaten Buleleng 2017 – 2022 dan