• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Islam Tentang Hukum Pacaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pandangan Islam Tentang Hukum Pacaran"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cinta kepada lawan jenis merupakan hal yang fitrah bagi setiap manusia. Karena cinta-lah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin.

Sebenarnya istilah pacaran itu sendiri tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah "khitbah (meminang". Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.

Namun di zaman sekarang, umumnya bagi sebagian besar remaja, pacaran merupakan hal yang sudah dianggap biasa terjadi di dalam lingkup masyarakat dan pergaulan zaman sekarang. Pacaran identik dengan bersatunya laki-laki dan perempuan yang belum muhrim dengan pernyataan cinta dari salah satu pihak yang menjadi symbol adanya ikatan diantara keduanya.Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai "Naksir" lawan jenisnya sehingga ia berupaya melakukan pendekatan untuk mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatannya berhasil dan lawan jenis menyambut, keduanya mulai berpacaran yang identik dengan pelampiasan rasa sayang dengan cara yang kurang begitu sesuai dengan ajaran Islam.

Hal tersebutlah yang mendasari mengapa kita perlu mengetahui apa hukum pacaran dalam islam, karena banyak yang tidak tahu apakah pacaran dalam islam itu di perbolehkan atau tidak.

(2)

2

1.2 Rumusan Masalah

Topik yang dibahas di dalam makalah ini melahirkan rumusan masalah yang diantaranya adalah :

a. Apa yang dimaksud pacaran?

b. Bagaimana hukum pacaran dalam islam?

c. Apakah landasan islam bahwa pacaran itu haram? d. Bagaimana pandangan islam tentang pacaran?

e. Bagaimana konsep islam mengatur hubungan sepasang remaja? f. Apa hikmah dilarangnya pacaran dalam islam?

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

• Untuk mengatahui pengertian pacaran.

• Untuk mengetahui hukum pacaran dalam islam.

• Untuk mengetahui prespektif hukum islam tentang pacaran.

• Untuk mengehaui konsep islam mengatur dan mengelolah hubungan sepasang remaja.

• Mengetahui hikmah dilarangnya pacaran dalam islam.

1.4 Manfaat Penulisan

Dapat menginstropeksi diri sendiri.

• Timbul rasa takut kepada Allah SWT sehingga tidak melakukan hal-hal Negative atau yang dilarang dalam islam.

• Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

• Berusaha untuk menaati aturan dalam islam mengenai berpacaran agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negative atau tidah baik.

• Mampu menjaga diri dari pandangan terhadap seseorang yang bukan mukhrim atau anggota keluarga.

• Memperbaiki etika pergaulan antar lawan jenis dan mengetahui batas-batasannya.

BAB II

(3)

3

2.1 Pengertian pacaran

Pacaran dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “pacar”, yang kemudian diberi akhiran–an. Terdapat beberapa pengertian pacaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu

a. Pacar : teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan atau kekasih.

b. Berpacaran : bercintaan, berkasih-kasihan.

c. Memacari : menjadikan sebagai pacar; mengencani.

Dari pengertian tersebut, pacaran hanya merupakan sikap batin, namun bagi para remaja sikap batin ini disusul dengan tingkah laku atau perilaku berdua-duaan, saling memegang, dan seterusnya. Istilah pacaran dengan tunangan sering dirangkai menjadi satu. Para remaja yang berpacaran, jika ada kesesuaian lahir batin, dilanjutkan dengan tunangan. Sebaliknya, mereka bertunangan biasanya diikuti dengan pacaran. Pacaran di sini, dimaksudkan sebagai proses mengenal pribadi masing-masing, yang dalam Islam disebut dengan “Ta’aruf”(saling kenal-mengenal).

Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah "khitbah (meminang)". Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri. Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dengan khitbah, Pacaran tidak berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan percintaan antara dua insan berlainan jenis yang tidak dalam ikatan perkawinan. Dari sisi persamaannya, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan antara pacaran dan khitbah. Keduanya akan terkait dengan bagaimana orang mempraktikkannya.

(4)

4

Pacaran adalah suatu yang sudah jelas keharamannya dalam islam. Berikut ini adalah beberapa dalil yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pelarangan aktifitas pacaran.

Hal-hal yang termasuk ke dalam zina antara lain, saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dll), berdua-duaan, dan lainnya.

Dikarenakan unsur-unsur ini dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di dalamnya terdapat unsur tersebut adalah dilarang, termasuk dengan aktifitasnya yakni Pacaran. Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits berikut :

Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan:

Jika ada yang mengatakan bahwa pacaran belumlah dapat dikatakan sebagai perbuatan menuju zina, maka kita katakan kepadanya bukankah

لليلببسس ءاءسسوس ةلشسحباءفس نساءكس ههننإب ى نسززلا ااوابهرسقاتس لسوس

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk."

(QS. Al-Isra, 17 : 32).

"Tidak ada yang ku perhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi anak Adam

bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan (dengan

syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan

atau mendustakannya."

(5)

5

orang yang paling tahu tentang perkara yang dapat mendekatkan ummatnya ke surga dan menjauhkannya dari api neraka telah mengatakan:

Dalil di atas kemudian juga diperkuat lagi oleh beberapa hadits dan ayat Al-Qur'an berikut :

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah

ماكهيسدبياأس اوااففكس وس ماكهرساءصسباأس اوااضفغس وس ماكهجسوارهفه اوااظهفسحاا وس

“Jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan-pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian”

"Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya."

(HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

Seorang laki-laki sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, Karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan."

(HR. Imam Ahmad)

"Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya."

(Hadist Hasan, Thabrani dalam Mu'jam Kabir)

Telah berkata Aisyah r.a. "Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) melainkan dia

hanya membai'atnya (mengambil janji) dengan perkataaan." (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Majah).

"Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan pandangan yang lain. Karena pandangan yang

pertama mubah untukmu. Namun yang kedua adalah haram." (HR. Abu Dawud, Ath-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani)

(6)

6

2.3 Landasan Islam Tentang Berpacaran

"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang memalingkan (menundukan) pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan

memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat."

(HR. Imam Ahmad)

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: "Aku bertanya kepada Rasulallah SAW tentang memandang (lawan-jenis) yang (membangkitkan syahwat) tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan

(menundukan) pandanganku."

(HR. Imam Muslim)

"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidak-lah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (merendahkan

suara) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik."

(7)

7

Tingkatan berpacaran yang terdapat didalamnya mengenai berbagai hal apa saja yang mereka lakukan sudah masuk kedalam hal yang dilarang oleh Allah Swt yakni mendekati zina. Hal lain yang dijadikan landasan bahwa pacaran dilarang dalam islam ialah sebagai berikut :

1. Menahan Pandangan Pada yang Bukan Muhrimnya

Dalam Surat An Nur ayat 30 menjelaskan bahwa Allah telah menentukan batas-batas mengenai menahan pandangan yang bukan muhrimnya.

Melakukan pacaran artinya telah melakukan hal yang lebih daripada sekedar menahan pandangan.

2. Menjaga Kesucian

Menjaga kesucian adalah adalah hal yang paling ditekankan untuk dilaksanakan dari Allah Swt dan tidak ada satupun pacaran yang menjaga kesucian batiniah tersebut.

نسيذبلناوس هبلبضافس نامب لن

ه ا مهههيلسنبغايه ى تنحس اءحلاءكسنب نسودهجبيس لس نسيذبلنا فبفبعاتسسايلسلاوس

ارليلاخس ماهبيلفب ماتهمالبعس ناإب ماههوابهتباءكسفس ماكهنهاءمسياأس تاكسلسمس اءمنمب بساءتسكبلاا نسواغهتسبايس

ناإب ءباءغسببلاا ى لسعس ماكهتباءيلستسفس اواههربكاته لسوس ماكهاءتسآس ي ذبلنا لنبا لباءمس نامب ماههواتهآسوس

نامب لن

س ا ننإبفس ننهفربكايه نامسوس اءيلسنادفلا ةباءيلسحسلاا ضسرسعس اواغهتسباتسلب اءنلصفحستس نسدارسأس

مميلحبرس رموافهغس ننهبهبارسكاإب دبعابس

“Dan orang-orang yang tidak mampu kahwin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan

karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan

merek, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikurniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri

mengingini kesucian, kerana kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

(kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu”

(8)

8

Pacaran telah menyalahi kodratNya. Pacaran telah melanggar aturan kesucian yang ditetapkan oleh Allah Swt, karena pacaran merupakan jalan setan yang ditujukan kepada manusia agar mereka berpaling dari kebenaran.

3.Dilarang Menurutkan Hawa Nafsu

Alasan banyak orang berpacaran karena menurtkan hawa nafsunya semata, padahal Allah telah melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu yang tidak berlandaskan ilmu dan membawa kita kepada jurang kesesatan.

2.4 Pandangan Islam Mengenai pacaran

1. Islam Mengakui Rasa Cinta

Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya. Allah berfirman (QS. Ali Imran :14):

ةبرسطسنقسمهلاا ربيلطباءنسقسلااوس نسيلنببسلااوس ءاءسسنزلا نسمب تباواسهسشنلا بفحه سباءننللب نسيززه

عهاءتسمس كسلبذس ثبراحسلااوس مباءعسنالساوس ةبمسوانسسمهلاا لبيلاخسلااوس ةبضنفبلااوس ببهسذنلا نسمب

ببآبمسلاا نهساحه ههدسنعب للهاوس اءيلسنادفلا ةباءيلسحسلاا

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di

sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

(9)

9

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik. Rasullullah bersabda :

2. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal Dalam Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan diantara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.

Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan,ini menunjukkan

“Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang

(10)

10

bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

2.5 Konsep Islam Mengatur Hubungan Sepasang Remaja

a. Etika Pergaulan

Kemungkinan yang dapat terjadi saat remaja berbeda jenis kelamin bertemu adalah jatuh cinta. Islam memiliki batasan yang dapat membawa insannya jauh dari perbuatan yang menjurus pada maksiat atau zina. Melalui batasan-batasan yang telah dituliskan di Al-Quran ataupun hadist, muncul lah etika pergaulan yang seharusnya dilakukan para remaja saat ini, yang diantaranya adalah :

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina. Allah SWT berfirman,

2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya. Rasulullah SAW bersabda,

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya.

Dilarang laki - laki dan perempuan yang bukan muhrimnya untuk berdua-duaan.

"Lebih baik memegang besi yang panas dari pada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu

(11)

11

Nabi SAW bersabda;

4. Harus menjaga mata atau pandangan.

Sebab mata kuncinya hati, dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman;

Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi lawan jenis penuh dengan nafsu.

5. Menutup aurat.

Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan

sekali -kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak muhrimnya, karena ketiganya adalah setan."

(12)

12

dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga). Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat adanya free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya.

Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah :

a) Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.

b) Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga

c) Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat

d) Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang lurus.

e) Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya.

f) menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya.

2.6 Hikmah Dilarangnya Pacaran Dalam Islam

1. Cinta adalah perasaan suci yang seharusnya dijaga kesuciannya yakni dengan menempuh jalan yang benar yaitu menikah. Pacaran hanya akan mengotori cinta itu sendiri dengan kegiatan haram yang dilakukan oleh dua insan manusia karena berlandaskan hawa nafsu yang membawa pada keburukan. Dengan melakukan pernikahan, maka tidak ada lagi batas atau aturan yang membelenggu untuk dapat bersatu atas dua insan manusia yang saling mencintai. Aturan kesucian yang dijaga oleh insan manusia akan memberikan dampak yang sangat kuat dari sisi psikologis para pencinta untuk terus bersama selama-lamanya dijalan kebenaran. Cinta

(13)

13

yang suci tersebut terus terjaga kesuciannya dalam jalan yang benar. Yakni jalan dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. dalam al-Qur’an :

2. Memberikan kekuatan pada hati manusia untuk setia.

Ketika yang dicinta begitu mudah didapatkan maka begitu mudah pula dilepaskan. Kesetian menjadi tanda tanya besar yang tidak mungkin bisa dijaga. Kesetiaan adalah hal yang paling ditekankan oleh Allah Swt.

raslullah bersabda :

Dari sabda rasulullah ini, sebenarnya telah mengajarkan kepada kita bahwa Allah, sangat menekankan kesetian terhadap pasangan hidup setelah menikah. Tetapi, pacaran telah merusak kekuatan tersebut. Pacaran telah memberikan ruang terbuka untuk ketidaksetiaan. Pacaran telah merusak kesetiaan pada pasangan pernikahan. Bahkan, jika pacar kita tersebut beberapa bulan kemudian, menjadi pasangan hidup kita, maka sesungguhnya, tela lemahlah kekuatan itu, karena telah diawali oleh tindakan yang melenceng dari jalan kebenaran. Ketika jalan kebenaran itu dijaga, maka kuatlah setia, tetapi jika telah dilanggar pada awalnya maka telah lemahlah setia.

اءهجسوازس اءهنامب قسلسخس وس ةةٍدسحباو سةٍفانس نامب ماكهقسلسخس ي ذلنا مهكهبنرس اواقهتنا سهاءننلا اءهسيفأس اءي

مساءحرالاسا وس هببب نسوالهئساءستس ي ذلنا لنسا اواقهتنا وس ءلاءسنب وس الريلثيكس للاءجرب اءمههنامب ثنبس وس

اءلبيلقيرس ماكهيلالسعس نساءك لن

س ا ننإب

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan- mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang

biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan) mempergunakan (nama- Nya kamu saling

meminta satu sama lain, dan) peliharalah (hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu

(Q.S An-Nisa : 1)

“hal yang halal untuk dilakukan tapi paling dibenci oleh Allah adalah cerai”.

(14)

14

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”(Yusuf ayat 53)

3. Mempertahankan manusia untuk senantiasa bertindak dijalan kebenaran dan mencegahnya lemah karena perasaan.

Pacaran itu, sebagian orang menganggapnya memiliki hal positif didalamnya, padahal sesungguhnya itu adalah keraguan dari hal-hal yang salah untuk dibenarkan. Allah Swt. telah dengan jelas berkata bahwa kebenaran itu hanya datang dariNya, bukan dari pemikiranmu sendiri yang hanya berlandaskan hawa nafsu.

BAB III

PENUTUP

نسيربتسمامهلاا نسمب نننسواكهتس لسفس كسبزرس نامب قفحسلاا

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu

(15)

15

3.1 Kesimpulan

Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridornya. Bila bicara cinta di antara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah dengan pernikahan, yang dengannya cinta menjadi halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam melarang keras segala jenis interaksi cinta yang tidak halal alias menjurus kepada hal-hal berbau zinah atau maksiat. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada diri manusia itu sendiri.

"Tidak ditemukan jalan lain bagi dua orang yang saling mencintai selain menikah" (HR. Ibnu Majah)

3.2 Saran

sebaiknya pacaran tidak dilakukan karena lebih banyak membawa mudaratnya daripada manfaatnya. Jika memang ingin menyalurkan perasaan karena tertarik pada lawan jenis, disarankan untuk melakukan khitbah dengan tidak merugikan pihak laki-laki atau perempuan dan mempunyai tujuan yang jelas yakni pernikahan. Sesungguhnya pacaran yang baik adalah setelah menikah karena pasangan sudah berstatus halal bagi kedua belah pihak dan Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

 http://sitiraudlatussyipa.blogspot.co.id/2013/09/p acaran-dalam-islam.html  http://sucimardalena.blogspot.co.id/2013/10/pandangan-islam-tentang-pacaran.html  https://alquranmulia.wordpress.com/2015/04/06/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah-ayat-146-147/  http://dinaalvionita21.blogspot.co.id/2014/11/pacaran-dalam-kacamata-islam.html  http://beni.yu.tl/hukum-berpacaran-menurut-islam-beserta-d.xhtml  www.surat-yasin.com  www.hidayatullah.com  http://syamilbarokah.blogspot.co.id/2015/03/pacaran-dalam-pandangan-hukum-islam-dan.html  http://dinarnisma19.blogspot.co.id/2014/12/say-no-to-pacaran.html  http://www.anjrahuniversity.com/dalil-hadist-al-quran-haramnya-pacaran-islami-biasa/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, prinsip pemahaman baptisan anak sangat signifikansi bagi jemaat, bermanfaat untuk menguatkan iman bahwa sejak kecil anak-anak orang percaya berhak

a) dalam hal penggunaan sistem on-line yang sering teijadi permasalahan atau hank, maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta bersama dengan Pihak Bank BRI

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, & PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN & PENERBITAN PERIZINAN & NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Izin Penyelenggaraan

Data Hasil Pengisian Kuisioner.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pemanfaatan puskesmas di Desa Jurangbahas

Heavy metal pollution in the Sentani lake, as an example, Pb due to the entry of pollutants originating from urban wastes, agricultural, fishery and water

This constructor violates two guidelines, “Write Short Units of Code” and “Keep Unit Interfaces Small.” We could bundle up all the new address fields into a new class, Address,

Perintah Turn Left berhasil memenuhi spesifikasi 100% yaitu memutar panah.. dan motor berlawanan arah jarum sebanyak parameter