BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan produktivitas merupakan fokus bagi seluruh perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan optimalisasi sumber daya yang ada secara baik. Dalam hal optimalisasi sumber daya, yang sering dilakukan perusahaan adalah efisiensi dalam hal sumber daya manusia (pekerja). Efisiensi pekerja ini terkait dengan beban kerja yang harus ditanggung oleh pekerja.
Beban kerja merupakan suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan atau dikonsumsi. Tingginya beban kerja berpengaruh kepada efisiensi dan penurunan kualitas kerja serta ketahanan tubuh bagi pekerja, hal tersebut dapat berdampak pula kepada produktivitas perusahaan.
Beban kerja yang tidak seimbang pada masing-masing bagian mengakibatkan adanya keluhan rasa sakit yang dirasakan pada bagian penggorengan. Rasa sakit yang sering dirasakan dibagian tubuh tertentu karena sikap kerja pekerja yang berdiri terus menerus, mulai dari mengambil adonan ke pencetakan, mengisi minyak, menunggu selama kegiatan penggorengan dan mengantar hasil gorengan ke bagian pengepakan. Aktivitas penggorengan dikerjakan selama 7 jam sedangkan aktivitas bagian lainnya diselesaikan kurang dari 7 jam kerja.
Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja yang dibebankan kepada pekerja dapat terjadi dalam tiga kondisi, yaitu beban kerja sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity), dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak
terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan pekerja. Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji jumlah pekerja lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya. Sebaliknya jika terjadi kekurangan pekerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah pekerja yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi pekerja. Akhirnya pekerja pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah (Novera, 2010).
unit area storage yard (73,33%) dibanding unit kerja lainnya. Hasil analisis beban kerja menggunakan workload analysis menunjukkan jumlah operator yang optimal adalah sebanyak 3 orang yang berarti unit kerja tersebut memiliki kelebihan jumlah operator sebanyak 2 orang.
Kondisi inilah yang mendasari dilakukannya penelitian untuk menentukan jumlah pekerja berdasarkan analisis beban kerja dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA).
1.2. Rumusan Permasalahan
Adapun rumusan masalah pada penelitian tugas sarjana ini adalah adanya ketidakseimbangan beban kerja pada pembuatan roti ketawa sehingga perlu dilakukan analisis beban kerja.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja pekerja pada pembuatan roti ketawa dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) sehingga dapat ditentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan pada pembuatan roti.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan membandingkan teori-teori ilmiah dengan permasalahan yang terjadi di perusahaan khususnya mengenai konsep pengukuran beban kerja, metode serta aplikasinya di lapangan.
2. Mempererat hubungan pihak universitas dengan pihak perusahaan tempat dilakukannya penelitian dan memperkenalkan Departemen Teknik Industri sebagai forum disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. 3. Perusahaan mendapatkan masukan yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam mengelola beban kerja pekerja untuk meningkatkan efisiensi sumber daya manusia.
1.5. Asumsi Penelitian
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Tidak ada perubahan cara kerja selama penelitian berlangsung.
2. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan pekerja selama masa penelitian. 3. Pekerja dianggap sudah mengetahui dan paham terhadap prosedur kerja yang
dilakukan.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Pada Bab I Pendahuluan memuat uraian tentang latar belakang timbulnya masalah pada perusahaan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi serta sistematika penulisan tugas sarjana.
Pada Bab II Gambaran Umum Perusahaan berisi tentang sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi manajemen, struktur organisasi perusahaan, deskripsi tugas dan tanggung jawan serta pekerja dan jam kerja perusahaan.
Pada Bab III Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori-teori ergonomi, manusia dan pekerjaanya, beban kerja fisik, pengukuran kerja dengan work sampling, pelaksanaan sampling pekerjaan, penentuan jadwal pengamatan secara acak, rating factor, penentuan allowance, perhitungan persentase waktu produktif dan uji keseragaman data, penentuan jumlah pengamatan, penentuan tingkat ketelitian, penjelasan mengenai metode workload analysis (WLA).
Pada Bab IV Metodologi Penelitian memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tempat dan waktu penelitian, rancangan penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan prosedur penelitian.
ketelitian, perhitungan beban kerja dengan metode WLA dan perhitungan jumlah pekerja sesuai nilai beban kerja.
Pada Bab VI Analisis Pemecahan Masalah berisi analisis hasil pengolahan work sampling dan analisis perhitungan jumlah pekerja.