• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inkompatibilitas Antara Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inkompatibilitas Antara Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya

a. Injeksi Dexamethasone 5mg/mL (PT.Indofarma)

Tiap mL mengandung deksametason natrium fosfat 5,465 mg setara dengan deksametason fosfat 5 mg.

b. Injeksi Kalsium Glukonat 10% (PT. Ethica)

Mengandung 8.9 mg kalsium atau 220 mikromol Ca2+/mL, ampul 10 mL.

c. Larutan Ringer (PT. Widatra Bhakti)

(2)

Lampiran 1. (Lanjutan)

d. Larutan Natrium Klorida 0,9% (PT. Widatra Bhakti)

(3)

Lampiran 2. Perhitungan laju tetes bahan yang digunakan

a. Laju tetes larutan natrium klorida 0,9%

Menurut ISO Volume 48, dikatakan bahwa dosis injeksi intravena untuk larutan natrium klorida 0,9% adalah 60 tetes/70 kg BB/menit.

Dengan anggapan pasien yang menerima larutan natrium klorida 0,9% mempunyai berat badan dewasa yang normal yaitu 70 kg, maka

Dosis = 60 tetes/70 kg BB/menit x 70 kg = 60 tetes/menit

= 60 tetes/60 detik = 1 tetes/detik b. Laju tetes larutan Ringer

Menurut ISO Volume 48, dikatakan bahwa dosis injeksi intravena untuk larutan Ringer adalah 120-180 tetes/70 kg BB/menit.

Dengan anggapan pasien yang menerima larutan Ringer mempunyai berat badan dewasa yang normal yaitu 70 kg, maka

Dosis = 120-180 tetes/70 kg BB/menit x 70 kg = 120-180 tetes/menit

(4)

Lampiran 3. Perhitungan konsentrasi bahan yang digunakan

Injeksi dexamethasone 5 mg/mL (PT. Indofarma). Injeksi dexamethasone tiap mL mengandung deksametason natrium fosfat 5,465 mg setara dengan deksametason fosfat 5 mg.

Dosis injeksi kalsium glukonat berupa larutan 10%, yang menghasilkan 10 g/100 mL atau 100 mg/ mL (Gahart dan Nazareno, 2014).

a. Larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%

Dosis injeksi dexamethasone yang digunakan = 20 mg / 4 mL (4 ampul) = 0,02 g / 4 mL

Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 250 mL Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

254 ��

x 100% = 0,008%

Dosis injeksi kalsium glukonat yang digunakan = 2 g / 20 mL (2 ampul) Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 250 mL

Maka konsentrasi kalsium glukonat = 2 �

270 �� x 100% = 0,74%

b. Larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67%

Dosis injeksi dexamethasone yang digunakan = 20 mg / 4 mL (4 ampul) = 0,02 g / 4 mL

Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 100 mL Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

104 ��

x 100% = 0,02%

(5)

Lampiran 3. (Lanjutan)

Maka konsentrasi kalsium glukonat = 2 �

120 �� x 100% = 1,67%

c. Larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44%

Dosis injeksi dexamethasone yang digunakan = 20 mg / 4 mL (4 ampul) = 0,02 g / 4 mL

Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 25 mL

Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

29 �� x 100% = 0,07%

Dosis injeksi kalsium glukonat yang digunakan = 2 g / 20 mL (2 ampul) Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 25 mL

Maka konsentrasi kalsium glukonat = 2 �

45 �� x 100% = 4,44%

d. Larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan Ringer 250 mL (1,125 mEq Ca2+)

Dosis injeksi dexamethasone yang digunakan = 20 mg / 4 mL (4 ampul)

= 0,02 g / 4 mL

Dilarutkan dalam larutan natrium klorida 0,9% = 250 mL

Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

254 ��

x 100% = 0,008%

Konsentrasi Ca2+ dalam 250 mL larutan Ringer = 1,125 mEq

e. Larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan Ringer 100 mL (0,45 mEq Ca2+)

(6)

Lampiran 3. (Lanjutan)

Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

104 ��

x 100% = 0,02%

Konsentrasi Ca2+ dalam 100 mL larutan Ringer = 0,45 mEq

f. Larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan Ringer 25 mL (0,1125 mEq Ca2+)

Dosis injeksi dexamethasone yang digunakan = 20 mg / 4 mL (4 ampul) = 0,02 g / 4 mL

Dilarutkan dalam larutan Ringer = 25 mL

Maka konsentrasi dexamethasone = 0,02

29 ��

x 100% = 0,07%

(7)

Lampiran 4. Perhitungan konsentrasi kalsium dalam larutan Ringer

(8)

Lampiran 4. (Lanjutan)

Bobot Ca2+ dalam 25 mL larutan Ringer = mEq x ��

�������

= 0,1125 mEq x 40 2

(9)

Lampiran 5. Flowsheet pembuatan larutan injeksi dexamethasone 0,008%; 0,02% dan 0,07%

Tiap ampul (1 mL) injeksi dexamethasone 5mg/mL

Diambil 4 ampul (4 mL)

Diencerkan dengan larutan infus NaCl 0,9% dengan tiga variasi volume 250 mL; 100 mL dan 25 mL

Dihomogenkan

Diperoleh variasi konsentrasi larutan injeksi dexamethasone 0,008%; 0,02%

(10)

Lampiran 6. Flowsheet pembuatan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%; 1,67% dan 4,44%

Tiap ampul (10 mL) mengandung 1 g kalsium glukonat

Diambil 2 ampul (20 mL)

Diencerkan dengan larutan infus NaCl 0,9% dengan tiga variasi volume 250 mL; 100 mL dan 25 mL

Dihomogenkan

Diperoleh variasi konsentrasi larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%; 1,67%

(11)

Lampiran 7. Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah

Larutan injeksi dexamethasone 0,008%

Larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%

Dicampur dalam satu wadah Dipasang infus-set

Diatur laju tetesannya 1 tetes/detik

Ditampung hasil tetesan pada botol

Digantungkan pada tiang infus

Campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi

kalium glukonat

Diamati penampilan fisiknya secara visual, pengujian kekeruhan, ukuran partikel, pH dan pemeriksaan

morfologi partikel.

(12)

Lampiran 8. Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat melalui three-way stopcock

Ditampung hasil tetesan pada botol Dihubungkan ujung

infus-set ke three-way stopcock

Diamati penampilan fisiknya secara visual, pengujian kekeruhan, ukuran partikel, pH dan pemeriksaan

morfologi partikel. Larutan injeksi

dexamethasone 0,008%

Larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%

Dimasukkan dalam wadah

Dimasukkan dalam wadah

Dipasang infus-set Dihubungkan ujung infus-set ke three-way stopcock

Diatur laju tetesannya 1 tetes/detik

Dilakukan juga sesuai prosedur yang sama untuk pencampuran konsentrasi injeksi dexamethasone 0,02%; 0,07% dan injeksi kalsium glukonat 1,67%; 4,44%

Campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi

(13)

Lampiran 9. Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam satu wadah

Dicampur dalam satu wadah Dipasang infus-set

Diatur laju tetesannya 1 tetes/detik

Ditampung hasil tetesan pada botol

Digantungkan pada tiang infus

Campuran larutan injeksi dexamethasone dan larutan

Ringer

Diamati penampilan fisiknya secara visual, pengujian kekeruhan, ukuran partikel, pH dan pemeriksaan

morfologi partikel.

Dilakukan juga sesuai prosedur yang sama untuk pencampuran konsentrasi injeksi dexamethasone 0,02%; 0,07% dan variasi konsentrasi larutan Ringer 0,45 mEq; 0,1125 mEq Larutan injeksi

dexamethasone 0,008%

(14)

Lampiran 10. Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dengan melalui three-way stopcock

Ditampung hasil tetesan pada botol Dihubungkan ujung

infus-set ke three-way stopcock

Diamati penampilan fisiknya secara visual, pengujian kekeruhan, ukuran partikel, pH dan pemeriksaan

morfologi partikel. infus-set ke three-way stopcock

Diatur laju tetesannya 2 tetes/detik

Campuran larutan injeksi dexamethasone dan larutan

Ringer Larutan injeksi

dexamethasone 0,008%

Larutan Ringer 250 mL (1,125 mEq)

(15)
(16)
(17)
(18)

Lampiran 14. Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% % (melalui

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Lampiran 23. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (dalam 1 wadah) / F1

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(28)

Lampiran 24. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0.02% dan kalsium glukonat 1.67% (dalam 1 wadah) / F2

(29)

Lampiran 25. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (dalam 1 wadah) / F3

(30)

Lampiran 26. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% % (melalui three-way stopcock) / F4

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(31)

Lampiran 27. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% (melalui three-way stopcock) / F5

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(32)

Lampiran 28. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (melalui three-way stopcock) / F6

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(33)

Lampiran 29. Data ukuran partikel larutan larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (dalam 1 wadah) / F7

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(34)

Lampiran 30. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) (dalam 1 wadah) / F8

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(35)

Lampiran 31. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) (dalam 1 wadah) / F9

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(36)

Lampiran 32. Data ukuran partikel Larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (melalui three-way stopcock) / F10

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(37)

Lampiran 33. Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) (melalui three-way stopcock) / F11

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(38)

Lampiran 34. Data ukuran partikel Larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) (melalui three-way stopcock) / F12

Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity Size (nm) Intensity

(39)

Lampiran 35. Gambar pengukuran pH sediaan

a. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (dalam 1 wadah) / F1

b. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% (dalam 1 wadah) / F2

(40)

Lampiran 35. (Lanjutan)

c. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (dalam 1 wadah) / F3

d. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% % (melalui three-way stopcock) / F4

(41)

Lampiran 35. (Lanjutan)

e. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% (melalui three-way stopcock) / F5

f. Pengukuran pH Larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (melalui three-way stopcock) / F6

(42)

Lampiran 35. (Lanjutan)

g. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (dalam 1 wadah) / F7

h. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) (dalam 1 wadah) / F8

(43)

Lampiran 35. (Lanjutan)

i. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) (dalam 1 wadah) / F9

j. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (melalui three-way stopcock) / F10

(44)

Lampiran 35. (Lanjutan)

k. Pengukuran pH larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) (melalui three-way stopcock) / F11

(45)

Lampiran 36. Gambar alat yang digunakan

a. Botol kaca

b. Deck glass dan gelas objek

c. Infus set

(46)

Lampiran 36. (Lanjutan)

e. pH meter

f. Pipet tetes

g. Spuit

(47)

Lampiran 36. (Lanjutan)

i. Three-way stopcock

j. Tiang infus

k. Turbidimeter Model 2100 AN HACH Company

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memfokuskan pada perbedaan konsep pertanggungjawaban negara sebagai akibat pencemaran asap lintas batas negara menurut hukum transnasional dan hukum

bali yang dijumpai di rumah potong hewan mendorong dilakukan pengamatan, apakah kelainan organ hati tersebut bisa diprediksi dengan metode yang sederhana seperti LED dan

Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran sesuai dengan idikator yang telah ditentukan. Bentuk yang

Pada lokasi terbuka dan agak terbuka lebih banyak mengalami gangguan pembabatan dan pemadatan tanah akibat tekanan roda mesin pemotong rumput yang dapat

pembuatannya mudah cukup dengan menggunakan pena bekas, dengan Tekan gambar/jiplak gambar yang sudah disediakan dengan pena, dengan di alasi gabusd. Jika sudah kelihatan

4 Supervisor saya mengetahui kelemahan saya ketika bekerja TP KD N SR SL 5 Saya dapat mengerjakan pekerjaan saya dengan baik karena. bimbingan

Tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.. Ada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran model PBL siswa yang