INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI
DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN
PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM
SKRIPSI
pada Fakultas Farmasi
Universitas
Mate ra
OLEH:
DEBI SARA MONICA
NIM 121501047
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI
DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN
PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DEBI SARA MONICA
NIM 121501047
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI
DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN PARENTERAL
YANG MENGANDUNG KALSIUM
OLEH:
DEBI SARA MONICA NIM 121501047
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal : 19 Juli 2016
Disetujui oleh:
Pembimbing I, Panitia Penguji,
Dr. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195306251986012001 NIP 195504241983031003
Pembimbing II, Dr. Anayanti Arianto, M.Si., Apt.
NIP 195306251986012001
Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.
NIP 195201171980031002 Dr. Edy Suwarso, SU., Apt.
NIP 195209271981031007
Drs. Suryanto, M.Si., Apt.
NIP 196106191991031001
Medan, Juli 2016 Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Dekan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan kasihNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul dengan judul “Inkompatibilitas antara Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini dengan segala hormat penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan, kepada Ibu Dr. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., Bapak Dr. Edy Suwarso, SU., Apt., dan Bapak Drs. Suryanto, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta kepada Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., selaku dosen penasehat akademik yang selalu membimbing selama masa pendidikan.
v
juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan tiada terhingga kepada Ayahanda Darma Karya Bangun dan Ibunda Elyana br. Sitepu yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tak ternilai harganya dengan apapun, pengorbanan baik materil, moril, dan motivasi serta doa yang tulus yang tidak pernah berhenti, serta kakak-kakakku tercinta Dessy Gustiana br. Bangun, Amd., Debora Nova Siska br. Bangun, S.Sos., abangku tercinta Dedy Pramana Bangun dan keponakanku tercinta Michael Alexy Pratama Sembiring yang setia mendukung dan memberi dukungan baik materil, moril dan motivasi serta doa yang tiada henti, kepada sahabat-sahabat saya dan teman-teman di Laboratorium Farmasi Fisik yang telah memberikan motivasi dan menyemangati penulis selama penelitian dan penulisan skripsi berlangsung.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum smepurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaannya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi dan berguna bagi alam semesta.
Medan, Juli 2016 Penulis,
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Debi Sara Monica
Nomor Induk Mahasiswa : 121501047
Program Studi : S-1 Farmasi Reguler
Judul Skripsi : Inkompatibilitas antara Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dari hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ada pengadukan dari pihak lain karena di dalam skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing. Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.
Medan, Juli 2016
Yang membuat pernyataan,
vii
INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM
ABSTRAK
Latar Belakang: Injeksi dexamethasone merupakan obat golongan kortikosteroid yang ditujukan untuk alergi, gejala inflamasi akut, tetapi memiliki efek samping osteoporosis, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit. Oleh karena itu, dalam pemberiannya perlu diberikan larutan parenteral mengandung kalsium. Namun demikian, kalsium dapat bereaksi dengan fosfat yang terdapat pada injeksi dexamethasone membentuk endapan kalsium fosfat. Dalam pemberian larutan intravena ukuran partikel tidak boleh lebih dari 1 µm.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi injeksi dexamethasone, injeksi kalsium glukonat serta konsentrasi Ca2+ dalam larutan Ringer terhadap inkompatibilitas melalui pencampuran dalam satu wadah dan
three-way stopcock.
Metode: Larutan injeksi dexamethasone dibuat dengan variasi konsentrasi 0,008%; 0,02% dan 0,07%, sedangkan injeksi kalsium glukonat dibuat dengan variasi konsentrasi 0,74%; 1,67% dan 4,44%, serta larutan Ringer dengan variasi konsentrasi Ca2+ 1,125 mEq; 0,45 mEq dan 0,1125 mEq. Pencampuran injeksi dexamethasone dengan injeksi kalsium glukonat maupun larutan Ringer dilakukan dalam jumlah volume yang sama. Pencampuran larutan parenteral dilakukan dengan dua metode yang berbeda yaitu dalam satu wadah dan melalui three-way
stopcock. Parameter inkompatibilitas campuran larutan yang diamati adalah
kekeruhan, ukuran partikel, pH dan morfologi partikel.
Hasil: Semakin meningkat konsentrasi injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat, serta konsentrasi Ca2+ dalam larutan Ringer maka semakin meningkat nilai kekeruhan dan diameter ukuran partikel yang lebih dari 1 µm, tetapi nilai pH yang diperoleh semakin menurun. Penambahan kalsium ke dalam injeksi dexamethasone yang mengandung dexamethasone natrium fosfat membentuk kompleks CaHPO4 yang mengendap. Hasil pengamatan morfologi partikel
menunjukkan bahwa kalsium fosfat yang terbentuk berada pada fase pertama yaitu brushite atau dikalsium fosfat dihidrat.
Kesimpulan: Adanya inkompatibilitas antara injeksi dexamethasone yang mengandung dexamethasone natrium fosfat dengan injeksi kalsium glukonat dan larutan Ringer melalui pencampuran dalam satu wadah dan three-way stopcock. Peningkatan konsentrasi injeksi dexamethasone, injeksi kalsium glukonat serta konsentrasi Ca2+ dalam larutan Ringer mempengaruhi peningkatan nilai kekeruhan serta diameter ukuran partikel yang lebih dari 1 µm, tetapi nilai pH yang diperoleh semakin menurun.
INCOMPATIBILITY OF DEXAMETHASONE INJECTION WITH PARENTERAL SOLUTIONS CONTAINING CALCIUM
ABSTRACT
Background: Dexamethasone injection is a corticosteroid which is intended for allergies, acute inflammatory symptoms, but the side effects are osteoporosis, impaired body fluid balance and electrolyte. Therefore, the administration should be given parenteral solution containing calcium. However, calcium can react with the phosphate contained in the injection of dexamethasone form a precipitate calcium phosphate. Particle size ˃ 1 μm cannot be administered intravenously. Purpose: the aim of this study was to know the effect of dexamethasone injection concentration, calcium gluconate injection and concentration of Ca2+ in Ringer's solution to the incompatibility volume through mixing in a container and a
three-way stopcock.
Methods: Dexamethasone injection solution made with various concentrations of 0.008%; 0.02% and 0.07%, whereas calcium gluconate injection was made with various concentrations of 0.74%; 1.67% and 4.44%, as well as Ringer's solution with various concentrations of Ca2+ 1.125 mEq; 0.45 mEq and 0.1125 mEq. Dexamethasone injection mixing with calcium gluconate injection and Ringer solution was performed in the same amount of volume. Parenteral solution mixing was done by two different methods, namely in one container and through the three-way stopcock. Parameter incompatibility solution mixture was observed turbidity, particle size, pH and particle morphology.
Results: The higher the concentration of dexamethasone and calcium gluconate mixture, also the higher concentration of Ca2+ in Ringer's solution caused higher turbidity value also formed particle diameter was more than 1 µm. However, the obtained pH value decreased. The addition of calcium into dexamethasone injection containing sodium phosphate to form a complex of precipitated CaHPO4. The formation of calcium phosphate was in the first phase of the
formation of calcium phosphate which was brushite or dicalcium phosphate dihydrate.
Conclusion: Incompatibilities between dexamethasone injection containing dexamethasone sodium phosphate with calcium gluconate injection and Ringer's solution by mixing in a container and a three-way stopcock. Increasing concentrations of dexamethasone injection, injection of calcium gluconate and concentration of Ca2+ in Ringer's solution affect the increase in turbidity and particle size diameter of 1 μm, but the pH value decreases.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
SURAT PERNYATAAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 3
1.3 Perumusan Masalah ... 4
1.4 Hipotesis Penelitian ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Parenteral ... 5
2.1.1 Intravena ... 5
2.1.2 Dasar pemberian cairan intravena ... 6
2.2 Injeksi Dexamethasone ... 6
2.2.2 Dosis umum ... 8
2.2.3 Farmakologi ... 8
2.2.4 Indikasi dan kontraindikasi ... 9
2.2.5 Efek samping ... 9
2.3 Injeksi Kalsium Glukonat ... 10
2.3.1 Uraian umum injeksi kalsium glukonat ... 10
2.3.2 Dosis umum ... 11
2.3.3 Farmakologi ... 11
2.3.4 Indikasi dan kontraindikasi ... 11
2.3.5 Efek samping ... 12
2.4 Larutan Ringer ... 12
2.5 Inkompatibilitas ... 14
2.5.1 Inkompatibilitas fisika ... 14
2.5.2 Inkompatibilitas kimia ... 15
2.5.3 Inkompatibilitas terapetik ... 16
2.6 Kalsium Fosfat ... 16
2.7 Kekeruhan ... 17
2.7.1 Non-rasiometrik, cahaya putih (Nephelometric Turbidity Unit, NTUs) ... 18
2.7.2 Rasiometrik, cahaya putih (Nephelometric Ratiometric Turbidity Units, NTUs) ... 19
2.7.3 Backscatter/turbidimeters rasiometrik cahaya putih atau mendekati cahaya IR (Backscatter Unit/BU or Formazin Backscatter Unit/FBU) ... 19
2.8 Pengujian Partikel ... 19
2.8.1 Ukuran partikel ... 20
xi
2.8.3 Particle size analyzer ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1 Metode Penelitian ... 23
3.2 Alat ... 23
3.3 Bahan ... 23
3.4 Penyiapan Tiang Infus ... 24
3.5 Sediaan Parenteral yang Digunakan ... 24
3.6 Pembuatan Larutan Uji ... 25
3.6.1 Pembuatan larutan injeksi dexamethasone 0,008% ... 25
3.6.2 Pembuatan larutan injeksi dexamethasone 0,02% ... 25
3.6.3 Pembuatan larutan injeksi dexamethasone 0,07% ... 26
3.6.4 Pembuatan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% .. 26
3.6.5 Pembuatan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% .. 26
3.6.6 Pembuatan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% .. 26
3.6.7 Penyiapan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) ... 26
3.6.8 Penyiapan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) ... 27
3.6.9 Penyiapan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) ... 27
3.7 Prosedur Kerja ... 27
3.7.1 Pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah ... 27
3.7.2 Pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat melalui three-way stopcock ... 28
3.7.3 Pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam satu wadah ... 29
3.7.5 Evaluasi pemeriksaan penampilan fisik hasil pencampuran injeksi dexamethasone dengan injeksi kalsium glukonat maupun larutan Ringer dalam satu
wadah dan melalui three-way stopcock ... 31
3.7.5.1 Pemeriksaan warna dan kekeruhan ... 31
3.7.5.2 Pengujian kekeruhan ... 32
3.7.5.2.1 Kalibrasi turbidimeter ... 32
3.7.5.2.2 Penetapan blanko ... 32
3.7.5.2.3 Penetapan sampel uji ... 32
3.7.5.3 Pemeriksaan ukuran partikel larutan ... 32
3.7.5.4 Penentuan pH larutan ... 33
3.7.5.5 Pemeriksaan morfologi partikel ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1 Pemeriksaan Warna dan Kekeruhan Campuran Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium (Injeksi Kalsium Glukonat, Larutan Ringer) dalam Satu Wadah dan melalui Three-way Stopcock ... 35
4.1.1 Pemeriksaan warna dan kekeruhan campuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah dan melalui three-way stopcock ... 35
4.1.2 Pemeriksaan warna dan kekeruhan campuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam satu wadah dan melalui three-way stopcock ... 38
4.2 Pengaruh Campuran Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium (Injeksi Kalsium Glukonat, Larutan Ringer) dalam Satu Wadah dan melalui Three-way Stopcock terhadap Kekeruhan Larutan ... 41
xiii
4.4 Pengaruh Campuran Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium (Injeksi Kalsium Glukonat, Larutan Ringer) dalam Satu Wadah
dan melalui Three-way Stopcock terhadap pH Larutan ... 52
4.5 Morfologi Partikel Kalsium Fosfat ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 2.1 Solution compatibility chart dexamethasone ... 8 2.2 Solution compatibility chart calcium gluconate ... 10 4.1 Data pengamatan terhadap pemeriksaan warna dan kekeruhan
campuran injeksi dexamethasone dengan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah dan melalui three-way stopcock .... 35 4.2 Data pengamatan terhadap pemeriksaan warna dan kekeruhan
campuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam
satu wadah dan melalui three-way stopcock ... 38 4.3 Kekeruhan campuran larutan injeksi dexamethasone dan
injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah dan melalui
three-way stopcock ... 42 4.4 Kekeruhan campuran larutan injeksi dexamethasone dan
larutan Ringer dalam satu wadah dan melalui three-way
stopcock ... 44 4.5 Ukuran partikel campuran larutan injeksi dexamethasone dan
injeksi kalsium glukonat baik dalam satu wadah maupun melalui three-way stopcock ... 48 4.6 Distribusi ukuran partikel campuran larutan injeksi
dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat baik dalam satu
wadah maupun melalui three-way stopcock ... 49 4.7 Ukuran partikel campuran larutan injeksi dexamethasone dan
larutan Ringer baik dalam satu wadah maupun melalui
three-way stopcock ... 50 4.8 Distribusi ukuran partikel campuran larutan injeksi
dexamethasone dan larutan Ringer baik dalam satu wadah
maupun melalui three-way stopcock ... 51 4.9 pH campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi
kalsium glukonat baik dalam satu wadah maupun melalui
three-way stopcock ... 53 4.10 pH campuran larutan injeksi dexamethasone dan larutan
Ringer baik dalam satu wadah maupun melalui three-way
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1.1 Kerangka pikir penelitian ... 3
2.1 Rumus bangun deksametason natrium fosfat ... 6 2.2 Penurunan kelarutan kalsium fosfat dengan meningkatnya
rasio Ca/P ... 17 2.3 Ilustrasi efek dari kekeruhan bagaimana cahaya dapat
melewati air ... 18
2.4 Teknik pengukuran kekeruhan ... 18 2.5 Komponen instrumen Dynamic Light Scattering ... 22 3.1 Sketsa pembuatan tiang infus ... 24 3.2 Sketsa pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi
kalsium glukonat dalam satu wadah ... 28 3.3 Sketsa pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi
kalsium glukonat melalui three-way stopcock ... 29 3.4 Sketsa pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan
Ringer dalam satu wadah ... 30 3.5 Sketsa pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan
Ringer melalui three-way stopcock ... 31 4.1 Penampilan warna dan kekeruhan campuran injeksi
dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah ... 36 4.2 Penampilan warna dan kekeruhan campuran injeksi
dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat melalui
three-way stopcock ... 37
4.3 Penampilan warna dan kekeruhan campuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam satu wadah ... 40 4.4 Penampilan warna dan kekeruhan campuran injeksi
dexamethasone dan larutan Ringer melalui three-way
4.5 Kekeruhan campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat baik dalam satu wadah maupun melalui three-way stopcock ... 43 4.6 Kekeruhan campuran larutan injeksi dexamethasone dan
larutan Ringer baik dalam satu wadah maupun melalui
three-way stopcock ... 45
4.7 Ukuran partikel campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat baik dalam satu wadah maupun melalui three-way stopcock ... 48 4.8 Ukuran partikel campuran larutan injeksi dexamethasone dan
larutan Ringer baik dalam satu wadah maupun melalui
three-way stopcock ... 50
4.9 pH campuran larutan injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat baik dalam satu wadah maupun melalui
three-way stopcock ... 54
4.10 pH campuran larutan injeksi dexamethasone dan larutan Ringer baik dalam satu wadah maupun melalui three-way
stopcock ... 55
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya ... 64
2 Perhitungan laju tetes bahan yang digunakan ... 66
3 Perhitungan konsentrasi bahan yang digunakan ... 67
4 Perhitungan konsentrasi kalsium dalam larutan Ringer ... 70
5 Flowsheet pembuatan larutan injeksi dexamethasone 0,008%; 0,02% dan 0,07% ... 72
6 Flowsheet pembuatan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74%; 1,67% dan 4,44% ... 73
7 Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat dalam satu wadah ... 74
8 Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium glukonat melalui three-way stopcock ... 75
9 Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dalam satu wadah ... 76
10 Flowsheet pencampuran injeksi dexamethasone dan larutan Ringer dengan melalui three-way stopcock ... 77
11 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (dalam 1 wadah) / F1 ... 78
12 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,02% dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% (dalam 1 wadah) / F2 ... 79
13 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (dalam 1 wadah) / F3 ... 80
14 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,008% dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (melalui three-way stopcock) / F4 ... 81
16 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (melalui
three-way stopcock) / F6 ... 83 17 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (dalam 1 wadah) / F7 ... 84 18 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq
(larutan Ringer 100 mL) (dalam 1 wadah) / F8 ... 85 19 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,07% dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) (dalam 1 wadah) / F9 ... 86 20 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan Ringer 250 mL) (melalui three-way stopcock) /
F10 ... 87 21 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,02% dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan Ringer 100 mL) (melalui three-way stopcock) / F11 ... 88 22 Data pengukuran kekeruhan larutan injeksi dexamethasone
0,07% dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq
(larutan Ringer 25 mL) (melalui three-way stopcock) / F12 . 89 23 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,008%
dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (dalam 1 wadah) / F1 ... 90 24 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0.02%
dan kalsium glukonat 1.67% (dalam 1 wadah) / F2 ... 91 25 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07%
dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (dalam 1 wadah) / F3 ... 92 26 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,008%
dan larutan injeksi kalsium glukonat 0,74% (melalui
three-way stopcock) / F4 ... 93 27 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02%
dan larutan injeksi kalsium glukonat 1,67% (melalui
xix
28 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07% dan larutan injeksi kalsium glukonat 4,44% (melalui
three-way stopcock) / F6 ... 95 29 Data ukuran partikel larutan larutan injeksi dexamethasone
0,008% dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq
(larutan Ringer 250 mL) (dalam 1 wadah) / F7 ... 96 30 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02%
dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan
Ringer 100 mL) (dalam 1 wadah) / F8 ... 97 31 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07%
dan larutan yang mengandung kalsium 0,1125 mEq (larutan Ringer 25 mL) (dalam 1 wadah) / F9 ... 98 32 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,008%
dan larutan yang mengandung kalsium 1,125 mEq (larutan
Ringer 250 mL) (melalui three-way stopcock) / F10 ... 99 33 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,02%
dan larutan yang mengandung kalsium 0,45 mEq (larutan
Ringer 100 mL) (melalui three-way stopcock) / F11 ... 100 34 Data ukuran partikel larutan injeksi dexamethasone 0,07%