BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Minyak atsiri merupakan zat berbau yang terkandung dalam tanaman.
Minyak ini disebut minyak menguap, minyak eteris, atau minyak esensial karena
pada suhu biasa (suhu kamar) mudah menguap di udara terbuka. Dalam keadaan
segar dan murni tanpa pencemar, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun,
pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap) (Gunawan, 2010).
Pada dasarnya semua minyak atsiri mengandung campuran senyawa kimia
dan biasanya campuran tersebut sangat kompleks. Beberapa tipe senyawa organik
mungkin terkandung dalam minyak atsiri, seperti hidrokarbon, alkohol,
oksida,ester, aldehida dan eter. Minyak cengkeh termasuk salah satu komponen
kimia yang sangat tinggi. Minyak cengkeh (Eugenia aromatica) mengandung
senyawa fenol sekitar 85%, terutama eugenol (Agusta, 2000).
Dan untuk melakukan penetapan kadar minyak atsiri pada cengkeh metode
destilasi adalah metode yang paling tepat, karena metode ini dapat digunakan
untuk bahan yang kebanyakan dapat rusak akibat panas dan kering (Gunawan,
2010).
Pada penelitian dilakukan pengujian penetapan kadar minyak atsiri pada
cengkeh dan pengujian mutu daripada minyak cengkeh berdasarkan SNI
01-3392-1994 dan SNI 06-4267-1996.
1.2Tujuan
- Untuk mengetahui nilai penetapan kadar minyak atsiri pada bunga cengkeh
- Untuk mengetahui metode yang sesuai pada penetapan kadar minyak atsiri
cengkeh
1.3Manfaat
Adapun manfaat tugas akhir ini yaitu:
- Untuk menentukan kadar minyak atsiri pada bunga cengkeh
- Untuk menentukan mutu minyak atsiri pada bunga cengkeh