• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentnag Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentnag Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Maulana (2009), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk seseorang (overt

behavior).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Maulana (2009), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu

sebagai berikut :

a. Tahu

Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur

bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefenisikan, dan menyatakan.

b. Memahami (comprehension)

Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar

(2)

tersebut secara benar - benar. Orang yang paham harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan.

c. Aplikasi/ Penerapan (application)

Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip

dalam konteks atau situasi nyata.

d. Analisis

Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke

dalam bagian – bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur

organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan,

membuat bagan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan.

e. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan

menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

(3)

makin tinggipendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi.

b. Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non-formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate-inpact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, majalh dan lain – lain mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

c. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian,

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukannnya. Status ekonomi seseorang juga bisa akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, psikologis maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu

yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya

interaksi timbal balikataupun tidak yang akan direspon sebagai

(4)

e. Pengalaman Sebagai Sumber Pengetahuan

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran penegetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang diperoleh

dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

f. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik.

B. Sikap 1. Defenisi

Sikap adalah tingkah laku atau perbuatan kata lain kebiasaan, dimana

kebiasaan merupakan corak atau ciri dari kepribadian seseorang. Perubahan

sikap sangatlah berkaitan dengan usia, keturunan, lingkungan, serta sosial

dan pendidikan ( Ahmad,Soleh 2005).

Menurut Purwanto (1999) sikap adalh suatu pandangan atau perasaan

yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek yang

mengarah pada pola tingkah laku seseorang baik atau buruk.

Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan

timbul apabila individu dihadapkan pada satu stimulus yang menghendaki

adanya reaksi yang di yatakan sebagai sikap, hal itu timbul didasari oleh

(5)

stimulus dalam bentuk nilai baik atau buruk, positif atau negatif

menyenangkan yang kemudian mengkristalkan sebagai potensi reaksi

terhadap objek sikap. ( Azwar, 2005).

2. Proses Terbentuk Sikap

Rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada organisme dapat diterima

atau di tolak. Apabila stimulus itu ditolak berarti stimulus ini tidak efektif

dalam mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini, tetapi bila

stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan

stimulus itu efektif.

Apabila stimulus ini telah mendapatkan perhatian dari organisme

(diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan pada proses

berikutnya, setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga

terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang diterimanya (Azwar,

1988).

3. Ciri – Ciri Sikap

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.

Sifat ini dibedakan dengan sikap – sikap biogenetik seperti lapar, haus,

kebutuhan akan istirahat dan lain- lain sebagainya.

b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

pula dapat berubah pada orang terdapat keadaan – keadaan dan syarat –

(6)

c. Sikap itu berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

pada suatu objek.

d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu dapat merupakan

kumpulan dari hal tersebut.

e. Sikap yang mempunyai segi motivasi dari segi – segi perasaan. Sifat

inilah yang membdeakan sikap dari kecakapan – kecakapan atau

pengetahuan yang dimiliki orang.

4. Tingkatan Sikap

a. Menerima ( receiving)

Dapat diartikan bahwa orang ( objek) mau dan memperhatikan stimulus

yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai ( Valuing)

Memberikan orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab ( Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

(7)

5. Komponen Sikap

Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok :

a. Kepercayaan terhadap suatu objek

b. Kehidupan emosional

c. Kecenderungan untuk bertindak ke 3 komponen ini secara bersama –

sama membentuk sikap yang utuh (total atitude) dalam penentuan sikap

ini pengetahuan ikut berperan.

6. Teori Perubahan Sikap

a. Teori Keseimbangan

Keadaan seimbang atau ketidakseimbangan selalu melibatkan 3 unsur

yaitu individu, orang lain dan objek sikap. Teori keseimbangan

menunjukkan kepada suatu siuasi dimana hubungan diantar unsur – unsur

yang ada berjalan harmonis sehingga tidak terdapat untuk mengubah

keadaan.

b. Teori Kesesuaian

Merupakan pernyataan hubungan penilaian yang bersifatmenolak atau

tidak membenarkan kesesuaian yang terjadi apabila dua objek yang ada

hubungannya nilai intensitas yang sama.

c. Teori Konsistensi

Orang akan berbuat sesuatu sesuai dengan sikapnya sedangkan berbagai

(8)

7. Karakteristik Sikap

a. Arah

Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah menyatakan setuju

atau tidak apakah mendukung ( favorable) atau tidak mendukung (

unfavorable) serta apakah memihak atau tidak memihak.

b. Kekuasaan

Setuju atau tidak setuju sikap ini dapat mengenai aspek yang sedikit dan

sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek

yang ada pada objek sikap.

c. Intensitas

Kedalam dan kekuatan sikap terhadap suatu yang tertentu belum sama

walaupun arahnya mungkin tidak berbeda.

d. Konsistensi

Kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya

terhadap objek sikap tertentu.

e. Spontanitas

Menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya

secara spontan ( Azwar, 1988).

C. Ibu

1. Defenisi

Ibu adalah seorang wanita sebagai penerus proses generasi keluarga dan

(9)

sosial yang sangat diperlukan. Ibu adalah pendidik pertama dalam keluarga

(Sofyan, 2006).

D. Hamil 1. Defenisi

Hamil bukan sekadar membesarkan janin dalam rahim yang membuat

perut Anda terus membuncit. Kehamilan bisa didefinisikan berdasarkan keilmuan

yang dipelajari. Dalam agama Islam, Allah menjadikan gumpalan darah menjadi

manusia di rahim seorang ibu. Dari sudut ilmu biologi, definisi kehamilan adalah

ketika sperma dan ovum menyatu dan membentuk sel yang terus bertumbuh

(Jayantika, 2012).

Walaupun kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi

banyak ibu tetap khawatir menghadapinya. Terutama pada rasa sakit yang

teramat hebat yang terjadi saat kontraksi, kerapkali menyebabkan para ibu tegang

dan cemas (Musbikin, 2006).

E. Hypnobirthing

1. Defenisi

Hipnosis adalah suatu proses sederhana agar diri kita berada pada kondisi

rileks, tenang dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan.

Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan.

Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan

bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan

(10)

Menurut Amrin (2010), Hypno-birthing berasal dari kata Yunani hypnos

yang berarti tidur/pikiran tentang dan birthing yang berari proses kehalmilan

sampai melahirkan. Hypno – birthing adalah upaya alami menanamkan niat

kepikiran bawah sadar untuk mengahadapi persalinan dengan tenaga dan sadar.

Hypno-birthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara

mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya

bergerak- gerak sambil mengucapkan kalimat – kalimat positif yang dapat

membangunkan kecerdasan otak pada anak.

Banyak orang yang mempunyai persepsi bahwa melahirkan sangat sakit,

sehingga tidak sedikit orang seolah enggan untuk mempunyai anak. Informasi itu

hanya akan menyebakan wanita hamil katakutan untuk menghadapi masa

persalinan.

Belakangan ini telah muncul berbagai cara melahirkan yang tidak sakit,

yakni dengan cara hipnotis yang biasa disebut “hypno-birthing” yang dicetuskan

berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi, Dr. Grantly Dick-Read.

Menurut Lani Kustanti (2003), rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih

parah karena rasa takut dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari

perasaan tersebut. Relaksasi hypnobirthing merupakan cara efektif untuk

menghilangkan seluruh perasaan tersebut. Hypno – birthing merupakan

pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang

dan dalam keadaan sadar sepenuhnya saat menghadapi proses persalinan.

Menurut Ririn N.F , Hypnobirthing bisa dilakukan di usia kehamilan

berapa pun. Namun, umumnya dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2

(11)

maupun menjelang tidur malam, lamanya sekitar 10-15 menit. Tempatnya

bergantung keinginan masing-masing dan sebaiknya dilakukan berpasangan

dengan sang suami agar tercipta hubungan spiritual bersama.

2. Self Hypnosis

Pada dasarnya setiap hypnosis adalah self hypnosis. Misalnya, ada orang

lain membantu, tetapi keputusan untuk menerima sugesti tersebut atau tidak,

tetap berada di tangan kita. Kondisi alam bawah sadar juga hanya bisa di capai

jika kita benar-benar menginginkannnya. Inilah mengapa hypnosis sama sekali

bukanlah ilmu pelet atau gendam. Hypnosis itu nyata, bisa dipelajari dan

dipergunakan dengan baik pula.

3. Jenis- jenis Hypnosis

a. Heterohypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance oleh orang

lain. Mereka membantu membuat lingkungan yang sesuai dan mengatur

langkah – langkah untuk mencapai kondisi hypnosis.

b. Self hypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance atau usaha

sendiri.

4. Karakteristik Hypnosis

Ada 5 karateristik utama yang bisa diamati dari hypnosis, yaitu :

a. Relaksasi. Hypnosis merupakan salah satu cara dan bagian dari sebuah

(12)

b. Konsentrasi terfokus. Hypnosis merupakan keadaan ketika seseorang

berkonsentrasi kedalam pikuran bawah sadarnya.

c. Kondisi pasif. Dalam keadaan trance, seseorang hanya dapat berada pada

kondisi pasif, yaitu sikap menerima sugesti yang telah direncanakan

untuk meningkatkan kualitas hidup atau menetukan tujuannnya.

d. Hyperawareness terhadap kelima indera kita. Dalam keadaan terhipnotis,

seseorang justru merasakan kesadaran yang tinggi akan kelima inderanya.

Semua indrea akan tetap menerima masukan saran atau perintah apa yang

sesungguhnya perlu dipikirkan dan dilakukan di dalam pencapaian tujuan

yang dimaksud.

e. Peregerakan bola mata yang cepat. Dalam kondisi trance, biasanya

seseorang akan mengalami pergerakan bola mata yang cepat. (Muhepi

dan Murthiningsih).

5. Fungsi Tenaga Bawah sadar.

Menurut Maryunani (2003), sebagai makhluk rohani manusia mempunyai

jiwa tenaga bawah sadar dan raga dengan tenaga sadar. Contoh tenaga

bawah sadar, adalah “Jika ibu hamil berpikir bahwa hamil adalah

pengorbanan dan menderita maka penderitaanlah yang didapat, jika berpikir

bahwa persalinan itu adalah sakit maka kesakitan yang diperoleh”.

Dalam Aprillia (2011), Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan

antara pikiran sadar dan bawah sadar. Setelah membaca ini, akan memiliki

pemahaman yang lebih baik tentang alam bawah sadar.

(13)

Pikiran bawah sadar menyadari segala sesuatu yang lain.

• Pikiran sadar adalah berurutan. Ia menyukai urutan logis.

Pikiran bawah sadar proses secara bersamaan. Ini multitasks.

• Pikiran sadar adalah logis. Ia menyukai hal-hal masuk akal - punya

alasan.

Pikiran bawah sadar yang intuitif dan bisa membuat asosiasi informasi

dengan mudah.

• Pikiran sadar adalah berpikir linier. Ia berpikir dalam hal sebab-akibat.

Pikiran bawah sadar membuat asosiasi dan hubungan antara banyak

ide-ide pikiran, dan perasaan.

• Pikiran sadar mencari jawaban untuk "mengapa"?

Pikiran bawah sadar tahu mengapa.

• Pikiran sadar tidak berpikir intelektual Anda. Bertanggung jawab atas

diri-bicara Anda.

pikiran bawah sadar Anda tidak mengamati Anda dan penuh perasaan.

• Pikiran sadar Anda terkait dengan membangun, berpikir.

Pikiran bawah sadar dikaitkan dengan bermimpi (termasuk hari

bermimpi), mencerminkan, meditasi dan tidur rileks.

• Pikiran sadar secara sukarela dapat memindahkan bagian tubuh Anda.

Alam bawah sadar tanpa sengaja dapat memindahkan bagian tubuh Anda.

• Pikiran sadar Anda hanya menyadari sekarang.

pikiran bawah sadar Anda tidak terbatas dalam ruang dan waktu. Ini

(14)

• Pikiran sadar adalah disengaja.

Pikiran bawah sadar secara otomatis.

• Pikiran sadar adalah verbal (termasuk self-talk).

Pikiran bawah sadar adalah nonverbal (perasaan).

• Pikiran sadar adalah analitis.

Pikiran bawah sadar adalah harfiah.

• Pikiran sadar adalah tempat pelajaran kognitif dan pemahaman.

Pikiran bawah sadar adalah tempat pembelajaran pengalaman.

• pikiran sadar Anda menggunakan intelek untuk dengan solusi logis

untuk masalah.

pikiran bawah sadar Anda dapat mengakses sumber daya internal dari

ingatan pengalaman, menghubungkan mereka semua bersama-sama -

menciptakan sebuah akal.

• pikiran sadar Anda akan memberitahu Anda saat tepat Anda karena

baris fakta atas.

pikiran bawah sadar Anda akan memberitahu Anda ketika Anda benar

karena akan merasa benar.

• pikiran sadar Anda memiliki fokus terbatas.

(15)

6. Afirmasi/ Niat

Untuk mengoptimalkan tenaga bawah sadar ibu yang hendak bersalin,

maka dibutuhkan niat/afirmasi ibu sebagai suatu program yang direkam jiwa

oleh tenaga bawah sadar, dimana niat tersebut harus positif dan dimulai saat

ini, seperti di bawah ini :

a. Saya sehat

b. saya dan bayi saya sehat.

c. Kehamilan saya sehat.

d. Persalinan saya aman, nyaman, dan lancar.

e. Air susu saya sehat dan cukup untuk bayi saya,dan sebagainya.

Ibu tidak boleh meniatkan dalam hati hal-hal negatif, seperti :

a. Saya tidak sakit atau saya tidak akan sehat.

b. Nanti bagaimana kalau kehamilan saya terganggu.

c. Apakah saya dan bayi saya sehat.

d. Persalinan saya sepertinya tidak aman dan tidak lancar.

e. Air susu saya sedikit, dan sebagainya.

7. Manfaat Hypnobirthing

a. Setelah kehamilan melampaui empat bulan, bayi dalam kandungan bisa

berkomunikasi dengan ibunya dan ini bisa dilatih dengan hipnosis.

(16)

c. Hipnoterapi ini bisa mengurangi rasa nyeri saat persalinan hingga 100%

jika tidak ada sel yang rusak, namun jika ada sel yang rusak maka

sebaiknya diperbaiki dahulu dengan mengkonsumsi makanan yang bisa

memperbaiki sel rusak tersebut.

d. Hipnoterapi ini juga membuat ibu merasakan relaksasi.

e. Hipnoterapi menjadi alat komunikasi antara i bu dan anak melalui alam

bawah sadar yang nantinya akan membuat hubungan ibu dan bayinya

menjadi lebih dekat.

Sedangkan menurut Amrin (2010),relaksasi hypnobirthing mempunyai

keuntungan sebagai berikut :

1. Keuntungan yang didapatkan ibu hamil

a. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar sehingga

kadang tidak terasa seperti saat melahirkan.

b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang

dipengaruhi faktor stress dan depresi.

c. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih

cepat.

d. Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy

(pembedahan).

e. Ibu akan merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.

f. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyaman saat proses

melahirkan.

(17)

h. Mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan.

Gejala itu akan dirasakan karena proses Hypnobirthing berupaya

untuk mengembalikan pada soul (jiwa).

i. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi

lebih sehat. Latihan-latihan yang dilakukan ibu hamil sebelum

melahirkan memberikan pengaruh tersendiri yang membuat bayi

lebih segar.

2. Keuntungan yang didapatkan janin

a. Getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang

merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual quotient).

b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan

memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui

plasenta

3. Keuntungan yang didapatkan suami

Jika melihat sang istri tenang dalam menghadapi persalinan, suami juga

akan merasa lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.

4. Keuntungan yang didapatkan bidan atau dokter

Seorang bidan atau dokter dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam

menyiapkan persalinan karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu

(18)

8. Langkah Melakukan Relaksasi Dan Hypnobirthing

Dalam Ririn N.F., Ada beberapa cara melakukannya hypnobirthing.

1. Posisi tubuh dibuat senyaman mungkin, dengan duduk atau berbaring

telentang atau miring. Jika berbaring, lakukan posisi menyamping ke kiri

agar dapat memperbaiki aliran darah ke rahim atau plasenta.

2. Kondisikan seluruh tubuh dalam keadaan relaks. Pejamkan mata dan

mulai bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan teratur.

Kendurkan otot-otot seluruh tubuh dan istirahatkan pikiran.

Berkonsentrasilah pada niat untuk melakukan relaksasi dan

hypnobirthing.

3. Bayangkan dan niatkan proses persalinan yang menyenangkan dan

membahagiakan, proses bersalin yang lancar, serta membayangkan bayi

mungil yang sehat dan lucu.

4. Setelah kondisi relaks, tanamkan sugesti dan niat positif ke alam bawah

sadar. Misalnya, "Aku bisa melahirkan secara alami, lancar dan normal"

atau "Bayiku terlahir sehat."

5. Saat hendak selesai, biarkan otot-otot semakin relaks dengan menghirup

napas panjang dan buang napas perlahan lewat hidung. Kembali ke

kondisi normal dan siap melakukan kegiatan lain atau beristirahat.

6. Pada saat bersalin, tetaplah tenang, bernapaslah secara teratur, selaraskan

energi dengan datangnya kontraksi sehingga tenaga tidak terbuang

Referensi

Dokumen terkait

dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali ( recall ) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif (Notoatmodjo, S, 2003) yaitu : tahu (mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya)

Tahu adalah kemampuan untuk mengingat suatu materi materi yang telah dipelajari sebelumnya, dalam tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu spesifik dari

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

ke dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali ( recall ) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif (Notoatmodjo, S, 2003) yaitu : tahu (mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya)

Pada pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang sepesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, sehingga

Diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk mengingat kembali suatu yang spesifik dari semua bahan yang dipelajari atau rangsangan yang