POTENSI EKSTRAK DAUN MAHONI (Swietenia mahagoni (L)
Jacq) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus
aureus DAN Pseudomonas aeruginosa
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh:
MARITSA ADILAH 1301070018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
HALAMAN MOTO
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sungguh Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS. Al-Ankabut 29:6)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan puja dan puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat-Nya
penulis mempersembahkan karya ini untuk:
1. Ibu dan bapak tersayang (Ibu Indri Astuti dan Bapak Rusman) atas segala
dukungan moril dan materil serta kasih sayang yang tiada henti kepada
penulis, doa yang tiada henti, dan nasehat yang selalu diberikan kepada
penulis untuk menjadi lebih baik.
2. Kakaku (M. Haqqul Maulana), Adikku (Nuha Ahsana Sofi Maharani) dan
POTENSI EKSTRAK DAUN MAHONI (Swietenia mahagoni (L) Jacq) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN
Pseudomonas aeruginosa
ABSTRAK
Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan tumbuhan sebagai obat. Salah satu tumbuhan obat adalah mahoni yang banyak digunakan untuk mengobati hipertensi, malaria, diabetes, dan rematik. Bagian tumbuhan mahoni yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan adalah buah dan kulit batang, sedangkan bagian daunnya jarang digunakan. Mahoni juga diketahui mempunyai kemampuan antibakteri. Hasil penelitian Ananda (2014) menunjukkan bahwa ekstrak daun mahoni mampu menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila yang sering menyerang ikan. Oleh karena itu, senyawa antibakteri yang bersumber dari daun mahoni perlu dieksplorasi dan diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun mahoni sebagai antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit gatal pada kulit manusia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak daun mahoni (10%, 15%, 20%, 25% dan 30%). Sebagai pembanding digunakan antibiotik tetrasiklin
(kontrol positif) dan aquades (kontrol negatif). Faktor kedua adalah jenis bakteri yang digunakan yaitu Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati yaitu diameter zona hambat yang terbentuk disekitar kertas cakram (metode Kirby-Bauer). Analisis data menggunakan uji F dan dilanjutkan menggunakkan uji lanjut
Duncan Multiple Range (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun mahoni (S. mahagoni) berpengaruh nyata terhadap diameter zona bening yang terbentuk pada bakteri S.aureus dan P. aeruginosa. Konsentrasi ekstrak 20% memiliki kemampuan paling baik untuk menghambat bakteri S. aureus dan P. aeruginosa dengan diameter zona hambat yang terbentuk masing-masing 1,18 cm dan 1,13 cm, namun masih di bawah kemampuan tetrasiklin.
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
POTENSI EKSTRAK DAUN MAHONI (Swietenia mahagoni (L.) Jacq)
SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN
Pseudomonas aeruginosa.
Terimakasih dengan setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada Drs. Heri
Maryanto, M.Si dan Drs. Arief Husin, M.Si yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Susanto, M.Si dan Teguh Julianto,
S.Pd., M.Si selaku penguji yang telah menyumbangkan masukan dan pemikiran
untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Drs. Pudiyono, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Drs. Arief Husin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
3. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
4. Staf laboratorium Program Studi Pendidikan Biologi dan Staf Laboratorium
6. Teman-teman Biologi angkatan 2013 yang saya sayangi, terima kasih atas
dukungan dan semangatnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan penuh semangat.
7. Teman seperjuangan dalam penelitian Titin Mutiana yang sudah
bersama-sama dalam segala rasa senang dan keluh kesah dalam melakukan penelitian.
8. Yuliana Nurkartika, Riska, Nurhayati, dan Rizkiya Hudayah yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Demikian, semoga dengan
terselesaikannya skripsi ini berguna bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis serta Program Studi Pendidikan Biologi.
Purwokerto, 19 Januari 2017
DAFTAR ISI
Halaman
UCAPAN TERIMA KASIH ... viii
DAFTAR ISI ... x
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tumbuhan Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) ... 6
2.1.1 Klasifikasi Tumbuhan Mahoni ... 6
2.1.2 Deskripsi Tumbuhan Mahoni ... 7
2.1.3 Manfaat Tumbuhan Mahoni ... 8
2.1.4 Metabolit Sekunder Tumbuhan ... 9
2.1.5 Kandungan Kimia Tumbuhan Mahoni ... 10
2.1.6 Metode Ekstraksi ... 12
2.2 Bahan Antibakteri ... 14
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Zat Antimikroba ... 18
2.4 Bakteri ... 20
2.4.1 Bakteri Staphylococcus aureus... 21
2.4.1.1 Klasifikasi bakteri Staphylococcus aureus ... 21
2.4.1.2 Karakteristik Staphylococcus aureus ... 22
2.4.1.3 Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ... 22
2.4.1.4 Patogenitas Staphylococcus aureus ... 22
2.4.2 Bakteri Pseudomonas aeuoginosa ... 23
2.4.2.2 Karakteristik Pseudomonas aeuoginosa ... 23
2.4.2.3 Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeuoginosa ... 23
2.4.2.4 Patogenitas Pseudomonas aeuoginosa ... 24
2.4 Penelitian Relevan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 27
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 27
3.2.1 Alat ... 27
3.2.1.1 Alat Pembuatan Ekstrak ... 27
3.2.1.2 Alat Uji Aktivitas Antibakteri ... 27
3.2.1.3 Alat Kromatografi ... 28
3.2.2 Bahan ... 28
3.2.2.1 Bahan Ekstraksi... 28
3.2.2.2 Bahan Uji Aktivitas Antibakteri ... 28
3.2.2.3 Bahan Kromatografi ... 28
3.3 Rancangan Penelitian ... 28
3.4 Prosedur kerja ... 30
3.4.1 Sterilisasi ... 30
3.4.2 Pembuatan Ekstrak Daun Mahoni ... 30
3.4.3 Uji Fitokimia Ekstrak Daun Mahoni Dengan Bantuan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)………..31
3.4.4 Pembuatan Medium ... 33
3.4.4.1 Medium Nutrient Agar (NA) ... 33
3.4.4.2 Medium Nutrient Broth (NB) ... 33
3.4.4.3 Medium Manitol Salt Agar (MSA) ... 34
3.4.4.4 Medium Glutamate Starch Phenil (GSP) ... 34
3.4.5 Purifikasi Isolat Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa ... 34
3.4.6 Menumbuhkan Bakteri pada Medium Cair ... 35
3.4.8 Tahap Pengujian Antibakteri (Metode Kirby-Bauer) ... 36
3.4.9 Pengamatan dan Pengukuran Zona Hambat Bakteri ... 37
3.4.9.1 Parameter yang Diukur ... 37
3.4.10 Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.1.1 Pembuatan Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacq) ... 39
4.1.2 Uji Fitokimia Menggunakan Metode KLT ... 41
4.1.2.1 Uji Fitokimia Kandungan Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacq) ... 41
4.1.3 Purifikasi Biakan Biakan Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa ... 42
4.1.4 Penghitungan Kepadatan Bakteri menggunakan Metode Spektrofotometer ... 43
4.1.5 Uji Potensi Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacq) Sebagai Antibakteri Terhadap S. aureus Dan P. aeruginosa ... 43
4.2 Pembahasan ... 45
4.2.1 Pembuatan Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni L. Jacq) ... 45
4.2.2 Uji Fitokimia Ekstrak Daun Mahoni Dengan Bantuan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 47
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Rancangan Penyajian Data Hasil Pengamatan...29
Tabel 4.1 Berat Basah dan Kering Ekstrak Daun Mahoni
(Swietenia mahagoni (L) Jacq) ... 39
Tabel 4.2 Hasil Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) ... 40
Tabel 4.3 Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni
(L) Jacq) ... 41
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kepadatan Bakteri Staphylococcus aureus
dan Pseudomonas aeruginosa ... 43
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Daun
Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) Terhadap S. aureus
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Tumbuhan Mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacq) :
(a) pohon mahoni, (b) daun mahoni ... 8
Gambar 4.1 Bahan baku pembuatan ekstrakdaun mahoni (S. mahagoni): A. Bahan daun segar, B. Bahan daun dikeringkan,
C. Serbuk simplisia daun ... 40
Gambar 4.2 Ekstrak kental daun mahoni (S. mahagoni) ... 40
Gambar 4.3 Hasil Purifikasi Isolat Bakteri: a. S.aureus pada medium MSA ; b. P.aeruginosa pada medium GSP ... 42
Gambar 4.4 Hasil uji potensi ekstrak daun mahoni terhadap bakteri
S.aureus dan P.aeruginosa. A. Pengujian terhadap Staphylococcus aureus; B. Pengujian
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Mentah Pengukuran Diameter Zona Hambat Bakteri
S. aureus dan P. aeruginosa ... 64
Lampiran 2 Analisis Data SPSS RAL Faktorial Ekstrak Daun Mahoni
(S. mahagoni (L) Jacq) ... 65
Lampiran 3 Hasil Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Daun Mahoni
(S. mahagoni (L) Jacq) ... 70