• Tidak ada hasil yang ditemukan

DERET PANGKAT TAK HINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DERET PANGKAT TAK HINGGA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

TAK HINGGA

(2)

DERET PANGKAT

DERET PANGKAT

Definisi deret pangkat :

(

)

1

(

) (

2

)

2 3

(

)

3

...

0

+

+

+

+

=

∞ =

a

x

c

a

x

c

a

x

c

c

a

x

C

o n n n adalah konstanta n

c

dimana

x

adalah variabel dan

a

Perhatikan bahwa dalam notasi deret pangkat telah sengaja memilih indeks nol untuk menyatakan suku pertama deret, c0, yang selanjutnya disebut suku ke-nol. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulisan, terutama ketika membahas pernyataan suatu fungsi dalam deret pangkat

(3)
(4)

Selang konvergensi deret pangkat

Selang konvergensi deret pangkat

Deret pada contoh (a)

Selang konvergensi deret pangkat dapat ditentukan dengan menggunakan konsep uji rasio (uji nisbah), sbb :

Menurut syarat uji nisbah suatu deret akan konvergen jika :

1

<

(5)

Sehingga :

1

2

<

=

x

ρ

atau :

2

<

x

atau :

2

2

<

<

x

Jadi selang konvergensinya adalah untuk nilai x antara - 2 dan 2

Pertanyaannya

Pertanyaannya sekarangsekarang adalahadalah apakahapakah untukuntuk titiktitik--titiktitik ujungujung selang

selang yaituyaitu padapada nilainilai x=x=--22 dandan x=x=22 deretderet konvergenkonvergen atauatau divergendivergen ???

(6)

Untuk x = -2, deret menjadi :

....

....

1

1

1

1

1

+

+

+

+

+

+

Deret ini akan tak hingga jumlahnya, maka untuk x = 2 deret menjadi divergen. Dengan demikian 2 tidak termasuk dalam selang konvergensi deret (a)

Untuk x = 2, deret menjadi :

Sehingga selang konvergensi deret pangkat (a) adalah Untuk x = 2, deret menjadi :

....

....

1

1

1

1

1

+

+

+

Merupakan deret bolak-balik dengan |an| = 1. karena |an+1| = |an| maka deret ini juga divergen. Dengan demikian 2 juga tidak termasuk dalam selang konvergensi deret (a)

2

2

<

<

(7)

TUGAS

TUGAS

Tentukan selang konvergensi deret pangkat pada

contoh (b), (c), dan (d)

(8)

TEOREMA

TEOREMA--TEOREMA PENTING

TEOREMA PENTING

TERKAIT DERET PANGKAT

(9)

TEOREMA-TEOREMA PENTING

1.

Integrasi dan diferensiasi deret pangkat dapat dilakukan per suku,

yaitu:

∫ ∑

∑∫

∞ = ∞ = ∞ = ∞ =

=

=

0 0 0 0

)

(

)

(

,

,

)

(

)

(

n n n n n n q p n n q p n n n n

dx

a

x

C

dx

d

a

x

C

dx

d

r

a

x

q

p

dx

a

x

C

dx

a

x

C

Selang konvergensi seragam deret pangkat yang dihasilkan,

sama seperti yang semula. Untuk kedua titik ujungnya, perlu

diselidiki.

2.

Dua deret pangkat dapat di-jumlah/kurang-kan, dan diperkalikan;

deret yang dihasilkan memiliki selang konvergensi

masing-masing deret. Jadi, misalkan I

1

dan I

2

selang konvergensi

masing-masing deret, maka selang konvergensi deret yang dihasilkan

adalah

(

lambang teori himpunan bagi irisan).

2 1

I

I

= =0 n 0 n

dx

dx

(10)

3.

Dua deret pangkat dapat pula dibagi asalkan

penyebutnya tak-nol di x = a, atau nol di x = a,

tetapi

tercoretkan

(seperti

).

Selang

konvergensinya harus dicari kembali.

4.

Suatu deret pangkat dapat disisipkan ke dalam

x x)

1 ln( +

4.

Suatu deret pangkat dapat disisipkan ke dalam

deret

pangkat

lainnya,

asalkan

selang

konvergensi deret yang disisipkan terkandung

dalam deret lainnya. Jadi, misalkan I

1

selang

konvergensinya I

2

, maka

(

lambang

teori himpunan bagi himpunan bagian).

2 1

I

(11)

5.

Pernyataan suatu fungsi f(x) dalam deret pangkat

konvergen, adalah tunggal. Artinya ada satu

pernyataan deret pangkat untuk satu fungsi,

sejauh

variabel

x

berada

dalam

selang

konvergensi deret.

(12)

URAIAN TAYLOR SEBUAH FUNGSI

• Seperti telah diungkapkan di atas, bahwa suatu fungsi

f(x) yang dapat dinyatakan dalam deret pangkat.

Kenyataan ini menguntungkan, karena deret pangkat

sangat mudah ditangani secara analitis, ketimbang

fungsi f(x) itu sendiri. Misalnya, dalam perhitungan

integral dari fungsi f(x), bila seandainya f(x) adalah

suatu fungsi rumit yang integralnya tak terdapat

suatu fungsi rumit yang integralnya tak terdapat

dalam tabel integral, maka penyelesaiannya akan

sulit. Penanganan dalam pernyataan deret dari f(x)

mungkin dapat lebih mudah ditangani.

(13)

• Sebagai contoh, integral tentu berikut:

• Muncul dalam persoalan fisika, yaitu pada persoalan

difraksi Fresnel gelombang cahaya oleh sebuah

celah. Integral jenis ini tak terdaftarkan dalam tabel

integral, karena hasilnya tak dapat diungkapkan

01 2

sin

x

dx

integral, karena hasilnya tak dapat diungkapkan

dalam pernyataan suatu fungsi primitif tertentu.

Sehingga sulit diselesaikan secara analitik dengan

menggunakan teknik dasar integral.

• Integral seperti ini dapat dengan mudah diselesaikan

dengan metode aproksimasi menggunakan metode

deret pangkat.

(14)

• Misalkan kita ingin menyatakan sebuah fungsi f(x)

yang diketahui dalam pernyataan deret pangkat,

maka mula-mula kita tulis bentuk umum seperti

berikut :

L

L

+

+

+

+

+

=

n n

x

a

C

a

x

C

a

x

C

C

x

f

(

)

0 1

(

)

2

(

)

2

(

)

(15)

Tetapan a dapat pula bernilai nol. Masalah

selanjutnya adalah:

a.

Menentukan nilai-nilai koefisien C

n

, sebagai fungsi

dari n, sehingga penulisan di atas berupa suatu

identitas (berlaku bagi semua nilai x).

identitas (berlaku bagi semua nilai x).

b.

Menentukan selang konvergensi deret pangkatnya

dalam mana identitas (a) berlaku.

(16)

• Dengan

menerapkan teorema diferensiasi deret

pangkat, kita peroleh:

n n n n n n

C

C

n

n

C

a

f

C

nC

C

C

a

f

C

C

C

C

C

a

f

...

...

...

...

...

...

...

...

!

2

)

0

(

)

1

(

1

.

2

0

0

)

(

"

)

0

(

)

0

(

2

0

)

(

'

)

0

(

)

0

(

)

0

(

)

(

2 2 2 1 1 2 1 0 2 2 1 0

=

+

+

+

+

+

=

=

+

+

+

+

+

=

=

+

+

+

+

+

=

− −

L

L

L

L

L

L

n n n

C

n

C

n

a

f

(

)

0

0

0

!

0

!

...

...

...

...

...

...

...

...

=

+

+

+

+

+

+

=

L

L

)

(

!

1

( )

a

f

n

C

n

=

n

Jadi:

(17)

• Dengan demikian,

n n

a

x

a

f

n

a

x

a

f

a

x

a

f

a

f

x

f

1

)

)(

(

!

1

)

)(

(

"

!

2

1

)

)(

(

'

)

(

)

(

2

=

+

+

+

+

+

=

L

L

n n n

a

x

a

f

n

x

f

(

)(

)

!

1

)

(

0

=

∞ =

Uraian Taylor dari fungsi f(x) disekitar x = a

Khusus untuk x = 0, uraian deret pangkat dari fungsi f(x) disebut

deret McLaurin

(18)

Misalkan kita ingin menyatakan fungsi sinus x

dalam deret pangkat disekitar x = 0

Bentuk umum :

Tugas kita adalah mencari a

0

, a

1

, a

2

, a

3

, .... dst

Turunan pertama dari fungsi sin x terhadap x adalah :

Turunan pertama dari fungsi sin x terhadap x adalah :

Pada x = 0,

Jadi : a

1

= 1

( )

0

3

( )

0

...

2

0

=

a

1

+

a

2

+

a

3 2

+

Cos

(19)

Turunan kedua dari fungsi sin x terhadap x adalah :

pada x = 0

Jadi : a = 0

...

3

.

4

2

.

3

2

sin

=

2

+

3

+

4 2

+

x

a

a

x

a

x

( )

0

4

.

3

( )

0

...

2

.

3

2

0

sin

=

2

+

3

+

4 2

+

a

a

a

Jadi : a

2

= 0

Dst...lakukan proses yang sama untuk turunan ke-tiga,

ke-empat, ke-lima, akan didapat :

(20)
(21)

Interval konvergensi deret sin x

Notasi umum :

(

2

1

)

!

1 2

n

x

n

Dengan uji nisbah didapat :

(

2

n

1

)

!

(

)

(

2 1

)

1 2 1

2

1

!

!

1

2

− + +

×

+

=

=

n n n n n

x

n

n

x

a

a

ρ

(

) ( )(

)

(

)

(

n

)( )

n

x

x

n

n

n

n

x

n n n

2

1

2

!

1

2

1

2

2

!

1

2

2 1 2 1 2

+

=

×

+

=

+

ρ

(22)

didapat :

1

0

<

=

ρ

(

2

1

)( )

2

0

lim

2

=

+

=

∞ →

n

n

x

n

ρ

Untuk x berapa pun, jadi selang konvergensi untuk deret sin x

adalah semua nilai x. Dengan kata lain deret sin x konvergen

untuk semua nilai x.

(23)

Pernyataan deret dari fungsi

Selang konvergensi

...,

!

7

!

5

!

3

.

1

7 5 3

+

+

=

x

x

x

x

x

Sin

Semua nilai x

...,

!

6

!

4

!

2

1

.

2

6 4 2

+

+

=

x

x

x

x

Cos

Semua nilai x

...,

1

.

3

4 3 2

+

+

+

+

+

=

x

x

x

x

e

x

...,

Semua nilai x

!

4

!

3

!

2

1

.

3

e

x

=

+

x

+

x

+

x

+

x

+

Semua nilai x

(

)

...,

4

3

2

1

ln

.

4

4 3 2

+

+

=

+

x

x

x

x

x

-1 < x

1

(

)

(

)

(

)(

)

...,

!

3

2

1

!

2

1

1

1

.

5

3 2

+

+

+

+

=

+

x

p

px

p

p

x

p

p

p

x

|x| < 1

(24)

Teknik-teknik untuk mendapatkan pernyataan deret suatu fungsi

A. Perkalian suatu deret dengan suatu polinomial atau perkalian deret dengan deret

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret dari :

(

x

+

1

)

sin

x

(25)

Contoh 2

Untuk mencari pernyataan deret dari :

e

x

cos

x

(26)

B. Pembagian suatu deret dengan deret lainnya atau dengan suatu polinomial

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret dari :

(

x

)

x

ln

1

+

1

(27)

Contoh 2

Untuk mencari pernyataan deret dari :

x

+

1

1

(28)

Contoh 3

Untuk mencari pernyataan deret dari :

tan

x

Maka kita lakukan pembagian deret dengan deret

cos

x

Sbb :

x

sin

(29)

C. Menggunakan deret Binomial

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret dari :

1

1

+

x

Digunakan deret Binomial Sbb :

(contoh B2)

(30)

D. Substitusi suatu polinomial atau suatu deret untuk variabel dalam deret lain

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret dari :

e

x2

(31)

Contoh 2

(32)

E. Metode Kombinasi

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret dari :

arc tan

x

Digunakan metode Sbb :

karena

Kita tuliskan

1

Sebagai deret Binomial sbb : Kita tuliskan

2

1

1

t

+

Sebagai deret Binomial sbb :

(33)

Soal latihan

x

e

x

1

.

1

x

sec

.

2

.

sec

x

2

=

+

x

t

dt

x

x

0 2

1

1

1

ln

.

3

2

cosh

.

4

x x

e

e

x

+

=

(34)

E. Uraian Taylor melalui uraian Mc-Laurin

Contoh 1

Untuk mencari pernyataan deret taylor dari fungsi

ln

x

disekitar x = 1, kita tuliskan:

Lalu gunakan uraian McLaurin untuk :

(

+

)

=

x

2

+

x

3

x

4

+

(

)

...,

4

3

2

1

ln

4 3 2

+

+

=

+

x

x

x

x

x

Kemudian ganti x dengan (x-1), didapat :

( )

(

) ( ) ( ) ( ) ( )

...,

4

1

3

1

2

1

1

1

1

ln

ln

4 3 2

+

+

=

+

=

x

x

x

x

x

x

(35)

Contoh 2

Cari uraian Taylor dari fungsi

cos

x

disekitar

2

3

π

=

x

Kita tuliskan:

Lalu gunakan uraian McLaurin untuk : Lalu gunakan uraian McLaurin untuk :

...,

!

7

!

5

!

3

7 5 3

+

+

=

x

x

x

x

x

Sin

Kemudian ganti x dengan (x - 3ππππ/2), didapat :

(

) (

) (

) (

)

...

!

5

2

3

!

3

2

3

2

3

2

3

5 3

+

+

=

=

Sin

x

π

x

π

x

π

x

π

x

Cos

(36)

Soal Latihan

Cari uraian Taylor dari fungsi-fungsi berikut melalui uraian McLaurin :

1

1

)

(

.

1

=

disekitar

a

=

x

x

f

25

)

(

.

2

f

x

=

x

disekitar

a

=

(37)

Beberapa penggunaan deret

A. Perhitungan secara numerik Contoh 1

(38)

Contoh 2

hitunglah

(39)

B. Penjumlahan deret Contoh 1

hitunglah

Mulai dengan deret :

Ambil x = 1 Jadi

69

,

0

....

4

1

3

1

2

1

1

+

+

=

(40)

Soal latihan

...

....

7

1

5

1

3

1

1

.

1

+

+

=

...

....

!

7

!

5

!

3

.

2

6 4 2

=

+

π

π

π

Gunakan

arc tan

x

Gunakan

x

x

sin

!

7

!

5

!

3

( ) ( )

....

...

!

3

3

ln

!

2

3

ln

3

ln

.

3

3 2

=

+

+

+

x

Gunakan

e

x

1

(41)

C. Menghitung integral tertentu

Contoh :

hitunglah

Mulai dengan deret :

Integral Fresnel, dijumpai pada persoalan Difraksi Fresnel

....

!

5

!

3

sin

10 6 2 2

=

x

+

x

x

x

Jadi

!

5

!

3

(42)

D. Menghitung Limit

Contoh :

hitunglah

(43)

Soal latihan

dt

e

t

t

01 , 0 0

.

1

01

,

0

1

.

2

2 3 3

=





x

di

x

e

x

dx

d

x

1

3

x

dx

( )

x

x

x

1

ln

lim

.

3

0

(44)

E. Menentukan nilai e

Gunakan pernyataan deret pangkat untuk

e

x dengan x = 1

...,

!

4

!

3

!

2

1

4 3 2

+

+

+

+

+

=

x

x

x

x

e

x

...,

1

1

1

1

1

4 3 2

+

+

+

+

+

=

e

...,

!

4

1

!

3

1

!

2

1

1

1

+

+

+

+

+

=

e

..

718

,

2

...

,...

0

17

,

0

5

,

0

2

+

+

+

+

=

=

e

(45)

F. Menentukan akar suatu bilangan

Tentukanlah niali

9

dengan deret Binomial

Kita tidak bisa menulis Deret Binomial :

(

)

(

)

(

)(

)

...,

!

3

2

1

!

2

1

1

1

3 2

+

+

+

+

=

+

x

p

px

p

p

x

p

p

p

x

9

dengan

1

+

8

atau

( )

1

+

8

1/2 Kita tidak bisa menulis

9

dengan

1

+

8

atau

( )

1

+

8

1/2 Karena konvergensi deret Binomial adalah

x

<

1

Untuk menyelesaikan ini gunakan resep berikut :

( )

n n n

b

c

a

c

b

a

/ 1 / 1

=

Dengan b >> c

(46)

Jadi nilai

9

( )

2 / 1 2 2 / 1

10

2

9

2

10

9

=

( )

(

)

1/2 2 / 1 2 / 1 2 / 1

64

,

0

1

5

100

64

100

100

5

100

36

5

9

=

=

=

Itulah hasilnya

( )

(

) (

)

...

3

8

64

,

0

1

64

,

0

5

,

0

1

5

9

2 2 / 1

=

+

+

=

(47)

Aplikasi Deret Pangkat pada Persoalan Fisika

Contoh 1

Selesaikan dengan menggunakan metode deret pangkat yang cocok !

Sebuah kereta luncur bermassa m berada pada sebuah jalur tanjakan dengan sudut kemiringan θ terhadap horizontal. Di dekat bagian bawah jalur terdapat sebuah tiang bermuatan listrik positif. Muatan positif yang sama ditempatkan pula di atas kereta. Jika gesekan kereta luncur dengan lintasan diabaikan dan diasumsikan percepatan gravitasi g, berapakah besar gaya tolak Coulomb (F) yang diperlukan agar kereta luncur tersebut tetap diam di tolak Coulomb (F) yang diperlukan agar kereta luncur tersebut tetap diam di tempatnya. Petunjuk tuliskan F dalam deret pangkat dari θ.

(48)

Aplikasi Deret Pangkat pada Persoalan Fisika

Solusi : Agar kereta tetap di tempatnya, maka :

F

=

0

θ sin w C

F

F

C

=

F

wsinθ

F

=

θ

sin

mg

F

C

=





+

+

=

....

!

5

!

3

5 3

θ

θ

θ

mg

F

C

(49)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Cari solusi PDB berikut :

xy

y

'

=

2

Dengan metode pemisahan variabel

xy

dy

2

=

xy

dy

=

2

xdx

dx

=

2

y

=

2

xdx

=

xdx

y

dy

2

c

x

y

ln

ln

=

2

+

2 x

Ce

y

=

(50)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Mencari solusi dengan metode deret pangkat, dimulai dengan :

PDB yang dicari solusinya berorde satu (y’), maka perlu dicari y’ :

...

4 4 3 3 2 2 1 0

+

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

a

x

a

x

y

...

4

3

2

'

=

a

1

+

a

2

x

+

a

3

x

2

+

a

4

x

3

+

y

1 2 3 4

xy

y

'

=

2

PDB :

0

2

'

xy

=

y

...

2

2

2

2

=

0

1 2

2 3

+

xy

a

x

a

x

a

x

...

4

3

2

'

=

a

1

+

a

2

x

+

a

3

x

2

+

a

4

x

3

+

y

+

....

...

...

...

....

0

=

+

x

+

x

2

+

x

3

+

(51)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Buat matriks seperti berikut :

2

2

2

0

a

a

a

4 3 2 1

2

a

3

a

4

a

a

3 2 0

x

x

x

x

'

y

xy

2

0

2

a

0

2

a

1

2

a

2

+

(

0

) (

2

2

) (

3

2

) (

4

2

)

....

0

=

a

1

+

a

2

a

0

+

a

3

a

1

+

a

4

a

2

+

xy

2

didapat :

0

0

1

=

a

2

a

2

2

a

0

=

0

0 2

a

a

=

0

2

3

a

3

a

1

=

0

1 3 2 3

=

a

=

a

2 4

2

4

a

=

a

0 2 1 2 4 2 4

a

a

a

=

=

0

1

=

a

(52)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Dengan demikian :

...

4 4 3 3 2 2 1 0

+

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

a

x

a

x

y

....

3

1

0

2

1

0

0

0 2 3 0 4 5 0 6 0

+

+

+

+

+

+

+

=

a

x

a

x

x

a

x

x

a

x

y

3

2

....

!

3

1

!

2

1

6 0 4 0 2 0 0

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

a

x

y





+

+

+

+

=

....

!

3

!

2

1

6 4 2 0

x

x

x

a

y

2 0 x

e

a

(53)

Soal Latihan

x

xy

y

'

=

+

.

2

Cari solusi PDB Berikut dengan metode deret pangkat

y

x

y

'

3

2

.

1

=

x

y

y

''

4

sin

3

.

3

+

=

(54)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Cari solusi PDB berikut :

x

xy

y

'

=

+

Dengan metode pemisahan variabel

(

1

)

'

=

x

y

+

y

(

+

1

)

=

x

y

dy

(

dy

+

)

=

x

dx

(

+

1

)

=

x

y

dx

(

)

dx

x

y

+

1

=

(

)

=

+

x

dx

y

dy

1

...

(55)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Mencari solusi dengan metode deret pangkat, dimulai dengan :

PDB yang dicari solusinya berorde satu (y’), maka perlu dicari y’ :

...

4 4 3 3 2 2 1 0

+

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

a

x

a

x

y

...

4

3

2

'

=

a

1

+

a

2

x

+

a

3

x

2

+

a

4

x

3

+

y

1 2 3 4 PDB :

...

3 2 2 1 0

+

=

xy

a

x

a

x

a

x

...

4

3

2

'

=

a

1

+

a

2

x

+

a

3

x

2

+

a

4

x

3

+

y

+

....

...

...

...

....

+

+

2

+

3

+

=

x

x

x

x

x

xy

y

'

=

+

y

'

xy

=

x

(56)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Buat matriks seperti berikut :

0

a

a

a

4 3 2 1

2

a

3

a

4

a

a

3 2 0

x

x

x

x

'

y

xy

2 1 0

0

a

a

a

+

(

1

0

) (

+

2

2

0

) (

+

3

3

1

)

2

+

(

4

4

2

)

3

+

....

=

a

a

a

x

a

a

x

a

a

x

x

xy

didapat :

0

0

1

=

a

2

a

2

a

0

=

1

2

2

1

2

1

0 0 2

a

a

a

=

+

=

+

0

1

=

a

(57)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Buat matriks seperti berikut :

0

a

a

a

4 3 2 1

2

a

3

a

4

a

a

3 2 0

x

x

x

x

'

y

xy

2 1 0

0

a

a

a

+

(

1

0

) (

+

2

2

0

) (

+

3

3

1

)

2

+

(

4

4

2

)

3

+

....

=

a

a

a

x

a

a

x

a

a

x

x

xy

didapat :

0

3

a

3

a

1

=

0

1 3 1 3

=

a

=

a

0

4

a

4

a

2

=

8

8

1

2

1

0 0 4 1 2 4 1 4

a

a

a

a

=

+

+

=

=

dst

(58)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dengan

Metode Deret Pangkat

Dengan demikian :

...

4 4 3 3 2 2 1 0

+

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

a

x

a

x

y

....

0

8

8

1

0

2

2

1

0

0 2 3 0 4 5 0

+

+

+

+

+

+

+

+

=

a

x

a

x

x

a

x

x

y

8

8

2

2





+

+

+

+





+

+

=

....

8

2

1

....

8

2

4 2 0 4 2

x

x

a

x

x

y

....

8

8

1

2

2

1

0 2 0 4 0

+

+

+

+

+

=

a

a

x

a

x

y

Referensi

Dokumen terkait

In the previous chapters, we have discussed various computational methods for optimization problems such as finding optimal solutions to linear programs (Simplex), finding optimal

Aktiva produktif yang dianggap bermasalah adalah aktiva produktif yang tingkat tagihan atau kolektabilitasnya tergolong aktiva produktif dengan kualitas yang lancar,

Pada dasarnya penghematan dari sistem berasal dari besar biaya penggunaan listrik PLN yang digantikan oleh sistem sehingga dapat diambil beberapa variabel penentu

Bahwa tidak benar seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat tanpa terkecuali baik mengenai objek gugatan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas

Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui variabel-variabel yang berpengaruh dengan perhitungan menggunakan salah satu metode klasifikasi yang digunakan dalam

Alat sunk -ang -ang dak di#uang pada sa!et- #o andrail tempat dur dak terpasang dengan #enar )denkasi pasien dak lengkap. :eletakan alat steril dak

Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang dapat dilengkapi dengan clinical pathway dan prosedur2. (Permenkes RI no. 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar

Untuk membayar jasa pelayanan yaitu dengan cara sistem akumulasi pon yang berdasarkan pada tinggkat pendidikan, kehadiran, jumlah hari efektif dan masa kerja hal ini sesuai