2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum mengenai PT. Simba Indosnack Makmur antara lain :
Nama : PT Simba Indosnack Makmur Berdiri : Tahun 2001
Lokasi : Jalan Pancasila IV - Gunung Putri, Bogor 16964 Pendiri : PMA 95%, PML 5%
Luas area : 10670 m2 luas tanah dan 4300 m2 luas bangunan Modal dasar : 5 Milyar Rupiah
PT Simba bergerak dalam bidang manufaktur makanan ringan dengan bahan utamanya berupa tanaman biji-bijian (cereal) seperti gandum, gandum tersebut kemudian diolah menjadi beragam jenis makanan yang bersifat siap saji seperti “Simba Tuffis”, “Simba Chocochips” dan “Simba Chocorillas”.
Visi PT Simba adalah untuk menjadi market leader dan menguasai pasar produk sereal di Indonesia. Sedangkan misi PT Simba adalah meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak maupun dewasa.
Saat ini PT Simba mampu memproduksi hingga kebutuhan 12000 ton sereal pertahunnya. Produksi pertama yang dilakukan PT Simba adalah pada bulan Februari 2001 dan negara ekspor perdananya adalah New Zealand, sampai saat ini negara tujuan ekspor PT Simba bertambah hingga ke Malaysia, Hongkong dan Amerika Serikat, hal ini sesuai target PT Simba untuk turut serta dalam meningkatkan ekspor nonmigas.
2.2 Struktur Organisasi
Untuk melancarkan produksinya, PT Simba memiliki berbagai macam departemen yang dibentuk berdasarkan fungsionalitasnya. Setiap departemen tersebut dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing saling berhubungan membentuk suatu struktur organisasi PT Simba yang tersusun berdasarkan Gambar 2.1.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Direksi General Manager Factory Mgr Finance&Acc Mgr Comm Marketing
Mgr PurchasingMgr R&DMgr Pack&DevMgr QA QC
Prod Mgr Maint Mgr HRD PPIC & Warehou se Mgr Marketing Mgr
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di PT. Simba Indosnack Makmur
2.3
M
anajemen Sumber Daya ManusiaPT. Simba Indosnack Makmur beroperasi enam hari dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai hari Sabtu. Sampai saat ini PT. Simba mempekerjakan ± 700 karyawan di lantai produksi yang dibagi menjadi 3 (tiga) shift, yaitu shift pertama jam 07.00 – 14.30 dengan 1 (satu) jam istirahat, shift kedua jam 14.30 – 22.00 dengan 1½ (satu setengah) jam istirahat, dan shift ketiga jam 22.00 – 06.00 dengan 1½ (satu setengah) jam istirahat.
Karyawan tersebut bersifat harian dan sebagian besar bertempat tinggal di sekitar lokasi pabrik PT. Simba Indosnack Makmur. Jam kerja yang ditetapkan secara umum bagi seorang karyawan adalah 40 jam kerja per minggu, sedangkan cuti yang diperbolehkan sebanyak 12 hari per tahun. Jika diperlukan untuk bekerja lembur, maka hal tersebut akan diatur oleh pihak manajemen.
PT. Simba Indosnack Maknur juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan para karyawannya dengan mengasuransikan karyawannya pada asuransi Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
2.4 Proses Produksi
2.4.1 Proses Produksi Chocorillas dan Chocochips
Produk Simba Chocorillas dan Chocochips menggunakan dua jenis bahan pokok, yaitu bahan coating dan bahan baku utama. Bahan coating
tersebut berbentuk cairan yang diaduk terlebih dahulu dan terdiri dari kakao
(cocoa), krim coklat (chocolate cream), gula, dan air. Sewaktu bahan coating
diaduk maka juga dilakukan inspeksi Quality Control yaitu diperiksa apakah
brixnya sudah sesuai dengan standar yang ditentukan atau belum. Jika memenuhi standar maka akan dituang ke coating drum yang terhubung dengan coating machine sehingga dapat dipakai dalam proses coating. Jika
brix dari bahan coating tersebut dibawah standar maka bahan tersebut akan dicampur kembali dan diinspeksi ulang, namun jika brixnya melebihi standar yang ditentukan, maka bahan coating itu akan diambil oleh bagian Quality
Control atau manejemen.
Bahan baku utama terdiri dari tepung terigu, susu tepung, gula, kakao (cocoa), dan garam. Bahan baku tersebut akan ditimbang dulu agar komposisinya sesuai dengan resep yang ada. Setelah ditimbang maka bahan baku tersebut diangkut ke ruang mixing dan dicampur. Hasil pencampuran tersebut dibungkus ke dalam plastik (proses bulking) kemudian ditransport ke
ruang extruder dimana dilakukannya proses extruding. Setelah diextrude,
bagian Quality Control menginspeksi bentuk cetakan dan bulk densitynya. Jika memenuhi standar produk maka cetakan-cetakan tersebut dapat dibungkus dalam plastik (proses bulking) kemudian dikirim ke gudang barang jadi (sebagai barang setengah jadi) ataupun melanjutkan proses produksinya ke proses coating. Pada proses coating cetakan-cetakan Chocochips dan / atau Chocorillas akan diselimuti dengan bahan coating sehingga memperoleh rasa cokelat. Namun jika cetakan tidak memenuhi standar maka cetakan-cetakan tersebut akan ditahan oleh bagian Quality Control atau Manajemen.
Sehabis dicoating, kembali dilakukan inspeksi oleh bagian Quality
Control apakah ratio coating mencapai 20% atau tidak. Jika hasil perhitungan
menunjukkan ratio coating masih terlalu rendah maka bahan akan dicoating
kembali sehingga bahan coatingnya mencapai 20%. Jika persentase coating sudah mencapai 20% maka bahan akan dikeringkan (dioven) agar bahan
coating dapat mengeras. Kemudian akan dilalui proses cooling sampai
cetakan siap untuk dibungkus ke dalam plastik (proses bulking) atau
dipacking menjadi barang jadi serta ditransport ke gudang barang jadi.
OPC dari proses produksi produk Chocochips dan / atau Chocorillas dapat dilihat dalam Gambar 2.2. berikut ini:
Bahan Baku Utama Bahan Baku Utama Bahan Coating Bahan Coating Penimb angan Penimb angan Tr ans po rt to R. M ix in g Tr an sp or t to R. M ix in g Mixing Mixing Bulking Material Mix Bulking Material Mix Extruding & QC Inspection Extruding & QC Inspection STD ? STD ? Bulking Base Hasil Extrude Bulking Base Hasil Extrude Coating & QC Inspection Coating & QC Inspection Yes WIP Storage WIP Storage Transport to Warehouse Transport to Warehouse Transport to Production Transport to Production No Coating ratio under ? Coating ratio under ? Drying / Pengove nan Drying / Pengove nan No Yes Mixing & QC Inspection (Brix) Mixing & QC Inspection (Brix) STD ? STD ? Brix lebih ? Brix lebih ? No No Yes Yes Cooling Cooling Bulking & QC Inspection Bulking & QC Inspection STD ? STD ? Yes Transport to Warehouse Transport to Warehouse Hold & Disposition by QC or Manageme nt Hold & Disposition by QC or Manageme nt Hold & Disposition by QC or Manageme nt Hold & Disposition by QC or Manageme nt No
2.4.2 Proses Produksi Tuffis
Produk Simba Tuffis menggunakan dua jenis bahan pokok, yaitu bahan chocolate filling dan bahan baku utama. Bahan chocolate filling
tersebut berbentuk krim coklat dan didatangkan dari pemasok (supplier). Setibanya di lantai produksi bahan chocolate filling tersebut akan dikeluarkan dari kantong plastik dan dituang ke dalam tangki yang terhubung dengan mesin extruder.
Bahan baku utamanya terdiri dari mize grits, susu tepung, gula, kakao
(cocoa), dan garam. Pertama-tama bahan baku utama tersebut melalui proses
penimbangan sesuai dengan resep adonan yang hendak dibuat. Setelah ditimbang bahan baku utama itu ditransport ke ruang mixing dimana semua bahan tersebut diaduk menggunakan mesin mixing. Hasil dari proses mixing
tersebut dibungkus ke dalam plastik (proses bulking) sehingga lebih mudah dipindahkan ke tempat lain. Kemudian kantong-kantong plastik yang berisikan hasil proses mixing tersebut ditransport ke ruang extruder dimana dilakukan proses extruding disertai dengan inspeksi Quality Control. Pada proses extruding tersebut adonan dari hasil proses mixing akan diisi oleh bahan chocolate filling kemudian dialirkan ke mesin embossing dimana ia akan dipotong-potong sehingga berbentuk segi empat yang telah berisi dengan
chocolate filling. Mesin tersebut bertugas untuk mengisi chocolate fillingnya
sampai 40%. Setelah di-extruding, hasil extruding tersebut diperiksa apakah persentase chocolate filling dan bentuk cetakan sudah sesuai standar. Inspeksi tersebut dilakukan secara visual untuk menentukan bentuk cetakan sudah baik atau belum. Sedangkan inspeksi persentase chocolate filling dilakukan dengan mengkalkulasikan persentase chocolate filling terhadap total berat dari cetakan Tuffis.
Jika bentuk cetakan dan / atau persentase chocolate filling hasil
extruding tidak memenuhi standar, maka ia akan diambil oleh bagian Quality
chocolate filling hasil extruding tersebut memenuhi standar, maka ia siap bagi proses selanjutnya, yaitu proses cooling dimana hasil cetakannya akan dialirkan melalui suatu ruangan berpendingin udara. Setelah proses itu, dilakukan proses bulking (pemasukan ke dalam plastik) disertai dengan inspeksi kadar air, bulk density dan organolepticnya. Standar untuk kadar airnya ditetapkan 1,5% dan diukur menggunakan sebuah alat yang menyerupai sebuah timbangan yang dilengkapi dengan sebuah pemanas. Dengan alat yang sama pula bulk density dari Tuffis tersebut diukur. Sedangkan sifat organoleptic dari Tuffis cukup diinspeksi secara visual dan dicicipi.
Jika tidak memenuhi standar maka Tuffis tersebut akan ditahan oleh bagian Quality Control atau Manejemen. Dan jika memenuhi standar maka Tuffis tersebut telah selesai diproses dan ditransportasi ke gudang barang jadi.
OPC dari proses produksi produk Tuffis dapat dilihat dalam Gambar 2.3. berikut ini:
Bahan Chocolate Filling Bahan Chocolate Filling Bahan Baku Utama Bahan Baku Utama Penimba ngan Penimba ngan Tr ans po rt t o Mi xin g Tr ans por t to Mi xin g Mixing Mixing Bulking Material Mix Bulking Material Mix Tr an sp ort to Ex trud er Tr ans po rt t o Ex tru der Extruding & QC Inspection Extruding & QC Inspection STD ? STD ? Cooling Cooling Bulking & QC Inspection Bulking & QC Inspection STD ? STD ? Tr ans por t to W arehou se Tr an sp ort to W ar eho us e Storage Storage Tuang ke tangki Tuang ke tangki Pengelu aran dari plastik Pengelu aran dari plastik Hold & Disposition by QC or Management Hold & Disposition by QC or Management Yes Yes No No