• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2012 DI IAIN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2012 DI IAIN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN

PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM ANGKATAN 2012 DI IAIN

SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I)

Oleh:

ULIL MAUNATUL CHOIRIYAH

NIM: 11111143

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN

PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM ANGKATAN 2012 DI IAIN

SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I)

Oleh:

ULIL MAUNATUL CHOIRIYAH

NIM: 11111143

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

MOTTO

ِق اَذِإ َو ْمُكَل ُ َّللَّا ِحَسْفَي اىُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اىُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اىُىَمآ َهيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

َلي

اَمِب ُ َّللَّا َو ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اىُتوُأ َهيِذَّلا َو ْمُكْىِم اىُىَمآ َهيِذَّلا ُ َّللَّا ِعَف ْزَي اوُزُشْواَف اوُزُشْوا

َمْعَت

ٌزيِبَخ َنىُل

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang

-lapanglah di dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

(9)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta bapak Djahuri dan Ibu Murtasiyah, yang senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, mendidik dan membimbingku,

dan do’a restunya yang tak pernah putus serta nasihat- nasihatnya yang selalu kurindukan.

2. Kedua adikku tercinta Muhammad Khoirudin dan Muhammad Alfi Mubarok, yang senantiasa selalu membuatku semangat dalam belajar dan membuatku lebih bertanggungjawab dalam segala hal.

3. Keluarga besarku yang tak henti- hentinya memberi semangat dan bimbingan kepadaku.

4. Kepada beliau Ibu Dra. Maryatin, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan dan kesabaran.

5. Keluarga besar MESS Al-Ikhlas (bapak Supriyadi, Ibu Nanik Sriwidyawati,

Wulan, Via, Eni, dan Hida), terimakasih atas dukungan, do’a, serta

kebersamaannya selama ini.

(10)

KATA PENGANTAR

ِمْي ِحهرلا ِنَمْحهرلا ِ هللَّا ِمْسِب

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, serta hidayah- Nya skripsi dengan judul Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet dan Perpustakaan Terhadap hasil Belajar Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Angkatan 2012 di IAIN Salatiga Tahun 2015 bisa diselesaikan. Sholawat dan

salam penulis haturkan kepada bagindan Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW, serta kepada para sahabat, keluarga, dan orang yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan ajaran- ajaran Beliau.

Penulis mengakui dan sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih dengan setulusnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

4. Dra. Maryatin, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

(11)

6. Teman- teman mahasiswa jurusan PAI angkatan 2012 yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu penulis dalam pengambilan data skripsi ini.

7. Sahabat- sahabatku tercinta yang telah memberikan bekal baik material maupun spiritual.

8. Seluruh pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 11 Agustus 2015

Penulis

Ulil Maunatul Choiriyah

(12)

ABSTRAK

Choiriyah, Ulil Maunatul. 2015. Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet dan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam di IAIN Salatiga Tahun 2015. Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Maryatin. M.Pd.

Kata Kunci: Internet, Perpustakaan, dan Hasil Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimanakah intensitas penggunaan internet pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, (2) Bagaimanakah intensitas penggunaan perpustakaan pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, (3) Bagaimanakah hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, (4) Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, (5) Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, (6) Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi korelasional. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 235 responden. Dengan pengambilan sampel sebanyak 24 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Kemudian metode pengumpulan data menggunakan angket untuk variabel X, dan metode dokumentasi untuk variabel Y. Selanjutnya data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan rumus product

moment dan regresi ganda yang kemudian disajikam dalam bentuk deskriptif.

(13)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO ... vii

F. Definisi Operasional... 9

G. Metode Penelitian... 14

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 23

A. Intensitas Pengggunaan Internet ... 23

B. Intensitas Penggunaan Perpustakaan... 32

C. Hasil Belajar ... 57

(14)

BAB III HASIL PENELITIAN ... 77

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 77

B. Penyajian Data Penelitian ... 91

BAB IV ANALISIS DATA ... 95

A. Analisis Data tentang Intensitas Penggunaan Internet ... 95

B. Analisis Data tentang Intensitas Penggunaan Perpustakaan ... 100

C. Analisis Data tentang Hasil Belajar ... 106

D. Pengujian Hipotesis ... 111

E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ... 118

BAB V PENUTUP ... 121

A. Kesimpulan... 121

B. Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-kisi instrumen angket Intensitas penggunaan Internet ... 18

Tabel 1.2 Kisi-kisi instrumen angket Intensitas penggunaan perpustakaan ... 18

Tabel 3.1 Daftar Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga ... 82

Tabel 3.2 Daftar pejabat yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga ... 84

Tabel 3.3 Daftar nama inisial respoden... 92

Tabel 3.4 Jawaban angket tentang intensitas penggunaan Internet ... 93

Tabel 3.5 Jawaban angket tentang intensitas penggunaan perpustakaan ... 94

Tabel 4.1 Daftar nilai distribusi frekuensi tentang intensitas penggunaan Internet ... 96

Tabel 4.2 Interval tingkat intensitas penggunaan Internet ... 97

Tabel 4.3 Nominasi nilai tentang tingkat intensitas penggunaan Internet ... 98

Tabel 4.4 Persentase tentang intensitas penggunaan Internet ... 100

Tabel 4.5 Daftar nilai distribusi frekuensi tentang intensitas penggunaan perpustakaan ... 101

Tabel 4.6 Interval tingkat intensitas penggunaan perpustakaan... 103

Tabel 4.7 Nominasi nilai tentang tingkat intensitas penggunaan perpustakaan ... 104

Tabel 4.8 Persentase tentang intensitas penggunaan perpustakaan ... 106

Tabel 4.9 Nilai hasil belajar mahasiswa ... 107

(16)

Tabel 4.11 Nominasi hasil belajar ... 109 Tabel 4.12 Persentase hasil belajar mahasiswa ... 111 Tabel 4.13 Tabel kerja koefisien pengaruh antara intensitas penggunaan

Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi IAIN Salatiga

Lampiran 2 Daftar Nama Dosen IAIN Salatiga

Lampiran 3 Daftar Nama Karyawan IAIN Salatiga

Lampiran 4 Daftar Nama Respoden

Lampiran 5 Angket Penelitian

Lampiran 6 Daftar Tabel r Product Moment

Lampiran 7 Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

Lampiran 8 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 11 Daftar Nilai SKK

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(19)

menunjang keberhasilan para mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah

Internet.

Internet merupakan salah satu sarana komunikasi dan informasi yang

dibutuhkan oleh manusia. Pada era globalisasi, perkembangan Internet telah berkembang pesat. Perkembangan Internet telah mempengaruhi pola fikir dan kehidupan di masyarakat. Jumlah pengguna Internet semakin bertambah. Tidak ada seorang pun di dunia yang membayangkan sebelumnya, bahwa Internet akan mengalami perkembangan yang sangat pesat seperti sekarang ini. Internet memberikan layanan secara langsung bagi para penggunanya. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orang akan senantiasa bersentuhan dengan Internet, baik untuk keperluan pendidikan, kesehatan, bisnis, pemerintahan sampai pada lingkup rumah tangga (Riswandi, 2003: 3). Hal ini dikarenakan mudahnya sarana informasi dan komunikasi yang didapat di Internet. Internet telah mampu memberikan solusi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya. Internet menjadi salah satu sarana komunikasi dan informasi yang lebih efektif dan efisien, baik dari hal waktu maupun tenaga.

Pengguna Internet yang paling besar terlihat pada kalangan pelajar dan remaja. Namun juga tidak dapat dipungkiri, bahwa pengguna Internet

tidak hanya pada kalangan pelajar dan remaja. Banyak pada kalangan orang tua juga banyak yang memanfaatkan Internet. Jumlah pengguna jasa

Internet di Indonesia terletak pada urutan keempat setelah 3 negara lainnya.

(20)

di kawasan Asia, jumlah pengguna Internet di Indonesia bertengger di urutan keempat setelah Cina, India, dan Jepang. Dan pada tahun 2011, tercatat sekitar 39 juta orang Indonesia sudah melek Internet (Vicenkli, 2012: 3). Muhammad Mujib (http://digilib.uin-suka.ac.id, di akses pada Rabu, 25 februari 2015 pukul 13.54 WIB)., di dalam skripsinya, ia mengatakan:

Bahwa pengguna jasa internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Dan pada tahun 2013 akan diperdiksi naik menjadi sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada tahun 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada tahun 2015.

Tidak dapat dipungkiri hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah membawa dampak bagi penggunanya, baik itu positif maupun negatif. Kesempatan mengakses Internet juga semakin terbuka bagi pengguna yang tidak memiliki komputer sendiri, karena sekarang sudah banyak tempat untuk mengakses Internet. Salah satunya warnet yang sudah menjamur di setiap tempat. Menjamurnya warnet adalah salah satu faktor semakin meningkatnya penggunaan Internet dikalangan remaja dan masyarakat pada umumnya (Sulianta, 2007: 2). Kemudahan untuk mencari dan mendapatkan informasi di Internet adalah salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan informasi. Dalam menyikapi keadaan tersebut, peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positifnya dan memperbaiki dampak negatifnya.

(21)

melalui media ini. Selain untuk mencari informasi ataupun sekedar mencari hiburan, Internet juga digunakan oleh mahasiswa sebagai sumber refrensi dalam menyelesaikan tugas kuliah. Richard E. Mayer (2009: 20) berpendapat bahwa konsep pendidikan dalam memanfaatkan alat multimedia sebagai media pembelajaran adalah:

Tugas murid adalah memahami materi yang disajikan. Oleh karena itu, murid adalah pihak aktif yang mencari pemahaman terhadap materi yang disajikan. Sedangkan tugas guru adalah membantu murid dalam proses pemahaman, penalaran. Jadi guru adalah pemandu kognitif yang memberikan bimbingan yang diperlukan untuk mendukung pemprosesan kognitif di pihak murid. Tanggung jawab untuk pembelajaran ini ada di pundak murid, sementara guru hanya berperan sebagai fasilitator. Tujuan dari media ini tidak hanya untuk menyajikan informasi tapi juga memberikan bimbingan bagaimana memproses informasi yang disajiakan. Yakni menentukan apa yang harus diberi perhatian, bagaimana secara mental mengenalinya, dan bagaimana menghubungkan dengan pengetahuan- pengetahuan terdahulu.

Kategori mahasiswa dalam penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai murid dan dosen dikategorikan sebagai guru. Untuk itu berdasarkan pendapat di atas, mahasiswa juga diharapkan dapat menigkatkan pengetahuan mereka melalui keaktifannya dalam mencari dan mendapatkan informasi untuk keberhasilnya dalam bidang akademik. Pembelajaran yang biasanya memanfatkan fasilitas yang berupa material/ fisik seperti buku bacaan atau literatur lainnya, kini berkembang dengan memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network) berupa komputer dan Internet. Untuk itu,

Internet juga diharapakan mampu memberikan dukungan bagi

(22)

Adapun faktor lain untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah perpustkaan. Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tatanan susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Suwarno, 2007: 11). Kunjungan ke perpustakan seharusnya menjadi suatu kegiatan rutin ataupun menjadi kegemaran tersendiri bagi mahasiswa untuk lebih mengenal perpustakaan. Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan cetak, terekam, maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan (Darmono, 2004: 3). Dengan memanfaatkan sarana yang terdapat dalam perpustakaan juga diharapkan dapat menunjang keberhasilan mahaiswa dalam belajar. Pada peresmian perpustakaan Bung Hatta, seruan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa agar masyarakat Indonesia membudayakan gemar membaca dan mengembangkan tempat gemar membaca atau perpustakaan (Suwarno, 2007: 5). Dengan membaca tingkat berfikir dan wawasan ilmu pengetahuan akan bertambah. Akan tetapi, membaca bukan hanya sekedar membaca saja, diperlukan minat atau keinginan dan pemahman untuk mengetahui isi buku tersebut.

(23)

disimpulkan dari hasilnya, karena aktifitas belajar yang dilakukannya. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dan sebagainya (Djamarah, 2011: 175). Pemnafaatan Internet dan perpustakaan secara baik dan benar maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademiknya sangat ditentukan oleh proses pembelajarannya serta sarana penunjang lainnya sebagai pelengkap kegiatan belajar.

Berdasarkan pada latar belakang diatas, dan juga didasari pula pada pengalaman langsung yang didapat oleh penulis selama menjadi mahasiswa di IAIN Salatiga serta berbagai pertimbangan, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2012 DI IAIN SALATIGA TAHUN 2015”.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal ini ada beberapa masalah yang penulis rumuskan, yaitu:

1. Bagaimanakah intensitas penggunaan Internet pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015?

2. Bagaimanakah intensitas penggunaan perpustakaan pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015?

(24)

4. Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan Internet terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015?

5. Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015?

6. Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan Internet pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015;

2. Untuk mengetahui intensitas penggunaan perpustakaan pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015;

3. Untuk mengetahui hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015;

4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh intensitas penggunaan

Internet terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan

(25)

5. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh intensitas penggunaan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015;

6. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh intensitas penggunaan

Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan

PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang ada atau tidaknya pengaruh intensitas penggunaan Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015. Sehingga dari informasi tersebut dapat diambil manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan konsep-konsep Pendidikan Agama Islam ke depannya serta memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang keagaamaan dalam rangka membangun insan yang seutuhnya.

2. Manfaat praktis

(26)

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1998: 67). Suatu hipotesis dianggap baik apabila menyatakan keterkaitan hubungan antara dua variabel atau lebih dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara ringkas, padat, dan jelas, dan dapat diuji secara empirik (Maslikhah, 2013: 317). Dari kedua pendapat tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian hipotesis, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015. Artinya mahasiswa yang sering memanfaatkan Internet dan perpustakaan sebagai media belajar dan sumber belajar maka hasil belajarnya akan meningkat”.

F. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional variabel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Intensitas Penggunaan Internet

(27)

Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Pada penelitian ini yang dimaksud intensitas adalah tolok ukur yang kemudian menjadi kebiasaan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.

Penggunaan merupakan proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian (KBBI, 2007: 375). Sedangkan Poerwadarminto (1982: 333) mengatakan bahwa penggunaan merupakan hal (perbuatan dsb) mempergunakan sesuatu. Dalam hal ini yang dimaksud penulis adalah untuk hal yang bagaimana para mahasiswa dalam memanfaatkan

Internet dan seberapa sering para mahasiswa memakai Internet dengan

kurun waktu tertentu.

Sedangkan pengertian Internet menurut M. Masrur (2009: 1) adalah:

Singkatan dari Inter Networking atau hubungan antar jaringan komputer. Dan secara istilah internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga terbentuk ruang maya pada jaringan komputer.

Adapun yang dimaksud penulis mengenai Internet adalah sarana komunikasi dan informasi yang sering digunakan oleh mahasiswa untuk keperluan perkuliahannya diantaranya adalah Web, E-mail (Electronik

Mail), Neswgroup, dan FTP (File Transfer Protocol).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud penulis mengenai intensitas penggunaan Internet adalah berkenaan dengan keadaan para mahasiswa dalam menggunakan fasilitas Internet

(28)

Adapun indikator variabel intensitas penggunaan Internet yang penulis ajukan adalah:

a. Lamanya waktu yang digunakan untuk membuka Internet;

b. Seringnya mengakses Internet;

c. Tujuan mengakses Internet;

d. Minat belajar ketika menggunakan Internet.

2. Intensitas Penggunaan Perpustakaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 335) “Intensitas adalah keadaan (tingkatan, ukuran)”. Sedangkan menurut

Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Pada penelitian ini yang dimaksud intensitas adalah tolok ukur yang kemudian menjadi kebiasaan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.

Penggunaan memiliki arti proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian (KBBI, 2007: 375). Sedangkan menurut Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Dalam hal ini yang dimaksud penulis adalah para mahasiswa dalam memanfaatkan salah satu sarana kampus yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dan berapa sering para mahasiswa mengunjungi perpustakaan dengan kurun waktu tertentu.

Sedangkan pengertian perpustakaan menurut Sutarno (2003: 7) adalah:

(29)

Suwarno (2007: 11) berpendapat bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tatanan susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud penulis mengenai intensitas penggunaan perpustakaan adalah berkenaan dengan keadaan para mahasiswa dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan sebagai sumber belajar yang meliputi berapa lama para mahasiswa berada dalam perpustakaan, jenis buku apa yang dipinjam dan dibaca diperpustakaan.

Adapun indikator variabel intensitas penggunaan perpustakaan adalah:

a. Lamanya waktu untuk mengunjungi perpustakaan; b. Seringnya mengunjungi perpustakaan;

c. Jumlah buku yang dipinjam; d. Tujuan mengunjungi perpustakaan; e. Jumlah buku yang dibaca.

3. Hasil Belajar a. Hasil

(30)

b. Belajar

Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 1995: 91). Dan dalam modul orientasi pembekalan calon PNS yang berjudul psikologi pendidikan (2004: 53) dijelaskan bahwa:

1) Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih baik dari sebelumnya; 2) Belajar terjadi melalui proses latihan dan pengalaman; 3) Tingkah laku yang mengalami perubahan menyangkut

beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis misalnya perubahan dalam pengertian, pemecahan dalam suatu masalah, ketrampilan, kecakapn, kebiasaan ataupun sikap.

Berdasarkan uraian diatas maka yang dimaksud penulis tentang hasil belajar adalah kumpulan penilaian hasil usaha kegiatan belajar dari seluruh mata kuliah yang sudah diambil oleh mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, ataupun simbol yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap mahasiswa dalam bentuk Indeks Prestasi

Komulatif (IPK). Hasil belajar pada tingkat Perguruan Tinggi dinamakan

dengan isitilah Indeks PrestasiKomulatif (IPK).

Adapun untuk mengukur variabel hasil belajar dapat ditentukan indikatornya yaitu dari nilai rata- rata Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa dinyatakan dengan rentang nilai 3,75-4,00 (Cum Laude),

(31)

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Proses penelitian membutuhkan tahapan berpikir ilmiah dan juga pendekatan yang tepat. Pada dasarnya untuk memperoleh pemahaman dan jawaban yang sempurna tentang permasalahan yang dikaji, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini untuk mencari pengaruh dari variabel X1, X2, yaitu intensitas penggunaan

Internet dan perpustakaan terhadap variabel Y, yaitu hasil belajar.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus 1 IAIN Salatiga yang beralamatkan di Jl. Tentara Pelajar no. 02 Salatiga. Rencana penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan selesai.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Fathoni (2011: 103) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian. Sedangkan Mordalis (1995: 55) menyatakan bahwa definisi populasi

(32)

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Ridwan, 2010: 11). Hakikat penggunaaan sampel dalam suatu penelitian adalah dikarenakan sulitnya untuk meneliti seluruh populasi. Hal ini mengingat kemampuan peneliti dilihat dari tenaga, biaya dan waktu yang sangat banyak yang diperlukan jika harus meneliti seluruh populasi yang diteliti. Maka dari itu untuk mempermudah penelitian, penulis menggunakan teknik sampling proposional random sampling, yaitu

peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek- subjek di dalam populasi semuanya dianggap sama. Arikunto (1998: 120) berpendapat bahwa:

Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 %, atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dan dana.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengambil 10% dari jumlah populasi. Sehingga dari populasi yang berjumlah 235 mahasiswa, dapat diambil sampelnya sebanyak 24 mahasiswa. Teknik untuk pengambilan sampel ini adalah dengan cara teknik sampling

proposional random sampling (pengambilan sampel secara acak),

(33)

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada banyak teknik pengumpulan data dalam melakukan proses penelitian. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan dua macam teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

a. Metode Angket

(34)

b. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236). Sedangkan Sukmadinata (2008: 221) menyatakan bahwa

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Sehingga dapat dikatakan, bahwa dokumentasi ini tidak hanya sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen. Namun, yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum IAIN Salatiga yang meliputi sejarah, visi, misi, keadaan dosen, karyawan, dan mahasiswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel- variabel dalam penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

(35)

Tabel 1.1

Kisi- kisi Instrumen Angket Intensitas Penggunaan Internet Pada Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2012 di IAIN Salatiga Tahun

2015 4 Minat belajar ketika menggunakan

Internet

4 13,14,15

Tabel 1.2

Kisi-kisi Instrumen Angket Intensitas Penggunaan Perpustakaan Pada Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2012 di IAIN Salatiga

Tahun 2015 2 Seringnya mengunjungi

perpustakaan

4 3,4,5,6 3 Jumlah buku yang dipinjam 2 7,8,9 4 Tujuan mengunjungi perpustakaaan 5 10,11,12,13 5 Jumlah buku yang dibaca 2 14,15

6. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh hasil yang bisa digeneralisasikan, setiap data yang masuk harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan tes statistik, yaitu yang merujuk pada bukunya Hadi (1994: 294) yang mengemukakan:

(36)

F

P= X100% N

Keterangan:

P: Presentase perolehan F: Frekuensi

N: Jumlah responden

Analisis ini digunakan untuk mengetahui prosentase skor dari masing-masing variabel.

b. Analisis lanjut

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan

Internet terhadap hasil belajar dan pengaruh intensitas penggunaan perpustakaan terhadap hasil belajar menggunakan rumus Product

Moment. Sedangkan untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas

penggunaan Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar menggunakan rumus Regrensi Ganda. Karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel independent (variabel bebas) yaitu intensitas penggunaan Internet (X1) dan intensitas penggunaan perpustakaan (X2). Sedangkan variabel yang ketiga adalah variabel dependent (variabel terikat) yaitu hasil belajar (Y). Adapun rumusnya yang terdapat dalam bukunya Sugiyono (2010: 225) adalah sebagai berikut: 1) Mencari pengaruh variabel X1 terhadap Y sebagai berikut:

(37)

Keterangan:

rX

1

Y

: Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N : Number of case

∑X1Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y

∑X1 : Jumlah seluruh skor X1

∑Y : Jumlah seluruh skor Y

2) Mencari pengaruh variabel X2 terhadap Y sebagai berikut:

rX

2

Y

=

√{ }{ }

Keterangan:

rX

2

Y

: Angka indeks korelasi “r” product moment N : Number of case

∑X2Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X2 dan skor Y

∑X2 : Jumlah seluruh skor X2

∑Y : Jumlah seluruh skor Y

3) Mencari korelasi X1 dan X2 sebagai berikut:

rX

1

X

2=

√{ }{ }

4) Untuk menguji Regrensi Ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel rumusnya sebagai berikut:

RX

X

Y=

Keterangan:

(38)

rX2Y : Korelasi antara rx2y rX1X2 : Korelasi antara rx1x2

Korelasi yang dihasilkan baru berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah hubungan itu dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R : Koefisien korelasi ganda k : Jumlah variabel independent

n : Jumlah anggota sampel

Hasil ini selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel (Ft), dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (n-k-1) dan taraf kesalahan 5% dan 1%. Dalam hal ini berlaku ketentuan apabila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Atau bisa dikatakan Ho ditolak.

H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal

(39)

2. Bagian Isi

Bagian inti terdiri dari beberapa bab, yaitu:

BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahsan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi sub pokok bahasan.

BAB III: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang gambaran umum IAIN Salatiga dan penyajian data.

BAB IV: Analisis data yang meliputi: Analisis intensitas penggunaan

Internet, analisis intensitas penggunaan perpustakaan, analisis hasil belajar pada mahasiwa Jurusan PAI angkatan 2012 di IAIN Salatiga tahun 2015, dan analisis data tentang pengaruh intensitas penggunaan Internet dan perpustakaan terhadap hasil belajar pada mahasiswa.

BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi: kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

(40)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Intensitas Penggunaan Internet 1. Pengertian

Kehidupan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Artinya dalam perkembangan IPTEK harus diikuti dengan perkembangan pendidikan. Keduanya saling mempengaruhi. Sebab sampai saat ini lembaga-lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi merupakan wadah dalam mendidik masyarakat untuk mengenal dan mengembangkan IPTEK tersebut. Dalam hal ini

Internet merupakan salah satu teknologi yang mempunyai pengaruh

besar terhadap perkembangan pendidikan. Pengguna teknologi ini semakin hari semakin meningkat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 335) “Intensitas adalah keadaan (tingkatan, ukuran)”. Sedangkan menurut

Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Pada penelitian ini yang dimaksud intensitas adalah tolok ukur yang kemudian menjadi kebiasaan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.

(41)

dsb) mempergunakan sesuatu. Dalam hal ini yang dimaksud penulis adalah untuk hal yang bagaimana para mahasiswa dalam memanfaatkan

Internet dan seberapa sering para mahasiswa memakai Internet dengan

kurun waktu tertentu.

Definisi Internet menurut pendapat M. Masrur (2009: 1) adalah:

Singkatan dari Inter Networking atau hubungan antar jaringan komputer. Dan secara istilah internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan jaringan komputer di seluruh dunia sehingga terbentuk ruang maya pada jaringan komputer.

Sedangkan Ali Zaki (2008: 1) berpendapat:

Internet merupakan jaringan komputer dengan skala paling besar

yang ada di dunia. Untuk bergabung ke internet diperlukan adanya koneksi dari ISP (Internet Service Provider). Dan tugas ISP adalah menyediakan akses ke internet menggunakan berbagai metode, seperti telepon dial-up, kabel, atau broadband.

Adapun yang dimaksud penulis mengenai Internet adalah sarana komunikasi dan informasi yang sering digunakan oleh mahasiswa untuk keperluan perkuliahannya diantaranya adalah Web, E-mail (Electronik

Mail), Neswgroup, dan FTP (File Transfer Protocol). Beberapa fasilitas

inilah yang mendukung proses pembelajaran yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa.

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dimaksud dengan intensitas penggunaan internet adalah berkenaan dengan keadaan para mahasiswa dalam menggunakan Internet sebagai sumber belajar dan media belajar dalam ukuran waktu tertentu.

2. Sejarah Internet

Internet muncul pada tahun 1969, ketika Dapartemen Pertahanan

(42)

memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET (Advanced Researct Project Agancy

Network) (Masrur, 2009: 2). Pada tahun 1971, ARPANET baru terdiri

lima belas titik jaringan dengan 23 host (server induk), dan aplikasi yang canggih waktu itu adalah elektronik mail (Tutang, 2010: 3).

Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan untuk ARPANET. Di tahun yang sama, ikon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan

“at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai

dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan ARPANET (Masrur, 2009: 2). Pada tahun 1984 ada suatu sistem yang dikenal dengan nama DNS atau Domain Name Sysrem.

Sistem ini berguna untuk menyamakan semua alamat jaringan komputer. Hingga tahun 1988, antar sesama komputer sudah mulai dapat digunakan untuk mengobrol atau chatting (Oktavianti, 2008:10). Dan pada tahun 1990 ARPANET berganti nama menjadi Internet (Tutang, 2010: 3).

Pada Tahun 1990 inilah adalah tahun yang paling bersejarah, yaitu ketika Tim Berners Lee menemukan suatu kode komputer yang bisa menjelajah atau melihat-lihat antara komputer satu dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut

www (World Wide Web) yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya

(43)

berkembang pesat, kegiatan ber- Internet meliputi beberapa kegiatan seperti menjelajah atau browsing halaman web atau situs, membuka dan mengirim e-mail, bertukar file atau dokumen melalui ftp, chatting dan sebagainya (Melindungi Anak Anda Saat Berinternet, 2005: 1).

3. Macam- macam Fasilitas Internet

Fiati (2005: 11) mengatakan bahwa fasilitas Internet diantaranya adalah: a. Web adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa

teks, gambar, bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya; b. E-mail (Electronic Mail) adalah salah satu fasilitas Internet

yang mempunyai fungsi untuk mengirim dan menerima surat elektronik (e-mail) untuk/dari pemakai komputer lain yang terhubung di Internet;

c. Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan

artikel, berita, tanggapan, surat, penawaran ataupun file ke pemakai Internet lain yang terhubung dalam kelompok diskusi dengan topik tertentu;

d. FTP (File Transfer Protocol, fasilitas digunakan untuk

menghubungkan komputer satu ke server komputer tertentu dan bila perlu dapat digunakan untuk menyalin (downlod) file yang dibutuhkan dari server tersebut serta menyimpannya ke komputer yang lainnya.

4. Istilah-istilah Yang Sering di Gunakan di Internet a. WWW (World Wide Web)

World Wide Web (WWW) merupakan suatu fasilitas di internet dimana

kita bisa mendapatkan berbagai informasi dan juga hiburan. World

Wide Web (WWW) sering disebut dengan web. Di dalam web ini

terdiri dari bermacam- macam data yang saling berhubungan yang berisi tulisan, gambar, video, dan musik (Oktavianti, 2008: 55).

b. Web Sites (Situs Web)

Web Sites (Situs Web) merupakan tempat penyimpan data dan

(44)

c. Web Pages (Halaman Web)

Web Pages (Halaman Web) merupakan jendela yang menampilkan

halamam situs yang sedang di kunjungi pengguna (J. Com, 2009: 15). d. Homepage

Homepage merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau

menu dari sebuah situs web (Jasmadi, 2004: 229). e. Browser

Browser merupakan alat atau perangkat yang memungkinkan

pengguna internet untuk menjelajahi dunia maya tersebut dan mengunjungi website-website yang ada (J. Com, 2009: 11).

f. Chat atau Chatting

Chat atau Chatting, dalam Bahasa Indonesia berarti mengobrol.

Penggunaan Internet dapat menggunakan fasilitas ini untuk mengobrol dengan orang lain di Internet (Fiati, 2005: 12).

g. URL (Uniform Resource Locators)

URL (Uniform Resource Locators) adalah suatu sistem penamaan

alamat di Internet untuk mengakses suatu homepage tertentu (Jasmadi, 2004: 232).

h. Downlod

(45)

i. Firewall

Firewall adalah peralatan yang menjaga atau melindungi user saat

terkoneksi ke jaringan yang penting dari kerentanan akses (Mulyanta, 2005: 251).

j. Search Engine

Search Engine adalah situs web yang menyediakan layanan pencarian

informasi diberbagai situs web lewat hasil pengindeksan ke segenap jaringan komputer yang bisa dijangkaunya (Sopyan, 2005: 25).

k. Server

Server adalah komputer yang bertugas menjamin komputer yang

berada di bawahnya agar dapat melaksanakan tugas yang diminta oleh user. Server berfungsi sebagai database-server yang menyediakan data, sedangkan tempat penyimpanan data dan pembagi data-server dengan kemampuan penyimpanan data yang besar bertugas mengambil alih data yang di simpan di komputer lain (Fiati, 2005: 12) 5. Dampak Internet

Internet merupakan suatu media yang sangat besar manfaatnya.

Penggunaan Internet secara baik dan benar maka akan membawa dampak yang positif bagi penggunanya. Diantara bebarapa manfaat dari Internet

(46)

manfaat Internet diantarnya adalah bersifat global tanpa batas, tersedia berbagai macam informasi, sarana komunikasi yang efektif dan efisien untuk berbagai keperluan, biaya internet lebih ringan.

Pemaparan mengenai manfaat Internet juga dijelaskan dalam Jurnal Pendidikan Islam (Nadwa, 2013: 291) bahwa pembelajaran berbasis

Internet menawarkan berbagai keuntungan seperti:

a. Kesempatan belajar yang lebih fleksibel tanpa terikat ruang dan waktu;

b. Mempermudah masyarakat mengakses pendidikan; c. Memperkaya materi pembelajaran;

d. Menghidupkan proses pembelajaran;

e. Membuat proses pembelajaran lebih terbuka; f. Meningkatkan efektivitas pembelajaran; g. Serta mendukung siswa untuk belajar mandiri.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kedatangan Internet juga membawa

dampak negatif bagi penggunanya, diantaranya:

a. Sulianta (2007: 3) mengatakan: Bahwa orang- orang yang menghabiskan waktu mereka di Internet memiliki dampak yang buruk, seperti:

1) Cenderung terisolasi dan memiliki teman yang jauh lebih sedikit; 2) Waktu berkomunikasi dengan keluarga yang semakin berkurang; 3) Mengalami (stres, perasaan kesepian, dan depresi);

(47)

6) Kurang bersosialisasi di dunia nyata; 7) Minimnya nilai moral kemanusiaan.

b. Dampak penggunaan Internet yang berlebihan dapat menerkam anak dalam berbagai bentuk (Anang Y.B., 2010: 8), diantaranya:

1) Penyebaran material pornografi berupa gambar, video, dan cerita tidak senonoh;

2) Obrolan tidak pantas lewat fasilitas chat;

3) Bahaya kekerasan fisik yang berawal dari perkenalan online;

4) Intimidasi, ancaman, dan kekerasan verbal lainnya

5) Perubahan perilaku menjadi buruk karena masuknya paham baru kepada anak di bawah umur.

6. Indikator Penggunaan Fasilitas Internet

Adapun indikator penggunaan fasilitas Internet adalah sebagai berikut: a. Lamanya waktu yang digunakan untuk membuka Internet;

(48)

b. Seringnya mengakses Internet;

Fasilitas WIFI yang difasilitasi oleh setiap kampus sering dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengakses Internet. Tanpa mengeluarkan biaya yang mahal, maka mahasiswa dapat menikmati fasilitas tersebut dengan gratis. Selain karena kualitas aksesnya lebih cepat, praktis, dan di setiap ruangan disediakan fasilitas tersebut, maka inilah yang menjadikan mahasiswa memilih untuk mengakses Internet

dengan memanfaatkan WIFI kampus.

Salah satu fasilitas yang ditawarkan di Internet diantaranya adalah web, e-mail, newsgroup (kelompok), dan FTP (File Transfer

Protokol) (Fiati, 2005:11). Beberapa fasilitas inilah yang dapat

menunjang prestasi mahasiswa apabila dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sebagai pelengkap untuk mengakses Internet diperlukan media pendukung seperti handphone/smartphone, modem/WIFI prabayar, warnet, atau fasilitas yang banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa seperti WIFI kampus. Internet dimanfaatkan mahasiswa sebagai salah satu media penunjang untuk tugas kuliah, seperti mencari artikel, mengirim tugas yang diberikan oleh dosen, membentuk ruang diskusi, dan untuk mencari jurnal-jurnal yang relevan dengan materi kuliah.

c. Tujuan mengakses Internet;

(49)

tujuan mahasiswa mengakses Internet untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka.

d. Minat belajar ketika menggunakan Internet.

Minat adalah rasa lebih suka keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Djaali, 2012: 121). Begitupula dengan penggunaan media pembelajaran yang variasi maka dapat menambah minat belajar mahasiswa. Minat belajar mahasiswa menjadi tinggi apabila media yang digunakan tidak monoton. Penggunaan Internet

sebagai salah satu sarana pembelajaran merupakan hal yang sudah tidak baru di perguruan tinggi. Sebagian besar dosen memanfaatkan media ini untuk proses perkuliahan. Salah satunya digunakan sebagai sarana penyampaian materi melalui salah satu fasilitas –fasilitas yang ada ketika dosen tidak bisa hadir diperkuliahan.

B. Intensitas Penggunaan Perpustakaan 1. Pengertian

(50)

faktor-faktor pendukung lainnya dalam proses perkuliahan. Diperlukan tempat yang nyaman untuk belajar, sarana yang memadai, dan juga bahan refrensi yang relevan untuk menunjang keberhasilan mahasiswa. Salah satu sarana yang diperlukan adalah perpustakaan yang lengkap dan nyaman untuk digunakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 335) “Intensitas adalah keadaan (tingkatan, ukuran)”. Sedangkan menurut Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Pada penelitian ini yang dimaksud intensitas adalah tolok ukur yang kemudian menjadi kebiasaan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.

Penggunaan memiliki arti proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian (KBBI, 2007: 375). Sedangkan menurut Poerwadarminto (1982: 384) mengatakan bahwa intens adalah kuat, hebat dan giat. Dalam hal ini yang dimaksud penulis adalah para mahasiswa dalam memanfaatkan salah satu sarana kampus yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dan berapa sering para mahasiswa mengunjungi perpustakaan dengan kurun waktu tertentu.

Sedangkan pengertian perpustakaan menurut Sutarno (2003: 7) adalah:

Suatu ruangan bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu- waktu diperlukan oleh pembaca.

(51)

digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tatanan susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud penulis mengenai intensitas penggunaan perpustakaan adalah berkenaan dengan keadaan para mahasiswa dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan sebagai sumber belajar yang meliputi berapa lama para mahasiswa berada dalam perpustakaan, jenis buku apa yang dipinjam dan dibaca diperpustakaan.

2. Jenis-jenis Perpustakaan

Jenis-jenis perpustakaan yang ada dan yang dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah (Sutarno, 2003: 28):

a. Perpustakaan Nasional

(52)

1) Pusat kerja sama antara berbagai perpustakaan di dalam dan luar negeri;

2) Pusat deposit nasional;

3) Pusat layanan refrensi dan penelitian;

4) Pusat pengembangan sumber daya perpustakaan; 5) Pusat Bibliografi Nasional;

6) Pusat pembinaan semua jenis perpustakaan di Indonesia. b. Badan Perpustakaan Daerah

Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola perpustakaan. Perpustakaan tersebut telah beberapa kali perubahan nama, meskipun peranan, tugas dan fungsinya tetap sama, yaitu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Badan Perpustakaan Daerah merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan di wilayah provinsi, penympan koleksi deposit yang menyangkut provinsi yang bersangkutan, dan semua terbitan di wilayah tersebut.

c. Perpustakaan Umum

(53)

anak-anak, remaja, dewasa, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan.

d. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan Perguruan Tinggi berada di suatu perguruan tinggi, baik universitas, akademi, sekolah tinggi, ataupun institut. Keberadaan, tugas, dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Pergururan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dilihat dari penyelenggaraannya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, namun untuk pengembangannya dapat saja menjalin kerjasama dengan pihak lain. sedangkan pemakaiannya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat didalam kegiatan akademik (sivitas akademika). Sebagai perpustakaan penelitian maka koleksinya harus disesuaikan dengan seluruh fakultas, jurusan, dan program serta mata kuliah yang ada, baik berupa buku-buku, majalah, jurnal ilmiah, maupun bahan pustaka yang lain.

e. Perpustakaan Sekolah

(54)

setiap sekolah, dan pemanfaatannya sangat tergantung kepada Kepala Sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar. Sedangkan pengembangannya selain menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah, juga dapat melibatkan Komite Sekolah.

f. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan, karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh. Oleh karena itu, tugas dan fungsi sebuah perpustakaan khusus adalah menyediakan dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Sedangkan pemakai perpustakaan biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut. g. Perpustakaan Lembaga Keagamaan

(55)

yang lain tidak ada larangan untuk menggunakan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan.

h. Pepustakaan Internasional

(56)

i. Perpustakaan Pribadi

Perpustakaan pribadi adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh perporangan atau orang-orang tertentu. Perpustakaan pribadi sebetulnya sudah ada sejak tumbuhnya perpustakaan pada masa Yunani kuno, pada sekitar abad keenam sebelum Masehi. Orang-orang Athena mulai mengoleksi buku-buku pribadi, dan karena jumlah bukunya selalu bertambah, maka kelompok masyarakat tersebut mulai membutuhkan perpustakaan. Di Indonesia tokoh-tokoh masyarakat tertentu juga ada yang memiliki perpustakaan pribadi, namun pemakainya tidak selalu dibatasi untuk pribadi atau anggota keluarga. Koleksi perpustakaan pribadi pada umumnya berisi tentang buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemiliknya. Di samping sesuai dengan latar belakang pendidikan, hobi, selera, dan ilmu pengetahuan umum yang lain. Bahan pustaka tersebut disusun menurut suatu sistem yang dikehendaki pemiliknya, karena tidak harus terikat kepada suatu sistem yang standar. Adapun tenaga pengelola dapat saja dilakukan sendiri (swakelola) tanpa harus merekrut dari luar atau mengangkat pegawai, karena dianggap belum/ tidak perlu. Semua itu tergantung kepada yang bersangkutanperan yang penting baginya adalah kebebasan dan kemudahan untuk membaca dalam suasana “privacy”dan menyenangkan.

j. Perpustakaan Digital

(57)

perpustakaan telah dikenal dengan munculnya perpustakaan digital atau digital library. Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan jenis perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem layanan perpustakaan. Misalnya pada perpustakaan khusus atau perpustakaan perguruan tinggi. Di dalam sistem tersebut nampak secara fisik sumber informasi atau bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah bentuknya menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui suatu peralatan tertentu. Oleh karena itu perpustakaan digital ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan maya. Cara akses informasi seperti itu sudah banyak dipergunakan karena sangat praktis dan efektif namun belum secara luas dapat dipakai oleh semua orang. Sebab memerlukan teknologi tinggi dan relatif mahal, sehingga belum semua perpustakaan mampu menyediakan fasilitas tersebut.

3. Tujuan Perpustakaan

Tujuan untuk setiap perpustakaan tentu akan berbeda dengan perpustakaan yang lain. Namun pada prinsipnya secara garis besar tujuan perpustakaan dapat diuraikan Sutarno (2006: 52), sebagai berikut:

a. Menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca masyarakat, sesuai dengan jenis perpustakaan dan pemakainya;

b. Mendukung, baik pendidikan perorangan secara mandiri, maupun pendidikan formal pada semua jenjang;

(58)

d. Menstimulasi imajinasi dan kreatifitas masyarakat pemakai perpustakaan;

e. Meningkatkan kesadaran terhadap warisan budaya, apresiasi pada kesenian dan hasil-hasil penemuan ilmiah;

f. Menyediakan akses kepada ekspresi-ekspresi kultural dan perubahan; g. Mendorong dialog antar budaya oleh karena keanekaragaman budaya; h. Mengusahakan agar semua anggota masyarakat dapat akses kepada

segala macam informasi yang tersedia diperpustakaan yang bersangkutan;

i. Memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya;

j. Memberikan kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan ilmu pengetahuan dan ketrampilan;

k. Mendukung dan berpartisipasi dalam program-program perpustakaan bagi masyarakat pemakainya;

l. Ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti luas.

4. Fungsi Perpustakaan

Darmono (2004: 3) berpendapat bahwa secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi, sebagai berikut:

a. Fungsi Informasi

(59)

1) Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu;

2) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya; 3) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi

yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan;

4) Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari di masyarakat.

b. Fungsi pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan . melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

1) Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan;

2) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual;

(60)

4) Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

c. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

1) Meningkatkan mutu kehidupan dengan menanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individual maupun secara kelompok;

2) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni; 3) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian;

4) Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis;

5) Menumbuhkan budaya baca di lingkungan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

d. Fungsi rekreasi

(61)

e. Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.

f. Fungsi deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah perpustakaan Nasional.

Sedangkan Sutarno (2006: 54) membagi fungsi dari perpustakaan menjadi beberapa hal, diantaranya:

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka;

b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, penggandaan, penerbitan, dan lain-lain;

c. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka; d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi; e. Pendayagunaan/ pemberdayaan koleksi;

f. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan sistem yang mudah, cepat, dan tepat serta sederhana;

g. Pemasyarakatan perpustakaan;

(62)

i. Menjalin kerja sama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi sarana prasarana;

j. Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja lainnya;

k. Admistrasi perpustakaan, seperti kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, dan kerumahtanggaan.

5. Peran perpustakaan

Peran perpustakaan dianggap sebagai agen perubahan, pembangunan, dan agen budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan zaman, dan juga seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, eksplorer, dan berbudaya (Suwarno, 2007: 45). Sedangkan Sutarno (2003: 55) berpendapat bahwa peran yang dapat dijalankan perpustakaan antara lain:

a. Merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya;

b. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani;

(63)

d. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya;

e. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia;

f. Peprustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan;

g. Perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user education);

h. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakt dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.

6. Empat Pilar Yang Berkaitan dengan Perpustakaan a. Pustakawan

Pustakwan atau librarian adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kurusus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal (Suwarno, 2009: 62).

b. User

(64)

guru, dosen, dan masyarkat pada umumnya, tergantung pada jenis perpustakaan yan ada (Suwarno, 2011: 37).

c. Pustaka

Bahan pustaka adalah semua hal yang mengandung informasi yang disimpan-sajikan oleh perpustakaan (Suwarno, 2011: 38).

d. Gedung (tempat) atau ruangan

Gedung (ruangan) yang memadai dan cukup menampung koleksi pembaca, layanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka dan kegiatan administrasi. Gedung tersebut dapat didesain secara khusus untuk perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana prasarana,perabot dan kelengkapan yang diperlukan, serta persyaratan-persyaratan yang standar bagi perpustakaan. Gedung atau ruangan yang reprsentatif merupakan daya tarik tersendiri, baik bagi pegawai maupun pemakai perpustakaan (Sutarno, 2006: 47)

7. Kekuatan dan Kelemahan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan sumber belajar yang tepat. Sutarno (2003: 107) mengatakan bahwa berdasarkan hal tersebut perpustakaan juga mempunyai kekuatan dan kelemahan, diantaranya:

a. Kekuatan

(65)

(aset) yang dimiliki perpustakaan, untuk sepenuhnya dipergunakan dan diberdayakan secara optimal. Potensi tersebut perlu digali, diorganisasikan, dikembangkan dan dipergunakan agar menjadi kekuatan nyata dalam memajukan perpustakaan. Sumber-sumber kekuatan perpustakaan atau sumber daya perpustakaan itu antara lain adalah:

1) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia di perpustakaan adalah semua tenaga kerja atau perangkat perpustakaan yang terdiri atas pimpinan, pejabat fungsional pustakawan, pelaksana teknis operasional, dan pelaksana teknis administratif.

2) Koleksi bahan pustaka

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis, dan mutunya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.

3) Sarana dan prasarana

Proses penyelenggaraan perpustakaan membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana serta perlengkapan ataupun fasilitas lainnya. 4) Pengunjung, anggota, dan pemakai perpustakaan

(66)

5) Lingkungan perpustakaan

Lokasi yang strategis, mudah dikenal dan dijangkau masyarakat, bebas banjir, bersih, tenang, sehat, dan terdapat akses kendaraan. Lingkungan yang demikian merupakan salah satu faktor yang berpengaruh positif kepada perpustakaan, sehingga secara langsung atau tidak merupakan kekuatan pendukung.

6) Mitra perpustakaan

Mitrakerja atau patner perpustakaan adalah semua pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung di dalam penyelenggaraan perpustakaan. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, perpustakaan perlu menjalin kerja sama, menggalang mitra kerja, dan menempatkan unit kerja yang lain sejajar dan saling membantu atau membutuhkan. Ikatan kerja sama atau mitra kerja dapat dilakukan secara formal dengan membuat kesepakatan atau semacam perjanjian dan secara nonformal. Mitra kerja yang baik dan mempunyai kegiatan yang sejalan itu perlu terus dikembangkan, sehingga menjadi salah satu kekuatan yang signifikan bagi perpustakaan.

7) Anggaran

(67)

b. Kelemahan

Pada umumnya ada dua hal yang menjadi titik kelemahan, yaitu yang bersifat internal dan eksternal, sebagai berikut:

1) Kelemahan Internal

a) Sumber daya perpustakaan

Sumber daya perpustakaan mencakup segala sesuatu yang menjadi bagian atau unsur penyelenggaraaan kegiatan perpustakaan, seperti gedung, sumber daya manusia, koleksi bahan pustaka, sarana prasarana dan dana. Semua faktor atau unsur tersebut dapat menjadi sebuah kekuatan dan potensi apabila kondisinya memadai dan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sebaliknya unsur-unsur tersebu akan merupakan titik-titik kelemahan manakala dalam keadaan kurang memadai dan serba terbatas. Untuk mengatasi hal-hal seperti itu maka tidaka ada jalan lain, kecuali mengusahakan agar semua faktor kelemahan yang dihadapi ditingkatkan dan dimanfaatkan secara maksimal. Untuk mengubah faktor-faktor negatif seperti kelemahan menjadi unsur yang positif yakni sebuah potensi atau kekuatan, bukan hal yang mudah dan sederhana, karena membutuhkan semangat dan kerja keras serta melibatkan semua unsur dalam perpustakaan. b) Administrasi

Gambar

Tabel 1.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Daftar Nama Inisial Respoden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Madrasah memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap guna menunjang terlaksananya proses pembelajaran yang optimal. Berupa alat-alat belajar seperti komputer,

Dari hasil penelitian telah disajikan analisis hubungan antara lokasi infark dengan nilai EPSS, tampak pada tabel 5 memang dijumpai adanya hubungan antara nilai EPSS dengan

1) Perkembangan awal terjadi pada masa kanak-kanak. 2) Terbentuknya masa remaja melalui proses identifikasi terhadap orang tua, guru dan teman.. 3) Dipengaruhi oleh orang-orang

Sebelum filter Kalman dapat digunakan untuk menghilangkan noise dari sensor, proses atau sistem yang sedang diukur harus dimodelkan secara sistem linear... karena terdapat

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematik di harapkan mampu meningkatkan komunikasi matematik pada siswa sehingga dapat meningkatkan pola pikir

[r]

Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV atau pada penderita yang mengalami perdarahan yang berulang yang tidak sembuh dengan cara

[r]