• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 0831/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 0831/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : 0831/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat sebagai berikut antara :

PENGGUGAT, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tukang cuci, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, untuk selanjutnya mohon disebut sebagai Penggugat;

M E L A W A N

TERGUGAT, umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Kuli bangunan bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, untuk selanjutnya mohon disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat;

Telah memeriksa alat bukti surat dan saksi – saksi di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 29 Mei 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan denganregister perkara nomor : 0831/Pdt.G/2012/PA.Pas., tanggal 29 Mei 2012 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 20 Juni 2009 sebagaimana ternyata dari bukti Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXX tertanggal 22 Juni 2009 yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal sebagai suami istri di rumah Penggugat selama 2 tahun 11 bulan, telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak;

(2)

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Mei 2011 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa awal mula terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat tidak dapat memberi uang nafkah wajib secara layak kepada Penggugat karena Tergugat malas bekerja dan lebih sering menganggur di rumah sehingga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari Penggugat bekerja sendiri. Selain itu Tergugat juga sulit sekali jika diingatkan agar melaksanakan kewajiban sholat lima waktu kemudian marah-marah kepada Penggugat;

5. Bahwa melihat kondisi rumah tangga yang demikian itu Penggugat masih tetap berusaha untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, namun Tergugat tetap tidak berubah;

6. Bahwa terakhir terjadi pertengkaran dimana waktu itu Tergugat telah selingkuh dengan wanita lain bernama Salama yang merupakan tetangga sendiri. Penggugat mengetahuinya setelah mendapat kabar dari tetangga yang memergoki Tergugat berduaan dengan wanita tersebut di perkebunan tebu, wanita tersebut dalam keadaan setengah telanjang dengan baju yang telah kotor semua sedangkan Tergugat baru akan memasang celana. Akhirnya mereka berdua di bawa ke pendopo balai desa setempat kemudian Tergugat meminta maaf kepada Penggugat;

7. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sehingga sekarang Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama 10 hari, Penggugat tinggal di rumah Penggugat sedangkan Tergugat tinggal di rumah orangtua Tergugat;

8. Bahwa selama berpisah Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi sebagai suami istri;

9. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;

10. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini 11. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon agar

(3)

Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut :

Primair :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat

2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat kepada Penggugat

3. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum Subsidair :

Mohon Putusan yang seadil-adilnya

Menimbang, bahwa pada hari persidangan perkara ini Penggugat dan Tergugat datang menghadap sendiri di persidangan, kemudian Majelis Hakim berusaha mendamaikan dua pihak yang berperkara namun tidak berhasil dan majelis hakim juga memerintahkan kepada kedua belah pihak yang bersengketa untuk melaksanakan prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, atas kesepakatan dari para pihak majelis hakim telah menunjuk salah seorang hakim; Musthofa, S.H.M.H., sebagai mediator terhadap penyelesaian perkara a quo, akan tetapi kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan (mediasi gagal);

Menimbang, bahwa setelah upaya mediasi dinyatakan tidak berhasil maka selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum kemudian dibacakan gugatan Penggugat di mana isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap gugatannya tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Tergugat membenarkan sebagian dan menolak sebagian lainnya; - Bahwa Tergugat telah memberi uang kepada Penggugat sebesar

Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp.250.000,00 (dua ratus lima ribu rupiah) perbulan, sebagian untuk membeli perabot rumah tangga;

- Bahwa Tergugat tetap melaksanakan sholat dan jika diingatkan untuk sholat, Tergugat menerima;

- Bahwa Tergugat mengaku telah pisah selama 2 bulan;

- Bahwa Tergugat keberatan untuk bercerai dengan Penggugat;

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, dalam repliknya Penggugat tetap seperti dalam gugatnnya dan menyatakan tetap ingin bercerai dengan Tergugat;

(4)

Menimbang, atas replik Penggugat tersebut, Tergugat tidak mengajukan duplik dan menyatakan tetap pada jawaban Tergugat;

Menimbang, bahwa untuk memperteguh dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat ke persidangan berupa fotocopy buku kutipan akta nikah nomor : XXXXXXXX tanggal 22 Juni 2009 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup, telah dinachtzegelen Kantor Pos dan Giro, telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Pasuruan dan setelah diperiksa oleh majelis hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, bukti (P) ;

Menimbang, bahwa atas bukti (P) yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Tergugat tidak merasa keberatan dan sekaligus dapat menerimanya ;

Menimbang, bahwa selain bukti (P) Penggugat juga menghadirkan dua orang saksi ke persidangan yang mengaku bernama:

1. SAKSI I, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan sopir, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai kakak seayah Penggugat;

- Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat adalah suami-isteri namun belum dikaruniai seorang anak;

- Bahwa pada sejak bulan Mei 2011 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah selingkuh dengan wanita yang bernama Salama;

- Bahwa saksi tahu Tergugat tidak pernah sholat;

- Bahwa pada saat ini antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama 2 minggu, Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing;

- Bahwa, saksi pernah berusaha memberi nasehat kepada kedua belah pihak agar dapat rukun kembali, namun tidak berhasil;

2. SAKSI II, umur 40 tahun, agama Islam, tukang dagang, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai kakak seayah Penggugat;

(5)

- Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat adalah suami-isteri namun belum dikaruniai seorang anak;

- Bahwa pada sejak bulan Mei 2011 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah selingkuh dengan wanita yang bernama Salama;

- Bahwa saksi tahu Tergugat tidak pernah sholat;

- Bahwa Tergugat adalah suami yang suka buka aib keluarga seperti mengatakan “istriku gak enak”;

- Bahwa Tergugat pernah di sidang di balai desa atas tuduhan selingkuh; - Bahwa pada saat ini antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah

tempat tinggal selama 2 minggu, Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing;

- Bahwa, saksi pernah berusaha memberi nasehat kepada kedua belah pihak agar dapat rukun kembali, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi Penggugat tersebut, Penggugat membenarkan sedangkan Tergugat membantah;

Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Penggugat tetap mengajukan cerai terhadap Tergugat dan menyatakan rumah tangganya sulit untuk disatukan lagi serta penggugat menyatakan sudah tidak mencintai Tergugat, sedangkan Tergugat menyatakan keberatan untuk bercerai, baik Penggugat maupun Tergugat mohon agar Majelis Hakim berkenan segera menjatuhkan putusannya;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatannya Penggugat sebagaimana telah terurai di atas ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka (13) jo. Pasal 2 angka (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 1 tahun 2008, para pihak yang bersengketa di Pengadilan Agama harus mengikuti prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, sesuai dengan kesepakatan dari para pihak majelis hakim telah menunjuk salah seorang hakim bernama Musthofa, S.H.M.H., sebagai mediator terhadap penyelesaian perkara a quo, akan tetapi tidak tercapai kesepakatan (mediasi gagal);

(6)

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim telah berupaya memberikan nasehat serta pandangan kepada kedua belah pihak, agar mereka dapat membina serta membangun kehidupan rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, sebagaimana yang diatur oleh Pasal 82 Undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang–undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan Penggugat;

Menimbang, bahwa Tergugat juga telah menyampaikan jawabannya secara lisan yang pada pokoknya mengakui sebagian dan menolak sebagian lainnya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, maka Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa Buku Kutipan Akta Nikah (P) yang merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (Volledig en Bindende Bewijskracht) sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai hingga sekarang;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat (P) yang diajukan oleh Penggugat di persidangan telah diakui dan dibenarkan oleh Tergugat;

Menimbang, bahwa alasan yang mendasari Penggugat untuk mengajukan cerai secara ringkas adalah bahwa sejak sejak bulan Mei 2011 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak dapat memberi uang nafkah wajib secara layak kepada Penggugat karena Tergugat malas bekerja dan lebih sering menganggur di rumah sehingga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari Penggugat bekerja sendiri. Selain itu Tergugat juga sulit sekali jika diingatkan agar melaksanakan kewajiban sholat lima waktu kemudian marah-marah kepada Penggugat dan terakhir terjadi pertengkaran dimana waktu itu Tergugat telah selingkuh dengan wanita lain bernama Salama yang merupakan tetangga sendiri. Penggugat mengetahuinya setelah mendapat kabar dari tetangga yang memergoki Tergugat berduaan dengan wanita tersebut di perkebunan tebu, wanita tersebut dalam keadaan setengah telanjang dengan baju yang telah kotor semua sedangkan Tergugat baru akan memasang celana. Akhirnya mereka

(7)

berdua di bawa ke pendopo balai desa setempat kemudian Tergugat meminta maaf kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam persidangan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat untuk menghadirkan saksi – saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Penggugat guna didengar keterangannya (vide Pasal 76 ayat (1) Undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975);

Menimbang, bahwa saksi SOHIB bin DUL KAIP dan SAKSI II, keduanya adalah saksi dari pihak keluarga dan orang dekat dari Penggugat telah memberikan keterangan di depan sidang, keterangan didasarkan kepada penglihatan dan pengetahuannya sendiri, yang pada pokoknya menerangkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya rumah tangga mereka hidup rukun dan harmonis namun belum dikaruniai seorang anak, sekarang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Tergugat selingkuh dengan wanita lain bernama Salama, dan atara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal selama dua minggu. Dengan demikian berdasarkan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diperbaharui dengan Undang Undang Nomor 3 tahun 2006 dan diperbaharui lagi dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, pasal 22 ayat ( 2 ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan pasal 170, 171,172 HIR maka Majelis Hakim menilai keterangan saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan keterangannya di depan sidang, pengakuan pihak Tergugat dan dihubungkan dengan bukti surat (P) serta keterangan saksi-saksi di bawah sumpah yang dibenarkan oleh Penggugat, yang kesemuanya telah dipertimbangkan dalam hubungan antara satu dengan lainnya, maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta-fakta di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai kakak seayah Penggugat;

- Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat adalah suami-isteri namun belum dikaruniai seorang anak;

(8)

- Bahwa pada sejak bulan Mei 2011 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah selingkuh dengan wanita yang bernama Salama;

- Bahwa saksi tahu Tergugat tidak pernah sholat;

- Bahwa pada saat ini antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama 2 minggu, Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing;

- Bahwa, saksi pernah berusaha memberi nasehat kepada kedua belah pihak agar dapat rukun kembali, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pecah dan sulit untuk di satukan lagi dalam sebuah rumah tangga yang baik, dan alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah terbukti hal ini sesuai dengan apa yang dimaksud dalam pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam, maka oleh karenanya meskipun perceraian/talak menurut agama Islam merupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah akan tetapi dalam perkara ini Majelis Hakim memandang perceraian merupakan suatu jalan keluar dari keadaan-keadaan darurat yang tidak dapat diatasi dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat guna untuk menghilangkan mafsadah yang lebih besar antara kedua belah pihak;

Menimbang, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI.Nomor :379 K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, menyatakan bahwa :” Suami-isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat rukun kembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah”. Majelis Hakim juga mendasarkan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam kitab Al-Mar’ah bainal fiqh wal Qonun halaman 100, dijadikan sebagai pertimbangan hukum oleh Majelis Hakim yang artinya;

”Dan tidak ada manfaatnya yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua manusia yang saling membenci terlepas dari masalah apakah sebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil namun kebaikan hanya dapat diterapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami-isteri”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat dari Dr. Ash Shobuni dalam kitab madza khurriyatuz zaujaini fith tholaq halaman 83 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut yang artinya:

(9)

“Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengalami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan upaya perdamaian dan ikatan perkawinan merupakan bentuk tanpa ruh, oleh karena itu tetap berlangsung ikatan perkawinan berarti telah menghukum salah satu di antara suami isteri tersebut dengan semacam penjara yang berkekalan dan demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh jiwa keadilan”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas majelis hakim dalam permusyawaratannya telah mengambil kesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah sesuai dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Buku I Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan Penggugat patut dikabulkan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diperbaharui dengan Undang Undang Nomor 3 tahun 2006 dan diperbaharui lagi dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau di tempat perkawinan dilangsungkan guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang–undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang–undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bai’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);

3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada

(10)

Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar

Rp.211.000,00 (dua ratus sebelas ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 13 Agustus 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan 1433 Hijriyyah, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H. sebagai Ketua Hakim Majelis serta Drs. H. ABDUL KHOLIK dan SLAMET, S.Ag, S.H sebagai hakim-hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para hakim Anggota serta M. NIDZOM ANSHORI, S.H sebagai panitera pengganti dan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.

Hakim Anggota Ketua Majelis

Drs. H. ABDUL KHOLIK Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H.

Hakim Anggota

SLAMET, S.Ag, S.H

Panitera Pengganti

(11)

Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya ATK Rp. 20.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 150.000,- 4. Redaksi Rp. 5.000,- 5. Biaya Meterai Rp. 6.000,- J u m l a h Rp. 211.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya aplikasi “DrugWar” ini Badan Narkotika Nasional (BNN) dan masyarakat terbantu dalam hal pelaporan narkoba yang ada di masyarakat, bagi Badan

Metode Newton-Raphson tidak memerlukan dua buah terkaan awal seperti halnya metode bagi dua dan Regula Falsi, melainkan cukup satu saja tetapi diusahakan terkaan tersebut

Dengan kata lain, Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap agency cost yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik.Hasil ini konsisten dengan penelitian Faisal

Sedangkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian [14] yang menggunakan dataset yang sama namun menggunakan algoritma yang berbeda yaitu algoritma C4.5

Biofertilizer (pupuk hayati) adalah formulasi mikroorganisme atau organisme hidup yang bila diterapkan pada pembibitan tanaman, permukaan tanaman atau tanah,

namun tidak sedikit orang menyadari bahwa kalimat mukadimah berbahasa Arab dalam khotbah itu dapat direkayasa dan diolah sendiri oleh khatibnya agar sesuai dengan materi khotbah

Sebagai warga negara Indonesia kita juga berkewajiban untuk ikut membantu tugas mempertahankan NKRI dalam kehidupan sehari-hari antara lain dapat dilakukan dengan cara:

UKS adalah Unit Kesehatan Sekolah dan merupakan salah satu kegiatan siswa yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menangani masalah kesehatan semua warga sekolah