• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2014"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

TAHUN 2014

DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. JEMBRANA

Jalan Surapati No. 1 Telp.(0365) 41210 Negara - Bali

(2)
(3)
(4)
(5)

N E G A R A

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 600/ 14 /PU./2015

TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

TAHUN 2014

KEPALA

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN JEMBRANA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi;

b. bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dipandang perlu menetapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud huruf a dan b perlu Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2014 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

(6)

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Noomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

(7)

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 80);

14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Derah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 4 Tahun 2014 tentang Anggaram Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2014 Nomor 45);

17. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 42 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2015 (berita Daerah Kabuaten Jembrana Tahun 2014 Nomor 618);

(8)

M E M U T U S K A N : Menetapkan :

KESATU : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2014

KEDUA : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dimaksud dalam diktum KESATU merupakan laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Negara Pada tanggal 2 Pebruari 2015. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana,

Drs. I Gusti Putu Mertadana, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016 TEMBUSAN disampaikan kepada Yth :

1. Bupati Jembrana di Negara.

2. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara. 3. Wakil Bupati Jembrana di Negara.

4. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana Jembrana di Negara. 5. Arsip.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena atas perkenannya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Jembrana ini dapat tersusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum ini merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi dan tujuan dari pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2014 sebagai bagian yang terintegarasi dalam upaya pencapaian dan perwujudan Kabupaten Jembrana yang Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan.

LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2014 memuat gambaran hasil pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berjalan serta perkembangan dalam upaya pencapaian atas sasaran strategik Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Dinas Pekejaaan Umum Kabupaten Jembrna. Hasil analisis pencapaian kinerja menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan capaian hasil kerja dari setiap program dan kegiatan yang telah direncanakan. Namun demikian masih adanya keterbatasan dalam memahami indikator capaian kinerja, analisis data dan sumber daya yang dimiliki, yang pada gilirannya pelaporan ini masih perlu penyempurnaan lebih lanjut.

Akhirnya laporan ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi yang konstruktif baik dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan maupun dalam penetapan target kinerja sesuai dengan arah perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, khusunya dalam upaya peningkatan manajemen kinerja yang berorientasi pada peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan Pemerintah Kabupaten Jembrana masa yang akan datang.

Negara, 2 Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana

Drs. I Gusti Putu Mertadana, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016

(10)

DAFTAR ISI Halaman SK. PENETAPAN LAKIP 2014……… i KATA PENGATAR………. iv DAFTAR ISI……… v RINGKASAN EKSEKUTIF ………. 1 BAB I PENDAHULUAN ……….. 6 1.1 UMUM ……….. 6 1.2 DASAR HUKUM ………... 7

1.3 PROFIL LAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM ………. 9

1.4 STRUKTUR ORGANISASI ………... 10

1.5 ASPEK STRATEGIS ... 33

1.6 TUJUAN DAN SASARAN ... 34

1.7 KEBIJAKAN ... 37

1.8 PERMASALAH UTAMA ( STRATEGIC ISSUED ) ... 38

BAB II PERENCANAAN STRATEGIK DAN PENETAPAN KINERJA ………. 33

2.1 PERJANJIAN KINERJA ………... 45

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………... 46

3.1 PENGUKURAN KINERJA ………. 47

3.2 ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ………... 48

3.3 EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA ……….. 48

3.4 ASPEK KEUANGAN ………. 68

BAB IV PENUTUP ………. 81

4.1 FAKTOR-FAKTOR UTAMA PENYEBAB KEBERHASILAN ……… 81

4.2 LANGKAH DIMASA MENDATANG ... 74 LAMPIRAN :

- PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

- RKT TAHUN 2014

(11)
(12)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyelenggaraan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum yang telah terlaksana merupakan kegiatan pendukung dalam pencapaian Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana. Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana yaitu : TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA SERTA PELAYANAN PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA YANG PRIMA, GUNA MENUNJANG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JEMBRANA.

Dan Sesuai dengan strategi dan arah kebijakan Kabupaten Jembrana untuk mencapai tujuan pembangunan daerah pada Misi Keempat yaitu dengan Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, maka Tujuan yang hendak dicapai adalah : Meningkatkan kualitas Pekerjaan Umum, Meningkatkan Pengelolaan Perumahan, Meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang dan perumahan, Menurunkan eksploitasi sumberdaya mineral. Dalam usaha mewujudkan visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana, maka pada tahun 2014 telah menyelenggarakan berabagai kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah satu instansi pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.

Sasaran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2014 secara umum dapat terlaksana dengan baik terdiri dari 19 Program dan 37 Kegiatan ini tertuang dalam Indikator Kinerja Utama seperti pada tabel berikut :

Sasaran Strategis Inidikator Kinerja Utama Satuan Target Persenatse Fisik

Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Jumlah Penyediaan

Prangko dan Meterai Lembar 650 100 Jumlah Penyediaan jasa

administrasi keuangan Tahun 1 100 Jumlah penyediaan Alat

Alat Kebersihan Kantor Jenis 5 100 Jumlah Perbaikan

Peralatan Kerja Unit 25 100 Jumlah Penyediaan ATK Paket 1 100 Jumlah Tersedianya barang

cetakan dan penggandaan

Jenis /

Lembar 7 / 134 100 Jumlah Penyediaan

(13)

Jumlah Penyediaan Makan

dan minum Jenis 3 90,00 Jumlah Terlaksananya

Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi

Tahun 1 100 Jumlah Pelaksanaan

Upacara upakara Kali 2 100

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah rumah jabatan yang

dibangun Unit 1 90,00 Jumlah tersedianya

Gedung Kantor Paket 5 90,00 Jumlah pemeliharaan kendaraan dinas Operasional Unit 11 90,00 Meningkatnya Disiplin Aparatur

Jumlah tersedianya Pakaian

Khusus Stel 40 100 Meningkatnya

Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Jumlah Dokumen Dokumen 150 100

Meningkatnya Jumlah Pembangunan Jalan dan Jembatan

Jumlah jembatan yang di bangun Buah 3 100 Meningkatnya Sistim Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong Jumlah terpenuhinya pembangunan saluran drainase / Gorong-Gorong (trotoar) Paket 8 100 Meningkatnya Prosentase cakupan rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan

Jumlah dokumen

perencanaan rehabilitasi / pemeliharaan jalan

Dokumen 5 100 Panjang jalan yang baik Km. 66,00 100 Meningkatnya Prosentase

cakupan Pembangunan Sitim Informasi / Data Base Jalan dan Jembatan

Jumlah dokumen data base

jalan Dokumen 1 100

Meningkatnya Prosentase cakupan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya

Jumlah rehabilitasi pemeliharaan jaringan irigasi

Paket 23 100 Jumlah Pemeliharaa pintu

air Unit 26 100

Jumlah terpeliharanya

bendung / sayap bendung Paket 2 100 Meningkatnya Prosentase

cakupan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum Paket 7 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Pengendalian Banjir Jumlah terbangunannya saluran drainase

(14)

Meningkatnya Prosentase cakupan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Jumlah Pembangunan /

Peningkatan Infrastruktur Paket 6 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Panjang Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan Perdesaan Km. 31,58 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Pembangunan Perumahan Tercapainya Norma, Standar, pedoman dan Manual Ijin Usaha Jasa Kostruksi

Tim 1 -

Tertatanya jalan lingkungan di kelurahan - kelurahan Kabupaten Jembrana Paket 20 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Lingkungan Sehat Perumahan Jumlah Pembangunan Prasarana dan Sarana Sanitasi Dasar masyarakat

Paket 8 10,00 Meningkatnya Prosentase cakupan Pemberdayaan Komunitas Perumahan Tertibnya pelaksanaan peraturan perundang - undangan bidang perumahan Desa 16 100 Terkoordinasinya Pengawasan dan Pengendalian Perumahan Tim 1 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Perencanaan Tata Ruang Banyaknya dokumen

rencana tata ruang Dokumen 1 100 Banyaknya dokumen Revisi

Materi Teknis dan Ranperda RDTR Kota Negara Dokumen 1 90,00 Meningkatnya Prosentase cakupan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Jumlah Dokumen Pengawasan Pemanfaatan Ruang Dokumen 1 100 Meningkatnya Prosentase cakupan Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Jumlah Dokumen Kegiatan Monitoring dan

Pengendalian Kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan

Dokumen 1 100

Jumlah Dokumen Kegiatan Sosialisasi Regulasi Pengelolaan Air Tanah dan Air Permukaan

Dokumen 1 100

Realisasi pencapaian target kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.Berdasarkan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Umum APBD Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun anggaran 2014, ikhtisar realisasi pencapaian target

kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana adalah mencapai sebesar Rp. 98.136.471.267,00 atau 93,58 %, yang berarti masih lebih kecil lagi sebesar

(15)

Rp. 6.736.019.643,18 atau 6,42 % dari anggaran belanja yang disediakan sebesar Rp. 104.872.490.910,18 Dengan realisasi sebagai berikut :

Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dalam Tahun Anggaran 2014 mencapai sebesar Rp. 639.400.387,00 atau 102,88 % dari target sebesar Rp. 621.480.000,00 Hal ini berarti realisasinya secara keseluruhan lebih besar, yaitu Rp. 17.920.387,00 atau ( 2,88 % ) lebih besar dari target yang ditetapkan.

Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana berasal dari Pajak Daerah terdiri dari : Retribusi sewa alat-alat berat dengan target sebesar Rp. 125.000.000,00 dengan realiasasi Rp. 8.250.000,00 ( 6,60 % ), ini tidak sesuai dengan target dikarenakan alat tersebut dipergunakan untuk operasionak Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dari Retribusi sewa alat laboratorium sebesar Rp. 16.480.000,00 dengan realiasasi Rp. 22.750.000,00 ( 138,05 % ), target ini mengalami peningakatan sebesar Rp. 6.270.000,00 ( 38,05 % ) dan dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) sebesar Rp. 480.000.000,00 dengan realiasasi Rp. 68.400.387,00. (126,75 %), terdapat peningkatan sebesar Rp. 128.400.387,00 ( 26,75 % ).

Realisasi Belanja Tidak Langsung : Dari Pagu Anggaran yang tersedia dalam APBD sebesar Rp. 5.924.881.220,00 dengan capaian realisasi sebesar Rp. 5.569.984.059,00 ( 94,01 % ) telah terjadi sisa anggaran dana sebesar Rp. 354.897.161,00 atau 5,99 %. Sisa tersebut terdiri dari Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 189.027.161,00 atau 3,96 % dan Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 165.870.000,00 atau14,26 %.

Realisasi Belanja Langsung Adapun rincian realisasi pencapaian target kinerja pada Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana guna menunjang kegiatan pelayanan publik ( infrastruktur ), adalah sebesar Rp. 92.566.487.208,00 ( 93,55 % ), yang berarti masih lebih kecil

sebesar Rp. 6.381.122.482,18 ( 6,45 % ) dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 98.947.609.690,18 hal ini terjadi disamping karena terjadinya efisiensi dimana penawaran

kegiatan proyek dibawah pagu anggaran akibat dari terjadinya kompetisi penawaran antar penyedia jasa dalam batas kewajaran dan juga disebabkan oleh ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu untuk kegiatan :

a. Kegiatan Penyusunan Norma Standar dan Manual ( NSPM ) dengan pagu anggaran Rp. 25.410.000,00 ( Dua puluh lima juta empat ratus sepuluh ribu rupiah ) tidak terealisasi,

karena kegiatan ini sudah dianggarkan di Skretariat Dewan dalam bentuk inisiatip dewan ( Out Come ) sudah terlaksana.

(16)

b. Kegiatan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi Masyarakat Miskin yang nilainya Rp. 3.744.233.000,00 ( Tiga milyar tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus tiga puluh tiga ribu rupiah ), realisasi aggarannya rendah karena anggaran terserap hanya untuk honor/gaji TFL ( Tenaga Fasilitator Lapangan ) namun fisik / kontruksi belum bisa terlaksana seperti tahun lalu, disebabkan terkendala kesiapan lahan.

Aset Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 498.446.865.943,00berupa aset tetap :

1. Tanah Rp. 1.908.036.000,00 2. Peralatan dan Mesin Rp. 1.994.713.945,00 3. Gedung dan Bangunan Rp. 21.170.095.000,00 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 467.415.072.998,00 5. Aset tetap lainnya Rp. 340.000.000,00 6. Konstruksi dalam pengerjaan Rp. 3.921.413.000,00 7. Dan aset lainnya Rp. 1.697.535.000,00

Keberhasilan ini dicapai berkat dukungan seluruh perangkat organisasi dan kerjasama dengan pihak – pihak terkait ( stakeholders ). Apa yang telah dilakukan dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana akan berupaya mengatasi masalah demi peningkatan kinerja pada masa mendatang, namun dalam penyusunan LAKIP ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa akan datang.

Negara, 2 Januari 2014 Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana,

DRS. I GUSTI PUTU MERTADANA, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintahan terutama pola manajemennya. Salah satu perubahan yang dimaksud adalah penerapan paradigma Pemerintahaan yang baik ( Good Governance ) yang merupakan syarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia.Tuntutan publik menghendaki agar pemerintah dapat menerapkan paradigma kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip yang mendasarinya yaitu adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan stratejis yang ditetapkan.

(18)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai perwujudan pertanggung jawaban keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2013 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasai dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat ( DPRD ) Kabupaten Jembrana .

1.2 Dasar Hukum

LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2012 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :

( 1 ). Landasan Idiil yaitu Pancasila,

( 2 ). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, ( 3 ). Landasan Operasional :

a. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

(19)

e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 ); j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );

k. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2008 Nomor 3; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 )

m. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 tahun 2011, Tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana

(20)

n. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2014 Nomor 43)

o. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jembrana Nomor 36 Tahun 2013 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2014 Nomor 549)

1.3 Profil Layanan Dinas Pekerjaan Umum

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Thaun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka terjadi pemantapan kewenangan daerah. Selanjutnya pelaksanaan pengelolaan kewenangan/urusan daerah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat daerah.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nonor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 tahun 2008. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 tahun 2011 tentang “Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembranadan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana, dan sebagai lembaga tehnis mempunyai tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok.

Melaksanakan Urusan Pemerintahan Kabupaten Berdasarkan Azas Otonomi dan Tugas Pembantuan Bidang Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Pertambangan dan Energi.

(21)

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi

c. Pembinaan/penyuluhan dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi

1.4 Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, secara struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

Rincian tugas pokok yang dimaksud pada ayat ( 1) sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas dengan memberikan arahan kepada Sekretaris dan Kepala Bidang mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategik Kabupaten, Kebijakan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku;

b. merumuskan kebijakan teknis, dan inovasi berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

c. mendistribusikan tugas lepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan yang berlaku

d. membina bawahan dalam pencapaian program Dinas dengan memberi petujuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya;

f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan yang sesuai dengan bidang tugas dan fungsi Dinas;

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

(22)

yang dibantu oleh

1. Bagian Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program teknis administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, perencanaan pelaporan dan urusan rumah tangga;

b. penyelenggaraan program administrasi umum;

c. pembinaan, pengkoordinasi, pengendali, pengawas program dan kegiatan Subagian; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan subagian.

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi sekretariat.

Rincian Tugas Sekretaris dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :

a. merencanakan oprasionalisasi pengelolaan Administrasi Umum dan Kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan Administrasi Umum, kepegawaian , perencanaan, evaluasi, pelaporan dan keuangan;

c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya;

d. melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas;

e. melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, Inventarisasi dan perlengkapan Perencanan dan pelaporan serta rumah tangga Dinas;

f. menyelenggarakan perawatan/pemeliharaan perlengkapan peralatan Dinas;

g. merencanakan pelaksanaan pelayanan terhadap kebutuhan peralatan / perlengkapan Dinas;

h. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas;

i. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

(23)

j. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan; k. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala subagian l. menyusun laporan hasil kegiatan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian yaitu :

1.1. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala subagian mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian. Kepala Subagian dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Kepala Subagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja subagian; b. pelaksanaan program kerja subagian;

c. pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan dalam lingkup Subagian; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok Kepala Sub Bagian Umum dimaksud pada ayat (1) sebagai

berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi program kerja Subagian;

b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan;

c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga;

d. melaksanakan tugas humas dan protokoler dinas, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian dinas;

e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai., penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian;

f. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas;

(24)

h. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perlengkapan dinas;

i. melaksanakan pemantauan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan dinas;

j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala dan administarsi pensiun;

k. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai;

l. memberikan pertimbangan /kajian teknis kepada atasan; m.mengevaluasi hasil program kerja Subagian;

n. menyusun laporan hasil kegiatan Subagian;

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

1.2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala subagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala subagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja subagian;

b. pelaksanaan program dan kegiatan subagian;

c. pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan dalam lingkup Subagian; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dimaksud

pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja Subagian sesuai kebijakan sekretariat;

b. mengendalikan rencana tahunan;

c. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan; d. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan dinas;

(25)

e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi Dinas;

f. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas;

h. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Dinas;

i. melaksanakan Penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas;

j. mendistrbusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf k. memberikan pertimbangan /kajian kepada atasan

l. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan; m.membuat laporan hasil kegiatan Subagian; dan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

1.3 Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang kepala subagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

Kepala Subagian Keuangan dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program kerja subagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan subagian;

c. pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan dalam lingkup Subagian; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan dimaksud pada ayat (1) sebagai

berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi program kerja Subagian sesuai kebijakan sekretariat;

b. membuat daftar usulan kegiatan;

c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;

d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(26)

e. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum; f. melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas;

g. melaksanakan Pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;

h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran (kepala satuan kerja perangkat daerah/lembaga teknis daerah yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan keputusan Bupati);

i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi;

j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran;

k. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memaraf Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan;

l. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf; m.memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

n. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan; o. membuat laporan hasil kegiatan Subagian; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

2. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan pemanfaatan jalan dan jembatan;

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang Bina Marga berdasarkan kebijakan Dinas;

b. penyelenggaraan, pengawasan terhadap pelaksana kegiatan serta pengambil langkah – langkah dalam penanggulangan jalan dan jembatan beserta fasilitasnya;

c. pengevaluasian pelaksanaan tugas dan inventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya; dan

d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidang;

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang Bina Marga berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyelenggarakan pengawasan pengendalian dan pelaksanaan kegiatan Bidang;

(27)

c. memberi rekomendasi dan pengawasan pemanfaatan jalan beserta fasilitasnya; d. menyelenggarakan penanggulangan jalan dan jembatan serta fasilitasnya; e. memberikan bantuan teknis kepada instansi lainnya;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan

sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan; dan

k. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

Dengan 3 Seksi yaitu :

2.1. Seksi Perencanaan dan Pembinaan Bina Marga

Seksi Perencanaan dan Pembinaan Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kajian dan pengembangan dalam perencanaan jalan dan jembatan

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang; b. pelaksanaan perencanaan insfrastruktur bina marga;

c. pembinaan di Bidang Bina Marga;

d. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. mempersiapkan bahan kajian, pengawasan, pengendalian dan pengembangan teknologi bidang jalan dan jembatan;

c. memberikan pemanfaatan ruang, manfaat jalan, dan ruang milik jalan;

d. menyusun pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota;

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

(28)

g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan

2.2. Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga

Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyiapkan dokumen/bahan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan jalan dan jembatan;

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan penyiapan dokumen /bahan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan jalan dan jembatan;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan pengembangan dan peningkatan pembangunan jalan kabupaten /desa serta jalan kota dan jembatan;

c. menyiapkan bahan pembinan evaluasi kegiatan pembangunan dan pengelolaan jalan dan jembatan;

d. membuat leger jalan dan jembatan;

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(29)

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan

2.3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bina Marga

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan serta pengelolaan jalan dan jembatan;

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. penyiapan dokumen / bahan dalam melaksanakan pengawasan, pemeliharaan evaluasi dan pengendalian jalan dan jembatan;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan, pengelolaan, peningkatan , pengawasan teknis pembangunan jalan dan jembatan serta kegiatan laboratorium teknik;

c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan;

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

(30)

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya; dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;

3. Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, pembinaan pengembangan dan pengolahan pengawasan Sumber Daya Air (SDA).

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas; b. penyelenggaraan, dan pelaksana kegiatan Bidang Sumber Daya Air;

c. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan inventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya; dan

d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidang;

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas; b. merumuskan kebijakan operasional Bidang Sumber Daya Air;

c. menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan di Bidang Sumber Daya Air (SDA);

d. mengadakan pengawasan pemeliharaan dan pengendalian urusan di Bidang Sumber Daya Air (SDA);

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

(31)

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan sesuai bidang tugasnya; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

Dengan 3 Seksi yaitu :

3.1. Seksi Perencanaan dan Pembinaan Sumber Daya

Seksi Perencanaan dan Pembinaan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) dan pembinaan Sumber Daya Air (SDA).

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan perencanaan dan pembinaan Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA); c. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. melaksanakan tugas perencanaan dan pembinaan Sumber Daya Air (SDA);

c. mengadakan survey standar harga satuan dan analisa upah / bahan sebagai dasar menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB);

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(32)

3.2. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Pengembangan dan Pengolahan Sumber Daya Air (SDA);

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan pengembangan dan pengolahan Sumber Daya Air);

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan pengembangan dan peninggkatan pembangunan Sumber Daya Air; c. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

e. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

3.3. Seksi Seksi Pengawasan Sumber Daya Air

Seksi Pengawasan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan pemeliharaan evaluasi dan pengendalian Sumber Daya Air (SDA).

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

(33)

b. menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan pengawasan, pemeliharaan evaluasi dan pengendalian Sumber Daya Air (SDA);

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokokdimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. menyiapkan bahan dalam penyelenggaraan pengawasan, pemeliharaan, evaluasi dan pengendalian penanggulangan Sumber Daya Air (SDA);

c. melaksanakan pengawasan Sumber Daya Air (SDA) pada wilayah sungai; d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugasnya; dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok menkoordinasikan tugas-tugas seksi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pekerjaan di Bidang keciptakaryaan;

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas; b. penyelenggaraan dan pelaksanaan di Bidang Keciptakaryaan;

c. pengawasan dan pengendalian pemanfaatan drainase perumahan dan pemukiman bangunan gedung;

(34)

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan di bidang keciptakaryaan;

c. memberikan pertimbangan teknis mengenai pemberian izin mendirikan bangunan; d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. memberikan bantuan teknis kepada instansi lainnya;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

Dengan 3 Seksi yaitu :

4.1. Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman

Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan pengembangan teknis pembangunan gedung, tata bangunan perumahan dan pemukiman.

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan pengawasan pengembangan penataan pembangunan gedung dan tata bangunan perumahan dan pemukiman ;

c. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. menyusun dan melaksanakan penataan drainase, perumahan, pemukiman dan memberikan kajian teknis atas rekomendasi bangunan gedung;

(35)

c. melaksanakan peningkatan dan pengembangan teknis tata bangunan, tata perumahan dan pemukiman;

d. memberi bantuan teknis kepada instansi lainnya;

e. memberikan pertimbangan mengenai pemberian izin mendirikan bangunan; f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan

4.2. Seksi Perencanaan Bangunan dan Pemukiman

Seksi Perencanaan Bangunan dan Pemukiman dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan pembangunan dan pemukiman infrastruktur perkotaan/pedesaan.

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan perencanaan bangunan dan pemukiman infrastruktur perkotaan/pedesaan;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan tugas perencanaan bangunan dan pemukiman insfrastrutur perkotaan/pedesaan;

c. merencanakan dan merancang standar/prtotipe bangunan-bangunan gedung;

d. mengadakan sigi (survey) standar harga satuan dan analisa upah/bahan sebagai bahan dasar penyusunan Enginering Estimate (EE)

(36)

e. memberikan pertimbangan teknis kepada instansi lainnya; f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4.3. Seksi Pengawasan, Pengendalian Bangunan dan Pemukiman

Seksi Pengawasan, Pengendalian Bangunan dan Pemukiman dipimpin oleh

Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan, pengendalian

teknis pembangunan gedung dan kegiatan tata bangunan (pemukiman dan perumahan). Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan pengawasan, pengendalian bangunan dan pemukiman terhadap pemanfaatan bangunan dan perumahan sesuai ketentuan yang berlaku;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi sesuai dengan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian tata bangunan, tata perumahan dan pemukiman;

c. mengawasi dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan pembangunan gedung, perumahan dan pemukiman;

d. melaksanakan pengawasan teknis pembangunan gedung, kegiatan tata bangunan pemukiman dan perumahan;

(37)

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5. Bidang Tata Ruang, Pertambangan dan Energi

Bidang Tata Ruang, Pertambangan dan Energi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, pembinaan, pengembangan dan pengelolaan pengawasan Bidang Tata Ruang , Pertambangan dan Energi.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang sesuai kebijakan Dinas;

b. perencanaan, pembinaan, pengembangan dan pengelolaan pengawasan Bidang Tata Ruang , Pertambangan dan Energi;

c. pengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya; dan

d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidang;

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas; b. merumuskan kebijakan operasional Bidang Tata Ruang Pertambangan dan Energi; c. menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan dan pengendalian urusan Bidang Tata

Ruang, Pertambangan dan Energi;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pemeliharaan dan pengendalian urusan Bidang Tata Ruang, Pertambangan dan Energi;

(38)

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

i. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan sesuai bidang tugasnya; dan

l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

Dengan 3 Seksi yaitu :

5.1. Seksi Perencanaan dan Pembinaan Tata Ruang

Seksi Perencanaan dan Pembinaan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan, pembinaan tata ruang dan pemanfatan ruang wilayah;.

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang; b. pelaksanaan perencanaan, pembinaan pemanfaatan tata ruang wilayah;

c. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. melaksanakan tugas perencanaan pemanfaatan ruang wilayah yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTWK),Rencana Detail Tata Ruang, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, dan Rencana Teknis Ruang Kawasan, maupun yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

(39)

e. memberikan pertimbangan / kajian teknis kepada instansi lainnya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5.2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kajian dan pengembangan dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah;

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan penyiapan dokumen / bahan dalam melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang;

c. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. melaksanakan pengawasan, pengendalian teknis tata ruang dan pemanfaatan ruang wilayah;

c. melaksanakan bahan kajian, pengawasan, pengendalian dan pengembangan Tata Ruang Lingkup Wilayah;

d. mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan ruang kawasan strategis kabupaten;

e. memberi kajian izin pemanfatan ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten; f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

(40)

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5.3. Seksi Pertambangan dan Energi

Seksi Pertambangan dan Energi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan persiapan kajian teknis, pembinaan dan pengawasan Pertambangan dan Energi.

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi sesuai kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan penyiapan dokumen / bahan dalam melaksanakan persiapan kajian teknis pembinaan dan pengawasan pertambangan dan energi;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ;

b. menyusun data dan informasi wilayah kerja usaha Galian Golongan C dan bentuk pertambangan dan Energi lainnya;

c. memberikan rekomendasi dan kajian teknis izin pengeboran, izin penggalian dan izin penerupan mata air pada cekungan air tanah serta usaha Galian Golongan C dan bentuk pertambangan dan Energi lainnya pada wilayah kabupaten;

d. membina dan mengawasi pelaksanaan izin Galian Golongan C dan bentuk pertambangan dan energi lainnya serta cekungan air tanah skala kabupaten;

(41)

f. melaksanakan evaluasi dan pengendalian teknis pelaksanaan Galian Golongan C dan pertambangan dan energi;

g. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi, serta mencari alternatif pemecahannya;

i. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(42)

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Bidang

Tata Ruang, Pertambangan dan Energi

Seksi Tata Bangunan dan

Pemukiman Seksi Perencanaan Bangunan dan Pemukiman Seksi Perencanaan dan Pembinaan Bina Marga Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Bidang Cipta Karya Sub Bagian Perencanaan, Evalu

asi dan Pelaporan

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang Seksi Perencanaan dan Pembinaan Tata Ruang Seksi Pertambangan dan Energi Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bina Marga Seksi Pengawasan, Pengendalian Bangunan dan Pemukiman Bidang Bina Marga U P T Bidang Sumber Daya Air

Seksi Perencanaan dan Pembinaan Sumber Daya Air Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Seksi Pengawasan Sumber Daya Air Sub Bagian Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Asyif pun sudah lama hilang dari pandangan, namun Shakir masih lagi berketak-ketuk di hadapan komputernya cuba memerah ilham untuk konsep aplikasinya yang terbaru.. Ini bukanlah kali

diberikan penyuluhan; 2) Motivasi kerja karyawan lebih tinggi setelah mengikuti outbond dibanding sebelum mengikuti outbond. Penelitian korelasional dan kausal termasuk

Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana dampak kehadiran minimarket terhadap pasar tradisional Ngaliayan (2) Bagaimana strategi yang dilakukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,4% dari responden mengetahui dan memahami dengan baik mengenai kartu kredit, 73,6% dari responden mengetahui dan memahami

Sebagaimana telah dikemukakan dalam butir sebelumnya, karena universitas adalah lembaga riset, dengan demikian dalam siklus industri universitas dapat memerankan dirinya

Terima kasih kepada Ayahanda, Khamid Masykuri dan Ibunda, Masriyatun serta adik-adikku Ilham Akbar, Taufiq Akbar, Rifqi Akbar, Halisa Asri, Hastaning Asri yang

Misalnya jika pihak swalayan kehabisan stok barang A, dan pihak swalayan telah melakukan pengadaan barang dengan menggunakan aplikasi pengadaan barang, sistem

Pada kasus ini, setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali disamping pemberian medika mentosa didapatkan hasil berupa penurunan nyeri akibat luka incise disekitar