• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Pengelolaan Kualitas Air (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknologi Pengelolaan Kualitas Air (1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi Pengelolaan

Kualitas Air

Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur

SITH, ITB

VEDCA

SEAMOLEC

(2)

AIR

 Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara.

 Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas yang diinginkan sesuai fungsi peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisis alamiahnya

 Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan

(3)

BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP

 Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

 Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada atau unsur

pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air

(4)

KLASIFIKASI dan KRITERIA MUTU AIR

 Kelas I

 air baku air minum / peruntukan lain yang setara

 Kelas II

 air baku untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman /

peruntukan lain yang setara

 Kelas III

 air baku untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman / peruntukan lain yang setara

 Kelas IV

(5)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

Parameter Fisika-Kimia

1. Suhu

- variabel lingkungan penting untuk organisme akuatik

- rentang toleransi serta suhu optimum kultur berbeda untuk setiap jenis / spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda

- suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan

- peningkatan suhu  peningkatan aktivitas metabolisme ikan

 penurunan gas (oksigen) terlarut

 efek pada proses reproduksi ikan

(6)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

Parameter Fisika-Kimia

Suhu ~ peningkatan selera makan ikan ~ pertumbuhan ikan

~ kekentalan / viskositas air

~ berkaitan dengan DO (berbanding terbalik)

~ berkaitan dengan konsumsi O2 (berbanding lurus)

(7)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

Hubungan antara suhu air dan kandungan oksigen terlarut

Suhu Air Kandungan Oksigen Terlarut (DO)

(8)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

SUHU

Kisaran optimal suhu (umum) : 28-32°C

-- konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat tubuh/jam

Pada suhu rendah (<25°C)

(9)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

SUHU

(10)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

- derajat keasaman air pH = -log (H)+

- ukuran konsentrasi ion Hidrogen (mol per Liter)

- menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan

Catatan.

Air (H2O) berasosiasi sempurna – ion H+ dan OH- berimbang

pH air murni = 7

Semakin tinggi konsentrasi ion H+  konsentrasi ion OH- rendah

 pH <7

(11)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme

CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO

3  2H+ + CO3

2-Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi

 reaksi bergerak ke kanan

 pelepasan ion H+  pH air turun (cenderung asam)

Penurunan / penggunaan CO2 dalam fotosintesis oleh fitoplankton

(12)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

pH rendah (keasaman tinggi)  penurunan oksigen terlarut

 konsumsi oksigen menurun

 peningkatan aktivitas pernapasan

 penurunan selera makan Rentang toleransi pH : 6.5 – 9.0

pH optimal : 7.0 – 8.5

Fotosintesis (siang hari) menggunakan CO2 Respirasi (siang – malam) menghasilkan CO2

(13)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

Hubungan antara pH air dan kehidupan hewan (ikan) budidaya

pH air Kondisi kultur

< 4.5 Air bersifat toksik

5 – 6.5 Pertumbuhan ikan terhambat; pengaruh pada ketahanan tubuh

6.5 – 9.0 Pertumbuhan optimal

(14)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

Air laut umumnya bersifat alkalis (pH > 7) karena bergaram pH air tambak – tanah dasar

– konsentrasi CO2 terlarut

(15)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

2. pH

(16)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

-- Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas tersebut sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan salinitas.

-- Setiap kenaikan 100 m dpl, tekanan atmosfer menurun 8-9 mmHg, dan kelarutan gas menurun 1,4 %.

(17)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh:

1. Suhu air

2. Tekanan atmosfir

3. Kandungan garam-garam terlarut 4. Kualitas pakan

5. Aktivitas biologi perairan

(Reid & Wood,1976 dalam Koestawa,1989).

(18)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Kebutuhan oksigen pada ikan bergantung:

 Kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu  Kebutuhan konsumtif ~ metabolisme tubuh ikan

Fungsi oksigen:

1. Peranan dalam pembakaran bahan bakarnya (makanan) 2. Untuk dapat melakukan aktivitas (berenang, reproduksi,

(19)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan:

- Aktivitas ikan - Konversi pakan - Laju pertumbuhan

Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhan menurun (tidak optimal)

Rentang tingkat DO optimal: ≥5 ppm

(20)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Fotosintesis  siang hari

 peningkatan kandungan oksigen terlarut ~ keadaan cahaya / intensitas matahari ~ kedalaman air

~ kepadatan plankton

Konsentrasi oksigen menurun pada sore / malam hari

(21)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO) pengukuran dengan DO-meter

DO-meter manual

(22)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

4. Salinitas

- Konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut

- Konsentrasi garam-garam dalam air laut jumlahnya relatif sama

- Beberapa jenis ikan memiliki kisaran toleransi salinitas yang luas

(bandeng, kakap, nila, mujair)

- Pengubahan salinitas air – penggantian air

(23)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

4. Salinitas

Klasifikasi air berdasarkan tingkat salinitas:

Istilah Salinitas (ppt)

Air tawar

Fresh water < 0,5

Oligohaline 0,5 – 3,0

Air payau

Mesohaline 3,0 – 16,0

Polyhaline 16,0 – 30,0

(24)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

4. Salinitas

Kisaran salinitas pada budidaya ikan dalam tambak:

 kisaran salinitas optimal pada 12-20 ppt

 dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh dan air tambak (proses osmoregulasi)

(25)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

4. Salinitas

(26)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

5. Kandungan Nitrogen Inorganik: Amonia

● Hewan akuatik umumnya mengekskresikan amonia (NH3) sebagai hasil dari proses metabolisme dan sebagai produk ekskretori

(dari ginjal, jaringan insang).

● Amonia juga sebagai hasil dekomposisi protein dari sisa pakan atau plankton yang mati

● Di perairan, amonia umumnya terlarut dalam bentuk NH4+.

(27)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

5. Kandungan Nitrogen Inorganik: Amonia

● Toksisitas amonia lebih besar pada suhu dan pH tinggi (lebih beracun dan berbahaya bagi ikan)

● Pergantian air dapat dilakukan untuk mengatasi konsentrasi amonia yang tinggi dalam kultur

(28)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

5. Nitrogen inorganik: Ammonia

Pengukuran kadar ammonia:  metode spektrofotometri

(29)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

6. Kesadahan (kekerasan / hardness)

 berkaitan dengan kadar keasaman (pH)

 air asam umumnya menunjukkan reaksi lunak

 air basa umumnya merupakan air sadah (keras)

Klasifikasi tingkat kesadahan yang umum dipakai memiliki satuan unit dGH (degrees of German total Hardness):

Tingkat dGH Klasifikasi kesadahan

1 – 5 dGH Sangat lunak

5 – 10 dGH Lunak

10 – 20 dGH Agak keras

20 – 30 dGH Keras

(30)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

6. Kesadahan (kekerasan / hardness)

Tingkat kesadahan air ditentukan oleh:

- banyaknya kandungan kalsium karbonat dalam air

Air yang lunak akan menyebabkan busa sabun melimpah dan tangan akan terasa licin; sedangkan, air sadah sulit menghasilkan busa sabun dan tangan terasa kasat

(31)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

6. Kesadahan (kekerasan / hardness)

Pengukuran tingkat kesadahan air kultur masih sulit dilakukan (alat dan bahan pengukuran umumnya sulit didapat dan mahal)

(32)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

7. Alkalinitas

- Konsentrasi total dari unsur basa-basa yang terkandung dalam air

- Umumnya dinyatakan dalam satuan mg/L (ppm)

- Basa terkandung dalam bentuk ion karbonat dan bikarbonat

- Mempengaruhi tingkat kesadahan dan pH air

(33)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

7. Alkalinitas

- Untuk pertumbuhan optimal plankton, diperlukan total alkalinitas

dengan kisaran 80 – 120 ppm

- Unsur-unsur alkalinitas (karbonat dan bikarbonat) juga berperan

sebagai buffer (penyangga pH) untuk menjaga kestabilan pH.

- Pengapuran dengan penambahan kapur dolomit pada tambak

(34)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

7. Alkalinitas

(35)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

8. Kecerahan

Tingkat kecerahan menyatakan tingkat cahaya yang diteruskan ke dalam kolom air dan dinyatakan dalam persentase (%), dari beberapa panjang gelombang yang ada yang jatuh agak lurus pada permukaan air.

Kemampuan penetrasi cahaya matahari dipengaruhi kekeruhan air:

- suspensi dalam air (lumpur) - planktonik ; jasad renik

(36)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

8. Kecerahan

Fitoplankton terdiri dari berbagai spesies dengan karakter morfologis (warna) masing-masing

Warna air hijau tua, didominasi Cyanophyceae, Microcystis, Anabaena

Warna air hijau muda, didominasi Chlorophyta

Warna air hijau kecoklatan, didominasi diatom (kelas Bacillariophyta) Warna air coklat kemerahan, didominasi diatom (kelas Dinoflagellata)

Kecerahan <25 cm  penggantian air!

(37)

PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS AIR

8. Kecerahan

Referensi

Dokumen terkait

S$%&' (unguents) $$%$ '*&'$*$+ ,&+&-.$ '$$+ /-+/ '&$$$- %/$* 3$-. $,/$- /-+/ '&$$$- '$$ $+$ 4/$+ /,/, $- ,&4/+ salep mata.

Dalam variasi tersebut menggunakan tehnik counter melody hal tersebut dikarenakan nada dalam melodi asli di variasikan dalam unsur nada nada yang terdapat pada

Hubungan Antara Asupan Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam

Seminar Hukum dan Publikasi Nasional (Serumpun) II 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung ini di antaranya bertujuan untuk

Namun, diduga adanya kecenderungan pertumbuhan pabrik pakan ternak yang sampai saat ini telah membentuk oligopoli ditunjukkan dengan adanya (1) proporsi produksi pakan dari

Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang

Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua orang karena kelemahan otot akomodasi dan lensa mata yang tidak kenyal atau berkurang

Penelitian dibagi menjadi dua tahap : tahap pertama bertujuan untuk mengetahui kecepatan timbulnya berahi dari dosis GnRH yang berbeda, tahap kedua mengetahui