Ternyata Batik Pilihanku Membuat Orang Lain jadi Menyukai Batik
Aku adalah salah satu seorang pelajar SMA di Yogyakarta, Di kota yang identik
dengan budayanya ini aku merintis belajar dari pendidikan yang paling rendah hingga
pendidikanku yang masih berlangsung ini, yaitu SMA. Sejak saat aku masih TK, para siswa
sudah diajarkan untuk menggunakan batik oleh gurunya agar mengetahui budaya dari para
leluhur agar mampu mencintai dan melestarikan budaya batik ini yang sudah hampir tergerus
oleh zaman. Hingga saat aku SMA seragam batik pun masih wajib digunakan pada saat hari
Jumat dalam satu minggu.
Ini kisahku saat aku duduk di kelas tiga tingkat menengah atas di Yogyakarta.
Awalnya, aku sudah membeli batik dengan motif kawung pada awal kelas satu. Namun,
karena seiring dengan bertambah besarnya badanku, batik kawung itu tidak cukup hingga
diingatkan oleh guru untuk membeli batik baru karena sudah sangat tidak muat untuk
badanku. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli kemeja batik di sepanjang toko di Jalan
Malioboro.
Saat pulang sekolah, aku meminta temanku untuk menemaniku berbelanja kemeja
batik di salah satu toko baju dan kebutuhan sandang di Jalan Malioboro. Namun, setelah
sampai pada toko tersebut tidak ada satupun batik yang cocok dengan badanku dan tidak srek
dengan pilihan hati. Hal itupun juga terjadi ketika aku mengunjungi outlet batik terkenal di
kota Jogja ini, sama dengan toko sebelumnya hingga saat mengunjungi toko lain hingga
memutari toko tersebut dan sudah hampir putus asa karena tidak ada yang cocok untuk
badanku. Namun, saat mau keluar dari toko tersebut, aku melihat ada salah satu kemeja batik
yang menarik perhatianku sehingga aku mendekati kemeja batik tersebut. Dan aku mencoba
batik tersebut dan menanyakan ke temanku cocok tidak dengan badanku, dia menjawab
cocok. Akhirnya akupun membeli batik tersebut dengan motif lebih modern campuran motif
cirebon dan motif batik barong pada kedua lengannya.
Hari Jumat pun tiba, aku bersiap siap dengan semangat berangkat ke sekolah
menggunakan batik baru. Ketika sudah sampai sekolah, teman-temanku terheran dengan
batik aku pakai karena motifnya yang bagus dan cocok aku pakai. Sehingga teman temanku yang awalnya hanya memakai batik dengan motif yang terbilang “asal pilih” sekarang menjadi lebih mencintai batik dengan mempelajari batik dan memilih batik yang tidak
asal-asalan.
bagus e, Nak?” tanya salah satu seirang guruku. Aku pun menjawab “Iya nih, Bu.
Alhamdulillah bagus dan cocok dipakai saya” Bu guru itu menjawab lagi pernyataanku “
Batiknya kaya batik yang digunakan pejabat negara, beli dimana, Nak? ibu suka batik yang kamu gunakan” lalu akupunmenjawab “ (menyebutkan nama sebuah toko batik di sekitaran Jalan Malioboro)”. Lalu, sekarang pun banyak teman-teman dan guru yang menyukai batik dan tidak asal-asalan dalam memilih batik dan mempelajari batik yang memang ada mata
pelajarannya dalam sekolahku.
Aku berharap tidak hanya penduduk jawa yang memakai dan mencintai batik yang
berasal dari leluhur kita, namun juga seluruh warga Indonesia maupun warga asing tertarik
dengan salah satu budaya Indonesia tersebut. Dan aku ingin sekali berbisnis batik ini di
dalam negeri maupun impor ke negara lain.
Identitas Penulis :
Nama : Alem Reyhan Savero Saputra
Alamat : Jl. Grogol sari no. 12 RT 04/RW01 juangen purwomartani kalasan sleman
Facebook : Alem Reyhan