• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN tugas akhir fkip (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN tugas akhir fkip (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN

PELATIHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA

GURU TK/PAUD

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUGUMULYO PERIODE

TAHUN 2017/2018

Disusun oleh:

(Tenaga Kesehatan Poli Gigi Puskesmas Tugumulyo Kabupaten Ogan Komering Ilir)

1. Drg. Peniza Suliat

2. Ismareni, Am.KG

3. Nuraini, Am.KG

4. Ima, Am.KG

5. Sri Indahyani, Am.KG

(2)

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

(3)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa, atas ridhoNya Kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Panduan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Guru TK/PAUD.

Seperti yang kita ketahui tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan diantaranya adalah pembangunan kesehatan gigi dan mulut yang membutuhkan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan guru TK/PAUD. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventiv dan rujukan ke fasilitas kesehatan yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat dengan sasaran kelompok resiko tinggi yaitu anak usia pra sekolah.

Buku ini diharapkan bisa menjadi panduan dan pedoman bagi petugas kesehatan dalam rangka pelatihan guru TK/PAUD untuk dapat meningkatkan pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

Kami juga menyadari bahwa penyusunan buku ini masih memerlukan perbaikan dan untuk itu Kami menerima kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki buku ini. Kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyempurnaan buku ini Kami mengucapkan terimakasih.

Tugu Mulyo, April 2017

Penanggung Jawab Poli Gigi Pkm. Tugu Mulyo

(4)

DAFTAR ISI

D. KELOMPOK RESIKO TINGGI PENYAKIT GIGI DAN MULUT ... 7

E. TAHAPAN KEGIATAN PELATIHAN GURU TK/PAUD ... 7

BAB II MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. RONGGA MULUT ...

E. MENGENAL KEBIASAAN BAIK DAN BURUK ... 22

(5)

G. RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN ... 23

BAB III PENUTUP ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

LAMPIRAN 1

Laporan Harian Kegiatan Guru TK/PAUD ... 26

LAMPIRAN 2

Laporan Bulanan Kegiatan Guru TK/PAUD ... 27

LAMPIRAN 3

Surat Pengiriman Penderita (Rujukan) ... 28

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Penampang rongga mulut

8

Gambar 2 : Gigi seri 9

Gambar 3 : Gigi taring 9

(6)

Gambar 6 : Urutan pertumbuhan gigi tetap 11

Gambar 7 : Cara menyikat gigi yang benar 14

Gambar 8 : Cara menyikat gigi yang benar 14

Gambar 9 : Pemilihan sikat gigi yang baik 15

Gambar 10 : Kegoyangan gigi susu 16

Gambar 11 : Gigi persistensi pada rahang atas 17

Gambar 12 : Gigi persistensi pada rahang bawah 17

Gambar 13 : Ulkus cecubitus 18

Gambar 14 : Proses penjalaran gigi berlubang 19

Gambar 15 : Gigi berlubang (karies) 19

Gambar 16 : Abses gigi 20

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satu diantaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan gigi, diantaranya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) program layanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2010.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut salah satu diantaranya dengan pemberdayaan guru TK/PAUD. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran kelompok resiko tinggi meliputi anak usia prasekolah (siswa siswi TK/PAUD).

B. SASARAN

1. Umum

Para Guru TK/PAUD di wilayah kerja Puskesmas Tugumulyo (Desa Tugumulyo, Desa Tulung Harapan, Desa Bumi Agung, Desa Sumber Agung, Desa Sindang Sari, Desa Kepayang). 2. Khusus

Siswa siswi PAUD/TK

C. TUJUAN

1. Umum (Guru TK/PAUD)

• Mampu meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut • Mampu melakukan pencegahan/ deteksi dini penyakit gigi dan mulut • Mampu melakukan rujukan jika ditemui ada kelainan gigi dan mulut • Mampu melakukan upaya pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut

2. Khusus (Siswa siswi PAUD/TK)

• Mampu meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut • Mampu melakukan pencegahan/ deteksi dini penyakit gigi dan mulut

• Mampu melakukan upaya pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut/ perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk sekolah

• Meningkatkan prestasi sekolah

(8)

D. KELOMPOK RESIKO TINGGI PENYAKIT GIGI DAN MULUT

1. Anak pra sekolah (siswa siswi TK/PAUD)

2. Ibu hamil 3. Ibu menyusui 4. Usia lanjut 5. Kelompok pekerja

E. TAHAPAN KEGIATAN PELATIHAN GURU TK/PAUD

Langkah Kegiatan Kader Respon Peserta

1. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan para guru TK/PAUD untuk menerima materi sesuai dengan yang telah direncanakan (apersepsi) dengan cara meminta peserta untuk menceritakan tentang pengalaman yang berhubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut.

2. a. Menyampaikan pokok bahasan mengenai gambaran umum kesehatan gigi dan mulut, pengertian dan fungsi bibir, gusi, lidah, gigi-geligi dan jaringan lunak lainnya dengan membuat berbagai pertanyaan situasional dan mengungkit pengalaman pribadi peserta pelatihan.

b. Mengatur acara sehingga peserta termotivasi untuk berbagi pandangan dan bertukar pengalaman antar peserta.

a. Peserta saling melihat dan memeriksa keadaan gigi dan mulut untuk memahami gambaran gigi dan mulut.

b. Diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi.

3. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dapat dijumpai, antara lain: gigi goyang, gigi persistensi, gigi ulkus, gigi gigi berlubang, gigi abses, karang gigi (radang gusi).

a. Menjelaskan mengenai pokok bahasan gigi goyang, gigi persistensi, gigi ulkus, gigi gigi berlubang, gigi abses, karang gigi (radang gusi). b. Diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi.

4. Menjelaskan kebiasaan baik dan buruk

pada kesehatan gigi dan mulut. a. Menjelaskan materib. Diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi

(9)

penyakit gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, pemilihan sikat gigi, pemilihan pasta gigi dan waktu menyikat gigi, makanan yang dapat merusak gigi, makanan yang baik untuk kesehatan gigi, periksa gigi secara teratur.

b. Diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi

7. Menjelaskan pemeriksaan dan pengobatan sederhana terhadap penyakit gigi dan mulut.

a. Menjelaskan materi b. Diskusi

c. Memberikan klarifikasi masalah hasil diskusi

8. Menjelaskan tentang rujukan, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan gigi dan mulut di sekolah.

a. Menjelaskan materi b. Diskusi

(10)

BAB II

MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. RONGGA MULUT

Gambar 1. Penampang rongga mulut

Rongga mulut dibentuk oleh 2 rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Bila seseorang membuka mulut maka akan terlihat bagian-bagian rongga mulut, yaitu:

1. Bibir 2. Gusi 3. Lidah 4. Gigi geligi

5. Jaringan lunak lainnya (pipi, langit-langit, dan jaringan lunak di bawah lidah)

B. PENGETAHUAN TENTANG GIGI 1. Fungsi Gigi

Gigi berfungsi untuk:

a. Mengunyah makanan. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk :

• Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.

• Membantu proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus dalam mencerna makanan menjadi ringan.

• Mencegah timbulnya makanan yang tersedak. b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas.

c. Membentuk wajah menjadi harmonis.

(11)

2. Macam Gigi

a. Gigi seri

Gambar 2. Gigi seri

b. Gigi taring

Gambar 3. Gigi taring

c. Gigi geraham

(12)

Pertumbuhan gigi yang paling awal dimulai dengan terbentuknya benih gigi pada masa kehamilan minggu ke 6. Benih ini tumbuh terus dan akan muncul secara berangsur-angsur beberapa bulan setelah bayi lahir.

Secara berurutan pertumbuhan gigi terdiri dari 3 periode:

a.

Periode gigi sulung

Gigi biasanya mulai tumbuh pada bayi usia 7 bulan, dimulai dengan gigi seri pertama. Pada usia ini biasanya anak sering menggigit-gigit. Hal ini disebabkan ada rasa gatal pada gusi yang mau tumbuh gigi, oleh karena itu berilah anak gigitan dari karet atau dapat pula dari wortel yang dikupas kulitnya dan dicuci bersih. Makin bertambah umur bayi, makin banyak gigi dan akan lengkap pada anak usia 29 bulan (2 tahun).

Urutan pertumbuhan dari gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut:

Gigi Atas : Waktu tumbuh

Seri Pertama 8 - 12 bulan Seri Kedua 9 – 13 bulan Taring 16 – 22 bulan Geraham Pertama 13 – 19 bulan Geraham ke dua 25 – 33 bulan

Gigi Bawah : Waktu tumbuh

Geraham ke dua 23 – 31 bulan Geraham Pertama 14 – 18 bulan Taring 17 – 23 bulan Seri Kedua 10 - 16 bulan Seri Pertama 6 - 10 bulan

Gambar 5. Urutan pertumbuhan gigi sulung

Jumlah gigi sulung yang lengkap seluruhnya sebanyak 20 buah, tiap rahang masing-masing 10 gigi, tiap sisi terdiri dari 5 buah gigi yaitu :

- 2 gigi geraham - 1 gigi taring - 2 gigi seri

b.

Periode gigi campuran

(13)

tidak mengetahui gigi-gigi tersebut keropos padahal gigi tersebut gigi tetap dan tidak akan diganti lagi. Pada periode ini juga terlihat gigi anak tidak beraturan, kadang-kadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya belum lepas. Apabila gigi sulung yang goyang itu tidak dapat lepas sebaiknya dibiarkan saja, karena dalam waktu beberapa hari gigi tersebut akan lepas sendiri, kecuali bila gigi pengganti sudah tampak mau tumbuh. Bila terlihat keadaan seperti ini segeralah dibawa ke balai pengobatan gigi atau dokter gigi.

c.

Periode gigi tetap

Gigi tetap sudah lengkap semua kira-kira usia 14 tahun, kecuali geraham bungsu yaitu geraham ke 3 (yang paling akhir). Bila ada tempat yang cukup untuk tumbuh, maka geraham ini akan tumbuh normal. Bila tidak ada tempat ia akan tumbuh miring; atau bahkan ada yang tidak tumbuh. Gigi tetap yang lengkap jumlahnya 32 buah, yakni 8 buah gigi pada setiap sisi rahangnya yang terdiri dari:

- 2 gigi seri - 1 gigi taring

- 2 gigi geraham kecil - 3 gigi geraham besar

Gambar 6. Urutan Pertumbuhan Gigi Tetap

(14)

NAMA GIGI SUSU NAMA GIGI PERMANEN GIGI SUSU USIA TUMBUH

GIGI PERMANEN

USIA TUMBUH

SERI 1 SERI 1 6 BULAN 6-7 TAHUN

SERI 2 SERI 2 7 BULAN 7-8 TAHUN

TARING TARING 16 BULAN 9-10 TAHUN

GERAHAM 1 GERAHAM KECIL 1 12 BULAN 10-12 TAHUN

GERAHAM 2 GERAHAM KECIL 2 20 BULAN 11-12 TAHUN

GERAHAM 1 6-7 TAHUN

GERAHAM 2 11-13 TAHUN

Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang atas

NAMA GIGI SUSU NAMA GIGI PERMANEN GIGI SUSU USIA

TUMBUH

GIGI PERMANEN

USIA TUMBUH

SERI 1 SERI 1 7,5 BULAN 7-8 TAHUN

SERI 2 SERI 2 9 BULAN 8-9 TAHUN

TARING TARING 18 BULAN 11-12 TAHUN

GERAHAM 1 GERAHAM KECIL 1 14 BULAN 10-11 TAHUN

GERAHAM 2 GERAHAM KECIL 2 24 BULAN 10-12 TAHUN

GERAHAM 1 6-7 TAHUN

GERAHAM 2 12-13 TAHUN

(15)

Gambar 7. Cara menyikat gigi yang benar

Gambar 8. Cara menyikat gigi yang benar

Cara menyikat gigi yang benar :

a. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor (salah satu zat yang dapat 1. Bagian luar gigi depan atas

2. Bagian dalam gigi depan atas

3. Bagian luar gigi belakang

4. Bagian dalam gigi belakang

(16)

b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.

c. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi).

d. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.

e. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah.

f. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.

g. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.

h. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan gusi, karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.

i. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi. j. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.

k. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum tidur.

2. Pemilihan sikat gigi

a. Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi.

b. Bulu sikat jangan terlalu keras/ terlalu lembut dan terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi.

c. Ujung kepala sikat menyempit sehingga mudah menjangkau seluruh bagian mulut yang relatif mungil

d. Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat.

Gambar 8 . contoh pemilihan sikat gigi yang baik

3. Pemilihan pasta gigi

(17)

tetapi baru sedikit bukti-bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi dapat meningkatkan efisiensi pembersihan plaque. Pasta gigi yang mengandung fluorida ternyata sudah terbukti dapat meningkatkan absorpsi ion fluor pada permukaan gigi yang akan menghambat kolonisasi bakteri dari permukaan gigi. Beberapa pasta gigi tentu juga mengandung bahan-bahan kimia seperti formaldehid atau strongsium clorida, yang dapat membantu mengurangi sensitivitas dari akar gigi yang terbuka akibat resesi gingiva. Pemilihan pasta gigi juga harus melihat kandungan deterjen yang minimal.

D. KELAINAN DAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Dari hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru TK/PAUD maka setidaknya akan dijumpai beberapa hal sebagai berikut:

1. Gigi goyang

Gigi susu harus dicabut jika goyang dan menganggu anak seperti terasa sakit waktu mengunyah. Kegoyangan ini menunjukkan bahwa waktunya gigi susu akan digantikan gigi tetap. Biasanya, anak akan menggoyangkan giginya dengan gerakan maju-mundur.

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

 Apabila derajat kegoyangan sangat tinggi ( gigi dapat digerakkan ke depan dan

belakanag dengan leluasa) maka guru dapat mendorong gigi tersebut dengan sedikit tekanan ke satu arah (dapat ke arah depan ataupun belakang) maka gigi akan lepas dengan sendirinya. Tangan guru tersebut harus dalam keadaan bersih untuk mencegah infeksi.

 Segera dirujuk ke puskesmas Tugumulyo atau praktek dokter gigi setempat.

Gambar 10. Kegoyangan gigi susu

2. Gigi persistensi

(18)

Persistensi pada gigi susu tidak mempunyai penyebab tunggal tetapi merupakan gangguan yang disebabkan oleh multi faktor, yaitu :

1. Gangguan nutrisi

2. Arah tumbuhnya gigi dewasa tidak searah dengan arah tumbuhnya gigi susu yang akan digantikannya.

3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi yang akan tumbuh untuk menggantikan gigi susu sehingga gigi susu mengarah kepada tempat yang kosong

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan tindakan pencabutan

Gambar 11. Gigi persistensi pada rahang atas

Gambar 12. Gigi persistensi pada rahang bawah

3. Gigi ulkus

(19)

(palatum) atau ke arah bibir dan menyembul ke arah gusi. Tajamnya ujung akar seringkali membuat luka pada pangkal bibir bagian dalam yang terkena. Luka inilah yang disebut sebagi ulcus decubitus.

Gambar 13. Ulkus decubitus

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan tindakan pencabutan.

4. Karies dini

Apa itu karies ? Karies adalah suatu penyakit kerusakan jaringan keras gigi yang berhubungan dengan adanya aktifitas jasad renik dalam karbohidrat dalam rongga mulut. Kerusakan jaringan gigi ini dimulai denngan adanya demineralisasi jaringan gigi yang kemudian diikuti dengan kerusakan bahan organik gigi.

(20)

bersama bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang (karies).

Gambar 14. Proses Penjalaran Gigi Berlubang

Gambar 15. Gigi berlubang (karies)

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

(21)

5. Abses gigi

Gambar 16. Abses gigi

Abses gigi merupakan kelanjutan dari infeksi gigi geligi berupa akumulasi nanah sehingga timbul pembengkakan yang biasannya ditemukan pada gusi dari gigi yang sakit. Abses ini juga dapat terjadi karena adanya tauma pada gigi. Pembengkakan ini tentunya akan menimbulkan sakit yang teramat, dapat juga disertai dengan keluhan panas.

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan tindakan open bur.

 Sebelum dirujuk, siswa yang sakit diberi parasetamol sirup 1 sendok makan.

6. Sakit gigi

(22)

berulang-ulang tanpa menentu. Sering kali nyeri sakit gigi terasa memburuk ketika penderita makan atau minum (terutama makanan atau minuman yang panas atau dingin) dan ketika penderita berbaring di malam hari.

Penyebab Sakit Gigi

Di dalam gigi terdapat pulpa gigi. Pulpa gigi merupakan lapisan terdalam dari struktur gigi yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami peradangan. Penyebab radang bisa bermacam-macam, di antaranya:

 Pembusukan gigi (kondisi ini kerap diakibatkan oleh permukaan gigi berlubang).

 Penumpukan nanah di dasar gigi akibat infeksi bakteri.

 Penyusutan gusi.

 Gigi retak.

 Tambalan yang rusak (pada gigi yang pernah ditambal)

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:

 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat  Sebelum dirujuk, guru dapat melakukan hal berikut.

1. Membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi 2. Berkumur dengan larutan garam hangat

3. Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila sakit gigi disebabkan oleh trauma pada gigi.

4. Diberi tablet paracetamol sebanyak ½ tablet 500 mg untuk umur 6 – 12 tahun dan 1 tablet untuk 12 tahun keatas. Untuk siswa siswi TK/PAUD diberi obat parasetamol sirup 1 sendok makan.

7. Karang gigi (radang gusi)

(23)

Gambar 15. Karang gigi (calculus)

E. MENGENAL KEBIASAAN BAIK DAN BURUK 1. Kebiasaan baik

a. Menggosok gigi 2x sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. b. Menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor/fluoride c. Makan-makanan yang berserat dan bergizi

2. Kebiasaan buruk

a. Menghisap jari

Kebiasaan menghisap jari mengakibatkan gigi depan atas menjadi tonggos

b. Meletakkan benda-benda dalam mulut (penghapus, pensil, pulpen, paper klip, peniti, jepitan, uang koin)

c. Menggigit kuku, menggigit pensil

Dapat menyebabkan gigi berubah posisi/tidak beraturan terutama pada tahap gigi tumbuh

(24)

F. PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Kita dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi dan radang gusi bila mengikuti cara-cara pencegahan ini dengan seksama.

1.

Menyikat gigi yang baik dan benar

2.

Menghindari Makanan yang merusak gigi

Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain: a. Makanan yang manis-manis, seperti permen, cokelat, gulali, cake atau taart. b. Makanan yang terlalu asam, misalnya yang mengandung cuka.

c. Makanan yang terlalu dingin atau panas.

Selain itu, janganlah membiasakan diri makan cemilan atau jajan di antara waktu makan.

3.

Makan makanan yang baik untuk kesehatan gigi

Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi berada dalam kandungan oleh karena itu untuk pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi yang baik perlu diperhatikan makanan yang diberikan pada ibu hamil, menyusui, bayi serta anak-anak usia pertumbuhan. Makanan yang diberikan harus mengandung gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna. Karena bila terjadi kekurangan gizi pada masa-masa tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang akan terganggu, selanjutnya untuk kesehatan gigi itu sendiri perbanyaklah makan-makanan yang berserat dimana makan-makanan yang berserat itu terdapat pada segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.

4.

Periksa gigi secara teratur

Bila menemui kelainan-kelainan pada gigi dan mulut segeralah berobat ke Puskesmas atau dokter gigi. Bila gigi yang rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi secara teratur, untuk anak-anak 3 bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.

G. RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Rujukan

Apabila ditemukan kelainan pada gigi dan mulut, pada saat diadakan pemeriksaan sederhana atau adanya keluhan dr orang tua siswa siswi TK/PAUD bahkan keluhan dari yang bersangkutan, maka guru TK/PAUD dapat mengirim/merujuk pasien ke Puskesmas Tugumulyo agar dapat dilakukan pengobatan pada gigi dan mulutnya. Surat Rujukan diberikan kepada pasien pada saat pemeriksaan dan harus dibawa/diperlihatkan kepada petugas Puskesmas.

2. Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan-kegiatan yang perlu dicatat oleh guru TK/PAUD: - Penyuluhan dan kegiatan sikat gigi bersama

- Pemeriksaan dan pengobatan sederhana - Rujukan

3. Pencatatan dan Pelaporan yang diperlukan

(25)

- Laporan bulanan kegiatan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas ( blanko terlampir)

BAB III

PENUTUP

Keberhasilan program pelatihan kesehatan gigi dan mulut pada guru TK/PAUD ini dapat terwujud apabila dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas sektoral, terarah dan berkesinambungan.

Harapan Kami agar buku panduan ini dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan program kesehatan gigi dan mulut pada guru TK/PAUD untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal sehingga diharapkan para guru TK/PAUD dapat berperan aktif membantu pelaksanaan kegiatan program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI, Buku Panduan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat, Jakarta, 2012

Kep.Men.Kes No.331 tahun 2006 tentang Rencana Strategi Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009 Kep.Men.Kes No.1448 tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Kesehatan Tahun 2004-2009 Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas, Jakarta, 2007 Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat, Cetakan Ketiga, Jakarta, 2004

(27)

Lampiran 1

Contoh Laporan Harian Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK/PAUD

Bulan : Tahun:

Nama Guru : Nama Sekolah :

Tanggal No

. Nama Siswa

Jenis Kelamin

P/L

Umur (tahun

)

Keluhan Tindaka

(28)

Lampiran 2

Laporan Bulanan Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK/PAUD

(Diserahkan ke Puskesmas Tugumulyo)

(29)

LAMPIRAN 3

SURAT PENGIRIMAN PENDERITA

(RUJUKAN)

SURAT PENGIRIMAN PENDERITA (RUJUKAN)

Nama : L/P Umur : tahun

Sekolah :

Hasil pemeriksaan: a. Gigi goyang b. Gigi persistensi c. Gigi ulkus d. Gigi berlubang e. Gigi abses f. Sakit gigi g. Karang gigi h. Lain-lain

Regio: kanan/depan/kiri rahang atas/ rahang bawah

Keterangan: ...

..., ...2017

(...)

(30)

Gambar

Gambar 1. Penampang rongga mulut
Gambar 4. Gigi geraham
Gambar 5. Urutan pertumbuhan gigi sulung
Gambar 6. Urutan Pertumbuhan Gigi Tetap
+7

Referensi

Dokumen terkait

İlk iki açıklığın, açıklık ve mesnet momenti değerleri yaklaşık olarak beş açıklıklı sürekli kiriş tablosundan; diğer açıklık ve mesnet momenti değerleri ise

Hasil pemeriksaan fisik, tampak papul dan plak eritem pada bagian hidung dan sekitarnya.Apakah kemungkinan diagnosis yang paling sesuai untuk kasus tersebut.. Rosasea

Pada proses tersebut senyawa yang tidak larut, dalam hal ini resin menerima ion positif atau negatif tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain kedalam

Housekeeping department yang sangat luas dengan area kerjanya , agar fungsinya berjalan dengan baik maka diperlukan suatu system operasional yang baik, birokrasi yang

Kewenangan pengurusan perseroan diberikan oleh undang- undang kepada direksi untuk melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan atau kewenangan pengurus dipercayakan

 berguna untuk untuk sintesis sintesis senyawa-senyawa senyawa-senyawa aromatik aromatik yang yang mengandung mengandung atom atom N N dan dan senyawa lainya yang

sedangkan tahap kedua ditujukan untuk memaksimumkan pembentukan produk melalui pembatasan nutrisi induktif dengan pengumpanan sumber karbon berlebih

Kerancuan ini terjadi jika suatu argumen yang diarahkan untuk menyerang seseorang (abusive) khususnya dengan menunjukkan kelemahan atau kejelekan orang yang bersangkutan dan