• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bisnis Bukan Sekadar Cari Uang Ala Susil (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bisnis Bukan Sekadar Cari Uang Ala Susil (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Bisnis Bukan Sekadar Cari Uang Ala Susilo

Dengan semangat dan upaya yang tinggi untuk memacu gairah wirausahawan muda, maka Universitas Terbuka mencoba menyelenggarakan sebuah sebuah seminar wirausaha bertaraf internasional yang diberi judul “SEMANGAT MUDA RAIH UNTUNG BERJUTA-JUTA”. Program tersebut sengaja dikembangkan untuk memberikan pembelajaran yang mudah dipahami dan dilakukan. Maka dipercayalah seorang pengusaha bernama Susilo, seorang pengusaha sukses yang memiliki segudang pengalaman mengenai dunia bisnis. Susilo merupakan bukti yang nyata mengenai kisah sukses tersebut dan kini ia pun berhasil memiliki pendapatan per bulan hingga ratusan juta dari bisnis yang ia rintis. Dengan kepercayaan dan motivasi yang tinggi, lelaki kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur berhasil mendirik sebuah usaha di bidang pertanian dan peternakana yaitu peternakana kelinci, jahe merah, padi apung, dan masih banyak lagi bisnis yang memintal omzet hingga ratusan juta rupiah.

Saat ini, Susilo telah berhasil meraup untung hingga ratusan jutar rupiah dari bisnis yang ia buka. Pengusaha sukses satu ini memang dulunya adalah seorang tukang kebung. Susilo merupakan nama aslinya. Pria kelahiran Sidoarjo pada 12 Mei 1967 ini hanyalah seorang lulusan SMA tanpa keahlian. Pada tahun 1990, Susilo memberanikan diri untuk merantau dan mengadu nasib di ibukota meskipun hanya berbekal motivasi tinggi dan keyakinan, serta ditambah selembar ijazah sekolah menengah atas yang baru saja diperolehnya. Sesampainya di Jakarta, Susilo mulai mencari lahan pekerjaan apapun tanpa memilih apa yang harus ia kerjakan. Ia hanya memiliki tekad yakin bahwa ia akan sukses dengan mengadu nasib di ibukota. Hal tersebut akhirnya mampu membuat dirinya bertahan hidup.

Pekerjaan pertama yang ia dapatkan hanyalah sebagai tukang kebun di salah satu sekolah dasar di Jakarta Utara. Selama beberapa bulan, akhirnya Susilo mendapatkan tawaran untuk menjadi seorang tukang bangunan dan buruh cuci di sebuah restoran.

Penawaran untuk menjadi seorang buruh cuci pun langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan bekal yang penting jujur, disiplin, ia pun yakin akan menjadi orang yang sukses. Hal tersebut lantaran kinerjanya yang baik dan disiplin membuat para juragannya percaya dengan lelaki berambut gondrong tersebut. Dari seorang buruh cuci, akhirnya ia pun mendapatkan tawaran menjadi tenaga tetap sebagai supervisor di restoran tersebut.

Selama bekerja beberapa tahun di kantor, Susilo pun juga mencoba-coba mencari penghasilan tambahan. Tepat pada libur kantor, yaitu pada hari Sabtu dan minggu, ia pun berjualan pernak-pernik berupa aksesoris untuk kaum hawa di Stadion Gelora Bung Karno. Hanya berbekal jaringan bisnis yang ia dapatkan di pasar justru membuat karirnya semakin menanjak dengan tambahan penghasilan yang luar biasa. Mulai dari jepit rambut, bando, gelang, kalung, dan sebagainya menjadi titik awal karir bisnis.

Dari pengalaman bisnisnya tersebut, Susilo pun berpikiran bahwa daripada ia menjadi karyawan di sebuah kantor dengan gaji tetap, mendingan ia menjadi seorang pengusaha yang memiliki penghasilan yang lebih., Pada akhirnya tepat pada tahun 2000, ia pun nekat mundur dari pekerjaan lamanya dan menekuni bisnis aksesoris yang dinilai lebih menguntungkan.

(2)

Pada saat itu, Susilo langsung membuka usaha toko sembako. Menurutnya bisnis tersebut lumayan menguntungkan dan menjanjikan karena ke depan, perumahan yang kini ia tinggali akan berkembang dan menjadi ramai. Pada saat itu, Pondok cabe masih terbilang sangat sepi. Demi meramaikan kawasan tempatnya tinggal, ia pun membangun sebanyak 12 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan tersebut kebanykan disewa oleh para pedagang asongan seperti penjual soto, bakso, sate, dan gorengan.

Cerdas dan akurat adalah hal yang pantas diberikan untuk Susilo, selain mendapatkan hasil dari rumah kontrakan, para pedagang tersebut juga meramaikan toko sembako miliknya. Melihat toko sembako milik Susilo mulai ramai, banyak warga di daerah sekitar mulai mengenal toko sederhananya tersebut. Seiiring waktu berjalan, balur usahanya pun semakin berkembang. Tepat pada tahun 2008, Susilo mulai tertarik untuk merambah bisnis pembuatan nata de coco. Dari beberapa informasi yang tersebut, Susilo yakin karena nata decoco sangat dicari di pasaran serta memberikan nilai positif dalam penjualannya.

Susilo pun tak cepat puas dengan usaha yang telah ia rintis, terbukti ia terus belajar untuk menghasilkan nata de coco yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Seorang dosen dari universitas negeri ternama, mengajarinya membuat fermentasi. Sang dosen tersebut awalnya enggan mengajari Susilo karena latar belakang pendidikannya. Namun, akhirnya Susilo pun berhasil meyakinkan sang dosen, hingga akhirnya ia berhasil mengenalkan bisnisnya menjadi produk yang terpercaya. Meski agak sulit mencerna penjelasan dari sang dosen, Susilo pun tak patah arang untuk mempelajari penjelasan dari sanga dosen.

Keseriusan akhirnya mengalahkan segalanya, ia pun terus belajar dan cerdik dalam merayu sang dosen hingga pada suatu waktu sang dosen mengajarinya selama empat bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Susilo pun memulai kembali produksi nata de coco.

Setelah produknya tersebut lumayan memuaskan, ia pun langsung memproduksi nata de coco racikannya tersebut hingga 12 ribu gelas dan bisa lolos ke beberapa perusahaan. Produksi pertamanya tersebut yaitu senilai Rp 80 juta, dan sekarang terbalik, dimana terbukti beberapa perusahaan antri mengambil olahan nata de coco miliknya. Omzet hingga ratusan juta rupiah menjadi tawaran menarik Susilo dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif. Melalui perusahaannya tersebut yaitu bernama Sus Nata De Coco, kini ia telah berhasil membuka hingga 40 cabang.

(3)

dibangun menjadi sebuah insitusi pendidikan bernama Universitas Urip. Universitas tersebut lebih fokus pada pengajaran bisnis secara baik secara praktik maupun teori.

Daftar Referensi

http://minkproof.com/chandra-ekajaya-review-andorid-nokia-6-terbaru-2017/

http://santunyingxiaoxue.com/chandra-ekajaya-sukses-raup-untung-dari-ikan-bawal/ http://gadblog.com/chandra-ekajaya-raup-laba-lewat-liquor-cafe/

http://trattoriafunistrada.com/chandra-ekajaya-berikan-promo-makanan-murah/ http://bridaldresses-sale.com/kepedulian-sosial-chandra-ekajaya/

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa apli- kasi pupuk hayati yang dicoba pada penelitian ini memberikan efek yang positif terhadap po- pulasi total bakteri yang

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan minat membaca teks berbahasa Jawa dengan penerapan modeling pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Padangan Bojonegoro,

Warga negara dari masing-masing Pihak yang memegang paspor yang berlaku sebagaimana ditetapkan pada Pasal 1 Persetujuan ini dan ditugaskan sebagai anggota misi

Beberapa keberhasilan yang menonjol dari pencapaian sasaran ini adalah: (1) Dipergunakannya informasi hasil analisis harga pangan dalam perumusan kebijakan nasional,

perjanjian integrasi vertikal akan menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat apabila perusahaan yang terintegrasi vertikal tersebut melakukan

Petrus Kanisius Palangka Raya ini tentunya berkat kerjasama dari beberapa komponen, yaitu: Kepala sekolah, pendidik dan tenaga tependidikan, orang tua peserta didik dan peserta

Timer digunakan agar pemain merasa tertantang dikarenakan timer merupakan batasan waktu untuk melepaskan satu orangutan dari kandang yang akan menjalankan