Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri 1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya/ Permukiman, sebagai upaya mewujudkan kemandirian pembangunan di kabupaten Wonogiri .
RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang mengintegrasikan kebijakan Kabupaten Wonogiri . Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan pembangunan Bidang Cipta Karya/ Permukiman dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya/ Permukiman merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya/ Permukiman yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Kabupaten Wonogiri masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan kabupaten Wonogiri, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, yang ada di Kabupaten Wonogiri .
Penyusunan RPIJM Kabupaten Wonogiri ini juga dilatar belakangi oleh Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, serta Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2015-2019.
RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya/ Permukiman sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Sehubungan hal tersebut diatas, guna mewujudkan RPIJM pembangunan bidang Cipta Karya/ Permukiman Kabupaten Wonogiri mengalokasikan anggaran untuk Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) pada tahun 2016.
1.2 MAKSUD, TUJUAN, dan SASARAN 1.2.1 MAKSUD
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri 1.2.2 TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri adalah Sebagai dokumen acuan dalam perencananan pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur bidang ciptakarya .RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
1.3 KEDUDUKAN RPIJM
1.4 MUATAN RPIJM
Penyusunan RPIJM berisi : Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternative pendanaan
Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
2.1. KONDISI ADMINISTRASI KABUPATEN WONOGIRI
Kabupaten Wonogiri terletak pada garis lintang 70 32' - 80 15' Lintang Selatan dan garis bujur 1100 41' - 1110 18' Bujur Timur dengan luas wilayah 182.236 Ha. Keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian Selatan,
termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan mata air dari Bengawan Solo.
Adapun batas administratif Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
- Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo (Jatim).
- Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan (Jatim) dan Samudra Indonesia.
- Sebelah Barat : Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berikut adalah sebaran luas wilayah Kabupaten Wonogiri dirinci per kecamatan
berdasarkan data pada tahun 2014:
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Wonogiri Dirinci Per Kecamatan Tahun 2014
NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)
1 2 3 4
1 Pracimantoro 14.214,3245 7,80
2 Paranggupito 6.475,4225 3,55
3 Giritontro 6.163,2230 3,38
4 Giriwoyo 10.060,1306 5,52
5 Batuwarno 5.165,0000 2,83
6 Karangtengah 8.459,0000 4,64
7 Tirtomoyo 9.301,0885 5,10
8 Nguntoronadi 8.040,5175 4,41
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Dari ke-25 kecamatan yang ada di
wilayah Kabupaten Wonogiri, terdapat
dua kecamatan yang memiliki luas
wilayah yang cukup besar bila
dibandingkan dengan kecamatan yang
lainnya yaitu Kecamatan Pracimantoro
dengan luas 14.214 ha (7,80%) dan
Kecamatan Eromoko dengan luas 12.035
Ha (6,60%) yang keduanya terdapat
dibagian barat Kabupaten Wonogiri.
Sedangkan kecamatan dengan ukuran
luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Puhpelem dengan luas 3.161.5400 ha (1,73%).
Gambar 2.1
Luas Masing - Masing Kelurahan di Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
2.2. POTENSI KABUPATEN WONOGIRI
Kabupaten Wonogiri mempunyai berbagai macam potensi yaitu antara lain di sektor pertanian,
kehutanan dan perkebunan, pariwisata, perindustrian dan pertambangan. Sektor tersebut juga
didukung sarana dan prasarana infrastruktur permukiman yang memadai. Berikut potensi yang
ada di Kabupaten Wonogiri.
2.2.1. Sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan
Produksi pertanian yang ada di Kabupaten Wonogiri meliputi padi sawah, padi gogo,
jagung, ubi kayu,kacang tanah, kedelai, kacang hijau, sorghum dan ketela rambat. Berikut
Tabel Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Padi Per Kecamatan dan Tabel
Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Palawija Per Kecamatan di Kabupaten
Wonogiri.
Tabel 2.2
Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Padi Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
Kecamatan Luas Padi Sawah Padi Gogo
Panen Rata-Rata Produksi
Luas
Panen Rata-Rata Produksi
Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Jumlah 2014 57.131 57.07 3.260.550 17.536 43.28 758.930
Jumlah 2013 56.144 59,13 3.319.900 17.735 44,41 787.680
Jumlah 2012 55.168 58,54 3.229.540 15.909 47,07 748.900
Jumlah 2011 54.185 55.58 3.011.350 14.560 44.87 653.340
Jumlah 2010 49.876 58,19 2.902.305 13.299 44,13 586.892
Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri
Berdasarkan tabel diatas maka produksi padi sawah terbanyak ada di Kecamatan
Ngadirojo yaitu sebanyak 310.390 ton dan yang paling sedikit ada di Kecamatan
Giritontro yaitu sebanyak 19.100 Ton. Sedangkan untuk produksi padi gogo terbanyak
ada di Kecamatan Pracimantoro yaitu sebanyak 155.120 Ton, dan yang paling sedikit
Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.3
Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Palawija Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri
Kecamatan
Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau Sorghum Ketela Rambat
Luas Panen
Rata-Rata Produksi Luas
Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
23. Jatisrono 1.894 58.00 109.860 1.943 246.41 478.770 955 11,92 11.380 63 13,33 840 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0
24. Jatipurno 853 57.44 49.000 1.491 162.98 243.000 43 10,47 450 - - - 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0
25. Girimarto 2.742 58.87 161.410 1.700 223.53 380.000 840 14,83 12.460 - - - 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0
Jumlah 2014 53.101 57,25 3.040.15 0
51.656 195,96 10.122.56 0
31.084 12,49 388.090 9.985 14,99 149.710 193 11,45 2.210 273 22,82 6.230 70 165,43 11.580
Jumlah 2013 56.958 54,54 3.116.47 0
56.812 181,73 10.324.24 0
28.928 12,81 371.660 14.720 13,42 197.268 87 11,15 970 215 28,51 6.130 95 93,51 8.880
Jumlah 2012 60.869 54,17 3.297.39 0
57.702 163,28 9.421.450 34.549 12,3 424.880 16.334 13,43 219.350 314 9,62 3.020 599 12,11 7.260 103 159,19 16.400
Jumlah 2011 54.844 54,7 3.000.08 0
56.819 139 7.897.810 31.303 11,63 362.546 18.112 11,89 215.260 205 7,56 1.550 197 18,74 6.070 79 156,6 12.370
Jumlah 2010 66.742 57,56 3.841.72 1
62.269 193,14 12.026.73 8
44.021 12,44 547.677 27.439 12,49 342.750 260 9,07 2.429 889 30,89 22.384 201 183,11 36.738
Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Hasil produksi kehutanan dan perkebunan yang ada di Kabupaten Wonogiri meliputi kayu
pertukangan, kayu bakar, getah pinus, daun kayu putih, minyak kayu putih, cengkeh, daun
sereh wangi dan minyak sereh wangi. Produksi terbesar adalah getah pinus yang mencapai
1.173.591,00 kg. Berikut tabel lengkapnya.
Tabel 2.4
Produksi Hasil Hutan Perum Perhutani Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
Jenis Satuan Tahun
2012 2013 2014
1. Kayu Pertukangan
Meter
Kubik 1.300,93 4.252,45 2.369,70
2. Kayu Bakar sm 25,00 48,00 5,00
3. Getah Pinus kg 1.490.696,00 1.320.943,00 1.173.591,00 4. Daun Kayu Putih kg 112.214,00 171.316,00 67.000,00
5. Minyak Kayu Putih liter 784,45 831,25 371,20
6. Cengkeh kg 31,20 - 64,00
7. Daun Sereh Wangi kg 261,40 25.000,00 -
8. Minyak Sereh Wangi kg 614,30 - -
Sumber : Perum Perhutani BKPH Wonogiri
2.2.2. Sektor Pariwisata
Kabupaten Wonogiri banyak memiliki obyek-obyek wisata yang mampu menarik
wisatawan dan dapat meningkatkan PAD asli daerahnya. Berikut beberapa obyek wisata yang
ada di Kabupaten Wonogiri :
1. Obyek Wisata Pantai: a. Pantai Sembukan
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kota di wilayah Jawa Tengah yang memiliki
pantai. Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito, kurang lebih 40 Km arah
selatan Kota Wonogiri. Pantai Sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai
dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.
b. Pantai Nampu
Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang
sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga. Dan pantai ini juga berguna untuk
melakukan olah raga selancar karna ombaknya yang cukup besar.
2. Obyek Wisata Alam
a. Air Terjun Setren
Air Terjun Setren merupakan obyek wisata pilihan yang tidak kalah menariknya dengan
Air Terjun Tawangmangu, terletak di Kecamatan Slogohimo kurang lebih 30 Km arah
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
dengan panorama perbukitan dan air terjun, obyek wisata ini sangat tepat untuk
berwisata kalangan muda - mudi dan para pecinta alam.
b. Hutan Kethu
Obyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah - tengah jantung Kota Wonogiri dengan
panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas kurang lebih 40 Ha sebagai Rencana
Pengembangan Wisata Pelangi Dunia. Tidak jarang Alas Kethu digunakan untuk shoting
pembuatan film dan sinetron laga, karena tempatnya yang alami.
c. Pegunungan Girimanik
Potensi alam pegunungan menjadi salah satu sumber penghasil devisa domestik, yakni
air terjun Girimanik yang berada di Desa Setren. Daerah ini bisa dikatakan menyerupai
daerah Tawangmangu, Karanganyar, hanya daerah Setren belum begitu dikenal oleh
masyarakat luas.
d. Condromoyo, dan Air Terjun Tejomoyo.
Daya tarik fisik berupa pemandangan alam pegunungan yang asri dan alami, menjadikan
air terjun tersebut bisa jadi andalan pengembangan pariwisata karena dilengkapi
dengan Sendang Drajat dan Sendang Kanastren sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
e. Waduk Gajah Mungkur dan Obyek Wisata Taman Sendang Asri
Waduk Gajah Mungkur terletak kurang lebih 2,5 km arah selatan Kota Wonogiri.
Disekitar waduk ini terdapat tempat pariwisata yang bernama Sendang Asri. Di dalam
obyek pariwisata ini terdapat panorama alam yang asri, indah dan sejuk dengan fasilitas
Rumah Makan Apung, Keramba, Hotel, Rumah Makan Spesial Ikan Bakar sangat tepat
sebagai pelepas lelab dan tempat istiharat yang nyaman bagi keluarga. Disetiap bulan -
bulan tertentu di Obyek wisata Taman Sendang Asri Gajah Mungkur sering diadakan
event - event wisata, ritual kebudayaan dan olah raga.
3. Obyek Wisata Museum
a. Museum Wayang Indonesia
Museum wayang Indonesia terletak di Kecamatan Wuryantoro atau sebelah barat daya
Kota Wonogiri. Museum ini dibangun untuk memberikan pemahaman, pengenalan, dan
pelestarian seni wayang yang adiluhung/benar kepada masyarakat. Tempat wisata ini
merupakan satu diantara dua museum serupa yang ada di Indonesia. Di museum ini
dapat dijumpai dan disaksikan bermacam bentuk dan jenis wayang mulai dari Wayang
Kulit, Wayang Suket, Wayang Golek, Wayang Topeng, dan masih banyak lagi. Museum
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
b. Museum Karst dunia
Museum karst dunia terletak di Kecamatan Pacimantoro atau sekitar 30 km arah selatan
Kota Wonogiri. Museum ini dibangun dengan tujuan menyediakan informasi tentang
kawasan karst dengan semua pihak untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,
wisata yang bersifat edukatif, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Kawasan karst di KabupaTen Wonogiri merupakan bagian dari kawasan karst
Pegunungan Seribu (Gunung Sewu) yang meliputi Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten
Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan. Museum Karst dikelilingi oleh berbagai macam situs
gua, diantara lain : Gua Tembus, Gua Sendang, Gua Potro Bunder, Gua Luweng Sampan,
Gua Gilap, Gua Mrica, dan Gua Sunya Ruri.
4. Wisata Sepiritual a. Gua Maria
Gua maria terletak di Kecamatan Giriwoyo dengan jarak tempuh dari Kota Wonogiri
sekitar 0 Km. Gua Maria merupakan tempat wisata spiritual bagi kaum Katholik yang
ingin melakukan perenungan diri dan berdoa agar dapat dekat dengan Sang Pencipta.
Disamping gua ini terdapat sendang yang konon dipercaya mempunyai berbagai khasiat.
Pada hari - hari tertentu banyak umat Katholik yang datang tidak hanya dari wilayah
sekitar saja, tetapi dari berbagai penjuru untuk berdoa dan mengambil air suci.
b. Sendang Khayangan
Keberadaan obyek wisata spiritual Kahyangan, menambah kekayaan potensi di
Kabupaten Wonogiri. Lokasi tersebut selalu disinggahi oleh petinggi daerah dan setiap
Bulan Sura digelar wayang kulit semalam suntuk. Guna menarik wisatawan, pengelola
obyek wisata di Bulan Sura membuat obor sepanjang jalan masuk. Menurut penuturan
beberapa warga stempat, lokasi wisata Kahyangan merupakan tempat bertapa
Panembahan Senapati, salah satu leluhur Kerajaan Mataram. Bahkan, menurut
kepercayaan masyarakat, air di lokasi tersebut membawa berkah dan menjadi sumber
kecantikan atau awet muda saat dibasuhkan ke muka.
c. Sendang Siwani
Obyek wisata sedang Siwani terdapat di Desa Sindutan Kecamatan Selogiri. Konon di
sedang ini Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara 1 mendapat wahyu setelah
melakukan tirakat kepada Tuhan Sang Pencipta dan sampai sekarang pengunjung yang
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
5. Wisata Olah Raga
a. Wisata Olah Raga Gantole
Di bukit desa sedang terdapat arena peluncuran bagi olah raga gantole dan paralayang.
Tempat sangat nyaman dan cocok mengingat letaknya mudah dijangkau kendaraan dan
tempat pendaratan yang luas sangat jelas dari tempat peluncuran. Papan luncur ini
merupakan salah satu tempat favorit bagi pencinta olah raga gantole dan paralayang di
Jawa Tengah. Berbagai kejuaraan tingkat daerah, nasional, dan internasional pernah di
adakan disini. Terdapat dua tingkat ketinggian yaitu 200 meter dan 400 meter
2.2.3. Sektor perindustrian
Kabupaten Wonogiri mempunyai beberapa industri besar yang terdapat di Kecamatan
Pracimantoro, Kecamatan Selogiri dan Kecamatan Wonogiri, sedangkan untuk industri
sedang ada di Kecamatan Pracimantoro, Kecamatan Tirtomoyo, Kecamatan Manyaran,
Kecamatan Selogiri, Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Puhpelem dan Kecamatan
Jatisrono.
Selain itu di Kabupaten Wonogiri juga terdapat peluang industri yang mampu melakukan ekspor
sampai ke luar negeri. Berikut peluang industri tersebut.
1. Produksi Kacang mete
Produksi mete di Kabupaten Wonogiri memang luar biasa. Bahkan dari delapan provinsi di
Indonesia yang dikenal sebagai produsen mete terbesar, Wonogiri sangat mendominasi
pasar dengan berhasil memasok mete hingga 70% lebih dan menembus pasar ekspor ke
beberapa negara tetangga. Pada tahun 2010 silam, sedikitnya ada 14.934 kepala keluarga
yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang memilih menanam jambu mete
untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya. Tidaklah heran bila lahan pertanian
seluas 21.658 Ha kini disulap menjadi kebun jambu mete, dan bisa menghasilkan mete
gelondong kering hingga 12,00 ton dengan nilai jual sekitar Rp 70.000,00 – Rp 80.000,00
per kg.
2. Potensi Bisnis Gaplek
Memiliki lahan pertanian yang minim pengairan, membuat masyarakat Wonogiri lebih
memilih singkong daripada tanaman lainnya untuk dikembangkan sebagai produk unggulan
di sektor pertanian. Umumnya, singkong-singkong yang dihasilkan masyarakat kemudian
dijemur menjadi gaplek dan diolah menjadi aneka macam produk baru seperti tiwul,
maupun dikembangkan menjadi tepung tapioka untuk memenuhi permintaan pasar lokal
dan nasional. Bahkan tidak hanya itu saja, industri gaplek Wonogiri juga berhasil
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
3. Potensi Industri Mebel Kayu
Selain dikenal sebagai kota gaplek, Wonogiri juga dikenal sebagai sentra industri mebel
yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang kompetitif. Ukirannya yang sangat khas
merupakan warisan dari para lelulur, sehingga tidak heran bila potensi industri mebel kayu
yang tersebar di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Batuwarno, Giritontro dan Paranggupito ini
tidak hanya diminati pasar lokal dan nasional, namun juga berhasil menembus pasar luar
negeri, seperti misalnya diekspor ke Eropa, Denmark, Jerman, serta Hongkong.
2.2.4. Sektor pertambangan
Kabupaten Wonogiri mempunyai potensi pertambangan berupa gamping, tanah liat,
pasir sirtu, trass, andesit, batu pasir dan batu split.
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.5
Luas Area Dan Jumlah Produksi Pertambangan Di Kabupaten Wonogiri
Kecamatan
Gamping Kalsit Tanah Liat Sirtu Trass Andesit Batu split Batu Pasir
Luas Area Produksi Luas
Area Produksi Produksi
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
22. Slogohimo - - - -
23. Jatisrono - - - -
24. Jatipurno - - - -
25. Girimarto - - - 6 355 - - - -
Jumlah 2014 23,86 39.900 10 115.000 3 1.085 27 5.600 24 125.755 16 307.600 178.400 169 23.125 34
Jumlah 2013 27,86 41.760 10.000 110.000 3 1.080 47 1.080 27 140.760 16 300.528 158.400 151 23.040 34
Jumlah 2012 50 39.510 15.000 142.680 130 397.020 187 131.210 25 24.500 16 37.400 72.100 105 11.280. 40
Jumlah 2011 40 55.680 15.000 139.680 130 397.760 187 123.210 25 24.000 16 37.360 72.000 105
Jumlah 2010 40 9.026 20.960 362.700 130 303.700 187 123.450 25 16.000 16 35.860 71.500 111
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
2.3. KONDISI SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR
KECIPTAKARYAAN YANG ADA DI KABUPATEN WONOGIRI
2.3.1 Sarana Pendidikan
Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Wonogiri sebanyak 1503 sarana yang terbagi
atas sarana pendidikan negeri maupun swasta. Persebaran penyebaran fasilitas
pendidikan yang ada di Kabupaten Wonogiri relatif merata. Tetapi ada juga kesenjangan
santara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yaitu antara Kecamatan Wonogiri
dengan Kecamatan Puhpelem dan Giritontro. Diketahui bahwa Kecamatan Wonogiri
memiliki fasilitas pendidikan paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Gambar 2.2
Sarana Pendidikan di Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.6
Jumlah Fasilitas Pendidikan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
No Kecamatan
Jenjang Pendidikan
JUMLAH TK/
Sederajat
SD/ Sederajat
SLTP/ Sederajat
SLTA/ Sederajat
SMK / Sederajat
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pracimantoro 37 50 9 1 2 99
2. Paranggupito 8 18 3 1 1 31
3. Giritontro 9 17 3 - 1 30
4. Giriwoyo 18 33 5 1 3 60
5. Batuwarno 17 18 3 - - 38
6. Karangtengah 10 19 6 - - 35
7. Tirtomoyo 28 42 7 1 3 81
8. Nguntoronadi 14 22 2 - 1 39
9. Baturetno 31 35 7 2 4 79
10. Eromoko 24 41 6 - 1 72
11. Wuryantoro 17 26 3 1 3 50
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pembangunan kesehatan menyangkut aspek mendasar dalam kehidupan manusia. Bila
pembangunan kesehatan berhasil dengan baik, kesejahteraan rakyat secara otomatis juga
meningkat. Pembangunan kesehatan meliputi aspek kualitas, perlindungan, dan pemberdayaan
yang dilakukan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh sumber daya kesehatan yang didukung ketersediaan sarana, tenaga
serta obat dan alat kesehatan lain yang memadai. Pada tahun 2014, di Kabupaten Wonogiri
sudah tersedia fasilitas kesehatan yang cukup memadai, diantaranya adalah berupa rumah sakit
baik negei maupun swasta sebanyak 14 buah yang tersebar di 9 kecamatan. Dibandingkan tahun
2011 jumlah ini meningkat dengan penambahan 3 rumah sakit dalam kurun waktu 3 tahun.
Selain itu terdapat pula rumah sakit bersalin negeri dan swasta sebanyak 33 buah. Sedangkan
untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu jumlahnya mencapai 178 buah yang terdapat di
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
untuk mendapatkan pelayanan medis. Penggunaan fasilitas kesehatan oleh masyarakat dapat
dilihat dari kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami keluhan kesehatan.
Tabel 2.7
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
NO FASILITAS KESEHATAN TAHUN
PODES 2011 PODES 2014
1 2 3 4
1. Rumah Sakit 11 14
2. Rumah Bersalin , Polikinik dan balai
pengobatan
103 110
3. Puskesmas / Pustu 174 178
4. Praktek dokter/ bidan 380 388
5. Poskedes / Polindes 241 279
6. Posyandu 2.121 2.171
Sumber: Data Potensi Desa (PODES) 2011, 2014
Di Kabupaten Wonogiri, tempat praktek dokter/ poliklinik dan praktek tenaga kesehatan
sudah menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kunjungan masyarakat ke praktek dokter/poliklinik dan praktek tenaga kesehatan pada
tahun 2014 masing-masing adalah sebesar 33,02 persen dan 26,99 persen dari total
kunjungan. Keberadaan kedua fasilitas kesehatan tersebut yang tersebar sampai ke daerah
pedesaan membuat akses masyarakat untuk mengunjunginya menjadi lebih mudah.
Kunjungan ke rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta tergolong sedikit, hal
ini terkait dengan keberadaannya yang belum dapat menjangkau seluruh wilayah, hanya
sekitar 12,56 persen. Yang terakhir adalah kunjungan ke praktek tradisional dan lainnya
yang persentasenya sebesar 11,49 persen.
Gambar Sarana Kesehatan di Kabupaten Wonogiri
Gambar 2.3
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
2.3.3 Sarana Peribadatan
Mayoritas pemeluk Agama Islam juga terdapat di Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah tempat ibadah berupa masjid paling banyak dijumpai di Kabupaten
Wonogiri. Sisanya merupakan penganut agama Kristen, Budha dan hindu. Kehidupan agama
yang harmonis sangat didambakan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat
peribadatan yang terletak di sekitar warga baik berupa masjid, gereja, maupun pesantren.
Banyaknya tempat peribadatan di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2014 mencapai 4.072 tempat
ibadah, terdiri atas masjid 57,64 persen, musholla 38,21 persen, gereja katolik 1,35 persen,
gereja kristen 2,31 persen, vihara 0,47 persen dan pura 0,02 persen.
Gambar 2.4
Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Wonogiri
Dari data jumlah fasilitas dan sebaran fasilitas peribadatan dapat diketahui bahwa
jumlah sarana peribadatan terbanyak berada di Kecamatan Puhpelem kemudian disusul oleh
Kecamatan Wonogiri. Sedangkan jumlah sarana peribadatan yang paling sedikit ialah
Kecamatan Batuwarna. Berikut merupakan tabel sebaran fasilitas peribadatan di Kabupaten
Wonogiri.
Tabel 2.8
Jumlah Fasilitas Peribadatan Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
No Kecamatan
Fasilitas Peribadatan
JUMLAH Masjid Langgar Musholla Gereja
kristen
Gereja
Katholik Pura Vihara
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pracimantoro 147 - - 1 5 - - 153
2. Paranggupito 85 - 2 - 2 - - 89
3. Giritontro 98 - 7 1 2 - - 108
4. Giriwoyo 89 - 83 16 4 - 1 193
5. Batuwarno 39 - 10 - - - - 49
6. Karangtengah 47 - 8 - - - - 55
7. Tirtomoyo 106 - 80 4 2 - - 192
8. Nguntoronadi 82 - 22 5 3 - - 112
9. Baturetno 82 - 93 1 4 - - 180
10. Eromoko 130 - 29 5 1 - - 165
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
No Kecamatan
Fasilitas Peribadatan
JUMLAH Masjid Langgar Musholla Gereja
kristen
Gereja
Katholik Pura Vihara
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12. Manyaran 97 - 43 3 2 - 9 154
13. Selogiri 104 - 83 - 8 - - 195
14. Wonogiri 118 - 131 16 6 1 3 275
15. Ngadirojo 110 - 86 5 4 - 2 207
16. Sidoharjo 92 - 59 5 2 - - 158
17. Jatiroto 68 - 68 - - - - 136
18. Kismantoro 85 - 6 2 1 - - 94
19. Purwantoro 115 - 81 3 2 - - 201
20. Bulukerto 74 - 103 2 - - - 179
21. Puhpelem 42 - 254 - - - - 296
22. Slogohimo 86 - 128 2 2 - - 218
23. Jatisrono 122 - 104 8 3 - 1 238
24. Jatipurno 120 - 14 1 - - - 135
25. Girimarto 121 - 17 6 - - 2 146
JUMLAH 2.347 - 1.556 94 55 1 19 4072
JUMLAH 2013 2.302 846 351 62 106 2 23 3692
JUMLAH 2012 2.388 844 350 65 106 2 23 3778
JUMLAH 2011 2.334 1.285 72 140 33 2 17 3883
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Gambar 2.5
Grafik Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Wonogiri
Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015
2.3.4 Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Wonogiri berupa Pasar Umum, Pasar Desa, dan Pasar
Hewan. Untuk jumlah pasar umum sebesar 28 unit yang tersebar hampir di setiap kecamatan,
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
desa persebarannya sudah terdapat di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Wonogiri dengan
jumlah 100 unit. Sedangkan untuk pasar hewan hanya terdapat di kecamatan Pracimantoro,
Tirtomoyo, Wuryantoro, Sidoharjo, Purwantoro, Puhpelem, Slogohimo, dan Jatisrono dengan
jumlah masing-masing 1 unit.
\
Gambar 2.6
Fasilitas Perdagangan di Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.9
Jumlah Fasilitas Perdagangan Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
No Kecamatan Jenis Pasar JUMLAH
Umum Desa Hewan
1 2 3 4 5 6
1. Pracimantoro 1 1 1 3
2. Paranggupito 1 1 - 1
3. Giritontro 1 3 - 4
4. Giriwoyo 1 2 - 3
5. Batuwarno - 2 - 3
6. Karangtengah 1 3 - 3
7. Tirtomoyo 1 3 1 5
8. Nguntoronadi 1 5 - 6
9. Baturetno 1 - 1 2
10. Eromoko 1 1 2
11. Wuryantoro 1 2 1 4
12. Manyaran 1 3 - 4
13. Selogiri 1 2 - 3
14. Wonogiri 1 2 1 4
15. Ngadirojo 1 3 - 4
16. Sidoharjo 1 3 1 5
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
No Kecamatan Jenis Pasar JUMLAH
Umum Desa Hewan
1 2 3 4 5 6
18. Kismantoro 1 4 - 5
19. Purwantoro 1 2 1 4
20. Bulukerto 1 5 - 6
21. Puhpelem 1 3 - 4
22. Slogohimo 1 5 1 7
23. Jatisrono 1 3 1 5
24. Jatipurno 1 3 - 4
25. Girimarto 1 4 - 5
JUMLAH 23 68 9 100
JUMLAH 2013 27 68 9 104
JUMLAH 2012 26 68 9 105
JUMLAH 2011 28 68 9 105
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Gambar 2.7
Grafik Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Wonogiri
Sumber: Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Wonogiri, 2015
Dari data jumlah fasilitas dan sebaran fasilitas perdagangan dapat diketahui bahwa
jumlah sarana perdagangan berupa pasar terbanyak berada di Kecamatan Slogohimo kemudian
disusul oleh Kecamatan Nguntoronadi. Sedangkan jumlah sarana perdagangan yang paling
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
2.3.5 Jaringan Jalan
Tabel 2.10
Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan Tahun 2014
No Kondisi Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten
2013 2014 2013 2014 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Diaspal 33,5 33,5 179,79 179,79 772,88 765,52
2 Kerikil - - - - 184,95 179,95
3 Tanah - - - - 4 4
4 Tidak dirinci - - - -
5 Beton - - - - 76,64 89
Jumlah 33,5 33,5 179,79 179,79 1.038,47 1.038,47
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Dari jalan tersebut tidak semua dalam keadaan baik. Hal tersebut terlihat dari jalan
negara dan jalan propinsi. Kedua status jalan tersebut pada tahun 2014 mayoritas berada pada
kondisi yang sedang. Untuk jalan dengan status jalan Kabupaten mayoritas berada pada kondisi
yang baik dengan presentase 50,1%. Namun pada jalan dengan status jalan kabupaten ini
terdapat jalan yang rusak dengan presentase 26,6% dan rusak berat dengan presentase 0,3%. Panjang jalan yang ada di Kabupaten Wonogiri
adalah baik jalan negara, jalan propinsi
maupun jalan kabupaten sendiri pada tahun
2014 berjumlah 1251,76 Km. Untuk Jalan
negara dan jalan propinsi secara keseluruhan
sudah diaspal sedangkan untuk jalan
kabupaten 73,7% meupakan jalan yang sudah
diaspal. Kemudian 17,3% merupakan jalanyang
sudah diperkeras dengan kerikil dan 8,6%
diperkeras dengan beton dan sisanya masih
berupa tanah.
Gambar 2.8
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.11
Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Kondisi dan Status Jalan Tahun 2014
No Kondisi Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten
2013 2014 2013 2014 2013 2014
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Gambar 2.9
Jaringan Jalan di Kabupaten Wonogiri
Sedangkan kondisi jalan secara keseluruhan berdasarkan tingkat mantap
dominan terdapat di ruas jalan Ngadirojo-Biting, sepanjang 38,86 Km. Selain itu
tingkat mantap juga terdapat di ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo, sepanjang 36.800 Km
dan ruas jalan Wonogiri-Manyaran-Blimbing, sepanjang 31,6 Km. Secara keseluruhan
jalan di Kabupaten Wonogiri tidak berada pada tingkat kritis. Kondisi jalan
berdasarkan tingkat mantap dan tingkat kritis di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.12
Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Tingkat Kemantapan dan Kekritisan Tahun 2014
Jalan Aspal Tingkat
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Jalan Aspal Tingkat
Mantap
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
Kondisi jalan Umum(Jalan Kota ) yang ada di Kabupaten Wonogiri berada dalam kondisi
aspal dan baik.
Berikut tabel lengkapnya.
Tabel 2.13
Kondisi ruas jalan Umum (Kota) di Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
11 Ling.Kec. Selogiri
107/107 (BM)
107/107
(BM) 6,00 LU Kota Selogiri
12 Ling.Kec. Eromoko 57/57 55/55 4,48 LU Kota Eromoko
Sumber : DPUK Wonogiri
Angkutan penumpang dengan kendaraan umum di Kabupaten Wonogiri, terdiri dari
angkutan antar kota, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Pembagian wilayah pelayanan
angkutan umum Kabupaten Wonogiri diberikan sebagai berikut:
Antar kota : Solo, Semarang, Salatiga, Cirebon, Sukabumi, Cianjur,
Bandung, Jakarta, Tegal, Merak, Yogyakarta, Wonosari, Pacitan,
Ponorogo, Bogor, dan Surabaya.
Angkutan kota : Terminal Angkutan Kota -Terminal Induk.
Angkutan perdesaan : Seluruh kecamatan dan kecamatan kabupaten perbatasan.
a) Trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi
Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas AKAP terdapat 11 trayek. Jaringan
pelayanan angkutan AKAP yang melayani masuk ke wilayah Kabupaten Wonogiri cukup luas.
Pelayanan tersebut yang cukup dominan pada wilayah DKI Jakarta. Untuk wilayah bagian timur
sampai pelayanan ke wilayah Kota Surabaya. Wilayah terdekat berada di Kabupaten Pacitan,
Ponorogo (Jawa Timur) dan DI Yogyakarta. Trayek AKAP yang melayani wilayah Kabupaten
Wonogiri diberikan sebagai berikut:
Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Ponorogo; Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Pacitan; Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Wonosari; Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;
Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri – Ponorogo; Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri – Pacitan; Bogor – Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri; Merak – Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;
Sukabumi – Cianjur – Bandung – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri; Wonogiri – Solo – Surabaya; dan
Wonogiri – Wonosari – Yogyakarta.
b) Trayek Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi
Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas AKDP terdapat 5 trayek. Jaringan
pelayanan angkutan AKDP yang melayani masuk ke wilayah Kabupaten Wonogiri sebagian besar
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
pelayanan angkutan untuk wilayah Salatiga dan Semarang. Trayek pelayanan Angkutan Antar
Kota Dalam Provinsi ini antara lain diberikan sebagai berikut: Solo – Wonogiri – Pracimantoro;
Solo – Wonogiri – Purwantoro; Solo – Wonogiri – Tirtomoyo; Solo – Wonogiri – Baturetno; dan
Semarang – Salatiga – Solo – Wonogiri – Baturetno.
c) Trayek angkutan pedesaan
Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas angkutan pedesaan terdapat 22
trayek dengan sebanyak 21 trayek yang telah dilayani oleh angkutan umum. Trayek pelayanan
angkutan pedesaan yang melayani wilayah Kabupaten Wonogiri antara lain diberikan sebagai
berikut:
Wonogiri – Wuryantoro – Manyaran – Pijiharjo PP; Wonogiri – Wuryantoro – Eromoko – Pracimantoro PP;
Wonogiri – Wuryantoro – Eromoko – Pracimantoro – Giritontro – Giriwoyo - Baturetno PP; Wonogiri – Nguntoronadi – Tirtomoyo PP;
Wonogiri – Nguntoronadi – Baturetno PP; Wonogiri – Pojok PP;
Wonogiri – Ngadirojo – Jatisrono – Purwantoro PP;
Wonogiri – Ngadirojo – Nglalung – Girimarto – Jatipurno PP; Wonogiri – Ngadirojo – Nglalung – Pojok PP;
Wonogiri – Sidoharjo – Jatiroto PP; Wonogiri – Jatisrono – Jatiroto PP; Baturetno – Batuwarno PP;
Baturetno – Giriwoyo – Giritontro – Paranggupito PP; Purwantoro – Bulukerto – Puhpelem PP;
Purwantoro – Kismantoro PP;
Wonogiri – Pojok – Mento – Damcolo – Nguter – Sukoharjo – Grogol – Gading Solo PP; Baturetno – Karangtengah – Sambilengek PP;
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
d) Trayek Angkutan Kota
Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas angkutan kota terdapat 5 trayek.
Trayek pelayanan angkutan kota yang melayani wilayah Kabupaten Wonogiri antara lain
diberikan sebagai berikut:
Terminal angkutan kota Wonogiri – Terminal penumpang Tipe A Selogiri; Terminal angkutan kota Wonogiri – perluasan kota atau Wonokarto; Terminal angkutan kota Wonogiri – Giriwono;
Terminal angkutan kota Wonogiri – Perumahan Jurug atau Pokoh Kidul; dan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
2.3.6 Jaringan Irigasi
Batasan wilayah Pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Wonogiri meliputi seluruh wilayah
Kabupaten Wonogiri yang termasuk dalam kategori Daerah Irigasi Besar, yaitu : Daerah Irigasi
Krisak, Daerah Irigasi Beton, Daerah Irigasi Balong, Daerah Irigasi Temon, Daerah Irigasi
Sugihan, dan Daerah Irigasi Colo Barat, yang tidak dibatasi wilayah administrasi. Luas
keseluruhan ketujuh Daerah Irigasi ini sekitar 4.400 Ha. Di Wilayah tujuh Daerah Irigasi yang
akan dipetakan juga sudah terdapat kelembagaan masyarakat pengelola irigasi seperti GP3A
dan P3A yang tersebar di tujuh wilayah Daerah Irigasi rencana tersebut. Kondisi bangunan
irigasi yang ada pada wilayah Daerah Irigasi sebagian besar dalam kondisi rusak karena
kurangnya perawatan terhadap bangunan yang ada. Topografi wilayah Daerah Irigasi cenderung
bergelombang dan berbukit.
Daerah Irigasi (DI) kewenangan Pusat sebanyak satu DI seluas ± 439 ha berada di
Kecamatan Selogiri. Daerah irigasi kewenangan Provinsi sebanyak 3 DI seluas ± 934 ha berada di
Kecamatan Wonogiri, Ngadirojo, dan Girimarto. Daerah irigasi kewenangan Kabupaten Wonogiri
sebanyak 392 DI seluas ± 30.572 ha berada di seluruh kecamatan, jumlah P3A yang sudah
terbentuk 49 diantaranya sudah berkembang sementara yang lainnya masih dalam kategori
belum dan sedang berkembang. Kondisi fisik jaringan dan bangunan irigasi pada umumnya
rawan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam, sementara kemampuan petani
untuk melakukan pemeliharaan jaringan irigasi relatif masih kurang sebagai konsekuensi dari
sistem irigasi kecil dan pola pemanfaatan air yang monokultur untuk usaha tani sawah.
Permasalahan utama dalam pembangunan pertanian tanaman pangan khususnya padi
adalah penyediaan air irigasi. Kenyataan yang ada bahwa kualitas sumberdaya baik sumberdaya
manusia yaitu petani dan aparat pemerintah daerah pada umumnya masih perlu mendapat
perhatian secara khusus sehingga mempengaruhi kemampuan dalam mengelola sumber daya
air. Di lain pihak kondisi infrastruktur pengairan mengalami penurunan kuantitas dan
kualitasnya, yang akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan, dan akhirnya berpengaruh
terhadap kesejahteraan petani. Kondisi geografis wilayah Wonogiri topografinya berbukit
hingga bergunung, hal ini memerlukan biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
pengairan yang besar.
2.3.7 Jaringan Listrik
Kebutuhan akan jaringan listrik di Kabupaten Wonogiri secara keseluruhan dilayani oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hampir secara keseluruhan penduduk sudah terlayani, namun
karena pengaruh kondisi topografi Kabupaten Wonogiri, di beberapa daerah masih belum
terjangkau oleh aliran listrik, khususnya daerah dengan topografi perbukitan. Jumlah pelanggan
listrik satu Kabupaten Wonogiri adalah 244.689 dengan jumlah pemakaian ialah 371.310.601
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Kabupaten Wonogiri tahun 2008 terdapat di Kecamatan Wonogiri, yaitu sebanyak 21.240
pelanggan dengan jumlah pemakaian 346.317 Kwh atau 10,34% dari total pemakaian listrik di
Kabupaten Wonogiri. Untuk lebih jelasnya jumlah pelanggan pemakai listrik di Kabupaten
Wonogiri dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.14
Jumlah Pelanggan Listrik Se-Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan Tahun 2014
No Kecamatan Pelanggan Pemakaian Listrik
(KWH)
1 2 3 4
1. Pracimantoro 14.901 30.814.667
2. Paranggupito 3.987 6.299.842
3. Giritontro 5.916 10.702.442
4. Giriwoyo 9.052 19.228.200
5. Batuwarno 7.840 17.729.189
6. Karangtengah 4.766 8.530.138
7. Tirtomoyo 11.260 982.796
8. Nguntoronadi 5.591 13.836.070
9. Baturetno 18.268 30.647.280
10. Eromoko 10.701 21.986.198
11. Wuryantoro 6.871 15.382.210
12. Manyaran 8.512 17.813.810
13. Selogiri 12.905 50.228.424
14. Wonogiri 21.240 346.317
15. Ngadirojo 13.571 16.724.233
16. Sidoharjo 8.371 10.316.009
17. Jatiroto 8.527 10.508.255
18. Kismantoro 6.052 7.458.187
19. Purwantoro 10.776 13.279.812
20. Bulukerto 6.917 8.524.171
21. Puhpelem 3.054 3.763.599
22. Slogohimo 11.540 14.221.328
23. Jatisrono 16.049 19.777.998
24. Jatipurno 7.536 9.286.996
25. Girimarto 10.486 12.922.431
JUMLAH 244.689 371.310.601
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
No Kecamatan Pelanggan Pemakaian Listrik
(KWH)
1 2 3 4
Jumlah Tahun 2012 222.404 227.505.375
Jumlah Tahun 2011 212.180 208.352.661
Jumlah Tahun 2010 207.067 190.827.697
Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015
2.3.8 Jaringan Telepon
Tabel 2.15
Jumlah Telepon dan Wartel di Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan
No Kecamatan Telepon Wartel /Kiostel
1 2 3 4
1. Pracimantoro 132 3
2. Paranggupito - -
3. Giritontro - -
4. Giriwoyo 160 4
5. Batuwarno 3 2
6. Karangtengah - -
7. Tirtomoyo - -
8. Nguntoronadi - -
9. Baturetno 908 26
10. Eromoko 20 1
11. Wuryantoro 26 1
12. Manyaran 201 7
13. Selogiri 721 21
14. Wonogiri 3785 80
15. Ngadirojo 412 7
16. Sidoharjo 425 11
17. Jatiroto - -
18. Kismantoro - -
19. Purwantoro 402 18
20. Bulukerto - -
21. Puhpelem - -
22. Slogohimo 203 13
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
No Kecamatan Telepon Wartel /Kiostel
1 2 3 4
24. Jatipurno 80 6
25. Girimarto 60 2
JUMLAH 8.516 240
Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015
2.3.9. Kondisi Prasarana Bidang PU Cipta Karya a) Sub Bidang Air Minum
Di Kabupaten Wonogiri pelayanan air minum dibedakan menjadi 2 jenis yaitu malalui jalur
perpipaan dan non Perpipaan.
Untuk pelayanan air bersih dengan perpipaan selama ini dilayani oleh PDAM Giri Tirta. Berikut data layanan air bersih Kabupaten Wonogiri .
Tabel 2.16
Data Layanan Air bersih Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Sumber : PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Data Survey Sanitarian Dinkes Kab. Wonogiri Tahun 2012, dan Olah Data Pokja Sanitasi Kab. Wonogiri
Berdasarkan data cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Wonogiri Masih sangat rendah yaitu 34,16 % dari jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri Sebanyak 942
377.jiwa.Sedangakan cakupan pelayanan di wilayah teknis yang terlayani 57,05% dari
jumlah penduduk pelayanan ( yang ada jaringan PDAM ) sebanyak 564 371 jiwa .secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17
Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Wonogiri
No. PDAM/ KOTA/ IKK
DALAM PELAYANAN Jumlah Penduduk
Ngadirojo 1.515 69.856
Selogiri 2.438 62.097
KECAMATAN BELUM ADA IKK
Nguntoronadi 29.854
Jatiroto 57.711
Kismantoro 45.645
Puh Palem 23.839
Bulukerto 39.369
Karang Tengah 25.909
Tirtomoyo 64.542
TAHUN 2011 23.382 22 265 1.245.923 568.788 174.054 30.60
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Sumber - sumber air baku yang digunakan PDAM dan non PDAM dalam penyelenggaraan SPAM Kabupaten Wonogiri dapat dijabarkan seperti berikut :
Tabel 2.18
Unit Air Baku PDAM Kabupaten Wonogiri
No. PDAM/ KOTA/ IKK Mata Air / Sumber Sistem
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Potensi Air Permukaan dan Air Tanah Kabupaten Wonogiri
No PDAM/ KOTA/ IKK Mata Air/ Sumber Kap. Existing
Sumber : PDAM Giri Tirta Sari Kab. Wonogiri Tahun 2011
Selain pengembangan air minum dari PDAM di Kabupaten Wonogiri juga terdapat program
pengembangan air minum yang bersifat swadaya masyarakat atau PAMSIMAS. Berikut data alokasi
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Tabel 2.20
Data Program PAMSIMAS Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 – 2012
NO DESA KECAMATAN
JML
AKSES SAM %
PENDUDUK AKSES SAM
ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2008
1 Girikikis Giriwoyo 3,067 3,036 99%
ALOKSI DESA PAMSIMAS TH.2009
1 Sumberejo Batuwarno 2,102 1,887 90%
11 Pracimantoro Pracimantoro 7,360 6,668 91%
12 Talesan Purwantoro 3,408 2,445 72%
ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2010
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2011
1 Mangunrejo Jatipurwo 4,348 2,562 59%
ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2012
1 Sendangsari Batuwarno 1,713 758 44%
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Berikut tabel lengkap Rekapitulasi inventarisasi mata air di Kabupaten Wonogiri yang beberapa
sudah dimanfaatkan untuk air minum (PDAM dan perpipaan ), pengairan dan irigasi.
TABEL 2.21
REKAPITULASI INVENTARISASI MATA AIR DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2011
NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Belik jambe dan sumberrejo
0.25 400 35
Belik godo lor dusun godolor
Sembukan Belik balon dusun semo
Sidoharjo Belik joho lingk jarum
Belik johar lingk bakalan wetan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
NO Kecamatan DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT
6 Wuryantoro Mlopoharjo Sumber jambe 15.00 1,200 34 Sudah dibangun
APBD TA 2006
Belik injen bendosari 10.00 250 25 Belum dibangun
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN
DEBIT
Sumber sidomulyo 2.00 100 68 Belum dibangun
Sumber ngrau 2.00 150 68 Belum dibangun
Sumur sindumoyo 20.00 300 70 Belum dibangun
Sumur mbah sayem 20.00 100 12 Belum dibangun
Sumur trembesi 5.00 500 10 Belum dibangun
Belik glinggang 5.00 300 35 Belum dibangun
Belik cemedak 5.00 200 35 Belum dibangun
Sumur kaliguwo 20.00 200 32 Belum dibangun
Sendangsari 15.00 600 29 Belum dibangun
Sumur dodo 15.00 500 47 Belum dibangun
Sumur pundong 20.00 300 81 Belum dibangun
Sumur glinggang 12.00 500 81 Belum dibangun
Belik balaran 12.00 400 103 Belum dibangun
Sungai banteng 20.00 1,500 40 Belum dibangun
Belik ringin 12.00 100 40 Belum dibangun
Sumur inul 10.00 100 20 Belum dibangun
Belik ringin 12.00 200 30 Belum dibangun
NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT
PEMUKMAN TERDEKAT DENGAN MATA AIR
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Belik ringin losari 20.00 600 67 Sudah dibangun
APBD
Sungai tapen 20.00 500 101 Sudah dibangun
APBD 7 Sidoharjo Mojoreno Belik tileng 1,2 dsn
cungkrung
Widoro Belik umbul dusun babatan
0.75 100 98
Belik jumok Dsn pager jurang
0.75 80 125
sempukerp Wetan pencil Dsn pagersari Kebon Agung Belik songo Dsn
kebonagung
0.50 200 50
Belik miri Dsn kebonagung
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
NO KECAMATAN DESA/KEL. NAMA MATA AIR
PERKIRAAN DEBIT
PEMUKIMAN TERDEKAT DENGAN
MATA AIR KETERANGAN
Liter/detik JARAK (meter) JUMLAH KK
1 2 3 4 5 6 7 8
Wates 2.00 50 10
Tempursari Banyu Urip Dsn Banyuripan 0.30 10 16
Belik Cilik Dsn Banyuripan 0.10 15 8
Trembesi Dsn Kebyuk Kidul 0.20 25 10
Belik Gede Dsn Kebyuk Kidul 0.30 17 15
Belik Trembesi Dsn Kebyuk Kidul 0.20 30 10
Belik Danyangan Dsn Tempursari 0.30 10 20
Belik Gendo Dsn Tempursari 0.20 20 4
Belik Songo Dsn Tempursari 0.30 30 8
Belik Ngasinan Dsn Sengon 0.20 22 10
Belik Bendo Dsn Sengon 0.20 23 13
Belik Lou Dsn Sengon 0.20 200 10
Belik Koang Dsn Krawat 0.10 25
Belik Gede Dsn Krawat 0.30 20 16
Belik Wuwungan Dsn Krawat 0.20 27 12
Belik Ringin Dsn Poncol 0.20 50 10
Belik Salam Dsn Poncol 0.10 29 10
Belik Ngasinan Dsn Garon 0.20 30 15
Belik Cilik Dsn Garon 0.10 50 5
Belik Dam Dsn Klampok 0.20 100 8
Belik Dam Dsn Banjaran 0.20 100 10
Belik Bulu Dsn Kopen 0.20 34 10
Belik Bamban Dsn Kopen 0.20 35 16
Belik Trembesi Dsn Kopen 0.20 36 10
Ngabeyan Sendang Soko 2.00 100 10
Sendang Gombang 0.50 100 10
Dung Koang 0.60 75 20
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Sendang Bebek 0.50 100 12
Sendang Suto 0.50 150 8
Kedunggupit Belik Lor Dsn Crabak 6.00 50 10
Belik Tengah Dsn Crabak 6.00 50 5
Belik Asem Dsn Crabak 8.00 50 3
Belik Ringin Dsn Kedunggupit 6.00 50 10
Belik Danyangan Dsn Ploso Wetan 6.00 50 5
Belik Kluwih Dsn Ploso Wetan 6.00 200 2
Belik Joko Dsn Ploso Kulon 5.00 100 10
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Tremes Belik Jubleg Dsn
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
MATA AIR KETERANGAN Liter/detik (meter) JARAK JUMLAH KK
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Tempuharjo Ngresan (Dsn Krakal)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Hargosari Brongkol 1,700 115 Pemsimas
Watulimo 2.8 50 30 Pamsimas
MATA AIR KETERANGAN
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Sidorejo Sumber Air Towo
Banyak Prodo NIHIL
Sumber : RISPAM Kabupaten Wonogiri
b) Sub Bidang Sampah
Persampahan
Sarana penampungan dan angkutan sampah yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah bak
sampah, gerobak sampah, TPA dan truk sampah. Sarana persampahan terbanyak adalah
bak sampah kemudian gerobak sampah. Sedangkan untuk TPA terdapat 6 tempat
terbanyak yang tersebar di lima kecamatan yaitu di Kecamatan Ngadirejo, Wuryantoro,
Pracimantoro, Baturetno, Purwantoro, dan Slogohimo.
Untuk TPA di Kecamatan Pracimantoro ada usulan untuk dipindah di Kecamatan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Tabel 2.22
Sarana Penampungan dan Angkutan Sampah Serta Petugas Kebersihan di Kabupaten Wonogiri tahun 2007 - 2014
No Tahun Bak
Sampah
Gerobak Sampah
Gerobak Motor Sampah
Tempat Pembuangan
Akhir
Truk Sampah
Petugas Kebersihan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. 2014 68 54 5 5 17 160
2. 2013 67 47 4 6 14 156
3. 2012 61 44 8 5 13 146
4. 2011 67 43 9 5 13 161
5. 2010 67 43 9 5 13 144
6. 2009 67 43 9 5 14 154
7. 2008 68 41 7 5 14 158
8. 2007 78 33 - 5 14 159
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Wonogiri, 2015
Volume sampah yang dihasilkan oleh Kabupaten Wonogiri pada tahun 2014 setiap
harinya ialah 367 m3. Kondisi tersebut naik 17 m3/hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari 367 m3/ hari sampah yang dihasilkan, hanya mampu terangkut
sebanyak 281 m3/hari.
Gambar 2.10
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Tabel 2.23
Jumlah Volume Sampah dan Kapasitas Angkut sampah di Kabupaten Wonogiri Tahun 2007- 2014
Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015
Kabupaten Wonogiri memiliki sedikitnya lima lokasi tempat pembuangan akhir (TPA).
Masing- masing TPA berada di Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Purwantoro,
Kecamatan Baturetno, Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Slogohimo. Masing-
masing TPA memiiki kapasitas tampung yang berbeda-beda. Berikut merupakan detail
dari masing- masing TPA di Kabupaten Wonogiri:
Tabel 2.24
Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Di Kabupaten Wonogiri
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Sumber: Fakta dan Analisa RTRW Kabupaten Wonogiri, 2011
c) Sub Bidang Air Limbah
a. Sistem setempat (on Site System)
Merupakan system pengolahan limbah yang dikelola oleh masing-masing individu dimana
fasilitas instalasi pengolahan limbbah cair rumah tangga didominasi tangki septik. Keberadaan
tangki septik yang digunakan tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan misalnya
kedap air. Penduduk kabupaten Wonogiri dalam pembangunan sarana pengelolaan limbah cair
model tangki septi berupa bak penampungan mempergunakan pelapisan kayu dan tidak dibuat
bangunan yang dapat sebagai pengolah limbah cair. Selain itu kondisi geografis Kabupaten
Wonogiri yang memiliki banyak sungai dan anak sungai dimanfaatkan juga sebagai pembuangan
limpasan limbah cair rumah tangga. Sedangkan pada wilayah perkotaan limbah cair yang
berasal dari buangan dapur dan cucian baju dibuang ke saluran drainase. Untuk layanan
pengelolan limbah cair oleh pemerintah belum menyediakan sarana instalasi pengelolaan
limbah rumah tangga. Berikut diagram pengelolaan limbah cair rumah tangga yang dilakukan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir
Peta 2.3
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Sampai saat ini pengolahan air limbah sistem terpusat yang sesuai standart di Kabupaten
Wonogiri belum ada. Namun demikian dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri tahun 2011-2015
telah direncanakan pembangunan sanitasi sistem terpusat sesuai dengan kondisi wilayah dan
kemapuan daerah. Sistem pengolahan air limbah terpusat tersebut yang akan dibangun
disesuaikan dengan standart teknis maupun operasional sebagi mana program pembangunan
sanitasi nasional.
Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem
pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi
dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi Kabupaten
dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah Kabupaten
WonogiriMengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015 maka arah kebijakan umum dan strategi
pembangunan sektor sanitasi mengacu kepada arah kebijakan umum dan strategi
pembangunan Kabupaten Wonogiri.
Dalam penetapan tahapan pengembangan pengelolaan air limbah rumah tangga digunakan
program penentuan opsi teknologi dalam zona sanitasi sebagaimana terlampir. Dari hasil
pengolahan data tersebut, diperoleh peta tahapan pengembangan pengelolaan air limbah
domestik
Tabel 2.25
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Wonogiri
Target cakupan layanan* (%)
No Sistem Cakupan
layanan eksisting (%)
Jangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
A Sistem on-site
1 Individual (tangki septik 75% 83% 93% 100%
2 Komunal(MCK, MCK++) 35% 20% 5% 0%
3 Cubluk dan sejenisnya 21% 51% 91% 100%
B Sistem off-site
1 Skala kota 0% 3% 5% 10%
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
C Buang air besar sembarangan
(BABS)**
95% 98% 100% 0%
Keterangan:
*) cakupan layanan adalah presentase penduduk terlayani oleh sistim dimaksud atas penduduk total
**) Buang air besar dikebun, kolam, sawah, sungai dll. Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan ( dibuang langsung ke lingkungan ) atau yang dikenal juga dengan
BABS terselubung. Gunakan data hasil ERHA yang terdapat di dalam Buku Putih Sanitasi.
d) Sub Bidang Drainase
Kondisi eksisting drainase permukiman
Pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya yang menimbulkan tekanan terhadap
ruang/lahan yang selanjutnya menjadikan kawasan terbangun. Hal itu menjadikan
koefisienn aliran (run of) bertambah besar, air hujan maupun buangan tidak lagi
mudah diserap ke dalam tanah, padahal kapasitas saluran drainase eksisting
sudah tidak memadai, ditambah dengan pola masyarakat yang membuang
sampah ke saluran ini menyebabkan hambatan aliran dan daya tampung menjadi
berkurang. Kondisi ini drainase lingkungan di Kabupaten Wonogiri lainnya ditandai
dengan permasalahan seperti tidak memadainya daya tampung saluran sehingga
air buangan meluber ke kanan kiri saluran yang mengakibatkan genangan.
Saluran drainase yang berada di dalam rumah warga menyulitkan pemeliharaan.
Adanya pengendapan material di saluran juga menyebabkan permasalahan
meluapnya air saluran di musim hujan. Bercampumya saluran drainase
lingkungan dengan air buangan limbah rumah tangga dan industri pemotongan ayam
yang menimbulkan bau tida sedap. Bercampumya saluran drainase
perkotaan/lingkungan dengan saluran irigasi yang tentunya dapa
mengganggu kesuburan tanaman di daerah irigasi. Pengelolaan drainase
lingkungan masih terbatas oleh pihak pemerintah saja. Upaya partisipasi
masyarakat masih tergolong rendah. Demikian halnya, untuk partisipasi swa·sta
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri
Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Di Kabupaten Wonogiri
Input User Interface Penampung
an awal
Kolam Ikan Drainase Lingkungan
Air hujan Atap genting Sumur resapan