• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Pendahuluan |1 -1 - 1477876980Laporan Akhir RPIJM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bab 1 Pendahuluan |1 -1 - 1477876980Laporan Akhir RPIJM"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri 1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya/ Permukiman, sebagai upaya mewujudkan kemandirian pembangunan di kabupaten Wonogiri .

RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang mengintegrasikan kebijakan Kabupaten Wonogiri . Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan pembangunan Bidang Cipta Karya/ Permukiman dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya/ Permukiman merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya/ Permukiman yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Kabupaten Wonogiri masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan kabupaten Wonogiri, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, yang ada di Kabupaten Wonogiri .

Penyusunan RPIJM Kabupaten Wonogiri ini juga dilatar belakangi oleh Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, serta Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2015-2019.

RPIJM Bidang Cipta Karya/ Permukiman disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya/ Permukiman sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Sehubungan hal tersebut diatas, guna mewujudkan RPIJM pembangunan bidang Cipta Karya/ Permukiman Kabupaten Wonogiri mengalokasikan anggaran untuk Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) pada tahun 2016.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, dan SASARAN 1.2.1 MAKSUD

(2)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri 1.2.2 TUJUAN

Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri adalah Sebagai dokumen acuan dalam perencananan pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur bidang ciptakarya .RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

1.3 KEDUDUKAN RPIJM

1.4 MUATAN RPIJM

Penyusunan RPIJM berisi : Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten/Kota

(3)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternative pendanaan

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

(4)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

2.1. KONDISI ADMINISTRASI KABUPATEN WONOGIRI

Kabupaten Wonogiri terletak pada garis lintang 70 32' - 80 15' Lintang Selatan dan garis bujur 1100 41' - 1110 18' Bujur Timur dengan luas wilayah 182.236 Ha. Keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian Selatan,

termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan mata air dari Bengawan Solo.

Adapun batas administratif Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.

- Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo (Jatim).

- Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan (Jatim) dan Samudra Indonesia.

- Sebelah Barat : Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut adalah sebaran luas wilayah Kabupaten Wonogiri dirinci per kecamatan

berdasarkan data pada tahun 2014:

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Wonogiri Dirinci Per Kecamatan Tahun 2014

NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)

1 2 3 4

1 Pracimantoro 14.214,3245 7,80

2 Paranggupito 6.475,4225 3,55

3 Giritontro 6.163,2230 3,38

4 Giriwoyo 10.060,1306 5,52

5 Batuwarno 5.165,0000 2,83

6 Karangtengah 8.459,0000 4,64

7 Tirtomoyo 9.301,0885 5,10

8 Nguntoronadi 8.040,5175 4,41

(5)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Dari ke-25 kecamatan yang ada di

wilayah Kabupaten Wonogiri, terdapat

dua kecamatan yang memiliki luas

wilayah yang cukup besar bila

dibandingkan dengan kecamatan yang

lainnya yaitu Kecamatan Pracimantoro

dengan luas 14.214 ha (7,80%) dan

Kecamatan Eromoko dengan luas 12.035

Ha (6,60%) yang keduanya terdapat

dibagian barat Kabupaten Wonogiri.

Sedangkan kecamatan dengan ukuran

luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Puhpelem dengan luas 3.161.5400 ha (1,73%).

Gambar 2.1

Luas Masing - Masing Kelurahan di Kabupaten Wonogiri

(6)

Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

(7)

Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

2.2. POTENSI KABUPATEN WONOGIRI

Kabupaten Wonogiri mempunyai berbagai macam potensi yaitu antara lain di sektor pertanian,

kehutanan dan perkebunan, pariwisata, perindustrian dan pertambangan. Sektor tersebut juga

didukung sarana dan prasarana infrastruktur permukiman yang memadai. Berikut potensi yang

ada di Kabupaten Wonogiri.

2.2.1. Sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan

Produksi pertanian yang ada di Kabupaten Wonogiri meliputi padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu,kacang tanah, kedelai, kacang hijau, sorghum dan ketela rambat. Berikut

Tabel Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Padi Per Kecamatan dan Tabel

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Palawija Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.

Tabel 2.2

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Padi Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

Kecamatan Luas Padi Sawah Padi Gogo

Panen Rata-Rata Produksi

Luas

Panen Rata-Rata Produksi

(8)

Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Jumlah 2014 57.131 57.07 3.260.550 17.536 43.28 758.930

Jumlah 2013 56.144 59,13 3.319.900 17.735 44,41 787.680

Jumlah 2012 55.168 58,54 3.229.540 15.909 47,07 748.900

Jumlah 2011 54.185 55.58 3.011.350 14.560 44.87 653.340

Jumlah 2010 49.876 58,19 2.902.305 13.299 44,13 586.892

Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri

Berdasarkan tabel diatas maka produksi padi sawah terbanyak ada di Kecamatan

Ngadirojo yaitu sebanyak 310.390 ton dan yang paling sedikit ada di Kecamatan

Giritontro yaitu sebanyak 19.100 Ton. Sedangkan untuk produksi padi gogo terbanyak

ada di Kecamatan Pracimantoro yaitu sebanyak 155.120 Ton, dan yang paling sedikit

(9)

Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Tabel 2.3

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Tanaman Palawija Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri

Kecamatan

Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau Sorghum Ketela Rambat

Luas Panen

Rata-Rata Produksi Luas

(10)

Penyusunan Rencana Program Induk Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

23. Jatisrono 1.894 58.00 109.860 1.943 246.41 478.770 955 11,92 11.380 63 13,33 840 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0

24. Jatipurno 853 57.44 49.000 1.491 162.98 243.000 43 10,47 450 - - - 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0

25. Girimarto 2.742 58.87 161.410 1.700 223.53 380.000 840 14,83 12.460 - - - 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0

Jumlah 2014 53.101 57,25 3.040.15 0

51.656 195,96 10.122.56 0

31.084 12,49 388.090 9.985 14,99 149.710 193 11,45 2.210 273 22,82 6.230 70 165,43 11.580

Jumlah 2013 56.958 54,54 3.116.47 0

56.812 181,73 10.324.24 0

28.928 12,81 371.660 14.720 13,42 197.268 87 11,15 970 215 28,51 6.130 95 93,51 8.880

Jumlah 2012 60.869 54,17 3.297.39 0

57.702 163,28 9.421.450 34.549 12,3 424.880 16.334 13,43 219.350 314 9,62 3.020 599 12,11 7.260 103 159,19 16.400

Jumlah 2011 54.844 54,7 3.000.08 0

56.819 139 7.897.810 31.303 11,63 362.546 18.112 11,89 215.260 205 7,56 1.550 197 18,74 6.070 79 156,6 12.370

Jumlah 2010 66.742 57,56 3.841.72 1

62.269 193,14 12.026.73 8

44.021 12,44 547.677 27.439 12,49 342.750 260 9,07 2.429 889 30,89 22.384 201 183,11 36.738

Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri

(11)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Hasil produksi kehutanan dan perkebunan yang ada di Kabupaten Wonogiri meliputi kayu

pertukangan, kayu bakar, getah pinus, daun kayu putih, minyak kayu putih, cengkeh, daun

sereh wangi dan minyak sereh wangi. Produksi terbesar adalah getah pinus yang mencapai

1.173.591,00 kg. Berikut tabel lengkapnya.

Tabel 2.4

Produksi Hasil Hutan Perum Perhutani Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

Jenis Satuan Tahun

2012 2013 2014

1. Kayu Pertukangan

Meter

Kubik 1.300,93 4.252,45 2.369,70

2. Kayu Bakar sm 25,00 48,00 5,00

3. Getah Pinus kg 1.490.696,00 1.320.943,00 1.173.591,00 4. Daun Kayu Putih kg 112.214,00 171.316,00 67.000,00

5. Minyak Kayu Putih liter 784,45 831,25 371,20

6. Cengkeh kg 31,20 - 64,00

7. Daun Sereh Wangi kg 261,40 25.000,00 -

8. Minyak Sereh Wangi kg 614,30 - -

Sumber : Perum Perhutani BKPH Wonogiri

2.2.2. Sektor Pariwisata

Kabupaten Wonogiri banyak memiliki obyek-obyek wisata yang mampu menarik

wisatawan dan dapat meningkatkan PAD asli daerahnya. Berikut beberapa obyek wisata yang

ada di Kabupaten Wonogiri :

1. Obyek Wisata Pantai: a. Pantai Sembukan

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kota di wilayah Jawa Tengah yang memiliki

pantai. Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito, kurang lebih 40 Km arah

selatan Kota Wonogiri. Pantai Sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai

dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.

b. Pantai Nampu

Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang

sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga. Dan pantai ini juga berguna untuk

melakukan olah raga selancar karna ombaknya yang cukup besar.

2. Obyek Wisata Alam

a. Air Terjun Setren

Air Terjun Setren merupakan obyek wisata pilihan yang tidak kalah menariknya dengan

Air Terjun Tawangmangu, terletak di Kecamatan Slogohimo kurang lebih 30 Km arah

(12)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

dengan panorama perbukitan dan air terjun, obyek wisata ini sangat tepat untuk

berwisata kalangan muda - mudi dan para pecinta alam.

b. Hutan Kethu

Obyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah - tengah jantung Kota Wonogiri dengan

panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas kurang lebih 40 Ha sebagai Rencana

Pengembangan Wisata Pelangi Dunia. Tidak jarang Alas Kethu digunakan untuk shoting

pembuatan film dan sinetron laga, karena tempatnya yang alami.

c. Pegunungan Girimanik

Potensi alam pegunungan menjadi salah satu sumber penghasil devisa domestik, yakni

air terjun Girimanik yang berada di Desa Setren. Daerah ini bisa dikatakan menyerupai

daerah Tawangmangu, Karanganyar, hanya daerah Setren belum begitu dikenal oleh

masyarakat luas.

d. Condromoyo, dan Air Terjun Tejomoyo.

Daya tarik fisik berupa pemandangan alam pegunungan yang asri dan alami, menjadikan

air terjun tersebut bisa jadi andalan pengembangan pariwisata karena dilengkapi

dengan Sendang Drajat dan Sendang Kanastren sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

e. Waduk Gajah Mungkur dan Obyek Wisata Taman Sendang Asri

Waduk Gajah Mungkur terletak kurang lebih 2,5 km arah selatan Kota Wonogiri.

Disekitar waduk ini terdapat tempat pariwisata yang bernama Sendang Asri. Di dalam

obyek pariwisata ini terdapat panorama alam yang asri, indah dan sejuk dengan fasilitas

Rumah Makan Apung, Keramba, Hotel, Rumah Makan Spesial Ikan Bakar sangat tepat

sebagai pelepas lelab dan tempat istiharat yang nyaman bagi keluarga. Disetiap bulan -

bulan tertentu di Obyek wisata Taman Sendang Asri Gajah Mungkur sering diadakan

event - event wisata, ritual kebudayaan dan olah raga.

3. Obyek Wisata Museum

a. Museum Wayang Indonesia

Museum wayang Indonesia terletak di Kecamatan Wuryantoro atau sebelah barat daya

Kota Wonogiri. Museum ini dibangun untuk memberikan pemahaman, pengenalan, dan

pelestarian seni wayang yang adiluhung/benar kepada masyarakat. Tempat wisata ini

merupakan satu diantara dua museum serupa yang ada di Indonesia. Di museum ini

dapat dijumpai dan disaksikan bermacam bentuk dan jenis wayang mulai dari Wayang

Kulit, Wayang Suket, Wayang Golek, Wayang Topeng, dan masih banyak lagi. Museum

(13)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

b. Museum Karst dunia

Museum karst dunia terletak di Kecamatan Pacimantoro atau sekitar 30 km arah selatan

Kota Wonogiri. Museum ini dibangun dengan tujuan menyediakan informasi tentang

kawasan karst dengan semua pihak untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,

wisata yang bersifat edukatif, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Kawasan karst di KabupaTen Wonogiri merupakan bagian dari kawasan karst

Pegunungan Seribu (Gunung Sewu) yang meliputi Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten

Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan. Museum Karst dikelilingi oleh berbagai macam situs

gua, diantara lain : Gua Tembus, Gua Sendang, Gua Potro Bunder, Gua Luweng Sampan,

Gua Gilap, Gua Mrica, dan Gua Sunya Ruri.

4. Wisata Sepiritual a. Gua Maria

Gua maria terletak di Kecamatan Giriwoyo dengan jarak tempuh dari Kota Wonogiri

sekitar 0 Km. Gua Maria merupakan tempat wisata spiritual bagi kaum Katholik yang

ingin melakukan perenungan diri dan berdoa agar dapat dekat dengan Sang Pencipta.

Disamping gua ini terdapat sendang yang konon dipercaya mempunyai berbagai khasiat.

Pada hari - hari tertentu banyak umat Katholik yang datang tidak hanya dari wilayah

sekitar saja, tetapi dari berbagai penjuru untuk berdoa dan mengambil air suci.

b. Sendang Khayangan

Keberadaan obyek wisata spiritual Kahyangan, menambah kekayaan potensi di

Kabupaten Wonogiri. Lokasi tersebut selalu disinggahi oleh petinggi daerah dan setiap

Bulan Sura digelar wayang kulit semalam suntuk. Guna menarik wisatawan, pengelola

obyek wisata di Bulan Sura membuat obor sepanjang jalan masuk. Menurut penuturan

beberapa warga stempat, lokasi wisata Kahyangan merupakan tempat bertapa

Panembahan Senapati, salah satu leluhur Kerajaan Mataram. Bahkan, menurut

kepercayaan masyarakat, air di lokasi tersebut membawa berkah dan menjadi sumber

kecantikan atau awet muda saat dibasuhkan ke muka.

c. Sendang Siwani

Obyek wisata sedang Siwani terdapat di Desa Sindutan Kecamatan Selogiri. Konon di

sedang ini Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara 1 mendapat wahyu setelah

melakukan tirakat kepada Tuhan Sang Pencipta dan sampai sekarang pengunjung yang

(14)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

5. Wisata Olah Raga

a. Wisata Olah Raga Gantole

Di bukit desa sedang terdapat arena peluncuran bagi olah raga gantole dan paralayang.

Tempat sangat nyaman dan cocok mengingat letaknya mudah dijangkau kendaraan dan

tempat pendaratan yang luas sangat jelas dari tempat peluncuran. Papan luncur ini

merupakan salah satu tempat favorit bagi pencinta olah raga gantole dan paralayang di

Jawa Tengah. Berbagai kejuaraan tingkat daerah, nasional, dan internasional pernah di

adakan disini. Terdapat dua tingkat ketinggian yaitu 200 meter dan 400 meter

2.2.3. Sektor perindustrian

Kabupaten Wonogiri mempunyai beberapa industri besar yang terdapat di Kecamatan

Pracimantoro, Kecamatan Selogiri dan Kecamatan Wonogiri, sedangkan untuk industri

sedang ada di Kecamatan Pracimantoro, Kecamatan Tirtomoyo, Kecamatan Manyaran,

Kecamatan Selogiri, Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Puhpelem dan Kecamatan

Jatisrono.

Selain itu di Kabupaten Wonogiri juga terdapat peluang industri yang mampu melakukan ekspor

sampai ke luar negeri. Berikut peluang industri tersebut.

1. Produksi Kacang mete

Produksi mete di Kabupaten Wonogiri memang luar biasa. Bahkan dari delapan provinsi di

Indonesia yang dikenal sebagai produsen mete terbesar, Wonogiri sangat mendominasi

pasar dengan berhasil memasok mete hingga 70% lebih dan menembus pasar ekspor ke

beberapa negara tetangga. Pada tahun 2010 silam, sedikitnya ada 14.934 kepala keluarga

yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang memilih menanam jambu mete

untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya. Tidaklah heran bila lahan pertanian

seluas 21.658 Ha kini disulap menjadi kebun jambu mete, dan bisa menghasilkan mete

gelondong kering hingga 12,00 ton dengan nilai jual sekitar Rp 70.000,00 – Rp 80.000,00

per kg.

2. Potensi Bisnis Gaplek

Memiliki lahan pertanian yang minim pengairan, membuat masyarakat Wonogiri lebih

memilih singkong daripada tanaman lainnya untuk dikembangkan sebagai produk unggulan

di sektor pertanian. Umumnya, singkong-singkong yang dihasilkan masyarakat kemudian

dijemur menjadi gaplek dan diolah menjadi aneka macam produk baru seperti tiwul,

maupun dikembangkan menjadi tepung tapioka untuk memenuhi permintaan pasar lokal

dan nasional. Bahkan tidak hanya itu saja, industri gaplek Wonogiri juga berhasil

(15)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

3. Potensi Industri Mebel Kayu

Selain dikenal sebagai kota gaplek, Wonogiri juga dikenal sebagai sentra industri mebel

yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang kompetitif. Ukirannya yang sangat khas

merupakan warisan dari para lelulur, sehingga tidak heran bila potensi industri mebel kayu

yang tersebar di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Batuwarno, Giritontro dan Paranggupito ini

tidak hanya diminati pasar lokal dan nasional, namun juga berhasil menembus pasar luar

negeri, seperti misalnya diekspor ke Eropa, Denmark, Jerman, serta Hongkong.

2.2.4. Sektor pertambangan

Kabupaten Wonogiri mempunyai potensi pertambangan berupa gamping, tanah liat,

pasir sirtu, trass, andesit, batu pasir dan batu split.

(16)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Tabel 2.5

Luas Area Dan Jumlah Produksi Pertambangan Di Kabupaten Wonogiri

Kecamatan

Gamping Kalsit Tanah Liat Sirtu Trass Andesit Batu split Batu Pasir

Luas Area Produksi Luas

Area Produksi Produksi

(17)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

22. Slogohimo - - - -

23. Jatisrono - - - -

24. Jatipurno - - - -

25. Girimarto - - - 6 355 - - - -

Jumlah 2014 23,86 39.900 10 115.000 3 1.085 27 5.600 24 125.755 16 307.600 178.400 169 23.125 34

Jumlah 2013 27,86 41.760 10.000 110.000 3 1.080 47 1.080 27 140.760 16 300.528 158.400 151 23.040 34

Jumlah 2012 50 39.510 15.000 142.680 130 397.020 187 131.210 25 24.500 16 37.400 72.100 105 11.280. 40

Jumlah 2011 40 55.680 15.000 139.680 130 397.760 187 123.210 25 24.000 16 37.360 72.000 105

Jumlah 2010 40 9.026 20.960 362.700 130 303.700 187 123.450 25 16.000 16 35.860 71.500 111

(18)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

2.3. KONDISI SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR

KECIPTAKARYAAN YANG ADA DI KABUPATEN WONOGIRI

2.3.1 Sarana Pendidikan

Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Wonogiri sebanyak 1503 sarana yang terbagi

atas sarana pendidikan negeri maupun swasta. Persebaran penyebaran fasilitas

pendidikan yang ada di Kabupaten Wonogiri relatif merata. Tetapi ada juga kesenjangan

santara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yaitu antara Kecamatan Wonogiri

dengan Kecamatan Puhpelem dan Giritontro. Diketahui bahwa Kecamatan Wonogiri

memiliki fasilitas pendidikan paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

Gambar 2.2

Sarana Pendidikan di Kabupaten Wonogiri

Tabel 2.6

Jumlah Fasilitas Pendidikan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

No Kecamatan

Jenjang Pendidikan

JUMLAH TK/

Sederajat

SD/ Sederajat

SLTP/ Sederajat

SLTA/ Sederajat

SMK / Sederajat

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pracimantoro 37 50 9 1 2 99

2. Paranggupito 8 18 3 1 1 31

3. Giritontro 9 17 3 - 1 30

4. Giriwoyo 18 33 5 1 3 60

5. Batuwarno 17 18 3 - - 38

6. Karangtengah 10 19 6 - - 35

7. Tirtomoyo 28 42 7 1 3 81

8. Nguntoronadi 14 22 2 - 1 39

9. Baturetno 31 35 7 2 4 79

10. Eromoko 24 41 6 - 1 72

11. Wuryantoro 17 26 3 1 3 50

(19)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Pembangunan kesehatan menyangkut aspek mendasar dalam kehidupan manusia. Bila

pembangunan kesehatan berhasil dengan baik, kesejahteraan rakyat secara otomatis juga

meningkat. Pembangunan kesehatan meliputi aspek kualitas, perlindungan, dan pemberdayaan

yang dilakukan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal ini

sangat dipengaruhi oleh sumber daya kesehatan yang didukung ketersediaan sarana, tenaga

serta obat dan alat kesehatan lain yang memadai. Pada tahun 2014, di Kabupaten Wonogiri

sudah tersedia fasilitas kesehatan yang cukup memadai, diantaranya adalah berupa rumah sakit

baik negei maupun swasta sebanyak 14 buah yang tersebar di 9 kecamatan. Dibandingkan tahun

2011 jumlah ini meningkat dengan penambahan 3 rumah sakit dalam kurun waktu 3 tahun.

Selain itu terdapat pula rumah sakit bersalin negeri dan swasta sebanyak 33 buah. Sedangkan

untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu jumlahnya mencapai 178 buah yang terdapat di

(20)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

untuk mendapatkan pelayanan medis. Penggunaan fasilitas kesehatan oleh masyarakat dapat

dilihat dari kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami keluhan kesehatan.

Tabel 2.7

Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

NO FASILITAS KESEHATAN TAHUN

PODES 2011 PODES 2014

1 2 3 4

1. Rumah Sakit 11 14

2. Rumah Bersalin , Polikinik dan balai

pengobatan

103 110

3. Puskesmas / Pustu 174 178

4. Praktek dokter/ bidan 380 388

5. Poskedes / Polindes 241 279

6. Posyandu 2.121 2.171

Sumber: Data Potensi Desa (PODES) 2011, 2014

Di Kabupaten Wonogiri, tempat praktek dokter/ poliklinik dan praktek tenaga kesehatan

sudah menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kunjungan masyarakat ke praktek dokter/poliklinik dan praktek tenaga kesehatan pada

tahun 2014 masing-masing adalah sebesar 33,02 persen dan 26,99 persen dari total

kunjungan. Keberadaan kedua fasilitas kesehatan tersebut yang tersebar sampai ke daerah

pedesaan membuat akses masyarakat untuk mengunjunginya menjadi lebih mudah.

Kunjungan ke rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta tergolong sedikit, hal

ini terkait dengan keberadaannya yang belum dapat menjangkau seluruh wilayah, hanya

sekitar 12,56 persen. Yang terakhir adalah kunjungan ke praktek tradisional dan lainnya

yang persentasenya sebesar 11,49 persen.

Gambar Sarana Kesehatan di Kabupaten Wonogiri

Gambar 2.3

(21)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

2.3.3 Sarana Peribadatan

Mayoritas pemeluk Agama Islam juga terdapat di Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah tempat ibadah berupa masjid paling banyak dijumpai di Kabupaten

Wonogiri. Sisanya merupakan penganut agama Kristen, Budha dan hindu. Kehidupan agama

yang harmonis sangat didambakan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat

peribadatan yang terletak di sekitar warga baik berupa masjid, gereja, maupun pesantren.

Banyaknya tempat peribadatan di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2014 mencapai 4.072 tempat

ibadah, terdiri atas masjid 57,64 persen, musholla 38,21 persen, gereja katolik 1,35 persen,

gereja kristen 2,31 persen, vihara 0,47 persen dan pura 0,02 persen.

Gambar 2.4

Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Wonogiri

Dari data jumlah fasilitas dan sebaran fasilitas peribadatan dapat diketahui bahwa

jumlah sarana peribadatan terbanyak berada di Kecamatan Puhpelem kemudian disusul oleh

Kecamatan Wonogiri. Sedangkan jumlah sarana peribadatan yang paling sedikit ialah

Kecamatan Batuwarna. Berikut merupakan tabel sebaran fasilitas peribadatan di Kabupaten

Wonogiri.

Tabel 2.8

Jumlah Fasilitas Peribadatan Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

No Kecamatan

Fasilitas Peribadatan

JUMLAH Masjid Langgar Musholla Gereja

kristen

Gereja

Katholik Pura Vihara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Pracimantoro 147 - - 1 5 - - 153

2. Paranggupito 85 - 2 - 2 - - 89

3. Giritontro 98 - 7 1 2 - - 108

4. Giriwoyo 89 - 83 16 4 - 1 193

5. Batuwarno 39 - 10 - - - - 49

6. Karangtengah 47 - 8 - - - - 55

7. Tirtomoyo 106 - 80 4 2 - - 192

8. Nguntoronadi 82 - 22 5 3 - - 112

9. Baturetno 82 - 93 1 4 - - 180

10. Eromoko 130 - 29 5 1 - - 165

(22)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

No Kecamatan

Fasilitas Peribadatan

JUMLAH Masjid Langgar Musholla Gereja

kristen

Gereja

Katholik Pura Vihara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

12. Manyaran 97 - 43 3 2 - 9 154

13. Selogiri 104 - 83 - 8 - - 195

14. Wonogiri 118 - 131 16 6 1 3 275

15. Ngadirojo 110 - 86 5 4 - 2 207

16. Sidoharjo 92 - 59 5 2 - - 158

17. Jatiroto 68 - 68 - - - - 136

18. Kismantoro 85 - 6 2 1 - - 94

19. Purwantoro 115 - 81 3 2 - - 201

20. Bulukerto 74 - 103 2 - - - 179

21. Puhpelem 42 - 254 - - - - 296

22. Slogohimo 86 - 128 2 2 - - 218

23. Jatisrono 122 - 104 8 3 - 1 238

24. Jatipurno 120 - 14 1 - - - 135

25. Girimarto 121 - 17 6 - - 2 146

JUMLAH 2.347 - 1.556 94 55 1 19 4072

JUMLAH 2013 2.302 846 351 62 106 2 23 3692

JUMLAH 2012 2.388 844 350 65 106 2 23 3778

JUMLAH 2011 2.334 1.285 72 140 33 2 17 3883

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Gambar 2.5

Grafik Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Wonogiri

Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015

2.3.4 Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan di Kabupaten Wonogiri berupa Pasar Umum, Pasar Desa, dan Pasar

Hewan. Untuk jumlah pasar umum sebesar 28 unit yang tersebar hampir di setiap kecamatan,

(23)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

desa persebarannya sudah terdapat di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Wonogiri dengan

jumlah 100 unit. Sedangkan untuk pasar hewan hanya terdapat di kecamatan Pracimantoro,

Tirtomoyo, Wuryantoro, Sidoharjo, Purwantoro, Puhpelem, Slogohimo, dan Jatisrono dengan

jumlah masing-masing 1 unit.

\

Gambar 2.6

Fasilitas Perdagangan di Kabupaten Wonogiri

Tabel 2.9

Jumlah Fasilitas Perdagangan Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014

No Kecamatan Jenis Pasar JUMLAH

Umum Desa Hewan

1 2 3 4 5 6

1. Pracimantoro 1 1 1 3

2. Paranggupito 1 1 - 1

3. Giritontro 1 3 - 4

4. Giriwoyo 1 2 - 3

5. Batuwarno - 2 - 3

6. Karangtengah 1 3 - 3

7. Tirtomoyo 1 3 1 5

8. Nguntoronadi 1 5 - 6

9. Baturetno 1 - 1 2

10. Eromoko 1 1 2

11. Wuryantoro 1 2 1 4

12. Manyaran 1 3 - 4

13. Selogiri 1 2 - 3

14. Wonogiri 1 2 1 4

15. Ngadirojo 1 3 - 4

16. Sidoharjo 1 3 1 5

(24)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

No Kecamatan Jenis Pasar JUMLAH

Umum Desa Hewan

1 2 3 4 5 6

18. Kismantoro 1 4 - 5

19. Purwantoro 1 2 1 4

20. Bulukerto 1 5 - 6

21. Puhpelem 1 3 - 4

22. Slogohimo 1 5 1 7

23. Jatisrono 1 3 1 5

24. Jatipurno 1 3 - 4

25. Girimarto 1 4 - 5

JUMLAH 23 68 9 100

JUMLAH 2013 27 68 9 104

JUMLAH 2012 26 68 9 105

JUMLAH 2011 28 68 9 105

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Gambar 2.7

Grafik Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Wonogiri

Sumber: Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Wonogiri, 2015

Dari data jumlah fasilitas dan sebaran fasilitas perdagangan dapat diketahui bahwa

jumlah sarana perdagangan berupa pasar terbanyak berada di Kecamatan Slogohimo kemudian

disusul oleh Kecamatan Nguntoronadi. Sedangkan jumlah sarana perdagangan yang paling

(25)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

2.3.5 Jaringan Jalan

Tabel 2.10

Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan Tahun 2014

No Kondisi Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten

2013 2014 2013 2014 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Diaspal 33,5 33,5 179,79 179,79 772,88 765,52

2 Kerikil - - - - 184,95 179,95

3 Tanah - - - - 4 4

4 Tidak dirinci - - - -

5 Beton - - - - 76,64 89

Jumlah 33,5 33,5 179,79 179,79 1.038,47 1.038,47

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Dari jalan tersebut tidak semua dalam keadaan baik. Hal tersebut terlihat dari jalan

negara dan jalan propinsi. Kedua status jalan tersebut pada tahun 2014 mayoritas berada pada

kondisi yang sedang. Untuk jalan dengan status jalan Kabupaten mayoritas berada pada kondisi

yang baik dengan presentase 50,1%. Namun pada jalan dengan status jalan kabupaten ini

terdapat jalan yang rusak dengan presentase 26,6% dan rusak berat dengan presentase 0,3%. Panjang jalan yang ada di Kabupaten Wonogiri

adalah baik jalan negara, jalan propinsi

maupun jalan kabupaten sendiri pada tahun

2014 berjumlah 1251,76 Km. Untuk Jalan

negara dan jalan propinsi secara keseluruhan

sudah diaspal sedangkan untuk jalan

kabupaten 73,7% meupakan jalan yang sudah

diaspal. Kemudian 17,3% merupakan jalanyang

sudah diperkeras dengan kerikil dan 8,6%

diperkeras dengan beton dan sisanya masih

berupa tanah.

Gambar 2.8

(26)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Tabel 2.11

Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Kondisi dan Status Jalan Tahun 2014

No Kondisi Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten

2013 2014 2013 2014 2013 2014

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Gambar 2.9

Jaringan Jalan di Kabupaten Wonogiri

Sedangkan kondisi jalan secara keseluruhan berdasarkan tingkat mantap

dominan terdapat di ruas jalan Ngadirojo-Biting, sepanjang 38,86 Km. Selain itu

tingkat mantap juga terdapat di ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo, sepanjang 36.800 Km

dan ruas jalan Wonogiri-Manyaran-Blimbing, sepanjang 31,6 Km. Secara keseluruhan

jalan di Kabupaten Wonogiri tidak berada pada tingkat kritis. Kondisi jalan

berdasarkan tingkat mantap dan tingkat kritis di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.12

Panjang Jalan di Kabupaten Wonogiri Menurut Tingkat Kemantapan dan Kekritisan Tahun 2014

Jalan Aspal Tingkat

(27)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Jalan Aspal Tingkat

Mantap

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

Kondisi jalan Umum(Jalan Kota ) yang ada di Kabupaten Wonogiri berada dalam kondisi

aspal dan baik.

Berikut tabel lengkapnya.

Tabel 2.13

Kondisi ruas jalan Umum (Kota) di Kabupaten Wonogiri

(28)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

11 Ling.Kec. Selogiri

107/107 (BM)

107/107

(BM) 6,00 LU Kota Selogiri

12 Ling.Kec. Eromoko 57/57 55/55 4,48 LU Kota Eromoko

Sumber : DPUK Wonogiri

Angkutan penumpang dengan kendaraan umum di Kabupaten Wonogiri, terdiri dari

angkutan antar kota, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Pembagian wilayah pelayanan

angkutan umum Kabupaten Wonogiri diberikan sebagai berikut:

 Antar kota : Solo, Semarang, Salatiga, Cirebon, Sukabumi, Cianjur,

Bandung, Jakarta, Tegal, Merak, Yogyakarta, Wonosari, Pacitan,

Ponorogo, Bogor, dan Surabaya.

 Angkutan kota : Terminal Angkutan Kota -Terminal Induk.

 Angkutan perdesaan : Seluruh kecamatan dan kecamatan kabupaten perbatasan.

a) Trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi

Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas AKAP terdapat 11 trayek. Jaringan

pelayanan angkutan AKAP yang melayani masuk ke wilayah Kabupaten Wonogiri cukup luas.

Pelayanan tersebut yang cukup dominan pada wilayah DKI Jakarta. Untuk wilayah bagian timur

sampai pelayanan ke wilayah Kota Surabaya. Wilayah terdekat berada di Kabupaten Pacitan,

Ponorogo (Jawa Timur) dan DI Yogyakarta. Trayek AKAP yang melayani wilayah Kabupaten

Wonogiri diberikan sebagai berikut:

 Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Ponorogo;  Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Pacitan;  Solo – terminal penumpang tipe A Wonogiri – Wonosari;  Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;

 Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri – Ponorogo;  Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri – Pacitan;  Bogor – Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;  Merak – Jakarta – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;

 Sukabumi – Cianjur – Bandung – Cirebon – Tegal – Semarang – Solo – Wonogiri;  Wonogiri – Solo – Surabaya; dan

 Wonogiri – Wonosari – Yogyakarta.

b) Trayek Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi

Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas AKDP terdapat 5 trayek. Jaringan

pelayanan angkutan AKDP yang melayani masuk ke wilayah Kabupaten Wonogiri sebagian besar

(29)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

pelayanan angkutan untuk wilayah Salatiga dan Semarang. Trayek pelayanan Angkutan Antar

Kota Dalam Provinsi ini antara lain diberikan sebagai berikut:  Solo – Wonogiri – Pracimantoro;

 Solo – Wonogiri – Purwantoro;  Solo – Wonogiri – Tirtomoyo;  Solo – Wonogiri – Baturetno; dan

 Semarang – Salatiga – Solo – Wonogiri – Baturetno.

c) Trayek angkutan pedesaan

Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas angkutan pedesaan terdapat 22

trayek dengan sebanyak 21 trayek yang telah dilayani oleh angkutan umum. Trayek pelayanan

angkutan pedesaan yang melayani wilayah Kabupaten Wonogiri antara lain diberikan sebagai

berikut:

 Wonogiri – Wuryantoro – Manyaran – Pijiharjo PP;  Wonogiri – Wuryantoro – Eromoko – Pracimantoro PP;

 Wonogiri – Wuryantoro – Eromoko – Pracimantoro – Giritontro – Giriwoyo - Baturetno PP;  Wonogiri – Nguntoronadi – Tirtomoyo PP;

 Wonogiri – Nguntoronadi – Baturetno PP;  Wonogiri – Pojok PP;

 Wonogiri – Ngadirojo – Jatisrono – Purwantoro PP;

 Wonogiri – Ngadirojo – Nglalung – Girimarto – Jatipurno PP;  Wonogiri – Ngadirojo – Nglalung – Pojok PP;

 Wonogiri – Sidoharjo – Jatiroto PP;  Wonogiri – Jatisrono – Jatiroto PP;  Baturetno – Batuwarno PP;

 Baturetno – Giriwoyo – Giritontro – Paranggupito PP;  Purwantoro – Bulukerto – Puhpelem PP;

 Purwantoro – Kismantoro PP;

 Wonogiri – Pojok – Mento – Damcolo – Nguter – Sukoharjo – Grogol – Gading Solo PP;  Baturetno – Karangtengah – Sambilengek PP;

(30)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

d) Trayek Angkutan Kota

Trayek pelayanan angkutan umum yang melayani lintas angkutan kota terdapat 5 trayek.

Trayek pelayanan angkutan kota yang melayani wilayah Kabupaten Wonogiri antara lain

diberikan sebagai berikut:

 Terminal angkutan kota Wonogiri – Terminal penumpang Tipe A Selogiri;  Terminal angkutan kota Wonogiri – perluasan kota atau Wonokarto;  Terminal angkutan kota Wonogiri – Giriwono;

 Terminal angkutan kota Wonogiri – Perumahan Jurug atau Pokoh Kidul; dan

(31)
(32)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

2.3.6 Jaringan Irigasi

Batasan wilayah Pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Wonogiri meliputi seluruh wilayah

Kabupaten Wonogiri yang termasuk dalam kategori Daerah Irigasi Besar, yaitu : Daerah Irigasi

Krisak, Daerah Irigasi Beton, Daerah Irigasi Balong, Daerah Irigasi Temon, Daerah Irigasi

Sugihan, dan Daerah Irigasi Colo Barat, yang tidak dibatasi wilayah administrasi. Luas

keseluruhan ketujuh Daerah Irigasi ini sekitar 4.400 Ha. Di Wilayah tujuh Daerah Irigasi yang

akan dipetakan juga sudah terdapat kelembagaan masyarakat pengelola irigasi seperti GP3A

dan P3A yang tersebar di tujuh wilayah Daerah Irigasi rencana tersebut. Kondisi bangunan

irigasi yang ada pada wilayah Daerah Irigasi sebagian besar dalam kondisi rusak karena

kurangnya perawatan terhadap bangunan yang ada. Topografi wilayah Daerah Irigasi cenderung

bergelombang dan berbukit.

Daerah Irigasi (DI) kewenangan Pusat sebanyak satu DI seluas ± 439 ha berada di

Kecamatan Selogiri. Daerah irigasi kewenangan Provinsi sebanyak 3 DI seluas ± 934 ha berada di

Kecamatan Wonogiri, Ngadirojo, dan Girimarto. Daerah irigasi kewenangan Kabupaten Wonogiri

sebanyak 392 DI seluas ± 30.572 ha berada di seluruh kecamatan, jumlah P3A yang sudah

terbentuk 49 diantaranya sudah berkembang sementara yang lainnya masih dalam kategori

belum dan sedang berkembang. Kondisi fisik jaringan dan bangunan irigasi pada umumnya

rawan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam, sementara kemampuan petani

untuk melakukan pemeliharaan jaringan irigasi relatif masih kurang sebagai konsekuensi dari

sistem irigasi kecil dan pola pemanfaatan air yang monokultur untuk usaha tani sawah.

Permasalahan utama dalam pembangunan pertanian tanaman pangan khususnya padi

adalah penyediaan air irigasi. Kenyataan yang ada bahwa kualitas sumberdaya baik sumberdaya

manusia yaitu petani dan aparat pemerintah daerah pada umumnya masih perlu mendapat

perhatian secara khusus sehingga mempengaruhi kemampuan dalam mengelola sumber daya

air. Di lain pihak kondisi infrastruktur pengairan mengalami penurunan kuantitas dan

kualitasnya, yang akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan, dan akhirnya berpengaruh

terhadap kesejahteraan petani. Kondisi geografis wilayah Wonogiri topografinya berbukit

hingga bergunung, hal ini memerlukan biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur

pengairan yang besar.

2.3.7 Jaringan Listrik

Kebutuhan akan jaringan listrik di Kabupaten Wonogiri secara keseluruhan dilayani oleh

Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hampir secara keseluruhan penduduk sudah terlayani, namun

karena pengaruh kondisi topografi Kabupaten Wonogiri, di beberapa daerah masih belum

terjangkau oleh aliran listrik, khususnya daerah dengan topografi perbukitan. Jumlah pelanggan

listrik satu Kabupaten Wonogiri adalah 244.689 dengan jumlah pemakaian ialah 371.310.601

(33)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Kabupaten Wonogiri tahun 2008 terdapat di Kecamatan Wonogiri, yaitu sebanyak 21.240

pelanggan dengan jumlah pemakaian 346.317 Kwh atau 10,34% dari total pemakaian listrik di

Kabupaten Wonogiri. Untuk lebih jelasnya jumlah pelanggan pemakai listrik di Kabupaten

Wonogiri dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.14

Jumlah Pelanggan Listrik Se-Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan Tahun 2014

No Kecamatan Pelanggan Pemakaian Listrik

(KWH)

1 2 3 4

1. Pracimantoro 14.901 30.814.667

2. Paranggupito 3.987 6.299.842

3. Giritontro 5.916 10.702.442

4. Giriwoyo 9.052 19.228.200

5. Batuwarno 7.840 17.729.189

6. Karangtengah 4.766 8.530.138

7. Tirtomoyo 11.260 982.796

8. Nguntoronadi 5.591 13.836.070

9. Baturetno 18.268 30.647.280

10. Eromoko 10.701 21.986.198

11. Wuryantoro 6.871 15.382.210

12. Manyaran 8.512 17.813.810

13. Selogiri 12.905 50.228.424

14. Wonogiri 21.240 346.317

15. Ngadirojo 13.571 16.724.233

16. Sidoharjo 8.371 10.316.009

17. Jatiroto 8.527 10.508.255

18. Kismantoro 6.052 7.458.187

19. Purwantoro 10.776 13.279.812

20. Bulukerto 6.917 8.524.171

21. Puhpelem 3.054 3.763.599

22. Slogohimo 11.540 14.221.328

23. Jatisrono 16.049 19.777.998

24. Jatipurno 7.536 9.286.996

25. Girimarto 10.486 12.922.431

JUMLAH 244.689 371.310.601

(34)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

No Kecamatan Pelanggan Pemakaian Listrik

(KWH)

1 2 3 4

Jumlah Tahun 2012 222.404 227.505.375

Jumlah Tahun 2011 212.180 208.352.661

Jumlah Tahun 2010 207.067 190.827.697

Sumber: Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2015

2.3.8 Jaringan Telepon

Tabel 2.15

Jumlah Telepon dan Wartel di Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan

No Kecamatan Telepon Wartel /Kiostel

1 2 3 4

1. Pracimantoro 132 3

2. Paranggupito - -

3. Giritontro - -

4. Giriwoyo 160 4

5. Batuwarno 3 2

6. Karangtengah - -

7. Tirtomoyo - -

8. Nguntoronadi - -

9. Baturetno 908 26

10. Eromoko 20 1

11. Wuryantoro 26 1

12. Manyaran 201 7

13. Selogiri 721 21

14. Wonogiri 3785 80

15. Ngadirojo 412 7

16. Sidoharjo 425 11

17. Jatiroto - -

18. Kismantoro - -

19. Purwantoro 402 18

20. Bulukerto - -

21. Puhpelem - -

22. Slogohimo 203 13

(35)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

No Kecamatan Telepon Wartel /Kiostel

1 2 3 4

24. Jatipurno 80 6

25. Girimarto 60 2

JUMLAH 8.516 240

Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015

2.3.9. Kondisi Prasarana Bidang PU Cipta Karya a) Sub Bidang Air Minum

Di Kabupaten Wonogiri pelayanan air minum dibedakan menjadi 2 jenis yaitu malalui jalur

perpipaan dan non Perpipaan.

Untuk pelayanan air bersih dengan perpipaan selama ini dilayani oleh PDAM Giri Tirta. Berikut data layanan air bersih Kabupaten Wonogiri .

Tabel 2.16

Data Layanan Air bersih Kabupaten Wonogiri

(36)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Sumber : PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Data Survey Sanitarian Dinkes Kab. Wonogiri Tahun 2012, dan Olah Data Pokja Sanitasi Kab. Wonogiri

Berdasarkan data cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Wonogiri Masih sangat rendah yaitu 34,16 % dari jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri Sebanyak 942

377.jiwa.Sedangakan cakupan pelayanan di wilayah teknis yang terlayani 57,05% dari

jumlah penduduk pelayanan ( yang ada jaringan PDAM ) sebanyak 564 371 jiwa .secara rinci

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17

Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Wonogiri

No. PDAM/ KOTA/ IKK

DALAM PELAYANAN Jumlah Penduduk

Ngadirojo 1.515 69.856

Selogiri 2.438 62.097

KECAMATAN BELUM ADA IKK

Nguntoronadi 29.854

Jatiroto 57.711

Kismantoro 45.645

Puh Palem 23.839

Bulukerto 39.369

Karang Tengah 25.909

Tirtomoyo 64.542

TAHUN 2011 23.382 22 265 1.245.923 568.788 174.054 30.60

(37)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Sumber - sumber air baku yang digunakan PDAM dan non PDAM dalam penyelenggaraan SPAM Kabupaten Wonogiri dapat dijabarkan seperti berikut :

Tabel 2.18

Unit Air Baku PDAM Kabupaten Wonogiri

No. PDAM/ KOTA/ IKK Mata Air / Sumber Sistem

(38)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Potensi Air Permukaan dan Air Tanah Kabupaten Wonogiri

No PDAM/ KOTA/ IKK Mata Air/ Sumber Kap. Existing

Sumber : PDAM Giri Tirta Sari Kab. Wonogiri Tahun 2011

Selain pengembangan air minum dari PDAM di Kabupaten Wonogiri juga terdapat program

pengembangan air minum yang bersifat swadaya masyarakat atau PAMSIMAS. Berikut data alokasi

(39)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Tabel 2.20

Data Program PAMSIMAS Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 – 2012

NO DESA KECAMATAN

JML

AKSES SAM %

PENDUDUK AKSES SAM

ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2008

1 Girikikis Giriwoyo 3,067 3,036 99%

ALOKSI DESA PAMSIMAS TH.2009

1 Sumberejo Batuwarno 2,102 1,887 90%

11 Pracimantoro Pracimantoro 7,360 6,668 91%

12 Talesan Purwantoro 3,408 2,445 72%

ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2010

(40)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2011

1 Mangunrejo Jatipurwo 4,348 2,562 59%

ALOKASI DESA PAMSIMAS TH.2012

1 Sendangsari Batuwarno 1,713 758 44%

(41)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Berikut tabel lengkap Rekapitulasi inventarisasi mata air di Kabupaten Wonogiri yang beberapa

sudah dimanfaatkan untuk air minum (PDAM dan perpipaan ), pengairan dan irigasi.

TABEL 2.21

REKAPITULASI INVENTARISASI MATA AIR DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2011

NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT

(42)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Belik jambe dan sumberrejo

0.25 400 35

Belik godo lor dusun godolor

Sembukan Belik balon dusun semo

Sidoharjo Belik joho lingk jarum

Belik johar lingk bakalan wetan

(43)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

(44)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

(45)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

NO Kecamatan DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT

6 Wuryantoro Mlopoharjo Sumber jambe 15.00 1,200 34 Sudah dibangun

APBD TA 2006

Belik injen bendosari 10.00 250 25 Belum dibangun

(46)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN

DEBIT

Sumber sidomulyo 2.00 100 68 Belum dibangun

Sumber ngrau 2.00 150 68 Belum dibangun

Sumur sindumoyo 20.00 300 70 Belum dibangun

Sumur mbah sayem 20.00 100 12 Belum dibangun

Sumur trembesi 5.00 500 10 Belum dibangun

Belik glinggang 5.00 300 35 Belum dibangun

Belik cemedak 5.00 200 35 Belum dibangun

Sumur kaliguwo 20.00 200 32 Belum dibangun

Sendangsari 15.00 600 29 Belum dibangun

Sumur dodo 15.00 500 47 Belum dibangun

Sumur pundong 20.00 300 81 Belum dibangun

Sumur glinggang 12.00 500 81 Belum dibangun

Belik balaran 12.00 400 103 Belum dibangun

Sungai banteng 20.00 1,500 40 Belum dibangun

Belik ringin 12.00 100 40 Belum dibangun

Sumur inul 10.00 100 20 Belum dibangun

Belik ringin 12.00 200 30 Belum dibangun

NO KECAMATAN DSA/KEL NAMA MATA AIR PERKIRAAN DEBIT

PEMUKMAN TERDEKAT DENGAN MATA AIR

(47)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Belik ringin losari 20.00 600 67 Sudah dibangun

APBD

Sungai tapen 20.00 500 101 Sudah dibangun

APBD 7 Sidoharjo Mojoreno Belik tileng 1,2 dsn

cungkrung

Widoro Belik umbul dusun babatan

0.75 100 98

Belik jumok Dsn pager jurang

0.75 80 125

sempukerp Wetan pencil Dsn pagersari Kebon Agung Belik songo Dsn

kebonagung

0.50 200 50

Belik miri Dsn kebonagung

(48)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

NO KECAMATAN DESA/KEL. NAMA MATA AIR

PERKIRAAN DEBIT

PEMUKIMAN TERDEKAT DENGAN

MATA AIR KETERANGAN

Liter/detik JARAK (meter) JUMLAH KK

1 2 3 4 5 6 7 8

Wates 2.00 50 10

Tempursari Banyu Urip Dsn Banyuripan 0.30 10 16

Belik Cilik Dsn Banyuripan 0.10 15 8

Trembesi Dsn Kebyuk Kidul 0.20 25 10

Belik Gede Dsn Kebyuk Kidul 0.30 17 15

Belik Trembesi Dsn Kebyuk Kidul 0.20 30 10

Belik Danyangan Dsn Tempursari 0.30 10 20

Belik Gendo Dsn Tempursari 0.20 20 4

Belik Songo Dsn Tempursari 0.30 30 8

Belik Ngasinan Dsn Sengon 0.20 22 10

Belik Bendo Dsn Sengon 0.20 23 13

Belik Lou Dsn Sengon 0.20 200 10

Belik Koang Dsn Krawat 0.10 25

Belik Gede Dsn Krawat 0.30 20 16

Belik Wuwungan Dsn Krawat 0.20 27 12

Belik Ringin Dsn Poncol 0.20 50 10

Belik Salam Dsn Poncol 0.10 29 10

Belik Ngasinan Dsn Garon 0.20 30 15

Belik Cilik Dsn Garon 0.10 50 5

Belik Dam Dsn Klampok 0.20 100 8

Belik Dam Dsn Banjaran 0.20 100 10

Belik Bulu Dsn Kopen 0.20 34 10

Belik Bamban Dsn Kopen 0.20 35 16

Belik Trembesi Dsn Kopen 0.20 36 10

Ngabeyan Sendang Soko 2.00 100 10

Sendang Gombang 0.50 100 10

Dung Koang 0.60 75 20

(49)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Sendang Bebek 0.50 100 12

Sendang Suto 0.50 150 8

Kedunggupit Belik Lor Dsn Crabak 6.00 50 10

Belik Tengah Dsn Crabak 6.00 50 5

Belik Asem Dsn Crabak 8.00 50 3

Belik Ringin Dsn Kedunggupit 6.00 50 10

Belik Danyangan Dsn Ploso Wetan 6.00 50 5

Belik Kluwih Dsn Ploso Wetan 6.00 200 2

Belik Joko Dsn Ploso Kulon 5.00 100 10

(50)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Tremes Belik Jubleg Dsn

(51)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

(52)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

MATA AIR KETERANGAN Liter/detik (meter) JARAK JUMLAH KK

(53)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

(54)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Tempuharjo Ngresan (Dsn Krakal)

(55)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Hargosari Brongkol 1,700 115 Pemsimas

Watulimo 2.8 50 30 Pamsimas

MATA AIR KETERANGAN

(56)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Sidorejo Sumber Air Towo

Banyak Prodo NIHIL

Sumber : RISPAM Kabupaten Wonogiri

b) Sub Bidang Sampah

Persampahan

Sarana penampungan dan angkutan sampah yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah bak

sampah, gerobak sampah, TPA dan truk sampah. Sarana persampahan terbanyak adalah

bak sampah kemudian gerobak sampah. Sedangkan untuk TPA terdapat 6 tempat

terbanyak yang tersebar di lima kecamatan yaitu di Kecamatan Ngadirejo, Wuryantoro,

Pracimantoro, Baturetno, Purwantoro, dan Slogohimo.

Untuk TPA di Kecamatan Pracimantoro ada usulan untuk dipindah di Kecamatan

(57)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Tabel 2.22

Sarana Penampungan dan Angkutan Sampah Serta Petugas Kebersihan di Kabupaten Wonogiri tahun 2007 - 2014

No Tahun Bak

Sampah

Gerobak Sampah

Gerobak Motor Sampah

Tempat Pembuangan

Akhir

Truk Sampah

Petugas Kebersihan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 2014 68 54 5 5 17 160

2. 2013 67 47 4 6 14 156

3. 2012 61 44 8 5 13 146

4. 2011 67 43 9 5 13 161

5. 2010 67 43 9 5 13 144

6. 2009 67 43 9 5 14 154

7. 2008 68 41 7 5 14 158

8. 2007 78 33 - 5 14 159

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Wonogiri, 2015

Volume sampah yang dihasilkan oleh Kabupaten Wonogiri pada tahun 2014 setiap

harinya ialah 367 m3. Kondisi tersebut naik 17 m3/hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari 367 m3/ hari sampah yang dihasilkan, hanya mampu terangkut

sebanyak 281 m3/hari.

Gambar 2.10

(58)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Tabel 2.23

Jumlah Volume Sampah dan Kapasitas Angkut sampah di Kabupaten Wonogiri Tahun 2007- 2014

Sumber: Wonogiri dalam angka, 2015

Kabupaten Wonogiri memiliki sedikitnya lima lokasi tempat pembuangan akhir (TPA).

Masing- masing TPA berada di Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Purwantoro,

Kecamatan Baturetno, Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Slogohimo. Masing-

masing TPA memiiki kapasitas tampung yang berbeda-beda. Berikut merupakan detail

dari masing- masing TPA di Kabupaten Wonogiri:

Tabel 2.24

Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Di Kabupaten Wonogiri

(59)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Sumber: Fakta dan Analisa RTRW Kabupaten Wonogiri, 2011

c) Sub Bidang Air Limbah

a. Sistem setempat (on Site System)

Merupakan system pengolahan limbah yang dikelola oleh masing-masing individu dimana

fasilitas instalasi pengolahan limbbah cair rumah tangga didominasi tangki septik. Keberadaan

tangki septik yang digunakan tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan misalnya

kedap air. Penduduk kabupaten Wonogiri dalam pembangunan sarana pengelolaan limbah cair

model tangki septi berupa bak penampungan mempergunakan pelapisan kayu dan tidak dibuat

bangunan yang dapat sebagai pengolah limbah cair. Selain itu kondisi geografis Kabupaten

Wonogiri yang memiliki banyak sungai dan anak sungai dimanfaatkan juga sebagai pembuangan

limpasan limbah cair rumah tangga. Sedangkan pada wilayah perkotaan limbah cair yang

berasal dari buangan dapur dan cucian baju dibuang ke saluran drainase. Untuk layanan

pengelolan limbah cair oleh pemerintah belum menyediakan sarana instalasi pengelolaan

limbah rumah tangga. Berikut diagram pengelolaan limbah cair rumah tangga yang dilakukan

(60)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogir

Peta 2.3

(61)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Sampai saat ini pengolahan air limbah sistem terpusat yang sesuai standart di Kabupaten

Wonogiri belum ada. Namun demikian dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri tahun 2011-2015

telah direncanakan pembangunan sanitasi sistem terpusat sesuai dengan kondisi wilayah dan

kemapuan daerah. Sistem pengolahan air limbah terpusat tersebut yang akan dibangun

disesuaikan dengan standart teknis maupun operasional sebagi mana program pembangunan

sanitasi nasional.

Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem

pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi

dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi Kabupaten

dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah Kabupaten

WonogiriMengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015 maka arah kebijakan umum dan strategi

pembangunan sektor sanitasi mengacu kepada arah kebijakan umum dan strategi

pembangunan Kabupaten Wonogiri.

Dalam penetapan tahapan pengembangan pengelolaan air limbah rumah tangga digunakan

program penentuan opsi teknologi dalam zona sanitasi sebagaimana terlampir. Dari hasil

pengolahan data tersebut, diperoleh peta tahapan pengembangan pengelolaan air limbah

domestik

Tabel 2.25

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Wonogiri

Target cakupan layanan* (%)

No Sistem Cakupan

layanan eksisting (%)

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Sistem on-site

1 Individual (tangki septik 75% 83% 93% 100%

2 Komunal(MCK, MCK++) 35% 20% 5% 0%

3 Cubluk dan sejenisnya 21% 51% 91% 100%

B Sistem off-site

1 Skala kota 0% 3% 5% 10%

(62)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

C Buang air besar sembarangan

(BABS)**

95% 98% 100% 0%

Keterangan:

*) cakupan layanan adalah presentase penduduk terlayani oleh sistim dimaksud atas penduduk total

**) Buang air besar dikebun, kolam, sawah, sungai dll. Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan ( dibuang langsung ke lingkungan ) atau yang dikenal juga dengan

BABS terselubung. Gunakan data hasil ERHA yang terdapat di dalam Buku Putih Sanitasi.

d) Sub Bidang Drainase

Kondisi eksisting drainase permukiman

Pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya yang menimbulkan tekanan terhadap

ruang/lahan yang selanjutnya menjadikan kawasan terbangun. Hal itu menjadikan

koefisienn aliran (run of) bertambah besar, air hujan maupun buangan tidak lagi

mudah diserap ke dalam tanah, padahal kapasitas saluran drainase eksisting

sudah tidak memadai, ditambah dengan pola masyarakat yang membuang

sampah ke saluran ini menyebabkan hambatan aliran dan daya tampung menjadi

berkurang. Kondisi ini drainase lingkungan di Kabupaten Wonogiri lainnya ditandai

dengan permasalahan seperti tidak memadainya daya tampung saluran sehingga

air buangan meluber ke kanan kiri saluran yang mengakibatkan genangan.

Saluran drainase yang berada di dalam rumah warga menyulitkan pemeliharaan.

Adanya pengendapan material di saluran juga menyebabkan permasalahan

meluapnya air saluran di musim hujan. Bercampumya saluran drainase

lingkungan dengan air buangan limbah rumah tangga dan industri pemotongan ayam

yang menimbulkan bau tida sedap. Bercampumya saluran drainase

perkotaan/lingkungan dengan saluran irigasi yang tentunya dapa

mengganggu kesuburan tanaman di daerah irigasi. Pengelolaan drainase

lingkungan masih terbatas oleh pihak pemerintah saja. Upaya partisipasi

masyarakat masih tergolong rendah. Demikian halnya, untuk partisipasi swa·sta

(63)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonogiri

Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Di Kabupaten Wonogiri

Input User Interface Penampung

an awal

Kolam Ikan Drainase Lingkungan

Air hujan Atap genting Sumur resapan

Gambar

Tabel 2.5
Gambar 2.2 Sarana Pendidikan di Kabupaten Wonogiri
Tabel 2.7 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014
Gambar 2.4 Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Wonogiri
+7

Referensi

Dokumen terkait

juga apakah aspirasi Ioper koran usia remaja realistis atau tidak, hal tersebut. membutuhkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orangtua maupun

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Manalagi Di Transmart

Guru bersama peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi belajar dengan mengunggahnya pada google classroom di tautan yang sudah disediakan. Guru melakukan refleksi

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, teori yang telah di uji dalam penelitian ini tidak membuktikan adanya pengaruh perilaku pemimpin (camat) terhadap semangat kerja

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap