• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Kaligrafi - Analisis Kaligrafi ( Al-Khattu ) Dan Ornamen Pada Masjid Raya Al-Osmani Medan Labuhan – Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Kaligrafi - Analisis Kaligrafi ( Al-Khattu ) Dan Ornamen Pada Masjid Raya Al-Osmani Medan Labuhan – Kota Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Kaligrafi

Kaligrafi dalam bahasa Arab sering disebut khat yang berarti garis, tulisan indah dan jamaknya ( bentuk plural ) adalah khututh. Ahli kitab Arab disebut khatath. Di sisi lain, defenisi khat secara terminologi sebenarnya terungkap sesuai dengan pengalaman para kaligrafi itu sendiri sehingga setiap kaligrafi dapat memiliki corak tersendiri dalam memaknai kaligrafi atau khat Arab. Hal itu antara lain, seperti yang diterangkan oleh sang Qiblatul Kuttab, Yaqut al-Musta’shimi ( W 1298 M ), yaitu : “ Kaligrafi sebagai seni arsitektur rohani yang terujud melalui olahan kebendaan”. ( Nurul Huda : 2003 : 3 )

Banyak lagi ungkapan yang merujuk kepada pengertian kaligrafi. Ubaidullah ibnu Abbas menyebutnya sebagai lissan al-yadd atau lidahnya tangan, karena dengan tulisan itulah tangan berbicara. Dalam pelbagai hal, seni kaligrafi atau khat dilukiskan sebagai kecantikan ras, duta dan akal penasihat fikiran, senjata pengetahuan dan lain sebagainya. (Abbas) dalam (Sirojudin : 1992 : 3 )

Defenisi lengkap dikemukakan oleh Syamsuddin Al- Akfani di dalam kitabnya, Irsyad Al- Qasid, bab ”Hasr Al-ulum ” sebagai berikut :

/Wa huwa ‘ilmun tata‘arrafu minhu suwaru al-hurufi al-mufradati, Wa auda uha ,Wa

kafiyatu tar kibiha khattan. ‘au ma yuktabu minha fi al-suturi, wa kaifa sabiluhu

an-yuktaba wa ma la yaktubu .wa ibdalu ma yubdalu minha fi al-hija’i wa bimāza yubdalu /

(2)

tulis, mengubah ejaan yang perlu diubah dan menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya. (Al- Akfani) dalam (Sirojuddin : 1992 : 2)

2.2. Jenis-jenis khat di antaranya adalah : 1. . / Khattu Al-Naskhi

Secara etimologis / berasal dari kata / naskha/ yang berarti menghapus. Khat ini merupakan pokok dasar kaligrafi. Bentuk tulisan ini banyak digunakan dalam penulisan ayat-ayat Al-Quran, buku-buku ilmiah maupun tulisan sehari-hari. (Sirojuddin : 1992 : 102).

Dan jenis . / Khattu Al-Naskhi ini tidak ada di jumpai dalam penulisannya.

Contoh :

/ man kana yu’minu billahi wal yaumil akhiri fal yaqul khairan au li yasmut

“ barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir (kiamat) maka katakanlah yang baik( jujur) atau berdiamlah” ( Hadits Nabi SAW )

Gambar 6

Dikutip dari www. arabicCalygrafy .com [Monday, May 18, 2009]

/ Khattu Al-Sulusi /

(3)

Jenis khat Al-Sulusi ini ada di temukan pada Masjid Raya AlOsmani Medan Labuhan

Kota Medan, yakni sebanyak 3 kali.

Bismillahi al-rahmani al-rahimi

“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang” Gambar 7

Dikutip dari www. arabicCalygrafy .com [Monday, May 18, 2009]

3. ./ Khattu Al- Kuffi

/ Khattu Al- Kūfi/ merupakan model penulisan paling tua di antara semua jenis atau gaya kaligrafi. Kata / kufi / diambil dari nama sebuah tempat atau kota / kufah/yang merupakan asal mulanya khat ini muncul. Khat kufi adalah tulisan Arab yang pernah Berjaya di Hirah, Raha dan Nasibain sebelum kota Kufah ada. Kelahiran kota Kufah sebagai tempat atau basis agama dan polotik Islam telah membawa khat tersebut pada penyempurnaan bentuk anatomi dan keindahannya, lebih-lebih karena dipakai untuk menyalin mushaf-mushaf Al-Quran. Kehadirannya di kota Kufah tersebut telah merubah status nama khat Hieri (dari kata Hirah) menjadi Kūffi. / Khattu Al- Kuffi adalah

salah satu khat yang sangat identik dengan bentuk siku-sikunya atau garis-garis tegak lurus. Jenis khat kufi ini ada di temukan pada Masjid Raya AlOsmani Medan Labuhan Kota

(4)

Contoh:

/Allāhu Allah Gambar 8

Dikutip dari www. arabicCalygrafy .com [Monday, May 18, 2009]

4. / Khattu Al-Diwāni

/ Khattu Al-Diwāni/, adalah jenis yang sering dipakai dalam bentuk tulisan perakantoran, lencana, surat resmi dan sebagainya. Namanya diambil dari kata / Diwān /yang berarti kantor.Ciri khas khat ini adalah lebih memprioritaskan pada lekukan sisi yang melengkung dan agak bulat.

Dan jenis / Khattu Al-Diwāni ini tidak ada di jumpai dalam penulisannya. Contoh:

Yaru Allāhi ma’aljamā’ah

Gambar 9: arabicCalygrafy

(5)

/ Khattu Diwani Jali/, adalah yang berbentuk sama dengan / Khattu Al-Diwāni/ , namun agak lebih rumit dan bervariasi dalam penulisannya akan tetapi

lebih indah.

Dan jenis / Khattu Diwani Jali ini tidak ada di jumpai dalam penulisannya.

Contoh:

/Alā bizikri Allāhi tatmainnu al-qulūbu/

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Gambar 10

Dikutip dari www. arabicCalygrafy .com [Monday, May 18, 2009]

6 / Khattu riq’ah

Istilah / Riq’ah/ berasal dari kata / / Riqā’ / yang merupakan bentuk jamak dari kata / Ruq’ah/ yang berarti potongan atau lembaran. Gaya dan model khat riq’ah hampir sama dengan khat / khattu Al-naskh/ dan / khattu al- śuluśi/ dengan kata lain jenis khat ini tidak banyak menumpuk huruf.

(6)

Contoh:

/Qalā rasūlu Allāhi sallā Allāhu `alaihi wa sallama, lā tadkhulū al-jannah hattā tu’minū.

Walā tu’minū hattā tahabbu. Alā udulakum ‘ala syai’n iza faqa samūhu tuhababtum. Afsū

as-salā ma bainakum

“Rasulullah sallallahu alaihi wassalam berkata tidaklah kamu masuk kedalam surga

hingga kamu beriman. Dan tidaklah beriman sampai kamu berkasih sayang. Ingatlah

petunjuk atas sesuatu itu apabila menebarkan kasih sayang bagilah salam di antara

kamu”.

Gambar 11

Dikutip dari www. arabicCalygrafy .com [Monday, May 18, 2009]

7. / Khattu Al-Farisi

Istilah / Farisi / diambil dari nama daerah asal tulisan ini, Persia (Iran). Sebuah khat yang cenderung menampilkan bentuk atau model huruf yang kurang teratur. Khat ini

ditulis tanpa ada harakat ataupun hiasan dalam penulisannya.

Dan jenis / Khattu Al-Farisi ini tidak ada di jumpai dalam penulisannya.

Contoh:

Innā ‘ataina kal-kautsar fashallilirab bika wanhar innā syāni’aka hua al-a’btaru

“Sungguh kami telah memberimu ( Muhammad) nikmat yang banyak. maka laksankanlah shalat karena Tuhan-mu, dan berkurbanlah ( sebagai ibadah dan mendekatkan diri

kepada Allah). Sungguh, orang-orag yangmembencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)”

(7)

/ Khattu Al-Raihani ( Ijazah)

Sesuai dengan namanya khat ini lebih bayak dipakai dalam penulisan ijazah. Bentuk khat ini hampir sama dengan khat sulus, maka tidak menutup kemungkinan proses dan penggunaan khat ini juga sama, hanya saja pada ujung kepala khat ijazah ini terdapat tambahan melengkung ke kanan bawah agak ke kiri dan dala penulisan khat ini sangat terlihat dari kelenturannya.

Dan jenis / Khattu Al-Raihani ( Ijazah) ini tidak ada di jumpai dalam

penulisannya.

Contoh:

Zakātu Zakat

Gambar 13 : arabicCalygrafy

(8)

2.3. Pengertaian Ornamen

Ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat, dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar (lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada didalam. (Susanto,2003) dalam (Htp//balispot.co.id.balispotcetak)

Gaya ornamentasi dapat dipelajari dalam referensi mengembangkan bentuk-bentuk unik dari dekorasi, atau ornamen termodifikasi dari budaya lain. Budaya bangunan mereka. Ornamen mereka mengambil bentuk dunia alam dalam suasananya, menghiasi kepala pilar dan dinding dengan gambar papirus dan pohon palem. Budaya tema asli, termasuk gambar pohon dan binatang dari daerah tersebut.

Peradaban regional dari kelom murni dari ornamen Yunani dan mengadaptasi bentuknya untuk tiap tujuan tertentu.

(9)

menarik, di samping itu dalam ornamen sering ditemukan pula nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan hidup ( falsafah hidup ) dari manusia atau masyarakat pembuatnya, sehingga benda-bendayang diterapinya memiliki arti dan makna yang mendalam, dengan disertai harapan-harapan yang tertentu pula.

Kalau membahas tentang ornamen kita tidak terlepas dari pola dan motif karena pola dan motif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ornamen. Pola dalam bahasa Inggris disebut “pattern”, H.W. Fowler dan F.G Fowler pola disebut “decorative”design as executed on carpet, wall paper, clots etc”, sedangkan Herbert Read menjelaskan pola

sebagai penyebaran garis dan warna dalam suatu bentuk ulangan tertentu. Mungkin masih sulit gambaran kita tentang pola apabila belum mengerti motif.

Dalam ensiklopedia Indonesia, di jelaskan bahwa motiflah yang menjadi pangkal tema dari suatu buah kesenian. Sejalan dari pendapat di atas kalau di gambarkan, apabila ada garis lengkung ( hanya sebagai contoh) maka garis tersebut disebut sebagai motif, yaitu motif garis lengkung.

(10)

mengalami proses penyusunan dan dibuat secara berulang-ulang akan diperoleh sebuah pola. Kemudian setelah pola tadi diterapkan pada benda lain maka jadilah suatu ornament.

(Htp//balispot.co.id.balispotcetak)

Istilah ornamen atau ragam hias berasal dari dua kata yaitu ragam dan hias yang terpadu menjadi satu pengertian yakni pola. Dalam Bahasa Inggris disebut ornament dan dalam Bahasa Belanda disebut Siermotieven. Di dalam kamus Umum Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa : kata “ragam” itu bermacam-macam, jenis, corak warna. Misalnya : kain yang banyak ragamnya, banyak warnanya, banyak coraknya, dan banyak jenisnya. Di dalam ragam hias banyak bermacam-macam pola hias yang antara lain :

1. Pola hias manusia : Dikatakan pola hias manusia karena dalam pembuatan ragam hiasnya mengacu pada figure manusia.

Gambar 1: Motif Manusia

2. Pola hias binatang : Pola hias ini di dalam pembuatannya mengacu pada bentuk binatang

Gambar 2 : Motif Binatang

(11)

Gambar 3 : Motif Tumbuhan

4. Pola hias geometris : Pola hias ini dalam pembuatannya mengacu pada bentuk ilmu ukur seperti: garis lurus, garis lengkung, lingkaran, segi tiga, segi empat dsb

Gambar 4 : Motif Geometrik

5. Pola hias Khayali : Kenapa disebut dengan pola hias khayali, karena dalam penciptaannya berdasarkan khayalan dari si pembuat, dan di dalam kehidupan kita pola hias ini sebenarnya tidak ada misalnya : naga, raksasa, dsb.

Gambar 4 : Motif Khayali

6. Pola hias kosmos atau berbentuk alam : Dikatakan pola hias kosmos atau alam memang dalam pembuatannya mengacu pada bentuk-bentuk alam, seperti : awan, cadas, air, batu, gunung, dsb .

Gambar 5 : Motif Awan

(12)

Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai berikut:

a. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan sebagainya.

b. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma tersebut terutama norma agama yang harus ditaati, untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan. Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon sebagai lambang kehidupan, motif burung sebagai lambang keabadian, motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.

(13)

Jenis-jenis ornamen Nusantara berdasarkan motif hiasnya dapat dikelompokkan menjadi motif geometris, motif manusia, motif binatang, motif tumbuh-tumbuhan, motif benda-benda alam, motif benda-benda teknologis dan kaligrafi. Dari segi perkembangan historis terdapat ornamen prasejarah, tradisional klasik atau kerakyatan pengaruh Hindu-Budha, Islam, Kolonial dan lain-lain. Dari segi kekhususan motif hias atau langgam yang berlatar belakang kedaerahan atau kesukuan ada motif Jawa, Bali, Kalimantan dan lain-lain. Dari segi gaya bentuknya ada motif bergaya realis, dekoratif dan abstrak.

Dan ornamen yang terdapat pada Masjid Raya Al-Osmani Medan Labuhn Kota Medan yakni berjenis ornamen Melayu, dan Ornamen Arab.

www. Google.co.id posted Beritabudaya » Ornamen Nusantara. Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia 23/ 3/2009

2.3.2 Asal-usul ornamen Melayu dan ornamen Arab

a. Ornamen Melayu

Seni ornamen Melayu merupakan salah satu hasil dari proses kebudayaan suku etnis yang sampai sekarang masih bertahan dan memiliki hubungan yang kuat dengan tradisi pendukungnya. Seni ornamen bagi masyarakat Melayu tidak hanya gambar saja melainkan manifestasi jiwa yang terkandung makna dan filosofis hidup yang mendalam yang mengakar pada masyarakat tersebut.

(14)

(Mahdi Bahar: 2004 : 27). Dalam 07/03/20010)

Masyarakat Melayu adalah sebuah masyarakat yang kreatif, inovatif, dinamik dan menjadi bagian dari kebudayaan dunia pada umumnya. Maka tak heran apabila kita dapati berbagai pengaruh budaya luar di kawasan ini. Pengaruh tersebut biasanya disesuaikan dengan cita rasa budaya masyarakat dunia Melayu. Diantara pengaruh luar itu yang sering diadopsi oleh masyarakat rumpun Melayu diantaranya budaya Islam, India, Cina dan Barat. Pada saat ini, dalam dunia Melayu yang sangat dominan diadopsi oleh masyarakat Melayu yaitu Islam ( Takari : 2006 : 196).

Dalam hal ini pengaruh Islam dalam adat-istiadat Melayu sangat menentukan, hal mana jelas terlihat dalam pilar utama adat Melayu “adat bersandikan syarak, syarak bersandi Al-Quranul Qarim”. Kenyataan itu membuktikan bahwa adat Melayu adalah budaya yang bernuansa keislaman. Adat-istiadat Melayu terkait erat dengan nilai dan norma ajaran agama Islam (R. Hamzah Yunus, dkk. 1991 : 1) dalam ornamenmelayu pada 07/03/20010)

b. Ornamen Arab

(15)

Gaya ornamentasi dapat dipelajari dalam referensi bentuk-bentuk unik dari dekorasi, atau ornamen termodifikasi dari budaya lain. Budaya Ornamen mereka mengambil bentuk dunia alam dalam suasananya, menghiasi kepala pilar dan dinding dengan gambar papirus dan pohon palem. Budaya yang memperlihatkan pengaruh dari sumber Mesir dan sejumlah tema asli, termasuk gambar pohon dan binatang dari daerah tersebut.

(16)

2.3.3 Jenis-jenis Ornamen

a. Ornamen Melayu

(17)

b. Ornamen Arab

Gambar

Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 10
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa keindahan ornamen-ornamen yang melekat pada masjid Al-Mashun di kota Medan tidak hanya sekedar sebagai nilai visual belaka, tetapi

berbentuk bidang segitiga dan di dalamnya terdapat hiasan stilasi daun, ornamen ini terdapat pada pinggiran langit-langit ruang utama masjid.. Bangunan

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa keindahan ornamen-ornamen yang melekat pada masjid Al-Mashun di kota Medan tidak hanya sekedar sebagai nilai visual belaka, tetapi

Pada Masjid Raya Al-Osmani Medan Labuhan Kota Medan ( Kajian Semiotika) ” adalah.

bahwa mati itu berarti suatu proses peralihan dari suatu kedudukan sosial yang tertentu ke. kedudukan sosial yang lain, maksudnya dari kedudukan sosial dalam dunia ini

Merupakan obyek landmark yang dapat dilihat dari banyak arah atau posisi dengan suatu jarak yang relatif jauh. “Some landmarks are distant ones, typically seen

1.Jenis-jenis khat kaligrafi Arab apa saja yang terdapat pada Masjid Raya Al-Osmani. Medan Labuhan

114 Rafiq, bahwa penulisan kaligrafi Al-Qur’an berupa ornamen masjid sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan isi pesan di dalamnya yang disebut resepsi fungsional informatif dan