• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Laporan Tahunan 2013 Annual Report"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

a

(2)
(3)

1

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 71

71 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 02 VISI, MISI DAN TATA NILAI 04 SEKILAS PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

06 PERISTIWA PENTING

11 PENGHARGAAN

12 IKHTISAR BISNIS 14 IKHTISAR KEUANGAN DAN OPERASI

15 INFORMASI PEMEGANG SAHAM

16 SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

22 PROFIL DEWAN KOMISARIS

26 LAPORAN DIREKTUR UTAMA

30 PROFIL DIREKSI

32 STRUKTUR ORGANISASI

35 ULASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

41 TATA KELOLA PERUSAHAAN

47 MANAJEMEN RISIKO

51 KONSEP SUMBER DAYA MANUSIA

59 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

67 ANAK PERUSAHAAN DAN DATA PERUSAHAAN

VISION, MISSION AND VALUES 02 OVERVIEW OF PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON 04

MILESTONES 06

AWARDS 11

BUSINESS OVERVIEW 12

FINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHTS 14

SHAREHOLDERS INFORMATION 15

MESSAGE FROM COMMISSIONER 16

BOARD OF COMMISSIONERS 22

DIRECTOR’S REPORT 26

BOARD OF DIRECTORS 30

ORGANIZATION’S STRUCTURE 32

MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS 35

CORPORATE GOVERNANCE 41 RISK MANAGEMENT 47

THE HUMAN RESOURCES CONCEPT 51 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 59

SUBSIDIARIES AND COMPANY DATA 67

Contents

(4)

2

Vision

Leading national property player

Misi

To provide industrial, commercial, residential property

and related infrastructures which provide solutions to

investors, customers and stakeholders

Visi

Pemain Properti Nasional yang terkemuka

Misi

(5)

3

Profesional

Berusaha mencapai hasil yang terbaik,

senantiasa melihat jauh ke depan dan selalu mengembangkan diri

Aksi

Orientasi pada tindakan nyata

Sinergi

Bekerjasama dan Saling Menghargai, Saling Memberikan Manfaat

Terbuka

Membuka Diri Terhadap Perubahan

Inovasi

Selalu Mengembangkan Sistem, Produk dan Layanan, Berpikir Kreatif

Integritas

Bekerja sebagai Ibadah, Jujur, Bersih dan Bertanggung Jawab

Fokus Pada Pelanggan

Pelanggan sebagai fokus utama,

memberikan nilai tambah kepada pelanggan,

melayani dengan hati dan tulus

Professional

Try to get the best result

Always look at future and promote self improvement

Action

Real action orientation

Synergy

Collaborate and respect, benefit to each other

Transparency

Open mind for change

Innovation

Develop system, products and service creative thinking

Integrity

Work is worship, honesty, clean and responsibility

Focus to customers

Customers are the main focus,

giving value added and

sincerely serving customers

(6)

4

Sekilas PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC) mengawali perjalanannya pada tahun 1982, merupakan salah satu anak Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. yang bergerak di bidang Properti Industri. Keberadaan PT KIEC berlandaskan pada akta Notaris Soedarno SH. Nomor 17, tanggal 16 Juni 1982. Akta pendirian dan anggaran dasar perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-229 HT 01.01 tanggal 14 Juli 1982 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No. 81 Tanggal 11 Oktober 1983. Anggaran dasar perusahaan sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia SK No. C2-13699. HT.01.04-TH. 98 tanggal 14 September 1998 telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No. 98 tanggal 8 Desember 1998.

(7)

5

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC) started its journey in 1982, as a subsidiary of PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. which operates in industrial properties. PT KIEC was established under the deed of Public Notary th Soedarno SH. Number 17, on June 16 , 1982. The company’s deed of establishment and articles of association have obtained approvals from the Minister of Justice of Republic of Indonesia No. th C2-229 HT 01.01 on July 14 , 1982 and have been announced in the Additional State Gazette of Republic of Indonesia No. 81 On October 11, 1983. The company’s articles of association in accordance with the deed of amendment of company’s articles of association has obtained an approval from the Minister of Justice of Republic of Indonesia SK No. C2-13699. HT.01.04-TH. 98 on th September 14, 1998 and has been announced in the Additional State Gazette of Republic of Indonesia No. 98 on Desember 8, 1998.

Since its establishment, PT KIEC was given by PT KS the management right to develop the 550 HA industrial Properties. During the development, PT KIEC has succeeded in becoming the reliable subsidiary - by becoming the most profitable for 3 years in the row from 2010 to 2012.

This had shown that PT KIEC has success

Overview of PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

Hal ini membuktikan bahwa PT KIEC telah berhasil mengembangkan misi-misinya yang terbagi sebagai berikut:

1. Properti Industri

Lahan industri seluas ± 700 Ha, Bangunan Siap Pakai seluas ± 13.000m2, Perkantoran seluas ± 14.000m2, dan Pergudangan seluas ± 47.000m2.

2. Properti Komersil

Hotel kapasitas 168 kamar, Homestay kapasitas 18 kamar, Lapangan golf 18 hole seluas ± 45 Ha dan Driving Range seluas 2 Ha, dan Sarana olah raga yaitu Kolam Renang dan Water Park seluas ± 2 Ha, Lapangan Futsal sebanyak 3 unit, Lapangan Badminton sebanyak 4 unit, Billiard dan Arena Air Softgun.

3. Properti Perumahan

Kawasan perumahan yang terdiri dari Perumahan Pejaten Mas Estate seluas ± 15 Ha, dan Perumahan Bhumi Rakata Asri seluas ± 21,7 Ha.

Bercita-cita menjadi “Pemain Properti Nasional Yang Terkemuka” dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada pemangku kepantingan, PT KIEC senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya berusaha menjadi pemimpin dalam penyediaan properti industri. Saat ini, fokus bisnis PT KIEC dikonsentrasikan pada penyediaan lahan industri, pengembangan produk terkait, dan fasilitas pendukung lainnya sehingga Perusahaan bisa menjadi solusi utama bagi para investor.

in developing its missions as follows:

1. Industrial Properties

± 700 ha of Industrial Land, Standard Factory Building ± 13,000 m2, Office Complex of ± 14,000 m2, and warehousing of ± 47,000 m2.

2. Commercial Properties

Hotel with capacity of 168 rooms, Homestay with capacity of 18 rooms, 18 hole golf course with area of ± 45 ha and a Driving Range with area of 2 ha, and sports facilities including Swimming Pool and Water Park with area of ± 2 ha, 3 Futsal Fields, 4 Badminton Fields, Billiard and Air Softgun Arena.

3. Residential Properties

Residential areas that consisted of Pejaten Mas Real Estate with area of ± 15 ha and Bhumi Rakata Asri with area of ± 21.7 ha.

(8)

6

Peristiwa Penting

PORTOFOLIO & JVC

2013

Penandatanganan JVC dengan Golden Lime Public Co. Ltd untuk Lime Calcination Plant

JVC Signing with Golden Lime Public Co. Ltd. for Lime Calcination Plant

2012

• Penjualan lahan terbesar sepanjang sejarah berdirinya KIEC yaitu seluas 59,4 ha

• Penandatanganan JVA antara PT KIEC, Posco Chemtech Company Ltd, dan Dong Suh Chemical Ind Co.Ltd

• Largest land sale throughout the history of KIEC, total area of 59.4 acres

• Signing of Joint Venture Agreement between PT KIEC, Posco Chemtech Company Ltd., and Dong Suh Chemical Indo. Ltd.

2011

Penandatanganan JVC dengan PT Krakatau Posco Chemtech Calcination

JVC Signing with PT Krakatau Posco Chemtech Calcination

2010

Konversi kepemilikan saham pada PT Krakatau information technology sebesar 11.72% sesuai surat no.07/ps-kiec/kpts/2009 tanggal 1 September 2009

Conversion of shares ownership in PT Krakatau information technology by 11.72% in accordance with document No.07 / ps-KIEC / kpts / 2009 dated 1 September 2009

2009

Persetujuan penempatan investasi saham pada PT Krakatau Information Technology sebesar 9.37% sesuai surat No. 07/PS-KIEC/ KPTS/2009 tanggal 1 September 2009

Agreement towards the placement of equity investment in PT Krakatau Information Technology at 9.37% in accordance with document No. 07/PS-KIEC/KPTS-/2009 dated 1 September 2009

2008

• Penjualan penyertaan saham PT KPDS kepada DPKS sebesar 5% sehingga presentase kepemilikan KIEC menjadi 25%

• Perjanjian peningkatan saham PT Krakatau Medika menjadi 23,05% berdasarkan RUPSLB PT Krakatau Medika tanggal 11 Desember 2008 yg dinyatakan dalam akta notaries No. 7 tgl 9 Januari 2009 dari Indrajati Tandjung. SH

• Sales of shares of PT KPDS to DPKS for 5% resulting in KIEC ownership of 25%.

(9)

7

Milestones

BUSINESS DEVELOPMENT

2013

• Pendirian Pabrik pengolahan coal tar

• Peresmian Krakatau Travel

• Peresmian kolam arus KCC

• Construction of coal tar processing plant • Inauguration of Krakatau Travel • KCC tide pool officially opened

2012

• Grand launching hotel lima lantai dan rebranding menjadi the Royale Krakatau

• Pendirian pabrik PT Krakatau Posco Chemtech Calcinations

• Ekspansi lahan kawasan industry III

• Grand launching and rebranding of The Royale Krakatau, a 5-storey hotel • Construction of PT Krakatau Posco

Chemtech Calcinations plant began • Expansion of Industrial Area III

2011

• Peresmian Krakatau town house

• Pembangunan dua unit gudang di area CM 1

• Krakatau town house launched • Construction of two warehouse units

in area CM 1

2010

• Peletakan batu pertama hotel lima lantai Permata Krakatau oleh Direktur Utama PT KIEC

• Peresmian gedung olahraga Krakatau oleh Komisaris Utama PT Krakatau Steel

(10)

8

Peristiwa Penting

OTOMATIZATION WORK SYSTEM

2013

• Kick off SISLOG (Sistem Informasi Logistik)

• Kick off SMS Gateway KIEC

• SISLOG (Sistem Informasi Logistik-Logistics Information System) kick off • KIEC SMS Gateway kick off

2012

Kick off Web Knowledege Management KIEC (KOMIC)

KIEC Web Knowledge Management (KOMIC) kick off

2011

• Penandatanganan kick of managed services dengan PT Krakatau Information Technology

• Kick off HCIS (Human Capital Information System)

• Kick off signing for managed services with PT Krakatau Information Technology • HCIS (Human Capital Information System) kick off

2010

Penyusunan Master Plan IT untuk bisinis PT KIEC

(11)

9

Milestones

ACHIEVEMENT

2013

• Penghargaan Good Performance Company dalam ajang Indonesian Quality Award

• Penghargaan Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index

• Penghargaan Gold & Silver dalam ajang Temu Karya Mutu Produktivitas Nasional dan International Quality Productivity Community

• Awarded Good Performance Company in the Indonesian Quality Award Event • Awarded Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index event • Awarded Gold & Silver in the National Productivity

for Work Quality Meeting and International Quality Productivity Community event

2012

• Penghargaan Best of the best go green se-provinsi Banten untuk hotel the Royale Krakatau

• Penghargaan Good Performance Company dalam ajang Indonesian Quality Award

• Penghargaan Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index

• Penghargaan perusahaan dengan kinerja terbaik se anak perusahaan Krakatau Steel Group

• Penghargaan Gold & Silver dalam ajang Temu Karya Mutu Produktivitas Nasional dan International Quality Productivity Community

• Hotel Royale Krakatau awarded as Best of the best go green for overall Banten province

• Awarded good performance Company in the Indonesian Company Quality Award event • Awarded a trusted company in the Corporate

Governance Perception Index event

• Awarded best performance company over all of Krakatau Steel Group subsidiary Companies • Awarded Gold & Silver in the National Productivity

for Work Quality Meeting and International Quality Productivity Community event

2011

• Penghargaan Good Performance Company dalam ajang Indonesian Quality Award

• Penghargaan Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index

• Penghargaan perusahaan dengan kinerja terbaik se-anak perusahaan Krakatau Steel Group

• Awarded Good Performance Company in the Indonesian Company Quality Award Event • Awarded a Trusted Company in the Corporate

Governance Perception Index event • Awarded best performance company over all of Krakatau Steel Group subsidiary Companies

2010

• Penghargaan Early Improvement dalam ajang Indonesian Quality Award

• Penghargaan Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index

• Awarded as Early Improvement Company in the Indonesian Quality Award event

• Awarded Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index event

2009

Penghargaan Gold Achievement Award untuk kategori perusahaan menegah dalam ajang Indonesian Quality Award

(12)
(13)
(14)

12

Ikhtisar Bisnis

Kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2013 cukup baik meskipun tantangan yang dihadapi bisa dibilang tidak mudah. Pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,7%. Memang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 6,23%. Namun, angka tersebut merupakan sebuah prestasi mengingat meningkatnya tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang disertai dengan melemahnya nilai tukar rupiah.

Sementara itu, inflasi berada pada angka 8,38%, lebih besar dibanding tahun 2012 sebesar 4,30%. Kondisi ini tak lepas dari berbagai tekanan yang dihadapi pasar. Dimulai dari guncangan ekonomi di pasar keuangan global. Diikuti dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat sejalan dengan sentimen negatif rencana pengurangan stimulus moneter atau tappering off di AS. Sementara kondisi ekonomi global yang menurun akhirnya mengakibatkan terjadinya guncangan kedua, yakni tekanan terhadap NPI. Hal ini

menyebabkan defisit transaksi berjalan mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8%.

Langkah kebijakan makro yang disusun dan diterapkan oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap ketahanan perekonomian Indonesia dari berbagai tantangan eksternal yang terus brubah. Salah satu kebijakan yang dianggap berhasil adalah pengurangan belanja subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga pemerintah mempunyai dana guna mengantisipasi berbagai risiko fiskal jangka pendek.

Indonesian macroeconomic conditions in 2013 is quite good despite the challenges faced arguably not easy. Economic growth stood at 5.7%. It is lower than the previous year which reached 6.23%. However, the figure is an achievement given the increasing pressure on Indonesia’s balance of payments (BOP) is accompanied by a weakening of the rupiah exchange rate.

Meanwhile, inflation stood at 8.38%, higher than in 2012 at 4.30%. This condition could not be separated from the pressures faced by the market. Starting from the economic shocks in the global financial markets. Followed by the increase in global financial market uncertainty along with negative sentiment reduction plan or tappering off monetary stimulus in the United States.

While the downward global economic conditions lead to second shocks - the pressure on the NPI. This causes the 3.5% current account deficit of Gross Domestic Product (GDP), higher than the deficit in 2012 of 2.8%.

(15)

13

Business Overview

Selain itu, berbagai upaya pemerintah untuk menggerakkan iklim investasi dengan berbagai macam skema insentif fiskal dan penambahan infrastruktur, telah menciptakan kebutuhan akan adanya lahan industri yang lebih besar lagi. Hal ini tentu saja berpengaruh positif terhadap KIEC, sehingga di tahun 2013 berhasil mencapai total pendapatan 22% di atas anggaran dengan kontribusi terbesal berasal dari kawasan industri. Secara keseluruhan kinerja KIEC cukup baik di tengah kondisi makro ekonomi yang kurang begitu menguntungkan di tahun 2013 ini. Total aset tercatat sebesar Rp 1,187,231 milyar mengalami peningkatan dibanding tahun lalu sebesar Rp 1,103,373 milyar. Sementara total ekuitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp 978,557 milyar dari sebelumnya Rp 907,229 milyar. Pendapatan operasional terbesar diperoleh dari properti industri sebesar 234,70 milyar. Sedangkan terbesar kedua diperoleh dari properti komersial yakni Rp 84,31 milyar, meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 60,45 milyar. Sedangkan yang ketiga properti perumahan sebesar Rp 17,99 milyar naik dibanding tahun lalu yang berjumlah Rp 12,72 milyar.

In addition, various government efforts to drive investment with a wide range of fiscal incentives scheme and additional infrastructure, has created a need for greater industrial land. This, of course, has a positive effect on KIEC, that in 2013 it reached total revenue of 22% over budget with the biggest contribution comes from the industrial area.

KIEC Overall performance is quite good amidst the less favorable macro-economic conditions in 2013. Total assets amounted to Rp 1,187,231 billion is an increase compared to last year’s Rp 1,103,373 billion. Meanwhile the total equity also increased to Rp 978,557 billion from Rp 907,229 billion.

The biggest operating income is mainly from industrial property at 234,70 billion. Meanwhile, the second biggest comes from commercial property at Rp 84,31 billion, an increase compared to last year which was only Rp 60,45 billion. While the third comes from residential property amounted to Rp 17,99 billion, higher than last year of Rp 12,72 billion.

Penjualan Tahun 2013 (Rp miliar)

Sales in 2013 (Rp billion)

234,70 84,31

17,99

Properti Industri Industrial Property

Properti KomersialCommercial Property

(16)

14

Ikhtisar Keuangan dan Operasi

Financial and Operational Highlights

Keterangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah)

Penjualan Tanah dan Pendapatan Jasa Beban Pokok Penjualan Tanah dan Pendapatan Jasa Laba Operasi terhadap Total Ekuitas Laba Operasi terhadap Total Aset Laba Komprehensif Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas

Laba Komprehensif Tahun Berjalan terhadap Total Aset

Sales of Land and Service Revenues

Cost of Sales of Land and Service Revenues

Gross Profit

Operating Profit Comprehensive Income for The Year

Consolidated Balance Sheets Operating Profit to Total Equity

Operating Profit to Total Assets Comprehensive Income for The Year to Total Equity

Comprehensive Income for The Year to Total Assets

Currrent Ratio Liabilities to Total Equity

Liabilities to Total Assets Numerical notations in all tables and graphs are in Indonesia Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik

(17)

15

Informasi Pemegang Saham

Shareholders Information

PT Krakatau Engineering (1.000 lembar saham shares)

0,005%

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (20.694.000 lembar saham shares)

99,995%

(18)

16

Sambutan Komisaris Utama

Dengan adanya investasi yang besar dikawasan industri Cilegon

dan upaya pemerintah menarik investor, membuat bisnis kawasan

industri khususnya di area Cilegon dan supporting industri lainnya

juga telah berkembang selama periode tahun 2013

Dewan Komisaris, kiri ke kanan left to right: Embay Mulya Syarief, Komisaris Commissioner Hikmatullah A. Syam’un, Komisaris Commissioner Irvan K Hakim, Komisaris Utama President Commissioner Edward Pinem, Komisaris Commissioner

M.M. Azhar Lubis, Komisaris Commissioner

>

(19)

17

Message from Commissioner

With the substantial investment in Cilegon industrial areas and

government’s efforts to attract investors, thus over the year 2013

creating an expansion in the business of industrial areas especially

in the Cilegon area as well as other supporting industries

(20)

18

Sambutan Komisaris Utama

Pemegang Saham yang kami hormati,

Tahun 2013 telah dilalui dengan pencapaian usaha yang baik oleh Perseroan. Stabilitas perekonomian nasional pada 2013 berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang juga relatif stabil. Upaya pemerintah dalam menarik investasi dengan berbagai macam skema insentif fiskal dan penambahan infrastruktur, telah menciptakan kebutuhan lahan industri yang lebih besar lagi. Berdiri dan beroperasinya PT Krakatau Posco sebagai perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel (Persero), Tbk dan POSCO pada sektor industri besi baja di kawasan Industri Cilegon, telah membuat tumbuhnya industri turunan dan penunjang yang jumlahnya tidak sedikit serta berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan hotel, golf, sarana olah raga dan fasilitas rekreasi.

Dengan adanya investasi yang besar dikawasan industri Cilegon dan upaya pemerintah menarik investor, membuat bisnis kawasan industri khususnya di area Cilegon dan supporting industri lainnya juga telah berkembang selama periode tahun 2013. Akan tetapi hal ini berdampak pada semakin terbatasnya ketersediaan lahan rakyat yang terletak strategis yang dapat digunakan untuk menyiapkan kebutuhan lahan industri, sehingga terjadi kecenderungan harga lahan yang semakin meningkat dan berakibat pada melonjaknya biaya pembebasan lahan dan penyediaan infrastrukturnya.

Terbatasnya persediaan lahan siap bangun pada Kawasan Industri I dan II yang dimiliki oleh Perseroan, terjadinya kecenderungan harga lahan yang semakin meningkat dan berakibat pada melonjaknya biaya pembebasan lahan dan penyediaan infrastrukturnya serta telah mulai beroperasinya PT Krakatau Posco dan industri penunjangnya membuat penjualan lahan yang dilakukan oleh Perseroan menurun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012, padahal kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh penjualan lahan. Hal ini terlihat dari volume penjualan lahan sepanjang tahun 2013 yang hanya mencapai 15,81 Ha dibanding dengan pencapaian tahun 2012 yaitu sejumlah 59,37 Ha dengan total nilai pendapatan sebesar Rp. 190,55 miliar jauh menurun dibanding tahun 2012 sejumlah Rp 615,89 miliar sehingga menurunkan besaran laba dibandingkan tahun 2012. Meskipun penjualan jasa lainnya sepanjang tahun 2013 meningkat bila dibandingkan tahun 2012, diantaranya meliputi perhotelan sebesar Rp 56,73 miliar dibandingkan Rp. 38,54 miliar (2012), pendapatan sewa pergudangan sebesar Rp. 20,18 miliar dibanding tahun 2012 sebesar Rp. 16,94 miliar, pendapatan sarana olahraga sebesar Rp 17,66 miliar, penjualan rumah sebesar Rp 17,99 miliar serta pengelolaan kawasan sebesar Rp 15,91 miliar, namun belum dapat mendongkrak perolehan laba dibandingkan tahun 2012.

Dear Shareholders,

2013 has passed with great achievements and efforts by the Company. Stability of the national economy in 2013 affected the relatively stable economic growth. Government efforts to attract investment with a wide range of fiscal incentives scheme along with the addition of infrastructure, has created a need for greater industrial land. The creation and operation of PT Krakatau Posco as a joint venture between PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and POSCO in the steel industry sector in Cilegon Industrial area has supported the growth of subsidiaries industry at large and has impacted the increasing demand for hotels, golf, sports and recreational facilities.

With the substantial investment in Cilegon industrial areas and

(21)

19

Message from Commissioner

Secara ringkas Perseroan berhasil meningkatkan posisi neraca per 31 Desember 2013 yang ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva sebesar Rp 1,19 triliun, ekuitas yang mencapai Rp. 978,55 miliar, namun laba bersih menurun menjadi sebesar Rp. 218,24 miliar dengan posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 76,48 miliar, serta menghasilkan kondisi kesehatan/ kinerja perusahaan sesuai dengan SK Direksi PT. Krakatau Steel (Persero) No. 08/C/DU-KS/Kpts/2003 adalah dalam Sehat ”AA” dengan nilai bobot 87,00. Pencapaian sebagaimana tersebut diatas menunjukkan bahwa hampir semua Key Performance Indicators (KPI) Manajemen tahun 2013 tercapai, meskipun masih terdapat beberapa KPI penting yang masih belum terealisasi/ dibawah target yang ditetapkan seperti jumlah pembebasan lahan di kawasan industri tahap III yang hanya terealisir seluas 38,42 Ha dari target seluas 45 Ha. Selain itu juga harus diakui bahwa dalam operasional korporasi, keuntungan terbesar sejauh ini selalu ditunjang dari kegiatan penjualan lahan industri, sehingga kedepan perlu diprogramkan untuk memperbesar porsi laba dan recuring income dari kegiatan investasi pada area non lahan, seperti penyediaan kawasan pergudangan, peningkatan jumlah kamar hotel, penyediaan fasilitas kawasan industri dan sport center, pengembangan kawasan perumahan serta optimalisasi pendapatan dari anak perusahaan serta perusahaan patungan. Untuk itu perlu pula dilakukan langkah-langkah restrukturisasi, reorientasi dan reorganisasi terhadap investasi yang sudah dilakukan di sektor properti dan perumahan yang saat ini dikelola oleh PT Rakata Realtindo (dahulu PT Laksana Maju Jaya) sehingga dapat menjadi unit yang menunjang pertumbuhan Perseroan secara berarti di masa yang akan datang.

The limited supply of land ready to build in Industrial Area I and II owned by the Company, the trend of increasing land prices and result in skyrocketing costs of land acquisition and provision of infrastructure, along with the operation of PT Krakatau Posco and supporting industries has led to the decrease of land sales made by the Company compared to the year 2012, when more than ever the company’s performance is strongly influenced by the land sales. This can be seen from land sales volume during the year 2013, which only reached 15.81 hectares compared to achievement in 2012 for a total of 59.37 hectares with a total revenue of Rp. 190.55 billion, far lower than in 2012 which amounted to Rp 615.89 billion, thus reducing the amount of profits compared to that of 2012. While sales of other services throughout the year 2013 increased compared to the year 2012, of which include that of hospitality of Rp 56.73 billion from Rp. 38.54 billion (2012), warehousing rental income Rp. 20.18 billion compared to the year 2012 of Rp. 16.94 billion, sports facilities revenue amounting to Rp 17.66 billion, home sales of Rp 17.99 billion as well as area management fee of Rp 15.91 billion, but these have not been able to boost profits when compared to 2012.

In summary the Company managed to improve the balance sheet as of December 31, 2013, which shows the amount of assets and liabilities of Rp 1.19 trillion, equity Rp. 978.55 billion, but net profit decreased to Rp. 218.24 billion with cash and cash equivalents at the end of 2013 amounting to Rp. 76.48 billion, and generated ‘AA’ healthy conditions / performance of the company with a weight value of 87.00 in accordance with the Decree of the Board of Directors of PT. Krakatau Steel (Persero) No. 08/C/DU-KS/Kpts/2003.

(22)

20

Gedung Manajemen Krakatau Steel Krakatau Steel Building Management Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950 - Indonesia

Mengingat saat ini masih akan banyak investasi yang masuk kedalam Kawasan Industri Perseroan terutama industri turunan untuk mensupport proyek pabrik baja PT Krakatau Posco dan perusahaan patungan PT Krakatau Steel (Persero), Tbk dengan Nippon Steel dan Osaka Steel, maka sangat penting agar pengadaan lahan baru dalam luasan yang mencapai skala keekonomian di kawasan Industri III dapat segera diselesaikan serta dikerjakan kegiatan pematangannya pada tahun 2014 untuk masuk kedalam inventory lahan siap jual. Selain itu, perlu juga dijajaki secara aktif usaha patungan yang ada kaitan untuk mendukung beroperasinya investasi baru tersebut.

Sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan yang ditata kelola dengan baik, maka peran Dewan Komisaris menjadi semakin penting dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi Perseroan. Untuk mencapai hal tersebut dan memastikan kecukupan dan efektivitas mekanisme kontrol risiko baik secara internal maupun eksternal, Dewan Komisaris akan terus menerus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang strategis, terutama yang terkait dengan investasi Perseroan, dengan meningkatkan fungsi dan peran Komite Audit.

Sambutan Komisaris Utama

(23)

21

Atas semua pencapaian yang telah diperoleh selama kurun waktu tahun 2013, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Manajemen, Direksi dan Karyawan Perseroan. Dengan kinerja ini, diharapkan untuk tahun 2014 dan seterusnya Perseroan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya melalui berbagai terobosan usaha dan perbaikan proses bisnis guna menyongsong tantangan yang lebih berat dimasa mendatang.

Seeing that currently there will still be a lot of investments coming into the Industrial Estate Company primarily subsidiaries industry that support the projects of PT Krakatau Posco steel plant and a joint venture company PT Krakatau Steel (Persero) Tbk with Nippon Steel and Osaka Steel, it is very important that the new land acquisition area will be within the economies of scale of Industrial Area III and that it can be resolved as well as prepared through all necessary activities to be undertaken in 2014 so as to turn it into a land inventory that is ready for sale. In addition, there should also be actions taken that actively explores current joint ventures with a view to support the operations of the said new investment.

In accordance with the Company’s vision to be a company that is well-governed, the role of the Board of Commissioners is becoming increasingly important in the implementation of the principles of good corporate governance through the function of monitoring and providing advice to the Board of Directors of the Company. To achieve this and ensure the adequacy and effectiveness of risk control mechanisms both internally and externally, the Board will continue to monitor and evaluate the implementation of strategic policies, especially those related to the Company’s investment, by improving the function and role of the Audit Committee.

For all the achievements that have been obtained during the period of 2013, the Board of Commissioners would like to thank the Management, Directors and Employees of the Company. With this performance, it is expected that for 2014 and beyond The Company will continue to improve its performance through a variety of business breakthroughs and improvements of business processes in order to meet more challenges in the future.

Message from Commissioner

Irvan K. Hakim

Komisaris Utama

(24)

22

Profil Dewan Komisaris

Irvan K. Hakim

Lahir di Surabaya, 28 Mei 1964. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak Juni 2012. Bergabung dengan Perseroan sejak mendapatkan gelar Sarjana Teknik Metalurgi dari Universitas Indonesia – Jakarta, MBA dari Maastricht School of Management – Belanda, dan CIM dari Royale Academy University of London – Inggris. Memulai karir profesionalnya sebagai Siswa Madya pada 1988, beliau pernah menduduki jabatan seperti Manager Divisi Riset Pasar (1997-1998), Manager Divisi Penjualan Domestik II (1998-2000), General Manager Pemasaran (2000-2001), General Manager Perencanaan Produksi (2001-2003), Kepala Proyek pengembangan untuk Proyek TSFRM (Thin Slab Flat Rolling Mill) (2003), Staf Ahli (2003-2004), dan Asisten Direktur Utama untuk Perusahaan (2004-2005). Ketua Tim Pengembangan Industri Besi Baja Kalimantan Selatan (2005-2007), Direktur Pemasaran (2007-2012). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Co-Chairman of IISIA (Indonesian Iron and Steel Asociation).

Born in Surabaya, May 28, 1964. Holding the President Director position of PT Krakatau Steel (Pesero) since June 2012. He joined the business after obtained the metalurgy bachelor degree from University of Indonesia, Jakarta. He also held MBA from Maastricht School of Management from Netherland and CIM from Royale Academy University of London – England. Started professional career as a Student Associate in 1988, holding the Manager position of Market Research Division (1997-1998), Domestic Sales Division Manager II (1998-2000), Marketing General Manager (2000-2001), Production Planning General Manager (2001-2003), Project TSFRM (Thin Slab Flat Rolling Mill) Development Head (2003), Expert staff (2003-204), and Assistant to Company President Director (2004-2005). South Kalimantan Steel Industry Development Chairman (2005-2007), Marketing Director (2007-2012). Currently he also holding the Co-Chairman position of IISIA (Indonesian Iron and Steel Association).

Edward R. Pinem

Lahir di Juhar Sumatera Utara, 18 Mei 1953.

Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993. Memulai karir di PT Krakatau Steel sebagai enjiner teknik produksi pada tahun 1982, hingga tahun 2004 beliau telah menempati berbagai posisi di jajaran manajemen marketing dan Information Technology. Sejak tahun 2004, beliau menempati jajaran Direksi PT Krakatau Information Technology sebagai Direktur Komersial (2004-2007) dan Direktur Utama (2007-2009). Sejak 2009 hingga sekarang beliau menempati Anggota Komisaris PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, selain sebagai Executive Director IISIA sejak 2010 hingga sekarang.

(25)

23

Board of Commissioners

H. Embay Mulya Syarif

Lahir di Pandeglang Banten, 4 Maret 1952. Saat ini menjabat Komisaris PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dan Komisaris PT Buana Centra Swakarsa. Pengalaman berkarir sebagai Direksi di PT Sinar Ciomas (1974 – 1978), Direktur Utama PT Berkah Saputra (1978 – 1992), Direktur Utama Bank Syariah Baitul Muawanah (1994 – 1999), Direktur Utama PT Buana Centra Swakarsa (2000 – 2009), Komisaris Utama Bank Syariah Berkah Ramadhan (2000 – 2011), Komisaris PT Walie Jasa Pratama (2003 – 2010), Komisaris PT Albantani Cipta Niaga (2009 – 2011), Komisaris Taman Graha Asri (2009 – 2011), Komisaris Utama Bank Syariah Baitul Muawanah (1999 – 2012). Pernah menjabat sebagai Ketua MUI Propinsi Banten Bidang Ekonomi, Ketua Dewan Pendidikan dan Ketua Kadin Kabupaten Serang serta mendapatkan beberapa penghargaan yaitu Upakarti Pengabdian dari Presiden RI, Satya Lencana LVRI, dan Bintang Legiun Veteran RI.

Born in Pandeglang, Banten, March 04, 1952. Currently holding PT Krakatau Industrial Estate Cilegon and PT Buana Centra Swakarsa Commisioner. Held professional carreer as Director at PT Sinar Ciomas (1974-1978), President Director at PT Berkah Saputra (1978-1992), President Director at Bank Syariah Baitul Muawanah (1994-1999), President Director at PT Buana Centra Swakarsa (2000-2009), President Commissioner at Bank Syariah Berkah Ramadhan (2000-2011), Commissioner at PT Walie Jasa Pratama (2003-2010), Commissioner at PT Albantani Cipta Niaga (2009-2011), Commissioner at Taman Graha Asri (2009-2011), President Commissioner at Bank Syariah Baitul Muawanah(1999-2012). Held the position of MUI Economic board Chairman from Banten Province, Chairman of Education and Indonesian Trade Association from Serang District. He also bear several awards like.

Hikmatullah A. Syam’un

Lahir di Serang, 1 Maret 1952.

Beliau meraih gelar master dari IPB bidang Ilmu Penyuluhan Pembangunan tahun 1996. Beliau memulai karir sebagai Dosen Agama di Universitas Tirtayasa tahun 1984. Berbagai jabatan telah beliau pegang sebagai berikut: Kepala BKKBN Kabupaten Ciamis (1999-2002), Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Badan Diklat Propinsi Banten (2002-2005), Kepala Biro Kesra Pemerintah Propinsi Banten (2005-2006), Kepala Badan Kesbang dan Linmas Propinsi Banten (2005-2006), Ketua Pelaksana Harian Komunitas Intelijen Banten (2005-2006), Sekretaris Badan Narkotika Banten (2005-2006), Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Banten (2005-2006), dan Staf Ahli Gubernur Banten Bidang Hukum dan Ham tahun 2008, dan komisaris PT KIEC (2008-sekarang).

(26)

24

M.M. Azhar Lubis

Lahir di Mandailing Natal Sumatera Utara, 15 September 1958. Menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (IV/e) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bergabung dengan Perseroan sejak mendapatkan gelar Sarjana Agronomi dari Institit Pertanian Bogor, Master of Arts in Agricultural Economics, University of Wisconsin-Madison, USA. Memulai karir profesionalnya pada 1 Januari 1982, beliau pernah menduduki jabatan seperti Pembantu Asisten Menteri Negara Penggerak Dana Investasi Urusan Dana Pasar Modal, Dana Pensiun dan Asuransi (1994 – 1998), Kepala Biro Pengembangan Investasi BKPM (1998 – 1999), Direktur Hubungan Internasional Kementrian Negara Investasi BKPM (1999 – 2000), Direktur Industri Logam dan Barang Modal Kementrian Negara/Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (2000 – 2002), Direktur Sektor Tersier BKPM (2002), Kepala Biro Perencanaan dan Informasi BKPM (2002 – 2005), Kepala Pusat Penelitian dan Pelatihan BKPM (2005 – 2006), Direktur Kerjasama Dunia Usaha BKPM (2006 – 2007), Direktur Kerjasama Bilateral dan Multilateral BKPM (2007), Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM (2008 – 2010), Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM (2010 – sekarang), Komisaris PT Krakatau Information Technology (2012), Komisaris PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (2012 – sekarang).

Born in Mandailing Natal, North Sumatera, September 1958. Held position as Executive Deputy for Capital Investment Control Board (IV/e) at Capital Investment Board Agency (BKPM). Started with the Company since having the Agronomy Bachelor degree from IPB-Bogor, Master of Arts in Agricultural Economics – University of Wisconsin, USA. Started Professional carreer in January 1, 1982, he had several post like Assistant to the Minister of Investment Board funding unit in stock exchange, pension fund and insurance (1994-1998), Head of Investment Development Bureau BKPM (1998-1999), Director for International Relation at the Minister of Investment Board BKPM (1999-2000), Director for metal industry and investment goods State Minister/Investment Board and State Owned Company Development (2000-2002), Tersier Sector Director BKPM (2002), Head of Central Planning and Information BKPM (2002-2005), Head of Central Research and Training BKPM (2005-2006), Director for Small Business Cooperation BKPM (2006-2007), Director for Bilateral and Multilateral Cooperation BKPM (2007), Deputy for Capital Investment Climate Development BKPM(2008-2010), Deputy for Capital Investment Implementation control BKPM (2010-Current), PT Krakatau Information Technology Commissioner (2012), PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (2012-current).

(27)
(28)

26

Laporan Direktur Utama

Di samping pertumbuhan laba yang sangat signifikan,

di tahun 2013 PT KIEC juga mencatat beberapa prestasi

menggembirakan

Direksi, kiri ke kanan left to right: Tonno Sapoetro

Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development Saiful Rohman

Direktur Operasional dan Komersial Director of Operations and Commercial Iwandono

Direktur Utama President Director Dibyo Sumantri

Direktur SDM dan Keuangan Director of HR and Finance

>

(29)

27

Director’s Report

In terms of management,

PT KIEC also managed to maintain the achievements

(30)

28

Laporan Direktur Utama

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Sepanjang tahun 2013 PT KIEC berhasil mencatatkan total pendapatan 22% diatas anggaran, dengan kontribusi terbesar berasal dari kawasan industri. Penjualan lahan mencapai 15,8 hektar dari 14 hektar yang dianggarkan. Penjualan lahan masih didominasi oleh penjualan lahan di kawasan industri I. Pendapatan dari unit bisnis Hotel, Perkantoran & Pergudangan, Sarana Olahraga, dan Pengelolaan Perkantoran di Jakarta, mencapai 24%, 11%, 12%, dan 4% diatas anggaran, sementara perumahan mencatat pendapatan 8% dibawah anggaran. Laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp 218 milyar. Pencapaian tersebut dicapai ditengah kondisi perekonomian yang masih belum menentu. Kondisi perekonomian masih dibayangi krisis hutang Eropa dan pelambatan ekonomi yang terjadi di Cina. Rencana bank sentral Amerika untuk mengurangi stimulus Quantitative Easing III menyebabkan aliran dana keluar dari Indonesia. Indonesia juga mengalami defisit anggaran yang semakin lebar, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, dan inflasi yang cukup tinggi. Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk menaikan BI Rate menjadi 7,5% sejak Mei 2013.

Keterbatasan lahan menjadi isu utama dalam bisnis kawasan industri, untuk mengatasi hal tersebut PT KIEC terus berupaya menambah ketersediaan lahannya. Pembebasan lahan kawasan III dilakukan sepanjang tahun 2013. Diharapkan pembebasan tahap I selesai pada tahun 2014.

PT KIEC juga melakukan pengembangan unit usaha yang dapat memberikan pendapatan berulang (recurring income). PT KIEC membangun wahana kolam arus di kolam renang Krakatau dan pembangunan area komersial di Kawasan Industri I. Peningkatan kapasitas gudang juga terus dilakukan. Selain itu PT KIEC memasuki bisnis baru di pengolahan bahan kimia dasar organik turunan dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara melalui pembentukan PT Krakatau Pos-chem Dong-suh Chemical (PT KPDC), bekerjasama dengan Posco Chemtech dan Dong-suh Chemical. Semua itu dilakukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi yang berkelanjutan.

Keberlangsungan organisasi hanya akan menjadi impian tanpa tata kelola yang baik. Tahun 2013 merupakan tahun ketiga keikutsertaan PT KIEC dalam The Indonesia Corporate Governance Award. Ajang ini merupakan ajang penghargaan bagi perusahaan yang didasarkan pada Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang berupaya mengukur seberapa jauh suatu perusahaan menerapkan tata kelola yang baik (good corporate governance). PT KIEC berhasil mendapatkan predikat trusted company dalam ajang ini.

PT KIEC juga berupaya untuk terus meningkatkan kinerja ekselen melalui keikutsertaan dalam penganugerahan Indonesia Quality Award yang berdasarkan pada Malcolm Balrdrige Criteria for Performance Management. Sejak keikutsertaan pertama kalinya pada tahun 2007, PT KIEC berhasil untuk terus meningkatkan nilai yang diperolehnya. Saat ini PT KIEC mendapatkan band good performance.

Dear Stakeholders,

Throughout the year 2013, PT KIEC successfully recorded total revenues 22% above budget, with the largest contribution coming from the industrial area. Sales reached 15.8 acres of land of 14 acres budgeted. Land sales are still dominated by the sale of land in the industrial area of the business unit I. Revenues from Hotel, Office & Warehousing, Sports Facilities, and Management Office in Jakarta reached 24%, 11%, 12%, and 4% above budget, while housing recorded income of 8% under budget. Total comprehensive income for the year reached Rp 218 billion.

This was accomplished whilst economic environment remains uncertain. Economic conditions are still overshadowed by the European debt crisis and economic slowdown that occurred in China. America’s central bank plans to reduce Quantitative Easing III stimulus causing capital outflows from Indonesia. Indonesia also experienced a widening budget deficit, weakening of the Rupiah against the Dollar, and inflation that is quite high. Bank Indonesia adopted a policy to raise the BI Rate to 7.5% since May 2013.

(31)

29

Director ‘s Report

PT KIEC menyadari bahwa keberlangsungan organisasi tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Sebagai pengelola kawasan industri, PT KIEC berupaya untuk mengelola kawasan dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang handal. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi ISO 14001:2004 pada tanggal 31 Januari 2013.

PT KIEC akan selalu berupaya mencapai visi yang telah ditetapkan. Berupaya untuk terus tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Memperkuat bisnis inti di unit usaha kawasan industri dengan terus berinovasi mencari ceruk pasar yang akan menghasilkan reccuring income. Semoga dengan tata kelola yang semakin baik, pengelolaan resiko yang semakin cermat, dan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, PT KIEC akan segera menjadi pemain properti Nasional yang terkemuka.

Terima kasih kepada Para Pemangku Kepentingan atas dukungan dan kerja sama yang diberikan sepanjang tahun 2013. Semoga apa yang kita cita citakan bersama akan dapat terwujud.

PT KIEC is also developing business units that can provide recurring income. PT KIEC builds rides such as tides pool Krakatau and starts construction of commercial areas in Industrial Area I. Increased warehouse capacity is also being conducted. In addition, PT KIEC is venturing into new business of processing organic basic chemicals derived from petroleum, natural gas, and coal through the establishment of PT Krakatau Pos-chem Dong-suh Chemical (PT KPDC), in cooperation with Posco Chemtech Chemical and Dong-suh. All this is done to ensure the ongoing sustainability of the organization.

Sustainability of the organization will only be a dream without good governance. 2013 marks the third year of PT KIEC’s participation in the Indonesian Corporate Governance Award. This is an awards event for companies based on the Corporate Governance Perception Index (CGPI) that seeks to measure how far a company implements good corporate governance. PT KIEC successfully achieved the trusted company in this event.

PT KIEC also seeks to continuously improve its excellent performance through participating in the Indonesia Quality Award based on the Malcolm Balrdrige Criteria for Performance Management. Since its first participation in 2007, PT KIEC managed to continue to improve the assessment obtained. Currently PT KIEC acquires good performance band.

PT KIEC realizes that the existence of the organization cannot be separated from its environment. As manager of the industrial area, PT KIEC seeks to manage the area by implementing a reliable environmental management system. This is shown by obtaining ISO 14001: 2004 on January 31, 2013. PT KIEC will always seek to achieve its vision. Attempts are made to continue to grow and evolve on an ongoing basis, by strengthening its core business in the industrial area through innovations that look for niche markets which will generate recurring income. Hopefully with better governance, improved risk management, and harmonious relationship with stakeholders, PT KIEC will soon become a leading national property player.

My appreciation to all Stakeholders for the support and cooperation given during the year 2013, I hope that our shared goals will be materialized.

Iwandono

Direktur Utama

(32)

30

Profil Direksi

Iwandono

Lahir di Mojokerto, 24 April 1954. Beliau meraih gelar Magister Management dari Institut Teknologi Bandung tahun 1995. Memulai karir di PT Krakatau Steel sebagai kepala mekanik di bar and section mill tahun 1984. Sejak tahun 1998 beliau dipercaya menjadi Direksi diberbagai Anak Perusahaan PT Krakatau Steel yaitu Direktur Operasi dan Pemasaran PT KIT (1998-2001), Direktur Utama PT KIT (2001-2004), Direktur Utama PT BBI (2004-2006), Direktur SDM dan Keuangan PT KBS (2007-2008), dan Direktur Utama PT KIEC (2008-sekarang).

Born in Mojokerto, 24 April 1954. He received his Masters in Management from Institut Teknologi Bandung in 1995. Began his career in PT Krakatau Steel as Chief Mechanic in the Bar and Section Mill in 1984. Since 1998 has been appointed as member of Board of Directors in various subsidiaries of PT Krakatau Steel, such as Director of Operations and Marketing PT KIT (1998-2001), President Director of PT KIT (2001-2004), President Director of PT BBI (2004-2006), Director of Human Resources and Finance PT KBS (2007-2008) and President Director of PT KIEC (2008-present).

Dibyo Sumantri

Lahir di Purworejo, 18 Mei 1954. Beliau meraih gelar Sarjana dari Universitas Gadjah Mada Jurusan Psikologi pada tahun 1983. Memulai karir sebagai siswa madya pada tahun 1984, beliau telah mendedikasikan diri lebih dari 20 tahun di PT Krakatau Steel dan dipercaya menjadi Direktur SDM dan Keuangan PT KIEC (2007-sekarang). Selain bekerja, beliau menulis berbagai artikel majalah dan surat kabar serta menulis beberapa buku diantaranya Corporate Governance & Etika Korporasi yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1999.

(33)

31

Tonno Sapoetro

Lahir di Bandung, 14 Mei 1959

Beliau meraih gelar master di Universitas Wollonggong Bidang Teknik Metalurgi pada tahun 1993. Beliau memulai karir sebagai siswa madya di PT Krakatau Steel pada tahun 1986 dan telah mendedikasikan diri lebih dari 20 tahun di PT Krakatau Steel. Sebelum menjabat Direktur Pengembangan Usaha PT KIEC (2008-sekarang), beliau menjabat sebagai General Manager Umum dan Keamanan PT Krakatau Steel (2007-2008).

Born in Bandung, May 14, 1959. He achieved his master’s degree in Metallurgical Engineering from Wollonggong University in 1993. He started his career as a student associate in PT Krakatau Steel in 1986 and has worked for PT Krakatau Steel for more than 20 years. Before becoming Director of Business Development of PT KIEC (2008-present), he served as General Manager for General Afairs and Security PT Krakatau Steel (2007-2008).

Board of Directors

Saiful Rohman

Lahir di Malang, 4 Juli 1955. Beliau meraih gelar sarjana teknik di Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1982. Beliau memulai karir sebagai siswa madya di PT Krakatau Steel pada tahun 1983. Sebelum menjadi Direktur Operasi dan Komersial di PT KIEC (2009-sekarang), beliau menjabat sebagai General Manager Sumber Daya Manusia PT Krakatau Steel (2008-2009) dan General Manager Perencanaan dan Pengembangan Usaha PT Krakatau Steel (2004-2008).

(34)

32

Struktur Organisasi

DEPUTY DEPUTI

ASISTEN DEPUTY DEPUTY ASSISTANT

DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS DAN MANAJEMEN RESIKO BUSINESS DEVELOPMENT AND RISK MANAGEMENT

DIVISION

DIVISI PERENCANAAN TEHNIK

TECHNICAL PLANNING DIVISION

DIVISI SISTEM & PERFORMANCE

MANAGEMENT SYSTEM & PERFORMANCE

MANAGEMENT DIVISION

DIVISI PEMASARAN

MARKETING DIVISION

DEPUTY DEPUTI

ASISTEN DEPUTY DEPUTY ASSISTANT

DIVISI LAND DEVELOPMENT LAND DEVELOPMENT

DIVISION

DIVISI LAND OPERATIONAL OPERATIONAL LAND

DIVISION

DIVISI PERKANTORAN DAN PERGUDANGAN OFFICE AND WAREHOUSE

DIVISION

DIVISI SPORT CENTRE SPORT CENTRE

DIVISION

SUB DIREKTORAT LAND MANAGEMENT

SUB DIRECTORATE LAND MANAGEMENT

SUB DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN

PERENCANAAN

SUB DIRECTORATE DEVELOPMENT AND

PLANNING

DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA

DIRECTORATE BUSINESS DEVELOPMENT

DIREKTORAT OPERASI & KOMERSIAL

DIRECTORATE COMMERCIAL OPERATIONS

SATUAN PENGAWASAN INTERN

INTERNAL CONTROL UNIT

(35)

33

Organization’s Structure

GRUP PENGAWASAN PEMBANGUNAN DEVELOPMENT SUPERVISION GROUP

UNIT OTONOM KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT

AUTONOMY UNIT

UNIT OTONOM THE ROYALE KRAKATAU HOTEL

THE ROYALE KRAKATAU HOTEL AUTONOMY UNIT

DEPUTY DEPUTI

ASISTEN DEPUTY DEPUTY ASSISTANT

DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA

HUMAN RESOURCES DIVISION

DIVISI LOGISTIK LOGISTIC DIVISION

DIVISI PERBENDAHARAAN

TREASURY DIVISION

DIVISI AKUTANSI ACCOUNTING

DIVISION

SUB DIREKTORAT KEUANGAN

SUB DIRECTORATE FINANCE

DIREKTORAT SDM & KEUANGAN

DIRECTORATE HR & FINANCE

DIVISI KEAMANAN DAN K3LH

SAFETY & OHSE DIVISION

DIVISI HUKUM DAN PERIJINAN

LEGAL DIVISION

DIVISI CORPORATE COMMUNICATION

CORPORATE COMMUNICATION DIVISION

CORPORATE SECRETARY

SEKRETARIS PERUSAHAAN

DEPUTI

(36)

34

Berusaha mencapai hasil yang terbaik,

senantiasa melihat jauh ke depan dan selalu mengembangkan diri

Try to get the best result,

always look at future and develop self improvement

Profesional

(37)

35

Secara umum kondisi keuangan Perusahaan pada tahun 2013 menunjukkan keadaan yang sehat terlihat dari tingkat kesehatan perusahaan “AA” yang pengukurannya berdasarkan SK Direksi PT Krakatau Steel No. 08/C/DU-KS/Kpts/2003. Perusahaan berhasil meningkatkan Pendapatan Bersih secara signifikan untuk unit bisnis perkantoran dan pergudangan, hotel, sportcentre, dan perumahan dengan rata-rata 35,8%.

1. Laba Bersih

Perusahaan berhasil mencetak Laba Komprehensif tahun 2013 sebesar Rp 218,24 miliar pada tahun 2013 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 501,87 miliar. Laba Komprehensif tersebut naik secara signifikan dibanding dengan anggaran tahun 2013 sebesar 209,5% dan mengalami penurunan sebesar 56,4% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Kenaikan terhadap anggaran tersebut disebabkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan operasi dan melakukan optimalisasi terdapat biaya variabel sehingga meningkatkan Laba Operasi sebesar 47,2% dan Laba Sebelum Pajak sebesar 184,8%.

a. Pendapatan Operasi

Perusahaan mencatat terjadinya penurunan Pendapatan Operasi tahun 2013 sebesar 53,6% terhadap Pendapatan Operasi tahun sebelumnya dari Rp 726,57 miliar menjadi Rp 337,00 miliar. Penurunan ini terjadi terutama dari penurunan penjualan pada sektor properti industri sebesar 64,1%, sektor properti residensial sebesar 41,4%, dan sektor properti komersial sebesar 39,5%.

Ulasan dan Analisis Manajemen

Management Review and Analysis

The 2013 Company Financial condition in general shows a healthy “AA” level according to the measurement set by the PT Krakatau Steel Board of Director’s decree No. 08//C/DU-KS/Kpts/2003. Significantly Company has increased significantly by 35.8 % net income in average for Office and Warehouse, Hotel, Sport Center and Residential

1. Net Income

In 2013 Company has a comprehensive profit of Rp. 218,24 billion and Rp. 501,87 billion in 2012. This comprehensive profit has significantly increased 209.5 % compared to the 2013 budget and 56.4% lower than 2012 actual. The increase against the budget was a result of the successful Company efforts to increase the operational profit and variable cost optimalization that led to 47.2 % operational profit and 184.8 % profit before tax.

a. Operating Income

(38)

36

b. Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto Total Beban Pokok Penjualan Perusahaan turun sebesar 6,2% atau menjadi Rp 142,92 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 152,45 miliar. Penurunan beban pokok penjualan ini dipicu penurunan Beban Variabel sebesar 16,0% sementara Beban Tetap Langsung mengalami kenaikan sebesar 36,0%. Penurunan Beban Variabel utamanya disebabkan penurunan harga perolehan lahan sebesar 61,4% dikarenakan turunnya penjualan lahan industri sebesar 43,56 hektare dibanding tahun 2012, sementara beban variable selain harga peolehan lahan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 22,0%. Kenaikan secara keseluruhan Beban Tetap Langsung utamanya disebabkan adanya kenaikan Beban Penyusutan sebesar 71,7% yang diakibatkan adanya reklasifikasi atas persediaan SFB, reklasifikasi biaya perawatan gudang, dan reklasifikasi deffered charges hotel. Kondisi tersebut menyebabkan turunnya Laba Bruto Perusahaan sebesar 66,2% dari Rp 574,15 miliar menjadi Rp 194,09 miliar.

c. Beban Usaha dan Laba Operasi

Total Beban Usaha Perusahaan meningkat sebesar 14,8% atau menjadi sebesar Rp 74,46 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,85 miliar. Secara keselurah kenaikan Beban Usaha tersebut dipicu kenaikan Beban Administrasi dan Umum sebesar 14,0% dan Kenaikan Beban Pemasaran sebesar 23,3%. Kenaikan Beban Administrasi dan Umum utamanya disebabkan adanya kenaikan Beban Tenaga Kerja sebesar 6,9% dan kenaikan Beban R & D, Konsultan, Pelatihan dan Seminar sebesar 65,4%. Kondisi tersebut menyebabkan turunnya Laba Operasi Perusahaan sebesar 76,5% dari Rp 509,30 miliar menjadi Rp 119,63 miliar.

2. Aset

Total Aset Perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp 1,19 triliun dibanding dengan total Aset Perusahaan pada tahun 2012 sebesar Rp 1,10 triliun. Perusahaan mencatat kenaikan Aset sebesar 7,6% utamanya disebabkan kenaikan Piutang Usaha sebesar 43,4% utamanya dari piutang penjualan tanah, dan kenaikan aset tetap bersih sebesar 14,5%.

3. Liabilitas dan Ekuitas

Total Liabilitas Perusahaan meningkat sebesar 6,4% bila dibanding dengan Total Liabilitas pada tahun 2012. Kenaikan Total Liabilitas utamanya dipengaruhi adanya kenaikan Liabilitas Beban Pembangunan sebesar 14,7%, dan adanya kenaikan Pinjaman Bank sebesar 40,9%. Sementara Total Ekuitas Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 7,9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,10 triliun menjadi Rp 1,19 triliun.

4. Arus Kas

Perusahaan membukukan saldo Kas dan Setara Kas akhir tahun 2013 sebesar Rp 76,49 miliar atau turun sebesar 54,7% bila dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 168,72 miliar.

a. Aktivitas Operasi

Perusahaan membukukan defisit Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp 177,66 miliar atau turun sebesar 115,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 154,10 miliar. Defisit Arus Kas Bersih tersebut utamanya disebabkan selisih pengeluaran yang lebih besar dengan penerimaannya masing-masing sebesar 1,2% dan 36,8%. Penurunan pengeluaran utamanya disebabkan adanya penurunan pembayaran pajak sebesar Rp 38,11 miliar atau sebesar 40,2%, sementara penurunan penerimaan utamanya disebabkan adanya penurunan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 179,89 miliar atau turun sebesar 39,0% dibanding Tahun 2012.

b. Cost of Sales and Gross Profit

Total Cost of Sales of the Company decreased by 6.2% to Rp 142.92 billion from the previous year of Rp 152.45 billion. The decrease in cost of sales triggered a decline of 16.0% Variable expenses while Direct Fixed Charges increased by 36.0%. Decrease in variable expenses primarily due to a decrease in the price of land acquisition by 61.4% due to lower sales of industrial land at 43.56 hectares compared to 2012, while the burden of variables other than acquisition average land price increased by 22.0%. The increase in overall Direct Fixed Charges primarily due to an increase of 71.7% Depreciation resulting from the reclassification on SFB inventory, reclassification warehouse maintenance costs, and reclassification of hotels deferred charges. These conditions cause a decline in Company gross profit for 66.2% from Rp 574.15 billion to Rp 194.09 billion.

c. Operating Expenses and Operating Income

Company’s Total Operating Expenses increased by 14.8% to Rp 74.46 billion from the previous year which amounted to Rp 64.85 billion. Overall increase was triggered by the increase in Operating Expenses General and Administrative expenses amounted to 14.0% and increase in marketing expenses of 23.3%. The increase in General and Administrative expenses primarily due to increased burden of Labor by 6.9% and increase in R & D expenses, Consultants, Training and Seminars at 65.4%. These conditions cause a decline in the Company Operating Profit amounting to 76.5% from Rp 509.30 billion to Rp 119.63 billion.

(39)

37

b. Aktivitas Investasi

Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Investasi mengalami surplus sebesar Rp 96,26 miliar dibanding tahun sebelumnya yang defisit sebesar Rp 30,77 miliar. kenaikan sebesar 312,8% tersebut disebabkan adanya penerimaan terhadap penempatan dana notional pooling sebesar Rp 96,77 miliar atau naik sebesar 612,6%.

c. Aktivitas Pendanaan

Pengeluaran kas untuk aktivitas pendanaan mengalami defisit sebesar Rp 96,49 miliar merupakan selisih antara penerimaan sebesar Rp 7,61 miliar dan pengeluaran sebesar Rp. 104,09 miliar. Selisih lebih besar pengeluaran kas tersebut utamanya disebabkan adanya pengeluaran untuk deviden kas pemegang saham sebesar Rp 146,91 miliar dibanding Tahun 2012 yang sebesar Rp 47,14 miliar atau naik sebesar 211,6%.

5. Informasi Keuangan yang

Mengandung Kejadian Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Di sepanjang tahun 2013 tidak ada informasi keuangan atau kejadian yang luar bisa dan jarang terjadi pada Perusahaan.

6. Kebijakan Deviden

Selama 5 (tahun) terakhir, kebijakan dividen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

2. Assets

Company’s total assets in 2013 amounted to Rp 1.19 trillion, compared with the Company’s total assets in 2012 which was at Rp 1.10 trillion.

The Company recorded an increase in Assets of 7.6% primarily due to an increase in Accounts Receivable by 43.4% for the most part from the sale of land, and the increase in net fixed assets of 14.5%.

3. Liabilities and Equity

Company’s Total Liabilities increased by 6.4% compared to Total Liabilities in 2012. The increase in Total Liabilities was mainly influenced by the increase in development expenses that amounted to 14.7%, and an increase in bank loans amounted to 40.9%.

While the Company’s Total Equity increased by 7.9% from the previous year’s Rp 1.10 trillion to Rp 1.19 trillion.

4. Cash flow

The Company recorded a balance of Cash and Cash Equivalents at the end of 2013 amounted to USD 76.49 billion, down by 54.7% when compared with the previous year’s of Rp 168.72 billion.

a. Operating Activities

The company posted a deficit Net Cash Flow from Operating Activities of Rp 177.66 billion, down by 115.3% compared to the previous year’s of Rp 154.10 billion. Net Cash Flow deficit is primarily due to the larger difference in spending with revenues amounting to 1.2% and 36.8%. The decline in spending is due primarily to a decrease in tax payments of Rp 38.11 billion or 40.2%, while the decrease in revenues primarily due to a decrease in revenue from customers amounting to Rp 179.89 billion, down by 39.0% in 2012.

b. Investing Activities

Investing Activities Cash Expenditure surplus of USD 96.26 billion compared to the previous year deficit of Rp 30.77 billion, an increase of 312.8% is due to the acceptance of the placement of notional pooling funds of Rp 96.77 billion, an increase of 612.6%.

c. Funding Activities

There is a deficit for Cash expenditure on funding activities for Rp. 96,49 Billion which made up the difference between receivables of Rp. 7,61 Billion and expenditures of Rp. 109,09 Billion. This difference mainly was the result of shareholder’s cash dividends for Rp. 146,91 billion , an increase of 211,6% or Rp. 47,14 Billion from 2012

5. Unusual and Rarely Happens Financial Information

Throughout the year 2013 no unusual and rarely financial information or events happens in the Company.

6. Dividend Policy

During last 5 (years), dividend policy can be seen in the following table:

Management Review and Analysis

Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009 Description

Deviden Dibagikan (Rp Juta)

146.914 47.144 18.000 - 15.001 Dividends Distributed (Rp Million)

(40)

38

Ulasan dan Analisis Manajemen

7. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Guna mencegah terjadinya benturan kepentingan, Perusahaan memiliki kebijakan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala mengisi dan menandatangani Daftar Khusus Kepemilikan Saham baik dalam Perusahaan maupun Perusahaan lain (jika ada) yang dikelola oleh Divisi Hukum dan Administrasi Perusahaan dan hubungan bisnis atas nama Komisaris dan Direktur dan keluarga yang bersangkutan dengan Perusahaan.

8. Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan

Sepanjang tahun 2013 tidak ada peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

9. Kebijakan Akuntansi

Perusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi sebagai berikut:

a. PSAK No. 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. b. PSAK No. 15 (2013), “Investasi

pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015. c. PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”

yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.

d. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi” yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015. e. PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”,

yang diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015.

f. PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain” yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.

g. PSAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” yang diadopsi dari IFRIC 18, berlaku efektif 1 Januari 2014. h. ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas

Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.

i. ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” yang diadopsi dari IFRIC 20, berlaku efektif 1 Januari 2014.

j. PPSAK No.12, pencabutan PSAK 33 “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” efektif tanggal 1 Januari 2014.

7. Conflict of Interest Transactions

In order to prevent conflicts of interest, the Company has a policy that all members of the Board of Commissioners and Board of Directors on a regular basis have to complete and sign both the Special Register about Shareholding in the Company or another company (if any), this is administered by the Division of Law and Administration of the Company and business relationships on behalf of the Commissioner and Director and families concerned with the Company.

8. Significant Influential Legislation

Throughout the year 2013 there was no legislation that significantly influences the company.

9. Accounting Policies

The Company has adopted the following accounting policies:

a. PSAK No. 1 (2013), “Presentation of Financial Statements” adopted from IAS 1, effective January 1, 2015. b. PSAK No. 15 (2013), “Investments

in Associates and Joint Ventures” adopted from IAS 28, effective January 1, 2015.

(41)

39

Management Review and Analysis

d. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015.

e. PSAK No. 66, “Joint Arrangements”, which was adopted from IFRS 11, effective January 1, 2015.

f. PSAK No. 67, “Disclosure of Interests in Other Entities” is adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015.

g. PSAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers” adopted from IFRIC 18, effective January 1, 2014

h. ISAK No. 28, “Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments” is adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014

i. ISAK No. 29, “Stripping Costs in the Production phase of Open Mines “ from the adopted IFRIC 20, effective January 1, 2014

(42)

40

Orientasi pada tindakan nyata

Real action orientation

Aksi

Gambar

Tabel berikut menyajikan informasi keuangan atas penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi
Tabel mortalitas
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Tabel di bawah ini merupakan profil liabilitas

Referensi

Dokumen terkait

FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT

Penentuan sumber data mulai dari subyek dan karakteristik data itu sendiri sangatlah menentukan kevalidan hasil penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini secara spesifik

Manfaat yang dapat diambil dari Hasil penelitian menggunakan analisis wacana kritis Van Dijk terhadap pemberitaan Ahok terkait dugaan penistaan agama di ROL ini

Instalasi CSSD melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, mulai dari proses perencanaan, penerimaan barang, pencucian, pengemasan &

“Sistem Informasi Perpustakaan adalah suatu cara yang digunakan untuk mempermudah pihak manajemen/karyawan dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan

Citra merek adalah perasaan aman yang dimiliki konsumen akibat dari interaksinya dengan sebuah merek, yang berdasarkan persepsi bahwa merek tersebut dapat

Konsep utama pada bangunan panti asuhan ini adalah konsep spiritual dengan analogi warna yang berhubungan dengan Sholat.. Warna-warna tersebut nantinya akan diterapkan sesuai dengan

Adapun judul dari out line ini adalah “Seleksi Progeni F1 Hasil Persilangan Tetua Betina IRR 111 dengan Beberapa Tetua Jantan 2006-2008 Pada Tanaman Karet (Hevea