• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Kewirausahaan Makanan Pemanfaat Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Kewirausahaan Makanan Pemanfaat Indonesia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BUSINESS PLAN COMPETITION ECONOMIC BUSINESS WEEK

PROPOSAL

USAHA KERIPIK BONGGOL PISANG BALADO KHAS JAMBI

Diusulkan Oleh:

1. HARIS SAI ANHAR (KETUA) D1A014105 2. YOGI DIKO UMBORO (ANGGOTA 1) D1A014076

3. ESTER EVINORA SIMANJUNTAK (ANGGOTA 2) D1A014088

UNIVERSITAS JAMBI

(2)

Daftar Isi

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kebutuhan akan bahan makanan seiring waktu terus mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan pertambahan penduduk yang semakin banyak, sementara tidak

dapat diimbangi dengan peningkatan sumber pangan. Berangkat dari hal tersebut

kami mencoba berinovasi dengan memanfaatkan bonggol pisang sebagai alternative

bahan pangan. Umumnya bagian yang dimanfaatkan dari tanaman pisang adalah

buahnya, sementara bagian yang lain masih belum dimaksimalkan. Salah satunya

adalah bonggol pisang. Kandungan karbohidrat bonggol pisang tergolong tinggi,

bahkan lebih tinggi dari jagung. Sehingga cocok digunakan sebagai pangan

alternative pengganti jagung, bahkan nasi. Minoritas masyarakat di Jawa biasa

mengolah bonggol pisang dengan merebusnya, tentunya hal ini hanya akan memenuhi

kebutuhan perut semata dan tidak bernilai jual. Kami berusaha mengembangkan

potensi dari bonggol pisang agar memiliki nilai jual yang lumayan, dengan

mengembangkan dan mengolahnya sedemikian rupa.

Secara tidak langsung kami juga turut mendukung program pemerintah di

bidang pangan, yaitu diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan adalah peningkatan

keragaman bahan pangan yang saat ini sedang direalisasikan oleh pemerintah

Indonesia. Menurut menteri pertanian, sebenarnya keberagaman pangan sangat baik

untuk kesehatan. Terdapat banyak pilihan makanan pokok selain nasi. Indonesia saat

ini berada dalam peringkat tertinggi negara yang mengkonsumsi beras, mengalahkan

Malaysia dan Thailand yang notabene makanan pokoknya adalah nasi. Sehingga

Menteri Pertanian menganjurkan agar rakyat Indonesia mengonsumsi makanan pokok

secukupnya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, dan menambah asupan sayur

maupun buah. Diharapkan jenis usaha yang kami rencanakan ini dapat mendukung

usaha pemerintah dalam menerapkan diversifikasi pangan bagi masyarakat Indonesia.

Pada kompetisi “business plan competition” ini kami merancang bisnis keripik bonggol pisang balado khas jambi. Usaha keripik bonggol pisang balado ini memiliki

(4)

mudah diperoleh dan harga bahan tambahan yang relatif murah menjadi faktor yang

mempengaruhi kesinambungan produksi keripik bonggol pisang balado ini.

Produk olahan keripik bonggol pisang balado ini kami beri merk “Keribo

Baja”, Kepanjangan dari Keripik Bonggol Pisang Balado Jambi. Diharapkan dengan

nama yang menarik ini dapat lebih mengundang ketertarikan khalayak terhadap

produk olahan kami dan sekaligus menjadikan Keripik Bonggol Pisang Balado Jambi

menjadi makanan khas Provinsi Jambi.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Dengan mempertimbangkan latar belakang dan realita yang ada, yang menjadi

persoalan utama adalah bagaimana menciptakan suatu alternatif makanan yang

diproduksi dengan cara modern namun tetap mampu mencukupi kebutuhan gizi,

terutama untuk generasi muda. Generasi muda merupakan cerminan masa depan

bangsa, oleh karena itu alangkah baiknya jika kita tetap menjaga kualitas generasi

muda melalui asupan gizinya.Target pasar dari produk ini adalah generasi muda

secara khusus, dan masyarakat secara umum. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas

agar dapat menciptakan produk berupa makanan yang dapat menarik minat generasi

muda serta harga yang terjangkau.

Seperti apa strategi marketing yang harus dilakukan menjadi sebuah kunci dari

keberhasilan dalam menciptakan produk yang sesuai tujuan. Dimulai dari bagaimana

mengolah bahan mentahnya, apa saja bahan tambahanya serta bahan pelengkap agar

menyempurnakan produk, bagaimana memberikan harga yang sesuai dengan

kemampuan generasi muda secara umum, bagaimana memilih lokasi dengan

kecenderungan minat generasi muda untuk datang, serta bagaimana bentuk promosi

yang dapat ditawarkan agar sesuai dengan target pasar. Keunggulan produk menjadi

kekuatan saing dari produk ini, dimulai dari pengemasan produk serta bagaimana cara

memberikan mindset kepada konsumen bahwa produk ini bermanfaat dan perlu untuk

dibeli.

1.3. TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:

1. Memperoleh keuntungan.

(5)

3. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran

berijazah yang ada di negeri ini.

4. Memberikan nilai tambah pada bonggol pisang sebagai bentuk variasi

makanan baru.

5. Mengenalkan bonggol pisang ke berbagai kalangan, bahwa bonggol pisang

juga dapat dimodifikasi menjadi makanan dan sumber pendapatan.

6. Memberikan variasi makanan baru bagi generasi muda dengan tetap

mencukupi asupan gizi.

1.4. LUARAN YANG DIHARAPKAN Kegunaan usaha ini adalah:

1. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa Universitas

Jambi sehingga tidak canggung ketika berada di dunia kerja.

2. Sebagai sarana mahasiswa lain yang membutuhkan pekerjaan sampingan.

3. Menumbuhkan sikap dan perilaku bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki

4. Sebagai aplikasi dari Visi dan Misi Kampus Universitas Jambi

5. Berdirinya outlet-outlet yang menawarkan olahan bonggol pisang, yang disajikan secara menarik dengan harga terjangkau.

1.5. KEGUNAAN PROGRAM

1. Bagi Perguruan Tinggi

Berdirinya suatu program kewirausahaan penyedia makanan yang dapat

menumbuhkan semangat inovasi dari mahasiswa dalam berwirausaha dan berkreasi

dalam pengaplikasian keilmuan mereka. Inovasi yang baik dari mahasiswa, tentunya

juga akan memengaruhi harumnya nama baik universitas diberbagai kalangan, baik

nasional maupun internasional.

Program ini juga dapat memberikan feedback bagi universitas untuk mengetahui

kemampuan mahasiswa dalam berkarya, baik sebagai masukan bagi kurikulum

(6)

2. Bagi Mahasiswa

Program kewirausahaan ini diharapkan dapat melatih kemampuan mahasiswa

dalam berwirausaha serta pengembangan minat dan bakat. Mahasiswa akan mendapat

banyak pembelajaran dalam proses perencanaan program hingga pelaksanaan maupun

kinerja bekerjasama dalam sebuah tim dan kemandirian. Sehingga secara tidak

langsung mahasiswa terlatih untuk berpikir positif, kreatif, inovatif, dan dinamis.

3. Bagi Masyarakat

Program kewirausahaan ini juga berguna bagi masyarakat. Jika program ini

terealisasi, maka akan menimbulkan manfaat ganda (multiplier effect), yaitu

pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Pengolahan bonggol pisang yang variatif juga dapat menambah nilai bonggol pisang

yang kerap dianggap tidak bermanfaat. Namun tetap tidak meninggalkan kesan khas

tradisional masyarakat Indonesia. Intinya, program ini merujuk pada penawaran

(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Keripik bonggol pisang balado merupakan bisnis perdagangan makanan yang

berlatarbelakang pemanfaatan sumber daya nabati yang tidak memiliki nilai jual.

Dilihat dari prospek usahanya, keripik bonggol pisang balado sangat berpotensi untuk

menjadi usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses

belajar. Kegunaannya bukan hanya mencari keuntungan namun membantu

perekonomian mahasiswa serta menambah pengalaman.

Untuk meningkatkan kualitas output, kami akan mencoba resep-resep baru

dan mencoba untuk selalu mengikuti perkembangan selera masyarakat. Akan tetapi

kami akan tetap konsisten pada tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat pencinta

jenis makanan ringan. Untuk pengawasan proses akan dilakukan dengan

memperhatikan kebersihan dapur dan juga alat-alat yang digunakan. Selain itu kami

akan memastikan tidak digunakannya bahan-bahan aditif yang membahayakan

kesehatan pelanggan.

2.1. Lokasi Usaha

Produksi akan dilakukan di kontrakan salah satu anggota tim kami. Lokasi

yang digunakan terletak di Jalan Kemajuan Blok K No.3 Mendalo. Sedangkan untuk

lokasi penjualan, kami mendekatkan outlet dengan target konsumen, yaitu mahasiswa.

Lokasi yang kami pilih adalah di Kawasan Gapura Unja Mendalo maupun Telanai.

Mendirikan outlet dengan menjalin kerjasama dengan Food Court yang telah

maju disekitar kampus di Unja Mendalo maupun Unja Telanai.

TAHAP 2

Memiliki gerai dengan bangunan tetap dan menu yang lebih bervariasi.

Mengembangkan produk lain selain makanan yaitu handicraft yang berbahan dasar

(8)

TAHAP 3

Membuka cabang baru dilokasi lain untuk memperluas pasar.

TAHAP 4

Memiliki perkebunan pisang sendiri sebagai pemasok bahan baku sehingga

(9)

BAB III

ANALISIS RANCANGAN USAHA

3.1. Strategi Pemasaran

3.1.1. JENIS PRODUK YANG DITAWARKAN

Kami menawarkan olahan bonggol pisang dengan varian rasa yang menarik

dan cocok untuk di konsumsi pada event apa saja. Dalam melakukan pengolahan,

kami sangat selektif terhadap kualitas bonggol pisang. Kami menggunakan bonggol

yang tidak terlalu tua untuk menghindari tekstur yang keras. Pengolahan yang

dilakukan juga terjamin baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan nama yang

unik, diharapkan para konsumen tertarik untuk mencoba produk kami. Harga jual

ditetapkan dengan berbagai pertimbangan yaitu keuntungan, keberlanjutan usaha,

harga yang sesuai dan terjangkau konsumen. Kepuasan klimaks setelah

mengkonsumsi produk disesuaikan pula dengan harga yang ditawarkan.

3.1.2. LOKASI

Mendirikan outlet melalui kerjasama dengan jajanan kuliner terpadu

yang sudah berkembang di depan Unja Mendalo dan Unja Telanai.

3.1.3. PROMOSI

Target utama konsumen kami adalah mahasiswa namun tidak menutup

kemungkinan konsumen masyarakat umum, karena makanan dijual dengan harga

terjangkau dan dengan konsep yang menarik.

a. Word of mouth

Mempromosikan secara personal kepada kerabat terdekat, dengan

menunjukkan berbagai keunggulan produk, seperti kualitas makanan, kualitas

pelayanan, packaging yg menarik, harga yang murah dan promo-promo per-event

tertentu. Menurut penelitian yang dilakukan Onbee Marketing Research, 89%

konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga pada

saat memutuskan untuk membeli sebuah produk.

b. Packaging

Menggunakan pengemasan dan logo yang menarik dengan desain khusus dan

detail sehingga lebih menarik pembeli. Kemasan akan menggunakan bahan dasar

(10)

c. Bonus pelanggan

Setiap pelanggan yang melakukan transaksi seharga Rp50.000,00 berhak

mendapatkan kupon. Jika terkumpul kupon sebanyak 5 buah, dapat ditukarkan satu

buah kaos berdesain logo keripik bonggol pisang khas Jambi. Selain sebagai

doorprize, secara tidak langsung kaos tersebut dijadikan alat promosi.

d. Branding Image

Mengajak mahasiswa yang menjadi salah satu tokoh di dunia kampus, seperti

mahasiswa berprestasi, band terkemuka dikampus dan pemimpin organisasi kampus

untuk menggunakan kaos promosi yang berlogo produk kami.

e. Paket Murah

Menyediakan paket keripik bonggol pisang berupa parcel, disertai dengan

minumannya, sehingga produk kami cocok dijadikan buah tangan.

f. Bekerjasama dengan event kampus

Membuka stand pada berbagai event kampus dan acara besar di Jambi. Tujuan

utamanya adalah dengan mengenalkan produk ke berbagai kalangan.

g. Media Publikasi

Menggunakan berbagai media untuk mengenalkan produk baik dari media

elektronik maupun media cetak. Langkah pertama lebih melalui media elektronik

yang berupa jejaring sosial agar membuat konsumen merasa lebih mengenal produk.

3.1.4. Segmentasi Pasar

Secara umum, segmen pasar kami adalah generasi muda, yaitu penduduk usia

muda yang masih produktif dan kegiatannya banyak. Secara khusus target pasar kami

adalah mahasiswa dan pelajar yang tinggal di sekitar Mendalo dan Telanai.

3.2 Metodologi Pelaksanaan Program 3.2.1. LOKASI PRODUKSI

Pada tahap awal, proses produksi akan dilakukan di rumah kontrakan salah

satu anggota kelompok yang berlokasi di Jl. Kemajuan Blok K No.3 Mendalo, Jambi.

3.2.2. PERSIAPAN

Kegiatan persiapan yang akan dilakukan meliputi pembuatan jadwal kegiatan,

kegiatan survey pasar, pembuatan kerjasama dengan pemasok dan stakeholder terkait,

(11)

3.2.3. PENGUMPULAN PRODUK

Kerjasama dengan pemasok menggunakan sistem pembayaran dimuka.

Pembayaran awal dilakukan dengan DP (Down Payment), kemudian dibayar diakhir

menggunakan pemasukan dari barang yang terjual.

3.2.4. PROMOSI DAN PEMASARAN

Tahapan Kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum dan selama

program berlangsung. Metode promosi yang digunakan seperti yang telah dijelaskan

pada subbab gambaran umum usaha.

3.2.5. PELAPORAN KEGIATAN

Pelaporan kegiatan dilakukan sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban dalam

pelaksanaan kegiatan. Rapat koordinasi akan dilaksanakan setiap hari Minggu malam,

guna menyamaratakan informasi terbaru, melaporkan hasil kerja dan setiap kegiatan

yang telah dilakukan, masalah, kendala, maupun membahas inovasi yang akan

dikembangkan kedepannya. Rapat koordinasi juga diharapkan semakin menjalin

keakraban sesama anggota tim, agar dapat sejalan dalam mencapai visi, misi, serta

program kerja.

3.3. Analisis Usaha

Dilakukan dua tahap analisis yaitu analisis kondisi usaha dan analisis

keuangan usaha. Analisis kondisi usaha digunakan untuk menghitung jumlah sirkulasi

pengunjung dalam tiga kondisi yaitu underestimate, moderate dan overestimate.

Dilakukan perhitungan dan menganalisis jam berkunjung dan asumsi sirkulasi yang

ada. Selanjutnya dilakukan perhitungan analisis keuangan dengan berdasarkan hasil

analisa keadaan yang telah dihitung. Suatu usaha makanan dinilai sehat jika dapat

mengabalikkan modal dalam hal ini berupa investasi maupun promosi dalam waktu

(12)

BAB IV

METODE PELAKSANAAN 4.1. Identifikasi Masalah

Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah

pemanfaatan sumber daya nabati berupa bonggol pisang yang terabaikan

keberadaannya dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan ringan yang

cukup tinggi. Adapun analisis SWOT dari usaha kami sebagai berikut:

a. Strength (Kekuatan)

Kemampuan yang dimiliki adalah:

1. Bahan baku mudah diperoleh.

2. Produk yang ditawarkan unik dan inovatif.

3. Proses pembuatannya cukup mudah.

4. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus.

5. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti

menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung.

6. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa

penasaran dan keingintahuan calon pelanggan.

7. Lokasi yang strategis harga yang terjangkau untuk mahasiswa.

8. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah

dimiliki sebelumnya.

b. Weakness (Kelemahan)

1. Keripik bonggol pisang merupakan produk baru yang belum terlalu dikenal,

untuk menangani kelemahan ini, kami melakukan promosi secara terus

menerus melalui media komunikasi serta pertemuan langsung dengan

konsumen.

c. Opportunities (Peluang)

Faktor eksternal yang mendukung kelancaran bisnis antara lain:

1. Masyarakat di lingkungan sekitar yang cenderung konsumtif.

2. Daya beli masyarakat yang relatif tinggi.

3. Belum banyak pesaing.

4. Memperluas pemasaran dengan sistem titip jual dan segmentasi konsumen

(13)

d. Threat (Hambatan)

Faktor eksternal yang harus diatasi, antara lain:

1. Kepercayaan masyarakat tentang kelayakan konsumsi masih kurang.

2. Kebiasaan individu membeli produk langganan mempengaruhi keputusan

mereka untuk beralih membeli keripik bonggol pisang. Untuk mengatasi

ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat kemasan yang menarik.

4.2. Perencanaan Pemasaran

4.2.1. KANDUNGAN GIZI DALAM BONGGOL PISANG

1. Bonggol pisang yang dianggap sebagai sampah ternyata mempuyai

kandungan gizi yang cukup tinggi.

2. Gaya hidup masyarakat

3. Makanan ringan kerap kali menjadi makanan wajib dalam keluarga,

Sehingga keripik bonggol pisang merupakan salah satu alternatif makanan ringan

yang bisa dijadikan sebagai cemilan.

4.3. Metode Pelaksanaan Produksi

Langkah-langkah pembuatan keripik bonggol pisang:

a. Bonggol pisang dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya.

b. Bonggol di kupas hingga didapatkan bonggol pisang yang berwarna putih.

c. Bonggol pisang tersebut dicuci sampai bersih dan direndam selama satu malam.

d.Bonggol pisang yang sudah direndam di iris sesuai selera.

e. Bonggol pisang dijemur hingga kadar air sedikit.

f. Setelah kering bonggol digoreng dan ditiriskan. Kemudian bonggol pisang

diberi bumbu perasa sesuai dengan pilihan rasa.

g. Bonggol pisang dikemas dengan menggunakan plastik dan diberi logo.

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah bonggol pisang

yang sudah dibersihkan bagian luarnya, sehingga bonggol pisang tersebut terjamin

kebersihannya. Untuk mendapatkan rasa yang beraneka macam, maka ditambahkan

(14)

4.4. Analisis Keuangan dan Pasar 4.4.1 ASPEK BIAYA

Sumber dana untuk menjalankan usaha keripik bonggol pisang ini nantinya

berasal dari dana pribadi. Jumlah anggota kelompok adalah 3 orang, maka ketiga

orang tersebut memberikan kontribusi untuk dimasukkan ke dalam modal awal

pembuatan, pemasaran serta penjualan keripik bonggol pisang ini.

Para anggota penyumbang dana diberi peran menjadi pemegang saham

sehingga semua anggota bertanggung jawab dalam usaha keripik bonggol pisang ini.

Hal tersebut dapat memberikan tingkat serius yang lebih tinggi kepada seluruh

anggota bisnis keripik bonggol pisang ini. Mengingat bahwa seluruh dana anggota

turut berkontribusi, sehingga apabila perusahaan mengalami kerugian, maka setiap

anggota akan kehilangan dana yang sudah diinvestasikannya tersebut.

4.4.2. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

5 Uji coba produksi skala kecil

6 Studi kelayakan

7 Riset pasar

8 Mencari investor

9 Produksi dalam usaha

10 Promosi

11 Evaluasi

(15)

4.4.3. RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA

Investasi

Investasi alat Satuan Harga satuan Jumlah

1.Cangkul 1 70.000 70.000

2.Wajan 2 30.000 60.000

3.Serok 2 15.000 30.000

4.Solet 2 5000 10.000

5.Kompor gas 1 250.000 250.000

6.Tabung gas 1 100.000 100.000

7.Panci 1 30.000 30.000

8.Timbangan 1 25.000 25.000

9.Pisau 1 15.000 15.000

10.Talenan 2 20.000 40.000

11.Ember 2 10.000 20.000

12.Parang 1 50.000 50.000

Total 700.000

Biaya lain lain

Proposal 30.000

Biaya observasi 20.000

Percobaan 50.000

Biaya promosi 20.000

Potongan diskon 20.000

Doorprize 30.000

(16)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

(Untuk Sekali Produksi)

Biaya Bahan Baku

Bahan baku per bonggol (5kg) Rp. 5000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Upah tenaga kerja Rp. 40.000,00

Biaya Overhead

Bumbu 12.000,00

Minyak goreng 1 liter 12.000,00

Gas 5.000,00

Hasil keripik olahan dari 5 kg bonggol pisang sebanyak 2 kg.

Jumlah produk yang diperoleh 40 pcs @50gr

Harga per 50 gr Rp. 5.000,00

ANALISA TITIK IMPAS

Dalam menghitung analisis titik impas ini, kita terlebih dahulu menentukan jumlah

investasi awal. Investasi awal dapat kita peroleh dari jumlah biaya tetap ditambah

(17)

Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita

menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disini kita menggunakan nilai asumsi

pendapatan bersih terendah setiap bulannya.

Modal untuk keperluan sekali beli Rp. 700.000 + Rp. 170.000 = Rp. 870.000

Untuk mengetahui Analisa Titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan

seberapa cepat modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha keripik bonggol ini segera

dapat kembali kepada para pemegang saham seutuhnya. Semakin cepat kembalinya

modal kepada para pemegang saham, maka semakin bagus investasi dalam usaha

keripik bonggol pisang ini.

KESIMPULAN

Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari keripik

bonggol pisang ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya

pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu

memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk

menjalankan usaha keripik bonggol pisang ini pun tidak terlalu banyak, sehingga

tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu pelaksanaannya

pun dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai.

Akhir kata, besar pengharapan kelompok kami untuk berhasil mewujudkan proposal

ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan

dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh

keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat

berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum

(18)

LAMPIRAN

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Jika ada pesanan bagian pengadaan bahan tidak mengecek apakah persediaan bahan baku yang dibutuhkan tersedia, sehingga sering terjadi keterlambatan proses produksi yang

Pada tahap ini bahan baku yang sudah diterima oleh bagian QC kemudian dilakukan preparasi bahan sebelum bahan – bahan tersebut masuk kedalam proses produksi, didalam preparasi ini

Langkah pertama yang dilakukan dalam proses produksi banana cake adalah penerimaan bahan baku yang terdiri dari telur, pisang ambon, dan bahan baku kering

4) Kemudahan mendapatkan bhn baku akan mempermudah kontinuitas prs produksi. 5) Disamping bahan baku, bahan penunjang-pun perlu diperhatikan ketersediannya sehingga prs

6. adalah dengan membuat suatu produk cemilan berbahan baku nasi sisa sehingga sela in dapat memanfaatkan nasi sisa yang sebenarnya sudah tidak bermanfaat juga dapat menciptakan

menggunakan bahan baku halal dan terjamin kualitasnya, proses pengolahan produk Martabak ini kami pastikan higienis serta di olah dengan standar pengolahan yang kami terapkan

Keberadaan Sale Pisang sebagai makanan khas daerah Karangpucung dan Majenang memiliki rasa yang enak, nikmat, dan mengandung banyak vitamin yang berasal dari bahan utamanya yaitu

PRODUKSI  Pada tahap ini dilakukan penyiapan bahan-bahan pembuatan kue yang terdiri dari o Singkong yang sudah diparut o Pewarna sesuai selera o Pisang yang sudah dikukus o Gula dan