• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISA KECELAKAAN KERETA API PADA JALUR MADIUN SRAGEN ( KM KM ) DI WILAYAH DAOP VII MADIUN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI ANALISA KECELAKAAN KERETA API PADA JALUR MADIUN SRAGEN ( KM KM ) DI WILAYAH DAOP VII MADIUN TUGAS AKHIR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ANALISA KECELAKAAN KERETA API PADA JALUR MADIUN – SRAGEN ( KM.165+783 - KM.221+000 )

DI WILAYAH DAOP VII MADIUN

TUGAS AKHIR Diajukan kepada

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Progam Sarjana Teknik

Disusun oleh :

ISMAIL SUNNI 99520044 ARDIAN NUGROHO AFFANDI 99520053

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Assamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayat, ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Analisa Kecelakaan Kereta Api Pada Jalur Madiun – Sragen

( KM.165+783 – KM.221+000 ) Di Wilayah DAOP VII Madiun“.

Skripsi ini merupakan syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 Teknik Jurusan Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

Segala hambatan dan rintangan, alhamdulillah dapat diatasi berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan moril, sehingga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ir. Sunarto, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ir. Samin, MT selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ir. Alik Ansyori. A, MT selaku Dosen Pembimbing I yang banyak membantu dan mengarahkan kami sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Ir. Chairil Saleh, MT selaku Dosen Pembimbing II atas segala bimbingan, nasehat dan motivasi selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Zamzami Septiropa, ST selaku Dosen Wali 99 A atas segala bimbingan dan nasehat dan arahan serta motivasi.

6. Bapak Ir. Pius Budi Widodo, MT selaku Kepala Seksi Jalan Rel dan Jembatan PT. Kereta Api DAOP VII Madiun yang banyak membantu dan motivasi kami sehingga terselesaikan skripsi ini.

(8)

7. Bapak Agus Riyanto ( PT. Kereta Api DAOP VII Madiun ) selaku karyawan yang banyak membantu dalam penelitian ini.

8. Seluruh staf dan karyawan PT. Kereta Api DAOP VII Madiun atas segala kerja sama dan juga keramah-tamahannya.

9. Serta rekan - rekan sipil 99 A UMM yang telah banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan baik di masa kini maupun di masa mendatang, dan dapat diterima oleh berbagai pihak. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 23 Desember

2004

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Judul Skripsi

Lembar Persetujuan Skripsi Lembar Pengesahan Skripsi Lembar Ucapan Terima Kasih

Abstrak…... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Grafik... xiv

Daftar Lampiran... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Rumusan Masalah... 3

1.4 Maksud dan tujuan studi ... 4

1.5 Batasan masalah... 4

1.6 Manfaat penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum ... 6

2.2 Unsur-unsur lalu lintas... 6

2.2.1 Pemakai jalan rel... 7

2.2.2 Kereta api ... 9

2.2.3 Jalan rel ... 10

2.2.4 Lingkungan ... 21

2.3 Perangkat teknik lalu lintas... 22

2.3.1 Jalan rel pada perlintasan ... 23

2.3.2 Kebebasan pandang ... 24

2.3.3 Jenis-jenis rambu ... 26

(10)

2.4 Sistem sinyalisasi modern ( sinyal lampu )... 29

2.4.1 Sistem pengoperasian sinyal ... 29

2.4.2 Pemasangan sinyal pengaman... 31

2.5 Pengamanan jadwal kereta api... 33

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram alur penelitian... 35

3.2 Metodologi survei ... 36

3.2.1 Pengertian kecelakaan... 36

3.2.2 Analisa kecelakaan... 36

3.3 Tinjauan lokasi... 37

3.3.1 Kondisi lalu lintas dan jalan rel ... 37

3.3.2 Geometrik jalan... 43

3.3.3 Perambuan... 43

3.3.4 Volume lalu lintas ... 44

3.3.5 Tingkat kecelakaan di daerah studi... 44

3.4 Pengumpulan data... 47

3.4.1 Data primer ... 47

3.4.2 Analisa kecepatan ... 49

3.4.3 Kecepatan perjalanan ... 50

3.4.4 Analisa kapasitas jalan rel... 51

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa kecelakaan kereta api... 52

4.1.1 Analisa lokasi rawan kecelakaan kereta api... 52

4.1.2 Analisa jenis kecelakaan kereta api ... 57

4.1.3 Analisa keterlibatan jenis kereta api- dalam kecelakaan ... 65

4.1.4 Analisa tipe kecelakaan... 67

4.1.5 Analisa pelibat kecelakaan... 68

4.1.6 Analisa waktu kejadian kecelakaan ... 70

4.2 Analisa perhitungan lalu lintas kereta api... 72

4.2.1 Volume lalu lintas kereta api ... 72

4.2.2 Perhitungan kecepatan lalu lintas kereta api- ( hasil survei journey speed ) ... 73

(11)

4.2.3 Perhitungan kapasitas jalan rel... 173

4.2.4 Kecepatan kereta api ... 174

4.3 Analisa daerah rawan kecelakaan ... 175

4.3.1 Kondisi daerah rawan kecelakaan... 175

4.3.2 Analisa kecepatan kereta api- di daerah rawan kecelakaan ... 177

4.4 Program keselamatan lalu lintas kereta api- sepanjang jalur Madiun - Sragen ... 180

4.4.1 Faktor yang cenderung sebagai- penyebab kecelakaan ... 180

4.4.2 Mereduksi kecelakaan kereta api ... 182

4.4.3 Alternatif penyelesaian untuk mengurangi- kecelakaan kereta api ... 184

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 186 5.2 Saran ... 188 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kelas jalan rel... 12

2.2 Komposisi kimia rel ... 16

2.3 Panjang minimum rel panjang... 17

2.4 Jarak pengereman kendaraan... 25

2.5 Warna lampu ... 29

3.1 Data kereta api yang melintas di sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen pada tahun 2003 ... 39

3.2 Data kereta api yang melintas di sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen pada tahun 2001-2002... 40

3.3 Data kereta api yang melintas di sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen pada tahun 2000 ... 41

3.4 Data kereta api yang melintas di sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen pada tahun 1999 ... 42

3.5 Volume lalu lintas kereta api yang melintas di sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 44

3.6 Jenis kereta api yang terlibat kecelakaan di sepanjang ruas jalan rel sepanjang Madiun – Sragen selama 5 tahun... 45

3.7 Jenis kecelakaan kereta api diruas jalan rel sepanjang Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 46

3.8 Waktu terjadinya kecelakaaan kereta api diruas jalan rel sepanjang Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 49

4.1 Jumlah kecelakaan per-segmen per-tahun di sepanjang ruas jalan Madiun – Sragen... 54

4.2 Tingkat kecelakaan dan jumlah korban pada tahun 1999 – 2003 ... 57

4.3 Faktor penyebab kecelakaan tahun 1999 – 2003... 59

4.4 Masinis sebagai penyebab kecelakaan tahun 1999 – 2003 ... 60

4.5 Kereta api sebagai penyebab kecelakaan tahun 1999 – 2003 ... 61

4.6 Jalan rel sebagai penyebab kecelakaan tahun 1999 – 2003... 63

(13)

4.8 Jenis kereta api yang terlibat kecelakaan di sepanjang

jalan rel Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 66

4.9 Jenis kecelakaan kereta api di sepanjang jalan rel Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 67

5.0 Umur pelibat kecelakaan kereta api tahun 1999 – 2003 ... 69

5.1 Jenis kelamin pelibat kecelakaan kereta api tahun 1999 – 2003 ... 70

5.2 Waktu kejadian kecelakaan dalam jam tahun 1999 – 2003 ... 71

5.3 Keadaan cuaca waktu kejadian kecelakaan... 72

5.4 Volume lalu lintas kereta api sepanjang ruas jalan rel Madiun – Sragen selama 5 tahun ... 72

5.5 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 73

5.6 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 ) arah Madiun – Sragen... 76

5.7 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 ) arah Madiun – Sragen... 78

5.8 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Madiun – Sragen... 81

5.9 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI ( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen... 83

6.0 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 86

6.1 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 ) arah Madiun – Sragen... 88

(14)

6.2 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Madiun – Sragen... 91 6.3 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 )

arah Madiun – Sragen... 93 6.4 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI ( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen... 96 6.5 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos I

( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

arah Madiun – Sragen... 98 6.6 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos II

( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Madiun – Sragen... 101 6.7 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Madiun – Sragen... 103 6.8 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos IV

( Paron km 191+707 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 )

arah Madiun – Sragen... 106 6.9 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI ( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen... 108 7.0 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos I

( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

arah Madiun – Sragen... 111 7.1 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos II

( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Madiun – Sragen... 113 7.2 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

(15)

7.3 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 )

arah Madiun – Sragen... 118 7.4 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI ( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen... 121 7.5 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos VI

( Walikukun km 210+197 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun... 123 7.6 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Sragen – Madiun... 126 7.7 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos IV

( Paron km 191+707 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Sragen – Madiun... 128 7.8 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

arah Sragen – Madiun... 131 7.9 Analisa perhitungan kecepatan kereta api barang dari pos II

( Barat km 176+322 ) ke pos I ( Madiun km 165+783 )

arah Sragen – Madiun... 133 8.0 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos VI

( Walikukun km 210+197 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun... 136 8.1 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Sragen – Madiun... 138 8.2 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos IV

( Paron km 191+707 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Sragen – Madiun... 141 8.3 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

(16)

8.4 Analisa perhitungan kecepatan kereta api ekonomi dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos I ( Madiun km 165+783 )

arah Sragen – Madiun... 146 8.5 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos VI

( Walikukun km 210+197 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun... 148 8.6 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Sragen – Madiun... 151 8.7 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos IV

( Paron km 191+707 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Sragen – Madiun... 153 8.8 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

arah Sragen – Madiun... 156 8.9 Analisa perhitungan kecepatan kereta api bisnis dari pos II

( Barat km 176+322 ) ke pos I ( Madiun km 165+783 )

arah Sragen – Madiun... 158 9.0 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos VI

( Walikukun km 210+197 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun... 161 9.1 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 )

arah Sragen – Madiun... 163 9.2 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos IV

( Paron km 191+707 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Sragen – Madiun... 166 9.3 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos III

( Geneng km 184+344 ) ke pos II ( Barat km 176+322 )

arah Sragen – Madiun... 168 9.4 Analisa perhitungan kecepatan kereta api eksekutif dari pos II

( Barat km 176+322 ) ke pos I ( Madiun km 165+783 )

arah Sragen – Madiun... 171

(17)

9.5 Kapasitas jalan rel arah Madiun – Sragen tahun 1999 – 2003 ... 173 9.6 Kapasitas jalan rel arah Sragen – Madiun tahun 1999 – 2003 ... 174 9.7 Kecepatan kereta api dari arah Madiun –

Sragen tahun 1999 – 2003 ... 175 9.8 Kecepatan kereta api dari arah Sragen –

Madiun tahun 1999 – 2003... 175 9.9 Jumlah kecelakaan per ruas pada tahun 1999 – 2003... 176 10.0 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Madiun – Sragen tahun 1999 – 2003 ... 178 10.1 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Sragen – Madiun tahun 1999 – 2003 ... 178 10.2 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Madiun – Sragen tahun 1999 – 2003 ... 179 10.3 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Sragen – Madiun tahun 1999 – 2003 ... 179 10.4 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Madiun – Sragen tahun 1999 – 2003 ... 180 10.5 Analisa kecepatan rata-rata kereta api daerah rawan

kecelakaan dari arah Sragen – Madiun tahun 1999 – 2003 ... 180 10.6 Rencana program penanganan mereduksi kecelakaan

pada jalur Madiun – Sragen secara single sites ... 183 10.7 Rencana program penanganan mereduksi kecelakaan

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Konstruksi jalan rel ... 16

2.2 Lapangan kebebasan... 24

2.3 Penempatan rambu pengaman... 28

2.4 Pemasangan sinyal pelindung ... 31

2.5 Penempatan sinyal muka ... 32

2.6 Penempatan sinyal masuk pada sepur tunggal ... 32

2.7 Penempatan sinyal masuk pada sepur ganda... 33

(19)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Jumlah kecelakaan... 57

4.2 Jumlah korban kecelakaan ... 58

4.3 Faktor penyebab kecelakaan ... 59

4.4 Masinis sebagai penyebab kecelakaaan ... 60

4.5 Kereta api sebagai penyebab kecelakaan ... 65

4.6 Jalan rel sebagai penyebab kecelakaan tahun ... 63

4.7 Lingkungan sebagai penyebab kecelakaan... 65

4.8 Jenis kereta api yang terlibat kecelakaan ... 66

4.9 Pelibat kecelakaan kereta api tahun berdasarkan umur... 69

5.0 Pelaku kecelakaan berdasarkan jenis kelamin... 70

5.1 Kecelakaan kereta api berdasarkan terang dan gelap... 71

5.2 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 75

5.3 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 ) arah Madiun – Sragen... 77

5.4 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 ) arah Madiun – Sragen... 80

5.5 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) arah Madiun – Sragen ... 81

5.6 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI ( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen ... 85

5.7 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 87

(20)

5.8 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 )

arah Madiun – Sragen... 90 5.9 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 ) arah Madiun – Sragen... 92 6.0 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Madiun – Sragen ... 95 6.1 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI

( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen ... 97 6.2 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 100 6.3 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 ) arah Madiun – Sragen... 102 6.4 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 ) arah Madiun – Sragen... 105 6.5 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Madiun – Sragen ... 107 6.6 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI

( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen ... 110 6.7 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos I ( Madiun km 165+783 ) ke pos II ( Barat km 176+322 ) arah Madiun – Sragen... 112 6.8 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos II ( Barat km 176+322 ) ke pos III ( Geneng km 184+344 ) arah Madiun – Sragen... 115

(21)

6.9 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos IV ( Paron km 191+707 ) arah Madiun – Sragen... 117 7.0 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Madiun – Sragen ... 120 7.1 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos VI

( Walikukun km 210+197 ) arah Madiun – Sragen ... 122 7.2 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang

dari pos VI ( Walikukun km 210+197 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun ... 125 7.3 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV

( Paron km 191+707 ) arah Sragen – Madiun ... 127 7.4 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos III

( Geneng km 184+344 ) arah Sragen – Madiun ... 130 7.5 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang

dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos II

( Barat km 176+332 ) arah Sragen – Madiun ... 132 7.6 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api barang

dari pos II ( Barat km 176+332 ) ke pos I

( Madiun 165+783 ) arah Sragen – Madiun ... 135 7.7 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos VI ( Walikukun km 210+197 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun ... 137 7.8 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV

( Paron km 191+707 ) arah Sragen – Madiun ... 140 7.9 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos III

(22)

8.0 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos II

( Barat km 176+332 ) arah Sragen – Madiun ... 145 8.1 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api ekonomi

dari pos II ( Barat km 176+332 ) ke pos I

( Madiun 165+783 ) arah Sragen – Madiun ... 147 8.2 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos VI ( Walikukun km 210+197 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun ... 150 8.3 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV

( Paron km 191+707 ) arah Sragen – Madiun ... 152 8.4 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos III

( Geneng km 184+344 ) arah Sragen – Madiun ... 155 8.5 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos II

( Barat km 176+332 ) arah Sragen – Madiun ... 157 8.6 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api bisnis

dari pos II ( Barat km 176+332 ) ke pos I

( Madiun 165+783 ) arah Sragen – Madiun ... 160 8.7 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos VI ( Walikukun km 210+197 ) ke pos V

( Kedunggalar km 200+871 ) arah Sragen – Madiun ... 162 8.8 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos V ( Kedunggalar km 200+871 ) ke pos IV

( Paron km 191+707 ) arah Sragen – Madiun ... 165 8.9 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos IV ( Paron km 191+707 ) ke pos III

(23)

8.5 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif dari pos III ( Geneng km 184+344 ) ke pos II

( Barat km 176+332 ) arah Sragen – Madiun ... 170 8.6 Histogram dan kurva frekuensi kecepatan kereta api eksekutif

dari pos II ( Barat km 176+332 ) ke pos I

(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat keterangan penelitian studi analisa kecelakaan kereta api pada jalur Madiun – Sragen Km.165+783 – Km.221+000 di wilayah DAOP VII Madiun dari PT. KAI DAOP VII Madiun.

2. Peta wilayah studi penelitian. 3. Angket Survei kecepatan kereta api.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Alik Ansyori Alamsyah, 2003. Rekayasa Jalan Rel. Malang: Bayu Media Publishing.

Asian Development Bank, 1996. Panduan Keselamatan Jalan Untuk

Kawasan Asia Pasifik. Indonesia: Asian Development Bank.

Darjanto, 2001. Penerapan Metoda Asesmen Kemampuan Operasional

Masinis.

Darmawan, 2001. Teknologi Jalan Rel. Bandung: Darmawan.

Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, 1999. Rekayasa Lalu

Lintas. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Edi Sunarjo, S.H. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

1992 Tentang Perkeretaapian.

Edward.K.Morlok, 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan

Transportasi. Jakarta: Erlangga

G.R Welles, 1993. Rekayasa Lalu lintas. Jakarta: Bhratara Niaga Media. Iman Subarkah, 1981. Jalan Kereta Api. Bandung: Idea Dharma.

J. Honing, 1981. Ilmu Bangunan Jalan Rel. Jakarta: Pradnya Paramita. PJKA, 1970. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel ( Peraturan Dinas No. 10

).

Prof.DR.Sudjana, M.A, M.Sc. Metoda Statiska. Bandung: Tarsito

Soebianto, 1964. Ilmu Bangunan Jalan Kereta Api. Bandung: Institut Teknologi Bandung ( ITB ).

Suryo Hapsoro Tri Utomo Ir., Ph.D. Jalan Rel. Yogyakarta: Beta offset

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Semarang: Aneka Ilmu

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar hubungan antara beban lampu dengan koefisien prestasi mesin membentuk kurva parabolik dimana posisi COP terbesar berada pada beban 300 watt yaitu sebesar

Fotodegradasi LDPE pada kondisi lingkungan yang berbeda dalam kurun waktu kurang lebih 90 hari dapat mengakibatkan terjadinya fragmentasi.. Fragmentasi dapat diamati dari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pola menu sarapan dan kebiasaan sarapan pada anak sekolah dasar.. Mengetahui

Hasil penelitian menjelaskan, bahwa 1) implementasi teknis behavior contract ini ada beberapa tahap pelaksanaanya.. konselor mengawali pertemuan dengan konseli untuk

Pembayaran p iutang akan lebih cepat sehingga periode rata-rata pengumpu lan p iutang akan leb ih pendek , dengan dem ikian risiko kerugian p iutang tak tertagih

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi perilaku guru dan siswa untuk mencapai tujuan sekolah (Idris, 2005). Kepala sekolah yang berhasil

Pengamatan dilakukan setelah inokulasi nematoda puru akar dan aplikasi serbuk daun beluntas, parameter pengamatan yaitu persentase sistem akar total yang berpuru